OLEH :
FACHRI RAMADHAN
E10018108
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
FACHRI RAMADHAN
E10018108
Mengetahui : Menyetujui :
Ketua Jurusan Pembimbing
i
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK SAPI BRAHMAN
DEWASA DI BPTU-HPT SEMBAWA
RINGKASAN
Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)
Sembawa adalah instasi pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan
pembibitan dan pengembangan ternak unggul terutama ternak sapi Brahman.
Kegiatan magang yang dilaksanakan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan
Hijauan Pakan Ternak adalah untuk mengetahui tentang bagaimana manajemen
Pemberian pakan ternak Sapi Brahman dewasa. Pelaksanaan magang dimulai Pada
Tanggal 08 November 2021 sampai 08 Januari 2022. Jenis pakan yang diberikan
untuk ternak sapi di BPTU-HPT Sembawa terdapat dua macam yaitu hijauan dan
konsentrat. Pakan hijauan yang diberikan terdiri dari beberapa jenis seperti rumput
kinggrass dan rumput Brachiaria Decumbens/Brachiaria Humidicola. Rumput
kinggrass biasanya diberikan untuk ternak sapi saat masa pertumbuhan seperti
masa pedet sampai dengan masa dara/muda. Sedangkan rumput jenis Brachiaria
Decumbens/Brachiaria Humidicola diberikan pada ternak yang sudah memasuki
fase dewasa. Pemberian pakan di BPTU-HPT Sembawa dilakukan sebanyak empat
kali, yaitu pagi, siang, sore dan malam. Pada pagi hari, pakan yang diberikan
adalah konsentrat, setelah pemberian konsentrat selang waktu sekitar 2 jam baru
dilakukan pemberian pakan hijauan. Berdasarkan hasil yang telah dibahas dapat
disumpulkan bahwa manajemen pemberian pakan di BPTU-HPT Sembawa sudah
baik. Jumlah pemberian pakan didasarkan pada bobot badan ternak dan kandungan
nutrisi sudah disesuaikan dengan ternak tiap-tiap fase. Pertambahan bobot badan
juga tidak jauh dari target yang diharapkan. frekuensi pemberian pakan juga sudah
tepat yaitu 4 kali dalam sehari.
Kata Kunci : BPTU -HPT Sembawa, Manajemen Pemberian Pakan, Sapi Brahman
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan magang pengganti kkn yang berjudul “Manajemen Pemberian Pakan Ternak
Sapi Brahman Dewasa di BPTU-HPT Sembawa”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Ir. Darlis, M.Sc., Ph.D selaku pembimbing magang yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan magang dan penulisan
laporan.
Laporan ini dibuat berdasarkan pengamatan, informasi dan pengalaman yang
telah saya dapatkan selama melakukan kegiatan magang di BPTU-HPT Sembawa.
Semoga laporan ini dapat berguna sehingga menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca.
Fachri Ramadhan
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... i
RINGKASAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR BAGAN.................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. vii
DAFTAR TABEL..................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2. Tujuan .................................................................................... 2
1.3. Manfaat .................................................................................. 2
1.4. Tempat dan Waktu.................................................................. 2
iv
BAB V. PENUTUP................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan.............................................................................. 17
5.2. Saran........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 18
LAMPIRAN.............................................................................................. 19
v
DAFTAR BAGAN
Tabel Halaman
1. Struktur Organisasi BPTU-HPT Sembawa........................................ 6
2. Pelayanan BPTU-HPT Sembawa....................................................... 7
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Hay dan Silase.................................................................................... 12
2. Pemberian Mineral Blok..................................................................... 14
3. Pemberian Hijauan............................................................................. 15
4. Pemberian Konsentrat......................................................................... 15
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komposisi Nutrien Hijauan................................................................ 12
2. Komposisi Nutrien Bahan Baku Penyusun Konsentrat...................... 13
3. Pemberian pakan sapi brahman berdasarkan fase.............................. 14
4. Rataan Pertambahan Bobot Badan..................................................... 16
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Sapi potong atau sapi pedaging adalah jenis ternak yang dipelihara untuk
menghasilkan daging sebagai produk utamanya. Salah satu upaya dalam memenuhi
tingginya permintaan daging sapi adalah dengan dilakukannya pembibitan sapi
potong. Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)
Sembawa merupakan salah satu usaha peternakan milik kementrian pertanian yang
fokus pada pembibitan. Terdapat beberapa jenis sapi yang di kembangkan di BPTU-
HPT Sembawa diantaranya adalah jenis Brahman.
