Anda di halaman 1dari 144

Caturto Priyo Nugroho

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3
Untuk SMK
Penulis utama : Caturto Priyo Nugroho

Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm

NUG NUGROHO, Caturto Priyo.


a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 untuk SMK /oleh Caturto Priyo
Nugroho ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
viii. 144 hlm
Daftar Pustaka : 441-442
Glosarium : 443-448
ISBN : 978-602-8320-00-9
ISBN : 978-602-8320-03-0

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008

Diperbanyak oleh PT Macanan Jaya Cemerlang


KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai
bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa
SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis


yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan
Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku
teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan
Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau
difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga
penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan
ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat
khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya
sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku
ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008


Direktur Pembinaan SMK

iii
KATA PENGANTAR

Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian,
program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis
budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya
meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3,
memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana
pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analisis
kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam
menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum.

Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan


kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia.
Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, potong, dan kerbau. Produk
ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi
peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil
limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.

Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya.


Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pencegahan
penyakit, dan pengelolaan dengan prinsip good management practices.

Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan


kerja (K3). K3 diperlukan untuk keselamatan peternak, ternak, dan produknya.

Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak.


Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk
dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis
ternak, asal-usul ternak, dan performansi masing-masing ternak.

Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang


ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan
kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan
daging dan susu secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak
dan konsentrat. Pakan yang diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap
memperhatikan nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat
menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga
termurah.

v
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan
keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan
merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan
peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak.

Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga
kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak
lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik
daripada mengobati diterapkan di bidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor
penyebab penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan upaya-upaya pencegahan
penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil
diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit.

Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan


kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak,
membantu proses kelahiran, mengoperasikan peralatan budidaya, memerah, dan
lain-lain. Pada setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus.
Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan
penanganan yang berbeda.

Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana


pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan, dan pengendalian
pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat di mana kebutuhan ternak kurban
meningkat dengan harga yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik
untuk memasarkan ternak kurban.

Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang
baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi,
neraca, dan aliran dana (cashflow).

Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis


peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi, dan
pengembangan SDM.

Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi


instruksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Kata Sambutan iii


Kata Pengantar v
Daftar Isi vii

BAB 8. TATALAKSANA PEMELIHARAAN


1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah 313
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong 355
3. Penanganan Ternak 365
4. Aplikasi Konsep 380
5. Kasus 380
6. Pengayaan 381

BAB 9. PEMASARAN HASIL


1. Konsep Pemasaran 383
2. Konsep Perilaku Konsumen 387
3. Konsep Strategi Bersaing 390
4. Strategi Bersaing Generik Porter 392
5. Pengembangan Strategi Bersaing 393
6. Strategi Pemasaran 394
7. Taktik Pemasaran 395
8. Jalur Tata Niaga Ternak 401
9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong 405
10. Memasarkan Hewan Kurban 416
11. Peluang Kerja Pemasaran 418
12. Lembar Aplikasi Konsep 419
13. Lembar Pemecahan Masalah 419
14. Lembar Pengayaan 419

BAB 10. ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR


1. Pengantar 421
2. Data Teknis Sapi Perah 423
3. Biaya Produksi 426
4. Perhitungan Pendapatan 428
5. Akuntansi Keuangan 429
6. Aplikasi Konsep 436
7. Lembar Pemecahan Masalah 436
8. Lembar Pengayaan 437

vi
BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
1. Meningkatkan Koordinasi 439
2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM 439
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana 440
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi 440
5. Peningkatan Pendidikan 440
6. Pengembangan Infrastruktur 440

Daftar Pustaka Lampiran A.


Glosarium Lampiran B.

viii
BAB 8

TATALAKSANA PEMELIHARAAN

1. Tata laksana Pemeliharaan Sapi-sapi betina dewasa yang 2-3


Sapi Perah
minggu lagi hendak beranak, haruslah
diberikan pakan penguat yang jumlahnya
1.1. Pembesaran Anak
lebih dari yang dibutuhkan (challange
feeding) untuk menstimulir produksi susu
Hasil dari suatu peternakan sapi
yang tinggi pada masa laktasi berikutnya
perah tergantung kepada keberhasilan
dan menghasilkan anak yang kuat. Dua
program pembesaran anak-anak sapi
atau tiga hari sebelum sapi betina ber-
dan sapi dara sebagai replacement stock
anak hendaklah dipisahkan dari sapi-sapi
untuk dapat mempertahankan ataupun
lainnya dan ditempatkan pada kandang
menaikkan produksi susu dari
tempat beranak yang sebelumnya telah
perusahaan tersebut. Rata-rata
dibersihkan dan dihapushamakan (desin-
persentase mortalitas anak-anak sapi
fektir) serta telah diberi alas (bedding)
umur di bawah 3 bulan bisa sampai
dari jerami kering.
20%.
P a d a u m u m n y a s a p i - s a p i a k an
Di beberapa peternakan, pada beranak dengan mudah tanpa ditolong
umumnya adalah lebih ekononis bagi oleh manusia, tetapi ada pula beberapa
seorang peternak membesarkan sendiri sapi yang perlu ditolong, bila waktu ber-
anak sapi untuk replacement, walaupun anaknya itu lama sekali, guna mencegah
terdapat pula beberapa perkecualian, kematian dari anaknya. Segera setelah
misalnya pada peternakan sapi perah sapi itu beranak induk sapi tersebut akan
yang terletak dekat pada kota-kota menjilat-jilat anaknya, dengan maksud
besar, kerap kali menjual anak sapinya untuk mengeringkan badan anaknya
yang baru dilahirkan berhubung tak dan menstimulir peredaran darah serta
adanya tanah untuk membesarkan
anak-anak sapi tersebut, sehingga harus
membeli sapi-sapi dara dari tempat lain.

313
pernafasannya. Bila sapi tersebut sapi tersebut memberikan rangsangan
tidak menjilat anaknya lendir yang pada ambing induknya sehingga
terdapat pada hidung anak sapi memudahkan pemancaran air susu.
tersebut harus dibersihkan dan anak
Kolostrum sangat diperlukan
sapi tersebut harus dikeringkan
oleh anak sapi yang baru lahir, karena
dengan lap yang bersih dan kering.
banyak mengandung antibodi, protein,
Bila anak yang dilahirkan mendapat
vitamin- vitamin (terutama vitamin A, B,
kesulitan bernafas, maka haruslah
C, D, E) dan mineral. Kolostrum juga
ditolong dengan cara pernafasan
mempunyai sifat mencahar dan untuk
buatan. Segera setelah anak sapi
memacu alat pencernaan anak sapi
bernafas pada tiap-tiap kelahiran,
supaya bekerja dengan baik.
maka tali pusarnya harus diolesi
Sekurang-kurangnya anak sapi harus
dengan yodium tintur untuk mencegah
mendapat kolostrum selama 3 hari.
terjadinya infeksi pada tali pusarnya.

Kemudian bersihkan kandang 1.2. Pemberian Susu pada Anak Sapi


tempat beranak dari jerami-jerami Pada umumnya anak sapi
yang basah dan diberi jerami yang dibiarkan bersama-sama induknya
kering sebagai kasur untuk anak sapi selama 24 jam sampai 48 jam setelah
yang baru lahir, sehingga anak sapi itu lahir, sesudah itu baru anak sapi
mendapat tempat yang cukup hangat. dipisahkan dari induknya dan
Di samping itu ambing induknya ditempatkan d i k a n d a n g a n a k sapi.
dibersihkan dengan air hangat dan Tujuannya adalah agar anak sapi
kalau memungkinkan dicampur mendapat cukup kolostrum yang
dengan air chloor untuk mencegah mempu- nyai suhu yang sama dengan
terjadinya mastitis. induknya. Anak sapi yang menyusu
langsung pada induknya akan
Pada umumnya bila anak sapi
memberikan rangsangan pada ambing
itu dalam keadaan normal, maka akan
induknya untuk nantinya mudah
menyusu pada induknya 30 menit
diperah. Dalam pemberian air susu
setelah lahir. Bila anak sapi tidak dapat
pada anak sapi, hendaknya air susu
menyusu sendiri, maka hendaknya
itu diambil dari susu induknya untuk
dibantu menyusukan kepada induknya.
beberapa hari. Setelah 5-7 hari susu
Hal ini perlu sebab anak sapi tersebut
dari induk lain dapat diberikan pada
harus mendapat kolostrum dari
anak sapi tersebut. Bila induk mati atau
induknya, di samping itu supaya anak
tidak dapat memberikan kolostrum

314
pada anaknya dapat diberi pengganti umur 4 minggu, terutama pada anak-
kolostrum sebagai berikut: anak sapi yang besar dan kuat,
sedangkan pe- ternak-peternak yang lain
Pengganti kolostrum: menyukai lepas susu pada umur 12
1 butir telur dikocok dengan 300 minggu. Cara-cara ini tergantung pada
cc air hangat dicampur dengan 1⁄2 tenaga dan faktor-faktor biaya yang lain,
sendok teh castrol oil dan 600 cc besarnya anak sapi, dan kesempatan
susu murni. Diberikan 3 kali sehari tumbuh anak-anaknya.
selama 4 hari. Ditambah antibiotika.
Antibiotika untuk anak sapi: per os Sebagai pegangan berapa
250 mg chlortetracycline tiap hari banyaknya susu yang diberikan pada
selama 5 hari, setelah itu 125 mg anak sapi tergantung pada berat lahir
chlortetracycline selama 16 hari, yang anak sapi tersebut, ialah kurang lebih
terbaik sesudah lahir disuntik 200 mg 1 0 , 9, 8 dan 5% dari berat lahir
tetracycline (ackromycine) intra mus- masing-masing anak umur minggu
cular (i.m.) pertama sampai dengan umur 5
minggu seperti tertera pada Tabel 38.
Pemberian air susu pada anak
sapi banyak macam dan caranya. Jumlah tersebut diberikan dibagi dua
Beberapa peternak menyapih anak pagi dan sore dan sebaiknya susu
sapinya pada tersebut diberikan masih hangat
yang berasal dari perahan pada saat itu.
Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet per Hari (Kg),
berdasarkan Berat Lahir dan Umur

Umur (Minggu)
Kel Berat Lahir
1 2 3 4 5
1. 2,5-28,5 2,25 2,50 2,75 2,25 1,75
2. 29 - 33 2,50 2,70 3,25 2,75 1,75
3. 33,5 - 37,5 2,75 3,25 3,75 3,25 1,75
4. 38 - 42 3,25 3,75 4,00 3,75 2,25
5. 42,5 - 46,5 3,75 4,00 4,50 3,75 2,25
6. 47 - 52 4,00 4,50 5,00 4,00 2,25
7. di atas 52 4,50 5 5,50 5,50 2,25
Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007

315
Di samping pemberian tersebut Untuk mulai makan konsentrat
di atas pada umur satu minggu telah dapat diajarkan dengan mengules-
mulai diajar makan rumput muda yang uleskan makanan penguat pada
segar dan tak berembun. Rumput mulutnya atau menambah sedikit
tersebut diberikan sedikit demi makanan penguat tersebut pada
sedikit. Semakin besar anak sapi itu ember sesudah anak sapi minum susu.
semakin banyak rumput diberikan.
Contoh pemeliharaan anak sapi
Pada umumnya anak sapi mulai tertera pada Gambar 111.
mau makan calf starter (makanan
penguat) pada umur satu minggu
dalam jumlah sedikit.

Gambar 111. Pemeliharaan Anak Sapi


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

316
Sesudah anak sapi dapat Makanan penguat untuk anak sapi
menghabiskan makanan penguat dapat terdiri dari 1⁄2 bagian bungkil ke-
sebanyak 1⁄2 kg per hari, maka lapa, 1⁄4 bagian bungkil kacang tanah dan
pemberian susu dapat dihentikan.
1⁄4 bagian jagung, ketiga macam bahan
Umur anak sapi dapat menghabiskan
jumlah penguat tersebut tergantung makanan itu harus digiling halus menjadi
pada bangsa sapi dan individu anak tepung. Secara rinci dapat dilihat pada
sapi tersebut. Tabel 39.

Untuk anak-anak sapi yang besar


dan tumbuhnya cepat dicapai pada umur
empat atau enam minggu.

Tabel 39. Cara Pemberian Susu untuk Pedet (Per Hari)

Umur Macam Susu Banyaknya Pemberian

2 - 3 hari Kolostrum 2 - 3 per hari

4 - 6 hari Susu (Kolostrum) 3 x per hari

7 hari Susu (Kolostrum) 4 x per hari

3 minggu - 1 bulan Susu (Kolostrum) 5 - 6 x per hari + 0.25 kg konsentrat

11⁄2 bulan Susu (Kolostrum) 4 - 5 x per hari + 0,5 kg konsentrat

2 bulan Susu (Kolostrum) 3 - 4 x per hari + 0.75 kg konsentrat

2 1⁄2 bulan Susu (Kolostrum) 2 - 3 x per hari + 0.90 kg konsentrat cone

3 bulan Susu (Kolostrum) 2 x per hari + 1,00 kg konsentrat

3 1⁄2 bulan Susu (Kolostrum) 1 x per hari + 1,00 kg konsentrat

4 bulan Susu (Kolostrum) disapih


Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007

317
1.3. Pemeliharaan Anak Sapi
diPasture Anak-anak sapi yang me-
nunjukkan tanda-tanda sakit, terutama
Bila anak-anak sapi hendak karena pernyakit menular haruslah segera
dilepas dipasture maka hendaklah dipisahkan dari anak-anak sapi yang
dipisahkan dari pasture yang dipakai sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan
oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya atau daerah-daerah yang banyak
anak-anak sapi tak diganggu oleh terdapat penyakit menular, maka perlu
sapi-sapi yang telah dewasa, diadakan vaksinasi terhadap penyakit-
mencegah anak-anak sapi menyusu penyakit tersebut.
pada sapi-sapi yang sedang laktasi
dan cacing-cacing dari hewan yang 1.5. Pemotongan Kuku
dewasa menular kepada anak-anak
sapi tersebut. Kuku yang tidak terpelihara
akan s a n g a t m e n g g a n g g u k a r e n a
Anak-anak sapi yang dilepas di dapat mengakibatkan kedudukan tulang
pasture hendaklah sudah berumur 4
tracak menjadi salah, sehingga titik
bulan lebih. Anak-anak yang lebih
berat badan jatuh pada teracak bagian
muda dari umur tersebut tak tahan
terhadap lalat, panas matahari, dan belakang, bentuk punggung menjadi
pergerakan yang berlebih-lebihan, seperti busur, mudah terjangkit penyakit
karena banyak berlari-lari ke sana kuku, dan mengakibatkan kepincangan
kemari. pada ternak.

1.4. Pemeliharaan Kesehatan Anak Kuku yang tumbuh panjang dapat


Sapi menghambat aktivitas ternak, seper-
ti naik-turun kandang, berjalan untuk
mendapatkan makanan dan minum, atau
Kandang anak sapi harus
berdiri dengan baik sewaktu melakukan
dibersihkan tiap hari, kandang dijaga
perkawinan. Di samping itu menyebab-
tetap ke ring, cukup cahaya matahari
kan ternak sulit berjalan dan timpang,
dan cukup baik peredaran udaranya.
sehingga mudah terjatuh dan mengalami
Ember-ember yang dipergunakan untuk
cedera. Kalau ternak itu sedang meng-
memberi susu dan makanan yang
alami kebuntingan, maka dapat mengaki
cair harus selalu dibersihkan dahulu
batkan keguguran.
sebelum dipakai.

318
Upaya untuk menjaga agar 1.6. Pemotongan Tanduk (Dehorning)
kedudukan kuku tetap serasi, maka
setiap 3-4 bulan sekali dianjurkan untuk Tanduk pada ternak sapi
melakukan pemotongan kuku secara berfungsi sebagai alat pertahanan
teratur, terutama kuku kaki bagian atau bela diri. Namun demikian tanduk
belakang. Sebab kuku kaki depan lebih sering melukai peternak dan sapi
keras dibandingkan bagian belakang yang lainnya. Untuk mencegah hal
yang selalu basah terkena air kencing tersebut alangkah baiknya tanduk
dan kotoran. Tetapi dari segi ternak yang masih muda dipotong
kecepatan pertumbuhan, kuku kaki atau dihilangkan. Proses peng-
belakang maupun kaki depan me- hilangan tanduk dikenal dengan
miliki kecepatan tumbuh yang sama, dehorning.
sehingga baik kuku belakang maupun
kuku kaki depan perlu dilakukan Pemotongan ini akan
pemotongan secara teratur. berlangsung mudah dan aman, kalau
umur ternak di bawah satu bulan.
Tujuan pemotongan kuku Tujuan pemotongan tanduk adalah
adalah untuk mengatasi masalah memudahkan penanganan ternak dan
penyakit kuku, menjaga keseimbangan mencegah timbulnya perlukaan akibat
ternak, efisiensi penggunaan ransum, tandukan.
dan produktivitas ternak.
Dehorning dapat dilakukan
Pemotongan kuku dapat dengan menggunakan alat yang
dilakukan dengan cara merebahkan disebut dehorner. Jenis-jenis
ternak terlebih dahulu atau dapat pula dehorner antara lain pemotong tanduk
tanpa merebahkan. Pemotongan kuku elektrik (electric dehorner), manual
tanpa merebahkan ternak biasanya dehorner (pemotong tanduk manual),
kurang memuaskan. Sebab tidak dan dehorner paste (pasta untuk
semua bagian kuku yang hendak merapuhkan tanduk).
dipotong dapat terpotong dengan baik
dan akan sulit mengerjakannya jika 1.6.1 Elektrik Dehorner
kurang terampil.
Cara menghilangkan tanduk
dengan elektrik dehorner adalah
sebagai berikut, bulu di sekitar tanduk
digunting bersih, dan cuci daerah

319
tersebut dengan sabun, lalu keringkan
1.6.2. Penghilangan Tanduk dengan
dengan kapas bersih.
Pasta

Pipa besi dibakar dalam tungku Tanduk sapi dapat dihilangkan


lalu tempelkan bagian yang merah dengan cara membunuh sel tumbuh
membara itu sehingga membakar kulit pada ujung tanduk dengan bahan
di sekitar tunas tanduk. Perlakuan ini kimia. Bahan kimia yang sering
sangat cepat, hanya berlangsung digunakan adalah soda api. Kulit pada
sekitar 2 detik saja, jangan sekitar ujung tanduk diolesi dengan
berlangsung lebih lama, karena bisa paselin untuk mencegah bagian lain
merusak sel otak. Tunas tanduk terkena soda api, kemudian oleskan
yang benar-benar terbakar, mudah soda api pada ujung tanduk sapi. Sel
sekali terkelupas. Luka akibat tumbuh pada ujung tanduk akan mati
pengelupasan, diobati dengan bubuk dan tanduk tidak tumbuh lagi.
antibiotika. Tunas tanduk yang tercabut,
tidak akan menumbuhkan tanduk lagi.
1.7. Pemberian Marka atau Pe-

1.6.2. Manual Dehorner nandaan (Marking/Branding)

Penghilangan tanduk dengan Pemberian Marka (marking/


metode manual adalah dengan cara branding) merupakan salah satu cara
memotong tanduk dengan gunting atau untuk melakukan identifikasi pada
gergaji. Waktu melakukan pada pedet ternak yang dipelihara agar
umur 6-10 bulan. Sapi yang akan memudahkan pencatatan atau
dipotong tanduknya dijepit dengan recording. Banyak cara dan pilihan
kandang jepit, kemudian hidungnya untuk identifikasi tersebut, seperti
dipegang dengan alat seperti tang. pamasangan anting telinga, tattoo, foto
Alat pemotong tanduk disebut dengan marka berwarna dan paling
guilotine. Pemotongan tanduk populer adalah pemberian cap atau
dilakukan pada pangkal tanduk branding.
yang berbatasan dengan kepala.
Bekas luka pemotongan diolesi
dengan aspal atau teruntuk
menghentikan pendarahan dan
mencegah infeksi.

320
Alat yang dapat digunakan 1.7.4. Rotary Tattoo
dalam penandaan, antara lain:
Rotary tattoo adalah alat
1.7.1. Electric tattoo penomoran atau pentatoan berbentuk
tang dan memiliki nomor-nomor yang
Electric tattoo adalah alat tattoo dapat diatur sesuai dengan
elektrik yang menggunakan listrik kebutuhan. Outfit t a t t o o , a d a l a h a l a t
sebagai sumber arus. p e nomoran a t a u pentatoan berbentuk
tang dengan nomor-nomor yang
1.7.2. Paint Stick dapat dipasang dan dikeluarkan
sesuai dengan kebutuhan.
Paint Stick adalah alat penomoran
yang berbentuk lipstick untuk menu 1.8. Supernumery Teat
liskan nomor atau tanda tertentu (Puting yang lebih)
di bagian badan ternak, penandaan
ini tidak permanen tetapi cukup tahan Kerap kali pada anak-anak
dan tidak mudah hilang oleh panas sapi betina didapatkan puting yang
maupun hujan. jumlahnya lebih dari empat. Puting
yang lebih ini haruslah dihilangkan
1.7.3. Ear Tag pada umur empat sampai enam
minggu. Cara penghilangan puting
Ear tag adalah sejenis anting yang ekstra tersebut ialah pertama-
bernomor yang biasanya dipasangkan tama diolesi dengan yodium tinctur,
pada daun kuping, terbuat dari bahan kemudian digunting dengan gunting
karet, plastik, atau alumunium. yang dihapushamakan. Setelah itu luka
Pemasangannya dilakukan dengan bekas guntingan tadi diolesi dengan
bantuan alat yang disebut ear tag yodium tinctur. Biasanya akan
aplicator. Jenis-jenis aplikator antara berdarah sedikit dan kalau terjadi
lain: pendarahan yang agak banyak
● Applicator tang, adalah alat untuk tekanlah tempat yang berdarah itu
memasangkan ear tag pada kuping dengan kapas yang steril, maka darah
ternak, bentuknya bermacam- akan berhenti dalam beberapa menit
macam bergantung atas jenis ear kemudian.
tag tertentu.
● Aplicator gun, adalah tang aplikator
yang berbentuk pistol.

321
1.9. Freemartin tersebut tidak menerima susu lagi,
sehingga dengan demikian
Bila anak sapi dilahirkan dalam pertumbuhan sapi-sapi dara akan
keadaan kembar seekor jantan dan terhambat.
seekor betina, maka yang betina
tersebut ± 90% akan steril (mandul), Sapi-sapi betina muda akan
anak betina ini disebut Freemartin. tumbuh terus dengan baik sampai umur
Anak sapi betina yang dalam 5 tahun, bila pemeliharaan dan
keadaan ini harus dikeluarkan dari makanan yang diberikan pada masa,
peternakan, karena tak akan pertumbuhan ini tidak baik maka
menghasilkan anak. Tanda-tanda pada waktu sapi-sapi betina beranak
anak betina yang Freemartin ialah alat untuk pertama kalinya besar badannya
kelamin betinanya tak tumbuh dengan tak dapat mencapai ukuran yang normal
sempurna, demikian alat-alat dan hewan itu akan tetap kecil, di
reproduksi lainnya yang ada di dalam samping itu umur beranak yang
tubuh hewan tersebut, pertamanya akan terlambat sampai
umur 3 tahun atau lebih keadaan ini
Hal ini disebabkan karena waktu di
banyak terdapat di Indonesia. Juga
dalam kandungan selaput anak dari
dalam hal produksi susunya tak akan
anak-anak sapi yang kembar itu menjadi
sesuai seperti yang diharapkan.
satu, dalam keadaan ini hormon
Karena itu perhatian haruslah banyak
jantan terbentuk lebih dulu daripada
ditujukan pula pada pertumbuhan sapi-
hormon betina, maka hormon jantan
sapi dara dengan selalu
tersebut mempengaruhi pertumbuhan
memperhatikan makanannya baik
alat-alat reproduksi anak sapi betina
kualitas maupun kuantitasnya, agar
tadi.
supaya tetap mempertahankan
kecepatan tumbuhnya.
1.10. Pemeliharaan Sapi Dara

Selain hijauan, anak-anak sapi


Pertumbuhan sapi-sapi dara
diberikan pula makanan penguat.
sebelum beranak yang pertama
Sejak mulai umur 3 bulan calf
tergantung sekali pada cara
starter yang mengandung protein
pemeliharaan dan pemberian
kasar 16-18% secara sedikit demi
makanannya. Kerap kali para
sedikit diganti dengan makanan
peternak mengabaikan pemeliharaan
penguat yang mengandung 12% atau
anak-anak sapi setelah anak sapi
13% protein kasar, tetapi bila hijauan

322
yang diberikan berkualitas sedang, penting supaya sapi-sapi dara dapat
maka makanan tersebut sama beranak pada umur 2 tahun.
dengan calf starter (75% MN) jumlah
konsentrat yang diberikan tergantung
kualitas dan kuantitas hijauan yang Pada kira-kira 2 bulan sebelum
diberikan kepada sapi dara tersebut. beranak, maka pemberian makanan
penguat harus ditambah
Sapi-sapi dara dapat dikawinkan disesuaikan dengan kebutuhan sapi
untuk pertama kali setelah sapi bunting. Contoh pemeliharaan sapi
tersebut berumur 15-18 bulan dan dara dengan sistem koloni tertera pada
besar badannya telah cukup besarnya Gambar 112.
dengan berat badan ± 300 kg. Hal ini

Gambar 112. Kandang Koloni untuk Sapi Dara


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

323
1.11. Pemeliharaan Sapi Betina itu seringkali dapat menurunkan
Dewasa produksi susunya, terutama tukang
perahnya diganti-ganti. Seorang
Pada pemeliharaan sapi-sapi yang tak mempunyai sifat sabar dan
betina dewasa yang sedang sayang kepada hewan janganlah
berproduksi pekerjaan rutin, misalnya menjadi tukang perah, sebab dapat
waktu pemberian makanan, menurunkan produksi susu. Contoh
pemerahan, dan pekerjaan- pekerjaan gambar pemeliharaan sapi dewasa
lainnya supaya tetap teratur janganlah tertera pada Gambar 113.
dirubah-rubah. Penggantian pekerja-
pekerja yang memelihara sapi-sapi

Gambar 113. Pemeliharaan Sapi Dewasa


Sumber: Dokumen Sutarto (2007)

324
1.11.1. Gerak Jalan pemotongan kuku dimulai dengan
memotong pinggir kuku kemudian
Gerak jalan pada sapi-sapi yang bagian bawah kuku (sol) diratakan dan
sedang laktasi adalah penting sekali dibersihkan.
guna menjaga supaya tetap sehat,
terutama sapi-sapi yang dipelihara di
1.11.3. Membersihkan Sapi
dalam kandang terus-menerus selama
24 jam dan tak pernah dilepas di
lapangan rumput. Untuk ini sapi- Sapi-sapi yang sedang dipelihara
sapinya perlu dilepas di lapangan dan sedang berproduksi hendaknya
rumput selama 1-2 jam supaya sehat dibersihkan badannya, selain supaya
kukunya dan mendapat sinar matahari. menghasilkan susu yang bersih juga
Dengan melepas sapi-sapi betina di sapi-sapi supaya tetap sehat. Sapi-sapi
lapangan rumput juga mudah untuk betina yang diperah hendaknya disikat
mengetahui sapi-sapi betina yang tiap hari untuk menghilangkan rambut-
berahi. Sebab saat-saat rambut yang gugur. Rambut-rambut
perkawinan yang tepat merupakan yang panjang tumbuh pada ambing,
kunci sukses agar sapi-sapinya kaki bagian belakang dan bagian
beranak tiap-tiap 12 bulan. belakang dari daerah lipat paha
hendaklah digunting pendek untuk
mencegah adanya kotoran-kotoran
1.11.2. Pemeliharaan Kuku yang menempel padanya, sehingga
menjaga kemungkinan adanya kotoran
Seperti yang telah disebutkan di yang dapat jatuh ke dalam air susu
atas, sapi-sapi yang dapat berjalan- pada waktu sapi tersebut diperah.
jalan tiap-tiap harinya kukunya akan
sehat dari- pada yang dipelihara di 1.11.4. Pemerahan Sapi
kandang terus-menerus, sapi-sapi yang
disebutkan terakhir ini sering mengalami Sebelum sapi diperah kandang
sakit kuku. Hal ini disebabkan bentuk tempat di mana sapi itu hendak diperah
kuku dan kualitas kukunya jadi jelek, harus dibersihkan atau dicuci dulu dan
sehingga berat badan tersebut tak dihilangkan dari bau-bauan, baik yang
ditampung oleh kukunya secara berasal dari kotoran sapi maupun dari
merata, di samping itu peredaran makanan atau hijauan yang berbau
darah di kaki/kuku tidak baik. Untuk (silage). Karena air susu itu mudah
memperbaiki keadaan ini perlu sekali menyerap bau-bauan yang
diadakan pemotongan kuku. Pada

325
dapat mempengaruhi kualitas air susu. terakhir dan air susunya dipisahkan dari
air susu yang normal, sehingga tidak
Sebaiknya sapi yang hendak merusak kualitas air susu yang normal.
diperah diberikan makanan penguat
lebih dulu, supaya sapi tersebut Pada umumnya sapi-sapi diperah
dalam keadaan tenang. Jangan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore
diberikan rumput atau hijauan hari, tetapi ada pula pemerahan yang
lainnya sebelum atau selama diperah dilakukan lebih dari 2 kali sehari. Ini
untuk menjamin air susu yang dikerjakan pada sapi-sapi yang
dihasilkan tetap bersih dan berproduksi susu yang tinggi,
mempunyai kualitas yang baik. misalnya pada sapi yang produksi
susunya 20 liter per hari dapat diperah
Sebelum sapi diperah 3 kali sehari, sedangkan sapi- sapi
hendaknya bagian badan sapi daerah yang berproduksi susu 25 liter atau
lipat paha dan bagian belakang dicuci lebih dapat diperah 4 kali sehari.
atau dibersihkan untuk mencegah
kotoran-kotoran yang menempel pada Pada tiap-tiap mau mulai
bagian-bagian tersebut jatuh ke dalam pemerahan dari tiap-tiap ekor sapi,
susu pada waktu sapi itu diperah. guna mengetahui ada tidaknya
Sebelum ambing diperah harus dicuci mastitis, maka pakailah cangkir atau
terlebih dahulu dengan air hangat untuk piring yang bagian dalamnya berwarna
mengurangi timbulnya kontaminasi hitam, kemudian peraslah dua atau tiga
bakteri pada susu, di samping itu tetes air susu ke dalam cangkir/piring
untuk merangsang keluarnya atau tersebut, maka bila ada darah atau
memancarnya susu sehingga nanah lekas diketahui. Dengan
memudahkan pemerahan. demikian ambing yang mastitis lekas
diketahui dan dapat diobati dan
Cara pemerahan susu dapat mencegah terjadinya mastitis yang
dilakukan dengan dua cara, yaitu lebih lanjut. Sebab mastitis yang kronis
pemerahan dengan mengunakan alat sulit untuk diobati.
mesin perah dan pemerahan secara
manual.

