AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3
SMK
AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3
Untuk SMK
Penulis utama : Caturto Priyo Nugroho
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai
bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa
SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku
ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
iii
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian,
program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis
budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya
meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3,
memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana
pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analisis
kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam
menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum.
v
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan
keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan
merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan
peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak.
Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga
kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak
lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik
daripada mengobati diterapkan di bidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor
penyebab penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan upaya-upaya pencegahan
penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil
diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit.
Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang
baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi,
neraca, dan aliran dana (cashflow).
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vi
BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
1. Meningkatkan Koordinasi 439
2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM 439
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana 440
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi 440
5. Peningkatan Pendidikan 440
6. Pengembangan Infrastruktur 440
viii
BAB 8
TATALAKSANA PEMELIHARAAN
313
pernafasannya. Bila sapi tersebut sapi tersebut memberikan rangsangan
tidak menjilat anaknya lendir yang pada ambing induknya sehingga
terdapat pada hidung anak sapi memudahkan pemancaran air susu.
tersebut harus dibersihkan dan anak
Kolostrum sangat diperlukan
sapi tersebut harus dikeringkan
oleh anak sapi yang baru lahir, karena
dengan lap yang bersih dan kering.
banyak mengandung antibodi, protein,
Bila anak yang dilahirkan mendapat
vitamin- vitamin (terutama vitamin A, B,
kesulitan bernafas, maka haruslah
C, D, E) dan mineral. Kolostrum juga
ditolong dengan cara pernafasan
mempunyai sifat mencahar dan untuk
buatan. Segera setelah anak sapi
memacu alat pencernaan anak sapi
bernafas pada tiap-tiap kelahiran,
supaya bekerja dengan baik.
maka tali pusarnya harus diolesi
Sekurang-kurangnya anak sapi harus
dengan yodium tintur untuk mencegah
mendapat kolostrum selama 3 hari.
terjadinya infeksi pada tali pusarnya.
314
pada anaknya dapat diberi pengganti umur 4 minggu, terutama pada anak-
kolostrum sebagai berikut: anak sapi yang besar dan kuat,
sedangkan pe- ternak-peternak yang lain
Pengganti kolostrum: menyukai lepas susu pada umur 12
1 butir telur dikocok dengan 300 minggu. Cara-cara ini tergantung pada
cc air hangat dicampur dengan 1⁄2 tenaga dan faktor-faktor biaya yang lain,
sendok teh castrol oil dan 600 cc besarnya anak sapi, dan kesempatan
susu murni. Diberikan 3 kali sehari tumbuh anak-anaknya.
selama 4 hari. Ditambah antibiotika.
Antibiotika untuk anak sapi: per os Sebagai pegangan berapa
250 mg chlortetracycline tiap hari banyaknya susu yang diberikan pada
selama 5 hari, setelah itu 125 mg anak sapi tergantung pada berat lahir
chlortetracycline selama 16 hari, yang anak sapi tersebut, ialah kurang lebih
terbaik sesudah lahir disuntik 200 mg 1 0 , 9, 8 dan 5% dari berat lahir
tetracycline (ackromycine) intra mus- masing-masing anak umur minggu
cular (i.m.) pertama sampai dengan umur 5
minggu seperti tertera pada Tabel 38.
Pemberian air susu pada anak
sapi banyak macam dan caranya. Jumlah tersebut diberikan dibagi dua
Beberapa peternak menyapih anak pagi dan sore dan sebaiknya susu
sapinya pada tersebut diberikan masih hangat
yang berasal dari perahan pada saat itu.
Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet per Hari (Kg),
berdasarkan Berat Lahir dan Umur
Umur (Minggu)
Kel Berat Lahir
1 2 3 4 5
1. 2,5-28,5 2,25 2,50 2,75 2,25 1,75
2. 29 - 33 2,50 2,70 3,25 2,75 1,75
3. 33,5 - 37,5 2,75 3,25 3,75 3,25 1,75
4. 38 - 42 3,25 3,75 4,00 3,75 2,25
5. 42,5 - 46,5 3,75 4,00 4,50 3,75 2,25
6. 47 - 52 4,00 4,50 5,00 4,00 2,25
7. di atas 52 4,50 5 5,50 5,50 2,25
Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007
315
Di samping pemberian tersebut Untuk mulai makan konsentrat
di atas pada umur satu minggu telah dapat diajarkan dengan mengules-
mulai diajar makan rumput muda yang uleskan makanan penguat pada
segar dan tak berembun. Rumput mulutnya atau menambah sedikit
tersebut diberikan sedikit demi makanan penguat tersebut pada
sedikit. Semakin besar anak sapi itu ember sesudah anak sapi minum susu.
semakin banyak rumput diberikan.
Contoh pemeliharaan anak sapi
Pada umumnya anak sapi mulai tertera pada Gambar 111.
mau makan calf starter (makanan
penguat) pada umur satu minggu
dalam jumlah sedikit.
316
Sesudah anak sapi dapat Makanan penguat untuk anak sapi
menghabiskan makanan penguat dapat terdiri dari 1⁄2 bagian bungkil ke-
sebanyak 1⁄2 kg per hari, maka lapa, 1⁄4 bagian bungkil kacang tanah dan
pemberian susu dapat dihentikan.
1⁄4 bagian jagung, ketiga macam bahan
Umur anak sapi dapat menghabiskan
jumlah penguat tersebut tergantung makanan itu harus digiling halus menjadi
pada bangsa sapi dan individu anak tepung. Secara rinci dapat dilihat pada
sapi tersebut. Tabel 39.
317
1.3. Pemeliharaan Anak Sapi
diPasture Anak-anak sapi yang me-
nunjukkan tanda-tanda sakit, terutama
Bila anak-anak sapi hendak karena pernyakit menular haruslah segera
dilepas dipasture maka hendaklah dipisahkan dari anak-anak sapi yang
dipisahkan dari pasture yang dipakai sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan
oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya atau daerah-daerah yang banyak
anak-anak sapi tak diganggu oleh terdapat penyakit menular, maka perlu
sapi-sapi yang telah dewasa, diadakan vaksinasi terhadap penyakit-
mencegah anak-anak sapi menyusu penyakit tersebut.
pada sapi-sapi yang sedang laktasi
dan cacing-cacing dari hewan yang 1.5. Pemotongan Kuku
dewasa menular kepada anak-anak
sapi tersebut. Kuku yang tidak terpelihara
akan s a n g a t m e n g g a n g g u k a r e n a
Anak-anak sapi yang dilepas di dapat mengakibatkan kedudukan tulang
pasture hendaklah sudah berumur 4
tracak menjadi salah, sehingga titik
bulan lebih. Anak-anak yang lebih
berat badan jatuh pada teracak bagian
muda dari umur tersebut tak tahan
terhadap lalat, panas matahari, dan belakang, bentuk punggung menjadi
pergerakan yang berlebih-lebihan, seperti busur, mudah terjangkit penyakit
karena banyak berlari-lari ke sana kuku, dan mengakibatkan kepincangan
kemari. pada ternak.
318
Upaya untuk menjaga agar 1.6. Pemotongan Tanduk (Dehorning)
kedudukan kuku tetap serasi, maka
setiap 3-4 bulan sekali dianjurkan untuk Tanduk pada ternak sapi
melakukan pemotongan kuku secara berfungsi sebagai alat pertahanan
teratur, terutama kuku kaki bagian atau bela diri. Namun demikian tanduk
belakang. Sebab kuku kaki depan lebih sering melukai peternak dan sapi
keras dibandingkan bagian belakang yang lainnya. Untuk mencegah hal
yang selalu basah terkena air kencing tersebut alangkah baiknya tanduk
dan kotoran. Tetapi dari segi ternak yang masih muda dipotong
kecepatan pertumbuhan, kuku kaki atau dihilangkan. Proses peng-
belakang maupun kaki depan me- hilangan tanduk dikenal dengan
miliki kecepatan tumbuh yang sama, dehorning.
sehingga baik kuku belakang maupun
kuku kaki depan perlu dilakukan Pemotongan ini akan
pemotongan secara teratur. berlangsung mudah dan aman, kalau
umur ternak di bawah satu bulan.
Tujuan pemotongan kuku Tujuan pemotongan tanduk adalah
adalah untuk mengatasi masalah memudahkan penanganan ternak dan
penyakit kuku, menjaga keseimbangan mencegah timbulnya perlukaan akibat
ternak, efisiensi penggunaan ransum, tandukan.
dan produktivitas ternak.
Dehorning dapat dilakukan
Pemotongan kuku dapat dengan menggunakan alat yang
dilakukan dengan cara merebahkan disebut dehorner. Jenis-jenis
ternak terlebih dahulu atau dapat pula dehorner antara lain pemotong tanduk
tanpa merebahkan. Pemotongan kuku elektrik (electric dehorner), manual
tanpa merebahkan ternak biasanya dehorner (pemotong tanduk manual),
kurang memuaskan. Sebab tidak dan dehorner paste (pasta untuk
semua bagian kuku yang hendak merapuhkan tanduk).
dipotong dapat terpotong dengan baik
dan akan sulit mengerjakannya jika 1.6.1 Elektrik Dehorner
kurang terampil.
Cara menghilangkan tanduk
dengan elektrik dehorner adalah
sebagai berikut, bulu di sekitar tanduk
digunting bersih, dan cuci daerah
319
tersebut dengan sabun, lalu keringkan
1.6.2. Penghilangan Tanduk dengan
dengan kapas bersih.
Pasta
320
Alat yang dapat digunakan 1.7.4. Rotary Tattoo
dalam penandaan, antara lain:
Rotary tattoo adalah alat
1.7.1. Electric tattoo penomoran atau pentatoan berbentuk
tang dan memiliki nomor-nomor yang
Electric tattoo adalah alat tattoo dapat diatur sesuai dengan
elektrik yang menggunakan listrik kebutuhan. Outfit t a t t o o , a d a l a h a l a t
sebagai sumber arus. p e nomoran a t a u pentatoan berbentuk
tang dengan nomor-nomor yang
1.7.2. Paint Stick dapat dipasang dan dikeluarkan
sesuai dengan kebutuhan.
Paint Stick adalah alat penomoran
yang berbentuk lipstick untuk menu 1.8. Supernumery Teat
liskan nomor atau tanda tertentu (Puting yang lebih)
di bagian badan ternak, penandaan
ini tidak permanen tetapi cukup tahan Kerap kali pada anak-anak
dan tidak mudah hilang oleh panas sapi betina didapatkan puting yang
maupun hujan. jumlahnya lebih dari empat. Puting
yang lebih ini haruslah dihilangkan
1.7.3. Ear Tag pada umur empat sampai enam
minggu. Cara penghilangan puting
Ear tag adalah sejenis anting yang ekstra tersebut ialah pertama-
bernomor yang biasanya dipasangkan tama diolesi dengan yodium tinctur,
pada daun kuping, terbuat dari bahan kemudian digunting dengan gunting
karet, plastik, atau alumunium. yang dihapushamakan. Setelah itu luka
Pemasangannya dilakukan dengan bekas guntingan tadi diolesi dengan
bantuan alat yang disebut ear tag yodium tinctur. Biasanya akan
aplicator. Jenis-jenis aplikator antara berdarah sedikit dan kalau terjadi
lain: pendarahan yang agak banyak
● Applicator tang, adalah alat untuk tekanlah tempat yang berdarah itu
memasangkan ear tag pada kuping dengan kapas yang steril, maka darah
ternak, bentuknya bermacam- akan berhenti dalam beberapa menit
macam bergantung atas jenis ear kemudian.
tag tertentu.
● Aplicator gun, adalah tang aplikator
yang berbentuk pistol.
321
1.9. Freemartin tersebut tidak menerima susu lagi,
sehingga dengan demikian
Bila anak sapi dilahirkan dalam pertumbuhan sapi-sapi dara akan
keadaan kembar seekor jantan dan terhambat.
seekor betina, maka yang betina
tersebut ± 90% akan steril (mandul), Sapi-sapi betina muda akan
anak betina ini disebut Freemartin. tumbuh terus dengan baik sampai umur
Anak sapi betina yang dalam 5 tahun, bila pemeliharaan dan
keadaan ini harus dikeluarkan dari makanan yang diberikan pada masa,
peternakan, karena tak akan pertumbuhan ini tidak baik maka
menghasilkan anak. Tanda-tanda pada waktu sapi-sapi betina beranak
anak betina yang Freemartin ialah alat untuk pertama kalinya besar badannya
kelamin betinanya tak tumbuh dengan tak dapat mencapai ukuran yang normal
sempurna, demikian alat-alat dan hewan itu akan tetap kecil, di
reproduksi lainnya yang ada di dalam samping itu umur beranak yang
tubuh hewan tersebut, pertamanya akan terlambat sampai
umur 3 tahun atau lebih keadaan ini
Hal ini disebabkan karena waktu di
banyak terdapat di Indonesia. Juga
dalam kandungan selaput anak dari
dalam hal produksi susunya tak akan
anak-anak sapi yang kembar itu menjadi
sesuai seperti yang diharapkan.
satu, dalam keadaan ini hormon
Karena itu perhatian haruslah banyak
jantan terbentuk lebih dulu daripada
ditujukan pula pada pertumbuhan sapi-
hormon betina, maka hormon jantan
sapi dara dengan selalu
tersebut mempengaruhi pertumbuhan
memperhatikan makanannya baik
alat-alat reproduksi anak sapi betina
kualitas maupun kuantitasnya, agar
tadi.
supaya tetap mempertahankan
kecepatan tumbuhnya.
1.10. Pemeliharaan Sapi Dara
322
yang diberikan berkualitas sedang, penting supaya sapi-sapi dara dapat
maka makanan tersebut sama beranak pada umur 2 tahun.
dengan calf starter (75% MN) jumlah
konsentrat yang diberikan tergantung
kualitas dan kuantitas hijauan yang Pada kira-kira 2 bulan sebelum
diberikan kepada sapi dara tersebut. beranak, maka pemberian makanan
penguat harus ditambah
Sapi-sapi dara dapat dikawinkan disesuaikan dengan kebutuhan sapi
untuk pertama kali setelah sapi bunting. Contoh pemeliharaan sapi
tersebut berumur 15-18 bulan dan dara dengan sistem koloni tertera pada
besar badannya telah cukup besarnya Gambar 112.
dengan berat badan ± 300 kg. Hal ini
323
1.11. Pemeliharaan Sapi Betina itu seringkali dapat menurunkan
Dewasa produksi susunya, terutama tukang
perahnya diganti-ganti. Seorang
Pada pemeliharaan sapi-sapi yang tak mempunyai sifat sabar dan
betina dewasa yang sedang sayang kepada hewan janganlah
berproduksi pekerjaan rutin, misalnya menjadi tukang perah, sebab dapat
waktu pemberian makanan, menurunkan produksi susu. Contoh
pemerahan, dan pekerjaan- pekerjaan gambar pemeliharaan sapi dewasa
lainnya supaya tetap teratur janganlah tertera pada Gambar 113.
dirubah-rubah. Penggantian pekerja-
pekerja yang memelihara sapi-sapi
324
1.11.1. Gerak Jalan pemotongan kuku dimulai dengan
memotong pinggir kuku kemudian
Gerak jalan pada sapi-sapi yang bagian bawah kuku (sol) diratakan dan
sedang laktasi adalah penting sekali dibersihkan.
guna menjaga supaya tetap sehat,
terutama sapi-sapi yang dipelihara di
1.11.3. Membersihkan Sapi
dalam kandang terus-menerus selama
24 jam dan tak pernah dilepas di
lapangan rumput. Untuk ini sapi- Sapi-sapi yang sedang dipelihara
sapinya perlu dilepas di lapangan dan sedang berproduksi hendaknya
rumput selama 1-2 jam supaya sehat dibersihkan badannya, selain supaya
kukunya dan mendapat sinar matahari. menghasilkan susu yang bersih juga
Dengan melepas sapi-sapi betina di sapi-sapi supaya tetap sehat. Sapi-sapi
lapangan rumput juga mudah untuk betina yang diperah hendaknya disikat
mengetahui sapi-sapi betina yang tiap hari untuk menghilangkan rambut-
berahi. Sebab saat-saat rambut yang gugur. Rambut-rambut
perkawinan yang tepat merupakan yang panjang tumbuh pada ambing,
kunci sukses agar sapi-sapinya kaki bagian belakang dan bagian
beranak tiap-tiap 12 bulan. belakang dari daerah lipat paha
hendaklah digunting pendek untuk
mencegah adanya kotoran-kotoran
1.11.2. Pemeliharaan Kuku yang menempel padanya, sehingga
menjaga kemungkinan adanya kotoran
Seperti yang telah disebutkan di yang dapat jatuh ke dalam air susu
atas, sapi-sapi yang dapat berjalan- pada waktu sapi tersebut diperah.
jalan tiap-tiap harinya kukunya akan
sehat dari- pada yang dipelihara di 1.11.4. Pemerahan Sapi
kandang terus-menerus, sapi-sapi yang
disebutkan terakhir ini sering mengalami Sebelum sapi diperah kandang
sakit kuku. Hal ini disebabkan bentuk tempat di mana sapi itu hendak diperah
kuku dan kualitas kukunya jadi jelek, harus dibersihkan atau dicuci dulu dan
sehingga berat badan tersebut tak dihilangkan dari bau-bauan, baik yang
ditampung oleh kukunya secara berasal dari kotoran sapi maupun dari
merata, di samping itu peredaran makanan atau hijauan yang berbau
darah di kaki/kuku tidak baik. Untuk (silage). Karena air susu itu mudah
memperbaiki keadaan ini perlu sekali menyerap bau-bauan yang
diadakan pemotongan kuku. Pada
325
dapat mempengaruhi kualitas air susu. terakhir dan air susunya dipisahkan dari
air susu yang normal, sehingga tidak
Sebaiknya sapi yang hendak merusak kualitas air susu yang normal.
diperah diberikan makanan penguat
lebih dulu, supaya sapi tersebut Pada umumnya sapi-sapi diperah
dalam keadaan tenang. Jangan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore
diberikan rumput atau hijauan hari, tetapi ada pula pemerahan yang
lainnya sebelum atau selama diperah dilakukan lebih dari 2 kali sehari. Ini
untuk menjamin air susu yang dikerjakan pada sapi-sapi yang
dihasilkan tetap bersih dan berproduksi susu yang tinggi,
mempunyai kualitas yang baik. misalnya pada sapi yang produksi
susunya 20 liter per hari dapat diperah
Sebelum sapi diperah 3 kali sehari, sedangkan sapi- sapi
hendaknya bagian badan sapi daerah yang berproduksi susu 25 liter atau
lipat paha dan bagian belakang dicuci lebih dapat diperah 4 kali sehari.
atau dibersihkan untuk mencegah
kotoran-kotoran yang menempel pada Pada tiap-tiap mau mulai
bagian-bagian tersebut jatuh ke dalam pemerahan dari tiap-tiap ekor sapi,
susu pada waktu sapi itu diperah. guna mengetahui ada tidaknya
Sebelum ambing diperah harus dicuci mastitis, maka pakailah cangkir atau
terlebih dahulu dengan air hangat untuk piring yang bagian dalamnya berwarna
mengurangi timbulnya kontaminasi hitam, kemudian peraslah dua atau tiga
bakteri pada susu, di samping itu tetes air susu ke dalam cangkir/piring
untuk merangsang keluarnya atau tersebut, maka bila ada darah atau
memancarnya susu sehingga nanah lekas diketahui. Dengan
memudahkan pemerahan. demikian ambing yang mastitis lekas
diketahui dan dapat diobati dan
Cara pemerahan susu dapat mencegah terjadinya mastitis yang
dilakukan dengan dua cara, yaitu lebih lanjut. Sebab mastitis yang kronis
pemerahan dengan mengunakan alat sulit untuk diobati.
mesin perah dan pemerahan secara
manual.
