Anda di halaman 1dari 79

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN AYAM RAS PEDAGING

CH AHMAD MALING MITRA PT. BINTANG SEJAHTERA


BERSAMA

TUGAS AKHIR

SITI HUMAERA
05.10.18.1718

JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

2021
i

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN AYAM RAS PEDAGING


CH AHMAD MALING MITRA PT. BINTANG SEJAHTERA
BERSAMA

SITI HUMAERA
05.10.18.1718

TUGAS AKHIR

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Sebutan Ahli


Madya Profesional

JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

2021
ii
iii

PERNYATAAN KEASLIAN

LAPORAN MAGANG TUGAS AKHIR

Penulis menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan Magang

Tugas Akhir dengan judul “Manajemen Pemberian Pakan Ayam Ras

Pedaging CH Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama”

adalah hasil karya sendiri dengan arahan bimbingan dosen pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada pada perguruan tinggi

manapun. Data dan informasi yang dikutip telah disebarkan dalam teks

dan dicantumkan dalam daftar pustaka laporan magang tugas akhir ini.

Apabila Pernyataan yang saya buat tidak benar adanya, maka saya siap

menerima sanksi/hukuman.

Gowa, 24 Juli 2021

Penulis

Siti Humaera
iv

ABSTRAK

SITI HUMAERA./ 05.10.18.1718 “Manajemen Pemberian Pakan Ayam


Ras Pedaging CH Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama”.
(Pembimbing: I. Syamsuddin, II, Urfiana Sara)

Tujuan kegiatan Magang Tugas Akhir adalah untuk mengetahui dan


memperoleh pengetahuan, keterampilan serta pengalaman kerja dalam
bidang peternakan Ayam Ras Pedaging yang berkaitan dengan
Manajemen Pemberian Pakan untuk menambah kemampuan, wawasan,
kompetensi diri serta mendalami objek yang diinginkan penulis dilapangan
dalam aspek dunia kerja yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan.
Kegiatan magang dilaksanakan di kandang Mitra PT. Bintang Sejahtera
Bersama, Desa Mattompodalle, Kecamatan Polombangkeng Utara,
Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 2 Mei 2021
hingga tanggal 2 juli 2021. Hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa
Manajemen Pemberian Pakan Ayam Ras Pedaging di kandang mitra
dapat dikategorikan cukup baik karena pemberian pakan selalu teratur
dan tepat waktu agar ayam mengkonsumsi pakan sesuai dengan
kebutuhannya.
Kata Kunci : Ayam Ras Pedaging, Manajemen Pemberian Pakan,
Kandang Close House, PT. Bintang Sejahtera Bersama
v

ABSTRACT

SITI HUMAERA./ 05.10.18.1718 “The Management of Broiler Feeding


Close House Partner PT. Bintang Sejahtera Bersama".
(Supervisor: I. Syamsuddin, II, Urfiana Sara)

The purpose of the Final Project Internship is to find out and gain
knowledge, skills and work experience in the field of broiler farming related
to Feeding Management to increase ability, insight, self-competence and
explore the object desired by the author in the field in aspects of the world
of work that are not covered in learning process. Internship activities are
carried out in the cage of Mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama,
Mattompodalle Village, North Polombangkeng District, Takalar Regency,
South Sulawesi Province on May 2, 2021 to July 2, 2021. The results of
the discussion can be concluded that the Management of Feeding Broilers
in partner cages can be considered quite good because of the provision of
feed always regularly and on time so that chickens consume feed
according to their needs.
Keywords: Broilers, Feeding Management, Close House Cages, PT.
Bintang Sejahtera Bersama
vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan tugas

akhir yang berjudul “Manajemen Pemberian Pakan Ayam Ras Pedaging

CH Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera Berasama” dapat

diselesaikan.

Ucapan terima kasih tidak lupa pula penulis sampaikan kepada :

1. Busman T dan Siti Salmah, orang tua tercinta atas dorongan,

semangat, kasih sayang serta do’a dan tidak pernah lelah dalam

mendidik, memberi cinta yang tulus kepada penulis sedari kecil;

2. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing,

Drs. Syamsuddin, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Urfiana Sara,

S.Pt., M.Si selaku dosen pembimbing II atas ketersediaan waktunya

memberikan bimbingan dan arahan mulai penyusunan rancangan

proposal hingga selesainya penyusunan proposal ini;

3. Ir. Nuraeni, M.Si selaku pembimbing akademik yang selama ini telah

mendampingi penulis selama menjalankan proses perkuliahan;

4. Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa, Dr. Ir. Syaifuddin.,

MP selaku penanggung jawab, bersama seluruh tim dosen.