Bila terdapat air susu yang


abnormal yang dihasilkan dari seekor
sapi, maka sapi ini harus diperah yang

326
1.11.5. Kebersihan Susu 1.11.6. Kesehatan dan Kebersihan
Petugas/ Pemerah
Perlakuan kebersihan susu
Ada beberapa hal yang harus
yang baik akan memberikan hasil
diperhatikan dalam penanganan susu.
susu dan produk-produk susu yang
bersih dan sehat dengan
memanfaatkan peralatan yang kurang 1.11.6.1. Kesehatan Petugas
Pemerahan
lengkap dan pada umumnya ditemui
pada peternakan-peternakan kecil di
Orang yang mengalami/
daerah tropis.
menderita penyakit menular seperti
penyakit pernafasan (contoh: radang
Kebersihan susu yang baik
saluran pernafasan atau influensa)
akan memberikan hasil-hasil susu yang
atau penyakit pencernaan (contoh:
sehat untuk konsumsi manusia.
diare), akan mengeluarkan bakteri
Hasil-hasil susu akan mempunyai
dalam jumlah yang lebih besar
kualitas yang baik dalam penyimpanan.
dibandingkan dengan dalam keadaan
sehat.
Kebersihan susu yang tidak
baik akan berakibat:
Oleh karena itu, jangan menangani
● Produk menjadi busuk, produk ditolak
susu atau menangani sapi perah
oleh pembeli, dan tersebarnya berita di
apabila sedang:
kalangan pembeli mengenai hal itu,
● Menderita sakit tenggorokan atau
● Timbulnya penyakit dari makanan
perut (diare dan/ atau muntah-
yang busuk,
muntah).
● Penurunan pendapatan produsen,
● Peradangan kulit (peradangan
● Penurunan penilaian terhadap pro-
kulit dan bengkak, jerawat yang
duk dan tingkat kebanggaan industri
terinfeksi, bintik-bintik merah pada
produsen,
kulit, dll).
● Tidak dapat diterima oleh peraturan/ ● Influensa berat atau demam.
hukum yang berlaku,
● Mikro organisme (bakteri) akan tum- 1.11.6.2. Menghindari Pencemaran
buh dengan cepat dalam susu yang
Petugas harus memahami
tidak bersih.
pencemaran susu, untuk menghindari
kebiasaan buruk yang mengakibatkan
kekotoran, dan mencegah

327
perlakuan-perlakuan berikut pada ● Jangan merokok tembakau, atau
saat menangani susu dan bahan lainnya pada saat menangani
peralatannya, yaitu: susu. Merokok akan berakibat pen-
● Menggaruk-garuk pada bagian tubuh cemaran langsung terhadap makan-
seperti muka, hidung, mulut, telinga, an oleh abu atau puntung rokok,
atau rambut, batuk, pencemaran makanan oleh
● Batuk atau bersin yang langsung tangan yang menyentuh bibir pada
diarahkan kepada susu atau produk saat merokok,
susu, ● Gunakan tutup kepala untuk mence-
● Menyentuh, memencet jerawat, bisul, gah kotoran rambut dan tangan jatuh
atau luka, ke dalam susu, dan mencegah ter-
● Menggunakan cairan pelumas pada jadinya pencemaran silang.
tangan untuk memerah atau meng-
gunakan salep atau krim pelumas, 1.11.6.4. Kebersihan Lingkungan
● Mencoba rasa susu atau produk
Kebersihan lingkungan men-
susu dengan menggunakan jari atau
cakup lingkungan luar dan lingkungan
sendok yang berulang kali digunakan
dalam. Lingkungan luar meliputi di
tanpa dicuci.
luar lokasi produksi, sedang lingkungan
dalam mencakup lokasi di mana
1.11.6.3. Kebersihan Petugas tempat susu dan produk-produk susu
Pemerahan dihasilkan, dibungkus, dan disimpan.

Mencuci tangan adalah 1.11.6.4.1. Lingkungan Luar


sederhana, tetapi biasanya tidak
dilakukan dengan benar. Cara mencuci Perbaikan/ pengaspalan jalan,
tangan dan lengan: perbaikan drainase dan pemangkasan
rumput di sekitar lokasi produksi dan
● mencuci tangan dengan air untuk kandang akan mengurangi
membuang kotoran yang melekat, pencemaran debu pada lokasi
● mencuci dengan menggunakan sa- produksi. Air bersih harus tersedia
bun yang berbusa banyak dan air, secukupnya untuk pencucian dan air
● menyikat/membersihkan bagian ba- minum ternak.
wah kuku,
● kemudian mengeringkan dengan ker- Pembasmian tikus dapat di
tas tissue sekali pakai, lakukan dengan mengurangi makanan
dan tempat tinggalnya, membuat

328
konstruksi bangunan agar mengurangi dalam melakukan pemerahan dengan
kemungkinan sarangnya, tangan. Hewan harus ditangani dengan
menyediakan perangkap, dan tenang dan pelan untuk mencegah
menggunakan racun tikus dengan kegugupan hewan. Hewan yang
berhati-hati. gugup selalu mengakibatkan lebih
banyak debu dan manure. Anak sapi
Lalat, kecoa, dan serangga perah, sapi dara muda atau hewan
lainnya adalah pembawa bakteri yang lainnya (itik, ayam, dll) harus tidak
dapat ditularkan dapat menyebarkan dalam kandang yang sama atau
penyakit pest. Pengontrolan terhadap disediakan jalan untuk mencapai
hewan tersebut adalah dengan kandang sapi perah.
menghilangkan tempat-tempat ber-
biaknya dan tempat makanannya. Kebersihan personil/ petugas
Serangga akan menghindari sinar, alat telah dijelaskan di atas. Potensi
listrik, dan pembasmi serangga. pencemaran yang mungkin dari
Keset kaki yang tebal merupakan petugas/ pekeda peternakan adalah
tempat serangga. Pembasmian pada baju, sepatu, dan pada orangnya.
dengan hanya menggunakan
insektisida (bahan kimia) harus
1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam
dicegah.

Perusahaan harus menyedia-


Burung sebagai pembawa
kan bangunan untuk pemerahan.
Salmonella, akan menularkan lewat
Pada bangunan tersebut tidak boleh
bangunan dan suplai air di mana
terdapat bahan pakan, bahan kimia
terdapat kotorannya. Burung tertarik
atau obat yang disimpan, kecuali
pada lokasi sapi perah karena adanya
bahan untuk pencuci dan sanitasi.
bahan pakan yang disediakan untuk
ternak tersebut.
Apabila disediakan pakan
konsentrat pada saat pemerahan
Hewan dan bangunan kandang
maka pakan tersebut harus disimpan
dapat menjadi sumber utama
di luar bangunan pemerahan dan
pencemaran apabila tidak bersih.
dibawa kedalam bangunan tersebut
Penyisiran dan pengguntingan bulu
sesuai kebutuhan. Tidak boleh
hewan adalah penting untuk
memberikan pakan hijauan pada
mengurangi pencemaran oleh bulu,
saat pemerahan karena bisa
debu, dll. Hal ini adalah sangat penting

329
menimbulkan debu. Jatuhnya partikel kurangnya 15 menit sebelum
pakan tersebut harus dikurangi. dipergunakan.

Perlu adanya perhatian khusus


1.14. Penanganan/ Persiapan Sapi
terhadap pelaksanaan pemerahan dan
Perah
lokasi penanganan susu. Lantainya
harus terbuat dari bahan tidak Penanganan dan persiapan
berpori (seperti semen) dan yang baik harus dilakukan/dimulai
terpelihara dengan baik. Lantai sebelum sapi dibawa ke lokasi
harus tetap bersih selama dan pemerahan. Penanganan dengan hati-
setelah pemerahan. hati pada setiap yang dilakukan
adalah penting dan mungkin
Peralatan dan fasilitas pe- diperlukan sedikit penyentuhan apabila
merahan seperti tempat pencucian dan akan melakukan pemerahan dengan
rak tempat pengeringan harus dibuat tangan. Pemukulan hewan dengan
dari bahan tidak menyerap air, tidak tangan atau alat seperti tongkat
berkarat contohnya stainless steel. atau ranting kayu harus sangat
dikurangi.
1.12. Lokasi Pemerahan Perlakuan pemukulan yang terus
menerus walaupun tidak terlalu keras
Harus dipastikan bahwa lokasi
akan mengakibatkan hewan menjadi
pemerahan bersih. Adalah penting
ketakutan dan gugup. Hal tersebut
members i h k a n l o k a s i p e m e r a h a n .
akan memberikan akibat negatif pada
La n t a i nya harus disapu dan/atau dicuci
pemerahan yaitu pada reaksi interval
dengan air sehingga terlihat bersih.
turun/mengalirnya susu.
1.13. Peralatan
Penyediaan pakan konsentrat
K a i n p e m b e r s i h p u t i n g , e m ber, adalah cara yang sangat baik untuk
bangku perah, ember untuk sampah, membawa hewan ke lokasi
gelas (strip cup). Tabung untuk pemerahan, namun apabila hal
merendam puting (teat cup) dan tersebut ternyata sudah dilakukan,
kontainer penampung susu perlu maka harus dilakukan seterusnya pada
dibersihkan sebelum dipergunakan. setiap pemerahan. Pemberian
Peralatan yang langsung berhubungan konsentrat hanya pada saat setiap
dengan susu seperti ember, mesin pemerahan.
pemerah dan tabung penyimpan harus
P e n y ediaan dalam jumlah lebih
disanitasi dan dikeringkan sekurang

330
Gambar 114. Cara Pemerahan Susu Secara Manual
Sumber: VEDCA, 2007

banyak pada beberapa hari dan masih kotor maka harus dibersihkan
kemungkinan dalam jumlah yang secukupnya. Puting yang kotor harus
kurang pada waktu-waktu yang lain dicuci dengan air mengalir dengan
akan berakibat hewan menjadi tidak tekanan rendah dan kemudian
tenang. dikeringkan dengan bersih
menggunakan handuk yang hanya
1.15. Pemerahan Awal
untuk sapi tersebut (kertas atau kain).
Pemerahan awal yang
Apabila ambing dan puting
ditampung pada gelas khusus (strip
terus menerus kotor pada awal setiap
cup) adalah untuk memeriksa apakah
pemerahan maka lingkungan hewan
terdapat mastitis atau kelainan lain
harus diperhatikan untuk mengatasinya.
pada susu. Hal ini harus dilakukan
sekurangnya satu bulan (lebih lama 1.17. Pemerahan
akan lebih baik) pada fase awal Sekurangnya diperlukan waktu 30
laktasi. detik untuk membersihkan puting
sebelum pemerahan dengan tangan
1.16. Persiapan Puting
dimulai. Hal ini akan memberikan cukup
Kebersihan puting adalah penting waktu untuk timbuInya respon turunnya
sebelum pemerahan. Apabila puting susu. Pemerahan akan selesai dalam 5-
7 menit.

331
1.17.1. Pemerahan Manual Cara kerja mesin perah berbeda
dengan pemerahan dengan tangan atau
Pemerahan manual dilakukan penyedotan oleh pedet. Pengeluaran
dengan tangan harus cepat dan susu melalui pengisapan oleh sistem
lembut dalam pemencetan puting, vakum mesin, kemudian pulsator akan
dan tidak dengan keras/kasar, atau mengatur mekanisme vakum dan
menarik atau memencet puting. Jangan tekanan yang terputus setiap detik.
menggunakan pelumas atau lainnya Perbandingan antara waktu tabung
ketika melakukan p e m e r a h a n d e n g a n membuka dan menutup disebut
t a n g a n . C o n t o h gambar pemerahan dengan rasio pulsation.
dengan tangan tertera pada Gambar
114.
Susu yang sudah keluar dari puting
akan disalurkan ke tempat
1.17.2. Pemerahan dengan Mesin penampungan yang disebut tabung/
ember susu. Susu dari ember susu
kemudian dipindahkan ke tangki
Mesin perah digunakan untuk utama melalui prinsip kerja mekanik
memanen susu dari sapi betina, jika pompa. Di dalam tangki susu
pemerahan secara manual memerlukan kemudian didinginkan untuk
tenaga kerja yang mahal dan tidak menghambat pertumbuhan bakteri.
efisien. Mesin berfungsi mengeluarkan
susu dari ambing sapi. Bentuk mesin
dirancang menyerupai cakar (Claw) 1.17.2.1. Tipe Herringbone
dengan empat mangkuk puting
(teatcups) berbentuk tabung yang Tipe mesin perah terdapat beberapa
terbuat dari besi dan karet, tabung jenis, namun penulis akan membahas
vakum dan pulsator. beberapa jenis yang banyak digunakan.
Jenis jenis tersebut antara lain:
Fungsi pulsator sebagai pengatur
isapan air susu, isapan tidak
berlangsung terus menerus tetapi
terputus-putus. Mekanisme terputus
ini memberikan kesempatan air susu
turun ke puting dan mengembalikan
peredaran darah pada puting susu.

332
Gambar 115. Layout Herringbone

Herring adalah sejenis ikan, Pada mesin perah yang besar


sedang bone berarti tulang, jadi dapat pemerahan 600 sapi dapat
pengaturan sapi seperti bentuk tulang dikerjakan oleh 2 orang. Pemasangan cup
ikan hering. Contoh seperti tertera pada seperti tertera pada Gambar 116.
Gambar 115. Sudut kemiringan posisi
sapi antara 30-35º.
Contoh gambar mesin perah tipe
herringbone tertera pada Gambar 117
Sapi masuk melalui jalan di
dan Gambar 118. Pada contoh ini
tengah, dan menempati posisi pada
penampung susu dibuat individu dan
kedua sisi.
terbuat dari bahan kaca.

Pemerah bekerja di tengah kedua


deretan sapi tersebut. Setelah mencuci
ambing dan puting susu, cup dipasang
pada keempat puting dengan urutan dari
depan ke belakang.

333
Gambar 116. Pemasangan Cup pada Puting
Sumber: Wikimedia, 2007

Gambar 117. Mesin Perah Herringbone


Sumber: Wikimedia Foundation, 2007

334
Gambar 118. Mesin Perah Tipe Herringbone dengan Tabung Individu.
Sumber: Sutarto, 2007

1.17.2.2. Tipe Rotary Milking Sheds Mesin perah dilengkapi dengan sis-
tem otomatis, setelah sapi
Rotary milking terdiri dari meja mendekati pintu keluar maka cup
putar dengan fasilitas pemerahan akan lepas dengan sendirinya secara
individu sebanyak 12-100 unit. Tipe otomatis. Jenis mesin ini cocok untuk
mesin yang baik dengan jumlah fasilitas jumlah sapi yang banyak (lebih dari
antara 24-34 unit dapat dioperasikan 1000 ekor). Layout mesin perah tipe
oleh 2 orang. Meja putar akan diputar rotary abreast tertera pada Gambar
oleh motor elektrik, dengan waktu 1 119 dan 120. Sedangkan gambar rotary
putaran sama dengan waktu tandem tertera pada Gambar 121.
pemerahan sampai selesai. Sapi yang
selesai diperah akan keluar dan sapi
yang baru (akan diperah) masuk.

335
Gambar 119. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Abreast

Gambar 120. Mesin Perah Rotary

336
Gambar 121. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Tandem
Sumber: Wikimedia, 2007

1.17.2.3. Mesin Perah Portable Prinsip kerjanya sama dengan


mesin perah tipe lain. Contoh gambar
Mesin perah tipe ini dirancang mesin perah portable tertera pada
untuk peternak yang memiliki sapi Gambar 122.
dalam jumlah sedikit. Rancangan dibuat
untuk satu sapi sekali pemerahan dan
portable, yang dilengkapi dengan roda.

Gambar 122. Mesin Perah Portable


Sumber: Milking Machines, Co.UK, 2008

337
Sapi-sapi yang akan diperah menurunkan susu ke ambing dan
dipindahkan dari kandang ke tempat puting, jadi pemerahan dengan mesin
pemerahan. Tempat mengumpulkan perah tidak perlu melakukan palpasi
sapi disebut cow yard atau paddock. ambing. Contoh pengumpulan sapi
Pada saat di cow yard sering tertera pada Gambar 123. kemudian
diputarkan musik dari radio atau tape. sapi digiring masuk ke tempat
Hasil penelitian menunjukkan musik pemerahan (Milking Parlour), jumlah
dapat meningkatkan produksi susu. sapi yang masuk disesuaikan
Suara dari mesin perah memberikan dengan jumlah cup yang tersedia.
rangsangan bagi sapi untuk

Gambar 123. Sapi Betina Antri Siap Diperah


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

338
1.18. Pasca Pemerahan Pencucian dan sanitasi adalah
dua pekerjaan yang terpisah dan
Segera setelah pemerahan berbeda. Kedua pekerjaan ini (mencuci
dengan tangan selesai, susu harus dan sanitasi) harus dilakukan
disaring dan ditampung ke dalam bersama-sama. A p a b i l a h a n y a d i l a k
kontainer yang bersih dan steril. u k a n p e n c u c i a n tanpa sanitasi,
Saringan kain yang dipergunakan sejumlah besar bakteri akan tetap
harus bersih, sempuma, dan dicuci tinggal pada permukaan kontainer.
dengan menggunakan deterjen dan
bahan sanitasi kemudian dijemur di Pencucian adalah proses untuk
matahari. membuang sisa susu dari permukaan/
dinding kontainer. Sanitasi yaitu dengan
Penyimpanan/Pendinginan susu penggunaan bahan kimia atau
pemanasan untuk secara sempurna
Pendinginan susu sampai di bawah membuang bakteri dari permukaan
3-4º C, harus sesegera mungkin kontainer.
dilakukan setelah pemerahan. Pada
peternak kecil yang tanpa peralatan 1.19. Pemeliharaan Sapi Kering
pendingin, susu perlu ditranspor-
Pada sapi-sapi yang sedang
tasikan dengan berhati-hati dan
berproduksi dan sekurang-kurangnya
sesegera mungkin setelah selesai
sudah bunting 7-71⁄2 bulan harus
pemerahan dan segera didinginkan di
dikeringkan artinya tidak boleh diperah
tempat pengumpulan susu (milk
lagi.
collection center). Udara panas, sinar,
goncangan berlebihan, dan waktu yang
Pengeringan perlu untuk
lama untuk mencapai alat pendingin,
memberikan istirahat pada sel-sel
dapat merusak susu yang dalam
ambing, sehingga akan menjamin
keadaan hangat.
produksi susu y a n g t i n g g i p a d a
laktasi y a n g a k a n datang. Bila tidak
Kontainer transportasi harus
dikeringkan sekurang-kurangnya 11⁄2
bersih, tersanitasi, dan dapat disegel
bulan sebelum beranak kembali, maka
dengan pita perekat. Kontainer harus
produksi susu berikutnya akan
terbuat dari bahan berkualitas baik dan
menurun sekali dan dalam hal ini
dapat dicuci dan disanitasi dengan
akan merugikan sekali bagi
sempuma. Suhu transportasi 4-7º C.
peternak sendiri.

339
Bila sapi telah bunting 71⁄2 bulan 1.19.3. Penghentian Pemerahan yang
masih menghasilkan susu yang Sekonyong-konyong
masih tinggi 5 liter per hari,
sedangkan sapi ini harus dikeringkan Cara ini adalah cara yang
maka cara-cara mengeringkan sapi- terbaik, bila tidak terdapat mastitis.
sapi tersebut adalah sebagai berikut: Tiga hari sebelum dikeringkan semua
makanan penguat harus tidak
1.19.1. Pemerahan yang Berselang diberikan pada sapi yang hendak
dikeringkan di samping i t u rumput
Cara ini sapi tersebut dimulai atau hijauan yang diberikan harus
dengan pemerahan satu kali sehari dikurangi sampai sepertiga dari
untuk b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n d u a jumlah ransum yang biasa diberikan
hari sekali diperah untuk beberapa kepada sapi tersebut. Cara pe-
hari. Demikian seterusnya sampai ngurangan terhadap jumlah
produksi susu sapi tersebut 2-3 liter makanan yang diberikan ini, akan
per hari yang akhirnya pemerahan mengurangi hasil susu. Susu yang
dihentikan. tidak diperah akan mengumpul di
dalam ambing, sehingga akan
1.18.2. Pemerahan yang Tak mengakibatkan suatu tekanan pada
Lengkap. sel-sel ambing dan air susu tak
akan keluar lagi dari sel-sel ambing
Cara ini dimulai dengan dan pada akhirnya air susu yang
pemerahan yang air susunya tak telah ada diabsorbsi oleh badan.
semuanya diperah keluar untuk
beberapa hari, misalnya sapi yang Cara pengeringan tersebut di
masih menghasilkan susu 6 liter per atas adalah untuk mencegah terjadinya
hari, maka yang diperah keluar mastitis.
hanya 4 liter per hari, sedangkan
sisanya yang 2 liter dibiarkan di 1.20. Masa Perkawinan Sapi Betina
dalam ambing. Setelah pemerahan tak
lengkap itu dijalankan untuk beberapa Periode berahi rata-rata pada
hari, kemudian dilanjutkan dengan sapi adalah 21 hari sekali, tetapi
pemerahan berselang yang tak terdapat pula sapi-sapi yang periode
lengkap. Setelah produksi susu turun berahinya bervariasi dari 17 sampai 26
sampai 2-3 liter per hari, maka hari. Lama masa berahi ini
pemerahan dapat dihentikan. berlangsung dari 6-36 jam dengan

340
rata-rata 18 jam untuk sapi betina
dewasa dan 15 jam untuk sapi dara.

Tanda-tanda sapi berahi


penting sekali harus diketahui oleh para
peternak sapi perah untuk menjamin
berhasilnya setiap perkawinan,
sehingga setahun sekali sapi-sapinya
beranak. Keadaan ini penting guna Gambar 124.
menjamin kelangsungan dihasilkan Sapi Melenguh-melenguh
susu dalam suatu peternakan sapi
perah.

Beberapa tanda berahi yang


terlihat pada sapi, antara lain:
● Melenguh-melenguh atau mengelu-
arkan suara seolah-olah
memanggil pejantan (Gambar 124.)
● Sering gelisah (Gambar 125.)
● Sering kencing sedikit seolah
terputus-putus. Gambar 125. Sapi Gelisah
● Sering menggerak-gerakkan
atau mengangkat pangkal ekor
sehingga vulvanya terlihat jelas
(Gambar 126.)
● Terjadinya pembengkakan pada
bibir vulva, biasanya ditandai
warna kemerah-merahan, terjadinya
peningkatan peredaran darah di
daerah tersebut, jika diraba
terasa hangat, keluar lendir Gambar 126. Sapi Menggerak-
bening dari vulva dan gerakkan atau Mengangkat Pangkal
menggantung hingga jatuh di Ekor
lantai kandang (Gambar 127.)

341
gejala-gejala berahi yang jelas seperti
tersebut di atas. Keadaan ini akan
menyulitkan peternak untuk mengetahui
adanya berahi.

Walaupun begitu dapat pula


diketahui dengan adanya sapi-sapi
jantan yang berdekatan dengan sapi
betina yang “berahi diam”, ialah
Gambar 127. Mengeluarkan Lendir dengan gejala sapi jantan tersebut ingin
Bening dari Vulva mengawini sapi betina itu.

Sapi harus dikawinkan tepat


waktu, untuk mendapatkan suatu
persentase kebuntingan yang tinggi.
Harus diingat bahwa sapi subur
(fertile) bila ada ovum yang dapat
dibuahi. Ovum hanya dapat h i d u p
dalam j a n g k a w a k t u p e n d e k setelah
ovulasi. Sapi tidak mengovulasikan
Gambar 128. Sapi Didekati dan Diam ovumnya hingga estrus berakhir. Hal ini
Dinaiki Pejantan memungkinkan dari 6-18 jam setelah
heat untuk menghasilkan yang
Kadang-kadang betina yang estrus kebuntingan optimum sapi harus
menunjukkan aktivitas tidak seperti dikawinkan pada 2/3 masa berahi atau
biasanya, seperti menggosokkan beberapa jam setelah tanda-tanda
pantat ke dinding kandang, menaiki berahi berakhir.
ternak lain, kadang-kadang terjadi
penurunan nafsu makan, kalau didekati Secara kasar antara 24 jam
dan dinaiki pejantan akan diam periode setelah awal standing heat.
Ketepatan pengamatan saat sapi
(Gambar 128.)
benar-benar berahi ini sangat sulit. Oleh
karena itu aturan menggunakan jari
Terdapat pula beberapa sapi yang disebut pagi-sore sudah
yang mempunyai sifat-sifat birahi banyak dipakai. Bila sapi
yang diam ( s i l e n t h e a t ) , y a i t u s a p i menunjukkan berahi pagi hari, maka
yang berahi tidak memperlihatkan sapi tersebut dikawinkan sore

342
harinya. Bila sapi menunjukkan birahi jantan yang telah berumur 6-8 bulan
sore hari, maka sapi tersebut harus sudah dewasa kelamin, karena itu
dikawinkan pagi hari berikutnya. haruslah dipisahkan dari anak-anak
sapi betina juga dari sapi- sapi
Bagi sapi-sapi yang baru beranak, betina dewasa yang tidak bunting.
hewan tersebut baru dapat Pemisahan tersebut bertujuan
dikawinkan lagi pada 50-60 hari untuk menjaga jangan sampai
sesudah beranak, hal ini untuk mengganggu sapi-sapi betina tersebut.
mendapatkan persentase ke-
buntingan yang tinggi. Bila sapi tak Anak sapi jantan harus dilatih
dapat bunting pada 90 hari untuk dijinakkan dengan cara setiap
sesudah beranak, maka daya hari harus dipegang-pegang walaupun
reproduksi tersebut menurun, artinya
hanya sebentar, dan dibiasakan juga
sulit untuk dijadikan sapi tersebut
dengan tali leher dan dipegang orang.
bunting.
Setelah anak sapi jantan tidak
1.21. Pemeliharaan Pejantan berontak untuk dipegang dan diikat,
kemudian dilatih dibawa dengan tali
P e m e l i h a r a a n a n a k s a p i j a ntan
leher ke tempat yang jauh, supaya
adalah sama dengan anak sapi
anak sapi tersebut biasa dibawa orang.
betina sampai anak sapi itu berumur
± 6 bulan. Sesudah itu cara
pemeliharaannya berbeda. Anak sapi

Gambar 129. Pemeliharaan Sapi Pejantan


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

343
Bila sapi jantan itu telah berumur Pelepasan pejantan di
6-8 bulan, maka haruslah sudah lapangan adalah perlu sekali untuk
diberi lubang pada hidungnya dan menjamin kesehatan kuku sapi, di
dipasang sebuah cincin logam yang samping itu guna menjaga kondisi
ringan yang mempunyai diameter 3,75
badan sapi pejantan supaya tetap
cm dan yang tak dapat berkarat
baik, khususnya bila pejantan
(kuningan atau tembaga). Jika anak
sapi tersebut telah berumur 12 tersebut banyak dipakai untuk
bulan cincin tadi diganti dengan perkawinan. Sapi-sapi jantan
cincin yang kuat dengan diameter 7,5 hendaknya dipelihara di kandang
cm. terpisah dari sapi-sapi betina untuk
mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
1.21.1. Pemeliharaan Kuku
Seekor sapi jantan dapat
Pemeliharaan kuku sapi dipakai sebagai pejantan bila telah
pejantan adalah penting, sebab bila berumur 15-18 bulan dan badannya
kaki terutama yang belakang sakit, telah cukup besar. Sapi jantan yang
maka sapi itu tak dapat dipakai untuk telah berumur 18 bulan dapat dipakai
mengawini seekor betina atau untuk mengawinkan 2 kali seminggu,
diambil spermanya untuk inseminasi pada umur 2 tahun pejantan dipakai
buatan. mengawini lebih dari 2-3 ekor sapi
betina dalam seminggu. Pejantan
Sapi jantan mempunyai berat yang sudah dewasa umur 3-4 tahun
badan bisa sampai 1 ton, sehingga dapat dipakai untuk perkawinan 4 kali
sebaiknya alas kandangnya harus seminggu, tetapi perkawinan cara
dipasang papan yang kuat untuk tersebut jangan lebih dari dua
menjamin kondisi kuku sapi pejantan minggu berturut-turut. Setelah
tersebut supaya tetap baik, kalau tidak perkawinan untuk cara yang terakhir
pakai papan kuku pejantan tersebut ini, sapi pejantan diberi cukup istirahat
sering sakit. Pemotongan kuku perlu selama 10 hari. Sebaiknya seekor
dilakukan bila kuku-kuku sapi tersebut pejantan dipakai 2 kali perkawinan
telah panjang, keadaan ini untuk seminggu, terlalu sering pejantan
menjamin letak kaki yang baik, dipakai untuk mengawini akan
sehingga tidak akan terdapat gangguan menurunkan daya fertilitasnya.
pada kaki pejantan tersebut.

344
Seekor pejantan dapat dipakai sifat-sifat sendiri dalam menghasilkan
kawin secara alam 50-60 ekor betina susu yang berbeda dalam jumlah susu
setahun dan dapat dipakai sampai yang dihasilkan, kadar lemak susu, dan
berumur 12 tahun. warna susu. Jumlah susu yang
dihasilkan bangsa sapi Fries Holland
1.22. Faktor-Faktor yang Mem- adalah yang tertinggi bila
pengaruhi Kualitas, Kuantitas, dibandingkan dengan bangsa-
dan Susunan Susu bangsa sapi perah lainnya baik di
daerah sub-tropis maupun di daerah
1.22.1. Bangsa Sapi tropis. Bangsa sapi juga menentukan
susunan susu sebagai yang tertera
Telah banyak diketahui bahwa pada Tabel 40.
tiap-tiap bangsa sapi mempunyai

Tabel 40. Komposisi Kimiawi Susu Berbagai Bangsa Sapi

Lemak Bahan
Bangsa Air Protein Laktosa Abu
% Kering
Jersey 85.27 3.80 5.14 5.04 0.75 14.73
Guernsey 85.45 3.84 4.98 4.58 0.75 14.55
Ayrshire 87.10 3.34 3.85 5.02 0.69 12.90
Friesh Holand 88.01 3.15 3.45 4.65 0.68 11.93
Shorthorn 87.43 3.32 3.63 4.89 0.73 12.57
Sumber: Siregar, 1989

Telah diketahui pula bahwa susu 1.22.2. Lama Bunting


yang banyak mengandung lemak (Gestation Period)
akan banyak mengandung vitamin A
dan D per volume susu, karena Peternak-peternak telah banyak
vitamin-vitamin tersebut berhubungan mengetahui, bahwa sapi yang telah
dengan kadar lemak dalam susu. dikawinkan dan bunting akan
menghasilkan susu yang lebih sedikit
daripada sapi

345
yang tidak bunting, keadaan ini jelas bangsa dan umur yang sama. Hal ini
terlihat bila sapi telah bunting 7 bulan disebabkan sapi yang badannya besar
sampai beranak. akan makan lebih banyak, sehingga
menghasilkan susu yang lebih banyak.
Suatu hasil penelitian Juga ambing sapi yang besar akan
menunjukkan bahwa makanan- lebih besar daripada sapi berbadan
makanan diperuntukkan foetus dan kecil.
selaputnya adalah equivalen dengan
55-85 kg susu pada sapi Jersey atau 1.22.5. Estrus (Berahi)
100-135 kg susu pada sapi FH. Suatu
penelitian yang lain pada sapi FH Pada waktu sapi berahi
menunjukkan angka yang lebih besar terdapat perubahan-perubahan faali
240-400 kg susu. Hal ini yang mempengaruhi volume dan
menunjukkan kebuntingan mempunyai susunan susu yang dihasilkan.
pengaruh yang tak langsung terhadap Beberapa ekor sapi menunjukkan
produksi susu. gejala yang nervous (gelisah) dan
mudah terkejut sehingga tidak mau
1.22.3. Masa Laktasi makan atau makan sedikit saja yang
mengakibatkan hasil susu turun.
Masa laktasi adalah masa sapi Terdapat juga sapi yang tidak banyak
itu menghasilkan susu antara waktu dipengaruhi oleh masa berahi. Bila
beranak dengan masa kering. Produksi hasil susu turun banyak, maka kadar
susu per hari mulai menurun setelah lemak dan susunan susu akan berubah
laktasi 2 bulan. Demikian pula kadar karenanya.
lemak susu mulai menurun setelah 1-2
bulan masa laktasi, dari 2-3 bulan 1.22.6. Umur
masa laktasi kadar lemak susu mulai
konstan dan naik sedikit. Sapi-sapi yang beranak pada
umur tua (3 tahun) akan
1.22.4. Besarnya Sapi menghasilkan susu yang lebih banyak
daripada sapi yang beranak pada
Beberapa penelitian telah umur 2 tahun. Produksi susu akan
menunj u k k a n b a h w a s a p i - s a p i yang terus meningkat dengan ber-
besar badannya akan menghasilkan tambahnya umur sampai sapi itu
susu yang lebih banyak daripada berumur 7 tahun atau 8 tahun.
sapi-sapi yang berbadan kecil dalam

346
Produksi susu selanjutnya akan Bila calving interval diperpanjang
menurun sedikit demi sedikit, sampai sampai 450 hari, maka laktasi yang
sapi berumur 11 atau 12 tahun sedang berlaku dan laktasi yang akan
produksi susu akan menurun sekali. datang akan menghasilkan susu naik
3,5%, tetapi bila ditinjau dari segi
Meningkatnya produksi susu ekonomi akan rugi karena tak sepadan
tiap laktasi dari umur 2 tahun sampai 7 hasil susu yang dihasilkan
tahun disebabkan karena dibandingkan dengan makanan yang
bertambahnya besar badan sapi diberikan kepada sapi.
karena pertumbuhan dan jumlah
tenunan-tenunan dalam ambing juga 1.22.8. Masa Kering
bertambah.
Produksi susu pada laktasi kedua
Munurunnya susu pada sapi- dan berikutnya dipengaruhi oleh
sapi tua disebabkan aktivitas kelenjar- lamanya masa kering yang lalu. Untuk
kelenjar ambing sudah berkurang. tiap individu sapi betina produksi susu
Kemampuan produksi susu seekor akan naik dengan tambah masa kering
sapi dara tidak hanya dipengaruhi sampai 7 atau 8 minggu, tetapi
oleh pertumbuhan badan, tetapi juga dengan masa kering yang lebih lama
oleh pertumbuhan ambingnya yang lagi produksi susu tak akan
mencapai pertumbuhan maksimum bertambah.
pada laktasi ke 3 dan ke 4.
1.22.9. Frekuensi Pemerahan
1.22.7. Interval Beranak (Calving In-
terval) B i l a s a p i d i p e r a h d u a k a l i s e hari
dengan jarak waktu yang sama
Calving interval yang optimum antara pemerahan itu, maka sedikit
adalah 12 dan 13 bulan. Bila sekali perubahan dari susunan susu
calving interval diperpendek akan itu. Bila sapi diperah 4 (empat) kali
menurunkan produksi susu 3,7-9% sehari, kadar lemak akan tinggi pada
pada laktasi yang sedang berjalan atau besok paginya pada pemerahan
yang akan datang. yang pertama. Makin sering sapi itu
diperah hasil susu akan naik juga,
seperti pada Tabel 41 yang di-
tunjukkan oleh penelitian dari
Sudono (2003).