326
1.11.5. Kebersihan Susu 1.11.6. Kesehatan dan Kebersihan
Petugas/ Pemerah
Perlakuan kebersihan susu
Ada beberapa hal yang harus
yang baik akan memberikan hasil
diperhatikan dalam penanganan susu.
susu dan produk-produk susu yang
bersih dan sehat dengan
memanfaatkan peralatan yang kurang 1.11.6.1. Kesehatan Petugas
Pemerahan
lengkap dan pada umumnya ditemui
pada peternakan-peternakan kecil di
Orang yang mengalami/
daerah tropis.
menderita penyakit menular seperti
penyakit pernafasan (contoh: radang
Kebersihan susu yang baik
saluran pernafasan atau influensa)
akan memberikan hasil-hasil susu yang
atau penyakit pencernaan (contoh:
sehat untuk konsumsi manusia.
diare), akan mengeluarkan bakteri
Hasil-hasil susu akan mempunyai
dalam jumlah yang lebih besar
kualitas yang baik dalam penyimpanan.
dibandingkan dengan dalam keadaan
sehat.
Kebersihan susu yang tidak
baik akan berakibat:
Oleh karena itu, jangan menangani
● Produk menjadi busuk, produk ditolak
susu atau menangani sapi perah
oleh pembeli, dan tersebarnya berita di
apabila sedang:
kalangan pembeli mengenai hal itu,
● Menderita sakit tenggorokan atau
● Timbulnya penyakit dari makanan
perut (diare dan/ atau muntah-
yang busuk,
muntah).
● Penurunan pendapatan produsen,
● Peradangan kulit (peradangan
● Penurunan penilaian terhadap pro-
kulit dan bengkak, jerawat yang
duk dan tingkat kebanggaan industri
terinfeksi, bintik-bintik merah pada
produsen,
kulit, dll).
● Tidak dapat diterima oleh peraturan/ ● Influensa berat atau demam.
hukum yang berlaku,
● Mikro organisme (bakteri) akan tum- 1.11.6.2. Menghindari Pencemaran
buh dengan cepat dalam susu yang
Petugas harus memahami
tidak bersih.
pencemaran susu, untuk menghindari
kebiasaan buruk yang mengakibatkan
kekotoran, dan mencegah
327
perlakuan-perlakuan berikut pada ● Jangan merokok tembakau, atau
saat menangani susu dan bahan lainnya pada saat menangani
peralatannya, yaitu: susu. Merokok akan berakibat pen-
● Menggaruk-garuk pada bagian tubuh cemaran langsung terhadap makan-
seperti muka, hidung, mulut, telinga, an oleh abu atau puntung rokok,
atau rambut, batuk, pencemaran makanan oleh
● Batuk atau bersin yang langsung tangan yang menyentuh bibir pada
diarahkan kepada susu atau produk saat merokok,
susu, ● Gunakan tutup kepala untuk mence-
● Menyentuh, memencet jerawat, bisul, gah kotoran rambut dan tangan jatuh
atau luka, ke dalam susu, dan mencegah ter-
● Menggunakan cairan pelumas pada jadinya pencemaran silang.
tangan untuk memerah atau meng-
gunakan salep atau krim pelumas, 1.11.6.4. Kebersihan Lingkungan
● Mencoba rasa susu atau produk
Kebersihan lingkungan men-
susu dengan menggunakan jari atau
cakup lingkungan luar dan lingkungan
sendok yang berulang kali digunakan
dalam. Lingkungan luar meliputi di
tanpa dicuci.
luar lokasi produksi, sedang lingkungan
dalam mencakup lokasi di mana
1.11.6.3. Kebersihan Petugas tempat susu dan produk-produk susu
Pemerahan dihasilkan, dibungkus, dan disimpan.
328
konstruksi bangunan agar mengurangi dalam melakukan pemerahan dengan
kemungkinan sarangnya, tangan. Hewan harus ditangani dengan
menyediakan perangkap, dan tenang dan pelan untuk mencegah
menggunakan racun tikus dengan kegugupan hewan. Hewan yang
berhati-hati. gugup selalu mengakibatkan lebih
banyak debu dan manure. Anak sapi
Lalat, kecoa, dan serangga perah, sapi dara muda atau hewan
lainnya adalah pembawa bakteri yang lainnya (itik, ayam, dll) harus tidak
dapat ditularkan dapat menyebarkan dalam kandang yang sama atau
penyakit pest. Pengontrolan terhadap disediakan jalan untuk mencapai
hewan tersebut adalah dengan kandang sapi perah.
menghilangkan tempat-tempat ber-
biaknya dan tempat makanannya. Kebersihan personil/ petugas
Serangga akan menghindari sinar, alat telah dijelaskan di atas. Potensi
listrik, dan pembasmi serangga. pencemaran yang mungkin dari
Keset kaki yang tebal merupakan petugas/ pekeda peternakan adalah
tempat serangga. Pembasmian pada baju, sepatu, dan pada orangnya.
dengan hanya menggunakan
insektisida (bahan kimia) harus
1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam
dicegah.
329
menimbulkan debu. Jatuhnya partikel kurangnya 15 menit sebelum
pakan tersebut harus dikurangi. dipergunakan.
330
Gambar 114. Cara Pemerahan Susu Secara Manual
Sumber: VEDCA, 2007
banyak pada beberapa hari dan masih kotor maka harus dibersihkan
kemungkinan dalam jumlah yang secukupnya. Puting yang kotor harus
kurang pada waktu-waktu yang lain dicuci dengan air mengalir dengan
akan berakibat hewan menjadi tidak tekanan rendah dan kemudian
tenang. dikeringkan dengan bersih
menggunakan handuk yang hanya
1.15. Pemerahan Awal
untuk sapi tersebut (kertas atau kain).
Pemerahan awal yang
Apabila ambing dan puting
ditampung pada gelas khusus (strip
terus menerus kotor pada awal setiap
cup) adalah untuk memeriksa apakah
pemerahan maka lingkungan hewan
terdapat mastitis atau kelainan lain
harus diperhatikan untuk mengatasinya.
pada susu. Hal ini harus dilakukan
sekurangnya satu bulan (lebih lama 1.17. Pemerahan
akan lebih baik) pada fase awal Sekurangnya diperlukan waktu 30
laktasi. detik untuk membersihkan puting
sebelum pemerahan dengan tangan
1.16. Persiapan Puting
dimulai. Hal ini akan memberikan cukup
Kebersihan puting adalah penting waktu untuk timbuInya respon turunnya
sebelum pemerahan. Apabila puting susu. Pemerahan akan selesai dalam 5-
7 menit.
331
1.17.1. Pemerahan Manual Cara kerja mesin perah berbeda
dengan pemerahan dengan tangan atau
Pemerahan manual dilakukan penyedotan oleh pedet. Pengeluaran
dengan tangan harus cepat dan susu melalui pengisapan oleh sistem
lembut dalam pemencetan puting, vakum mesin, kemudian pulsator akan
dan tidak dengan keras/kasar, atau mengatur mekanisme vakum dan
menarik atau memencet puting. Jangan tekanan yang terputus setiap detik.
menggunakan pelumas atau lainnya Perbandingan antara waktu tabung
ketika melakukan p e m e r a h a n d e n g a n membuka dan menutup disebut
t a n g a n . C o n t o h gambar pemerahan dengan rasio pulsation.
dengan tangan tertera pada Gambar
114.
Susu yang sudah keluar dari puting
akan disalurkan ke tempat
1.17.2. Pemerahan dengan Mesin penampungan yang disebut tabung/
ember susu. Susu dari ember susu
kemudian dipindahkan ke tangki
Mesin perah digunakan untuk utama melalui prinsip kerja mekanik
memanen susu dari sapi betina, jika pompa. Di dalam tangki susu
pemerahan secara manual memerlukan kemudian didinginkan untuk
tenaga kerja yang mahal dan tidak menghambat pertumbuhan bakteri.
efisien. Mesin berfungsi mengeluarkan
susu dari ambing sapi. Bentuk mesin
dirancang menyerupai cakar (Claw) 1.17.2.1. Tipe Herringbone
dengan empat mangkuk puting
(teatcups) berbentuk tabung yang Tipe mesin perah terdapat beberapa
terbuat dari besi dan karet, tabung jenis, namun penulis akan membahas
vakum dan pulsator. beberapa jenis yang banyak digunakan.
Jenis jenis tersebut antara lain:
Fungsi pulsator sebagai pengatur
isapan air susu, isapan tidak
berlangsung terus menerus tetapi
terputus-putus. Mekanisme terputus
ini memberikan kesempatan air susu
turun ke puting dan mengembalikan
peredaran darah pada puting susu.
332
Gambar 115. Layout Herringbone
333
Gambar 116. Pemasangan Cup pada Puting
Sumber: Wikimedia, 2007
334
Gambar 118. Mesin Perah Tipe Herringbone dengan Tabung Individu.
Sumber: Sutarto, 2007
1.17.2.2. Tipe Rotary Milking Sheds Mesin perah dilengkapi dengan sis-
tem otomatis, setelah sapi
Rotary milking terdiri dari meja mendekati pintu keluar maka cup
putar dengan fasilitas pemerahan akan lepas dengan sendirinya secara
individu sebanyak 12-100 unit. Tipe otomatis. Jenis mesin ini cocok untuk
mesin yang baik dengan jumlah fasilitas jumlah sapi yang banyak (lebih dari
antara 24-34 unit dapat dioperasikan 1000 ekor). Layout mesin perah tipe
oleh 2 orang. Meja putar akan diputar rotary abreast tertera pada Gambar
oleh motor elektrik, dengan waktu 1 119 dan 120. Sedangkan gambar rotary
putaran sama dengan waktu tandem tertera pada Gambar 121.
pemerahan sampai selesai. Sapi yang
selesai diperah akan keluar dan sapi
yang baru (akan diperah) masuk.
335
Gambar 119. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Abreast
336
Gambar 121. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Tandem
Sumber: Wikimedia, 2007
337
Sapi-sapi yang akan diperah menurunkan susu ke ambing dan
dipindahkan dari kandang ke tempat puting, jadi pemerahan dengan mesin
pemerahan. Tempat mengumpulkan perah tidak perlu melakukan palpasi
sapi disebut cow yard atau paddock. ambing. Contoh pengumpulan sapi
Pada saat di cow yard sering tertera pada Gambar 123. kemudian
diputarkan musik dari radio atau tape. sapi digiring masuk ke tempat
Hasil penelitian menunjukkan musik pemerahan (Milking Parlour), jumlah
dapat meningkatkan produksi susu. sapi yang masuk disesuaikan
Suara dari mesin perah memberikan dengan jumlah cup yang tersedia.
rangsangan bagi sapi untuk
338
1.18. Pasca Pemerahan Pencucian dan sanitasi adalah
dua pekerjaan yang terpisah dan
Segera setelah pemerahan berbeda. Kedua pekerjaan ini (mencuci
dengan tangan selesai, susu harus dan sanitasi) harus dilakukan
disaring dan ditampung ke dalam bersama-sama. A p a b i l a h a n y a d i l a k
kontainer yang bersih dan steril. u k a n p e n c u c i a n tanpa sanitasi,
Saringan kain yang dipergunakan sejumlah besar bakteri akan tetap
harus bersih, sempuma, dan dicuci tinggal pada permukaan kontainer.
dengan menggunakan deterjen dan
bahan sanitasi kemudian dijemur di Pencucian adalah proses untuk
matahari. membuang sisa susu dari permukaan/
dinding kontainer. Sanitasi yaitu dengan
Penyimpanan/Pendinginan susu penggunaan bahan kimia atau
pemanasan untuk secara sempurna
Pendinginan susu sampai di bawah membuang bakteri dari permukaan
3-4º C, harus sesegera mungkin kontainer.
dilakukan setelah pemerahan. Pada
peternak kecil yang tanpa peralatan 1.19. Pemeliharaan Sapi Kering
pendingin, susu perlu ditranspor-
Pada sapi-sapi yang sedang
tasikan dengan berhati-hati dan
berproduksi dan sekurang-kurangnya
sesegera mungkin setelah selesai
sudah bunting 7-71⁄2 bulan harus
pemerahan dan segera didinginkan di
dikeringkan artinya tidak boleh diperah
tempat pengumpulan susu (milk
lagi.
collection center). Udara panas, sinar,
goncangan berlebihan, dan waktu yang
Pengeringan perlu untuk
lama untuk mencapai alat pendingin,
memberikan istirahat pada sel-sel
dapat merusak susu yang dalam
ambing, sehingga akan menjamin
keadaan hangat.
produksi susu y a n g t i n g g i p a d a
laktasi y a n g a k a n datang. Bila tidak
Kontainer transportasi harus
dikeringkan sekurang-kurangnya 11⁄2
bersih, tersanitasi, dan dapat disegel
bulan sebelum beranak kembali, maka
dengan pita perekat. Kontainer harus
produksi susu berikutnya akan
terbuat dari bahan berkualitas baik dan
menurun sekali dan dalam hal ini
dapat dicuci dan disanitasi dengan
akan merugikan sekali bagi
sempuma. Suhu transportasi 4-7º C.
peternak sendiri.
339
Bila sapi telah bunting 71⁄2 bulan 1.19.3. Penghentian Pemerahan yang
masih menghasilkan susu yang Sekonyong-konyong
masih tinggi 5 liter per hari,
sedangkan sapi ini harus dikeringkan Cara ini adalah cara yang
maka cara-cara mengeringkan sapi- terbaik, bila tidak terdapat mastitis.
sapi tersebut adalah sebagai berikut: Tiga hari sebelum dikeringkan semua
makanan penguat harus tidak
1.19.1. Pemerahan yang Berselang diberikan pada sapi yang hendak
dikeringkan di samping i t u rumput
Cara ini sapi tersebut dimulai atau hijauan yang diberikan harus
dengan pemerahan satu kali sehari dikurangi sampai sepertiga dari
untuk b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n d u a jumlah ransum yang biasa diberikan
hari sekali diperah untuk beberapa kepada sapi tersebut. Cara pe-
hari. Demikian seterusnya sampai ngurangan terhadap jumlah
produksi susu sapi tersebut 2-3 liter makanan yang diberikan ini, akan
per hari yang akhirnya pemerahan mengurangi hasil susu. Susu yang
dihentikan. tidak diperah akan mengumpul di
dalam ambing, sehingga akan
1.18.2. Pemerahan yang Tak mengakibatkan suatu tekanan pada
Lengkap. sel-sel ambing dan air susu tak
akan keluar lagi dari sel-sel ambing
Cara ini dimulai dengan dan pada akhirnya air susu yang
pemerahan yang air susunya tak telah ada diabsorbsi oleh badan.
semuanya diperah keluar untuk
beberapa hari, misalnya sapi yang Cara pengeringan tersebut di
masih menghasilkan susu 6 liter per atas adalah untuk mencegah terjadinya
hari, maka yang diperah keluar mastitis.
hanya 4 liter per hari, sedangkan
sisanya yang 2 liter dibiarkan di 1.20. Masa Perkawinan Sapi Betina
dalam ambing. Setelah pemerahan tak
lengkap itu dijalankan untuk beberapa Periode berahi rata-rata pada
hari, kemudian dilanjutkan dengan sapi adalah 21 hari sekali, tetapi
pemerahan berselang yang tak terdapat pula sapi-sapi yang periode
lengkap. Setelah produksi susu turun berahinya bervariasi dari 17 sampai 26
sampai 2-3 liter per hari, maka hari. Lama masa berahi ini
pemerahan dapat dihentikan. berlangsung dari 6-36 jam dengan
340
rata-rata 18 jam untuk sapi betina
dewasa dan 15 jam untuk sapi dara.
341
gejala-gejala berahi yang jelas seperti
tersebut di atas. Keadaan ini akan
menyulitkan peternak untuk mengetahui
adanya berahi.