5. Drs. Aminuddin Saade, M.Si selaku penguji I dan sekaligus ketua

Jurusan Penyuluhan Peternakan Polbangtan Gowa, Tutik Lusyta

Aulyani, S.Pt., M.Sc selaku penguji II dan Dosen tetap program studi

D-III Budidaya Ternak.


vii

6. Teman kelompok magang tugas akhir yang telah menjadi teman

seperjuangan dalam menyelesaikan magang Tugas Akhir;

7. Teman-teman seangkatan atas kebersamaan dan bantuan yang

sangat berarti bagi penulis selama mengikuti pendidikan di Polbangtan

Gowa.

8. Pihak PT. Bintang Sejahtera Bersama atas bimbingan dan ilmunya

selama pelaksaan kegiatan magang.

9. Abdul Karim selaku Owner Kandang Close House . Ahmad Maling

beserta jajarannya.

Penulis menyadari bahwa laporan magang Tugas Akhir ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik serta saran pembaca

sangat diharapkan oleh penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat

memberi manfaat bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri.

Gowa, 24 Juli 2021

Siti Humaera
viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN MAGANG TUGAS AKHIRError! Bookmark not de

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Magang Tugas Akhir 4

C. Manfaat Magang Tugas Akhir 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Ayam Ras Pedaging 6

B. Pakan Ayam Ras Pedaging 7

C. Jenis- Jenis Pakan Ayam Ras Pedaging 8

D. Kebutuhan Nutrisi Ayam Ras Pedaging 9

E. Teknik dan Tata Laksana Pemberian Pakan Ayam Ras Pedaging 11

III. METODE PELAKSANAAN 18

A. Tempat dan Waktu 18


ix

B. Metode Pelaksanaan Magang 18

C. Analisa Data 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19

A. Gambaran Umum Tempat Magang 24

B. Pelaksanaan Kegiatan Magang 28

C. Kendala dan Pemecahan Masalah 35

V.KESIMPULAN DAN SARAN 38

A. Kesimpulan 38

B. Saran 38

DAFTAR PUSTAKA xiv

LAMPIRAN xvi

RIWAYAT HIDUP xlii


x

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Komposisi Nutrisi Pakan 7

2 Kandungan Nutrisi Pakan S-10 (Prestarter) 29

3 Kandungan Nutrisi Pakan S-11 (Starter) 30

4 Kandungan Nutrisi Pakan S-12 (Finisher) 31

5 Konsumsi Pakan Ayam Di CH Ahmad Maling 33

6 Pertambahan Bobot Badan Ayam Ras Pedaging 34


1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ayam ras pedaging adalah ayam jantan dan betina yang memiliki

sifat pertumbuhan/pertambahan berat badan yang cepat atau pada umur

8 minggu mencapai berat 2,1 kg serta efisiensi dalam menggunakan

ransum dengan kadar energi tinggi. Pertumbuhan yang baik tergantung

pada makanan, disamping tata laksana dan pencegahan penyakit. Bila

kualitas maupun kuantitas pakan yang diberikan baik maka hasilnya juga

akan baik (Zulfanita, 2011).

Populasi ayam ras pedaging (Gallus Domesticus) di Indonesia

mengalami peningkatan setiap tahunnya, populasi ayam ras pedaging di

Sulawesi Selatan sebanyak 71.537.432 ekor (BPS, 2020). Ayam ras

pedaging merupakan salah satu jenis ayam ras yang khusus

menghasilkan daging. Jenis ayam ras ini mempunyai pertumbuhan yang

cepat sehingga dalam waktu 4-5 minggu sudah dapat dipanen. Daging

yang dihasilkan empuk dan sangat disukai oleh masyarakat. Produk dari

ayam ras ini mempunyai peranan penting sebagai sumber protein hewani

yang harganya relatif murah. Ayam ras pedaging membutuhkan

pemeliharaan yang baik untuk dapat mencapai produksi yang optimal (T

Nuryati, 2019).