347
Kenaikan hasil susu tergantung susu sebesar 10-30%. Pemberian air
pada kemampuan sapi itu untuk adalah pentinguntuk suatu produksi
susu, karena susu 87% terdiri dari air
berproduksi, pakan, dan manajemen.
dan 50% dari tubuh sapi terdiri dari air.
Pada umumnya sapi-sapi diperah 2 kali
Jumlah air yang dibutuhkan tergantung
sehari yaitu pagi dan sore hari. pada produksi susu yang dihasilkan
oleh seekor sapi, suhu lingkungan dan
Pemerahan yang dilakukan lebih
jenis pakan yang diberikan.
dari 2 kali sehari, hanya dikerjakan pada
Perbandingan susu yang dihasilkan dan
sapi- sapi yang berproduksi susu tinggi,
air yang dibutuhkan adalah 1:3,6. Air
misalnya pada sapi yang produksi
yang dibutuhkan untuk tiap-tiap hari
susunya 20 liter per hari dapat diperah
bagi seekor sapi berkisar antara 37
3 kali sehari; sedangkan sapi-sapi
dan 45 liter.
yang berproduksi susu 25 liter atau
lebih dapat diperah 4 kali sehari.
Persentase sapi laktasi
merupakan f a k t o r y a n g p e n t i n g yang
1.22.10. Tatalaksana Pemberian Pakan
tak dapat diabaikan dalam tatalaksana
yang baik dalam suatu peternakan
Pada umumnya variasi dalam
untuk menjamin pendapatan peternak,
produksi susu dan lemak pada
hal ini dapat dilihat pada Tabel 41.
beberapa peternakan sapi perah
disebabkan oleh perbedaan dalam
Terlihat pada Tabel 42 bahwa
makanan dan tatalaksananya peternakan sapi perah yang
mempunyai sapi yang laktasi
Makanan yang terlalu banyak
sebanyak 60% lebih adalah yang
konsentrat akan menyebabkan
menguntungkan.
kadar lemak susu rendah.

Kondisi seekor sapi betina pada Produksi susu rata-rata per ekor
waktu beranak mempunyai pengaruh sapi mempunyai hubungan erat dengan
yang besar terhadap produksi susu dan rasio antara pendapatan dan biaya
kadar lemak dari laktasi yang akan pakan. Ternyata produksi susu rata-
datang, terutama bulan-bulan pertama rata per ekor per hari sapi sebanyak
dari laktasi. minimum 6 liter masih menguntungkan
P e m b e r i a n p a k a n y ang banyak sebagai yang tertera pada Tabel 43.
pada seekor sapi yang kondisinya
jelek pada waktu sapi itu sedang
dikeringkan dapat menaikkan hasil

348
Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu

Frekuensi Pemerahan
Umur Sapi
3 X sehari 4 X sehari

20 % > banyak dari 2 x 35 % > banyak dari 2 x


2 tahun
diperah diperah

17 % > banyak dari 2 x 30 % > banyak dari 2 x


3 tahun
diperah diperah
4 tahun 15 % > banyak dari 2 x 26 % > banyak dari 2 x
diperah diperah

Sumber: Sudono, 2003

Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio antara
Pendapatan dan Biaya Makanan

Rata-rata Ratio antara


Persentase Sapi Pendapatan Bersih per
Pendapatan & Biaya
Laktasi (%) Hari (Rp)
Makanan

20 - 39 1,35 -840,68

40 - 59 1,52 2.478,82

60 - 79 2,14 8.580,67

> 80 2,15 12.000,96

Sumber: Dinas Peternakan DKI Jakarta, 2004

349
Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per Hari dengan
Pendapatan Bersih dan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Pakan

Rata-rata ratio antara


Produksi per ekor susu Pendapatan bersih per
pendapatan dan biaya
rata-rata per hari (liter) hari (Rp)
pakan

3,9 -4.610,24 1,10


4 – 5,9 4.55,98 1,53
6 atau lebih 13.110,43 2,66

1.22.11. Problema dalam Tata- ● efisiensi reproduksi (calving interval,


laksana Pemeliharaan Sapi service perconception, calving
Pada umumnya produksi sapi percentage, dan service periode).
perah di Indonesia adalah rendah, ● peremajaan dan Culling
dengan hasil susu rata-rata per ekor ● pemakaian tenaga kerja.
sapi per hari berkisar antara 3 sampai
10 liter, tergantung pada kualitas pakan 1.22.12. Umur Beranak Pertama
dan bibit sapinya. Produksi susu yang
Berdasarkan data yang didapat dari
rendah ini, mungkin disebabkan mutu
beberapa survey dan penelitian, maka
ternaknya rendah ataupun pakan yang
pada Tabel 44. terlihat bahwa bila rata-
diberikan baik kuantitas ataupun
rata beranak pertama berumur ± 3 tahun
kualitasnya kurang baik.
hal ini akan menyebabkan kenaikan
Untuk keadaan tersebut di atas ongkos-ongkos produksi, sehingga tidak
baiklah kita meninjau keadaan efisien lagi. Sebenarnya sapi Friesh
tatalaksana peternakan sapi perah di Holland atau keturunannya dapat
beberapa perusahaan dari beberapa beranak pertama pada urnur 2-21⁄2 tahun
tempat. Faktor-faktor yang perlu asalkan tatalaksana dan pemberian
diperhatikan dalam tatalaksana pakan pada anak-anak sapi dan sapi
tersebut guna mencapai efisiensi daranya cukup kuantitas dan kualitasnya.
produksi susu ialah: Sapi-sapi dara y a n g m e n g a l a m i k e k u r
● umur beranak pertama a n g a n p a k a n badannya kecil-kecil dan
● lama laktasi berakibat adanya gangguan pada alat
● masa kering reproduksinya.

350
Tabel 44. Rata-rata Umur Beranak Pertama, Lama Laktasij Masa Kering,
Calving Interval pada Beberapa Petemakan Sapi Perah

Tempat Jumlah sapi Umur beranak Lama laktasi Masa kering Calving
peternakan betina dewasa pertama (bln) (bln) interval
(ekor)
Pengalengan 29 42 11,6 3 15,5

Lembang 203 33 12,46 2,83 15,4

Bogor 44 36 8,4 6,5 15,0

Baturaden 75 28 10,3 3,5 13,9


Rawa
110 - 11,6 2,7 14,3
Seneng
Cirebon 34 33 13,41 2,95 15,66
Sumber: Sudono, 2003

1.22.13. Lama Laktasi Sapi-sapi di Baturaden mempunyai


lama laktasi yang baik sedangkan
Lama laktasi tergantung pada di tempat-tempat lainnya lama
“persistency”, sedangkan per- laktasinya lebih dari 10 bulan. Hal ini
sistency ini banyak dipengaruhi oleh disebabkan adanya gangguan
beberapa faktor yang bukan reproduksi, sapi-sapi tersebut
hereditas, jenisnya, umur sapi, terlambat jadi bunting kembali, yang
kondisi sapi waktu beranak, lama umumnya karena tatalaksana yang
masa kering berikutnya, dan kurang baik.
banyaknya pakan yang diberikan pada
sapi sedang laktasi, dan lain-lain. 1.23. Masa Kering (Dry Periode)

D a r i Ta b e l 4 4 . t e r s e b u t t e r l ihat Pada Tabel 43 terlihat bahwa


bahwa peternakan sapi perah di sapi-sapi perah yang baik masa
Bogor mempunyai lama laktasi rata-rata keringnya ialah peternakan di Lembang
dan Rawa Seneng ± 2 bulan,
kurang dari 10 bulan yaitu 8,4 bulan.
sedangkan di peternakan-peternakan
Keadaan ini disebabkan kurangnya
lainnya terlalu lama. Hal ini
persistensi sapi-sapi yang ada di disebabkan adanya gangguan
peternakan tersebut. reproduksi artinya sulit untuk
dijadikan bunting kembali.

351
Dalam hal lain masih banyak kecenderungan menurun. Dengan
terdapat perusahaan peternakan sapi demikian calving interval yang
perah yang masa keringnya kurang panjangnya lebih dari 13 bulan adalah
dari 6 minggu dengan alasan tidak ekonomis. Calving interval yang
sapinya masih berproduksi banyak ± 5 panjang disebabkan karena tatalaksana
liter dan merasa sayang atau rugi perkawinan yang kurang baik atau
kalau dikeringkan. Keadaan ini dapat gangguan reproduksi yang
menyebabkan terjadinya lama hidup disebabkanoleh pemberian pakan yang
berproduksi (longervity) yang pendek kurang sempurna. Keadaan sapi-sapi
dari sapi-sapi yang masa keringnya perah di Indonesia dapat dilihat pada
pendek. Sapi yang mempunyai Tabel 43. di atas, di mana yang baik
longervity yang panjang akan adalah peternakan di Baturaden dan
menghasilkan susu yang lebih banyak Rawa Seneng. Calving interval
per unit pakan yang dimakan, dengan merupakan kunci sukses dalam usaha
demikian lebih efisien dalam biaya peternakan sapi perah di samping
produksi susu. produki susu rata-rata yang tinggi.

1.24. Efisiensi Reproduksi Service per conception yang


didapatkan pada peternakan di Rawa
Calving interval yang baik adalah Seneng didapatkan angka 2,61. Bila
12-13 bulan. Bila calving interval angka service per conception lebih dari
lebih pendek daripada 320 hari (±10,7 1,85 pada suatu peternakan, maka
bulan), maka akan menyebabkan perlu adanya perbaikan dalam
penurunan p r o d u k s i s u s u s e b e s a r reproduksi dari sapi-sapinya di
9 % per hari masa laktasi yang peternakan tersebut. Di Cirebon
sedang berjalan dan penurunan 2,7% (1999), service per conception 2,67
pada laktasi yang akan datang. Bila bulan.
calving interval diperpanjang sampai 15
bulan, produksi susu dari laktasi yang Calving percentage yang
sedang berjalan naik dengan 3,5% didapatkan berdasarkan data selama 11
dan laktasi yang akan datang juga naik tahun (tahun 1988 sampai dengan
kira-kira 3,5%. Bila calving interval 1999) pada peternakan di Rawa
makin panjang dan produksi susu Seneng tiap-tiap tahunnya ± 80% dari
rata- rata per hari dihitung didasarkan sapi-sapinya yang ada di peternakan
atas per “calving interval”, maka rata- tersebut beranak. Sedangkan service
rata produksi susu per hari mempunyai periodenya terlalu lama ialah ± 4

352
bulan, yang baik ialah 2 bulan. Hal ini Culling dari hewan-hewan yang
disebabkan tatalaksana dalam re- tidak diternakkan lagi dari suatu
produksi/ perkawinan kurang baik. Di peternakan sapi perah di Indonesia
Cirebon (1999) service periodenya 4,20 umumnya atas dasar sterilitas atau
bulan. kemajiran. Cara yang dilakukan ini
adalah tidak tepat, karena sterilitas
bukanlah suatu sifat yang banyak
1.25. Peremajaan dan Culling
dipengaruhi oleh sifat herediter
(menurun), tetapi melainkan oleh
B i l a d i t i n j a u p a d a b e b e r a p a sapi
keadaan lingkungan (pakan,
perah, maka akan terdapat
tatalaksana, penyakit, iklim, dan lan-
perbandingan yang tidak efisien antara
lain).
sapi-sapi dewasa dengan sapi-sapi
replacement stock (peremajaan),
Keadaan ini terbukti pada suatu
sehingga biaya pakan yang
peternakan sapi perah yang baik di
diberikan dan pemeliharaan lainnya
KPBS Bandung dimana sapi-sapi di
relatif terlalu banyak, yaitu membe-
culling rata-rata per tahun 23,79% dari
sarkan anak-anak sapi dara yang
jumlah sapi betina dewasa. Dari
belum berproduksi. Kaadaan ini
julmlah tersebut 6,92% penjualan
terdapat pada perusahaan sapi perah di
biasa, 3,05% karena tua, 4,94%
Lembang yaitu rata-rata per tahun
sakit kaki, 6,73% majir, 0,55%
replacement stocknya 7% sedangkan
karena mastitis, 0,57% abortus dan
sebaiknya replacement per tahun
1,12% karena mati.
berkisar 20-25% dari jumlah sapi
betina dewasa. Hal ini sebenarnya
Bila data ini dibandingkan
dapat dipenuhi dengan memilih
dengan di Amerika Serikat untuk
sapi- sapi betina dewasa sebanyak
kegunaan peternakan 5,1%, karena
55% dari jumlah sapi betina yang ada.
produksi yang rendah 7,3%, mastitis
Kemudian betina-betina yang terseleksi
2,5%, abortus 1,5%, steril/majir 1,8%,
ini dipakai u n t u k m e n g h a s i l k a n a nak-
mati 1,1%, karena tua 0,6% dan
anak sapi betina sebagai replacement
karena lainnya 1,7%. Dari data ini
stock, sedangkan anak-anak sapi yang
tampak bahwa culling berdasarkan
tidak baik harus dikeluarkan dari
produksi susu yang rendah tidak
peternakan.
dilakukan.

353
1.26. Pemakaian Tenaga Kerja 1.27. Pemberian Pakan (Feeding)

Rata-rata 20% dari seluruh G a m b a r a n k e a d a a n p e m b e r ian


biaya untuk produksi susu adalah untuk makanan pada peternakan-
tenaga kerja. Zulladari Hasibuan (1999) peternakan sapi perah di Indonesia
di Kota Madya Bogor mendapatkan dapat dilihat dari hasil studi kasus
angka tersebut sebesar 18% dari biaya peternakan sapi perah di daerah-
produksi. Adisulistijo (1990) di Kota daerah Pasar Minggu, Kota Madya
Madya Semarang menunjukkan biaya Bogor, dan Pengalengan, pada
tersebut sebesar 9,6% dan di daerah umumnya peternakan-peternakan
Ungaran pada peternakan rakyat rakyat didapatkan kekurangan
sebesar 13,6%. protein dapat dicerna (Pr.dd.),
sehingga untuk mengatasi ini dapat
Efisiensi dalam penggunaan diberikan pakan konsentrat lebih banyak
tenaga kerja di Indonesia sebaiknya pada sapi-sapi yang sedang diperah.
untuk 6-7 ekor sapi dewasa
dibutuhkan cukup seorang tenaga
kerja, makin banyak sapi yang
dipelihara dalam suatu peternakan
makin efisien tenaga yang
dibutuhkan. Survey yang dilakukan
oleh Hutasoit (1983) pada 16
perusahaan peternakan sapi perah di
Jawa didapatkan 10 perusahaan
mempunyai tenaga buruh yang kurang
efisien ialah 3-4 ekor sapi untuk
seorang tenaga kerja. Ternyata
dengan sistem pemeliharaan out and
carry dalam pemberian rumput, maka
seorang tenaga kerja dapat melayani
10-12 ekor sapi dewasa.

354
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi O leh karena itu pada tempat-tempat
Potong tertentu pada padang penggembalaan
perlu disediakan tempat-tempat air
2.1. Sistem Penggemukan minum untuk minum sapi.
Pemenuhan terhadap kebutuhan
2.1.1. Pasture Fattening
mineral dapat tercukupi d e n g a n
Pasture fattening merupakan menyediakan lempengan-lempengan
sistem penggemukan sapi yang di- garam dapur atau mineral blok,
lakukan dengan cara menggembala- misalnya molases blok pada tempat-
kan sapi di p a d a n g p e n g g e m b a l a a n. tempat tertentu.
P e m b e r i a n pakan dalam sistem ini
D e m i k i a n j u g a w i l a y a h p a d ang
adalah dengan menggembalakan,
penggembalaan perlu ditanami
tidak ada penambahan pakan baik
pohon peneduh untuk berteduh sapi
berupa konsentrat maupun hijauan.
terutama pada saat hari panas.
Oleh karena itu hijauan yang terdapat di
Tanaman pada padang
padang penggembalaan di samping
penggembalaan dapat berupa
rumput-rumputan juga harus ditanami
tanaman lamtoro atau gamal.
leguminosa (kacang-kacangan) agar
Fungsi kandang hanya sebagai tempat
kualitas hijauan yang ada padang
berteduh di waktu panas ataupun
penggembalaan lebih tinggi. Bila
pada malam hari.
hanya mengandalkan rumput-
rumputan saja tanpa leguminosa, Sistem penggemukan pasture
maka akan sulit diharapkan fattening merupakan sistem
pertambahan bobot badan sapi yang penggemukan yang paling murah
optimal. Padang penggembalaan harus dibandingkan dengan sistem lain. Hal
selalu dipelihara dari kerusakan ini disebabkan biaya pakan yang
maupun erosi, sehingga tatalaksana berupa hijauan dan tenaga kerja
penggembalaan sapi yang relatif lebih murah, tetapi sistem
digemukkan harus baik. Pada padang penggemukan pasture fattening
penggembalaan harus dihitung memerlukan waktu yang lebih lama,
kapasitas tampungnya, hal ini yaitu sekitar 8-10 bulan untuk
untuk menghindari penggembalaan memperoleh hasil penggemukannya.
sapi yang berlebihan pada suatu Bakalan yang digunakan adalah sapi
petak tertentu atau over grassing. jantan atau betina dengan umur kurang
lebih 2,5 tahun.
Sapi memerlukan air minum
untuk mempertahankan hidupnya.

355
2.1.2. Dry Lot Fattening S a p i y a n g d i g e m u k k a n d e ngan
sistem dry lot fattening tidak
D r y L o t f a t t e n i n g a d a l a h s i s tem digembalakan atau dikerjakan, tetapi
penggemukan sapi dengan selalu terus menerus dalam kandang.
pemberian ransum atau pakan yang Bakalan yang digunakan umumnya
mengutamakan biji-bijian seperti adalah sapi jantan umur lebih dari 1
jagung, cantel, atau kacang-kacangan. tahun dengan lama penggemukan
Pemberian jagung giling dan hijauan berkisar 2-3 bulan.
yang berkualitas, sapi-sapi yang
2.1.3. Kombinasi Pasture dan Dry
digemukkan akan menghasilkan
Fattening
pertumbuhan yang tinggi. Pemberian
hijauan tidak hanya satu jenis saja, Penggemukkan sistem ini bila
tetapi merupakan suatu bentuk yang dilakukan di daerah tropik harus
telah diformulasikan dari berbagai jenis mempertimbangkan musim untuk
bahan seperti jagung giling, bungkil ketersediaan pakan. Pada musim
kelapa, dedak, polar, ampas tahu hujan banyak rumput, sapi digemukkan
ditambah mineral. dengan sistem pasture fattening, pada
musim kemarau di mana rumput
Pemberian hijauan pada sistem sedikit, penggemukan dilakukan
ini sangat dibatasi, yang pada dengan sistem dry lot fattening.
dasarnya pemberian hijauan untuk
mempertahankan proses pencernaan, Penggemukan sistem kombinasi
karena pemberian hijauan yang terlalu dapat diartikan dengan peng-
tinggi akan mengganggu pencernaan gemukan di padang penggembalaan
sapi. Kebutuhan hijauan bagi sapi siang hari selama beberapa jam,
penggemukan yaitu berkisar antara sedangkan sore hari dan malam hari
0,5-0,8% bahan kering dari bobot dikandangkan dan diberi konsentrat
badan sapi yang digemukkan. secukupnya.

Penggemukan dengan waktu Dibandingkan dengan sistem


yang singkat, diperlukan pemberian pasture fattening, lama peng-
konsentrat yang tinggi pada komponen gemukan sistem kombinasi lebih
ransumnya. Perlu diperhatikan batas singkat. Lama penggemukan di-
pemberian konsentrat yang lebih dari pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
60% dari komponen ransum, sudah jenis ternak, kondisi, dan bobot
tidak ekonomis lagi. badan sapi, dan kualitas serta
kuantitas pakan yang diberikan.

356
Hubungan umur dan lama Ada pula peternak yang hanya
penggemukan adalah sebagai berikut: memberikan hijauan saja tanpa
● Sapi bakalan dengan umur konsentrat atau pakan lain, hal ini
kurang dari 1 tahun, lama dapat dilakukan pada daerah yang
penggemukan antara 8-9 bulan. banyak tersedia hijauan.

● Sapi bakalan dengan umur antara 1-


Faktor-faktor yang mendorong
2 tahun, lama penggemukan antara
sistem kereman adalah:
6-7 bulan.
● Bakalan sapi untuk digemukkan
● Sapi bakalan dengan umur antara cukup tersedia dan mudah diperoleh,
2-2,5 tahun, lama penggemukan ● Ketersediaan hijauan limbah
antara 4-6 bulan. pertanian cukup memadai dan
tersedia sepanjang tahun,
2.1.4. Kereman
● Ketersediaan ikutan hasil industri
yang cukup memadai dan tersedia
P e n g g e m u k k a n s i s t e m k e r eman
sepanjang tahun,
adalah penggemukan dengan cara
● Kotoran ternak berupa pupuk
menempatkan sapi dalam kandang
kandang sangat diperlukan untuk
secara terus menerus selama
pupuk pertanian.
beberapa bulan. Sistem ini tidak
berbeda dengan sistem dry lot fattening
Sistem kereman biasanya
tetapi dengan cara yang sangat
menggunakan bakalan sapi jantan
sederhana. Pemberian pakan dan air
umur antara 1-2 tahun dalam kondisi
minum diberikan dalam kandang se-
kurus tapi sehat, lama penggemukan
lama proses penggemukan. Pakan
berkisar antara 3-6 bulan.
yang diberikan terdiri dari hijauan dan
konsentrat dengan perbandingan
Dari hasil penelitian, dengan
tergantung tingkat ketersediaan bahan
pemberian ransum berupa hijauan dan
pakan tersebut. Apabila hijauan yang
konsentrat akan didapat pertambahan
lebih banyak tersedia maka hijauan
bobot badan harian (PBBH) rata-rata
yang lebih banyak diberikan. Sebaliknya
0,8 kg/ hari, sedangkan bila hanya
bila konsentrat lebih banyak tersedia
diberi hijauan saja pada sapi ongole
dan harga relatif murah, maka banyak
PBBH-nya hanya 0,52 kg/hari.
pemberian konsentrat.

357
2.2. Pemeliharaan Sapi Peng- Sapi yang sudah gemuk akan
gemukan memperlihatkan, pertumbuhan yang
Sebelum sapi dipotong, untuk lambat b a h k a n m u n g k i n t idak tumbuh
meningkatkan produksi dan kualitas sama sekali dan yang tambah adalah
daging sebaiknya digemukkan terlebih jaringan lemak. Sapi jantan akan
dahulu. Lama waktu penggemukan mempunyai pertumbuhan yang lebih
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara cepat dibandingkan sapi betina
lain, bangsa sapi, keturunan, umur, ataupun sapi kebiri, karena
kondisi tubuh, jenis kelamin, dan mempunyai hormon jantan
pakan yang diberikan. Pada umumnya (testosteron) yang juga berperan
bangsa sapi di daerah tropis sebagai hormon pertumbuhan.
mempunyai kemampuan produksi yang Walaupun pertumbuhan sapi jantan
rendah. Demikian pula bangsa sapi cepat, tetapi lebih lambat mencapai
yang ada di Indonesia seperti finish yaitu kondisi siap potong.
bangsa sapi Peranakan Ongole Sedangkan sapi betina lebih cepat
(PO), Sumba Ongole (SO), Bali dan mencapai kondisi finish sehingga
Madura mempunyai kemampuan sapi betina lebih sesuai untuk
tumbuh yang kurang bila dibandingkan penggemukan jangka pandek.
dengan sapi yang berasal dari daerah
subtropik. Faktor terakhir yang
menentukan lama penggemukan
Ditinjau dari umur, sapi muda
adalah kandungan energi, protein,
mempunyai kemampuan tumbuh yang
dan mineral yang terdapat dalam
lebih besar dibandingkan dengan
pakan. Semakin tinggi kandungan
sapi tua ataupun anak sapi. Bila
energi dalam pakan semakin singkat
diamati pertumbuhan sapi mulai dari
waktu penggemukan.
lahir, dibuat kurva pertumbuhan akan
berbentuk seperti huruf S (sigmoid).
2.3. Pemberian Pakan dan Air
Dari kurva dapat dilihat bahwa Minum
pertumbuhan sapi mengikuti pula
tertentu, di mana pada permulaan Pakan untuk penggemukan
lambat, kemudian cepat, lambat harus mengandung cukup energi,
kembali, dan akhirnya tidak tumbuh protein, dan mineral. Pemberian
lagi. Bagi peternak yang penting adalah pakan didasarkan pada bobot badan
masa pertumbuhan yang cepat di mana yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup
pada saat itu efisiensi penggunaan pokok dan didasarkan pada besarnya
pakan sangat tinggi.

358
pertambahan bobot badan sapi per 2.3.2. Pemberian Pakan Sapi
hari, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan produksi. Pemberian Pakan sapi diberikan pada pagi
pakan harus disesuaikan dengan hari dan sore hari, pagi hari
kemampuan ternak mengkonsumsi diberikan sebanyak 70% dari
bahan kering pakan. Kemampuan kebutuhan sedangkan sore hari
konsumsi bahan kering sapi diberikan sebanyak 30% sisanya.
berkisar antara ± 3% dari bobot Pada waktu pemberian pakan
badan. Dapat dilihat pada tabel diusahakan tidak tercecer atau
kebutuhan pakan sapi penggemukan. berserakan ke sana kemari, yang
akibatnya bisa mengundang lalat
Berikut contoh pakan/ ransum pembawa penyakit.
sapi dewasa per hari. Hijauan 40-50
kg/ekor, konsentrat 2-5 kg/ekor, dedak 2.3.3. Pemberian Air Minum
halus 3 kg, bungkil kelapa 1 kg, mineral
Kebutuhan air berbeda-beda
30-50 gr, dan sedikit garam dapur.
menurut keadaan dan aktivitas sapi.
Jumlah pakan yang diberikan bervariasi
Anak sapi lebih banyak memerlukan
tergantung umur, jenis kelamin, dan
air dari pada sapi dewasa. Pada
ukuran tubuh.
cuaca yang panas dan pada sapi
yang sedang menyusui (laktasi)
2.3.1. Kebutuhan Energi memerlukan air lebih banyak.

Untuk mengukur kebutuhan


Sapi sebagai ternak pemakan
energi ternak diperlukan satuan
rumput biasanya banyak mendapat air
energi. Di Indonesia satuan energi
dari p a k a n i t u , s e d a n g k a n m inum
yang biasa digunakan untuk
hanya sekedar tambahan. Sebaiknya
penyusunan pakan ternak
sapi dibiarkan sesukanya meminum
ruminansia adalah TDN (Total
air, tetapi bila sapi dalam keadaan
Digestible Nutrien). Dalam
terlalu kelelahan, sebaiknya minumnya
penyusunan pakan sapi dengan
diatur jangan terlalu banyak.
menggunakan satuan energi TDN,
Pengaturan itu misalnya dengan
dapat digunakan pedoman dari NRC,
memasukkan jerami dalam air,
jika diketahui bobot badan dan
sedapat mungkin diberikan air yang
pertambahan bobot badan per hari.
bersih dan sejuk.

359
Sebagai pedoman bahwa saja. Sedangkan sapi yang waktu
kebutuhan sapi akan air adalah kira-kira penggemukannya lebih dari 6
35 liter per hari untuk sapi yang bekerja bulan, pemberian obat cacing harus
dan 25 liter per hari bagi sapi yang tidak dilakukan setiap 4 bulan sekali.
bekerja.
2.3.5. Mengontrol Pertambahan Bobot
Untuk kebutuhan air minum Badan
sebaiknya selalu disediakan air
minum yang bersih pada tempat air Pertumbuhan yang efisien dari
minum. Pada daerah-daerah yang saat lahir, disapih sampai
panas air minum selalu dikontrol berproduksi (dewasa) akan sangat
ketersediaannya dan kebersihannya. menentukan harga jualnya. Oleh
Air minum sebaiknya diganti paling sebab itu, perlu dikontrol atau
sedikit dua kali sehari. dilakukan pengukuran pertambahan
bobot badan agar dapat terkontrol
2.3.4. Pemberian Obat Cacing sehingga kualitas dari produksi/hasil
dapat tercapai.
Setelah 2-3 hari sapi masuk ke
dalam kandang penggemukan harus Untuk mengukur pertambahan
diberi obat cacing. Cacing merupakan bobot badan dapat dilakukan dengan
parasit dalam tubuh sapi yang sangat dua cara yaitu dengan menggunakan
merugikan, karena dapat neraca atau timbangan dan dengan
menghambat pertumbuhan. Ternak menggunakan ukuran-ukuran tubuh
yang akan digemukkan harus terbebas atau taksiran. Mengukur pertambahan
dari cacing yang bersarang dalam hati bobot badan dengan menggunakan
maupun dalam usus. timbangan ternak.