342
harinya. Bila sapi menunjukkan birahi jantan yang telah berumur 6-8 bulan
sore hari, maka sapi tersebut harus sudah dewasa kelamin, karena itu
dikawinkan pagi hari berikutnya. haruslah dipisahkan dari anak-anak
sapi betina juga dari sapi- sapi
Bagi sapi-sapi yang baru beranak, betina dewasa yang tidak bunting.
hewan tersebut baru dapat Pemisahan tersebut bertujuan
dikawinkan lagi pada 50-60 hari untuk menjaga jangan sampai
sesudah beranak, hal ini untuk mengganggu sapi-sapi betina tersebut.
mendapatkan persentase ke-
buntingan yang tinggi. Bila sapi tak Anak sapi jantan harus dilatih
dapat bunting pada 90 hari untuk dijinakkan dengan cara setiap
sesudah beranak, maka daya hari harus dipegang-pegang walaupun
reproduksi tersebut menurun, artinya
hanya sebentar, dan dibiasakan juga
sulit untuk dijadikan sapi tersebut
dengan tali leher dan dipegang orang.
bunting.
Setelah anak sapi jantan tidak
1.21. Pemeliharaan Pejantan berontak untuk dipegang dan diikat,
kemudian dilatih dibawa dengan tali
P e m e l i h a r a a n a n a k s a p i j a ntan
leher ke tempat yang jauh, supaya
adalah sama dengan anak sapi
anak sapi tersebut biasa dibawa orang.
betina sampai anak sapi itu berumur
± 6 bulan. Sesudah itu cara
pemeliharaannya berbeda. Anak sapi
343
Bila sapi jantan itu telah berumur Pelepasan pejantan di
6-8 bulan, maka haruslah sudah lapangan adalah perlu sekali untuk
diberi lubang pada hidungnya dan menjamin kesehatan kuku sapi, di
dipasang sebuah cincin logam yang samping itu guna menjaga kondisi
ringan yang mempunyai diameter 3,75
badan sapi pejantan supaya tetap
cm dan yang tak dapat berkarat
baik, khususnya bila pejantan
(kuningan atau tembaga). Jika anak
sapi tersebut telah berumur 12 tersebut banyak dipakai untuk
bulan cincin tadi diganti dengan perkawinan. Sapi-sapi jantan
cincin yang kuat dengan diameter 7,5 hendaknya dipelihara di kandang
cm. terpisah dari sapi-sapi betina untuk
mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
1.21.1. Pemeliharaan Kuku
Seekor sapi jantan dapat
Pemeliharaan kuku sapi dipakai sebagai pejantan bila telah
pejantan adalah penting, sebab bila berumur 15-18 bulan dan badannya
kaki terutama yang belakang sakit, telah cukup besar. Sapi jantan yang
maka sapi itu tak dapat dipakai untuk telah berumur 18 bulan dapat dipakai
mengawini seekor betina atau untuk mengawinkan 2 kali seminggu,
diambil spermanya untuk inseminasi pada umur 2 tahun pejantan dipakai
buatan. mengawini lebih dari 2-3 ekor sapi
betina dalam seminggu. Pejantan
Sapi jantan mempunyai berat yang sudah dewasa umur 3-4 tahun
badan bisa sampai 1 ton, sehingga dapat dipakai untuk perkawinan 4 kali
sebaiknya alas kandangnya harus seminggu, tetapi perkawinan cara
dipasang papan yang kuat untuk tersebut jangan lebih dari dua
menjamin kondisi kuku sapi pejantan minggu berturut-turut. Setelah
tersebut supaya tetap baik, kalau tidak perkawinan untuk cara yang terakhir
pakai papan kuku pejantan tersebut ini, sapi pejantan diberi cukup istirahat
sering sakit. Pemotongan kuku perlu selama 10 hari. Sebaiknya seekor
dilakukan bila kuku-kuku sapi tersebut pejantan dipakai 2 kali perkawinan
telah panjang, keadaan ini untuk seminggu, terlalu sering pejantan
menjamin letak kaki yang baik, dipakai untuk mengawini akan
sehingga tidak akan terdapat gangguan menurunkan daya fertilitasnya.
pada kaki pejantan tersebut.
344
Seekor pejantan dapat dipakai sifat-sifat sendiri dalam menghasilkan
kawin secara alam 50-60 ekor betina susu yang berbeda dalam jumlah susu
setahun dan dapat dipakai sampai yang dihasilkan, kadar lemak susu, dan
berumur 12 tahun. warna susu. Jumlah susu yang
dihasilkan bangsa sapi Fries Holland
1.22. Faktor-Faktor yang Mem- adalah yang tertinggi bila
pengaruhi Kualitas, Kuantitas, dibandingkan dengan bangsa-
dan Susunan Susu bangsa sapi perah lainnya baik di
daerah sub-tropis maupun di daerah
1.22.1. Bangsa Sapi tropis. Bangsa sapi juga menentukan
susunan susu sebagai yang tertera
Telah banyak diketahui bahwa pada Tabel 40.
tiap-tiap bangsa sapi mempunyai
Lemak Bahan
Bangsa Air Protein Laktosa Abu
% Kering
Jersey 85.27 3.80 5.14 5.04 0.75 14.73
Guernsey 85.45 3.84 4.98 4.58 0.75 14.55
Ayrshire 87.10 3.34 3.85 5.02 0.69 12.90
Friesh Holand 88.01 3.15 3.45 4.65 0.68 11.93
Shorthorn 87.43 3.32 3.63 4.89 0.73 12.57
Sumber: Siregar, 1989
345
yang tidak bunting, keadaan ini jelas bangsa dan umur yang sama. Hal ini
terlihat bila sapi telah bunting 7 bulan disebabkan sapi yang badannya besar
sampai beranak. akan makan lebih banyak, sehingga
menghasilkan susu yang lebih banyak.
Suatu hasil penelitian Juga ambing sapi yang besar akan
menunjukkan bahwa makanan- lebih besar daripada sapi berbadan
makanan diperuntukkan foetus dan kecil.
selaputnya adalah equivalen dengan
55-85 kg susu pada sapi Jersey atau 1.22.5. Estrus (Berahi)
100-135 kg susu pada sapi FH. Suatu
penelitian yang lain pada sapi FH Pada waktu sapi berahi
menunjukkan angka yang lebih besar terdapat perubahan-perubahan faali
240-400 kg susu. Hal ini yang mempengaruhi volume dan
menunjukkan kebuntingan mempunyai susunan susu yang dihasilkan.
pengaruh yang tak langsung terhadap Beberapa ekor sapi menunjukkan
produksi susu. gejala yang nervous (gelisah) dan
mudah terkejut sehingga tidak mau
1.22.3. Masa Laktasi makan atau makan sedikit saja yang
mengakibatkan hasil susu turun.
Masa laktasi adalah masa sapi Terdapat juga sapi yang tidak banyak
itu menghasilkan susu antara waktu dipengaruhi oleh masa berahi. Bila
beranak dengan masa kering. Produksi hasil susu turun banyak, maka kadar
susu per hari mulai menurun setelah lemak dan susunan susu akan berubah
laktasi 2 bulan. Demikian pula kadar karenanya.
lemak susu mulai menurun setelah 1-2
bulan masa laktasi, dari 2-3 bulan 1.22.6. Umur
masa laktasi kadar lemak susu mulai
konstan dan naik sedikit. Sapi-sapi yang beranak pada
umur tua (3 tahun) akan
1.22.4. Besarnya Sapi menghasilkan susu yang lebih banyak
daripada sapi yang beranak pada
Beberapa penelitian telah umur 2 tahun. Produksi susu akan
menunj u k k a n b a h w a s a p i - s a p i yang terus meningkat dengan ber-
besar badannya akan menghasilkan tambahnya umur sampai sapi itu
susu yang lebih banyak daripada berumur 7 tahun atau 8 tahun.
sapi-sapi yang berbadan kecil dalam
346
Produksi susu selanjutnya akan Bila calving interval diperpanjang
menurun sedikit demi sedikit, sampai sampai 450 hari, maka laktasi yang
sapi berumur 11 atau 12 tahun sedang berlaku dan laktasi yang akan
produksi susu akan menurun sekali. datang akan menghasilkan susu naik
3,5%, tetapi bila ditinjau dari segi
Meningkatnya produksi susu ekonomi akan rugi karena tak sepadan
tiap laktasi dari umur 2 tahun sampai 7 hasil susu yang dihasilkan
tahun disebabkan karena dibandingkan dengan makanan yang
bertambahnya besar badan sapi diberikan kepada sapi.
karena pertumbuhan dan jumlah
tenunan-tenunan dalam ambing juga 1.22.8. Masa Kering
bertambah.
Produksi susu pada laktasi kedua
Munurunnya susu pada sapi- dan berikutnya dipengaruhi oleh
sapi tua disebabkan aktivitas kelenjar- lamanya masa kering yang lalu. Untuk
kelenjar ambing sudah berkurang. tiap individu sapi betina produksi susu
Kemampuan produksi susu seekor akan naik dengan tambah masa kering
sapi dara tidak hanya dipengaruhi sampai 7 atau 8 minggu, tetapi
oleh pertumbuhan badan, tetapi juga dengan masa kering yang lebih lama
oleh pertumbuhan ambingnya yang lagi produksi susu tak akan
mencapai pertumbuhan maksimum bertambah.
pada laktasi ke 3 dan ke 4.
1.22.9. Frekuensi Pemerahan
1.22.7. Interval Beranak (Calving In-
terval) B i l a s a p i d i p e r a h d u a k a l i s e hari
dengan jarak waktu yang sama
Calving interval yang optimum antara pemerahan itu, maka sedikit
adalah 12 dan 13 bulan. Bila sekali perubahan dari susunan susu
calving interval diperpendek akan itu. Bila sapi diperah 4 (empat) kali
menurunkan produksi susu 3,7-9% sehari, kadar lemak akan tinggi pada
pada laktasi yang sedang berjalan atau besok paginya pada pemerahan
yang akan datang. yang pertama. Makin sering sapi itu
diperah hasil susu akan naik juga,
seperti pada Tabel 41 yang di-
tunjukkan oleh penelitian dari
Sudono (2003).
347
Kenaikan hasil susu tergantung susu sebesar 10-30%. Pemberian air
pada kemampuan sapi itu untuk adalah pentinguntuk suatu produksi
susu, karena susu 87% terdiri dari air
berproduksi, pakan, dan manajemen.
dan 50% dari tubuh sapi terdiri dari air.
Pada umumnya sapi-sapi diperah 2 kali
Jumlah air yang dibutuhkan tergantung
sehari yaitu pagi dan sore hari. pada produksi susu yang dihasilkan
oleh seekor sapi, suhu lingkungan dan
Pemerahan yang dilakukan lebih
jenis pakan yang diberikan.
dari 2 kali sehari, hanya dikerjakan pada
Perbandingan susu yang dihasilkan dan
sapi- sapi yang berproduksi susu tinggi,
air yang dibutuhkan adalah 1:3,6. Air
misalnya pada sapi yang produksi
yang dibutuhkan untuk tiap-tiap hari
susunya 20 liter per hari dapat diperah
bagi seekor sapi berkisar antara 37
3 kali sehari; sedangkan sapi-sapi
dan 45 liter.
yang berproduksi susu 25 liter atau
lebih dapat diperah 4 kali sehari.
Persentase sapi laktasi
merupakan f a k t o r y a n g p e n t i n g yang
1.22.10. Tatalaksana Pemberian Pakan
tak dapat diabaikan dalam tatalaksana
yang baik dalam suatu peternakan
Pada umumnya variasi dalam
untuk menjamin pendapatan peternak,
produksi susu dan lemak pada
hal ini dapat dilihat pada Tabel 41.
beberapa peternakan sapi perah
disebabkan oleh perbedaan dalam
Terlihat pada Tabel 42 bahwa
makanan dan tatalaksananya peternakan sapi perah yang
mempunyai sapi yang laktasi
Makanan yang terlalu banyak
sebanyak 60% lebih adalah yang
konsentrat akan menyebabkan
menguntungkan.
kadar lemak susu rendah.
Kondisi seekor sapi betina pada Produksi susu rata-rata per ekor
waktu beranak mempunyai pengaruh sapi mempunyai hubungan erat dengan
yang besar terhadap produksi susu dan rasio antara pendapatan dan biaya
kadar lemak dari laktasi yang akan pakan. Ternyata produksi susu rata-
datang, terutama bulan-bulan pertama rata per ekor per hari sapi sebanyak
dari laktasi. minimum 6 liter masih menguntungkan
P e m b e r i a n p a k a n y ang banyak sebagai yang tertera pada Tabel 43.
pada seekor sapi yang kondisinya
jelek pada waktu sapi itu sedang
dikeringkan dapat menaikkan hasil
348
Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu
Frekuensi Pemerahan
Umur Sapi
3 X sehari 4 X sehari
Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio antara
Pendapatan dan Biaya Makanan
20 - 39 1,35 -840,68
40 - 59 1,52 2.478,82
60 - 79 2,14 8.580,67
349
Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per Hari dengan
Pendapatan Bersih dan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Pakan
350
Tabel 44. Rata-rata Umur Beranak Pertama, Lama Laktasij Masa Kering,
Calving Interval pada Beberapa Petemakan Sapi Perah
Tempat Jumlah sapi Umur beranak Lama laktasi Masa kering Calving
peternakan betina dewasa pertama (bln) (bln) interval
(ekor)
Pengalengan 29 42 11,6 3 15,5
351
Dalam hal lain masih banyak kecenderungan menurun. Dengan
terdapat perusahaan peternakan sapi demikian calving interval yang
perah yang masa keringnya kurang panjangnya lebih dari 13 bulan adalah
dari 6 minggu dengan alasan tidak ekonomis. Calving interval yang
sapinya masih berproduksi banyak ± 5 panjang disebabkan karena tatalaksana
liter dan merasa sayang atau rugi perkawinan yang kurang baik atau
kalau dikeringkan. Keadaan ini dapat gangguan reproduksi yang
menyebabkan terjadinya lama hidup disebabkanoleh pemberian pakan yang
berproduksi (longervity) yang pendek kurang sempurna. Keadaan sapi-sapi
dari sapi-sapi yang masa keringnya perah di Indonesia dapat dilihat pada
pendek. Sapi yang mempunyai Tabel 43. di atas, di mana yang baik
longervity yang panjang akan adalah peternakan di Baturaden dan
menghasilkan susu yang lebih banyak Rawa Seneng. Calving interval
per unit pakan yang dimakan, dengan merupakan kunci sukses dalam usaha
demikian lebih efisien dalam biaya peternakan sapi perah di samping
produksi susu. produki susu rata-rata yang tinggi.
352
bulan, yang baik ialah 2 bulan. Hal ini Culling dari hewan-hewan yang
disebabkan tatalaksana dalam re- tidak diternakkan lagi dari suatu
produksi/ perkawinan kurang baik. Di peternakan sapi perah di Indonesia
Cirebon (1999) service periodenya 4,20 umumnya atas dasar sterilitas atau
bulan. kemajiran. Cara yang dilakukan ini
adalah tidak tepat, karena sterilitas
bukanlah suatu sifat yang banyak
1.25. Peremajaan dan Culling
dipengaruhi oleh sifat herediter
(menurun), tetapi melainkan oleh
B i l a d i t i n j a u p a d a b e b e r a p a sapi
keadaan lingkungan (pakan,
perah, maka akan terdapat
tatalaksana, penyakit, iklim, dan lan-
perbandingan yang tidak efisien antara
lain).
sapi-sapi dewasa dengan sapi-sapi
replacement stock (peremajaan),
Keadaan ini terbukti pada suatu
sehingga biaya pakan yang
peternakan sapi perah yang baik di
diberikan dan pemeliharaan lainnya
KPBS Bandung dimana sapi-sapi di
relatif terlalu banyak, yaitu membe-
culling rata-rata per tahun 23,79% dari
sarkan anak-anak sapi dara yang
jumlah sapi betina dewasa. Dari
belum berproduksi. Kaadaan ini
julmlah tersebut 6,92% penjualan
terdapat pada perusahaan sapi perah di
biasa, 3,05% karena tua, 4,94%
Lembang yaitu rata-rata per tahun
sakit kaki, 6,73% majir, 0,55%
replacement stocknya 7% sedangkan
karena mastitis, 0,57% abortus dan
sebaiknya replacement per tahun
1,12% karena mati.
berkisar 20-25% dari jumlah sapi
betina dewasa. Hal ini sebenarnya
Bila data ini dibandingkan
dapat dipenuhi dengan memilih
dengan di Amerika Serikat untuk
sapi- sapi betina dewasa sebanyak
kegunaan peternakan 5,1%, karena
55% dari jumlah sapi betina yang ada.
produksi yang rendah 7,3%, mastitis
Kemudian betina-betina yang terseleksi
2,5%, abortus 1,5%, steril/majir 1,8%,
ini dipakai u n t u k m e n g h a s i l k a n a nak-
mati 1,1%, karena tua 0,6% dan
anak sapi betina sebagai replacement
karena lainnya 1,7%. Dari data ini
stock, sedangkan anak-anak sapi yang
tampak bahwa culling berdasarkan
tidak baik harus dikeluarkan dari
produksi susu yang rendah tidak
peternakan.
dilakukan.
353
1.26. Pemakaian Tenaga Kerja 1.27. Pemberian Pakan (Feeding)
354
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi O leh karena itu pada tempat-tempat
Potong tertentu pada padang penggembalaan
perlu disediakan tempat-tempat air
2.1. Sistem Penggemukan minum untuk minum sapi.
Pemenuhan terhadap kebutuhan
2.1.1. Pasture Fattening
mineral dapat tercukupi d e n g a n
Pasture fattening merupakan menyediakan lempengan-lempengan
sistem penggemukan sapi yang di- garam dapur atau mineral blok,
lakukan dengan cara menggembala- misalnya molases blok pada tempat-
kan sapi di p a d a n g p e n g g e m b a l a a n. tempat tertentu.