Sapi Brahman adalah keturunan sapi Zebu atau Boss indiscuss, aslinya berasal
dari India kemudian masuk ke Amerika pada tahun 1849 berkembang pesat di
Amerika, sapi Brahman dikembangkan untuk diseleksi dan ditingkatkan mutu
genetiknya. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk dikembangkan. Sapi
brahman memiliki sifat yang khas yaitu ketahanannya terhadap kondisi tatalaksana
yang sangat minimal, toleransi terhadap panas, kemampuannya untuk mengasuh
anak, daya tahan terhadap kondisi yang jelek seperti penyakit dan parasite dan
memiliki kualitas daging yang baik. Sapi Brahman telah mulai dikembangkan di
Indonesia dan telah beradaptasi dengan lingkungan dan manajemen setempat
sehingga perlu di lindungi dan dilestarikan (Komariah, 2016). Ciri fisik yang
membedakan sapi Brahman dengan sapi lainnya adalah ukuran tubuh besar, dengan
kedalaman tubuh sedang, warna abu-abu muda, tapi ada pula yang merah atau hitam.
Warna pada jantan lebih gelap daripada yang betina. Kepalanya panjang, telinganya
bergantung, ukuran tanduk sedang, lebar, dan besar. Ukuran punuk pada jantan lebih
besar dari pada yang betina.
Keberhasilan usaha pembibitan atau penggemukan ternak sapi potong
ditentukan oleh salah satu faktor terbesar, yaitu pakan. Pakan adalah semua yang bisa
dimakan oleh ternak, baik berupa bahan organik maupun anorganik, yang sebagian
atau seluruhnya dapat dicerna dan tidak mengganggu kesehatan ternak (Djarijah,
1
2008). Pakan yang diberikan pada sapi harus memiliki syarat sebagai pakan yang
baik. Pakan yang baik yaitu pakan yang mengandung zat makanan yang memadai
kualitas dan kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak, mineral, dan vitamin, yang
semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan seimbang sehingga bisa
menghasilkan produk daging yang berkualitas dan berkuantitas tinggi (Haryanti,
2009). Manajemen pakan yang baik yaitu harus memperhatikan jenis pakan yang
diberikan, jumlah pakan yang diberikan sesuai kebutuhan, imbangan hijauan dan
konsentrat, serta frekuensi dan cara pemberian pakan yang tepat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan kegiatan magang untuk
mengetahui bagaimana manajemen pemberian pakan sapi Brahman di Balai
Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT MAGANG
3
menjadi Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)
Sembawa, sampai sekarang.
4
6. Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan, produksi, dan pemuliaan ternak
unggul.
7. Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan, dan pelaksanaan diagnosa
penyakit hewan.
8. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak
9. Pengelolaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak
10. Pemberian informasi, dokumentasi, penyebaran, dan distribusi hasil produksi
bibit ternak unggul bersertifikat dan hijauan pakan ternak.
11. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan ternak unggul dan hijauan pakan
ternak unggul
12. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan bibit ternak unggul
13. Pemberian pelayanan teknis pemuliaan dan produksi bibit ternak unggul
14. Pengelolaan sarana dan prasarana teknis
15. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor BPTU-HPT
Pusat kegiatan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak
(BPTU-HPT) Sembawa terletak pada 103,180 LS dan 104,080 BT, berlokasi di
Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan , lokasi ± 2
km dari jalan raya berdampingan dengan balai penelitian Sembawa dan Sekolah
Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Sembawa dan berdekatan dengan Balai
Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Sumatera Selatan.
Luas area keseluruhan BPTU-HPT Sembawa kurang lebih 268,04 Ha, ini
berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah TK.1 Sumatera Selatan
SK.DA Nomor : 593.3/226/III/1984 tanggal 14 November 1984 sebagai hak pakai
dan sertifikat tanah Nomor: 9053570 tanggal 13 september 1985.