Ada bermacam-macam merek Timbangan merupakan alat


obat c a c i n g y a n g d a p a t d i g u n a k a n yang paling akurat untuk mengukur
untuk memberantas cacing, di bobot badan ternak. Untuk bobot
antaranya adalah Worm-X dan Rinal badan sapi diperlukan timbangan yang
yang banyak beredar di pasaran. Dosis khusus yang disebut “scale”. Akan
penggunaannya sesuai dengan aturan tetapi, alat timbangan tersebut sangat
yang tertera pada label petunjuk mahal dan sulit dipero!eh di lapangan
pemakaian. Ternak yang digemukkan dan di samping repot membawanya
selama 6 bulan atau kurang dari 6 juga sangat berat dan memakan
bulan cukup diberi obat cacing sekali tempat. Oleh sebab itu, orang lebih

360
cenderung untuk mengukur berat s a p i 2.4.1. Sapi BX
dengan melakukan penaksiran/
pendugaan dengan cara mengukur Sapi BX berasal dari sapi
bagian tubuh tertentu dari ternak persilangan brahman dengan sapi Eropa
tersebut. seperti short horn, herefort, drought
master, dll. Tujuan sapi BX adalah
2.3.6. Cara Menggunakan Timbangan menyilangkan sapi tropis dengan
subtropis yang banyak dilakukan oleh
Sebelum ternak ditimbang, Australia dan Selandia Baru. Sapi
jarum timbangan harus benar-benar tersebut diharapkan memperbaiki
menunjukkan angka nol dengan potensi genetis sapi brahman dan
tepat. Sapi harus benar-benar berdiri tahan pada cuaca panas (kondisi
dengan keempat kakinya memijak alas iklim Indonesia). Untuk pembelian sapi
penyangga pegas timbangan. BX jika kita membeli dalam jumlah
Pembacaan skala timbangan harus besar lebih dari 1000 ekor kita bisa
dilakukan secara cermat yaitu de-ngan mengimport langsung dari Australia,
memperhatikan angka skala tim- sedangkan bila kita akan memelihara
bangan. dalam jumlah sedikit kita bisa
membeli dari importir sapi.
Untuk memperoleh bobot badan
sapi secara benar, maka penimbangan Dari segi harga tentunya lebih
sebaiknya dilakukan setelah sapi murah impor langsung, tetapi kita
dipuasakan selama 12-24 jam. juga harus memperhitungkan biaya
Dengan dilakukan penimbangan maka transportasi kapal dan kehilangan
pertambahan bobot badan harian sapi berat selama transportasi yang
dapat diketahui. berkisar 6-8% dari berat badan.
Dalam pembelian jumlah besar kita
2.4. Pemilihan dan Pembelian
Sapi Potong tidak bisa memilih secara detil karena
pembelian secara masal, sebaliknya
Sapi yang akan dibeli dalam pembelian skala kecil kita
disesuaikan dengan kebijakan bisa memilih secara rinci.
perusahaan. Apakah akan memelihara
sapi lokal (bali, ongole, brahman) atau Sapi yang dipilih berdasarkan
sapi import yang dikenal dengan kondisi kesehatan, postur tubuh, tulang
Brahman Cross (BX). kecil, perut tidak menggantung, dan
kapasitas perut besar. Tulang yang

361
besar akan sulit dijual nantinya karena 2.4.2. Sapi Lokal
berat tulang banyak dan persentase
daging lebih sedikit dibanding sapi Pemilihan dan pembelian sapi
dengan tulang kecil. Perut yang lokal lebih rumit karena jarang
menggantung mengindikasikan per- dilakukan penimbangan tetapi dengan
tumbuhan berat badan yang lamban. menaksir berat badan sapi. Di sini
Postur yang kerdil juga sulit untuk diperlukan ketrampilan menaksir berat
digemukkan. Umur sapi yang dibeli sapi. Ketrampilan tersebut tidak cukup
berkisar 1-1,5 tahun. dipelajari tetapi akan berkembang
berdasarkan pengalaman selama
Pemilihan sapi juga didasarkan
jangka waktu yang lama . Sapi yang
pada berapa lama program
dibeli juga recordingnya kurang
penggemukan sapi yang akan kita
bagus sehingga pembeli juga harus
laksanakan, semakin lama program
menaksir umur sapi.
penggemukan sapi, kita akan membeli
sapi yang lebih muda dan sebaliknya
Dalam pemilihan sapi lokal
semakin pendek kita membeli sapi yang
penilaian performan sapi sangat
lebih tua umurnya. Pembelian sapi BX
penting, karena erat dengan potensi
biasanya berdasarkan berat badan,
genetis. Perut menggantung, postur
karena setiap perusahaan punya
kerdil, punggung tidak rata, kondisi
timbangan sendiri.
kesehatan buruk adalah faktor yang
harus dihindari.
Dalam pembelian perlu
disepakati apakah harga termasuk
Kondisi sapi yang kurus tidak
pengiriman atau harga di tempat
masalah asal sehat dan kurusnya
penjual, kemudian bagaimana
karena kurang makan, biasanya akibat
tatacara pembayarannya. Apakah
kemarau panjang sehingga peternak
bayar di muka sebelum sapi diangkut,
sulit mencari pakan sapi. Pembelian
tunai setelah sapi diangkut atau
sapi bisa dilakukan langsung ke
dibayar setelah sapi sampai di
peternak, di pasar hewan, atau melalui
tempat pembeli. Pembayaran dalam
pedagang penyedia sapi. Tingkat harga
jumlah besar sebaiknya dilakukan
pada masing-masing penjual berbeda,
dengan transfer rekening bank untuk
tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya
menghindari tindak kejahatan
transport pembeli dan biaya tenaga
perampasan uang.
pembelian sapi. Beberapa perusahaan
besar lebih senang membeli dari suplier

362
sapi, karena lebih praktis dan bisa Data kedatangan sapi sangat
dilakukan transaksi dengan menim- berguna untuk menyusun program
bang sapi. Sapi lokal juga bisa penggemukan sapi selanjutnya. Segera
dijadikan untuk hewan kurban. Kembali setelah sapi datang diberi minum dan
ke tujuan penggemukan sapi garam untuk menghilangkan stress dan
perusahaan apakah akan menjual sapi mengem- balikan kondisi tubuh sapi.
kurban atau menjual sapi untuk daging. Jika perjalanan sangat panjang bisa
Pemeliharaan secara intensif akan lebih diberi perlakuan khusus dengan multi
menguntungkan kalau penggemukan mineral dan vitamin untuk
sapi untuk kurban, hanya penjualan mengembalikan dehidrasi tubuh.
hanya bisa dilakukan setahun sekali. Pemilihan bibit yang baik sangat
Untuk sapi kurban pembelian sapi menentukan keberhasilan peternak
pada umur di atas 1,5 tahun dan dalam usaha penggemukan sapi
dipelihara sekitar 6 bulan, sehingga potong.
diperoleh berat pada saat dijual
berkisar 350-400 kg berat hidup. 2.5. Mengamati Penampilan Feedlot
Performan sapi kurban juga harus
gagah, tidak cacat, dan sehat. Kegiatan pemeliharaan sapi
Tuntutan kondisi itu menyebabkan meliputi pemberian pakan, minum,
harga beli jadi lebih mahal dari sapi mineral, vitamin, membersihkan
biasa yang untuk produksi daging. Pada kandang, mengelola kotoran, dll. Pada
saat penerimaan sapi ada beberapa bagian ini akan lebih banyak dibahas
hal yang harus diperhatikan. Jumlah mengenai pengamatan kondisi ternak.
sapi dihitung sesuai dengan surat Kegiatan budidaya lainnya akan
jalan (DO) atau jumlah sapi yang dibahas pada bagian yang lain.
dibeli. Periksa juga kondisi sapi
apakah ada yang pincang, ada tidaknya
luka atau patah tulang selama
perjalanan. Jika kita punya timbangan
sendiri sapi ditimbang dan data
penimbangan dicatat pada buku
recording.

363
2.5.1. Kesehatan Ternak 2.5.4. Kondisi Sapi

Kesehatan ternak harus diamati Kondisi badan sapi yang perlu


setiap hari. Gejala-gejala penyakit diamati adalah pertumbuhannya,
diidentifikasi dan dilakukan diagnosa apakah selama sapi dipelihara
penyakit. Perlakukan ternak yang sakit bertambah gemuk atau kurus. Dalam
disesuaikan dengan hasil diagnosa kondisi yang ekstrim kondisi ini bisa
penyakit. Indikasi dari dari adanya diamati dengan mata telanjang tanpa
gangguan kesehatan adalah nafsu alat bantu. Jika sapi bertambah kurus
makan, minum menurun, sapi lesu, harus segera dievaluasi proses
dan perubahan-perubahan tanda vital pemeliharaannya.
ternak. Namun hati-hati menurunnya
nafsu makan juga bisa disebabkan 2.5.5. Ketersediaan Pakan dan Air
oleh pakan yang tidak baik. Minum

2.5.2. Nafsu Makan dan Minum Kontrol ketersediaan pakan dan


minum harus dipantau terus untuk
Pengamatan kegiatan makan sapi feedlot. Periksa apakah tempat
dan minum ternak juga harus pakan selalu kosong habis dimakan.Jika
dilakukan untuk menjamin bahwa ini terjadi dimungkinkan bahwa sapi
ternak memperoleh nutrisi yang cukup memerlukan pakan lebih banyak.
untuk pertumbuhan badannya. Pakan Pengamatan dilakukan pada sore dan
(tengik, berkutu, berjamur, dll) yang malam hari, pada saat tersebut
tidak baik akan menyebabkan sapi sering lepas dari perhatian, sedang
tidak mau makan. Air minum yang pada siang hari selalu terpantau yaitu
kualitasnya kurang baik juga me- pemberian konsentrat 2 kali dan
nyebabkan sapi tidak mau minum. hijauan 2 kali per hari. Di samping itu,
persediaan pakan juga perlu dijaga
2.5.3. Defisiensi kontinuitasnya untuk menjamin sapi
mendapat pakan dengan jumlah dan
Pengamatan ternak juga dilakukan jadwal yang baik.
untuk gejala-gejala defisiensi
vitamin atau mineral. Defisiensi
tersebut akan mengganggu
pertumbuhan ternak sehingga harus
segera diatasi.

364
2.5.6. Menimbang Sapi Setiap penyimpangan performan
sapi harus dicatat dan dicari
Setiap bulan sapi ditimbang untuk penyebabnya secara teliti. Diagnosa
mengontrol pertumbuhan sapi. atau analisis yang tidak tepat hanya
Penimbangan bisa dilakukan secara akan menambah biaya pemeliharaan
sampling (contoh) yang dipilih secara dan tidak akan memperbaiki
acak. Pertumbuhan berat badan yang performan sapi. Jika ini berlangsung
tidak sesuai dengan target harus dalam jangka waktu yang lama maka
dianalisis penyebabnya. Analisis akan menurunkan kemampulabaan
harus dilakukan berdasarkan data perusahaan.
catatan harian terhadap pengamatan
budidaya dan kondisi sapi. Diagnosa 3. Penanganan Ternak
yang salah akan menyebabkan
perlakukan sapi yang tidak tepat Seorang handler perlu
yang akhirnya tidak bisa memperbaiki memahami bagaimana behaviour atau
performan sapi. tingkah laku dari ternak yang akan
ditanganinya. Bila memahami tingkah
2.5.7. Kondisi Iklim laku sapi, dapat diduga bagaimana sapi
tersebut memberikan respon bila diberi
Kondisi iklim yang ekstrim panas stimulus.
atau dingin akan mempengaruhi
performan sapi, untuk itu cuaca dan Sapi seperti halnya ternak domba
temperatur ha- rus di pantau secara tidak dapat melihat, mencium bau,
terus menerus. Pada kondisi panas atau mendengar lingkungannya dengan
maka konsumsi pakan menurun dan seperti yang dilakukan manusia. Sapi
minum meningkat. Kondisi tersebut mempunyai mata di kedua sisi
bisa diatasi dengan membuat kepalanya. Sapi melihat dan
konsentrat dengan nilai nutrisi yang memperkirakan jarak benda di
lebih tinggi, sehingga walaupun sapi sampingnya dengan satu mata
makan sedikit tetapi kebutuhan (monocular vision) dan pandangan di
nutrisinya tetap terpenuhi. Sebaliknya muka kepalanya dengan dua mata
pada suhu dingin menyebabkan (binocular vision).
konsumsi pakan lebih banyak
sehingga pemberian pakan harus lebih
banyak untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya.

365
Sapi cukup sensitif dengan Arausal adalah kunci lain dari
gerakan atau suara yang keberhasilan penanganan ternak
mengejutkan. Seekor pejantan akan sapi. Arausal dapat digambarkan
sangat agresif pada saat musim kawin, sebagai tingkah aktivitas dari
demikian pula sapi yang baru seekor ternak. Ini dapat diamati dari
melahirkan akan selalu melindungi mulai tidur sampai kondisi yang
anaknya dengan segala kekuatannya, paling ekstrim seperti menanduk atau
sehingga handler harus mengetahui menendang bahkan menyerang dengan
apa karakteristik dari sapi. Handler membabi buta.
harus tanggap atau respek pada
kemampuan ternak sapi seperti Secara umum pemahaman
kekuatan dan kecepatan dari sapi, arausal dimaksudkan menjaga ternak
sehingga tidak ada keragu- raguan atau setenang mungkin, sehingga mereka
rasa takut dalam melakukan bergerak dengan tenang. Stimulus pada
penanganan ternak sapi. Keragu- ternak dalam beberapa cara dapat
raguan dan rasa takut merupakan meningkatkan atau menurunkan tingkat
rintangan yang akan memberhentikan dari arausal.
handler untuk bereaksi dengan tenang
dan penuh perhatian. Tingkah laku sosial sapi bervariasi
menurut umur dan bangsa,
Pengetahuan tentang tingkah dibandingkan dengan domba. Sapi
laku sapi sangat mendukung dalam muda tidak mengikuti induknya saat
pendugaan ternak memberikan setelah dilahirkan seperti halnya
respon. Pendugaan reaksi sapi adalah domba. Sapi muda berbaring secara
salah satu kunci penanganan sapi. tenang di antara makanan pada suatu
tempat di mana induknya sedang
Ternak akan memberikan respon merumput.
bila diberi stimulus. Sehingga amatlah
penting untuk mengetahui respon dari Penjantan muda cenderung
sapi dalam berbagai macam situasi. untuk bermain, tetapi hanya sampai
Stimulus yang diberikan harus dapat umur tertentu, tergantung pada
dikontrol sehingga tidak menciptakan bangsa dan kemudian menjadi lebih
respon yang tidak terkendali. agresif dan bahkan menguasai areal
tertentu serta menyerang pengganggu-
pengganggu di wilayahnya. Seorang
handler mungkin dapat terluka karena

366
ulah dari perkelahian sapi ketika sapi- dan dapat membuatnya sukar untuk
sapi jantan tersebut dalam keadaan dikendalikan serta mengakibatkan
yang tidak terkendali. Untuk produksi sapi menurun. Sebagai
menghindari keadaan kacau akibat contoh perubahan rutin pada pergan-
tingkah laku sapi jantan tersebut, tian pemerah, isolasi sapi perah
maka harus diusahakan jalan dari kelompoknya untuk inseminasi
keluar yang tepat. buatan dan lain-lain.

Sapi potong betina mungkin Sapi adalah hewan sosial dan


juga pada suatu saat seperti setelah sapi sangat mudah terpisah dari
melahirkan, akan menyerang sapi kelompoknya, jika diganggu oleh sapi
lainnya atau seorang handler untuk lainnya.
melindungi anaknya.
Sapi-sapi yang baru melahirkan
Sapi potong dapat melukai tidak selalu seagresif sapi potong betina
peternak dan merusak fasilitas yang dalam mempertahankan anaknya.
ada, sebagai akibat benturan-benturan Bagaimana seekor induk sapi perah
dan kecepatan bergerak serta dapat berubah menjadi agresif,
agresifitasnya. Jangan salah karena teriakan atau gonggongan
menduga atau memperkirakan ke- seekor anjing.
cepatan, arah, dan ketepatan bila
seekor sapi menendang. Sapi yang Pejantan sapi perah sering
berdiri biasanya menendang keluar pula menguasai tempat tertentu dan
dengan membentuk sudut 45 derajat ke dapat menjadi agresif, serta
arah belakang. Tetapi sapi yang sedang berbahaya bagi peternak atau sapi
bergerak cenderung untuk menendang lainnya.
ke arah belakang secara lurus.
Sapi perah suka menggosok-
Banyak hal-hal yang berkaitan gosokkan badannya pada dinding
dengan sapi potong juga diterapkan pagar dan membuatnya menjadi
pada sapi perah. Pada sapi perah tenang. Jika ingin menyentuhnya,
banyak tingkah laku yang harus maka usahakan agar sapi tersebut
dipelajari dari pengalaman. Sapi melihat terlebih dahulu. Tindakan
perah sering mengalami stres, yang mengejutkan dapat membuatnya
karena suatu perubahan yang rutin. menendang.
Hal ini meningkatkan tingkat arausal

367
Keberhasilan di dalam unggas harus hati-hati demi
budidaya atau pemeliharaan ternak keselamatan. Berbicara keselamatan
sangat ditentukan oleh bagaimana di sini menyangkut keselamatan
manajemen pemeliharaan yang handler dan ternaknya.
diterapkan. Apabila manajemen
budidaya atau pemeliharaan yang Kegiatan penanganan atau
diterapkan bagus, maka kemungkinan handling yang baik akan sangat
berhasilnya suatu usaha juga sangat diperlukan di setiap kegiatan
besar. Manajemen pemeliharaan pemeliharaan ternak. Setiap kegiatan
ternak menyangkut beberapa hal, yang menyangkut hal- hal yang akan
salah satunya adalah bagaimana dilakukan terhadap ternak biasanya
cara/teknik menangani atau memerlukan penanganan terlebih
handling ternak dengan benar. dahulu. Sebagai contoh kegiatan
Sehingga tidak menyebabkan cedera handling dalam pemeliharan ternak
bagi ternak dan si pelaku handling. Hal sapi, kerbau, domba, dan kambing yang
ini sangat penting karena umum adalah: memindahkan ternak
penanganan atau handling ternak dari suatu tempat ke tempat yang lain,
ruminansia akan jauh berbeda melakukan pemotongan tanduk,
dengan ternak unggas. pemotongan kuku, recording dengan
cara penandaan ternak, melakukan
Ternak ruminansia seperti sapi, kastrasi, memasang tali hidung (tali
kerbau, domba, dan kambing memiliki keluh), memandikan ternak, memberi
tenaga yang lebih besar/kuat obat, dan bahkan kalau di-
dibandingkan dengan ternak unggas. mungkinan kegiatan menjatuhkan
Di samping mempunyai tenaga yang atau merobohkan ternak dan lain
besar/kuat, ternak tersebut mempunyai sebagainya.
tanduk untuk menyeruduk yang
berbahaya bagi keselamatan orang Pada saat melakukan
yang akan menangani serta penanganan/ handling ternak,
mempunyai kemampuan menendang. khususnya ternak ruminansia,
diperlukan keberanian, keyakinan, dan
Sedangkan untuk ternak unggas ketrampilan. Tanpa adanya kebera-
seperti ayam dan puyuh, mempunyai nian dan ketrampilan serta
sifat mematuk dan mencakar, sehingga pengetahuan tentang teknik handling
setiap orang yang menangani/handling jangan sekali-kali mencoba melakukan
ternak baik itu ternak ruminansia atau handling, karena resiko yang

368
ditanggung sangat besar. Oleh karena 3.1. Simpul Mati (Tali Sambung)
itu, demi keberhasilan pada saat
melakukan handling harus didukung Simpul mati digunakan untuk menyam-
pengetahuan yang berkaitan bung 2 utas tali yang sama besarnya.
dengan teknik penanganan ternak
seperti: tali temali dan tingkah laku
3.2. Simpul Pangkal (Tali Patok)
ternak. Dalam ilmu tingkah laku ternak
dapat dipelajari bagaimana ternak
Simpul pangkal digunakan
makan, minum, jalan, istirahat, dan
untuk mengikatkan tali pada sebuah
sebagainya.
tiang atau patok.

Pengetahuan tentang tali


3.3. Simpul Leher (Tali Leher)
temali sangat penting bagi peternak,
dengan mengetahui tentang tali temali
Simpul leher digunakan untuk
peternak dapat memilih dan
mengikat leher ternak supaya
menentukan jenis tali yang cocok
ternak tidak terjerat atau tercekik
untuk dan berapa jumlah pilinnya.
akibat tali yang digunakan.
Karena tali tambang yang digunakan
untuk mengikat ternak sapi, kerbau
3.4. Tali Halter (Tali Muka)
akan berbeda dengan tali tambang
yang digunakan untuk mengikat
Tali halter biasanya digunakan
ternak domba dan kambing.
untuk menuntut atau memindahkan
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
ternak sapi/kerbau agar lebih mudah
ukuran talinya. Tali tambang yang
dikendalikan atau dijinakkan (Gambar
digunakan untuk ternak sapi dan kerbau
130).
ukuran lebih besar apabila dibanding
dengan tali tambang untuk ternak
domba dan kambing.

Berbicara tentang tali temali


dalam bidang peternakan, ada istilah
tali halter, tali sambung, tali patok, tali
simpul leher, dan lain sebagainya.

369
Penanganan ternak ruminansia
atau yang sering disebut dengan istilah
handling adalah kegiatan perlakuan
peternak terhadap ternak dengan baik
dan benar. Baik dan benar di sini
mengandung arti bahwa perlakuan
peternak terhadap ter- nak tidak
menyebabkan stres, cidera, ternak
tercekik, atau yang lebih fatal adalah
ternak sampai mati. Dan yang tidak
kalah penting pada saat handling
tersebut tidak menyebabkan petugas
handling (handler) terinjak, tertanduk,
ataupun terseret oleh ternak tersebut.

Gambar 130. Tali Halter Di dalam kegiatan handling


ternak ruminansia besar seperti sapi dan
3.5. Penanganan (Handling) kerbau setelah mempelajari tingkah
Ternak Ruminansia Besar laku ternak, barulah melakukan
kegiatan penanganan (handling), mulai
Kegiatan handling atau dari mendekati ternak, mengalih
penanganan ternak ruminansia besar perhatian terhadap ternak, memegang
(sapi dan kerbau), sebaiknya dimulai ternak dengan perlahan-lahan,
dari mempelajari tingkah laku ternak memasang tali tambang pada leher
tersebut. Dalam tingkah laku ternak sapi ternak, menuntun ternak dengan
dan kerbau dapat diamati dari tali halter, mengikat ternak pada tiang
bagaimana ternak tersebut makan, atau patok, memberi tanda atau
minum, sedang istirahat, reaksi ternak penomeran, mengukur bobot badan
apabila ternak tersebut didekati, ternak, mengidentifikasi ternak,
bagaimana apabila ternak sedang memindahkan ternak dari kandang
berjalan, ternak sedang berlari, atau satu ke kandang lainnya, melakukan
ternak sedang sendirian, ternak sedang pengobatan ternak, menggiring ternak,
berada di kelompoknya, dan yang dan lain sebagainya.
tidak kalah penting adalah
mempelajari sifat-sifat ternak tersebut.

370
3.5.1. Menggiring (Mustering) Ternak 3.5.2. Pergerakan di Yard
(Halaman Kandang)
Kuda sangat efektif untuk
menggiring sapi, sebab kuda lebih Sapi dapat lebih baik
tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat dikendalikan ketika telah
pula digunakan untuk menolong diistirahatkan pada suatu tempat
menggiring sapi, seperti pada setelah penggiringan atau setelah cukup
penampungan sapi yang tingkat waktu untuk mengenal lingkungannya
arausalnya tinggi karena suasana yaitu yard. Biasanya kurang lebih 30
gaduh yang mengejutkan. Kuda atau menit sudah cukup untuk sapi-sapi
anjing tidak digunakan pada sapi-sapi diistirahatkan di dalam yard.
yang bersama dengan anaknya,
karena pendekatan secara tenang Paling sedikit dua orang
adalah tindakan yang lebih baik. handler diperlukan untuk menangani
rutin yang memuaskan pada sapi
Di luar negeri seperti Selandia potong di yard.
Baru sepeda motor digunakan
menggiring sapi dan domba. S e k a l i Ketika bekerja di kandang
sapi telah terlepas dari kelompoknya, diharuskan memakai sepatu boot yang
maka akan sukar untuk menyatukan terbuat dari kulit atau karet dengan
lagi. Karena sapi tersebut akan segera memakai pelindung ujung jari kaki.
belajar bahwa sapi tersebut dapat Pelindung pada ujung jari kaki berguna
melarikan diri. untuk melindungi jari-jari kaki dari
injakan sapi. Tindakan lain yang baik
Mustering terbaik dilakukan adalah melepaskan jam tangan dan
pada kondisi hari yang sejuk dan menggulung baju setinggi mungkin.
ketika pandangan baik, sapi mungkin Celana panjang yang terbuat dari
lebih baik ditangani setelah periode bahan tebal cukup baik untuk me-
merumput yang panjang (sore hari) lindungi kaki anda dari tendangan
dan persiapan rute baik untuk sapi atau terjepit pada pagar.
menghasilkan yang baik.
Pada beberapa tempat dari
yard, sapi biasanya bergerak lebih baik
dalam satu arah dari pada lainnya.
Suatu cara yang baik untuk selalu
menjaga komunikasi dengan ternak

371
adalah ketika sapi tersebut digerakkan. memanjang. Hal ini secara mudah
Bahkan hal tersebut berarti akan dilakukan dari belakang di mana posisi
menyelamatkan penampilan dan posisi akan berada pada blind area. Posisi
anda. Gerakan-gerakan yang kepala merupakan suatu indi- kasi yang
mengejutkan atau membingungkan baik guna mengetahui ke arah mana
sapi menyebabkan sapi tersebut seekor sapi akan bergerak. Sapi- sapi
menendang. akan melihat pada arah yang mana
kira-kira akan bergerak.
Saat berada dekat dengan sapi
posisi handler dengan bahu sapi Tingkatkan kekuatan yang meng-
dapat dipengaruhi gerakannya. gerakkan sapi dengan sosok profil tubuh
Bayangkanlah suatu garis yang akan lebih berhasil, jika menggunakan
melintang pada ternak melalui bahaya bendera (Gambar 131), tongkat atau
yang menjadi titik imbang (point of pipa paralon (Gambar 132). Ketika meng-
balance). Pergerakan ke belakang g u n a k a n b e n d e r a, t o n g k a t a t a u p i p a
garis menyebabkan sapi bergerak ke paralon, satu dari masing-masing tangan
arah depan dan sebaliknya. Dari de- memberi kontrol pada suatu tempat yang
pan sapi, dapat membelokkan sapi ke lebih besar, seperti sebuah batang yang
sisi samping dengan gerak ke salah lebar.
satu sisi pada garis yang dibayangkan
melalui tengah tubuh ternak secara

Gambar 131. Cara Menggunakan Bendera

372
Gambar 132. Cara Menggunakan Gambar 133. Posisi Menyebelahi
Tongkat Sapi

Bendera yang digunakan umumnya


Untuk mengurangi kekuatan terbuat dari bahan yang berat, karena
dalam menggerakkan sapi yaitu jika bendera terbuat dari bahan yang
dengan cara menurunkan bendera. ringan maka akan mudah terterpa
Tongkat atau pipa putarlah dengan oleh angin dan berkibar, sehingga
posisi menyebelah sapi (Gambar 133). meningkatkan arausal sapi secara
Hal ini diperlukan guna mengurai berlawanan.
tekanan.
Mungkin karena permukaan Muka memar pada sapi
atau tempat yang lebih luas dengan disebabkan oleh benturan seekor
menggunakan bendera, sapi akan sapi dengan pipa paralon. Memar
berjalan mundur lebih cepat daripada akan menurunkan kualitas karkas,
menggunakan tongkat atau pipa sehingga harus dibuang.
paralon. Bendera yang dikibarkan di
depan sapi akan menyebabkan sapi
bergerak mundur.

373
Hal ini mengakibatkan hilangnya lebih mempunyai lebar 30 cm,
atau kurangnya pendapatan akibat sehingga cukup lebar untuk lebih
dibuangnya daging. Guna mempunyai lebar 30 cm, sehingga
mengurangi memar akibat dari cukup lebar untuk seorang handler
benturan tongkat atau pipa, melewatinya secara tepat.
disarankan untuk cenderung
menggunakan bendera. Pada situasi-situasi seorang
handler akan ditanduk atau
Sodokan atau tonjokan pada ditendang, kehadiran pengurangan
sapi setelah bergerak pada arah lurus suatu kekuatan profil dan menghindari
tidak perlu dan berbahaya. Sodokan dari posisi yang mudah diserang
atau tonjokan akan meningkatkan seperti berdiri menyampingkan dari
arausal yang mengakibatkan sapi ternak adalah penting, seperti ketika
menendang dan menanduk. melakukan drafting pada suatu
gerbang.
Memakai kejutan listrik pada Dengan berdiri menyamping
sapi akan dipertimbangkan dalam pada sapi, maka ketika sapi-sapi
keadaan ekstrim. Pemakaian yang bergerak melewati dan
berlebihan pada sapi menggunakan mendesaknya, tindakan melakukan
kejutan listrik akan mengacaukan sapi. rol pada permukaan pagar bersama
Ada juga bahaya lain untuk handler sapi merupakan tindakan gunakan
yaitu bila sapi menendang atau mengurangi cedera.
menyerangnya.
Kapan bekerja dekat dengan sapi,
Pemakaian pada keadaan putarlah tubuh di sisinya guna
ekstrim memberikan kesan bahwa menghindari tekanan lebih hebat dan
desain dari fasilitas perlu peningkatan. yakinkan apakah sapi akan melakukan
tendangan atau tidak. Kata-kata yang
Desain yang baik dari yard tidak kasar atau membentak serta
membuat handling menjadi mudah dan dengan sentuhan yang halus akan
aman baik bagi ternak maupun membuat sapi jinak.
peternak. Sudut yang tajam harus
dihindari dan harus mudah untuk
seorang handler menghindari dalam
keadaan darurat, maka diperlukan ide
guna menyediakan celah harus kurang

374
3.5.3. Drafting (Memisahkan Ternak) ternak tenang barulah dilakukan
kegiatan pemisahan.
Di dalam pemeliharaan ternak
sapi dan kerbau yang dilakukan secara Memisahkan ternak dimulai
koloni atau berkelompok, dengan memilih ternak yang akan
kemungkinan ada yang sakit atau dipisahkan. Setelah ternak yang akan
terluka adalah besar. Terlukanya ternak dipisah sudah terpilih, maka dekatilah
dalam kandang koloni bisa disebabkan ternak tersebut dan pisahkan dengan
karena berantam atau karena berdesak- ternak yang lain dengan hati-hati.
desakan pada saat ternak tersebut
berebut makan. Ternak yang luka atau 3.5.4. Penangananan di dalam
ternak yang sakit perlu dilakukan Race (Lorong Antara Pagar)
penanganan. Pada saat melakukan
penanganan ternak yang sedang sakit Segala sesuatu yang
atau luka, perlu dipisahkan dengan ditempatkan oleh seseorang handler
kelompoknya. di dalam race akan sangat mudah
untuk diserang atau dirusak oleh sapi,
sehingga jangan mengendalikan
Kegiatan memisahkan ternak
ternak dengan menempatkan kaki atau
tidak hanya pada saat mengobati
tangan di dalam race karena akan
atau memisahkan antara yang
berakibat fatal. Sewaktu-waktu seorang
sehat dengan yang sakit, ada juga
handler dapat memungkinkan untuk
kegiatan memisahkan ternak antara
bekerja di atas pagar pada race.
jantan dan betina, antara anak dan
Tetapi suatu ide yang baik untuk
induknya, antara yang besar dan yang
membuat tempat berjalan dengan
kecil tergantung dari tujuan pemisahan
ketinggian cukup untuk mengikuti
tersebut.
gerakan sapi-sapi, paku yang
menonjol dan mempunyai jaring kawat
S a a t m e m i s a h k a n t e r n a k a n tara
yang dipaku pada permukaan tempat
yang satu dengan yang lainnya,
berjalan untuk memberi jaminan
lebih mudah dilakukan pada saat
pegangan pada keadaan basah. Seekor
kondisi ternak tenang. Jangan
sapi dalam race dapat dihentikan
memisahkan ternak dalam kondisi
gerakannya untuk mundur dengan
stres/garang (liar), apabila ternak pada
menempatkan sebatang kayu atau
kondisi tersebut sebaiknya ditenangkan
pipa melintang pada race di belakang
terlebih dahulu dengan jalan memberi
sapi setinggi persendian kaki dan
pakan dan minum. Setelah kondisi

375
paha. Bila memilih balok kayu, pilihlah
balok kayu yang tidak mudah patah. Yang perlu diperhatikan pada
saat menuntun ternak, jangan ada
Sapi dapat digerakkan sesuai perlakuan yang kasar terhadap
dengan arah yang diinginkan dengan ternak tersebut, terlebih-lebih untuk
menempatkan profil yang berlawanan mempermudah pada saat menuntun
dengan arah pergerakan sapi yang ada yang membantu di depannya
diinginkan. Seekor sapi akan bergerak dengan membawa pakan berupa
mundur secara cepat ketika sebuah hijauan di depan ternak tersebut. Jalan
bendera ditempatkan di depan lupa pakailah sepatu boot pada saat
mukanya. Secara keseluruhan, race menuntut ternak tersebut, hal ini
yang penuh dengan beberapa ekor bertujuan untuk melindungi kaki kita
sapi dapat digerakan mundur dari injakan kaki ternak tersebut.
secara cepat dengan menggerakan
sapi-sapi tersebut secara individu, 3.5.6. Menuntun Ternak Dewasa
mulai dengan satu persatuan dari
arah yang paling belakang. Menuntun sapi atau kerbau yang
jinak bisa dilakukan tanpa
3.5.5. Menuntun Pedet menggunakan tali tambang, yaitu cukup
dengan memegang atau menarik
Anak sapi (pedet) dan anak hidungnya ke atas.
kerbau (gudel), ada yang susah
didekati (liar) dan ada pula yang Tangan kanan memegang lubang
jinak. Apabila anak sapi dan anak hidung ternak tersebut, dengan cara
kerbau (pedet atau gudel) dalam mema- sukkan ibu jari ke lubang
keadaan jinak maka mudah untuk hidung bagian kanan dan jari telunjuk ke
dikendalikan, mau dituntun ke mana lubang sebelah kiri. Sedangkan tangan
pun mudah. Cara menuntun anak sapi kiri memegang tanduk atau telinga
dan anak kerbau yang jinak cukup ternak tersebut. Kemudian tuntunlah
mudah. Dengan jalan tangan kanan ternak ke tempat yang dikehendaki.
menceng- keram dagu bagian bawah Pada saat menuntun sama dengan
dekat mulut, dan tangan kiri menuntun ternak pedet atau gudel
memegang erat tanduk atau telinga, tersebut, jangan ada perlakuan yang
kemudian tuntun ternak tersebut ke kasar dan gunakanlah sepatu boot
tempat yang dikehendaki. pada saat menuntun.