P e m b e r i a n pakan dalam sistem ini
D e m i k i a n j u g a w i l a y a h p a d ang
adalah dengan menggembalakan,
penggembalaan perlu ditanami
tidak ada penambahan pakan baik
pohon peneduh untuk berteduh sapi
berupa konsentrat maupun hijauan.
terutama pada saat hari panas.
Oleh karena itu hijauan yang terdapat di
Tanaman pada padang
padang penggembalaan di samping
penggembalaan dapat berupa
rumput-rumputan juga harus ditanami
tanaman lamtoro atau gamal.
leguminosa (kacang-kacangan) agar
Fungsi kandang hanya sebagai tempat
kualitas hijauan yang ada padang
berteduh di waktu panas ataupun
penggembalaan lebih tinggi. Bila
pada malam hari.
hanya mengandalkan rumput-
rumputan saja tanpa leguminosa, Sistem penggemukan pasture
maka akan sulit diharapkan fattening merupakan sistem
pertambahan bobot badan sapi yang penggemukan yang paling murah
optimal. Padang penggembalaan harus dibandingkan dengan sistem lain. Hal
selalu dipelihara dari kerusakan ini disebabkan biaya pakan yang
maupun erosi, sehingga tatalaksana berupa hijauan dan tenaga kerja
penggembalaan sapi yang relatif lebih murah, tetapi sistem
digemukkan harus baik. Pada padang penggemukan pasture fattening
penggembalaan harus dihitung memerlukan waktu yang lebih lama,
kapasitas tampungnya, hal ini yaitu sekitar 8-10 bulan untuk
untuk menghindari penggembalaan memperoleh hasil penggemukannya.
sapi yang berlebihan pada suatu Bakalan yang digunakan adalah sapi
petak tertentu atau over grassing. jantan atau betina dengan umur kurang
lebih 2,5 tahun.
Sapi memerlukan air minum
untuk mempertahankan hidupnya.
355
2.1.2. Dry Lot Fattening S a p i y a n g d i g e m u k k a n d e ngan
sistem dry lot fattening tidak
D r y L o t f a t t e n i n g a d a l a h s i s tem digembalakan atau dikerjakan, tetapi
penggemukan sapi dengan selalu terus menerus dalam kandang.
pemberian ransum atau pakan yang Bakalan yang digunakan umumnya
mengutamakan biji-bijian seperti adalah sapi jantan umur lebih dari 1
jagung, cantel, atau kacang-kacangan. tahun dengan lama penggemukan
Pemberian jagung giling dan hijauan berkisar 2-3 bulan.
yang berkualitas, sapi-sapi yang
2.1.3. Kombinasi Pasture dan Dry
digemukkan akan menghasilkan
Fattening
pertumbuhan yang tinggi. Pemberian
hijauan tidak hanya satu jenis saja, Penggemukkan sistem ini bila
tetapi merupakan suatu bentuk yang dilakukan di daerah tropik harus
telah diformulasikan dari berbagai jenis mempertimbangkan musim untuk
bahan seperti jagung giling, bungkil ketersediaan pakan. Pada musim
kelapa, dedak, polar, ampas tahu hujan banyak rumput, sapi digemukkan
ditambah mineral. dengan sistem pasture fattening, pada
musim kemarau di mana rumput
Pemberian hijauan pada sistem sedikit, penggemukan dilakukan
ini sangat dibatasi, yang pada dengan sistem dry lot fattening.
dasarnya pemberian hijauan untuk
mempertahankan proses pencernaan, Penggemukan sistem kombinasi
karena pemberian hijauan yang terlalu dapat diartikan dengan peng-
tinggi akan mengganggu pencernaan gemukan di padang penggembalaan
sapi. Kebutuhan hijauan bagi sapi siang hari selama beberapa jam,
penggemukan yaitu berkisar antara sedangkan sore hari dan malam hari
0,5-0,8% bahan kering dari bobot dikandangkan dan diberi konsentrat
badan sapi yang digemukkan. secukupnya.
356
Hubungan umur dan lama Ada pula peternak yang hanya
penggemukan adalah sebagai berikut: memberikan hijauan saja tanpa
● Sapi bakalan dengan umur konsentrat atau pakan lain, hal ini
kurang dari 1 tahun, lama dapat dilakukan pada daerah yang
penggemukan antara 8-9 bulan. banyak tersedia hijauan.
357
2.2. Pemeliharaan Sapi Peng- Sapi yang sudah gemuk akan
gemukan memperlihatkan, pertumbuhan yang
Sebelum sapi dipotong, untuk lambat b a h k a n m u n g k i n t idak tumbuh
meningkatkan produksi dan kualitas sama sekali dan yang tambah adalah
daging sebaiknya digemukkan terlebih jaringan lemak. Sapi jantan akan
dahulu. Lama waktu penggemukan mempunyai pertumbuhan yang lebih
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara cepat dibandingkan sapi betina
lain, bangsa sapi, keturunan, umur, ataupun sapi kebiri, karena
kondisi tubuh, jenis kelamin, dan mempunyai hormon jantan
pakan yang diberikan. Pada umumnya (testosteron) yang juga berperan
bangsa sapi di daerah tropis sebagai hormon pertumbuhan.
mempunyai kemampuan produksi yang Walaupun pertumbuhan sapi jantan
rendah. Demikian pula bangsa sapi cepat, tetapi lebih lambat mencapai
yang ada di Indonesia seperti finish yaitu kondisi siap potong.
bangsa sapi Peranakan Ongole Sedangkan sapi betina lebih cepat
(PO), Sumba Ongole (SO), Bali dan mencapai kondisi finish sehingga
Madura mempunyai kemampuan sapi betina lebih sesuai untuk
tumbuh yang kurang bila dibandingkan penggemukan jangka pandek.
dengan sapi yang berasal dari daerah
subtropik. Faktor terakhir yang
menentukan lama penggemukan
Ditinjau dari umur, sapi muda
adalah kandungan energi, protein,
mempunyai kemampuan tumbuh yang
dan mineral yang terdapat dalam
lebih besar dibandingkan dengan
pakan. Semakin tinggi kandungan
sapi tua ataupun anak sapi. Bila
energi dalam pakan semakin singkat
diamati pertumbuhan sapi mulai dari
waktu penggemukan.
lahir, dibuat kurva pertumbuhan akan
berbentuk seperti huruf S (sigmoid).
2.3. Pemberian Pakan dan Air
Dari kurva dapat dilihat bahwa Minum
pertumbuhan sapi mengikuti pula
tertentu, di mana pada permulaan Pakan untuk penggemukan
lambat, kemudian cepat, lambat harus mengandung cukup energi,
kembali, dan akhirnya tidak tumbuh protein, dan mineral. Pemberian
lagi. Bagi peternak yang penting adalah pakan didasarkan pada bobot badan
masa pertumbuhan yang cepat di mana yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup
pada saat itu efisiensi penggunaan pokok dan didasarkan pada besarnya
pakan sangat tinggi.
358
pertambahan bobot badan sapi per 2.3.2. Pemberian Pakan Sapi
hari, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan produksi. Pemberian Pakan sapi diberikan pada pagi
pakan harus disesuaikan dengan hari dan sore hari, pagi hari
kemampuan ternak mengkonsumsi diberikan sebanyak 70% dari
bahan kering pakan. Kemampuan kebutuhan sedangkan sore hari
konsumsi bahan kering sapi diberikan sebanyak 30% sisanya.
berkisar antara ± 3% dari bobot Pada waktu pemberian pakan
badan. Dapat dilihat pada tabel diusahakan tidak tercecer atau
kebutuhan pakan sapi penggemukan. berserakan ke sana kemari, yang
akibatnya bisa mengundang lalat
Berikut contoh pakan/ ransum pembawa penyakit.
sapi dewasa per hari. Hijauan 40-50
kg/ekor, konsentrat 2-5 kg/ekor, dedak 2.3.3. Pemberian Air Minum
halus 3 kg, bungkil kelapa 1 kg, mineral
Kebutuhan air berbeda-beda
30-50 gr, dan sedikit garam dapur.
menurut keadaan dan aktivitas sapi.
Jumlah pakan yang diberikan bervariasi
Anak sapi lebih banyak memerlukan
tergantung umur, jenis kelamin, dan
air dari pada sapi dewasa. Pada
ukuran tubuh.
cuaca yang panas dan pada sapi
yang sedang menyusui (laktasi)
2.3.1. Kebutuhan Energi memerlukan air lebih banyak.
359
Sebagai pedoman bahwa saja. Sedangkan sapi yang waktu
kebutuhan sapi akan air adalah kira-kira penggemukannya lebih dari 6
35 liter per hari untuk sapi yang bekerja bulan, pemberian obat cacing harus
dan 25 liter per hari bagi sapi yang tidak dilakukan setiap 4 bulan sekali.
bekerja.
2.3.5. Mengontrol Pertambahan Bobot
Untuk kebutuhan air minum Badan
sebaiknya selalu disediakan air
minum yang bersih pada tempat air Pertumbuhan yang efisien dari
minum. Pada daerah-daerah yang saat lahir, disapih sampai
panas air minum selalu dikontrol berproduksi (dewasa) akan sangat
ketersediaannya dan kebersihannya. menentukan harga jualnya. Oleh
Air minum sebaiknya diganti paling sebab itu, perlu dikontrol atau
sedikit dua kali sehari. dilakukan pengukuran pertambahan
bobot badan agar dapat terkontrol
2.3.4. Pemberian Obat Cacing sehingga kualitas dari produksi/hasil
dapat tercapai.
Setelah 2-3 hari sapi masuk ke
dalam kandang penggemukan harus Untuk mengukur pertambahan
diberi obat cacing. Cacing merupakan bobot badan dapat dilakukan dengan
parasit dalam tubuh sapi yang sangat dua cara yaitu dengan menggunakan
merugikan, karena dapat neraca atau timbangan dan dengan
menghambat pertumbuhan. Ternak menggunakan ukuran-ukuran tubuh
yang akan digemukkan harus terbebas atau taksiran. Mengukur pertambahan
dari cacing yang bersarang dalam hati bobot badan dengan menggunakan
maupun dalam usus. timbangan ternak.
360
cenderung untuk mengukur berat s a p i 2.4.1. Sapi BX
dengan melakukan penaksiran/
pendugaan dengan cara mengukur Sapi BX berasal dari sapi
bagian tubuh tertentu dari ternak persilangan brahman dengan sapi Eropa
tersebut. seperti short horn, herefort, drought
master, dll. Tujuan sapi BX adalah
2.3.6. Cara Menggunakan Timbangan menyilangkan sapi tropis dengan
subtropis yang banyak dilakukan oleh
Sebelum ternak ditimbang, Australia dan Selandia Baru. Sapi
jarum timbangan harus benar-benar tersebut diharapkan memperbaiki
menunjukkan angka nol dengan potensi genetis sapi brahman dan
tepat. Sapi harus benar-benar berdiri tahan pada cuaca panas (kondisi
dengan keempat kakinya memijak alas iklim Indonesia). Untuk pembelian sapi
penyangga pegas timbangan. BX jika kita membeli dalam jumlah
Pembacaan skala timbangan harus besar lebih dari 1000 ekor kita bisa
dilakukan secara cermat yaitu de-ngan mengimport langsung dari Australia,
memperhatikan angka skala tim- sedangkan bila kita akan memelihara
bangan. dalam jumlah sedikit kita bisa
membeli dari importir sapi.
Untuk memperoleh bobot badan
sapi secara benar, maka penimbangan Dari segi harga tentunya lebih
sebaiknya dilakukan setelah sapi murah impor langsung, tetapi kita
dipuasakan selama 12-24 jam. juga harus memperhitungkan biaya
Dengan dilakukan penimbangan maka transportasi kapal dan kehilangan
pertambahan bobot badan harian sapi berat selama transportasi yang
dapat diketahui. berkisar 6-8% dari berat badan.
Dalam pembelian jumlah besar kita
2.4. Pemilihan dan Pembelian
Sapi Potong tidak bisa memilih secara detil karena
pembelian secara masal, sebaliknya
Sapi yang akan dibeli dalam pembelian skala kecil kita
disesuaikan dengan kebijakan bisa memilih secara rinci.
perusahaan. Apakah akan memelihara
sapi lokal (bali, ongole, brahman) atau Sapi yang dipilih berdasarkan
sapi import yang dikenal dengan kondisi kesehatan, postur tubuh, tulang
Brahman Cross (BX). kecil, perut tidak menggantung, dan
kapasitas perut besar. Tulang yang
361
besar akan sulit dijual nantinya karena 2.4.2. Sapi Lokal
berat tulang banyak dan persentase
daging lebih sedikit dibanding sapi Pemilihan dan pembelian sapi
dengan tulang kecil. Perut yang lokal lebih rumit karena jarang
menggantung mengindikasikan per- dilakukan penimbangan tetapi dengan
tumbuhan berat badan yang lamban. menaksir berat badan sapi. Di sini
Postur yang kerdil juga sulit untuk diperlukan ketrampilan menaksir berat
digemukkan. Umur sapi yang dibeli sapi. Ketrampilan tersebut tidak cukup
berkisar 1-1,5 tahun. dipelajari tetapi akan berkembang
berdasarkan pengalaman selama
Pemilihan sapi juga didasarkan
jangka waktu yang lama . Sapi yang
pada berapa lama program
dibeli juga recordingnya kurang
penggemukan sapi yang akan kita
bagus sehingga pembeli juga harus
laksanakan, semakin lama program
menaksir umur sapi.
penggemukan sapi, kita akan membeli
sapi yang lebih muda dan sebaliknya
Dalam pemilihan sapi lokal
semakin pendek kita membeli sapi yang
penilaian performan sapi sangat
lebih tua umurnya. Pembelian sapi BX
penting, karena erat dengan potensi
biasanya berdasarkan berat badan,
genetis. Perut menggantung, postur
karena setiap perusahaan punya
kerdil, punggung tidak rata, kondisi
timbangan sendiri.
kesehatan buruk adalah faktor yang
harus dihindari.
Dalam pembelian perlu
disepakati apakah harga termasuk
Kondisi sapi yang kurus tidak
pengiriman atau harga di tempat
masalah asal sehat dan kurusnya
penjual, kemudian bagaimana
karena kurang makan, biasanya akibat
tatacara pembayarannya. Apakah
kemarau panjang sehingga peternak
bayar di muka sebelum sapi diangkut,
sulit mencari pakan sapi. Pembelian
tunai setelah sapi diangkut atau
sapi bisa dilakukan langsung ke
dibayar setelah sapi sampai di
peternak, di pasar hewan, atau melalui
tempat pembeli. Pembayaran dalam
pedagang penyedia sapi. Tingkat harga
jumlah besar sebaiknya dilakukan
pada masing-masing penjual berbeda,
dengan transfer rekening bank untuk
tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya
menghindari tindak kejahatan
transport pembeli dan biaya tenaga
perampasan uang.
pembelian sapi. Beberapa perusahaan
besar lebih senang membeli dari suplier
362
sapi, karena lebih praktis dan bisa Data kedatangan sapi sangat
dilakukan transaksi dengan menim- berguna untuk menyusun program
bang sapi. Sapi lokal juga bisa penggemukan sapi selanjutnya. Segera
dijadikan untuk hewan kurban. Kembali setelah sapi datang diberi minum dan
ke tujuan penggemukan sapi garam untuk menghilangkan stress dan
perusahaan apakah akan menjual sapi mengem- balikan kondisi tubuh sapi.
kurban atau menjual sapi untuk daging. Jika perjalanan sangat panjang bisa
Pemeliharaan secara intensif akan lebih diberi perlakuan khusus dengan multi
menguntungkan kalau penggemukan mineral dan vitamin untuk
sapi untuk kurban, hanya penjualan mengembalikan dehidrasi tubuh.
hanya bisa dilakukan setahun sekali. Pemilihan bibit yang baik sangat
Untuk sapi kurban pembelian sapi menentukan keberhasilan peternak
pada umur di atas 1,5 tahun dan dalam usaha penggemukan sapi
dipelihara sekitar 6 bulan, sehingga potong.
diperoleh berat pada saat dijual
berkisar 350-400 kg berat hidup. 2.5. Mengamati Penampilan Feedlot
Performan sapi kurban juga harus
gagah, tidak cacat, dan sehat. Kegiatan pemeliharaan sapi
Tuntutan kondisi itu menyebabkan meliputi pemberian pakan, minum,
harga beli jadi lebih mahal dari sapi mineral, vitamin, membersihkan
biasa yang untuk produksi daging. Pada kandang, mengelola kotoran, dll. Pada
saat penerimaan sapi ada beberapa bagian ini akan lebih banyak dibahas
hal yang harus diperhatikan. Jumlah mengenai pengamatan kondisi ternak.
sapi dihitung sesuai dengan surat Kegiatan budidaya lainnya akan
jalan (DO) atau jumlah sapi yang dibahas pada bagian yang lain.
dibeli. Periksa juga kondisi sapi
apakah ada yang pincang, ada tidaknya
luka atau patah tulang selama
perjalanan. Jika kita punya timbangan
sendiri sapi ditimbang dan data
penimbangan dicatat pada buku
recording.