5
BPTU-HPT Sembawa terdiri atas (a) Kepala Balai; (b) Subbagian Tata Usaha; (c)
Seksi Pelayanan teknis (d) Seksi Prasarana Dan Sarana Teknis (e) Seksi Informasi
dan Jasa Produksi (f) Kelompok Jabatan Fungsional (Pengawasan Bibit Ternak,
Pengawas Mutu Pakan, Para Medik).
KEPALA BALAI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
1. Penjualan Produk: Bibit Sapi, Bibit Ayam, Telur Tetas, Rumput Leguminosa
(Hijauan Pakan Ternak) dan hasil samping: Telur konsumsi dan pupuk bokasi.
2. Pelayanan jasa: Teknis, Konsultasi, penelitian, pelatihan magang,
pengembangan sentra bibit, pembinaan kelompok tani, kunjungan/ Bimtek dll
6
BPTU – HPT SEMBAWA SIAP MELAYANI
PenjualanProduk
Sapi Bibit
BimbinganTeknis
Magang/PKL/Penelitian/Kunjungan
7
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
Bidang dan unit kerja yang dilakukan penulis di Balai Pembibitan Ternak
Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa yaitu bidang pemeliharaan ternak sapi,
bidang hijauan pakan ternak dan bidang kesehatan hewan. Data yang dihimpun
difokuskan pada manajemen pemberian pakan sapi brahman dewasa di BPTU-HPT
Sembawa.
8
diberikan. Terkadang pakan hijauan yang diberikan banyak yang bersisa sehingga
sisa pakan akan terbuang begitu saja. Terkait pemberian pakan konsentrat yang
diberikan tanpa adanya campuran air sehingga akan sulit bagi ternak untuk
mencernanya.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha pembibitan yang dilakukan BPTU-HPT Sembawa terdiri dari dua jenis
yaitu pembibitan ternak sapi dan pembibitan ternak ayam. Sapi yang dipelihara di
BPTU-HPT Sembawa yaitu sapi brahman, sapi peranakan ongole, dan Sapi Belgian
Blue Cross. Sedangkan untuk Jenis ayam yang di kembangkan di BPTU-HPT
Sembawa yaitu ayam arab sembawa, ayam merawang, ayam KUB dan ayam kapas.
Total ternak sapi yang ada di BPTU-HPT Sembawa berjumlah sekitar 1466 ekor.
Luas area keseluruhan BPTU-HPT Sembawa kurang lebih 268,04 Ha yang mana
terdapat beberapa lahan yang ditanami hijauan pakan ternak seperti rumput kinggrass,
rmput pachong, rumput odot, rumput brachiaria decumbens dan lain sebagainya.
Ternak sapi tersebut dipelihara pada dua farm yang berbeda. Farm 1 dikhususkan
untuk pemeliharaan sapi PO dan sapi Belgian Blue Cross, sedangkan farm 2
dikhususkan untuk pemeliharaan sapi Brahman. Sistem pemeliharaan yang dilakukan
juga terdapat dua jenis, yaitu pemeliharaan secara fullday dan pemeliharaan dengan
sistem semi intensif.
Pemeliharaan dengan sistem fullday merupakan sistem pemeliharaan ternak
yang tidak menggunakan kandang secara khusus, artinya ternak-ternak tersebut
dilepaskan sepanjang hari di padang penggembalaan. Sumber pakan yang digunakan
juga berasal dari produksi padang penggembalaan dan konsentrat. Jenis sapi yang
dipelihara pada sistem fullday ini adalah sapi indukan bunting dan jantan dewasa.
Sistem pemeliharaan secara semi intensif merupakan sistem pemeliharaan ternak
yang menggunakan kandang intensif tetapi juga untuk waktu-waktu tertentu
dilepaskan ke padang penggembalaan selama 3-4 jam. Sumber pakan pada sistem
pemeliharaan semi intensif tidak hanya berasal dari padang penggembalaan, tetapi
juga berasal dari pemberian hijauan hasil produksi kebun rumput potong dan kebun
legum. Jenis sapi yang dipelihara pada sistem semi intensif ini adalah semua jenis
sapi berdasarkan fase.