376
Menuntun sapi atau kerbau ternak tersebut. Selain kita
dewasa jinak dengan menggunakan tali menggunakan sepatu boot pada saat
tambang. Untuk menuntun sapi dan menuntun ternak, gunakanlah alat
kerbau dewasa yang jinak dapat bantu yang berupa tali leher dan tali
menggunakan tali tambang yang hidung (tali keluh).
diikatkan pada leher ternak tersebut.
Panjang tali tambang yang digunakan Caranya tangan kiri kita
kurang lebih 4,5 meter. menarik ujung tali leher dan tangan
kanan kita menarik tali hidung (tali
Caranya dengan menarik ujung keluh), posisi kita sebaiknya di sebelah
tali tambang yang sudah diikatkan kiri ternak. Ternak yang agak galak
pada leher ternak tersebut, posisi kita apabila tali hidung (tali keluh) ditarik
berada di depan ternak. Karena maka ternak tersebut akan kesakitan.
ternak sudah jinak maka pada saat Karena merasa sakit, maka ternak
menarik ujung tali cukup pelan dan tersebut akan mengikuti ke mana saja
posisi tali agak kendor saja. akan dibawa.

Dengan ditariknya ujung tali Apabila pada saat dituntun ternak


tambang yang sudah melingkar di agak susah berjalan (malas atau
leher ternak tersebut, maka ternak meronta), maka tariklah agak kencang

akan mengikuti di belakang ke arah terutama tali hidung (tali keluh)nya.


tujuan yang dikendaki. Setelah ternak sudah mau dituntun,
kendorkan tarikannya. Lakukan dengan
penuh perasaan dan hati-hati.
3.5.7. Menuntun Ternak Dewasa
yang Agak Galak

Karena sapi atau kerbau 3.5.8. Menuntun Ternak Dewasa yang


dewasa yang akan dituntun dalam Galak
kondisi agak galak, maka kita harus Cara menuntun sapi atau kerbau
ekstra hati-hati. Gunakan peralatan yang mempunyai temperamen galak/
keamanan yang memadai seperti ganas adalah susah. Oleh karena
sepatu boot yang terbuat dari kulit itu, harus mempunyai ketrampilan
atau karet dengan memakai khusus. Ternak yang mempunyai
pelindung ujung jari kaki. Pelindung temperamen galak pada saat
pada ujung jari kaki berguna untuk dituntun, maka ternak tersebut harus
melindungi jari-jari kaki dari injakan diberi tali hidung (keluh) yang sudah

377
dihubungkan dengan tali leher.
Selain itu perlu juga alat bantu
berupa tali halter serta satu orang 3.5.9. Mengikat Ternak
lagi yang membantu.
Mengikat ternak sapi dan
Caranya hampir sama dengan kerbau, adalah mudah bagi orang
menuntun sapi atau kerbau yang agak yang sudah mengerti, dan susah
galak yaitu tangan kiri kita menarik bagi orang yang tidak mengerti.
ujung tali leher dan tali halter Mengikat ternak sapi dan kerbau dapat
sedangkan tangan kanan kita menarik dilakukan untuk keperluan menuntun,
tali hidung (tali keluh) dan pangkal tali atau keperluan peternak untuk
halter, posisi kita sebaiknya di sebelah menggembala ternaknya. Atau
kiri ternak. Ternak yang galak apabila mungkin keperluan untuk mengikat
tali hidung (tali keluh) nya ditarik maka ternak di dalam kandang agar tidak ke
ternak tersebut akan kesakitan. Karena mana-mana.
merasa sakit, maka ternak tersebut
akan mengikuti ke mana saja akan Pada saat mengikat ternak sapi
dibawa. dan kerbau, perlu diperhatikan dengan
seksama. Mengikat sapi dan kerbau
Apabila pada saat dituntun
sebaiknya menggunakan tali tambang
ternak agak susah berjalan (malas atau
dari rami.
meronta), maka tariklah agak kencang
terutama tali hidung (tali keluh)nya. Pengikatan ujung tali di leher
Dan mintalah bantuan seseorang teman sebaiknya tidak mudah lepas dan tidak
untuk mendorong ternak dari arah menyebabkan ternak tercekik.
belakang, dengan cara memegang Apabila pada saat pengikatan tidak
ekornya. Setelah ternak sudah mau tepat atau salah dapat membahayakan
dituntun, kendorkan tarikannya. ternak. Tali yang dipasang di leher
Lakukan dengan penuh perasaan dan ternak sebaiknya dipasang longgar,
hati-hati. agar ternak tidak tercekik.

378
Gambar 134. Cara Memandikan Sapi

Setelah ternak sapi atau kerbau gerakan-gerakan sapi.


tersebut, diikat dengan tali tambang di
Kepala adalah bagian
bagian leher dengan posisi kendor
selanjutnya, jika memandikan sapi.
dan ikatan tidak akan lepas, kemudian
Pada saat menyiramkan air di kepala
ujung talinya diikatkan di patok atau di
sapi, pegang telinganya dan tekuklah.
tiang. Dengan tujuan agar ternak tidak
Cara memandikan sapi tertera pada
pergi ke mana- mana.
Gambar 134.

Tubuh sapi bersih dari kotoran-


Basahilah bagian tubuh dan
kotoran, sehingga pada saat sapi
lakukan penyikatan secara merata.
diperah kotoran tidak masuk ke
Gunakan sabun, jika perlu.
dalam air susu.
Penyikatan dan penyiraman akan
Bersihkan kaki sapi terlebih lebih banyak ketika membersihkan
dahulu dengan air dan disikat. Pada saat tubuh bagian belakang. Hal ini
memandikan sapi usahakan salah satu dikarenakan pada saat istirahat, sapi
tangan memegang tubuh sapi. Hal berbaring dengan tubuh bagian
tersebut penting guna mengetahui belakangnya.
379
4. Aplikasi Konsep

a. Amati usaha peternakan sapi perah


yang ada di sekitar sekolah. Jika
dimungkinkan cari peternakan yang
menggunakan mesin perah. Coba
amati pemerahan yang dilakukan.
Diskusikan apakah pemerahan
sudah baik atau belum.

b. Amati suatu usaha penggemukan


sapi yang ada di sekitar sekolah.
Coba analisis:
● Perkiraan berat badan
● Kondisi sapi
● Kondisi lantai kandang
● Bentuk kandang

5. Kasus

a. Ternak Kurus
Peternak A menggemukkan sapi,
dengan memberi makan jerami saja.
Pertumbuhan sapi rendah dan kondisi
sapi kurus. Diskusikan dengan teman-
teman mengapa sapi menjadi kurus?

b. Sapi Perah Mastitis


Peternak B memiliki sapi perah 50
ekor. Setiap pemerahan ambing tidak
dicuci, dan sesudah pemerahan tidak
disemprot desinfektan. Akibatnya be-
berapa sapinya menderita penyakit
mastitis. Diskusikan mengapa sapi
sakit mastitis?

380
6. Pengayaan 6. Prinsip kerja mesin perah adalah . . .
puting sapi
1. Anak sapi perah yang baru lahir se- a. memencet
baiknya dibiarkan bercampur dengan b. menghisap puting secara terpu-
induknya minimal tus-putus
c. menghisap terus menerus
a. 10 jam
d. menekan puting
b. 12 jam
c. 24 jam 7. Masa pengeringan sapi perah sebaik-
d. 15 jam nya . . . bulan sebelum beranak.
a. 1,5 bulan
2. Pemotongan tanduk yang paling b. 3 bulan
manusiawi adalah dengan c. 4 bulan
a. gergaji d. 5 bulan
b. elektrik
c. bahan kimia 8. Interval beranak sapi lamanya
d. pisau a. 12 bulan
b. 10 bulan
3. Tujuan latihan sapi jalan-jalan adalah c. 9 bulan
a. menjaga kesehatan d. 15 bulan
b. menjaga kuku
c. mendeteksi birahi 9. Lama laktasi sapi perah adalah
d. semua benar a. 5 bulan
b. 7 bulan
4. Apa tujuan mencuci ambing sebelum c. 9 bulan
pemerahan d. 10-12 bulan
a. menjaga kesehatan sapi
b. susu yang diperah bersih 10. Sapi potong dengan berat 400
c. menghindari mastitis kg, dapat diberi rumput sebanyak
d. semua benar a. 40 kg
b. 60 kg
5. Mengapa orang yang sakit c. 70 kg
dilarang menangani susu d. 30 kg
a. lemah
b. menulari sapi
c. membahayakan
d. mencemari susu

381
Kunci jawaban
1. c
2. b
3. d
4. d
5. d
6. b
7. a
8. a
9. d
10. a

382
BAB 9

PEMASARAN HASIL

Sering timbul pertanyaan dibenak keinginan, dan permintaan; produk;


kita, sebenarnya kegiatan pemasaran nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran
dilakukan sebelum atau setelah dan transaksi; hubungan dan jaringan;
membuat produk? Paradigma lama pasar; serta pemasar dan konsep.
pemasaran dilakukan setelah kita
membuat produk. Produk bisa berupa 1.1. Kebutuhan, Keinginan, dan
sarana produksi ternak, ternak hidup, Permintaan
susu, daging, dan hasil olahannya.
Sering kita kebingungan memasarkan Kebutuhan dan keinginan
produk kita, karena belum punya manusia mendasari pemikiran
rencana pemasaran. Sebaiknya pemasaran. Dari waktu ke waktu
rencana pemasaran dimulai sebelum kebutuhan manusia berkembang
kita memulai usaha. Pada bab ini akan terus sejalan dengan perkembangan
diba- has konsep pemasaran dan populasi penduduk, dan perbaikan
aplikasinya di bidang bisnis ekonomi.
peternakan ruminansia besar.
1.1.1. Kebutuhan
1. Konsep Pemasaran
Menurut teori Maslow kebutuhan
Pemasaran menurut Kotler manusia dapat diuraikan mulai dari
(1997) didefinisikan sebagai proses tingkat dasar yaitu kebutuhan akan
sosial dan manajerial yang di makanan, tempat berlindung,
dalamnya individu dan kelompok keamanan, hak milik, dan harga diri
mendapatkan apa yang mereka (aktualisasi diri). Kebutuhan
butuhkan dan inginkan dengan makanan bisa bersumber dari
menciptakan, menawarkan, dan tumbuhan seperti biji-bijian, sayuran,
mem- pertukarkan produk yang bernilai dan buah-buahan, bersumber dari
kepada pihak lain. Proses tersebut hewan seperti susu, daging, telur, dan
terjadi karena adanya kebutuhan, ikan.
383
Kebutuhan buah-buahan bisa berupa lain: orang Jawa Barat lebih suka
buah segar atau buah yang diolah. mengkonsumsi daging sapi dibanding
Analisis kebutuhan sapi dapat daging kerbau dll.
dilakukan dengan mencari data primer
dan data sekunder. Data primer 1.1.3. Permintaan
dapat dilakukan dengan menganalisa
jumlah sapi yang dipotong di suatu Permintaan adalah keinginan akan
daerah/wilayah dalam kurun waktu produk spesifik yang didukung oleh
tertentu. Misalnya rata-rata sapi kemampuan dan kesediaan untuk
yang dipotong tiap hari. Bisa juga membelinya. Keinginan manusia
dilakukan dengan menghitung tingkat biasanya tidak terbatas, sedangkan
konsumsi daging sapi dan hasil kemampuan untuk membelinya
olahannya. Secara kualitatif bisa terbatas. Keinginan akan berubah
dianalisa tingkat kesukaan suatu menjadi permintaan jika masyarakat
masyarakat terhadap konsumsi mampu membelinya. Permintaan
daging sapi. Data sekunder bisa produk sapi potong relatif sedikit karena
dicari lewat data pada dinas harga mahal dan daya beli konsumen
peternakan, perdagangan, dan dinas terbatas.
yang relevan. Berdasarkan analisis
kebutuhan dapat disimpulkan bahwa 1.1.3.1. Produk
adanya kebutuhan konsumen terhadap
produk sapi potong, dari sini nanti kita Produk adalah segala sesuatu
akan tentukan berapa besar kita akan yang dapat ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan. Barang, j a s a , d a n g a g a s a n
1.1.2. Keinginan a d a l a h k l a s i f i k a s i dari produk. Contoh
barang adalah sapi hidup, susu,
Keinginan adalah hasrat akan daging, dan lain-lain. Contoh jasa;
pemuas kebutuhan yang spesifik. pelatihan, pengiriman, dan toko,
Keinginan akan suatu kebutuhan sedangkan contoh gagasan adalah
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti persaudaraan, falsafah hidup, dan
sosial, ekon o m i , b u d a y a , d a n s elera. kekuatan komputer. Produk yang akan
M i s a l n y a orang Eropa untuk memenuhi kita kembangkan atau pasarkan sapi
kebutuhan makannya menginginkan hidup, susu, limbah ternak dll.
roti/kentang sedangkan orang
Indonesia menginginkan nasi. Contoh
384
1.1.3.1. Ternak Hidup 1.1.3.3. Daging dan Hasil Ikutan

Ternak hidup dapat diklasifikasikan Produk daging bisa berupa


berdasarkan jenis, umur, dan cara daging segar dan daging olahan.
pemeliharaan. Daging olahan yang banyak di
pasaran adalah sosis, corned,
Klasifikasi : dendeng, abon, burger dll. Hasil ikutan
● jenis ternak: sapi potong, sapi berupa jeroan (limpa, hati, jantung,
perah, kerbau, dll babat, usus dll), tulang dan kulit.
● Dari jenis sapi bisa kita
kategorikan apakan sapi PO 1.1.3.4. Limbah Ternak
(peranakan ongole), BX (Brahman
Cross), simental, angus, FH Produk limbah ternak berupa
(Friesian Holstein jantan, sumba pupuk kandang. Pupuk kandang dijual
ongole, Brahman, sapi Bali, dll dalam bentuk curah atau kemasan.
● umur sapi: 2 tahun, 1,5 tahun
atau pedet 6 bulan 1.2. Nilai, Biaya, dan Kepuasan
● berat badan: dikategorikan
berdasarkan hasil timbangan Nilai adalah perkiraan
● jenis kelamin: jantan atau betina konsumen atas seluruh kemampuan
● warna kulit: hitam, abu, hitam- produk untuk memuaskan
putih, coklat kebutuhannya. Di dalam memuaskan
● cara pemeliharaan: kereman atau kebutuhannya konsumen akan
digembalakan mempertimbangkan nilai yang di-
● perlakuan khusus: kastrasi, cara peroleh dan biaya yang dikorbankan
pemeliharaan untuk memuaskan kebutuhannya
● ukuran sapi: besar, sedang, kecil tersebut.
1.3. Pertukaran dan Transaksi
1.1.3.2. Susu
Untuk dapat memperoleh
P r o d u k s u s u b i s a b e r u p a susu produk seseorang mempunyai empat
segar dan susu olahan. Susu (4) cara. Pertama, memproduksi
olahan yang banyak di pasaran sendiri produk yang dibutuhkan,
adalah susu pasteurisasi, susu kedua dengan cara memaksa, ketiga
tepung, susu kental manis, keju, meminta-minta, dan cara keempat
butter, yoghurt, dan lain- lain. yang paling lazim adalah pertukaran.
385
Pertukaran adalah tindakan Hasil pemasaran hubungan
memperoleh produk yang yang utama adalah pengembangan
dikehendaki dari seseorang dengan aset perusahaan berupa jaringan
menawarkan sesuatu sebagai imbalan. pemasaran. Jaringan pemasaran
terdiri dari perusahaan dan semua
Kondisi-kondisi yang harus pihak pendukung yang
dipenuhi agar pertukaran terjadi: berkepentingan. Pihak tersebut
● minimal terdapat dua (2) pihak pelanggan, pekerja, pemasok,
yang terlibat, penyalur, pengecer, agen iklan,
● masing-masing pihak memiliki peneliti, ilmuwan yang bersama-
sesuatu yang berharga bagi pihak sama membangun hubungan bisnis.
lain,
● masing-masing pihak mampu 1.5. Pasar, Pemasar, dan Pembeli
berkomunikasi dan melakukan
penye- rahan, Pasar terdiri dari semua pelang
● masing-masing pihak bebas gan potensial yang memiliki
menerima/menolak tawaran kebutuhan tertentu yang sama, yang
pertukaran, mungkin bersedia melaksanakan
● masing-masing pihak yakin pertukaran untuk memuaskan
bahwa berunding dengan pihak kebutuhan dan keinginan tersebut.
lain adalah layak dan bermanfaat. Pemasar adalah seseorang yang
mencari satu atau lebih calon pem- beli.
1.4. Hubungan dan Jaringan Calon pembeli adalah seseorang
yang diidentifikasi oleh pemasar
Hubungan pemasaran adalah sebagai orang yang mungkin bersedia
praktik membangun hubungan jangka dan mampu melakukan pertukaran nilai.
panjang yang memuaskan dengan 1.6. Manajemen Pemasaran
pihak-pihak kunci seperti pelanggan,
pemasok, penjual, penyalur guna Manajemen pemasaran adalah
mempertahankan preferensi, dan proses perencanaan dan pelaksanaan
bisnis jangka panjang mereka. pemikiran, penetapan harga, promosi
Pemasar yang baik berusaha serta penyaluran gagasan, barang, dan
membangun hubungan jangka jasa. Tujuan manajemen pemasaran
panjang yang saling mempercayai dan adalah untuk menciptakan
saling menguntungkan dengan pihak- pertukaran yang memuaskan tujuan-
pihak kunci. tujuan individu dan organisasi.
386
1.7. Konsep Produksi sosial, pribadi, dan psikologis. Masing-
masing diuraikan sebagai berikut:
Konsep produksi menyatakan
bahwa konsumen akan menyukai 2.1.1. Faktor Agama
produk yang tersedia di banyak
tempat dan murah harganya. Manajer Dalam ajaran agama tidak
organisasi yang berorientasi produksi diperbolehkan mengkonsumsi ternak
memusatkan perhatian pada usaha- tertentu. Misalnya pemeluk agama
usaha untuk mencapai efisiensi Islam tidak diperbolehkan makan
produksi yang tinggi dan distribusi daging babi, orang hindu tidak makan
yang luas. daging sapi, dll. Agama tersebut tentunya
mempengaruhi perilaku pembelian
2. Konsep Perilaku Konsumen produk ternak.

Perilaku konsumen menurut 2.1.2. Faktor Budaya


American Marketing Assosiation yang
disitasi oleh Peter dan Olson (1999), Budaya adalah penentu
didefinisikan sebagai interaksi dinamis keinginan dan perilaku yang paling
antara pengaruh dan kognisi, perilaku mendasar. Budaya terdiri dari sub-
dan kejadian di sekitar kita di mana budaya yang terdiri dari bangsa,
manusia melakukan aspek pertukaran suku, agama, dan daerah geografis.
dalam hidup mereka. Dari sudut Di samping budaya kelas sosial juga
pandang organisasi pemasaran, mempengaruhi perilaku pembelian.
strategi pemasaran adalah suatu Kelas sosial bisa terdiri dari
rencana yang dirancang untuk pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
mempengaruhi pertukaran dalam dan tempat tinggal. Misal masyarakat
mencapai tujuan organisasi. Strategi toraja lebih suka daging kerbau, orang
pemasaran diarahkan untuk Batak menggunakan daging babi untuk
meningkatkan kemungkinan/frekuensi acara tertentu dll.
perilaku konsumen.

2.1.3. Faktor Sosial


2.1. Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku
Perilaku konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor sosial baik
Faktor yang mempengaruhi
berupa kelompok acuan, keluarga serta
perilaku pembelian meliputi budaya,
peran dan status. Kelompok acuan
387
seseorang terdiri dari semua kelompok untuk mengurangi faktor yang
yang memiliki pengaruh langsung atau menyebabkan ketidakpuasan.
tidak langsung terhadap sikap atau Seseorang yang termotivasi siap
perilaku seseorang. Keluarga adalah untuk bertindak yang dipengaruhi oleh
organisasi pembelian konsumen yang persepsi terhadap situasi tertentu.
paling penting dalam masyarakat. Sebagian perilaku manusia adalah hasil
Peran dan status adalah posisi belajar. Melalui bertindak dan belajar
seseorang dalam tiap kelompok orang mendapatkan keyakinan dan
(keluarga, organisasi, dan klub.). Orang sikap.
biasanya memilih produk yang
mengkomunikasikan peran dan 2.2. Proses Pembelian
statusnya dalam masyarakat. Makan
daging sapi lebih bergengsi Menurut Peter dan Olson
daripada makan daging ayam broiler. (1999), tahapan umum perilaku untuk
pembe- lian eceran barang konsumsi
2.1.4. Faktor Pribadi dijelaskan p a d a Ta b e l 5 0 . Ta h a p a n
p e m b e l i a n mulai dari prapembelian,
Keputusan pembelian juga pembelian, dan pasca pembelian.
dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi. Selanjutnya apakah konsumen akan
Faktor tersebut terdiri dari; usia dan membeli lagi atau tidak tergantung
tahap siklus hidup, pekerjaan, pada kepuasan konsumen. Kepuasan
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta konsumen adalah tingkat perasaan
kepribadian, dan konsep diri pembeli. setelah membandingkan nilai yang
didapatkan/dibeli dengan harapannya.
2.1.5. Faktor Psikologis Bagi pemasar untuk memuaskan
konsumen perlu memperhatikan
Faktor psikologis yang tahap- tahap pada proses pembelian.
mempengaruhi pembelian adalah Tahapan Umum Perilaku Pembelian
motivasi, persepsi, pengetahuan, Eceran tertera pada Tabel 45.
keyakinan, dan pendirian. Teori
motivasi Herzberg menyatakan
bahwa motivasi dilandasi oleh dua
fakt o r y a i t u f a k t o r y a n g m e n y e b a b
kan kepuasan dan faktor yang
menyebabkan ketidakpuasan
(dissatisfier). Pemasar berusaha
388
Tabel 45. Tahapan Umum Perilaku Pembelian Eceran

Tahapan Jenis perilaku Contoh perilaku


Prapembelian Kontak informasi ● Membaca/mengamati koran,
majalah, papan iklan
● Mendengarkan iklan radio, televisi
● Mendengarkan uraian teman/
salesman
Akses pendanaan ● Menarik uang tunai dari bank/ATM
● Mengisi buku cek
● Mendapatkan kartu kredit, pinjaman
Pembelian Kontak toko ● Menentukan toko, perjalanan ke
toko, masuk ke toko
Kontak produk ● Menentukan lokasi produk dalam
toko, mengambil produk, membawa
produk ke kasir
Transaksi ● Mempertukarkan uang dengan
produk, membawa produk ke lokasi
penggunaan
Pasca pembelian Konsumsi ● Pengkonsumsian/penggunaan
produk, membuang bungkus/produk
yang telah digunakan, pembelian
ulang
Komunikasi ● Memberitahukan ke orang lain
pengalaman menggunakan produk,
mengisi kartu garansi, memberikan
informasi lainnya kepada
perusahaan.

389
2.3. Perilaku Pembelian penjualan untuk mendorong uji coba
produk.
Pengambilan keputusan konsumen
tergantung pada jenis keputusan 3. Konsep Strategi Bersaing
pembelian. Beberapa perilaku
pembelian menurut Kotler (1997) Industri didefinisikan sebagai
sebagai berikut: kelompok perusahaan yang
menghasilkan produk yang dapat saling
2.3.1. Perilaku Pembelian yang Rumit menggantikan. Persaingan dalam
satu industri terus- menerus menekan
Konsumen terlibat dalam tingkat hasil pengembalian modal yang
perilaku pembelian yang rumit saat ditanamkan menuju tingkat
mereka sangat terlibat dalam sebuah pengembalian yang akan dinikmati
pembelian dan menyadari akan adanya oleh industri yang dalam istilah
perbedaan signifikan di antara berbagai ekonomi dinamakan industri
merek. Produk yang dibeli biasanya persaingan sempurna. Tingkat
harganya mahal, jarang di- beli, berisiko pengembalian dasar yang bersaing
dan sangat mengekspresikan pribadinya. itu kurang lebih sama dengan
Contoh produk yang perilaku tingkat bunga obligasi pemerintah
pembeliannya rumit adalah komputer. atau suku bunga bank jangka
panjang setelah disesuaikan
2.3.2. Perilaku Pembelian karena dengan resiko kerugian modal. Para
Kebiasaan penanam modal tidak akan mau
menerima tingkat pengembalian yang
Banyak produk dibeli dengan besarnya di bawah tingkat tersebut
ke- terlibatan konsumen yang rendah karena adanya alternatif untuk
dan tidak adanya perbedaan merek menanamkan modalnya pada industri
yang signifikan. Contoh produk yang lain, dan perusahaan yang selalu
perilakupembeliannya karena mendapatkan hasil di bawah tingkat
kebiasaan adalah garam. Barang yang itu akan keluar dari bisnis.
dibeli bisanya murah dan sering
dibeli. Mereka menjadi penerima Menurut Porter (1980) terdapat
informasi pasif pada saat lima kekuatan persaingan. Kelima
menerima informasi. Pemasar kekuatan tersebut adalah masuknya
paling baik menerapkan strategi pendatang baru, ancaman produk
menggunakan harga dan promosi pengganti, kekuatan tawar-menawar
390
pembeli, kekuatan tawar-menawar suatu industri. Daging sapi dapat
pemasok, serta persaingan di antara disubstitusi oleh daging kerbau,
perusahaan yang ada. domba, ayam, dll. Jika konsumen
membeli produk pengganti tersebut
3.1. Ancaman Pendatang Baru maka laba potensial dari ternak akan
tertekan. Makin menarik alternatif
Pendatang baru dalam bisnis harga yang ditawarkan produk
sapi potong membawa kapasitas pengganti makin ketat membatasi laba
baru, keinginan untuk merebut industri.
bagian pasar, serta seringkali juga
sumberdaya yang b e s a r. J i k a p e r m i n 3.4. Kekuatan Tawar Menawar
taan relatif sama (st abil) ma k a ak Pembeli
a n t e r j a d i s u r p l u s penawaran yang
akan menyebabkan harga menjadi Produk sapi merupakan produ
turun, atau biaya membengkak dan k standar atau sedikit terdiferensiasi.
mengurangi kemampu labaan Banyaknya peternak/suplier yang
perusahaan. menjual sapi potong menyebabkan
konsumen memiliki kekuatan daya
3.2. Persaingan di antara tawar yang kuat. Konsumen akan
Pengusaha yang Ada mudah pindah membeli
peternak/suplier lain karena akan
Persaingan di antara peternak mendapatkan produk yang sama.
atau supplier sapi potong yang ada
berbentuk persaingan untuk 3.5. Kekuatan Tawar Menawar
mendapatkan posisi, dengan Pemasok
menggunakan taktik-taktik seperti
persaingan harga, iklan, pengenalan Pemasok bagi pemenuhan daging
produk baru, meningkatkan mutu sapi di suatu daerah ada dua
produk, dan meningkatkan pelayanan kelompok. Kelompok pertama produksi
atau jamin- an kepada pelanggan. dari daerah itu sendiri, kelompok yang
lain menyuplai ternak dari luar daerah
3.3. Tekanan dari Produk Pengganti tersebut. Pemasok tersebut dapat
menggunakan kekuatan tawar
menawar terhadap jagal atau
Produk pengganti adalah
konsumen dengan menyuplai
produk yang dapat menjalankan
produk yang lebih murah. Pemasok
fungsi yang sama dari produk dalam
391
yang kuat akan dapat menekan untuk mencapai penurunan biaya,
kemampulabaan jagal karena tidak pengendalian biaya secara ketat,
mampu mengimbangi kenaikan harga menghindari pelanggan marjinal
produk yang dijualnya. Kekuatan serta meminimalkan biaya litbang,
pemasok ditentukan oleh banyak pelayanan, armada penjualan, dan
sedikitnya pemasok dibanding toko periklanan.
yang menjualnya, tidak adanya
produk pengganti, dan produk pemasok. Keuntungan memiliki biaya rendah:

● Mendapatkan laba di atas rata-


4. Strategi Bersaing Generik Porter rata pesaingnya.
● Lebih tahan terhadap rivalitas
Strategi bersaing yang efektif pe- s a i n g , k a r e n a b i a y a y a n g l
meliputi tindakan ofensif atupun defensif e b i h rendah memungkinkan untuk
guna menciptakan posisi yang aman tetap mendapatkan laba
terhadap kekuatan-kekuatan walaupun para pesaing
persaingan. Secara luas strategi mengorbankan labanya untuk
bersaing mencakup sejumlah persaingan.
pendekatan yaitu penempatan posisi ● Melindungi perusahaan dari
untuk bertahan, mempengaruhi pembeli yang kuat, karena pembeli
keseimbangan kekuatan melalui hanya akan menggunakan
gerakan strategis, memanfaatkan kekuatannya sampai ke tingkat
perubahan kekuatan persaingan. harga dari pesaing paling efisien
Menurut Porter (1980), strategi berikutnya.
bersaing generik terdiri dari ● Memberikan perlindungan
keunggulan biaya menyeluruh, kepada pemasok yang kuat
diferensiasi, dan fokus. dengan menyediakan fleksibilitas
yang lebih besar untuk
4.1. Keunggulan Biaya Menyeluruh menanggulangi kenaikan biaya
input.
Keunggulan biaya dilakukan ● Posisi biaya rendah biasanya
melalui seperangkat kebijakan menempatkan perusahaan pada
fungsional yang ditujukan kepada posisi yang menguntungkan dalam
sasaran pokok. Langkah-langkah yang meng- hadapi produk pengganti
dapat dilakukan antara lain skala relatif terhadap posisi pesaing
fasilitas yang efisien, usaha yang giat dalam suatu industri.

392
4.2. Diferensiasi Perusahaan akan mampu melayani
target strategisnya yang lebih sempit
Diferensiasi adalah secara lebih efektif dan efisien
menciptakan sesuatu yang dirasakan dibanding dengan pesaingnya.
oleh keseluruhan industri sebagai Perusahaan yang memilih strategi
sesuatu yang unik dan susah ditiru. focus secara potensial juga dapat
Cara-cara diferensiasi dapat dilakukan menghasilkan laba di atas rata-rata.
dengan citra rancangan (merek), Posisi ini memberikan perlindungan
teknologi, karakteristik khusus, terhadap setiap kekuatan persaingan.
pelayanan pelanggan, jaringan
penyalur, dan dimensi yang lain. 5. Pengembangan Strategi Bersaing

Keuntungan diferensiasi antara lain: Tujuan strategi bersaing suatu


● Memberikan penyekat terhadap unit usaha dalam sebuah industri
persaingan karena adanya loyalitas adalah menemukan posisi dalam
merek dari pelanggan dan mengu- industri tersebut di mana perusahaan
rangi kepekaan terhadap harga. dapat melindungi diri sendiri dengan
● Meningkatkan marjin laba yang sebaik-baiknya terhadap tekanan
menghindarkan kebutuhan akan po- persaingan atau dapat mempengaruhi
sisi biaya rendah. tekanan tersebut secara positif.
● Dengan marjin yang lebih tinggi
dapat digunakan untuk mengurangi
kekuatan pemasok dan pembeli
karena pembeli tidak punya alternatif
lain yang dapat dibandingkan.
● Kesetiaan pelanggan akan berada
pada posisi yang lebih baik terhadap
produk pengganti dibanding dengan
pesaingnya.