363
2.5.1. Kesehatan Ternak 2.5.4. Kondisi Sapi
364
2.5.6. Menimbang Sapi Setiap penyimpangan performan
sapi harus dicatat dan dicari
Setiap bulan sapi ditimbang untuk penyebabnya secara teliti. Diagnosa
mengontrol pertumbuhan sapi. atau analisis yang tidak tepat hanya
Penimbangan bisa dilakukan secara akan menambah biaya pemeliharaan
sampling (contoh) yang dipilih secara dan tidak akan memperbaiki
acak. Pertumbuhan berat badan yang performan sapi. Jika ini berlangsung
tidak sesuai dengan target harus dalam jangka waktu yang lama maka
dianalisis penyebabnya. Analisis akan menurunkan kemampulabaan
harus dilakukan berdasarkan data perusahaan.
catatan harian terhadap pengamatan
budidaya dan kondisi sapi. Diagnosa 3. Penanganan Ternak
yang salah akan menyebabkan
perlakukan sapi yang tidak tepat Seorang handler perlu
yang akhirnya tidak bisa memperbaiki memahami bagaimana behaviour atau
performan sapi. tingkah laku dari ternak yang akan
ditanganinya. Bila memahami tingkah
2.5.7. Kondisi Iklim laku sapi, dapat diduga bagaimana sapi
tersebut memberikan respon bila diberi
Kondisi iklim yang ekstrim panas stimulus.
atau dingin akan mempengaruhi
performan sapi, untuk itu cuaca dan Sapi seperti halnya ternak domba
temperatur ha- rus di pantau secara tidak dapat melihat, mencium bau,
terus menerus. Pada kondisi panas atau mendengar lingkungannya dengan
maka konsumsi pakan menurun dan seperti yang dilakukan manusia. Sapi
minum meningkat. Kondisi tersebut mempunyai mata di kedua sisi
bisa diatasi dengan membuat kepalanya. Sapi melihat dan
konsentrat dengan nilai nutrisi yang memperkirakan jarak benda di
lebih tinggi, sehingga walaupun sapi sampingnya dengan satu mata
makan sedikit tetapi kebutuhan (monocular vision) dan pandangan di
nutrisinya tetap terpenuhi. Sebaliknya muka kepalanya dengan dua mata
pada suhu dingin menyebabkan (binocular vision).
konsumsi pakan lebih banyak
sehingga pemberian pakan harus lebih
banyak untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya.
365
Sapi cukup sensitif dengan Arausal adalah kunci lain dari
gerakan atau suara yang keberhasilan penanganan ternak
mengejutkan. Seekor pejantan akan sapi. Arausal dapat digambarkan
sangat agresif pada saat musim kawin, sebagai tingkah aktivitas dari
demikian pula sapi yang baru seekor ternak. Ini dapat diamati dari
melahirkan akan selalu melindungi mulai tidur sampai kondisi yang
anaknya dengan segala kekuatannya, paling ekstrim seperti menanduk atau
sehingga handler harus mengetahui menendang bahkan menyerang dengan
apa karakteristik dari sapi. Handler membabi buta.
harus tanggap atau respek pada
kemampuan ternak sapi seperti Secara umum pemahaman
kekuatan dan kecepatan dari sapi, arausal dimaksudkan menjaga ternak
sehingga tidak ada keragu- raguan atau setenang mungkin, sehingga mereka
rasa takut dalam melakukan bergerak dengan tenang. Stimulus pada
penanganan ternak sapi. Keragu- ternak dalam beberapa cara dapat
raguan dan rasa takut merupakan meningkatkan atau menurunkan tingkat
rintangan yang akan memberhentikan dari arausal.
handler untuk bereaksi dengan tenang
dan penuh perhatian. Tingkah laku sosial sapi bervariasi
menurut umur dan bangsa,
Pengetahuan tentang tingkah dibandingkan dengan domba. Sapi
laku sapi sangat mendukung dalam muda tidak mengikuti induknya saat
pendugaan ternak memberikan setelah dilahirkan seperti halnya
respon. Pendugaan reaksi sapi adalah domba. Sapi muda berbaring secara
salah satu kunci penanganan sapi. tenang di antara makanan pada suatu
tempat di mana induknya sedang
Ternak akan memberikan respon merumput.
bila diberi stimulus. Sehingga amatlah
penting untuk mengetahui respon dari Penjantan muda cenderung
sapi dalam berbagai macam situasi. untuk bermain, tetapi hanya sampai
Stimulus yang diberikan harus dapat umur tertentu, tergantung pada
dikontrol sehingga tidak menciptakan bangsa dan kemudian menjadi lebih
respon yang tidak terkendali. agresif dan bahkan menguasai areal
tertentu serta menyerang pengganggu-
pengganggu di wilayahnya. Seorang
handler mungkin dapat terluka karena
366
ulah dari perkelahian sapi ketika sapi- dan dapat membuatnya sukar untuk
sapi jantan tersebut dalam keadaan dikendalikan serta mengakibatkan
yang tidak terkendali. Untuk produksi sapi menurun. Sebagai
menghindari keadaan kacau akibat contoh perubahan rutin pada pergan-
tingkah laku sapi jantan tersebut, tian pemerah, isolasi sapi perah
maka harus diusahakan jalan dari kelompoknya untuk inseminasi
keluar yang tepat. buatan dan lain-lain.
367
Keberhasilan di dalam unggas harus hati-hati demi
budidaya atau pemeliharaan ternak keselamatan. Berbicara keselamatan
sangat ditentukan oleh bagaimana di sini menyangkut keselamatan
manajemen pemeliharaan yang handler dan ternaknya.
diterapkan. Apabila manajemen
budidaya atau pemeliharaan yang Kegiatan penanganan atau
diterapkan bagus, maka kemungkinan handling yang baik akan sangat
berhasilnya suatu usaha juga sangat diperlukan di setiap kegiatan
besar. Manajemen pemeliharaan pemeliharaan ternak. Setiap kegiatan
ternak menyangkut beberapa hal, yang menyangkut hal- hal yang akan
salah satunya adalah bagaimana dilakukan terhadap ternak biasanya
cara/teknik menangani atau memerlukan penanganan terlebih
handling ternak dengan benar. dahulu. Sebagai contoh kegiatan
Sehingga tidak menyebabkan cedera handling dalam pemeliharan ternak
bagi ternak dan si pelaku handling. Hal sapi, kerbau, domba, dan kambing yang
ini sangat penting karena umum adalah: memindahkan ternak
penanganan atau handling ternak dari suatu tempat ke tempat yang lain,
ruminansia akan jauh berbeda melakukan pemotongan tanduk,
dengan ternak unggas. pemotongan kuku, recording dengan
cara penandaan ternak, melakukan
Ternak ruminansia seperti sapi, kastrasi, memasang tali hidung (tali
kerbau, domba, dan kambing memiliki keluh), memandikan ternak, memberi
tenaga yang lebih besar/kuat obat, dan bahkan kalau di-
dibandingkan dengan ternak unggas. mungkinan kegiatan menjatuhkan
Di samping mempunyai tenaga yang atau merobohkan ternak dan lain
besar/kuat, ternak tersebut mempunyai sebagainya.
tanduk untuk menyeruduk yang
berbahaya bagi keselamatan orang Pada saat melakukan
yang akan menangani serta penanganan/ handling ternak,
mempunyai kemampuan menendang. khususnya ternak ruminansia,
diperlukan keberanian, keyakinan, dan
Sedangkan untuk ternak unggas ketrampilan. Tanpa adanya kebera-
seperti ayam dan puyuh, mempunyai nian dan ketrampilan serta
sifat mematuk dan mencakar, sehingga pengetahuan tentang teknik handling
setiap orang yang menangani/handling jangan sekali-kali mencoba melakukan
ternak baik itu ternak ruminansia atau handling, karena resiko yang
368
ditanggung sangat besar. Oleh karena 3.1. Simpul Mati (Tali Sambung)
itu, demi keberhasilan pada saat
melakukan handling harus didukung Simpul mati digunakan untuk menyam-
pengetahuan yang berkaitan bung 2 utas tali yang sama besarnya.
dengan teknik penanganan ternak
seperti: tali temali dan tingkah laku
3.2. Simpul Pangkal (Tali Patok)
ternak. Dalam ilmu tingkah laku ternak
dapat dipelajari bagaimana ternak
Simpul pangkal digunakan
makan, minum, jalan, istirahat, dan
untuk mengikatkan tali pada sebuah
sebagainya.
tiang atau patok.
369
Penanganan ternak ruminansia
atau yang sering disebut dengan istilah
handling adalah kegiatan perlakuan
peternak terhadap ternak dengan baik
dan benar. Baik dan benar di sini
mengandung arti bahwa perlakuan
peternak terhadap ter- nak tidak
menyebabkan stres, cidera, ternak
tercekik, atau yang lebih fatal adalah
ternak sampai mati. Dan yang tidak
kalah penting pada saat handling
tersebut tidak menyebabkan petugas
handling (handler) terinjak, tertanduk,
ataupun terseret oleh ternak tersebut.
370
3.5.1. Menggiring (Mustering) Ternak 3.5.2. Pergerakan di Yard
(Halaman Kandang)
Kuda sangat efektif untuk
menggiring sapi, sebab kuda lebih Sapi dapat lebih baik
tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat dikendalikan ketika telah
pula digunakan untuk menolong diistirahatkan pada suatu tempat
menggiring sapi, seperti pada setelah penggiringan atau setelah cukup
penampungan sapi yang tingkat waktu untuk mengenal lingkungannya
arausalnya tinggi karena suasana yaitu yard. Biasanya kurang lebih 30
gaduh yang mengejutkan. Kuda atau menit sudah cukup untuk sapi-sapi
anjing tidak digunakan pada sapi-sapi diistirahatkan di dalam yard.
yang bersama dengan anaknya,
karena pendekatan secara tenang Paling sedikit dua orang
adalah tindakan yang lebih baik. handler diperlukan untuk menangani
rutin yang memuaskan pada sapi
Di luar negeri seperti Selandia potong di yard.
Baru sepeda motor digunakan
menggiring sapi dan domba. S e k a l i Ketika bekerja di kandang
sapi telah terlepas dari kelompoknya, diharuskan memakai sepatu boot yang
maka akan sukar untuk menyatukan terbuat dari kulit atau karet dengan
lagi. Karena sapi tersebut akan segera memakai pelindung ujung jari kaki.
belajar bahwa sapi tersebut dapat Pelindung pada ujung jari kaki berguna
melarikan diri. untuk melindungi jari-jari kaki dari
injakan sapi. Tindakan lain yang baik
Mustering terbaik dilakukan adalah melepaskan jam tangan dan
pada kondisi hari yang sejuk dan menggulung baju setinggi mungkin.
ketika pandangan baik, sapi mungkin Celana panjang yang terbuat dari
lebih baik ditangani setelah periode bahan tebal cukup baik untuk me-
merumput yang panjang (sore hari) lindungi kaki anda dari tendangan
dan persiapan rute baik untuk sapi atau terjepit pada pagar.
menghasilkan yang baik.
Pada beberapa tempat dari
yard, sapi biasanya bergerak lebih baik
dalam satu arah dari pada lainnya.
Suatu cara yang baik untuk selalu
menjaga komunikasi dengan ternak
371
adalah ketika sapi tersebut digerakkan. memanjang. Hal ini secara mudah
Bahkan hal tersebut berarti akan dilakukan dari belakang di mana posisi
menyelamatkan penampilan dan posisi akan berada pada blind area. Posisi
anda. Gerakan-gerakan yang kepala merupakan suatu indi- kasi yang
mengejutkan atau membingungkan baik guna mengetahui ke arah mana
sapi menyebabkan sapi tersebut seekor sapi akan bergerak. Sapi- sapi
menendang. akan melihat pada arah yang mana
kira-kira akan bergerak.
Saat berada dekat dengan sapi
posisi handler dengan bahu sapi Tingkatkan kekuatan yang meng-
dapat dipengaruhi gerakannya. gerakkan sapi dengan sosok profil tubuh
Bayangkanlah suatu garis yang akan lebih berhasil, jika menggunakan
melintang pada ternak melalui bahaya bendera (Gambar 131), tongkat atau
yang menjadi titik imbang (point of pipa paralon (Gambar 132). Ketika meng-
balance). Pergerakan ke belakang g u n a k a n b e n d e r a, t o n g k a t a t a u p i p a
garis menyebabkan sapi bergerak ke paralon, satu dari masing-masing tangan
arah depan dan sebaliknya. Dari de- memberi kontrol pada suatu tempat yang
pan sapi, dapat membelokkan sapi ke lebih besar, seperti sebuah batang yang
sisi samping dengan gerak ke salah lebar.
satu sisi pada garis yang dibayangkan
melalui tengah tubuh ternak secara
372
Gambar 132. Cara Menggunakan Gambar 133. Posisi Menyebelahi
Tongkat Sapi
373
Hal ini mengakibatkan hilangnya lebih mempunyai lebar 30 cm,
atau kurangnya pendapatan akibat sehingga cukup lebar untuk lebih
dibuangnya daging. Guna mempunyai lebar 30 cm, sehingga
mengurangi memar akibat dari cukup lebar untuk seorang handler
benturan tongkat atau pipa, melewatinya secara tepat.
disarankan untuk cenderung
menggunakan bendera. Pada situasi-situasi seorang
handler akan ditanduk atau
Sodokan atau tonjokan pada ditendang, kehadiran pengurangan
sapi setelah bergerak pada arah lurus suatu kekuatan profil dan menghindari
tidak perlu dan berbahaya. Sodokan dari posisi yang mudah diserang
atau tonjokan akan meningkatkan seperti berdiri menyampingkan dari
arausal yang mengakibatkan sapi ternak adalah penting, seperti ketika
menendang dan menanduk. melakukan drafting pada suatu
gerbang.
Memakai kejutan listrik pada Dengan berdiri menyamping
sapi akan dipertimbangkan dalam pada sapi, maka ketika sapi-sapi
keadaan ekstrim. Pemakaian yang bergerak melewati dan
berlebihan pada sapi menggunakan mendesaknya, tindakan melakukan
kejutan listrik akan mengacaukan sapi. rol pada permukaan pagar bersama
Ada juga bahaya lain untuk handler sapi merupakan tindakan gunakan
yaitu bila sapi menendang atau mengurangi cedera.
menyerangnya.
Kapan bekerja dekat dengan sapi,
Pemakaian pada keadaan putarlah tubuh di sisinya guna
ekstrim memberikan kesan bahwa menghindari tekanan lebih hebat dan
desain dari fasilitas perlu peningkatan. yakinkan apakah sapi akan melakukan
tendangan atau tidak. Kata-kata yang
Desain yang baik dari yard tidak kasar atau membentak serta
membuat handling menjadi mudah dan dengan sentuhan yang halus akan
aman baik bagi ternak maupun membuat sapi jinak.
peternak. Sudut yang tajam harus
dihindari dan harus mudah untuk
seorang handler menghindari dalam
keadaan darurat, maka diperlukan ide
guna menyediakan celah harus kurang
374
3.5.3. Drafting (Memisahkan Ternak) ternak tenang barulah dilakukan
kegiatan pemisahan.
Di dalam pemeliharaan ternak
sapi dan kerbau yang dilakukan secara Memisahkan ternak dimulai
koloni atau berkelompok, dengan memilih ternak yang akan
kemungkinan ada yang sakit atau dipisahkan. Setelah ternak yang akan
terluka adalah besar. Terlukanya ternak dipisah sudah terpilih, maka dekatilah
dalam kandang koloni bisa disebabkan ternak tersebut dan pisahkan dengan
karena berantam atau karena berdesak- ternak yang lain dengan hati-hati.
desakan pada saat ternak tersebut
berebut makan. Ternak yang luka atau 3.5.4. Penangananan di dalam
ternak yang sakit perlu dilakukan Race (Lorong Antara Pagar)
penanganan. Pada saat melakukan
penanganan ternak yang sedang sakit Segala sesuatu yang
atau luka, perlu dipisahkan dengan ditempatkan oleh seseorang handler
kelompoknya. di dalam race akan sangat mudah
untuk diserang atau dirusak oleh sapi,
sehingga jangan mengendalikan
Kegiatan memisahkan ternak
ternak dengan menempatkan kaki atau
tidak hanya pada saat mengobati
tangan di dalam race karena akan
atau memisahkan antara yang
berakibat fatal. Sewaktu-waktu seorang
sehat dengan yang sakit, ada juga
handler dapat memungkinkan untuk
kegiatan memisahkan ternak antara
bekerja di atas pagar pada race.
jantan dan betina, antara anak dan
Tetapi suatu ide yang baik untuk
induknya, antara yang besar dan yang
membuat tempat berjalan dengan
kecil tergantung dari tujuan pemisahan
ketinggian cukup untuk mengikuti
tersebut.
gerakan sapi-sapi, paku yang
menonjol dan mempunyai jaring kawat
S a a t m e m i s a h k a n t e r n a k a n tara
yang dipaku pada permukaan tempat
yang satu dengan yang lainnya,
berjalan untuk memberi jaminan
lebih mudah dilakukan pada saat
pegangan pada keadaan basah. Seekor
kondisi ternak tenang. Jangan
sapi dalam race dapat dihentikan
memisahkan ternak dalam kondisi
gerakannya untuk mundur dengan
stres/garang (liar), apabila ternak pada
menempatkan sebatang kayu atau
kondisi tersebut sebaiknya ditenangkan
pipa melintang pada race di belakang
terlebih dahulu dengan jalan memberi
sapi setinggi persendian kaki dan
pakan dan minum. Setelah kondisi
375
paha. Bila memilih balok kayu, pilihlah
balok kayu yang tidak mudah patah. Yang perlu diperhatikan pada
saat menuntun ternak, jangan ada
Sapi dapat digerakkan sesuai perlakuan yang kasar terhadap
dengan arah yang diinginkan dengan ternak tersebut, terlebih-lebih untuk
menempatkan profil yang berlawanan mempermudah pada saat menuntun
dengan arah pergerakan sapi yang ada yang membantu di depannya
diinginkan. Seekor sapi akan bergerak dengan membawa pakan berupa
mundur secara cepat ketika sebuah hijauan di depan ternak tersebut. Jalan
bendera ditempatkan di depan lupa pakailah sepatu boot pada saat
mukanya. Secara keseluruhan, race menuntut ternak tersebut, hal ini
yang penuh dengan beberapa ekor bertujuan untuk melindungi kaki kita
sapi dapat digerakan mundur dari injakan kaki ternak tersebut.
secara cepat dengan menggerakan
sapi-sapi tersebut secara individu, 3.5.6. Menuntun Ternak Dewasa
mulai dengan satu persatuan dari
arah yang paling belakang. Menuntun sapi atau kerbau yang
jinak bisa dilakukan tanpa
3.5.5. Menuntun Pedet menggunakan tali tambang, yaitu cukup
dengan memegang atau menarik
Anak sapi (pedet) dan anak hidungnya ke atas.
kerbau (gudel), ada yang susah
didekati (liar) dan ada pula yang Tangan kanan memegang lubang
jinak. Apabila anak sapi dan anak hidung ternak tersebut, dengan cara
kerbau (pedet atau gudel) dalam mema- sukkan ibu jari ke lubang
keadaan jinak maka mudah untuk hidung bagian kanan dan jari telunjuk ke
dikendalikan, mau dituntun ke mana lubang sebelah kiri. Sedangkan tangan
pun mudah. Cara menuntun anak sapi kiri memegang tanduk atau telinga
dan anak kerbau yang jinak cukup ternak tersebut. Kemudian tuntunlah
mudah. Dengan jalan tangan kanan ternak ke tempat yang dikehendaki.
menceng- keram dagu bagian bawah Pada saat menuntun sama dengan
dekat mulut, dan tangan kiri menuntun ternak pedet atau gudel
memegang erat tanduk atau telinga, tersebut, jangan ada perlakuan yang
kemudian tuntun ternak tersebut ke kasar dan gunakanlah sepatu boot
tempat yang dikehendaki. pada saat menuntun.