10
4.2. Manajemen Pemberian Pakan Sapi Brahman
11
Tabel 1. Komposisi nutrien hijauan
Zat Nutrien Jenis Hijauan
No
(%) Kinggrass Brachiaria Decumbens
1. BK 10.46 29.25
2. Abu 14.35 5.35
3. Protein Kasar 10.67 6.15
4. Lemak Kasar 1.03 0.42
5. Serat Kasar 33.82 14.72
6. BETN 29.67 44.11
7. TDN 57.22 80.86
8. Ca 2.390 0.210
9. P 0.670 0.160
Hijauan juga ada yang dijadikan dalam bentuk hay dan silase dengan tujuan
untuk meningkatkan zat nutrien pada hijauan, menampung kelebihan produksi
hijauan pakan ternak, memperpanjang masa penyimpanan dan juga untuk
mengantisipasi kekurangan bahan pakan saat musim kemarau. Sesuai dengan
pendapat Prasetyo (2019) Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi (Silase) bertujuan
untuk menampung kelebihan produksi hijauan pakan ternak atau memanfaatkan
hijauan pada saat pertumbuhan terbaik tetapi belum digunakan. Hijauan yang telah
dijadikan hay dan silase di BPTU-HPT Sembawa dapat dilihat pada gambar 1.
12
rumput kinggrass. Silase dibuat dalam media box dengan kapasitas sekitar 5-6 ton
dengan waktu pembuatan sekitar 21 hari.
Selain pakan hijauan, ternak sapi brahman di BPTU-HPT Sembawa juga
diberikan pakan jenis konsentrat. Tujuan dari diberikannya konsentrat ini adalah
untuk meningkatkan nilai nutrien pakan, meningkatkan konsumsi dan daya cerna
pakan. Sesuai dengan pendapat Akoso (2009) konsentrat merupakan pakan penguat
yang berfungsi meningkatkan nilai nutrisi yang rendah agar memenuhi kebutuhan
normal ternak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat. Pakan konsentrat yang
digunakan oleh BPTU-HPT Sembawa adalah konsentrat mix yang dibuat sendiri oleh
bagian pergudangan pakan. Pakan konsentrat memiliki komposisi onggok, bungkil
kelapa, bungkil kedelai, tepung jagung, bekatul, pollard dan mineral. Hasil
pembuatan konsentrat ini akan didistribusikan ke bagian pemeliharaan ternak, baik itu
yang dikandangkan maupun yang digembalakan sepanjang hari (sistem fullday).
Pembuatan konsentrat dibedakan berdasarkan kelompok umur. Komposisi nutrient
bahan baku penyusun konsentrat yang digunakan di BPTU-HPT Sembawa dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Komposisi nutrien bahan baku penyusun konsentrat
Kandungan nutrient (%)
No Bahan Pakan
BK Abu PK LK SK BetaN TDN Ca P
14.1
1 Ampok Jagung 91.31 3.71 9.35 0 8.18 55.44 79.23 0.06 0.40
2 Bungkil Kelapa 88.62 7.39 21.55 6.73 18.56 34.39 67.87 0.08 0.53
11.4
3 B. Sawit 88.20 7.39 19.20 0 14.80 35.41 67.87 0.40 0.02
4 Bekatul 87.51 7.67 13.20 6.50 4.70 55.44 79.23 0.40 1.20
5 Pollard 87.60 5.93 14.00 5.80 8.90 61.90 69.20 1.60 4.10
6 Onggok 86.20 1.21 1.80 2.60 11.20 80.80 57.75 0.10 0.20
7 Mineral 99.28 96.08 0.80 0.00 0.00 2.40 0.00 22.34 0.35
13
Satu mineral blok mempunyai berat 10 kg, diberikan pada setiap kandang dengan
pemberian yang diperkirakan. Pemberian mineral blok pada ternak sapi dan jenis
mineral blok yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2.