4.3. Fokus (Nice Market)

Strategi generik fokus


memusatkan kelompok pemasaran
pada kelompok pembeli, segmen lini
produk, atau pasar geografis tertentu.
393
6. Strategi Pemasaran segmen mana yang akan dibidik.
Cara mengevaluasinya dengan
6.1. Segmentasi menelaah tiga faktor, yaitu ukuran
dan pertumbuhan segmen,
Menurut Kotler (1999), segmentasi kemenarikan struktural segmen serta
dilakukan dengan mengidentifikasi dana, dan sumber daya yang dimiliki
ciri-ciri konsumen yaitu segmentasi perusahaan.
geografis, demografis, dan sosiografis.
6.3. Differensiasi
Segmentasi geografis memilah-
milah pembeli berdasarkan wilayah Diferensiasi adalah tindakan
geografis. Segmentasi secara merancang satu set perbedaan untuk
demografis memilah-milah konsumen membedakan penawaran
berdasarkan variabel demografis perusahaan dari penawaran pesaing.
seperti usia, ukuran keluarga, jenis Perbedaan tersebut dapat dilakukan
kelamin, penghasilan, pendidikan, pada produk, pelayanan, personil, dan
agama, ras, dan generasi. citra. Masing-masing pembedaan
Segmentasi psikografis membagi diuraikan di bawah ini.
pembeli berdasarkan kelas sosial,
gaya hidup, dan kepribadian. 6.3.1. Diferensiasi Produk

Segmentasi perilaku membagi Diferensiasi produk fisik


kon- sumen berdasarkan pengetahuan, mempunyai dua sisi yang berlainan.
sikap, pemakaian, atau tanggapan Di satu sisi produk sudah terstandar
mereka terhadap suatu produk. sehingga pelu- ang untuk melakukan
Variabel perilaku yang digunakan variasi perbedaan sedikit, contohnya
kejadian, manfaat, status pemakai, ayam pedaging, baja, dan aspirin. Di
tingkat pemakaian, status kesetiaan, sisi yang lain terdapat produk dengan
tahap kesiapan pembeli, dan sikap. diferensiasi tinggi, artinya terhadap
produk tersebut bisa dilakukan banyak
6.2. Memilih Segmen Pasar variasi, contohnya mobil. Pembeda
produk bisa berupa keistimewaan,
Setelah perusahaan kinerja, kesesuaian, daya tahan,
mengidentifikasi segmen pasarnya keanda- lan, mudah diperbaiki, gaya,
maka langkah selanjutnya adalah dan rancan- gan. Daging merah,
memutuskan berapa banyak dan daging putih (veal), daging sapi rendah
394
lemak, sapi kurban, dan lain-lain. pesaingnya. Personil yang terlatih baik
dapat menunjukkan karakteristik;
6.3.2. Diferensiasi Pelayanan kemampuan, kesopanan, kredibilitas,
dapat diandalkan, cepat tanggap,
Va r i a s i p e l a y a n a n p a d a b i s n i komunikasi yang baik.
s toko dapat dilakukan dengan
rentang swalayan sampai
6.4. Penentuan Posisi
pelayanan penuh. Layanan penuh
adalah bila dalam transaksi pembelian Penentuan posisi adalah
dilayani oleh penjual, sedangkan tindakan merancang penawaran dan
pada swalayan semua dilakukan citra perusahaan sehingga menempati
sendiri oleh pembeli. Misal sapi diantar suatu posisi kompetitif yang berarti
ke pembeli, sapi diambil sendiri oleh dan berbeda dalam benak pelanggan
pembeli, dan lain-lain. sasarannya. Kriteria untuk
pembedaan antara lain penting, unik,
6.3.3. Diferensiasi Citra unggul, dapat dikomuni- kasikan,
mendahului (tidak mudah ditiru), dan
Citra adalah persepsi terjangkau.
masyarakat terhadap perusahaan
atau produknya. Citra yang efektif
7. Taktik Pemasaran
untuk suatu produk memiliki tiga hal.
Pertama, menyampaikan satu pesan
Gaspersz (1997), menyatakan
tunggal yang memantapkan karakter
pema- saran jasa dilakukan dengan
produk dan usulan nilai. Kedua, m e n y a
bauran komponen 7 P (Product,
m p a i k a n p e s a n d e n g a n c a r a yang
price, place, promotion, physical
berbeda sehingga tidak dikelirukan
evidence, process design,
dengan pesan serupa dari pesaing.
participant). Contoh-contoh pe-
Ke-tiga, mengirimkan kekuatan
ngembangan pemasaran pada
emosional sehingga membangkitkan
masing-masing komponen sebagai
hati maupun pikiran pembeli.
berikut:

6.3.4. Diferensiasi Personil


7.1. Produk

Perusahaan dapat memperole


○ Ide-ide pengembangan produk
h keunggulan kompetitif dengan
○ Variasi dan model produk
memperkerjakan dan melatih orang-
○ Spesifikasi kualitas produk
orang yang lebih baik dari personil
395
○ Pengepakan atau pembungkusan sebagai berikut: Promosi meliputi
○ Logo produk, merek dagang, semua alat-alat dalam kombinasi
dan persepsi publik pemasaran yang peranan utamanya
○ Pelayanan pendukung dan adalah untuk mengadakan
komplementer komunikasi yang sifatnya
○ Derajat pelayanan (full service membujuk promosi, proses
atau self sevice) komunikasi dari penyampaian
amanat atau berita tentang produk
7.2. Harga dari penjual kepada para pembeli
potensial.
○ Analisis kompetitif
○ Strategi penetapan harga, 7.4.1. Tujuan Promosi
tingkat dan perubahan harga, target
pasar Pada umumnya suatu promosi
○ Diskon, pemberian kupon mempunyai tujuan antara lain sebagai
berhadiah, kebijakan penjualan, berikut:
metode atau cara pembayaran
● Penampakkan
7.3. Tempat
Salah satu tujuan penting dari
○ Strategi dan rencana distribusi promosi adalah menyampaikan pesan
○ Manajemen dan alokasi tempat pada sejumlah calon pembeli yang
pamer
dituju atau yang ditargetkan, dengan
○ Manajemen gudang dan persediaan
demikian peru- sahaan harus memilih
○ Kebijaksanaan dan standar tingkat
manajemen yang dapat dicapai ke
pelayanan
pembeli yang dituju tersebut. Dalam
○ Kenyamanan dan lokasi fasilitas
rangka penampakan ini perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai
7.4. Promosi berikut: menentukan calon pembeli
yang dituju atau yang ditargetkan,
Promosi adalah setiap aktivitas menentukan jumlah calon pembeli
yang ditujukan untuk memberitahukan, yang dituju, dan memilih media yang
membujuk atau mempengaruhi paling sesuai untuk dapat mencapai
konsumen untuk tetap menggunakan calon pem- beli tersebut.
produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut. Menurut Philip Kotler adalah
396
● Perhatian menginterpretasikan pesan yang
sampai kepadanya. Calon pembeli
Promosi harus dapat menarik sering kali tidak dapat memahami
perhatian konsumen atau calon promosi yang tidak direncanakan
pembeli yang dituju, namun dengan baik atau yang dapat
seringkali sangat sukar untuk menarik perhatian, kadang-kadang
menarik perhatian calon pembeli perubahan dari media yang
terhadap promosi yang kita lakukan digunakan dapat menyebabkan
disebabkan adanya sedemikian pesan yang disampaikan menjadi
banyak promosi yang dilakukan tidak jelas sehingga dalam
pula o l e h p e r u s a h a a n l a i n n y a , s e h i merubah penggunaan media kita
n g g a perhatian calon pembeli tidak juga harus melibat apakah perlu
hanya terpusat pada promosi yang diadakan perubahan pesan. Dengan
dilakukan oleh perusahaan lainnya demikian perusahaan harus yakin
yang meliputi sejumlah advertensi, bahwa pesan yang disampaikan melalui
promosi penjualan, dan usaha-usaha media itu jelas dan dapat menarik
promosi lainnya. Jadi perusahaan perhatian, karena banyak perusahaan
dihadapkan pada masalah bagaimana mempromosikan berbagai macam
agar promosi yang dilaku- kan oleh produknya, calon pembeli banyak
perusahaan lainnya. Cara yang dapat tertarik, mengingat, dan memahami
dilakukan untuk menarik perhatian beberapa promosi dari sekian
calon pembeli misalnya banyak promosi yang ada.
memberikan sponsor untuk suatu
acara tertentu, penggunaan orang ● Perubahan Sikap
yang sudah populer di mata
masyarakat dalam reklamenya, Setelah promosi dapat dipahami
menonjolkan apa yang lebih oleh calon pembeli, maka perusahaan
menjadi k e i s t i m e w a a n p r o d u k n y a y mengharapkan suatu tanggapan dari
a n g t i d a k terdapat pada produk calon pembeli terhadap promosi
lainnya, dan lain sebagainya. tersebut. Setiap perusaan harus
menyesuaikan promosinya dengan
● Pemahaman produk yang dihasilkannya untuk
dapat merubah sikap calon pembeli
Tujuan promosi lainnya dari yang ditujunya, misalnya perubahan
promosi ialah pemahaman yang agar pembeli mengalihkan
dicapai pada waktu calon pembeli pembeliannya dari produk
397
perusahaan lain ke produk yang ● Penjualan Pribadi
dihasilkan oleh perusahaannya. Banyak
perusahaan meng- gunakan advertensi Penjualan pribadi merupakan
merubah sikap calon pembeli yang kegiatan perusahaan untuk
ditujukannya, advertensi belum tentu melakukan kontak langsung dengan
dapat menyebabkan sebagian besar calon konsumennya. Dengan kontak
pembeli untuk segera melakukan langsung ini diharapkan akan terjadi
pembeliannya. hubungan atau interaksi yang positif
antara pengusaha dengan calon
● Tindakan konsumennya itu. Yang termasuk dalam
penjualan pribadi adalah: penjualan
Sesuai dengan tujuan akhir dari pintu ke pintu, penjualan lewat
promosi adalah untuk meningkatkan surat, penjualan lewat telepon, dan
hasil perusahaan melalui peningkatan penjualan langsung.
hasil pen- jualan, maka tujuan promosi
yang paling penting adalah untuk dapat ● Promosi Penjualan
menimbulkan tindakan dari calon
pembeli yang ditujunya, karena hal ini Promosi penjualan merupakan
menandakan berhasil atau tidaknya kegiatan perusahaan untuk
suatu promosi. menjajakan produk yang
dipasarkannya sedemikian rupa
sehingga konsumen akan mudah untuk
7.4.2. Bentuk-bentuk Promosi melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan pengaturan tertentu,
● Periklanan maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen. Misalnya
Periklanan merupakan alat utama pajangan, pertunjukan, eksibisi,
bagi pengusaha untuk mempengaruhi demonstrasi serta berbagai usaha
konsumennya. Periklanan ini dapat penjualan yang sifatnya tidak terus
dilakukan oleh pengusaha lewat surat menerus dan tidak dilaksanakan
kabar, radio, majalah, bioskop, tele- secara rutin. Bentuk-bentuk promosi
visi, ataupun dalam bentuk poster-poster penjualan antara lain memberikan
yang dipasang di pinggir jalan atau tem- contoh produk, kupon potongan h a r g a ,
pat-tempat yang strategis. p o t o n g a n h a r g a , k u p o n y a n g dapat
ditukar barang, undian berhadiah, dan
demonstrasi produk.
398
● Publisitas kecenderungan akan terus meningkat.

Publisitas merupakan cara


7.5. Bukti Fisik
yang biasa digunakan juga oleh
perusahaan untuk membentuk
○ Tata letak fasilitas (interior dan eks-
pengaruh secara tidak langsung
terior), tema, dekorasi, penerangan,
kepada konsumen, agar mereka
service counters, kebersihan
menjadi tahu, dan menyenangi produk
○ Penampilan dan kesehatan karya-
yang dipasarkannya, hal ini berbeda
wan
dengan promosi, di mana di dalam
○ Kenyamanan peralatan, reliabilitas,
melakukan publisitas perusahaan
ketertarikan, kemudahan penggu-
tidak melakukan hal yang bersifat
naan
komersial. Publisitas merupakan suatu
○ Kecocokan kapasitas eksterior se-
alat promosi yang mampu membentuk
perti tempat parkir, taman
opini masyarakat secara tepat, sehingga
○ Kredibilitas profesional seperti apo-
sering disebut sebagai usaha untuk
teker, yang melayani pembelian pada
“mensosialisasikan” atau
apotek
“memasyarakatkan“. Misal produk kita
masuk dalam berita majalah, koran
7.6. Rancangan
atau televisi tetapi kita tidak
membayar biaya sponsor.
○ Prosedur operasi terperinci, manual
dan deskripsi pekerjaan
● E-Commerce
○ Prosedur resolusi masalah pelang-
gan
E-commerce adalah penjualan
○ Prosedur pelatihan sebagai bagian
yang dilakukan melalui jaringan
dari pekerjaan
internet. Kita dapat membuat website
○ Penetapan standar performansi un-
perusahaan kita, memajang daftar
tuk fasilitas, proses, peralatan, dan
produk dan harga. Transaksi dilakukan
pekerjaan yang menciptakan pela-
dengan internet, pembeli akan memilih
yanan kepada pelanggan.
barang yang dibeli, kemudian
○ Rancangan fasilitas dan tata letak
pembayaran dilakukan dengan kartu
untuk meningkatkan pergerakan pe-
kredit. Selang beberapa waktu
langgan melalui proses.
pembeli akan menerima barang yang
dibelinya. Di Indonesia cara penjualan
ini belum berkembang tetapi
399
7.7. Peserta 7.8.1. Keputusan Pasar Sasaran

Pengecer perlu menetapkan siapa


○ Pelatihan tentang interaksi dan
yang belanja di tokonya. Penetapan
resolusi masalah pelanggan
pasar sasaran ini akan melandasi
○ Sistem dan prosedur balas jasa
strategi selanjutnya seperti ragam
karyawan
produk, dekorasi toko, pesan dan
○ Personal selling (penjualan pesonal)
media iklan, dan tingkat harga.
○ Prosedur partisipasi kelompok
pela- yanan atau pribadi dan norma-
7.8.2. Keragaman Produk dan
norma perilaku.
Perolehan
○ Eksekusi simultan dari
ketrampilan interaksi pribadi dan Pengecer harus cepat belajar
teknikal pada titik kontak dengan peramalan permintaan, pemilihan
pelanggan barang dagangan, pengendalian
persediaan, alokasi tempat, dan
pajangan.
7.8. Usaha Eceran

Usaha eceran meliputi semua


kegiatan yang terlibat dalam penjualan Pemilik toko juga cepat belajar
barang atau jasa secara langsung ke mengukur keuntungan langsung
konsumen akhir untuk penggunaan produk yang memungkinkan mereka
pribadi dan bukan bisnis. Pengecer mengukur biaya penanganan suatu
dapat diklasifikasikan menjadi: produk mulai penerimaan,
pengecer toko, penjualan eceran tanpa pemindahan ke gudang, admi-
toko, dan organisasi eceran. nistrasi, pemilihan, pemeriksaan,
sampai produk dibeli pelanggan.
Pengecer toko adalah usaha
bisnis yang volume penjualannya 7.8.3. Keputusan Harga
terutama berasal dari penjualan Penetapan harga merupakan
eceran. Jenis-jenis pengecer toko; toko langkah yang penting dalam usaha
khusus, toko serba ada, pasar eceran dan harus diputuskan sesuai
swalayan, toko kelontong, toko dengan target pasar. Pengecer harus
diskon, pengecer potongan harga, toko memilih apakah menggunakan
super, dan ruang pamer katalog. strategi margin tinggi volume kecil,
Keputusan yang dapat dilakukan margin rendah volume besar atau
oleh pengecer antara lain; kombinasi keduanya.
400
7.8.4. Keputusan Promosi kasi penjualan haruslah strategis, mu-
dah dijangkau angkutan umum maupun
Pengecer menggunakan berbagai
pribadi dan tersedia fasilitas penunjang
macam alat promosi untuk menarik
seperti tempat parkir, ATM, dan lain-lain.
pengunjung. Promosi bisa berupa
iklan, mengadakan obral khusus, kupon
8. Jalur Tata Niaga Ternak
potongan harga, dan program-program
lainnya. Mata rantai produk peternakan
dari peternak atau perusahaan ke
7.8.5. Keputusan Tempat konsumen akhir sangat bervariasi. Ada
yang jalurnya pendek dan ada yang
Pengecer biasanya mengatakan
panjang. Pada pembahasan kali ini
bahwa tiga kunci keberhasilan usaha
penulis akan menguraikan tata niaga
eceran adalah, lokasi-lokasi-lokasi. Lo-
daging dan susu.

8.1. Tata Niaga Ternak Potong

Skema Jalur Tata Niaga Ternak Potong

PETERNAK PERUSAHAAN
SAPI POTONG
BLANTIK

PASAR HEWAN RPH PERUSAHAAN

JAGAL/PENGUSAHA PEMOTONGAN TERNAK

PENGECER TOKO KULIT PERUSAHAAN


DAGING PROCESING

DISTRIBUTOR

RETAILER

KONSUMEN AKHIR

401
8.1.1. Peternak berfungsi sebagai stok barang
dagangan. Blantik juga berperan
Peternak sebagai pemelihara sebagai pedagang pengumpul yang
ternak dalam jumlah sedikit. Ternak mensuplai pedagang lain yang lebih
hasil peliharannya dipasarkan langsung besar.
ke penjagal ternak atau ke pasar
hewan. 8.1.4. Pasar Hewan

8.1.2. Perusahaan Ternak Pasar hewan merupakan tempat


jual dan beli ternak. Waktu pasaran
Perusahaan ternak merupaka ditiap kabupaten biasanya berbeda.
n badan usaha yang memiliki usaha Misal di kabupaten Cianjur setiap hari
dalam b i d a n g p e t e r n a k a n . S e b a g i a n senin, kabupaten Sukabumi hari rabu,
b e s a r merupakan usaha penggemukan Bogor hari kamis dll, sehingga
ternak. Jumlah ternak yang dimiliki lebih peternak bisa memilih hari pasaran
banyak dari peternak, beberapa sesuai dengan keinginannya.
perusahaan memiliki ternak > 1000
ekor. Perusahaan menjual ternak ke 8.1.5. Pejagal
pejagal atau memotong sendiri
ternaknya. Ternak yang dipotong Pejagal adalah orang atau
sendiri kemudian dijual ke pe- badan usaha yang melakukan bisnis
rusahaan procesing (pengolahan) pemotongan ternak. Pemotongan
daging atau ke pengecer. ternak dilakukan di RPH (Rumah
Potong Hewan) milik pemerintah.
8.1.3. Blantik (Brooker) Setelah dipotong karkas dan hasil
ikutannya dijual ke pengecer daging di
Peternak yang akan menjual pasar atau supermarket.
dan membeli ternaknya menghubungi
blantik, tawar menawar dan apabila 8.1.6. Pengecer Daging
tidak sesuai maka akan berpindah ke
blantik yang lain. Demikian pula yang Pengecer daging merupakan
akan membeli, karena kalau mau penjual daging yang menjual daging
berhubungan dengan peternak lainnya langsung ke konsumen akhir atau
tidak mempunyai informasi. Di rumah konsumen industri. Konsumen akhir
blantik pada umumnya tersedia dalam arti mereka langsung
kandang penampungan yang mengkonsumsi daging, sedang
402
konsumen adalah mereka yang konsumen. Toko, supermarket, pasar
membeli daging untuk diolah lagi, swalayan, dan lain-lain, merupakan
misalnya pedagang bakso, pembuat tempat pengecer menjual produk
abon, pemilik restoran, dan lain-lain. daging.

8.1.7. Konsumen Akhir 8.1.11. Toko Kulit

Konsumen akhir adalah konsumen Toko kulit merupakan tempat


yang membeli daging untuk menjual kulit segar hasil pemotongan
dikonsumsi keluarganya. Pembelian ternak. Harga dihitung dari kualitas kulit
dalam jumlah sedikit dan tidak dan satuan berat.
diperjualbelikan lagi.
8.2. Tata Niaga Susu
8.1.8. Perusahaan Pengolahan Daging
8.2.1. Peternak
Perusahaan pengolahan daging
Peternak sebagai pemelihara sapi
merupakan badan usaha yang
perah dalam jumlah sedikit. Susu
membeli daging, diolah menjadi
hasil produksi dijual ke koperasi atau
berbagai produk dan menjualnya lagi.
dipasarkan langsung ke konsumen
Hasil olahan berupa sosis, cornet
dalam bentuk susu pasteurisasi.
beef, burger, bakso, dll. Produk ada
yang dijual langsung ke kon- sumen
8.2.2. Perusahaan Ternak
dan ada yang melalui distributor.
Perusahaan ternak merupaka
8.1.9. Distributor
n badan usaha yang memiliki usaha
Distributor memiliki peran dalam bidang peternakan sapi
dalam mendistribusikan produk daging perah. Susu yang diproduksi
dari produsen ke pengecer. Pada kebanyakan dijual ke perusahaan
perusahaan besar menunjuk pengolahan susu.
distributor untuk memasarkan
produknya ke satuan wilayah yang 8.2.3. Koperasi
luas.
Koperasi merupakan tempat
8.1.10. Pengecer Produk Olahan Da- menjual susu segar dari peternak.
ging Susu ditampung di koperasi dan
didinginkan sampai suhu tertentu. Susu
Pengecer atau retailer adalah tersebut ada yang dipasteurisasi dan
penjual produk daging langsung ke dijual ke konsumen dan ada yang diki -
403
Skema Jalur Tata Niaga Susu

PETERNAK PERUSAHAAN
SAPI PERAH

KOPERASI INDUSTRI
PENGOLAHAN

DISTRIBUTOR PENGECER

KONSUMEN AKHIR

rim ke pabrik pengolahan susu. pasteurisasi UHT (Ultra High


Tempereture), dll. Produk ada yang
Koperasi menetapkan standar mutu dijual ke konsumen ada yang melalui
susu sebagai berikut: distributor dan ada yang langsung ke
● Lemak 4% pengecer.
● Bahan kering tanpa lemak 8% atau
Total Solid (TS) 12% 8.2.4.1. Distributor
● Jumlah bakteri pencemar kurang dari
1 juta Distributor memiliki peran
dalam mendistribusikan produk susu
Penyimpangan dari standar olahan dari produsen ke pengecer.
tersebut akan menyebabkan Pada perusahaan besar menunjuk
penurunan harga dari susu yang dijual. distributor untuk memasarkan
produknya ke satuan wilayah yang luas.
8.2.4. Industri Pengolahan Susu

Perusahaan pengolahan susu 8.2.4.2. Pengecer Susu


merupakan badan usaha yang bergerak
dalam bidang usaha pengolahan susu. Pengecer susu merupakan penjual
Produk olahan susu antara lain keju, susu yang menjual susu segar dan
susu kental manis, yoghurt, susu hasil olahnya ke konsumen akhir atau -

404
setengah akhir. Konsumen akhir 9. Menyusun Rencana Pemasaran
dalam arti mereka langsung Sapi Potong
mengkonsumsi produk, sedang
setengah akhir adalah mereka yang Rencana pemasaran meru-
membeli produk susu untuk untuk diolah pakan s u a t u d o k u m e n p e r e n c a n a a
lagi, misalnya pembuat roti, penjual n y a n g disusun secara teliti agar
beef burger, dll. Pengecer terdiri dari pemasaran produk dapat terlaksana
pengecer susu segar yang berda- dengan baik. Pada suatu usaha
gang keliling, toko, supermarket, peternakan baru kegiatan ini dilakukan
pasar swalayan, dll. sebelum kita memulai membuat suatu
produk. Pada usaha yang sudah
8.2.4.3. Konsumen Akhir berjalan rencana ini disusun setiap
tahun, biasanya menjelang akhir tahun
Konsumen akhir adalah konsumen kegiatan berjalan. Kegiatan dimu- lai
yang membeli produk susu untuk dengan analisis kebutuhan, strategi,
dikon- sumsi keluarganya. Pembelian taktik pemasaran gugus wiraniaga,
dalam jumlah sedikit dan tidak dan penjualan.
diperjualbelikan lagi.
9.1. Strategi Pemasaran
Peternak atau pengusaha dapa
t memilih jalur untuk pemasaran 9.1.1. Analisis Kebutuhan
produknya. Semakin pendek mata
rantai antara produsen dan Kebutuhan daging dan susu s
konsumen akhir, m a k a a k a n s e m a k ecara nasional per tahun sebanyak
i n b e s a r m a r g i n keuntungan yang susu 2.046.000.000 kg sedang daging
diperoleh produsen, konsekuensinya sebanyak 2.340.171.429 kg. Dalam
pekerjaan makin banyak untuk memulai usaha tentunya kita tidak
memasarkan produknya. Sebaliknya mungkin memenuhi kebutuhan secara
semakin panjang mata rantai semakin nasional, tergantung dari skala usaha
kecil keuntungan di tingkat produsen, kita maka kita bisa memenuhi berapa
tetapi semakin sedikit pe- kerjaan bagian dari kebutuhan tersebut.
pemasaran yang ditanganinya, k a r e n Mengingat luasnya wilayah negara
a p a d a s e t i a p m a t a r a n t a i men kita, wilayah yang akan menjadi target
g a m b i l keuntungan. pemasaran kita kita batasi.

405
Produk yang dibutuhkan 9.1.3. Targeting
konsumen atau pasar daging segar
terdiri dari daging domba, kambing, 9.1.3.1. Mengidentifikasi Potensial
kerbau, dan sapi. Untuk daging sapi Pasar
dikategorikan daging sapi muda (veal)
Targeting merupakan aktivitas me-
dan daging sapi de- wasa. Konsumen
milih calon segmen konsumen,
pembeli daging terdiri dari rumah
tangga, restoran, dan seba- gian besar misalnya kita memilih propinsi Jawa
adalah pedagang bakso. Daging sapi Barat. Di Jawa Barat terdiri dari 19
merupakan bahan baku utama d a l a m kabupaten. Jika skala usaha kita tidak
p e m b u a t a n b a k s o d i s a m p i n g bahan terlalu besar, kita masih memilih
campuran lainnya. Daging yang tidak beberapa kabupaten yang akan kita
laku pada hari yang sama biasanya
jadikan target pasar produk kita.
diolah menjadi dendeng atau abon.
Tabel 46. menunjukkan kabupaten
Untuk konsumen kota besar tentunya
dan kebutuhan sapi per hari di Jawa
terdapat industri pengolahan apakah
pabrik bakso, cornet beef, sosis, dan Barat.

produk olahan lainnya.

9.1.2. Segmentasi

Segmentasi kita ambil contoh


berdasarkan geografis. Negara
kesatuan Indonesia dipilah menjadi
32 propinsi. Masing-masing propinsi
memiliki potensi ekonomi, income
penduduk, sosial, dan kebutuhan
produk ternak yang berbeda, pada
langkah ini kita belum memilih seg- men
pasar.

406
Tabel 46. Kebutuhan Sapi setiap Misal kita memutuskan memilih
Kabupaten dan Kota di Jawa Barat 5 kabupaten untuk memasarkan sapi
kita. Yaitu kabupaten: Cianjur,
Kebutuhan
Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.
No. Kabupaten per hari
Pada kelima kabupaten tersebut dicari
(Ekor)
kebutuhan sapi setiap hari 250 ekor.
1. Banjar 50
Para pembeli produk yang potensial
2. Tasikmalaya 50
dicatat dan diidentifikasi. Jika kita
3. Cirebon 50 mentargetkan 10% dari pangsa pasar
4. Indramayu 50 maka kita akan memasarkan 25 ekor
5. Bandung kota 100 sapi per hari atau 750 ekor per bulan.

6. Bandung 50
Data pejagal di lima kabupaten
7. Kuningan 50
terse- but di identifikasi. Kemudian kita
8. Garut 50 memilih beberapa pejagal yang akan
9. Cianjur 50 kita jadikan target pembeli sapi.
10. Sukabumi 50 Pengumpulan data bisa dilakukan
11. Bogor 50 dengan meminta data sekunder ke
dinas peternakan dan dinas
12. Depok 50
perindustrian perdagangan.
13. Bekasi 50
14. Kerawang 50 9.1.3.2. Pembeli yang Potensial
15. Subang 50 Ditetapkan
16. Purwakarta 50
Untuk mengetahui harga jual,
17. Ciamis 50
baik ternak hidup maupun daging
18. Indramayu 50
segar kita bisa melakukan survey ke
19. Sumedang 40 pedagang daging ataupun survey ke
jagal ternak.
Catatan: Angka estimasi, untuk latihan
pemasaran

407
Sesuai dengan target pasar yang dalam memilih pembeli yang kita
dipilih secara geografis, maka kita pertimbangkan tidak hanya harga
identifikasi jagal ternak yang ada di yang tinggi tetapi juga reputasi pembeli
wilayah tersebut. Jagal-jagal tersebut tersebut, banyak penjual yang tergiur
kita datangi dan kita tanya berapa dengan harga yang tinggi, tetapi
harga sapi kalau mereka beli. Harga kesulitan dalam penagihan
yang berlaku bervariasi ada yang pembayaran ternaknya. Hal ini sering
sistem taksir berat badan atau berakhir dengan sengketa antara
harga per ekor dan ada harga per pembeli dan penjual.
kilo- gram berat hidup. Usahakan
transaksi penjualan dengan 9.1.4. Diferensiasi
berpedoman berat badan. Misal
harga per kg Rp 20,000 berat hidup. Misal kita melakukan
Harga yang berlaku di setiap daerah pembedaan untuk produk sapi kita
tentunya bervariasi. Jangan lupa dengan sapi milik perusahaan lainnya,
disepakati tatacara pembayaran. bentuk tulang kecil-sedang, jenis sapi
BX, dengan umur mini- mal 2 tahun.
Cara pembayaran ada yang Diferensiasi layanan dengan kita
tunai, kredit, atau jual putus berjangka. berikan jasa pengantaran sapi untuk
Sebaiknya diupayakan penjualan pembelian di atas 5 ekor.
secara tunai karena sudah menjadi
rahasia umum t a t a n i a g a s a p i c u k u p 9.2. Taktik Pemasaran
r u m i t , b a n y a k transaksi yang macet
karena berbagai macam hal. Ada 9.2.1. Produk
yang macet di tingkat pedagang
daging dan ada yang macet di tingkat Produk kita adalah sapi BX
jagal ternak. Pemilihan pembeli dengan struktur tulang kecil sampai
didasarkan pada reputasi (track sedang, berat antara 400-600 kg,
record) pembeli, yang bisa diketahui umur minimal 2 tahun. Jaminan
dari kondisi keuangan, informasi dari kualitas ternak biasanya dinilai dari
penjual lainnya. Hal ini penting untuk kondisi ternak. Kondisi ternak yang
menjamin kelancaran pembayaran banyak dipertimbangkan meru-
transaksi jual beli. Pembeli dengan pakan kesehatan, keutuhan (tidak
reputasi yang kurang baik jangan cacat), gemuk kurusnya kondisi sapi,
dipilih, sedang pembeli dengan besar kecilnya tulang sapi, jenis
reputasi yang baik kita dekati. Jadi kelamin (jantan atau betina), bentuk
408
ternak. Bentuk ternak sangat ternak. Pada saat musim sekolah
mempengaruhi terutama untuk ternak (tahun ajaran baru) juga turun karena
yang digunakan untuk korban. Sedang banyak peternak menjual sapinya.
untuk ternak konsumsi sangat Sebaliknya harga ternak naik pada saat
tergantung dengan kondisi-kondisi musim bulan lebaran haji, perkawinan,
tersebut di atas. Kondisi ternak tersebut lebaran, natal, dan tahun baru.
sangat mempengaruhi tingkat harga Kenaikan tertinggi terjadi pada saat
ternak. lebaran haji. Fluktuasi harga tersebut
harus diprediksi untuk menyusun
9.2.2. Harga strategi pemasaran dan prediksi
pendapatan perusahaan tahunan.
Harga jual kita tetapkan Rp.
9.2.3. Tempat
20.000,- per kg berat hidup untuk sapi
jantan dan Rp.18.000,- untuk sapi
Sapi dipasarkan ke pejagal di
betina. Cara pembayaran dilakukan
lima kabupaten yaitu Cianjur,
secara tunai. Setelah p e m b e l i d i p i l i h
Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.
t e n t u n y a k i t a m u l a i melakukan nego
Data alamat pejagal yang dipilih kita
harga dan berapa banyak pembeli
identifikasi dan kita dokumentasikan.
mau membeli produk kita. Dari pembeli
terpilih akan terseleksi jika tidak
9.2.4. Promosi
tercapai kesepakatan harga, tata cara
pembelian dan jumlah pembelian.
● Periklanan
Dalam menyepakati harus dibuat
sedetil mungkin, misal apakah harga
Periklanan ini kita lakukan
franko jagal atau harga di kandang.
lewat surat kabar dan majalah.
Cara pengiriman, waktu pengiriman,
Kita tidak mengiklankan lewat televisi
pengiriman minimum, dll.
karena biaya iklan mahal. Sebagai
gambaran, biaya iklan di surat kabar
Harga ternak sepanjang tahun
nasional sekali terbit untuk ukuran
akan berfluktuasi. Fluktuasi tersebut
7x9 cm sebesar Rp 8.000.000,-.
dipenga- ruhi oleh musim, masa anak
sekolah, musim perkawinan,
● Penjualan Pribadi
perayaan lebaran, tahun baru, dan
natal. Pada musim ke- marau harga
Promosi bisa dilakukan denga
ternak turun karena sulit mencari
n pendekatan langsung ke pembeli
rumput sehingga banyak petani menjual
409
(jagal) maupun pabrik pengolahan 9.2.6. Negosiasi Harga
daging. Diperlukan penjual (sales)
yang pandai mempromosikan Negosiasi harga terus dilakukan
keunggulan sapi atau produk kita. sejalan dengan perkembangan harga
Untuk itu diperlukan sales yang pasar. Banyak penjual dan pembeli
pandai bernegosiasi dan menarik yang mau terikat kontrak jangka
penampilannya. panjang mengingat fluktuasi harga.
Harga sapi bersifat going rate price
● Promosi Penjualan artinya harga ternak berubah sejalan
dengan perubahan harga produk di
Promosi penjualan dilakukan pasaran. Untuk itu penjual harus selalu
dengan mengikuti pameran mengikuti perubahan harga pasar,
pembangunan, dan pameran jangan sampai ketinggalan.
perdagangan yang diselenggarakan Kesalahan dalam penetapan harga
oleh pemerintah dan asosiasi relevan. akan berakibat menurunnya laba
perusahaan. Hasil kesepakatan harga
● Publisitas dibuat secara tertulis untuk meng-
hindari salah persepsi antara pembeli
Perusahaan kita dapat menulis dan penjual. Dalam perjanjian harus
artikel tentang ruminansia besar. disebutkan waktu berlakunya perjanjian
Artikel tersebut kemudian kita tersebut dan ada klausul bahwa jika
publikasikan melalui majalah terjadi perubahan pasar kedua belah
pertanian dan koran. Dengan pihak sepakat untuk merevisi perjanjian
demikian perusahaan kita secara tersebut.
tidak langsung terpublikasikan.
Hasil analisis dan negosiasi
9.2.5. Penjualan petugas diinformasikan kepada
manager pemasaran. Kesepakatan
Penjualan merupakan untuk setiap jagal tentunya ada yang
pemindahan hak milik melalui sama dan ada yang beda, masing-
transaksi pembelian. Pembeli masing jagal harus dicatat. Kondisi
memperoleh hak atas produk yang tersebut menuntut jasa penjualan yang
dibeli sedangkan penjual mem- berbeda satu dengan lainnya. Baik dari
peroleh hak jasa (uang) melalui segi jumlah yang dibeli, harga, cara
produk yang dijual. pembayaran, cara pengiriman dll.