Pakan merupakan salah satu unsur yang paling berpengaruh

terhadap performa produksi. Pakan juga memberi andil sebesar 70%

dalam biaya produksi. Pada peternakan unggas yang intensif, pemberian


2

pakan perlu dilakukan secara teratur dengan komposisi zat gizi yang

sesuai kebutuhan ternak sehingga tujuan pemeliharaan dapat tercapai

(Tamaluddin F, 2019).

Peternakan ayam ras pedaging di Indonesia sebagian besar

merupakan peternakan rakyat. Peternakan rakyat yang memiliki proporsi

terbesar ini perlu segera didorong sehingga peranannya dapat

ditingkatkan. Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan

kebijakan yang mengatur sistem produksi peternakan ayam ras pedaging

melalui Keppres No. 22 tahun 1990. Kebijakan ini mengharuskan

perusahaan skala besar penghasil Day Old Chick (DOC) melakukan

kemitraan dengan peternak skala kecil maupun menengah.

Dalam kemitraan, perusahaan besar menyediakan input seperti

DOC, pakan dan obat-obatan. Pihak peternak menyediakan kandang dan

peralatannya serta tenaga kerja untuk pemeliharaan ayam sampai panen.

Sehingga adanya kemitraan diharapkan mampu mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi oleh peternak seperti permodalan, pengetahuan

tata laksana pemeliharaan, pakan dan pemasaran hasil.

Usaha ternak ayam ras pedaging pada dasarnya dapat dipisah-

pisah menjadi dua bagian yaitu usaha yang menghasilkan input seperti

DOC, manajemen kesehatan dan obat-obatan, serta usaha budidaya

ayam. Usaha DOC, pakan dan obat-obatan biasanya dihasilkan oleh

perusahaan skala besar sedangkan usaha budidaya ayam dilakukan oleh

pengusaha skala kecil dan menengah. Sesuai dengan kebijakan, usaha

penyedia input dan usaha budidaya diharuskan melakukan kerjasama.


3

Ditinjau dari sisi budidaya peternakan ayam ras pedaging, semakin

bagus kualitas input seperti bibit DOC dan pakan serta semakin tepat

pemeliharaan yang dilakukan oleh peternak, maka Feed Convertion Ratio

(FCR) yang diperoleh semakin optimal. Perusahaan DOC berkepentingan

agar DOC yang dibudidayakan oleh peternak menghasilkan bobot dan

kualitas yang maksimal. Perusahaan DOC perlu memastikan peternak

melakukan pemeliharaan dengan benar. Untuk memastikan peternak

bekerja sesuai dengan arahan perusahaan DOC, maka sering dilakukan

upaya-upaya integrasi vertikal dalam usaha peternakan ayam ras

pedaging (Burhani, 2014).

PT. Bintang Sejahtera Bersama salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang peternakan sebagai penghasil DOC, pakan lengkap

(complete feed), dan penetasan . Kegiatan magang yang akan

dilaksanakan pada PT. Bintang Sejahtera Bersama untuk memahami

mekanisme pemberian pakan, penyimpanan pakan, perhitungan

kebutuhan dan konsumsi pakan pada ayam ras pedaging yang diterapkan

oleh perusahaan tersebut.

PT. Bintang Sejahtera Bersama. Manajemen pemberian pakan

Ayam ras pedaging merupakan program untuk memberikan pakan pada

ternak sesuai dengan kebutuhan hidup pokoknya pada umur dan periode

tertentu. Program pemberian pakan secara sepuasnya (ad libitum) (Azhar,

2010).
4

B. Tujuan Magang Tugas Akhir

Tujuan dari pelaksanaan Magang Tugas Akhir bagi Mahasiswa

Program Studi D- III Budidaya Ternak adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana manajemen pemberian pakan ayam ras

pedaging CH Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama.

Mempelajari secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

kandang Mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama

2. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa(i) dalam menilai

keberhasilan dari suatu usaha peternakan ayam ras pedaging.

C. Manfaat Magang Tugas Akhir

Manfaat pelaksanaan Magang Tugas Akhir bagi mahasiswa

Program Studi DIII Budidaya Ternak adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Mengetahui bagaimana proses pemberian pakan ayam ras

pedaging CH Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera

Bersama.

b. Menambah pengalaman dalam bidang pemberian pakan

ayam ras pedaging.

c. Menambah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan

mahasiswa(i) dalam bidang pemberian pakan ayam ras

pedaging.