14
menyatakan rata-rata kebutuhan konsumsi pakan bagi sapi potong yaitu 10% dari
berat badan. Sapi brahman dewasa diberikan hijauan berupa rumput brachiaria
decumbens sebanyak 13,04 kg/ekor/hari dalam bentuk asfed/ bahan segar. Jika
dihitung berdasarkan bahan kering (bk) maka pemberian hijauan sapi brahman
dewasa adalah sebanyak 3,78 kg/bk. Total sapi brahman dewasa yang ada di BPTU-
HPT Sembawa adalah sebanyak 151 ekor, jadi untuk pemberian hijauan sapi
brahman dewasa per hari adalah sekitar 570,78 kg/bk. Selanjutnya pemberian
konsentrat juga didasarkan pada kelompok umur, Sapi brahman dewasa diberikan
konsentrat sebanyak 3,12 kg/ekor/hari dalam bentuk segar. Jika dihitung berdasarkan
bahan kering (bk) maka pemberian konsentrat sapi brahman dewasa adalah sebanyak
2,77 kg/bk. Total pemberian konsentrat sapi brahman dewasa per hari adalah
sebanyak 418,27 kg/bk.
Ternak sapi di BPTU-HPT Sembawa diberi pakan dalam jumlah yang cukup
dan sesuai dengan kebutuhan ternak. waktu pemberian pakan juga sudah sesuai
dengan pendapat Sandi et al., (2018) pemberian hijauan dilakukan secara bertahap
dan minimal 4 kali dalam sehari semalam. Pemberian pakan hijauan dan konsentrat
dapat dilihat pada gambar 3 dan 4.
15
Pemberian pakan di BPTU-HPT Sembawa dilakukan sebanyak empat kali,
yaitu pagi, siang, sore dan malam. Pada pagi hari, pakan yang diberikan adalah
konsentrat, setelah pemberian konsentrat selang waktu sekitar 2 jam baru dilakukan
pemberian pakan hijauan. Sesuai dengan pendapat Ardiansyah et al., (2017)
pemberian hijauan sebaiknya dilakukan Setelah 2 jam pemberian konsentrat.
Selanjutnya sedangkan di siang, sore dan malam hari diberikan jenis pakan hijauan.
Tabel diatas menunjukkan bahwa rataan pertambahan bobot badan harian sapi
brahman di BPTU-HPT Sembawa adalah sekitar 0,43 kg. Sedangkan target
pertambahan bobot badan harian yang harus di capai sapi di BPTU- HPT Sembawa
adalah sekitar 0,5 kg. Menurut Umiyasih (2003) PBBH optimal untuk sapi dara yaitu
0,5 kg/hari dapat tercapai apabila jumlah pemberian bahan kering pakan pada sapi
dara adalah 3% dari berat badan.
16
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, D., Irwani, N., Priabudiman, Y., 2017. Tata Laksana Pengelolaan Pakan
Sapi Potong Feeding Management of Beef Catlle. J. Peternak. Terap. 1, 1–7.
Farizal. 2008. Respon Pemberian Multi Mineral Blok (MMB) Terhadap Pertambahan
Bobot Badan Sapi Bali. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei, Vol. XI. No.
2.
Sugeng. 2008. Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya.
Stefani, J. W. H., F. Driehuis, J. C. Gottschal, and S. F. Spoelstra. 2010. Silage
fermentation processes and their manipulation: Electronic Conference on
Tropical Silage. FAO: 6 – 33
Komariah, 2016. Produktivitas kerbau lumpur berdasarkan agroekosistem dan strategi
pengembangannya di Kabupaten Cianjur. Thesis. Institut Pertanian Bogor.
Haryanti, N.W. 2009. Ilmu nutrisi Dan Makanan Ternak Ruminansia. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Hidayat, M., Harjono, Marsudi, Andri Gunanto. 2006. Evaluasi Kinerja Teknik
Mesin Pencacah Hijauan Pakan Ternak. Jurnal Enjiniring Pertanian. Balai
Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Vol. IV, No.2, 2006: 61-64.
Akoso, B.T. 2009. Epidemologi dan Pengendalian Antraks, Kanisius. Yogyakarta.
18
LAMPIRAN
19
2. Rataan Pertambahan Bobot Badan
No Jenis Sapi Rataan Berat Rataan Berat Rataan PBB
Awal (kg) Akhir (kg) Harian (kg)
1. Brahman Jantan 244,80 322,97 0,43
2. Brahman Betina 190,15 266,90 0,42
4. Pengadukan Konsentrat
20
5. Distribusi Konsentrat
6. Tambahan Mineral
21