410
9.3. Aktifitas Penunjang Pemasaran 9.3.2. Pemberian Perlakuan

Beberapa aktivitas penunjang Sapi yang akan dijual melalui


pema- saran antara lain: penyortiran perjalanan yang jauh dipuasakan atau
sapi, pemberian perlakuan, tidak diberi makan sebelum
menimbang sapi, melengkapi pemberangkatan. Untuk sapi yang
dokumen, mengatur transportasi, dijual jarak dekat diberi perlakukan
pembayaran sapi, dan penetap-an seperti pemeliharaan biasanya.
logistik. Masing-masing dijelaskan Perlakuan khusus seperti pemacu
sebagai berikut: berat badan (diberi minum
sebanyak-banyaknya diglonggong)
9.3.1. Penyortiran Sapi adalah suatu tindakan menipu pembeli.
Hal ini sebaiknya dihindari kalau kita
Sapi yang akan dijual dipilih ingin menjalin bisnis untuk waktu yang
sesuai dengan spesifikasi yang lama.
dikehendaki pembeli. Pemilihan
berdasarkan umur sapi, dan 9.3.3. Menimbang sapi
performan sapi misalnya ukuran, berat,
jenis kelamin, kondisi tubuh Penimbangan sapi yang paling
(gemuk/kurus), kesehatan, ada ideal adalah dengan timbangan digital,
tidaknya cacat, besar kecilnya tulang dll. karena tingkat ketelitian tinggi. Pada
Jika transaksi berdasarkan berat timbangan manual akan bias karena
badan, maka sapi ditimbang dan ternak berge- rak terus yang akan
dicatat beratnya, biasanya pembeli menghasilkan berat timbangan yang
menyaksikan proses penimbangan kurang akurat. Sayang timbangan sapi
untuk meyakinkan bahwa berat yang digital harganya cukup mahal (sekitar
dicatat akurat. Sapi yang sudah 26 juta untuk kapasitas 1 ton berat
dipilih dipisahkan dari kelompok sapi ternak dengan ketelitian 0,1 kg). Hasil
yang lain, biasanya dikelompokkan timbangan untuk timbangan yang
pada ruang atau kandang khusus. dihubungkan dengan printer bisa
Sapi yang tidak terpilih dikembalikan langsung dicetak, jika tidak maka
ke kandang untuk dipelihara lebih hasil penimbangan dicatat pada nota
lanjut, atau mencari pembeli dengan timbang- an dengan mencantumkan
spesifikasi yang sesuai. nomer identi- tas sapi.

411
9.3.4. Melengkapi Dokumen Jika perusahaan memiliki armada
sendiri maka bagian penjualan bisa
Dokumen yang diperlukan mengorder bagian yang mengurusi
untuk penjualan sapi adalah nota kendaraan untuk menggunakan
penimbangan sapi, surat jalan dari kendaraan tersebut. Sopir harus tahu
perusahaan, surat keterangan sehat persis ke mana atau alamat pembeli
dari dinas peternakan, dan nota ternaknya. Perjalanan yang tidak efisien
penjualan. Dokumen biasanya dibuat misalnya lupa jalur pendek, jalur macet
minimum rangkap 2, masing-ma- sing dll akan meningkatkan biaya
1 lembar untuk pembeli dan satu transportasi. Untuk itu sopir harus
kembali ke penjual untuk dokumen belajar rute pengiriman yang paling
administrasi. efisien, termasuk jalur-jalur alternatif
jika terjadi kemacetan. Kendaraan
9.3.5. Mengatur Tranportasi yang digunakan juga harus dirawat
secara teratur agar pengiriman ternak
Pengangkutan ternak hidup biasa lancar sesuai jadwal yang
memerlukan penanganan khusus. Alat dikehendaki pembeli.
transportasi juga diperlukan yang
baknya tinggi untuk menghindari Jika perusahaan tidak memiliki
ternak meloncat. Penjual juga harus armada angkutan sendiri, maka
mengetahui kapasitas setiap jenis penjual harus menyewa kendaraan dari
kendaraan, yang digunakan. Muatan perusahaan jasa angkutan. Dalam
yang berlebih atau terlalu banyak pemesanan kendaraan harus
membahayakan ternak bisa disepakati harga dan jumlah ternak
terhimpit, terinjak yang menyebabkan yang dikirim, serta waktu pengiriman.
kecelakaan dan kematian ternak Ketidaktepatan waktu pengiriman
selama pengangkutan. Sebaliknya akan menurunkan kepuasan
pengangkutan yang terlalu sedikit akan pelanggan bahkan pembatalan
menurunkan efisiensi biaya transportasi. kontrak jual-beli.
Jenis kendaraan yang digunakan
tentunya disesuaikan dengan jumlah Setelah truk datang maka ternak
ternak yang akan diangkut, misal untuk harus dinaikkan ke atas truk. Untuk
mengangkut 8 ekor kita bisa meng- menaikkan ternak harus
gunakan kendaraan sekelas colt menggunakan load-ing ramp (tangga
diesel doble ban. sapi) yang tingginya disesuailan
dengan tinggi bak truk yang
412
digunakan. Posisi pengaturan di besar. Diperlukan kebijakan
dalam truk biasanya dengan posisi perusahaan yang tegas jika terjadi
pantat bertemu pantat jika lebih satu piutang, apakah akan melanjutkan
baris. Load- ing ramp berfungsi untuk transaksi, atau menghentikan dan
memudahkan menaikkan sapi dan mencari pembeli.
menghindari cedera pada ternak (patah
kaki, luka, dan lain- lain). 9.3.7. Penetapan Logistik

Penetapan logistik dilakukan agar


Pengiriman ternak akan
sapi yang dipasarkan selalu
menghadapi pemeriksaan oleh petugas
tersedia. Dengan target 750 ekor sapi
polisi di jalan. Untuk itu dokumen
per bulan maka perlu diatur
pengiriman harus lengkap. Biaya-
manajemen pemeliharaan sapi.
biaya selama perjalanan harus
Jangka waktu penggemukan sapi 3-
diperhitungkan dalam kalkulasi biaya
4 bulan maka cadangan sapi yang
pemasaran.
ada di kandang 3 x 750 ekor = 2.250
ekor dan setiap bulan harus
9.3.6. Pembayaran
didatangkan bakalan sapi antara
750-1000 ekor.
Pembayaran sapi dilakukan
melalui transfer bank, hal ini untuk
9.4. Pengorganisasian
menjaga keamanan dari pencurian dan
perampokan. Hindari membawa uang
Pengorganisasi kegiatan
cash dalam jumlah besar, karena
pemasaran meliputi jadwal, struktur
terlalu berisiko. Pembayaran juga bisa
organisasi, staff dan uraian tugas staff.
dilakukan dengan cek mundur, walau
Jika dimungkinkan dilengkapi standar
banyak yang meragukan karena
operating procedure (SOP) sebagai
sekarang masih banyak cek kosong.
pedoman aturan main bagian
Setelah ternak dibayar maka
pemasaran.
perusahaan akan mengeluarkan
kwitansi sebagai bukti pembayaran.
9.5. Kalkulasi Pemasaran

Penunggakan pembayaran harus


Perhitungan pemasaran dimulai
disikapi secara tegas. Penagihan
dari menghitung pendapatan, biaya
dan pengiriman ternak ulang harus
pemasaran, pendapatan, dan evaluasi
sinkron untuk menghindari
pemasaran. Masing-masing dijelaskan
kemacetan pembayaran yang makin
413
sebagai berikut: sapi, biaya administrasi, biaya
komunikasi, listrik, air, dan operasional
9.5.1. Pendapatan (Income) kantor. Beberapa dasar perhitungan
diuraikan di bawah ini:
Pendapatan dari hasil penjualan ● Biaya transportasi sapi sebesar Rp.
sapi dihitung selama 1 tahun. 25.000,- per ekor
Dengan penjualan 750 ekor per bulan ● Biaya listrik per bulan Rp. 200.000,-
maka dalam 1 tahun akan dijual 750 ● Operasional kantor per bulan
ekor x 12 bulan = 9.000 ekor. Jika Rp.1.000.000,-
rata-rata berat badan 350 kg per ekor, ● Operasional telpon per bulan
dan harga jual Rp. 20.000,- per kg Rp.1.000.000,-
berat hidup, maka akan diperoleh ● Operasional air perbulan Rp.100.000,-
pendapatan sebesar Rp. ● Biaya operasional trasportasi perbu-
63.000.000.000,- lan Rp.10.000.000,-
● Biaya produksi sapi per kilogram
9.5.2. Biaya berat hidup Rp.16.000,-
● Biaya lain-lain Rp. 5.000,- per ekor.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk ● Kalkulasi biaya tenaga pemasar ter-
pemasaran meliputi biaya tanaga kerja, tera pada Tabel 47.
biaya perjalanan, biaya pengangkutan

Tabel 47. Kalkulasi Biaya Tenaga Kerja

No. Jabatan Jumlah Gaji per bulan Jumlah


1. Manager 1 orang 3,000.000 3,000.000
2. Sales 3 orang 2,000.000 6,000.000
3. Administrasi 1 orang 1,000.000 1,000.000
4. Akuntan 1 orang 2,500.000 2,500.000
5. Assisten Akuntan 1 orang 1,000.000 1,000.000
6. Satpam 1 orang 1,000.000 1,000.000
total per bulan 14,5000.000

414
9.5.3. Income Statement (Pernyataan 9.5.4. Mengevaluasi Pemasaran
Pendapatan)
● Analisis Data Penjualan
Pendapatan dihitung dalam kurun
waktu satu tahun, dengan dasar per- Data penjualan dicatat (dibukukan)
hitungan di atas maka akan diperoleh dan dokumen penjualan diarsip
pendapatan seperti tertera pada Tabel 48. secara tertib. Data tersebut kemudian
Perhitungan dihitung sebelum dikurangi dianalisa untuk menghitung laba rugi
biaya pajak dan bunga bank (EBIT). perusahaan. Berdasarkan analisa
laba rugi akan dilakukan perbaikan
Tabel 48. Pendapatan Pertahun operasinal perusahaan agar lebih
kompetitif dan menguntungkan.
Jumlah
No. Uraian
(ribu) ● Monitoring Penjualan
A Pemasukan
Jual Sapi 63,000,000 Kondisi pasar atau konsumen
yang terus berubah maka rencana
B Pengeluaran
pemasaran tersebut perlu direview setiap
1 Tenaga 174,000
waktu. Review berhubungan dengan
2 Transport Sapi 225,000 tingkat harga yang berlaku pada saat
3 Biaya Listrik 2,400 ini, jumlah permintaan pembeli, dan
4 Operasional 12,000 persediaan ternak. Ketiga fak- tor tersebut
Kantor dijadikan bahan dalam melaku- kan
5 Telpon 12,000 peninjauan rencana pemasaran dan
6 Air 1,200 termasuk perubahan target, volume
7 Trasportasi 120,000 pen- jualan dan persediaan ternak.

8 Biaya Produksi 50,400,000


Hasil penjualan setiap bulan
9 Lain-lain 45,000 dimonitor dan dibandingkan dengan
Subtotal 50,991,600 target pada rencana pemasaran.
EBIT 12,008,400 Setiap penyimpangan baik lebih atau
EBIT = Earning Before Interes and Tax kurang dari target dianalisis untuk
(pendapatan sebelum bunga dan pajak) mengetahui penyebab penyimpangan
tersebut.

415
Penyimpangan negatif akan bermanfaat untuk membantu
menurunkan kinerja tenaga penjual dan memprediksi harga, dan sebaliknya
harus dicari penyebab dan solusinya. makin besar wilayahnya makin bias
Sebaliknya penyimpangan positif juga hasilnya.
dianalisa untuk memperbiki rencana
pemasaran di masa yang akan datang. 10. Memasarkan Hewan Kurban
Penyimpangan yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang mudah diprediksi lebih Pemeluk agama Islam setiap
mudah di antisipasi, tetapi ada bebarapa tahun merayakan hari idul qurban
faktor yang sulit dimengerti penyeban dengan menyembelih ternak sapi,
penyimpangan tersebut, seper- ti domba, atau kambing. Misal pada
bencana alam, perubahan kebijakan tahun 2007 jatuh pada 20 Desember
pemerintah, perubahan pola 2007. Pada saat tersebut harga
konsumsi masyarakat dll. ternak lebih tinggi dari hari-hari
biasanya. Namun demikian ternak yang
Harga dan volume penjualan bu- dikurbankan harus memenuhi beberapa
kanlah satu-satunya tolok ukur prestasi syarat tertentu.
penjualan, di sini perlu juga dianalisa
biaya-biaya pemasaran. Kontrol atas 10.1. Persyaratan Hewan Qurban
biaya pemasaran bisa menekan biaya menurut Syariat Islam
dan meningkatkan kemampulabaan pe-
rusahaan. ● Hewan sehat, tidak cacat misalnya
tidak pincang, tidak buta, telinganya
● Trend Harga Diidentifikasi tidak rusak, dan tidak kurus serta
ekornya tidak terpotong.
Harga-harga selama 5 tahun ● Umur hewan untuk kurban.
terakhir didata dan dibuatkan trend ● Domba atau kambing yang
kenaikan harganya. Trend ini telah berumur satu tahun atau lebih
diperlukan untuk mem- prediksi harga di (yang telah berganti gigi).
tahun yang akan datang. Kenaikan
rata-rata tahunan dihitung, juga data Sapi/kerbau yang telah
kenaikan pada bulanan untuk berumur minimal 2 tahun atau yang
memprediksi perubahan harga telah berganti gigi. Penentuan umur
secara lebih detil dan cermat. Data kambing/domba dapat dilakukan
yang dikumpulkan dari suatu wilayah dengan memperhatikan pergantian gigi-
tertentu, makin kecil wilayahnya makin gigi pertama menjadi gigi terasah.
416
10.2. Ketentuan Umur 10.2.3. Aspek Normatif

Penetapan ketentuan umur Ibadah Kurban mengajarkan


Mussinah dalam kajian bidang sebuah eksploitasi beretika dan
peternakan memiliki beberapa aspek tanggung ja-wab. Dengan pemotongan
menguntungkan, yang meliputi: umur tertentu, anak-anak hewan kurban
terlindungi dari eksploitasi berlebihan
10.2.1. Aspek produktif sekaligus mempersiapkan stok kurban
tahun berikutnya.
Adanya proteksi hewan pra-
mussinah beralasan karena hewan 10.3. Harga Hewan Kurban
sedang pada tahap akselerasi
pertumbuhan (high-growth) sehingga Harga tertinggi hewan kurban
sangat produktif serta efisien menurut departemen pertanian pada
mengonversi pakan ke dalam tahun 2007 berkisar sbb: domba Rp.
penambahan bobot badan. Adapun 22.000,- /kg, kambing Rp. 25.000,-/kg,
pasca-mussinah angka kon- versi sapi Rp. 22.500,-/kg. Kepastian
menjadi kurang efektif karena berat harga sangat tergantung pada
badan cenderung konstan dikarenakan kemampuan menawar, penampilan
proses selanjutnya berupa hewan, pelayanan, pengiriman, dll.
pematangan organ-organ (maturity). Tidak dilarang tawar-menawar dalam
jual-beli walau untuk keperluan
10.2.2. Aspek Kualitatif ibadah.
Fase ini merupakan fase
daging berkualitas prima, empuk, serat
daging tersebar merata, tidak
berlemak, serta warna segar (fresh):
sebuah konsumsi istimewa bagi orang
yang seleranya se- lalu menginginkan
hal terbaik. Berbeda dengan daging
cempe atau pedet yang berserat,
lembek, berlendir, dan berbau anyir.
Daging hewan tua bakal liat, keras, dan
berkadar lemak tinggi.

417
Harga hewan kurban tahun 2007 agar pada waktunya ternak telah
di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, memenuhi syarat sebagai hewan
dan Tangerang diperkirakan sebagai kurban. Kehilangan peluang tersebut
berikut:
bisa mengakibatkan kerugian karena
harga ternak setelah hari kurban
Tabel 49. Perkiraan Harga Hewan
kembali normal.
Kurban 2007

Pembeli hewan kurban


Harga tertinggi
No. Berat ternak biasanya minta diantar sampai ke
(Rp)
tempat tujuan ternak, sehingga dalam
1 Sapi 200 kg 4.800.000
negosiasi harga perlu disepakati
2 Sapi 250 kg 6.500.000 apakah harga di tingkat peternak atau
3 Sapi 300 kg 7.500.000 franko alamat pembeli. Biaya
pengangkutan per ekor tentunya
4 Sapi 350 kg 9.300.000
sangat bervariasi tergantung jarak
5 Sapi 400 kg 10.000.000
antara peternak dan lokasi tujuan
6 Domba 20 kg 550.000 hewan kurban.
7 Domba 23 kg 650.000
11. Peluang Kerja Pemasaran
8 Domba 26 kg 750.000

9 Domba 29 kg 890.000 Pada bidang pemasaran


10 Domba 32 kg 1.000.000 tersedia peluang kerja yang cukup
banyak dan menjanjikan finansial.
Peluang yang paling dasar adalah
10.4. Menjual Hewan Kurban
menjadi blantik (pedagang perantara)
ternak, jagal ternak, pengecer
Promosi hewan dapat
daging/susu, tenaga penjual (sales).
dilakukan melalui media cetak, radio,
Kita sering iri karena keuntungan di
dan melalui DKM pada masjid-masjid
tingkat pedagang lebih tinggi daripada
yang banyak m e l a k u k a n k u r b a n h e
di tingkat peternak. Namun demikian
w a n . M o m e n t tersebut
ha- rus kita sadari resiko dalam
menguntungkan peternak, tetapi
perdagangan juga besar. Resiko
peluangnya hanya sekali setahun.
produk rusak, tidak laku, harga yang
Jika kita ingin melakukan bisnis
tidak stabil, dll. Peluang kerja tersebut
pemeliharaan ternak untuk dijual
memberikan mata penca- harian yang
pada hari kurban, haruslah
lebih luas daripada sekedar budidaya
melakukan perhitungan yang matang
418
ternak saja. Dengan demikian siswa 13.1. Pemasaran Susu
memiliki peluang untuk memilih Harga susu di tingkat koperasi
pekerjaan di bidang peternakan yang jaraknya 30 km dari rumah
sebagai suatu mata pencaharian yang peternak Rp2,500 per liter. Harga susu
layak. di tingkat k o n s u m e n R p . 3 , 0 0 0 .
Buatlah analisis mana yang lebih
12. Lembar Aplikasi Konsep menguntungkan, apakah peternak
Buatlah suatu rencana pemasaran menjual ke konsumen langsung atau
sapi kurban. Jumlah sapi yang akan ke koperasi?
dipasarkan sebanyak 100 ekor,
dengan rata-rata berat badan 500 kg. 13.2. Analisis Peluang Sapi Kurban
Jenis sapi PO lokal. Harga bibit sapi per kg berat
hidup Rp17,000. Sapi tersebut
12.1. Susunlah strategi pemasaran dipelihara se- lama 6 bulan dengan
yang terdiri dari: biaya pemeliharaan Rp6,000 per ekor
● Analisis kebutuhan sapi potong per hari. Jika harga sapi kurban
● Segmentasi Rp22,000 per kg berat hidup. Rata-rata
● Targeting berat sapi 350 kg, dan populasi sapi
● Struktur harga sebanyak 50 ekor, target pertumbuh- an
berat badan per hari (ADG) 0,8 kg.
12.2. Susunlah taktik pemasaran, yang Hitunglah perkiraan keuntungan
terdiri dari : yang akan diperoleh peternak dari
● Kombinasi 4 P (Product, Price, Place, program penggemukan sapi kurban
dan Promotion) tersebut.
● Jadwal pemasaran
14. Lembar Pengayaan
● Perorganisasian, siapa, tugasnya
apa Pilihlah salah satu jawaban yang
benar.
12.3. Buatlah perhitungan pemasaran 1. Prinsip pemasaran menurut Kotler
dengan cara menghitung: adalah:
● Perhitungan pendapatan a. memenuhi kebutuhan konsumen
● Perhitungan biaya pemasaran b. menjual sapi
● Pernyataan pendapatan c. menjual susu
d. konsumen membeli sapi
13. Lembar Pemecahan Masalah 2. Untuk memperoleh barang sese-
orang dapat

419
a. memproduksi sendiri b. pembayaran ternak
b. meminta c. pengangkutan ternak
c. pertukaran (membeli)
d. transaksi jual beli ternak
d. semua jawaban benar
8. Mengapa harga sapi kurban lebih
3. Diferensiasi produk bertujuan untuk tinggi dari sapi konsumsi
a. membuat produk yang berbeda a. permintaan tinggi
dengan produsen lainnya b. pembeli tidak tahu harga
b. memberi ciri khas pada produk kita c. suplai sapi sedikit
c. memberi pembatas persaingan d. sapinya lebih gemuk
d. semua benar
9. Pemasaran susu dapat dilakukan ke:
4. Targeting konsumen adalah kegiatan a. konsumen langsung
a. memilih segmen yang akan jadi b. koperasi
target pemasaran produk kita c. perusahaan pengolahan susu
b. memilah-milah konsumen d. semua benar
c. mentarget semua konsumen
10. Memperkirakan berat badan sapi
d. tidak memilih konsumen
untuk transaksi penjualan sebaiknya
5. Penetrapan harga sapi hidup mengikuti: a. ditimbang dengan timbangan
a. standar harga yang ditentukan digital
perusahaan b. ditimbang dengan timbangan
b. mengikuti harga pasar manual
c. harga tetap c. perkiraan berat tubuh
d. target keuntungan per ekor d. pengukuran dengan pita gordas

Lembar kunci jawaban


6. Promosi ternak dan hasil ternak di-
1. a
perlukan untuk:
2. d
a. aktivitas untuk memberitahukan,
3. d
membujuk atau mempengaruhi
4. a
konsumen untuk tetap menggu- 5. b
nakan produk 6. a
b. memasang iklan 7. a
c. memasang spanduk 8. a
d. mengikuti pameran pembangunan 9. d
10. a
7. Prinsip penjualan ternak adalah
a. proses pemindahan hak atas ternak
420
 

BAB 10

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA


RUMINANSIA BESAR

1. Pengantar pembibitan sapi potong masih


Kebutuhan daging dan susu pada dilakukan dengan pendekatan sosial
tahun 2007 secara nasional per tahun ekonomi. Artinya peternak dalam
sebanyak susu 2.046.000.000 kg, mengelola usahanya tidak dikelola
sedang daging sebanyak secara bisnis murni. Beberapa input
2.340.171.429 kg. Untuk memenuhi (masukan) sarana produksi seperti
kebutuhan tersebut tidak bisa dicukupi lahan, kandang, tenaga, dan pakan
oleh produksi dalam negeri, sebagian tidak dihitung secara rinci. Agar
besar masih diimpor terutama dari usaha peternakan tersebut bisa
Australia dan Selandia Baru. Tiap untung peternak harus mengguna-
tahun konsumsi daging dan susu kan input yang sangat murah atau
terus meningkat, sehingga mendorong rendah biayanya. Misalnya jika kita
usaha peternakan di Indonesia. membibitkan sapi Ongole dengan
harga induk Rp. 4.000.000 per ekor,
Berkembangnya usaha pe-
setelah dipelihara selama 1 tahun
ternakan dalam negeri di samping untuk
hanya menghasilkan anak sapi
memenuhi kebutuhan juga untuk
(pedet) 1 ekor dengan harga Rp.
mengurangi impor produk sehingga
1.000.000 sampai R p . 1.500.000.
bisa menghemat devisa dan
Maka biaya produksi harus lebih
menurunkan jumlah pengangguran di
rendah dari harga jual pedet tersebut.
Indonesia. Munculnya usaha-usaha
baru di bidang peternakan akan 1.1. Usaha Sapi Perah
menyerap tenaga kerja lokal.
Usaha ternak sapi perah di
Usaha budidaya ternak
Indonesia masih bersifat subsisten
ruminansia besar di Indonesia terdiri
oleh peternak kecil dan belum
dari sapi potong, kerbau, dan sapi
mencapai usaha yang berorientasi
perah. Pemeliharaan kerbau dan
421
ekonomi. Rendahnya tingkat Indonesia, Malaysia, Philipina,
produktivitas ternak tersebut lebih Thailand, dll. Sapi FH dapat
disebabkan oleh kurangnya modal, berproduksi baik bila dipelihara di
serta pengetahuan/ketrampilan daerah dengan temperatur kurang
peternak yang mencakup aspek dari 22º celcius sehingga usaha
reproduksi, pemberian pakan, peternakan sapi perah di
pengelolaan hasil pasca panen, Indonesia hanya terbatas di daerah
penerapan sistem recording, tertentu yang berhawa dingin/sejuk.
pemerahan, sanitasi, dan Misalnya di Jawa Barat (Lembang,
pencegahan penyakit. Selain itu Pangalengan), di Jawa Tengah
pengetahuan peternak mengenai (Temanggung, Ungaran, Boyolali), di
aspek tata niaga harus ditingkatkan Jawa Timur (Pasuruan, Malang), di
sehingga keuntungan yang Sulawesi Selatan (Sinjai, Enrekang),
diperoleh sebanding dengan dan lain-lain.
pemeliharaannya. Di Indonesia
1.2. Usaha Sapi Potong
hanya ada beberapa perusahaan
sapi perah komersial, namun Sapi potong mempunyai potensi
sebagian besar merupakan ekonomi yang tinggi baik sebagai
peternak subsisten. Dengan naiknya ternak potong maupun ternak bibit.
harga susu mencapai Rp. 3.250 per Selama ini sapi potong dapat
liter mendorong pertumbuhan sapi memenuhi kebutuhan daging untuk
perah akhir-akhir ini. lokal seperti rumah tangga, hotel,
restoran, industri pengolahan,
Sapi perah yang umum perdagangan antar pulau. Pasaran
diternakkan di Indonesia adalah sapi utamanya adalah kota-kota besar
Fries Holland atau Frisien Holstein seperti kota metropolitan Jakarta,
atau FH yang berasal dari negeri Bandung, Surabaya, dll. Jenis sapi
Belanda, Autralia, dan Selandia Baru. potong yang dipelihara masyarakat
Sapi dari Selandia Baru ada yang adalah ongole, Bali, Sumba Ongole,
jenisnya Friesian Holstein murni dan Simental. Perusahaan sapi potong di
ada jenis Sahiwal Cross. Sahiwal Indonesia memelihara ternak BX
Cross merupakan persilangan sapi (Brahman Cross) Australian
Sahiwal dari India dengan sapi FH. Commercial Cross (ACC). Beberapa
Selandia Baru mengembangkan perusahaan menggemukkan sapi
sahiwal cross untuk diekspor ke ongole untuk dipasarkan pada saat
negara beriklim panas seperti hari raya kurban.
422
Pada saat ini penulis ingin Konsepsi) 1,5, artinya ada yang
membahas analisis usaha sapi perah. sekali IB bunting dan ada yang dua
Usaha sapi perah agak rumit tetapi kali IB baru bunting. Biaya sekali IB
lebih menguntungkan daripada usaha Rp. 50.000,-. Pengawinan berikutnya
sapi potong. Seperti halnya usaha di dilakukan setelah masa laktasi 2
bidang lainnya, usaha sapi perah bulan.
memerlukan input (induk sapi, pakan,
2.4. Produksi Susu
obat, dll), proses dan output (susu dan
pedet). Rata-rata produksi per ekor per
hari 15 liter. Masa laktasi selama 9
2. Data Teknis Sapi Perah
bulan (270 hari), atau produksi per
2.1. Induk laktasi per ekor sebanyak 3.000 liter.

Sapi induk yang dibeli sebanyak Harga susu Rp. 3.250,- per liter.

50 ekor berupa sapi dara jenis FH Dengan demikian produksi susu per

dengan umur 11/22 tahun. tahun 150.000 liter.