376
Menuntun sapi atau kerbau ternak tersebut. Selain kita
dewasa jinak dengan menggunakan tali menggunakan sepatu boot pada saat
tambang. Untuk menuntun sapi dan menuntun ternak, gunakanlah alat
kerbau dewasa yang jinak dapat bantu yang berupa tali leher dan tali
menggunakan tali tambang yang hidung (tali keluh).
diikatkan pada leher ternak tersebut.
Panjang tali tambang yang digunakan Caranya tangan kiri kita
kurang lebih 4,5 meter. menarik ujung tali leher dan tangan
kanan kita menarik tali hidung (tali
Caranya dengan menarik ujung keluh), posisi kita sebaiknya di sebelah
tali tambang yang sudah diikatkan kiri ternak. Ternak yang agak galak
pada leher ternak tersebut, posisi kita apabila tali hidung (tali keluh) ditarik
berada di depan ternak. Karena maka ternak tersebut akan kesakitan.
ternak sudah jinak maka pada saat Karena merasa sakit, maka ternak
menarik ujung tali cukup pelan dan tersebut akan mengikuti ke mana saja
posisi tali agak kendor saja. akan dibawa.
377
dihubungkan dengan tali leher.
Selain itu perlu juga alat bantu
berupa tali halter serta satu orang 3.5.9. Mengikat Ternak
lagi yang membantu.
Mengikat ternak sapi dan
Caranya hampir sama dengan kerbau, adalah mudah bagi orang
menuntun sapi atau kerbau yang agak yang sudah mengerti, dan susah
galak yaitu tangan kiri kita menarik bagi orang yang tidak mengerti.
ujung tali leher dan tali halter Mengikat ternak sapi dan kerbau dapat
sedangkan tangan kanan kita menarik dilakukan untuk keperluan menuntun,
tali hidung (tali keluh) dan pangkal tali atau keperluan peternak untuk
halter, posisi kita sebaiknya di sebelah menggembala ternaknya. Atau
kiri ternak. Ternak yang galak apabila mungkin keperluan untuk mengikat
tali hidung (tali keluh) nya ditarik maka ternak di dalam kandang agar tidak ke
ternak tersebut akan kesakitan. Karena mana-mana.
merasa sakit, maka ternak tersebut
akan mengikuti ke mana saja akan Pada saat mengikat ternak sapi
dibawa. dan kerbau, perlu diperhatikan dengan
seksama. Mengikat sapi dan kerbau
Apabila pada saat dituntun
sebaiknya menggunakan tali tambang
ternak agak susah berjalan (malas atau
dari rami.
meronta), maka tariklah agak kencang
terutama tali hidung (tali keluh)nya. Pengikatan ujung tali di leher
Dan mintalah bantuan seseorang teman sebaiknya tidak mudah lepas dan tidak
untuk mendorong ternak dari arah menyebabkan ternak tercekik.
belakang, dengan cara memegang Apabila pada saat pengikatan tidak
ekornya. Setelah ternak sudah mau tepat atau salah dapat membahayakan
dituntun, kendorkan tarikannya. ternak. Tali yang dipasang di leher
Lakukan dengan penuh perasaan dan ternak sebaiknya dipasang longgar,
hati-hati. agar ternak tidak tercekik.
378
Gambar 134. Cara Memandikan Sapi
5. Kasus
a. Ternak Kurus
Peternak A menggemukkan sapi,
dengan memberi makan jerami saja.
Pertumbuhan sapi rendah dan kondisi
sapi kurus. Diskusikan dengan teman-
teman mengapa sapi menjadi kurus?
380
6. Pengayaan 6. Prinsip kerja mesin perah adalah . . .
puting sapi
1. Anak sapi perah yang baru lahir se- a. memencet
baiknya dibiarkan bercampur dengan b. menghisap puting secara terpu-
induknya minimal tus-putus
c. menghisap terus menerus
a. 10 jam
d. menekan puting
b. 12 jam
c. 24 jam 7. Masa pengeringan sapi perah sebaik-
d. 15 jam nya . . . bulan sebelum beranak.
a. 1,5 bulan
2. Pemotongan tanduk yang paling b. 3 bulan
manusiawi adalah dengan c. 4 bulan
a. gergaji d. 5 bulan
b. elektrik
c. bahan kimia 8. Interval beranak sapi lamanya
d. pisau a. 12 bulan
b. 10 bulan
3. Tujuan latihan sapi jalan-jalan adalah c. 9 bulan
a. menjaga kesehatan d. 15 bulan
b. menjaga kuku
c. mendeteksi birahi 9. Lama laktasi sapi perah adalah
d. semua benar a. 5 bulan
b. 7 bulan
4. Apa tujuan mencuci ambing sebelum c. 9 bulan
pemerahan d. 10-12 bulan
a. menjaga kesehatan sapi
b. susu yang diperah bersih 10. Sapi potong dengan berat 400
c. menghindari mastitis kg, dapat diberi rumput sebanyak
d. semua benar a. 40 kg
b. 60 kg
5. Mengapa orang yang sakit c. 70 kg
dilarang menangani susu d. 30 kg
a. lemah
b. menulari sapi
c. membahayakan
d. mencemari susu
381
Kunci jawaban
1. c
2. b
3. d
4. d
5. d
6. b
7. a
8. a
9. d
10. a
382
BAB 9
PEMASARAN HASIL
389
2.3. Perilaku Pembelian penjualan untuk mendorong uji coba
produk.
Pengambilan keputusan konsumen
tergantung pada jenis keputusan 3. Konsep Strategi Bersaing
pembelian. Beberapa perilaku
pembelian menurut Kotler (1997) Industri didefinisikan sebagai
sebagai berikut: kelompok perusahaan yang
menghasilkan produk yang dapat saling
2.3.1. Perilaku Pembelian yang Rumit menggantikan. Persaingan dalam
satu industri terus- menerus menekan
Konsumen terlibat dalam tingkat hasil pengembalian modal yang
perilaku pembelian yang rumit saat ditanamkan menuju tingkat
mereka sangat terlibat dalam sebuah pengembalian yang akan dinikmati
pembelian dan menyadari akan adanya oleh industri yang dalam istilah
perbedaan signifikan di antara berbagai ekonomi dinamakan industri
merek. Produk yang dibeli biasanya persaingan sempurna. Tingkat
harganya mahal, jarang di- beli, berisiko pengembalian dasar yang bersaing
dan sangat mengekspresikan pribadinya. itu kurang lebih sama dengan
Contoh produk yang perilaku tingkat bunga obligasi pemerintah
pembeliannya rumit adalah komputer. atau suku bunga bank jangka
panjang setelah disesuaikan
2.3.2. Perilaku Pembelian karena dengan resiko kerugian modal. Para
Kebiasaan penanam modal tidak akan mau
menerima tingkat pengembalian yang
Banyak produk dibeli dengan besarnya di bawah tingkat tersebut
ke- terlibatan konsumen yang rendah karena adanya alternatif untuk
dan tidak adanya perbedaan merek menanamkan modalnya pada industri
yang signifikan. Contoh produk yang lain, dan perusahaan yang selalu
perilakupembeliannya karena mendapatkan hasil di bawah tingkat
kebiasaan adalah garam. Barang yang itu akan keluar dari bisnis.
dibeli bisanya murah dan sering
dibeli. Mereka menjadi penerima Menurut Porter (1980) terdapat
informasi pasif pada saat lima kekuatan persaingan. Kelima
menerima informasi. Pemasar kekuatan tersebut adalah masuknya
paling baik menerapkan strategi pendatang baru, ancaman produk
menggunakan harga dan promosi pengganti, kekuatan tawar-menawar
390
pembeli, kekuatan tawar-menawar suatu industri. Daging sapi dapat
pemasok, serta persaingan di antara disubstitusi oleh daging kerbau,
perusahaan yang ada. domba, ayam, dll. Jika konsumen
membeli produk pengganti tersebut
3.1. Ancaman Pendatang Baru maka laba potensial dari ternak akan
tertekan. Makin menarik alternatif
Pendatang baru dalam bisnis harga yang ditawarkan produk
sapi potong membawa kapasitas pengganti makin ketat membatasi laba
baru, keinginan untuk merebut industri.
bagian pasar, serta seringkali juga
sumberdaya yang b e s a r. J i k a p e r m i n 3.4. Kekuatan Tawar Menawar
taan relatif sama (st abil) ma k a ak Pembeli
a n t e r j a d i s u r p l u s penawaran yang
akan menyebabkan harga menjadi Produk sapi merupakan produ
turun, atau biaya membengkak dan k standar atau sedikit terdiferensiasi.
mengurangi kemampu labaan Banyaknya peternak/suplier yang
perusahaan. menjual sapi potong menyebabkan
konsumen memiliki kekuatan daya
3.2. Persaingan di antara tawar yang kuat. Konsumen akan
Pengusaha yang Ada mudah pindah membeli
peternak/suplier lain karena akan
Persaingan di antara peternak mendapatkan produk yang sama.
atau supplier sapi potong yang ada
berbentuk persaingan untuk 3.5. Kekuatan Tawar Menawar
mendapatkan posisi, dengan Pemasok
menggunakan taktik-taktik seperti
persaingan harga, iklan, pengenalan Pemasok bagi pemenuhan daging
produk baru, meningkatkan mutu sapi di suatu daerah ada dua
produk, dan meningkatkan pelayanan kelompok. Kelompok pertama produksi
atau jamin- an kepada pelanggan. dari daerah itu sendiri, kelompok yang
lain menyuplai ternak dari luar daerah
3.3. Tekanan dari Produk Pengganti tersebut. Pemasok tersebut dapat
menggunakan kekuatan tawar
menawar terhadap jagal atau
Produk pengganti adalah
konsumen dengan menyuplai
produk yang dapat menjalankan
produk yang lebih murah. Pemasok
fungsi yang sama dari produk dalam
391
yang kuat akan dapat menekan untuk mencapai penurunan biaya,
kemampulabaan jagal karena tidak pengendalian biaya secara ketat,
mampu mengimbangi kenaikan harga menghindari pelanggan marjinal
produk yang dijualnya. Kekuatan serta meminimalkan biaya litbang,
pemasok ditentukan oleh banyak pelayanan, armada penjualan, dan
sedikitnya pemasok dibanding toko periklanan.
yang menjualnya, tidak adanya
produk pengganti, dan produk pemasok. Keuntungan memiliki biaya rendah:
392
4.2. Diferensiasi Perusahaan akan mampu melayani
target strategisnya yang lebih sempit
Diferensiasi adalah secara lebih efektif dan efisien
menciptakan sesuatu yang dirasakan dibanding dengan pesaingnya.
oleh keseluruhan industri sebagai Perusahaan yang memilih strategi
sesuatu yang unik dan susah ditiru. focus secara potensial juga dapat
Cara-cara diferensiasi dapat dilakukan menghasilkan laba di atas rata-rata.
dengan citra rancangan (merek), Posisi ini memberikan perlindungan
teknologi, karakteristik khusus, terhadap setiap kekuatan persaingan.
pelayanan pelanggan, jaringan
penyalur, dan dimensi yang lain. 5. Pengembangan Strategi Bersaing
PETERNAK PERUSAHAAN
SAPI POTONG
BLANTIK
DISTRIBUTOR
RETAILER
KONSUMEN AKHIR
401
8.1.1. Peternak berfungsi sebagai stok barang
dagangan. Blantik juga berperan
Peternak sebagai pemelihara sebagai pedagang pengumpul yang
ternak dalam jumlah sedikit. Ternak mensuplai pedagang lain yang lebih
hasil peliharannya dipasarkan langsung besar.
ke penjagal ternak atau ke pasar
hewan. 8.1.4. Pasar Hewan
PETERNAK PERUSAHAAN
SAPI PERAH
KOPERASI INDUSTRI
PENGOLAHAN
DISTRIBUTOR PENGECER
KONSUMEN AKHIR
404
setengah akhir. Konsumen akhir 9. Menyusun Rencana Pemasaran
dalam arti mereka langsung Sapi Potong
mengkonsumsi produk, sedang
setengah akhir adalah mereka yang Rencana pemasaran meru-
membeli produk susu untuk untuk diolah pakan s u a t u d o k u m e n p e r e n c a n a a
lagi, misalnya pembuat roti, penjual n y a n g disusun secara teliti agar
beef burger, dll. Pengecer terdiri dari pemasaran produk dapat terlaksana
pengecer susu segar yang berda- dengan baik. Pada suatu usaha
gang keliling, toko, supermarket, peternakan baru kegiatan ini dilakukan
pasar swalayan, dll. sebelum kita memulai membuat suatu
produk. Pada usaha yang sudah
8.2.4.3. Konsumen Akhir berjalan rencana ini disusun setiap
tahun, biasanya menjelang akhir tahun
Konsumen akhir adalah konsumen kegiatan berjalan. Kegiatan dimu- lai
yang membeli produk susu untuk dengan analisis kebutuhan, strategi,
dikon- sumsi keluarganya. Pembelian taktik pemasaran gugus wiraniaga,
dalam jumlah sedikit dan tidak dan penjualan.
diperjualbelikan lagi.
9.1. Strategi Pemasaran
Peternak atau pengusaha dapa
t memilih jalur untuk pemasaran 9.1.1. Analisis Kebutuhan
produknya. Semakin pendek mata
rantai antara produsen dan Kebutuhan daging dan susu s
konsumen akhir, m a k a a k a n s e m a k ecara nasional per tahun sebanyak
i n b e s a r m a r g i n keuntungan yang susu 2.046.000.000 kg sedang daging
diperoleh produsen, konsekuensinya sebanyak 2.340.171.429 kg. Dalam
pekerjaan makin banyak untuk memulai usaha tentunya kita tidak
memasarkan produknya. Sebaliknya mungkin memenuhi kebutuhan secara
semakin panjang mata rantai semakin nasional, tergantung dari skala usaha
kecil keuntungan di tingkat produsen, kita maka kita bisa memenuhi berapa
tetapi semakin sedikit pe- kerjaan bagian dari kebutuhan tersebut.
pemasaran yang ditanganinya, k a r e n Mengingat luasnya wilayah negara
a p a d a s e t i a p m a t a r a n t a i men kita, wilayah yang akan menjadi target
g a m b i l keuntungan. pemasaran kita kita batasi.
405
Produk yang dibutuhkan 9.1.3. Targeting
konsumen atau pasar daging segar
terdiri dari daging domba, kambing, 9.1.3.1. Mengidentifikasi Potensial
kerbau, dan sapi. Untuk daging sapi Pasar
dikategorikan daging sapi muda (veal)
Targeting merupakan aktivitas me-
dan daging sapi de- wasa. Konsumen
milih calon segmen konsumen,
pembeli daging terdiri dari rumah
tangga, restoran, dan seba- gian besar misalnya kita memilih propinsi Jawa
adalah pedagang bakso. Daging sapi Barat. Di Jawa Barat terdiri dari 19
merupakan bahan baku utama d a l a m kabupaten. Jika skala usaha kita tidak
p e m b u a t a n b a k s o d i s a m p i n g bahan terlalu besar, kita masih memilih
campuran lainnya. Daging yang tidak beberapa kabupaten yang akan kita
laku pada hari yang sama biasanya
jadikan target pasar produk kita.
diolah menjadi dendeng atau abon.
Tabel 46. menunjukkan kabupaten
Untuk konsumen kota besar tentunya
dan kebutuhan sapi per hari di Jawa
terdapat industri pengolahan apakah
pabrik bakso, cornet beef, sosis, dan Barat.
9.1.2. Segmentasi
406
Tabel 46. Kebutuhan Sapi setiap Misal kita memutuskan memilih
Kabupaten dan Kota di Jawa Barat 5 kabupaten untuk memasarkan sapi
kita. Yaitu kabupaten: Cianjur,
Kebutuhan
Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.
No. Kabupaten per hari
Pada kelima kabupaten tersebut dicari
(Ekor)
kebutuhan sapi setiap hari 250 ekor.
1. Banjar 50
Para pembeli produk yang potensial
2. Tasikmalaya 50
dicatat dan diidentifikasi. Jika kita
3. Cirebon 50 mentargetkan 10% dari pangsa pasar
4. Indramayu 50 maka kita akan memasarkan 25 ekor
5. Bandung kota 100 sapi per hari atau 750 ekor per bulan.
6. Bandung 50
Data pejagal di lima kabupaten
7. Kuningan 50
terse- but di identifikasi. Kemudian kita
8. Garut 50 memilih beberapa pejagal yang akan
9. Cianjur 50 kita jadikan target pembeli sapi.
10. Sukabumi 50 Pengumpulan data bisa dilakukan
11. Bogor 50 dengan meminta data sekunder ke
dinas peternakan dan dinas
12. Depok 50
perindustrian perdagangan.
13. Bekasi 50
14. Kerawang 50 9.1.3.2. Pembeli yang Potensial
15. Subang 50 Ditetapkan
16. Purwakarta 50
Untuk mengetahui harga jual,
17. Ciamis 50
baik ternak hidup maupun daging
18. Indramayu 50
segar kita bisa melakukan survey ke
19. Sumedang 40 pedagang daging ataupun survey ke
jagal ternak.
Catatan: Angka estimasi, untuk latihan
pemasaran
407
Sesuai dengan target pasar yang dalam memilih pembeli yang kita
dipilih secara geografis, maka kita pertimbangkan tidak hanya harga
identifikasi jagal ternak yang ada di yang tinggi tetapi juga reputasi pembeli
wilayah tersebut. Jagal-jagal tersebut tersebut, banyak penjual yang tergiur
kita datangi dan kita tanya berapa dengan harga yang tinggi, tetapi
harga sapi kalau mereka beli. Harga kesulitan dalam penagihan
yang berlaku bervariasi ada yang pembayaran ternaknya. Hal ini sering
sistem taksir berat badan atau berakhir dengan sengketa antara
harga per ekor dan ada harga per pembeli dan penjual.
kilo- gram berat hidup. Usahakan
transaksi penjualan dengan 9.1.4. Diferensiasi
berpedoman berat badan. Misal
harga per kg Rp 20,000 berat hidup. Misal kita melakukan
Harga yang berlaku di setiap daerah pembedaan untuk produk sapi kita
tentunya bervariasi. Jangan lupa dengan sapi milik perusahaan lainnya,
disepakati tatacara pembayaran. bentuk tulang kecil-sedang, jenis sapi
BX, dengan umur mini- mal 2 tahun.
Cara pembayaran ada yang Diferensiasi layanan dengan kita
tunai, kredit, atau jual putus berjangka. berikan jasa pengantaran sapi untuk
Sebaiknya diupayakan penjualan pembelian di atas 5 ekor.
secara tunai karena sudah menjadi
rahasia umum t a t a n i a g a s a p i c u k u p 9.2. Taktik Pemasaran
r u m i t , b a n y a k transaksi yang macet
karena berbagai macam hal. Ada 9.2.1. Produk
yang macet di tingkat pedagang
daging dan ada yang macet di tingkat Produk kita adalah sapi BX
jagal ternak. Pemilihan pembeli dengan struktur tulang kecil sampai
didasarkan pada reputasi (track sedang, berat antara 400-600 kg,
record) pembeli, yang bisa diketahui umur minimal 2 tahun. Jaminan
dari kondisi keuangan, informasi dari kualitas ternak biasanya dinilai dari
penjual lainnya. Hal ini penting untuk kondisi ternak. Kondisi ternak yang
menjamin kelancaran pembayaran banyak dipertimbangkan meru-
transaksi jual beli. Pembeli dengan pakan kesehatan, keutuhan (tidak
reputasi yang kurang baik jangan cacat), gemuk kurusnya kondisi sapi,
dipilih, sedang pembeli dengan besar kecilnya tulang sapi, jenis
reputasi yang baik kita dekati. Jadi kelamin (jantan atau betina), bentuk
408
ternak. Bentuk ternak sangat ternak. Pada saat musim sekolah
mempengaruhi terutama untuk ternak (tahun ajaran baru) juga turun karena
yang digunakan untuk korban. Sedang banyak peternak menjual sapinya.
untuk ternak konsumsi sangat Sebaliknya harga ternak naik pada saat
tergantung dengan kondisi-kondisi musim bulan lebaran haji, perkawinan,
tersebut di atas. Kondisi ternak tersebut lebaran, natal, dan tahun baru.
sangat mempengaruhi tingkat harga Kenaikan tertinggi terjadi pada saat
ternak. lebaran haji. Fluktuasi harga tersebut
harus diprediksi untuk menyusun
9.2.2. Harga strategi pemasaran dan prediksi
pendapatan perusahaan tahunan.
Harga jual kita tetapkan Rp.
9.2.3. Tempat
20.000,- per kg berat hidup untuk sapi
jantan dan Rp.18.000,- untuk sapi
Sapi dipasarkan ke pejagal di
betina. Cara pembayaran dilakukan
lima kabupaten yaitu Cianjur,
secara tunai. Setelah p e m b e l i d i p i l i h
Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.
t e n t u n y a k i t a m u l a i melakukan nego
Data alamat pejagal yang dipilih kita
harga dan berapa banyak pembeli
identifikasi dan kita dokumentasikan.
mau membeli produk kita. Dari pembeli
terpilih akan terseleksi jika tidak
9.2.4. Promosi
tercapai kesepakatan harga, tata cara
pembelian dan jumlah pembelian.
● Periklanan
Dalam menyepakati harus dibuat
sedetil mungkin, misal apakah harga
Periklanan ini kita lakukan
franko jagal atau harga di kandang.
lewat surat kabar dan majalah.
Cara pengiriman, waktu pengiriman,
Kita tidak mengiklankan lewat televisi
pengiriman minimum, dll.
karena biaya iklan mahal. Sebagai
gambaran, biaya iklan di surat kabar
Harga ternak sepanjang tahun
nasional sekali terbit untuk ukuran
akan berfluktuasi. Fluktuasi tersebut
7x9 cm sebesar Rp 8.000.000,-.
dipenga- ruhi oleh musim, masa anak
sekolah, musim perkawinan,
● Penjualan Pribadi
perayaan lebaran, tahun baru, dan
natal. Pada musim ke- marau harga
Promosi bisa dilakukan denga
ternak turun karena sulit mencari
n pendekatan langsung ke pembeli
rumput sehingga banyak petani menjual
409
(jagal) maupun pabrik pengolahan 9.2.6. Negosiasi Harga
daging. Diperlukan penjual (sales)
yang pandai mempromosikan Negosiasi harga terus dilakukan
keunggulan sapi atau produk kita. sejalan dengan perkembangan harga
Untuk itu diperlukan sales yang pasar. Banyak penjual dan pembeli
pandai bernegosiasi dan menarik yang mau terikat kontrak jangka
penampilannya. panjang mengingat fluktuasi harga.
Harga sapi bersifat going rate price
● Promosi Penjualan artinya harga ternak berubah sejalan
dengan perubahan harga produk di
Promosi penjualan dilakukan pasaran. Untuk itu penjual harus selalu
dengan mengikuti pameran mengikuti perubahan harga pasar,
pembangunan, dan pameran jangan sampai ketinggalan.
perdagangan yang diselenggarakan Kesalahan dalam penetapan harga
oleh pemerintah dan asosiasi relevan. akan berakibat menurunnya laba
perusahaan. Hasil kesepakatan harga
● Publisitas dibuat secara tertulis untuk meng-
hindari salah persepsi antara pembeli
Perusahaan kita dapat menulis dan penjual. Dalam perjanjian harus
artikel tentang ruminansia besar. disebutkan waktu berlakunya perjanjian
Artikel tersebut kemudian kita tersebut dan ada klausul bahwa jika
publikasikan melalui majalah terjadi perubahan pasar kedua belah
pertanian dan koran. Dengan pihak sepakat untuk merevisi perjanjian
demikian perusahaan kita secara tersebut.
tidak langsung terpublikasikan.
Hasil analisis dan negosiasi
9.2.5. Penjualan petugas diinformasikan kepada
manager pemasaran. Kesepakatan
Penjualan merupakan untuk setiap jagal tentunya ada yang
pemindahan hak milik melalui sama dan ada yang beda, masing-
transaksi pembelian. Pembeli masing jagal harus dicatat. Kondisi
memperoleh hak atas produk yang tersebut menuntut jasa penjualan yang
dibeli sedangkan penjual mem- berbeda satu dengan lainnya. Baik dari
peroleh hak jasa (uang) melalui segi jumlah yang dibeli, harga, cara
produk yang dijual. pembayaran, cara pengiriman dll.
410
9.3. Aktifitas Penunjang Pemasaran 9.3.2. Pemberian Perlakuan
411
9.3.4. Melengkapi Dokumen Jika perusahaan memiliki armada
sendiri maka bagian penjualan bisa
Dokumen yang diperlukan mengorder bagian yang mengurusi
untuk penjualan sapi adalah nota kendaraan untuk menggunakan
penimbangan sapi, surat jalan dari kendaraan tersebut. Sopir harus tahu
perusahaan, surat keterangan sehat persis ke mana atau alamat pembeli
dari dinas peternakan, dan nota ternaknya. Perjalanan yang tidak efisien
penjualan. Dokumen biasanya dibuat misalnya lupa jalur pendek, jalur macet
minimum rangkap 2, masing-ma- sing dll akan meningkatkan biaya
1 lembar untuk pembeli dan satu transportasi. Untuk itu sopir harus
kembali ke penjual untuk dokumen belajar rute pengiriman yang paling
administrasi. efisien, termasuk jalur-jalur alternatif
jika terjadi kemacetan. Kendaraan
9.3.5. Mengatur Tranportasi yang digunakan juga harus dirawat
secara teratur agar pengiriman ternak
Pengangkutan ternak hidup biasa lancar sesuai jadwal yang
memerlukan penanganan khusus. Alat dikehendaki pembeli.
transportasi juga diperlukan yang
baknya tinggi untuk menghindari Jika perusahaan tidak memiliki
ternak meloncat. Penjual juga harus armada angkutan sendiri, maka
mengetahui kapasitas setiap jenis penjual harus menyewa kendaraan dari
kendaraan, yang digunakan. Muatan perusahaan jasa angkutan. Dalam
yang berlebih atau terlalu banyak pemesanan kendaraan harus
membahayakan ternak bisa disepakati harga dan jumlah ternak
terhimpit, terinjak yang menyebabkan yang dikirim, serta waktu pengiriman.
kecelakaan dan kematian ternak Ketidaktepatan waktu pengiriman
selama pengangkutan. Sebaliknya akan menurunkan kepuasan
pengangkutan yang terlalu sedikit akan pelanggan bahkan pembatalan
menurunkan efisiensi biaya transportasi. kontrak jual-beli.
Jenis kendaraan yang digunakan
tentunya disesuaikan dengan jumlah Setelah truk datang maka ternak
ternak yang akan diangkut, misal untuk harus dinaikkan ke atas truk. Untuk
mengangkut 8 ekor kita bisa meng- menaikkan ternak harus
gunakan kendaraan sekelas colt menggunakan load-ing ramp (tangga
diesel doble ban. sapi) yang tingginya disesuailan
dengan tinggi bak truk yang
412
digunakan. Posisi pengaturan di besar. Diperlukan kebijakan
dalam truk biasanya dengan posisi perusahaan yang tegas jika terjadi
pantat bertemu pantat jika lebih satu piutang, apakah akan melanjutkan
baris. Load- ing ramp berfungsi untuk transaksi, atau menghentikan dan
memudahkan menaikkan sapi dan mencari pembeli.
menghindari cedera pada ternak (patah
kaki, luka, dan lain- lain). 9.3.7. Penetapan Logistik
414
9.5.3. Income Statement (Pernyataan 9.5.4. Mengevaluasi Pemasaran
Pendapatan)
● Analisis Data Penjualan
Pendapatan dihitung dalam kurun
waktu satu tahun, dengan dasar per- Data penjualan dicatat (dibukukan)
hitungan di atas maka akan diperoleh dan dokumen penjualan diarsip
pendapatan seperti tertera pada Tabel 48. secara tertib. Data tersebut kemudian
Perhitungan dihitung sebelum dikurangi dianalisa untuk menghitung laba rugi
biaya pajak dan bunga bank (EBIT). perusahaan. Berdasarkan analisa
laba rugi akan dilakukan perbaikan
Tabel 48. Pendapatan Pertahun operasinal perusahaan agar lebih
kompetitif dan menguntungkan.
Jumlah
No. Uraian
(ribu) ● Monitoring Penjualan
A Pemasukan
Jual Sapi 63,000,000 Kondisi pasar atau konsumen
yang terus berubah maka rencana
B Pengeluaran
pemasaran tersebut perlu direview setiap
1 Tenaga 174,000
waktu. Review berhubungan dengan
2 Transport Sapi 225,000 tingkat harga yang berlaku pada saat
3 Biaya Listrik 2,400 ini, jumlah permintaan pembeli, dan
4 Operasional 12,000 persediaan ternak. Ketiga fak- tor tersebut
Kantor dijadikan bahan dalam melaku- kan
5 Telpon 12,000 peninjauan rencana pemasaran dan
6 Air 1,200 termasuk perubahan target, volume
7 Trasportasi 120,000 pen- jualan dan persediaan ternak.
415
Penyimpangan negatif akan bermanfaat untuk membantu
menurunkan kinerja tenaga penjual dan memprediksi harga, dan sebaliknya
harus dicari penyebab dan solusinya. makin besar wilayahnya makin bias
Sebaliknya penyimpangan positif juga hasilnya.
dianalisa untuk memperbiki rencana
pemasaran di masa yang akan datang. 10. Memasarkan Hewan Kurban
Penyimpangan yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang mudah diprediksi lebih Pemeluk agama Islam setiap
mudah di antisipasi, tetapi ada bebarapa tahun merayakan hari idul qurban
faktor yang sulit dimengerti penyeban dengan menyembelih ternak sapi,
penyimpangan tersebut, seper- ti domba, atau kambing. Misal pada
bencana alam, perubahan kebijakan tahun 2007 jatuh pada 20 Desember
pemerintah, perubahan pola 2007. Pada saat tersebut harga
konsumsi masyarakat dll. ternak lebih tinggi dari hari-hari
biasanya. Namun demikian ternak yang
Harga dan volume penjualan bu- dikurbankan harus memenuhi beberapa
kanlah satu-satunya tolok ukur prestasi syarat tertentu.
penjualan, di sini perlu juga dianalisa
biaya-biaya pemasaran. Kontrol atas 10.1. Persyaratan Hewan Qurban
biaya pemasaran bisa menekan biaya menurut Syariat Islam
dan meningkatkan kemampulabaan pe-
rusahaan. ● Hewan sehat, tidak cacat misalnya
tidak pincang, tidak buta, telinganya
● Trend Harga Diidentifikasi tidak rusak, dan tidak kurus serta
ekornya tidak terpotong.
Harga-harga selama 5 tahun ● Umur hewan untuk kurban.
terakhir didata dan dibuatkan trend ● Domba atau kambing yang
kenaikan harganya. Trend ini telah berumur satu tahun atau lebih
diperlukan untuk mem- prediksi harga di (yang telah berganti gigi).
tahun yang akan datang. Kenaikan
rata-rata tahunan dihitung, juga data Sapi/kerbau yang telah
kenaikan pada bulanan untuk berumur minimal 2 tahun atau yang
memprediksi perubahan harga telah berganti gigi. Penentuan umur
secara lebih detil dan cermat. Data kambing/domba dapat dilakukan
yang dikumpulkan dari suatu wilayah dengan memperhatikan pergantian gigi-
tertentu, makin kecil wilayahnya makin gigi pertama menjadi gigi terasah.
416
10.2. Ketentuan Umur 10.2.3. Aspek Normatif
417
Harga hewan kurban tahun 2007 agar pada waktunya ternak telah
di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, memenuhi syarat sebagai hewan
dan Tangerang diperkirakan sebagai kurban. Kehilangan peluang tersebut
berikut:
bisa mengakibatkan kerugian karena
harga ternak setelah hari kurban
Tabel 49. Perkiraan Harga Hewan
kembali normal.
Kurban 2007
419
a. memproduksi sendiri b. pembayaran ternak
b. meminta c. pengangkutan ternak
c. pertukaran (membeli)
d. transaksi jual beli ternak
d. semua jawaban benar
8. Mengapa harga sapi kurban lebih
3. Diferensiasi produk bertujuan untuk tinggi dari sapi konsumsi
a. membuat produk yang berbeda a. permintaan tinggi
dengan produsen lainnya b. pembeli tidak tahu harga
b. memberi ciri khas pada produk kita c. suplai sapi sedikit
c. memberi pembatas persaingan d. sapinya lebih gemuk
d. semua benar
9. Pemasaran susu dapat dilakukan ke:
4. Targeting konsumen adalah kegiatan a. konsumen langsung
a. memilih segmen yang akan jadi b. koperasi
target pemasaran produk kita c. perusahaan pengolahan susu
b. memilah-milah konsumen d. semua benar
c. mentarget semua konsumen
10. Memperkirakan berat badan sapi
d. tidak memilih konsumen
untuk transaksi penjualan sebaiknya
5. Penetrapan harga sapi hidup mengikuti: a. ditimbang dengan timbangan
a. standar harga yang ditentukan digital
perusahaan b. ditimbang dengan timbangan
b. mengikuti harga pasar manual
c. harga tetap c. perkiraan berat tubuh
d. target keuntungan per ekor d. pengukuran dengan pita gordas
BAB 10
Sapi induk yang dibeli sebanyak Harga susu Rp. 3.250,- per liter.
50 ekor berupa sapi dara jenis FH Dengan demikian produksi susu per
424
3.2. Biaya Variabel 3.3 Total Biaya
Total biaya merupakan penjumlahan
Yang termasuk biaya variabel antara
dari biaya tetap dan biaya variable. Dari
lain pakan, obat, tenaga kerja, listrik, dll.
perhitungan usaha sapi perah maka
Contoh perhitungan biaya variabel tertera
biaya yang diperlukan =
pada Tabel 52. Besarnya biaya variabel
R p . 567.940.000 + Rp. 195.200.000 =
adalah Rp.195,200,000.