Pemeliharaan pada tahun pertama 2.5. Pinjaman Modal


belum menghasilkan anak dan belum
Pinjaman modal usaha untuk
bisa diperah. Diperkirakan sapi
biaya tetap dan biaya variabel
beranak pertama pada awal tahun
sebesar Rp. 763,140,000,-.
kedua. Berat sapi waktu dibeli
Besarnya suku bunga diperhitungkan
sekitar 300 kg.
12% per tahun rata (flat). Jangka waktu
pinjaman dan cicilan sela- ma 6 tahun.
2.2. Pemberian Pakan
Grace period 1 tahun, cicilan dan
Pemberian pakan konsentrat 5 kg
bunga dibayar mulai tahun kedua
per hari per ekor, dan pemberian
sampai tahun keenam. Tabel 50
rumput antara 25-30 kg per ekor per
menunjukkan perhitungan bunga dan
hari. Harga konsentrat per kg Rp.
cicilan. B u n g a d i h i t u n g d e n g a n
1.000,-, sedangkan harga hijauan per
mengalikan pinjaman dengan besarnya
kg Rp. 100,-. Penanaman rumput gajah
bunga 72%. Cicilan setiap bulan
seluas 4 ha.
dihitung dengan membagi jumlah
2.3. Perkawinan pinjaman dan bunga dengan 60
bulan.
Perkawinan dilakukan dengan
Inseminasi Buatan, jika gagal akan
diulang pada masa birahi selanjutnya.
Rata-rata conception rate (tingkat
423
Tabel. 50 Kalkulasi Bunga Dan Cicilan

No. Uraian Satuan Nominal


1. Pinjaman 762.890.000
2. Bunga 12 % 6 tahun 549.280.800
3. Total pinjaman 1.312.170.800
dan bunga
4. Cicilan perbulan 12 5 bulan 21.869.513

2.6. Pemerahan jual dengan harga Rp. 4.000.000,-


Pemerahan dilakukan mulai sampai Rp. 5.000.000,- per ekor.
sapi melahirkan sampai 2 bulan
3. Biaya Produksi
sebelum melahirkan berikutnya. Dua
Biaya produksi dikelompokkan
bulan sebelum melahirkan sapi
men jadi biaya tetap (Fix Cost) dan
dikeringkan.
biaya tidak tetap (Variable Cost).
2.7. Pemeliharaan Pedet Biaya tetap merupakan biaya-biaya
Pemeliharaan pedet selama 4 yang tidak terpengaruh dengan volume
bulan, setelah itu dijual dengan harga produksi. Biaya variable merupakan
Rp. 2.000.000,- per ekor. Pemberian biaya yang berubah-ubah sesuai
pakan konsentrat 1-2 kg per ekor per dengan volume produksi.
hari, sedangkan pemberian rumput 5-
10 kg per ekor per hari. Pemberian air 3.1. Biaya Tetap
susu sebanyak 2-4 liter per hari. Yang termasuk biaya tetap pada
usaha sapi perah adalah
2.8. Pupuk Kandang
peralatan, bangunan, tanah, sapi
Produksi kotoran per hari 5 kg kering dara, perijinan, dan overhead cost
dan dijual dengan harga Rp. 300,- per kg. (biaya di muka untuk pengurusan
Penjualan dilakukan kepada peternak administrasi) dll. Contoh tertera pada
sayur atau pedagang perantara. Tabel 51. besarnya biaya tetap adalah
Rp. 567,940,000.
2.9. Pemeliharaan Induk

Pemeliharaan selama 7 tahun, dalam


satu siklus beranak 6 kali, setelah sapi
berumur 71⁄2-8 tahun, sapi diafkir dan di-

424
3.2. Biaya Variabel 3.3 Total Biaya
Total biaya merupakan penjumlahan
Yang termasuk biaya variabel antara
dari biaya tetap dan biaya variable. Dari
lain pakan, obat, tenaga kerja, listrik, dll.
perhitungan usaha sapi perah maka
Contoh perhitungan biaya variabel tertera
biaya yang diperlukan =
pada Tabel 52. Besarnya biaya variabel
R p . 567.940.000 + Rp. 195.200.000 =
adalah Rp.195,200,000.
Rp. 763.140.000

Tabel 51. Biaya Tetap (Fix Cost)

No. Deskripsi Unit Satuan Harga Jumlah


1 Sapi Dara 50 ekor 7,000,000 7,000,000
2 Mesin Perah 1 unit 7,000,000 7,000,000
3 Gerobag Dorong 2 buah 500,000 500,000
4 Sabit 5 buah 10,000 10,000
5 Chooper Rumput 1 buah 8,000,000 8,000,000
6 Sekop 8 buah 30,000 30,000
7 Penampung Susu 50 buah 200,000 200,000
8 Ember 5 buah 10,000 10,000
Total Mesin Alat 26,340,000
9 Gudang Konsentrat 25 m 2
300,000 300,000
10 Gudang Rumput 25 m2 200,000 200,000
11 Kandang Induk 150 m2 300,000 300,000
12 Kandang Anak 100 m 2
300,000 300,000
13 Sumur 1 buah 100,000 100,000
14 Instalasi Listrik 1 set 5,000,000 5,000,000
Total Bangunan 92,600,000
15 Ijin Tempat 1 ijin 2,000,000 2,000,000
16 Ijin Bangunan 1 buah 2,000,000 2,000,000
17 Proposal 1 dokumen 5,000,000 5,000,000
Total Overhead 9,000,000
18 Mobil 1 buah 40,000,000 40,000,000
19 Lahan 1,000 m2 50,000
TOTAL 567,940,000

425
Table 52. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya Variabel Tahun 1

No. Jenis Satuan Harga Jumlah


1 Tenaga Kandang 60 OB 700,000 42,000,000
2 Tenaga Admin 12 OB 700,000 8,400,000
3 Listrik 12 bulan 300,000 3,600,000
4 Pakan Konsentrat 91250 kg 1,000 91,250,000
5 Operasional Kantor 12 bulan 300,000 3,600,000
6 Operasional Kendaraan 365 hari 50,000 18,250,000
7 Obat-obatan 50 ekor 50,000 2,500,000
8 Sewa Lahan 4 ha 3,000,000 12,000,000
9 Penanaman Rumput 4 ha 2,000,000 8,000,000
10 Perawatan Rumput 4 ha 500,000 2,000,000
11 Pupuk 2400 kg 1,500 3,600,000
12 Pengawinan 75 50.000 7.750.000
TOTAL 195,200,000

426
Biaya Variabel Tahun 2

No. Jenis Satuan Harga Jumlah


1 Tenaga Kandang 48 OB 700,000 33,600,000
2 Tenaga Admin 12 OB 700,000 8,400,000
3 Listrik 12 bulan 300,000 3,600,000
4 Konsentrat Induk 91250 kg 1,000 91,250,000
5 Konsentrat Pedet 12000 kg 1,000 12,000,000
6 Operasional Kantor 12 bulan 300,000 3,600,000
7 Operasional Kendaraan 365 hari 50,000 18,250,000
8 Obat sapi dewasa 50 ekor 50,000 2,500,000
9 Obat pedet 50 hari 20,000 1,000,000
10 Sewa Lahan 4 ha 3,000,0 12,000,000
00
11 Perawatan Rumput 4 ha 500,00 2,000,000
0
12 Pupuk 2400 kg 1,500 3,600,000
13 Pengawinan 75 50.000 7.750.000
TOTAL 191,800,000

427
4. Perhitungan Pendapatan 4.2 Pendapatan Tahun Kedua
4.1. Pendapatan Tahun 1 sampai Tahun Kelima

Produk pada setiap tahun


Pada tahun pertama sapi dalam
diestimasi sebagai berikut:
kondisi bunting, belum menghasilkan
susu, pendapatan hanya dari ● Susu segar sebanyak 150.000 liter
penjualan pupuk kandang. Pupuk per tahun dengan harga Rp.
kandang sebanyak 90.000 kg dengan 3.250,- per liter
harga Rp. 300,- per kg. ● Pupuk kandang sebanyak 90.000 kg
dengan harga Rp. 300,- per kg
Perhitungan pendapatan tahun
pertama tertera pada Tabel 53. ● Anak sapi pedet sebanyak 50 ekor
berumur 3-4 bulan dengan harga
Rp. 1.500.000,- - Rp. 2.000.000,-
Tabel 53. Pendapatan Tahun 1
per ekor.

No Pemasukan Tahun 1
Pendapatan tahun kedua, ketiga, ke-
1 Jual susu 0 empat, dan kelima tertera pada tabel 54.

2 Jual pupuk 27,000


Tabel 54. Pendapatan tahun 2-5
3 Jual pedet 0

Total 27,000 No Pemasukan Tahun 2

1 Jual susu 487.494

2 Jual pupuk kandang 27.000

3 Jual pedet 75.000

Total 589.494

428
4.3. Pendapatan Tahun 6 5. Akuntasi Keuangan

● Susu segar sebanyak 150.000


5.1. Investasi
liter dengan harga Rp. 3.250.- per
liter I n v e s t a s i y a n g d i g unakan untuk
● Pupuk kandang sebanyak 90.000 biaya tetap seperti sapi, mesin, dll,
kg dengan harga Rp. 300,- per kg dan biaya tidak tetap yang digunakan
● Anak sapi pedet sebanyak 50 untuk pemeliharaan selama 1 tahun.
ekor berumur 3-4 bulan dengan
harga Rp. 1.500.000,- sampai Besarnya i n v e s t a s i a d a l a h
dengan Rp. 2.000.000,- per ekor R p . 8 1 2 . 8 9 0 . 0 0 0 , - deskripsi investasi
tertera pada Tabel 56.
● Sapi afkir 50 ekor dengan harga
jual Rp. 4.000.000,- sampai dengan
Tabel 56. Investasi Usaha Sapi Perah
Rp. 5.000.000,- per ekor sapi.
Perhitungan pendapatan tahun
No Uraian Jumlah (Rp)
keenam tertera pada Tabel 55.
1 Mesin dan alat 26,340,000
Tabel 55. Pendapatan Tahun 6 2 Sapi 350,000,000
No Pemasukan Tahun 6 3 Bangunan 92,600,000
1 Jual susu 487,494 4 Overhead cost 9,000,000
2 Jual pupuk kandang 27,000 5 Mobil 40,000,000

3 Jual pedet 75,000 6 Lahan 50,000,000

4 Jual sapi afkir 250,000 7 Biaya Operasional 194,950,000

Total 839,494 8 Modal sendiri 50,000,000

Total 812,890,000

429
5.2. Perhitungan Laba Rugi ● EAT adalah Earning After Tax
atau pendapatan setelah bunga
● Pendapatan dihitung dalam waktu
dan pajak, dihitung dengan
1 tahun yang diperoleh dari
mengurangi EBT dengan
penjualan susu, pupuk kandang,
besarnya pajak perusahaan. Pada
anak sapi, dan sapi afkir pada tahun
tahun pertama terlihat nilai minus
ke-6.
atau rugi, hal ini dikarenakan sapi
● Penyusutan dihitung sebesar
belum memproduksi susu, jadi
10% dari biaya tetap, umur
pendapatan hanya diperoleh
peralatan dianggap 10 tahun.
dari penjualan pupuk kandang.
● EBIT adalah Earning Before
Pada tahun kedua sampai ke-5
Interes and Tax atau pendapatan
terlihat EAT positi karena ada
sebelum bunga dan pajak.
pendapatan dari penjualan susu
Dihitung dengan pendapatan
dan anak sapi. Pada tahun ke-6,
dikurangi biaya dan penyusutan.
terjadi peningkatan pendapatan
● Bunga ditetapkan sebesar 12% dari penjualan sapi afkir. Untuk
per tahun dan dihitung dari lebih detilnya dapat dilihat
besarnya pinjaman. pada aliran dana (cash flow)
● EBT adalah Earning Before Tax yang terdapat pada lampiran.
atau pendapatan sebelum pajak. Keuntungan yang diperoleh pada
Pajak perusahaan sebesar 11.5% tahun keenam sebesar
dihitung dari keuntungan kotor Rp. 532.679.000,-. Laporan laba
perusahaan (EBT). rugi tertera pada Tabel 57

Tabel 57. Laporan Laba Rugi (Dalam Ribuan)

No Uraian 1 2 3 4 5 6 Total
1 Pendapatan 27,000 589,494 589,494 589,494 589,494 839,494 3,224,470
2 Biaya 762,430 191,740 191,740 191,740 191,740 191,740 1,721,130
3 Penyusutan 56,794 56,794 56,794 56,794 56,794 56,794 340,764
4 EBIT -792,224 340,960 340,960 340,960 340,960 590,960 1,162,576
5 Bunga 12% 0 91,547 91,547 91,547 91,547 91,547 457,734
6 EBT -792,224 249,413 249,413 249,413 249,413 499,413 704,842
7 Pph 11.5% 0 28,683 28,683 28,683 28,683 57,433 172,163
8 EAT -792,224 220,731 220,731 220,731 220,731 441,981 532,679

430
5.3. Neraca (Balance Sheet) operasional selama 1 tahun. Nilai
mesin dan bangunan diperoleh dari
5.3.1 Aktiva dan Pasiva modal tetap (fix cost) dikurangi
Neraca terdiri dari AKTIVA dan penyusutan selama setahun. Nilai
PASIVA. penyusutan dihitung 10% dari modal
tetap. Hutang jangka pendek kita
● Aktiva terdiri dari aktiva lancar
anggap tidak ada walaupun pada
yang terdiri dari piutang, uang kas
kondisi riil selalu terjadi. Hutang
dan tambahan investasi. Aktiva
jangka panjang merupakan pinjaman
tetap terdiri dari penyusutan dan ke Bank untuk biaya tetap dan
nilai mesin, bangunan, tanah, dan operasional. Modal sendiri pada
biaya tetap lainnya. perhitungan ini adalah 50 juta. Untuk
● Pasiva terdiri dari kewajiban dan memudahkan perhitungan semua laba
equitas. Kewajiban terdiri ditahan oleh pemilik usaha. Laba
hutang jangka pendek dan hutang ditahan merupakan akumulasi dari
jangka p a n j a n g . H u t a n g j a n g k a nilai penyusutan, nilai sisa bangunan,
pendek misalnya hutang bahan tanah dan keuntungan . Neraca usaha
pakan yang harus dibayar dalam s a p i perah tertera pada Tabel 52.
waktu singkat (kurang dari 2
bulan). Hutang jangka panjang
5.4. Aliran Dana (Cash Flow)
berupa hutang yang waktunya
tahunan, misal investasi biaya Aliran dana atau cash flow meng
tetap. Equitas terdiri dari modal gambarkan uang yang keluar dan
sendiri, laba ditahan. Laba ditahan yang masuk. Perhitungan dibuat
berapa keuntungan yang belum bulanan selama 1 tahun. Model-model
diambil oleh pemilik usaha. Pada penyusunan cash flow ada bermacam-
kondisi riil pemilik akan mengambil macam, pada kali ini akan kita ambil
labanya untuk membiayai hidupnya. satu contoh saja yang sudah banyak
digunakan.
5.3.2. Kalkulasi Aktiva dan Pasiva
Masing-masing dijelaskan sebagai
Piutang pada akhir tahun
berikut:
pertama kita anggap tidak ada.
5.4.1. Kas Awal
Uang kas jumlahnya diperoleh dari
cash flow bulan Desember tahun Kas awal pada saat mulai
pertama . Investasi dihitung dari biaya usaha merupakan modal sendiri

431
yang dimiliki oleh pemilik usaha. Kas 5.4.4. Surplus/Defisit
awal pada bulan berikutnya
merupakan kas akhir pada bulan Surplus/Defisit dihitung dengan

sebelumnya. Misalnya kas akhir bu- menjumlahkan kas awal ditambah total
lan Januari Rp. 209.180.000,- akan pemasukan kemudian dikurangi total
menjadi kas awal bulan Pebruari, pengeluaran. Pada tahun pertama
demikian seterusnya. Setelah ganti
karena biaya investasi besar maka
tahun, maka kas akhir tahun
terjadi defisit, untuk itu diperlukan
pertama akan menjadi kas awal tahun
kedua. pinjaman untuk operasional usaha sapi
perah.
5.4.2. Pemasukan
5.4.5. Pembiayaan
Pemasukan pada tahun
pertama hanya dari jual pupuk Pembiayaan terdiri dari pinjaman,
kandang, belum ada pemasukan dari cicilan hutang, bunga pinjaman, dan
jual susu dan anak sapi. Pada tahun pajak. Pada tahun 1, sapi belum ber-
pertama sapi belum beranak dan produksi sehingga perusahaan
belum memproduksi susu (Laktasi). tidak perlu membayar cicilan dan
Pemasukan kemudian dijumlahkan bunga bank. Masa tenggang antara
pada kolom total pemasukan. pinjaman dan pembayaran cicilan
disebut grace period, dalam hal ini
grace periode selama 1 tahun. Pajak
Total Pemasukan
pada tahun pertama juga nihil atau
Pemasukan merupakan pen- tidak membayar karena perusahaan
jumlahan dari kas awal dan masih defisit. Besarnya pajak usaha
pemasukan. dihitung sebesar 111⁄2% dari
keuntungan perusahaan. Lihat
5.4.3. Pengeluaran perhitungan laba rugi. Total
pembiayaan dihitung dengan me-
Pengeluaran pada tahun pertama
ngurangi pinjaman dengan cicilan,
terdiri biaya tetap dan biaya variabel. bunga dan pajak.
Pada tahun berikutnya pengeluaran
hanya biaya variabel saja. Kemudian
semua pengeluaran dijumlahkan pada
kolom total pengeluaran.
432
5.4.6. Kas Akhir 5.5.2. BEP Unit

Kas akhir dihitung dengan BEP = biaya tetap


Harga - biaya
menjumlahkan nilai surplus/ defisit
dengan total pembiayaan. Kas akhir y Biaya tetap = Rp. 567.940.000
ini akan menjadi kas awal bulan y Biaya variable per liter susu Rp.1.301
berikutnya. y Harga per liter susu Rp. 3.250

Cash flow usaha sapi perah selama BEP = 567.940.000 = 329.431 liter
6 tahun tertera pada Tabel 59. 3250-1302

5.5. Break Event Point (BEP) Dengan produksi susu 150.000

BEP merupakan suatu kondisi liter per tahun, dan produksi susu

dimana diperoleh kalkulasi yang dimulai pada tahun ke dua, maka BEP

impas usaha sapi perah tidak rugi dan akan dicapai pada awal tahun ke

tidak untung. Perhitungan BEP dapat empat.

dilakukan dengan satuan harga dan


5.6 Analisis BCR
satuan jumlah produk. Masing-masing
dijelaskan sbb: Analisis BCR (Benefit Cost
Ratio) bertujuan membandingkan
5.5.1. BEP Rupiah antara pendapatan dan biaya. Jika

BEP = biaya tetap diperoleh angka BCR lebih dari 1

1 - (Biaya Variabel/Harga) maka usaha tersebut menguntung-


kan, makin tinggi angka BCR
y Biaya tetap = Rp. 567,940,000 semakin menguntungkan usaha
y Biaya variable per liter susu tersebut.

Rp195,200,000 = 1.301 BCR = Pendapatan/Biaya


3000x50 = 3.224.470/1.721.130
● Harga per liter susu Rp. 3.250 = 1,87

BEP = 567,940,000 = 996,530.000 Perhitungan BCR diperoleh angka


1-1301/3025 1,87, hal ini menunjukkan bahwa usaha
sapi perah menguntungkan.
Dengan demikian BEP dicapai
pada akhir tahun ke tiga, pada saat
pendapatan sebesar Rp1.179.015.000.

433
Tabel 58. Neraca tahun 1 dan Tahun ke 6 (Dalam Ribuan)

A AKTIVA
1 Aktiva Lancar tahun 1 tahun 6
Piutang 0 0
Uang Cash 77,460 831,927
Investasi 194,950 0
Total Aktiva Lancar 272,410 831,927
2 Aktiva Tetap
Penyusutan Mesin-Bangunan 16,794 100,764
Mesin Bangunan 151,146 67,176
Penyusutan Sapi Induk 0 100,000
Sapi Induk 350,000 250,000
Tanah 50,000 50,000
Total Aktiva Lancar 567,940 567,940
Total Aktiva 840,350 1,399,867
B PASIVA
1 Kewajiban
Hutang Jangka Pendek 0 0
Hutang Jangka Panjang 762,890 0
Total Kewajiban 762,890 0
2 Equitas
Modal Sendiri 50,000 50,000
Laba Ditahan 27,460 1,349,867
Total Equitas 77,460 1,399,867
Total Pasiva 840,350 1,399,867

434
Tabel 59. Cash Flow 6 Tahun (Dalam Ribuan)

NO URAIAN Tahun 1 2 3 4 5 6
A Kas Awal 50,000 77.460 184.103 290.747 397.390 504,034
B Pemasukan
1 Jual susu 0 487.494 487.494 487.494 487.494 487,494
2 Jual pupuk kandang 27,000 27.000 27.000 27.000 27.000 27,000
3 Jual pedet 0 75.000 75.000 75.000 75.000 75,000
4 Jual sapi afkir 250,000
Total Pemasukan 27,000 589.494 589.494 589.494 589.494 839,494
C Pengeluaran
1 Modal tetap 567,940 0 0
2 Tenaga kerja 50,400 50.400 50.400 50.400 50.400 50,400
3 Listrik 3,600 3.600 3.600 3.600 3.600 3,600
4 Konsentrat 90,000 94.000 94.000 94.000 94.000 94,000
5 Operasional kantor 3,600 3.600 3.600 3.600 3.600 3,600
6 Operasional mobil 18,240 18.240 18.240 18.240 18.240 18,240
7 Obat-obatan 1,250 2.500 2.500 2.500 2.500 2,500
8 Sewa tanah 12,000 12.000 12.000 12.000 12.000 12,000
9 Penanaman rumput 8,000 0 0 0 0 0
10 Perawatan rumput 5,600 5.600 5.600 5.600 5.600 5,600
11 MR 1,800 1.800 1.800 1.800 1.800 1,800
Total pengeluaran 762,430 191.740 191.740 191.740 191.740 191,740
D Surplus defisit -685,430 475.214 581.857 688.501 795.144 1,151,788
E Pembiayaan
1 Pinjaman 762,890 0 0 0 0 0
2 Cicilan hutang+Bunga 0 21.869 21.869 262.428 262.428 262,428
3 Pajak 0 28.683 28.683 28.683 28.683 57,433
Total pembiayaan 762,890 291.111 291.111 291.111 291.111 319,861
F Kas Akhir 77,460 184.103 290.747 397.390 504.034 831,927

435
6. Aplikasi Konsep 7. Lembar Pemecahan Masalah

Buatlah analisis usaha a. Usaha pembibitan sapi potong


penggemukan sapi potong jika kurang berkembang di Indonesia.
disediakan data sebagai berikut: Biaya produksi yang mahal dan
harga pedet yang relatif murah
● Jumlah sapi 50 ekor
adalah penyebab utamanya.
● Berat sapi rata-rata 300 kg Coba diskusikan dengan teman
bagaimana upaya-upaya me-
● Pertumbuhan berat badan harian 0,8
kg nurunkan biaya pemeliharaan
sapi tersebut.
● Harga sapi per kg Rp. 18.000
b. Dari hasil analisis usaha sapi
● Biaya pemeliharaan Rp. 7.000
perah terlihat bahwa biaya
per ekor per hari.
terbesar adalah biaya pembelian
● Tenaga kerja 3 orang pakan konsentrat. Biaya tersebut
sebesar 40% dari biaya tidak
● Investasi kandang dan per-
tetap. Bagaimana upaya kita
alatan sebesar Rp. 40.000.000.
untuk menekan biaya konsentrat
● Harga jual sapi per kg Rp.18.000 agar keuntungan yang
diperoleh lebih besar.
● Harga kompos Rp. 300 per kg

● Pemeliharaan selama 6 bulan c. Produksi susu sapi perah di


● Investasi tanah Rp. 10.000.000 Indonesia masih rendah, rata-rata
sekitar 10 liter per ekor per hari.
Buatlah laporan laba rugi, Hitunglah
Coba diskusikan mengapa
BEP unit dan rupiah, Hitunglah BCR
produksi rendah.
(Benefit Cost Ratio).

436
8. Lembar Pengayaan 5. Yang termasuk biaya variabel
adalah
Pilihlah salah satu jawaban yang a. tenaga kerja
paling benar pada pertanyaan di bawah b. pakan
ini. c. obat-obatan
d. semua benar
1. Pada usaha sapi perah produk
utamanya adalah 6. Jika kita pinjam uang sebesar Rp.
a. susu 100. 000. 000, dengan bunga
b. pedet sebesar 16% per tahun maka
c. kompos besarnya bunga per tahun adalah:
d. sapi afkir a. 1.600.000
b. 1.000.000
2. Pada usaha penggemukan sapi
c. 3.200.000
produk utamanya adalah
d. 1.500.000
a. sapi
b. kompos 7. Jika biaya tetap produksi sapi
c. tenaga kerja potong sebesar Rp. 50.000.000,
d. pedet sedangkan harga produk Rp.
7.000.000 dan biaya variabel
3. Produksi susu per tahun 3.780 sebesar Rp. 3.000.000, maka BEP
liter. Jika lama laktasi 270 hari, dicapai pada
berapa rata-rata produksi per hari a. Rp. 87.500.000
sebanyak: b. Rp. 150.000.000
a. 20 liter c. Rp. 21.000.000
b. 14 liter d. Rp. 35.000.000
c. 10 liter
8. Jika pendapan usaha sapi perah
d. 16 liter
sebesar Rp. 80.000.000, sedang
biaya sebesar Rp. 60.000.000
4. Yang termasuk biaya tetap (fixcost)
maka besar BCR (Benefit Cost
adalah Ratio) adalah:
a. bangunan
a. 1,3
b. alat dan mesin
b. 1,5
c. tanah
c. 1,8
d. semua benar
d. 1,6

437
9. Investasi bangunan dan Kunci jawaban
peralatan sebesar Rp. 1. a
120.000.000. jika besarnya 2. a
penyusutan 10% per tahun, maka 3. b
nilai penyusutan adalah 4. d
a. Rp. 120.000.000 5. d
b. Rp. 10.000.000 6. a
c. Rp. 1.200.000 7. a
d. Rp. 12.000.000 8. a
9. d
10. Jika kita menjual sapi 10. a
sebanyak 50 ekor, dengan
harga per ekor Rp. 7.000.000
dan penjualan pupuk sebesar
15.000 kg dengan harga per kg
Rp. 500., maka pendapatan yang
kita peroleh
a. Rp. 357.500.000
b. Rp. 350.000.000
c. Rp. 105.000.000
d. Rp. 75.000.000

438
 

BAB 11

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

Pembangunan agribisnis pe-


ternakan akan berhasil jika Tujuan peningkatan koor-
semua subsistem agribisnis yang dinasi adalah meningkatkan
terdiri dari subsistem hulu, keterbukaan dalam merumuskan
usaha tani, pengolahan, kebijakan dan manajemen
pemasaran, dan jasa penunjang pembangunan, dan penyelaras-
dikembangkan secara simultan. an pembangunan antar sektor
dan wilayah.
Program - program
pemerintah antara lain: 2. Meningkatkan Kapasitas dan
Pemberdayaan SDM
1. Meningkatkan Koordinasi
Sumberdaya manusia yang
Pembangunan sektor pe- bergerak di bidang peternakan
ternakan sebagai bagian tulang sebagian besar lulusan SD,
punggung ekonomi dikembang- sedikit lulusan SLTA dan
kan dengan meningkatkan Perguruan Tinggi. Pengembang-
koordinasi semua stake holder an sumberdaya manusia
antara lain departemen teknis, meliputi revitalisasi penyuluhan,
pemerintah daerah, peternak, pen-dampingan, pendidikan dan
dunia usaha swasta, dan pelatihan, serta penyelenggara-
masyarakat dalam mengembang- an pelatihan bagi peternak.
kan peternakan.

439
3. Peningkatan Sarana dan Pertanian, program diploma,
Prasarana dan pendidikan perguruan tinggi.
Lulusan tersebut akan mengisi
Peningkatan sarana pra- pekerjaan pada sistem agribinis
sarana terdiri dari peternakan, baik sebagai teknisi,
pengembangan sarana-sarana peneliti, manajer, dan lain-lain.
usaha peternakan, lembaga
keuangan, dan pengembangan 6. Pengembangan
sarana pengolahan serta Infrastruktur
pemasaran.
Infrastruktur yang dikembang-
4. Peningkatan Inovasi dan kan meliputi listrik, irigasi, jalan
Diseminasi raya, pelabuhan, pasar, dan lain-
lain. Pengembangan ini
Penelitian di bidang peternakan melibatkan departemen terkait
dilakukan dengan mengem- seperti departemen pekerjaan
bangkan balai penelitian ternak, umum, pemda, dan lain-lain.
balai penelitian kesehatan ternak,
balai penelitian sapi perah, pene
litian hijauan makanan ternak,
pusat-pusat pembibitan, pusat
inseminasi buatan, dan lain-lain.
Hasil-hasil pengembangan
kemudian didesiminasikan ke
peternak melalui penyuluhan dan
pelatihan peternak.

5. Peningkatan Pendidikan

Peningkatan pendidikan
dengan mengembangkan
Sekolah Menengah Kejuruan
440
Lampiran A

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2004. Guide to Good Dairy Farming Practice 2004. A joint publication of
the International Dairy Federation and the Food and Agriculture Organization of
the United Nations Rome, January 2004
Anonimus, 2006. Statistik Pertanian 2006, Pusat Data dan Informasi Deptan, Deptan.
Anonimus, 2007. http://www.depkop.go.id/sipp-kukm/
Anton, A. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009, Departemen Pertanian
Annida Online : http://www.ummigroup.co.id/ Selasa, 18 Januari 05
AAK, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong Dan Kerja. Kanisius Yogyakarta
Blakely, J. 1998,. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University
Pess
Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius Yogyakarta
Eitgen W et all, 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley and Son,
USA.
Frandson. Penerjemah Srigandono dan Praseno K. 1992. Anatomi dan Fisiologi
Ternak. Penerbit Gajah Mada University Press.
Gasperz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Jakarta
Hill, D.H. 1988. Cattle and Buffalo Meat Production in the Tropics. Granada
Publishing Ltd. London.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Jurgenson. 1980. Approved Practices in Beef Cattle Production. The Interstate
printers and publiher. Inc.
Kotler, P.1998. Manajemen Pemasaran 9e. PT Prenhalindo, Jakarta
Kisdarto, A. 2001. Produktifitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Gramedia ,
Jakarta
Lyford, S.J. 1988. Growth and Development of Rumen Digestive System in:
Church, D.C. The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition.

441
Leith, P.1989. The Cook’s Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd.
London
Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York
Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Bandung.
Murtidjo, B.A. 1991.Memelihara Kerbau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Pane, I.
1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Parakasi A.
1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta
Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber Widya.
Jakarta
Porter, M. 1980. Strategi bersaing. PT Erlangga, Jakarta
Peter, P dan Robinson, R. 1997. Consumer Behavior and Marketing Strategy,
fourth edition. Homewood, Boston
Rachman, R.N. 2004. Genetika Ternak, edisi 4. Penerbit Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti.
Jakarta
Subronto . 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) II.Penerbit Gajah Mada University
Press. Yogyakarta
Sarwono, B dan Hario, B. A. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat,
Panebar swadaya Jakarta,
Tillman, A.D. 1990. Planned Beef Production and Marketing. Penerbit Gajahmada
University Press, Yogyakarta
Tridjoko Wisnu Murti. 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta Undang S.
2007. Tata Laksana Pemeliharaan ternak Sapi. Panebar Swadaya, Jakarta

442
Lampiran B

GLOSARIUM

No Istilah Arti

1. Alfatokoferol : Vitamin E

2. Argali : Jenis domba dari Asia kecil

3. Artificial Insemination : Inseminasi buatan (IB)

4. Bagging : Mengemas

5. Balance sheet : Neraca

6. Bos sondaikus : Banteng

7. Breeding : Pembibitan

8. Bubalus : Kerbau

9. Butter : Mentega

10. BX : Brahman cross

11. Ca : Calcium

12. Calving interval : Interval beranak

13. Cash flow : Aliran dana

14. Catching : Menangkap ternak

15. Cesar : Operasi mengeluarkan bayi sapi

16. Cheese : Keju

17. Chopper : Mesin pencacah rumput

18. Co : Cobalt

19. Cross breed : Ternak silang

20. Cu : Copper

443
No Istilah Arti

21. Cyanocobalalanin : Vitamin B12

22. DE : Digestible Energy

23. Deficiency : Kekurangan suatu zat gizi

24. Dehorning : Menghilangkan tanduk

25. Disease control : Pengendalian penyakit

26. Dosing : Menimbang sesuai dosis

27. DP : Digestible Protein

28. Dry period : Masa sapi tidak memproduksi susu


(kering)

29. Dry lot fattening : Penggemukan sapi dengan pakan


konsentrat

30. EAT : Earning After Tax

31. EBIT : Earning Before Interest and Tax

32. EBT : Earning before tax

33. Ergocalciferol : Vitamin D

34. Estrus : Birahi

35. Fe : Fero

36. Feces : Kotoran ternak

37. Feed : Pakan

38. Feeding : Pemberian pakan

39. Fix Cost : Biaya tetap

40. Freemartin : Anak sapi betina dari kembar dampit


yang Mandul

444
No Istilah Arti

41. Friesian Holstein : Jenis sapi perah

42. GE : Gross Energy

43. Grading up : Persilangan dengan ternak yang


mutu genetisnya lebih baik

44. Grinding : Menggiling

45. Good Management : Praktek pengelolaan yang baik


Practices

46. Handling : Penanganan ternak

47. Hay : Rumput kering

48. I : Iodium

49. Inbreeding : Kawin keluarga

50. K : Kalium

51. Kalori : Satuan energi

52. KKK (K3) : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

53. Kerbau Murah : Kerbau dari India

54. King grass : Rumput raja

55. Colostrums : Susu awal laktasi

56. KUD : Koperasi Unit Desa

57. KW : Kilo Watt

58. Laktasi : Masa produksi susu

59. Least cost formula : Formula pakan dengan biaya termurah

60. Leguminosa : Kacang-kacangan

61. Marking : Memberi tanda ternak

445
No Istilah Arti

62. Mastering: : Menggiring ternak

63. ME : Metabolism Energy

64. Mg : Magnesium

65. Mixer : Mesin pencampur pakan konsentrat

66. Mixing : Mencampur pakan

67. Mn : Mangan

68. Mo : Molybdenum

69. Molasses : Tetes tebu

70. NE : Net Energy

71. NPN : Non Protein Nitrogen

72. NRC : National Research Council

73. Out crossing : Silang luar

74. Ovarium : Sel telur

75. P : Phosphor

76. Pasture : Padang rumput

77. Pelvic : Saluran kelahiran

78. Penis : Alit melamine junta

79. Penisetum Purpureum : Rumput gajah

80. Polls : Sobekan rumput

81. PPH : Pajak penghasilan

82. PPN : Pajak pertambahan nilai

83. Pyridoxine : VitaminB6

84. Rancidity : Ketengikan

446
No Istilah Arti

85. Retinol : Vitamin A:

86. Riboflavin : Vitamin B2

87. Rpm : Rotary per Minute

88. S : Sulfur (belerang)

89. Se : Selenium

90. Silage : Rumput terfermentas

91. Silo : Tempatpembuatansilase

92. Skrotum : Testis

93. Software : Perangkat lunak

94. Storing : Menyimpan pakan

95. Sweet Condensed Milk : Susu kental manis

96. TDN : Total Digestible Nutrient

97. Testimony : Kesaksian

98. Testosterone : Hormon ternak jantan

99. Thiamin : Vitamin B1

100. Uterus : Kandungan

101. Vagina : Alat kelamin betina

102. Variable cost : Biaya variabel

103. VFA : Volatile Fatty Acid

104. Whey : Limbah pembuatan keju

105. Zebu : Jenis sapi dari India

106. Zn : Zink

447
448

Anda mungkin juga menyukai