Rp. 763.140.000
425
Table 52. Biaya Variabel (Variable Cost)
426
Biaya Variabel Tahun 2
427
4. Perhitungan Pendapatan 4.2 Pendapatan Tahun Kedua
4.1. Pendapatan Tahun 1 sampai Tahun Kelima
No Pemasukan Tahun 1
Pendapatan tahun kedua, ketiga, ke-
1 Jual susu 0 empat, dan kelima tertera pada tabel 54.
Total 589.494
428
4.3. Pendapatan Tahun 6 5. Akuntasi Keuangan
Total 812,890,000
429
5.2. Perhitungan Laba Rugi ● EAT adalah Earning After Tax
atau pendapatan setelah bunga
● Pendapatan dihitung dalam waktu
dan pajak, dihitung dengan
1 tahun yang diperoleh dari
mengurangi EBT dengan
penjualan susu, pupuk kandang,
besarnya pajak perusahaan. Pada
anak sapi, dan sapi afkir pada tahun
tahun pertama terlihat nilai minus
ke-6.
atau rugi, hal ini dikarenakan sapi
● Penyusutan dihitung sebesar
belum memproduksi susu, jadi
10% dari biaya tetap, umur
pendapatan hanya diperoleh
peralatan dianggap 10 tahun.
dari penjualan pupuk kandang.
● EBIT adalah Earning Before
Pada tahun kedua sampai ke-5
Interes and Tax atau pendapatan
terlihat EAT positi karena ada
sebelum bunga dan pajak.
pendapatan dari penjualan susu
Dihitung dengan pendapatan
dan anak sapi. Pada tahun ke-6,
dikurangi biaya dan penyusutan.
terjadi peningkatan pendapatan
● Bunga ditetapkan sebesar 12% dari penjualan sapi afkir. Untuk
per tahun dan dihitung dari lebih detilnya dapat dilihat
besarnya pinjaman. pada aliran dana (cash flow)
● EBT adalah Earning Before Tax yang terdapat pada lampiran.
atau pendapatan sebelum pajak. Keuntungan yang diperoleh pada
Pajak perusahaan sebesar 11.5% tahun keenam sebesar
dihitung dari keuntungan kotor Rp. 532.679.000,-. Laporan laba
perusahaan (EBT). rugi tertera pada Tabel 57
No Uraian 1 2 3 4 5 6 Total
1 Pendapatan 27,000 589,494 589,494 589,494 589,494 839,494 3,224,470
2 Biaya 762,430 191,740 191,740 191,740 191,740 191,740 1,721,130
3 Penyusutan 56,794 56,794 56,794 56,794 56,794 56,794 340,764
4 EBIT -792,224 340,960 340,960 340,960 340,960 590,960 1,162,576
5 Bunga 12% 0 91,547 91,547 91,547 91,547 91,547 457,734
6 EBT -792,224 249,413 249,413 249,413 249,413 499,413 704,842
7 Pph 11.5% 0 28,683 28,683 28,683 28,683 57,433 172,163
8 EAT -792,224 220,731 220,731 220,731 220,731 441,981 532,679
430
5.3. Neraca (Balance Sheet) operasional selama 1 tahun. Nilai
mesin dan bangunan diperoleh dari
5.3.1 Aktiva dan Pasiva modal tetap (fix cost) dikurangi
Neraca terdiri dari AKTIVA dan penyusutan selama setahun. Nilai
PASIVA. penyusutan dihitung 10% dari modal
tetap. Hutang jangka pendek kita
● Aktiva terdiri dari aktiva lancar
anggap tidak ada walaupun pada
yang terdiri dari piutang, uang kas
kondisi riil selalu terjadi. Hutang
dan tambahan investasi. Aktiva
jangka panjang merupakan pinjaman
tetap terdiri dari penyusutan dan ke Bank untuk biaya tetap dan
nilai mesin, bangunan, tanah, dan operasional. Modal sendiri pada
biaya tetap lainnya. perhitungan ini adalah 50 juta. Untuk
● Pasiva terdiri dari kewajiban dan memudahkan perhitungan semua laba
equitas. Kewajiban terdiri ditahan oleh pemilik usaha. Laba
hutang jangka pendek dan hutang ditahan merupakan akumulasi dari
jangka p a n j a n g . H u t a n g j a n g k a nilai penyusutan, nilai sisa bangunan,
pendek misalnya hutang bahan tanah dan keuntungan . Neraca usaha
pakan yang harus dibayar dalam s a p i perah tertera pada Tabel 52.
waktu singkat (kurang dari 2
bulan). Hutang jangka panjang
5.4. Aliran Dana (Cash Flow)
berupa hutang yang waktunya
tahunan, misal investasi biaya Aliran dana atau cash flow meng
tetap. Equitas terdiri dari modal gambarkan uang yang keluar dan
sendiri, laba ditahan. Laba ditahan yang masuk. Perhitungan dibuat
berapa keuntungan yang belum bulanan selama 1 tahun. Model-model
diambil oleh pemilik usaha. Pada penyusunan cash flow ada bermacam-
kondisi riil pemilik akan mengambil macam, pada kali ini akan kita ambil
labanya untuk membiayai hidupnya. satu contoh saja yang sudah banyak
digunakan.
5.3.2. Kalkulasi Aktiva dan Pasiva
Masing-masing dijelaskan sebagai
Piutang pada akhir tahun
berikut:
pertama kita anggap tidak ada.
5.4.1. Kas Awal
Uang kas jumlahnya diperoleh dari
cash flow bulan Desember tahun Kas awal pada saat mulai
pertama . Investasi dihitung dari biaya usaha merupakan modal sendiri
431
yang dimiliki oleh pemilik usaha. Kas 5.4.4. Surplus/Defisit
awal pada bulan berikutnya
merupakan kas akhir pada bulan Surplus/Defisit dihitung dengan
sebelumnya. Misalnya kas akhir bu- menjumlahkan kas awal ditambah total
lan Januari Rp. 209.180.000,- akan pemasukan kemudian dikurangi total
menjadi kas awal bulan Pebruari, pengeluaran. Pada tahun pertama
demikian seterusnya. Setelah ganti
karena biaya investasi besar maka
tahun, maka kas akhir tahun
terjadi defisit, untuk itu diperlukan
pertama akan menjadi kas awal tahun
kedua. pinjaman untuk operasional usaha sapi
perah.
5.4.2. Pemasukan
5.4.5. Pembiayaan
Pemasukan pada tahun
pertama hanya dari jual pupuk Pembiayaan terdiri dari pinjaman,
kandang, belum ada pemasukan dari cicilan hutang, bunga pinjaman, dan
jual susu dan anak sapi. Pada tahun pajak. Pada tahun 1, sapi belum ber-
pertama sapi belum beranak dan produksi sehingga perusahaan
belum memproduksi susu (Laktasi). tidak perlu membayar cicilan dan
Pemasukan kemudian dijumlahkan bunga bank. Masa tenggang antara
pada kolom total pemasukan. pinjaman dan pembayaran cicilan
disebut grace period, dalam hal ini
grace periode selama 1 tahun. Pajak
Total Pemasukan
pada tahun pertama juga nihil atau
Pemasukan merupakan pen- tidak membayar karena perusahaan
jumlahan dari kas awal dan masih defisit. Besarnya pajak usaha
pemasukan. dihitung sebesar 111⁄2% dari
keuntungan perusahaan. Lihat
5.4.3. Pengeluaran perhitungan laba rugi. Total
pembiayaan dihitung dengan me-
Pengeluaran pada tahun pertama
ngurangi pinjaman dengan cicilan,
terdiri biaya tetap dan biaya variabel. bunga dan pajak.
Pada tahun berikutnya pengeluaran
hanya biaya variabel saja. Kemudian
semua pengeluaran dijumlahkan pada
kolom total pengeluaran.
432
5.4.6. Kas Akhir 5.5.2. BEP Unit
Cash flow usaha sapi perah selama BEP = 567.940.000 = 329.431 liter
6 tahun tertera pada Tabel 59. 3250-1302
BEP merupakan suatu kondisi liter per tahun, dan produksi susu
dimana diperoleh kalkulasi yang dimulai pada tahun ke dua, maka BEP
impas usaha sapi perah tidak rugi dan akan dicapai pada awal tahun ke
433
Tabel 58. Neraca tahun 1 dan Tahun ke 6 (Dalam Ribuan)
A AKTIVA
1 Aktiva Lancar tahun 1 tahun 6
Piutang 0 0
Uang Cash 77,460 831,927
Investasi 194,950 0
Total Aktiva Lancar 272,410 831,927
2 Aktiva Tetap
Penyusutan Mesin-Bangunan 16,794 100,764
Mesin Bangunan 151,146 67,176
Penyusutan Sapi Induk 0 100,000
Sapi Induk 350,000 250,000
Tanah 50,000 50,000
Total Aktiva Lancar 567,940 567,940
Total Aktiva 840,350 1,399,867
B PASIVA
1 Kewajiban
Hutang Jangka Pendek 0 0
Hutang Jangka Panjang 762,890 0
Total Kewajiban 762,890 0
2 Equitas
Modal Sendiri 50,000 50,000
Laba Ditahan 27,460 1,349,867
Total Equitas 77,460 1,399,867
Total Pasiva 840,350 1,399,867
434
Tabel 59. Cash Flow 6 Tahun (Dalam Ribuan)
NO URAIAN Tahun 1 2 3 4 5 6
A Kas Awal 50,000 77.460 184.103 290.747 397.390 504,034
B Pemasukan
1 Jual susu 0 487.494 487.494 487.494 487.494 487,494
2 Jual pupuk kandang 27,000 27.000 27.000 27.000 27.000 27,000
3 Jual pedet 0 75.000 75.000 75.000 75.000 75,000
4 Jual sapi afkir 250,000
Total Pemasukan 27,000 589.494 589.494 589.494 589.494 839,494
C Pengeluaran
1 Modal tetap 567,940 0 0
2 Tenaga kerja 50,400 50.400 50.400 50.400 50.400 50,400
3 Listrik 3,600 3.600 3.600 3.600 3.600 3,600
4 Konsentrat 90,000 94.000 94.000 94.000 94.000 94,000
5 Operasional kantor 3,600 3.600 3.600 3.600 3.600 3,600
6 Operasional mobil 18,240 18.240 18.240 18.240 18.240 18,240
7 Obat-obatan 1,250 2.500 2.500 2.500 2.500 2,500
8 Sewa tanah 12,000 12.000 12.000 12.000 12.000 12,000
9 Penanaman rumput 8,000 0 0 0 0 0
10 Perawatan rumput 5,600 5.600 5.600 5.600 5.600 5,600
11 MR 1,800 1.800 1.800 1.800 1.800 1,800
Total pengeluaran 762,430 191.740 191.740 191.740 191.740 191,740
D Surplus defisit -685,430 475.214 581.857 688.501 795.144 1,151,788
E Pembiayaan
1 Pinjaman 762,890 0 0 0 0 0
2 Cicilan hutang+Bunga 0 21.869 21.869 262.428 262.428 262,428
3 Pajak 0 28.683 28.683 28.683 28.683 57,433
Total pembiayaan 762,890 291.111 291.111 291.111 291.111 319,861
F Kas Akhir 77,460 184.103 290.747 397.390 504.034 831,927
435
6. Aplikasi Konsep 7. Lembar Pemecahan Masalah
436
8. Lembar Pengayaan 5. Yang termasuk biaya variabel
adalah
Pilihlah salah satu jawaban yang a. tenaga kerja
paling benar pada pertanyaan di bawah b. pakan
ini. c. obat-obatan
d. semua benar
1. Pada usaha sapi perah produk
utamanya adalah 6. Jika kita pinjam uang sebesar Rp.
a. susu 100. 000. 000, dengan bunga
b. pedet sebesar 16% per tahun maka
c. kompos besarnya bunga per tahun adalah:
d. sapi afkir a. 1.600.000
b. 1.000.000
2. Pada usaha penggemukan sapi
c. 3.200.000
produk utamanya adalah
d. 1.500.000
a. sapi
b. kompos 7. Jika biaya tetap produksi sapi
c. tenaga kerja potong sebesar Rp. 50.000.000,
d. pedet sedangkan harga produk Rp.
7.000.000 dan biaya variabel
3. Produksi susu per tahun 3.780 sebesar Rp. 3.000.000, maka BEP
liter. Jika lama laktasi 270 hari, dicapai pada
berapa rata-rata produksi per hari a. Rp. 87.500.000
sebanyak: b. Rp. 150.000.000
a. 20 liter c. Rp. 21.000.000
b. 14 liter d. Rp. 35.000.000
c. 10 liter
8. Jika pendapan usaha sapi perah
d. 16 liter
sebesar Rp. 80.000.000, sedang
biaya sebesar Rp. 60.000.000
4. Yang termasuk biaya tetap (fixcost)
maka besar BCR (Benefit Cost
adalah Ratio) adalah:
a. bangunan
a. 1,3
b. alat dan mesin
b. 1,5
c. tanah
c. 1,8
d. semua benar
d. 1,6
437
9. Investasi bangunan dan Kunci jawaban
peralatan sebesar Rp. 1. a
120.000.000. jika besarnya 2. a
penyusutan 10% per tahun, maka 3. b
nilai penyusutan adalah 4. d
a. Rp. 120.000.000 5. d
b. Rp. 10.000.000 6. a
c. Rp. 1.200.000 7. a
d. Rp. 12.000.000 8. a
9. d
10. Jika kita menjual sapi 10. a
sebanyak 50 ekor, dengan
harga per ekor Rp. 7.000.000
dan penjualan pupuk sebesar
15.000 kg dengan harga per kg
Rp. 500., maka pendapatan yang
kita peroleh
a. Rp. 357.500.000
b. Rp. 350.000.000
c. Rp. 105.000.000
d. Rp. 75.000.000
438
BAB 11
439
3. Peningkatan Sarana dan Pertanian, program diploma,
Prasarana dan pendidikan perguruan tinggi.
Lulusan tersebut akan mengisi
Peningkatan sarana pra- pekerjaan pada sistem agribinis
sarana terdiri dari peternakan, baik sebagai teknisi,
pengembangan sarana-sarana peneliti, manajer, dan lain-lain.
usaha peternakan, lembaga
keuangan, dan pengembangan 6. Pengembangan
sarana pengolahan serta Infrastruktur
pemasaran.
Infrastruktur yang dikembang-
4. Peningkatan Inovasi dan kan meliputi listrik, irigasi, jalan
Diseminasi raya, pelabuhan, pasar, dan lain-
lain. Pengembangan ini
Penelitian di bidang peternakan melibatkan departemen terkait
dilakukan dengan mengem- seperti departemen pekerjaan
bangkan balai penelitian ternak, umum, pemda, dan lain-lain.
balai penelitian kesehatan ternak,
balai penelitian sapi perah, pene
litian hijauan makanan ternak,
pusat-pusat pembibitan, pusat
inseminasi buatan, dan lain-lain.
Hasil-hasil pengembangan
kemudian didesiminasikan ke
peternak melalui penyuluhan dan
pelatihan peternak.
5. Peningkatan Pendidikan
Peningkatan pendidikan
dengan mengembangkan
Sekolah Menengah Kejuruan
440
Lampiran A
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2004. Guide to Good Dairy Farming Practice 2004. A joint publication of
the International Dairy Federation and the Food and Agriculture Organization of
the United Nations Rome, January 2004
Anonimus, 2006. Statistik Pertanian 2006, Pusat Data dan Informasi Deptan, Deptan.
Anonimus, 2007. http://www.depkop.go.id/sipp-kukm/
Anton, A. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009, Departemen Pertanian
Annida Online : http://www.ummigroup.co.id/ Selasa, 18 Januari 05
AAK, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong Dan Kerja. Kanisius Yogyakarta
Blakely, J. 1998,. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University
Pess
Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius Yogyakarta
Eitgen W et all, 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley and Son,
USA.
Frandson. Penerjemah Srigandono dan Praseno K. 1992. Anatomi dan Fisiologi
Ternak. Penerbit Gajah Mada University Press.
Gasperz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Jakarta
Hill, D.H. 1988. Cattle and Buffalo Meat Production in the Tropics. Granada
Publishing Ltd. London.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Jurgenson. 1980. Approved Practices in Beef Cattle Production. The Interstate
printers and publiher. Inc.
Kotler, P.1998. Manajemen Pemasaran 9e. PT Prenhalindo, Jakarta
Kisdarto, A. 2001. Produktifitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Gramedia ,
Jakarta
Lyford, S.J. 1988. Growth and Development of Rumen Digestive System in:
Church, D.C. The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition.
441
Leith, P.1989. The Cook’s Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd.
London
Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York
Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Bandung.
Murtidjo, B.A. 1991.Memelihara Kerbau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Pane, I.
1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Parakasi A.
1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta
Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber Widya.
Jakarta
Porter, M. 1980. Strategi bersaing. PT Erlangga, Jakarta
Peter, P dan Robinson, R. 1997. Consumer Behavior and Marketing Strategy,
fourth edition. Homewood, Boston
Rachman, R.N. 2004. Genetika Ternak, edisi 4. Penerbit Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti.
Jakarta
Subronto . 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) II.Penerbit Gajah Mada University
Press. Yogyakarta
Sarwono, B dan Hario, B. A. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat,
Panebar swadaya Jakarta,
Tillman, A.D. 1990. Planned Beef Production and Marketing. Penerbit Gajahmada
University Press, Yogyakarta
Tridjoko Wisnu Murti. 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta Undang S.
2007. Tata Laksana Pemeliharaan ternak Sapi. Panebar Swadaya, Jakarta
442
Lampiran B
GLOSARIUM
No Istilah Arti
1. Alfatokoferol : Vitamin E
4. Bagging : Mengemas
7. Breeding : Pembibitan
8. Bubalus : Kerbau
9. Butter : Mentega
11. Ca : Calcium
18. Co : Cobalt
20. Cu : Copper
443
No Istilah Arti
35. Fe : Fero
444
No Istilah Arti
48. I : Iodium
50. K : Kalium
445
No Istilah Arti
64. Mg : Magnesium
67. Mn : Mangan
68. Mo : Molybdenum
75. P : Phosphor
446
No Istilah Arti
89. Se : Selenium
106. Zn : Zink
447
448