2. Bagi Polbangtan Gowa

a. Menjalin hubungan kerjasama antar Pobangtan dengan

instansi.
5

b. Memperkenalkan program studi budidaya ternak di Politeknik

Pembangunan Pertanian Gowa kepada masyarakat luas.

c. Polbangtan gowa dapat meningkatakan kualitas lulusannya

melalui program kerja magang.

3. Bagi Perusahaan/ Badan Usaha/ Instansi Lainnya

a. Perusahaan/Instansi dapat membentuk semangat kerja yang

tangguh serta ulet pada diri mahasiswa(i) secara dini yaitu

sebelum memasuki dunia kerja sehingga dapat menciptakan

sumber daya manusia yang berpotensi.

b. Sebagai sarana untuk memulai antara perusahaan/Instansi

dengan lembaga pendidikan Polbangtan Gowa.

c. Kesempatan bagi perusahaan untuk mencari atau menyeleksi

orang yang memiliki potensi untuk bekerja di perusahaan.


6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ayam Ras Pedaging

Ayam ras pedaging merupakan jenis ayam pedaging yang paling

banyak dikonsumsi. Maka tak heran, banyak yang memelihara ayam jenis

ini. Ayam ras pedaging memiliki bulu yang tebal. Dilihat dari laju

perkembangannya, ayam ras pedaging terhitung lebih cepat dibandingkan

ayam jenis lain. Ayam ras pedaging juga mempunyai jaringan ikat yang

lunak. Dagingnya lebih empuk, pengolahannya lebih mudah, dan juga

proses merebus ayam ras pedaging jauh lebih cepat dari pada jenis

daging ayam lainnya. Biasanya, masa pemeliharaan sampai masa panen

ayam ini berkisar antara 5-7 minggu. Pada waktu tersebut, ayam sudah

mencapai bobot sekitar 1,3 hingga 1,8 kg. Ayam ras pedaging juga terbagi

menjadi beberapa jenis, di antaranya cobb, ross, dan hybro (Nurwulan,

2019).

Ayam ras pedaging merupakan ayam ras yang dipelihara secara

khusus sebagai penghasil daging sehingga disebut juga ayam ras

pedaging. Ayam ras pedaging merupakan jenis ayam ras unggulan hasil

persilangan dari bangsa- bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas

tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Secara genetik, ayam

ras pedaging memang mampu menunjukkan performa yang semakin

bagus, tetapi untuk pencapaian optimal dibutuhkan kualitas DOC yang

baik, asupan pakan yang berkualitas sesuai kebutuhan (Tamalluddin,

2019).
7

B. Pakan Ayam Ras Pedaging

Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan

anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-

zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan

reproduksi. Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, jumlah dan

kandungan zat-zat makanan yang diperlukan ternak memadai

(Trisnantodkk, 2018).

Pakan memiliki kebutuhan yang paling tinggi yakni 60 – 70% dari

total biaya produksi sehingga perlu mendapat perhatian yang serius dari

pengusaha ternak. Keseimbangan nilai gizi yang terkandung dalam pakan

menjadi penunjang bagi pemenuhan nutrisi ternak sehingga produktivitas

hasil ternak dapat ditingkatkan. Ada banyak jenis pakan yang biasa

digunakan pada ternak ayam ras pedaging. Akan tetapi yang paling umum

digunakan adalah jenis butiran dan konsentrat (Suminar, 2011).

Tabel 1. Komposisi nutrisi pakan ayam ras pedaging


Bahan Serat Kasar
Bahan Pakan Kering Protein (%) Lemak (%) (%)

Konsentrat 86 30 3,9 2

Jagung 86 9 13 12
Bungkil
kelapa 86 60 10 1

tepung udang 86 80 3,5 6,5

Dedak 98,2 11 2,5 15


8

C. Jenis- Jenis Pakan Ayam Ras Pedaging

Menurut jenisnya, pakan ayam dibedakan menjadi lima jenis yaitu:

1. Grain

Grain adalah jenis pakan murni biji-bijian. Pemberian jenis pakan ini

dilakukan khusus pada sore hari. Ditujukan untuk merangsang perkawinan

pada ayam-ayam bibit serta untuk memperbaiki kondisi lantai (kandang

sistem litter).

2. Meal

Meal adalah jenis pakan yang terdiri dari satu macam bahan pakan

yang sudah digiling.

3. Mash

Mash adalah jenis pakan yang terdiri dari beberapa campuran

beberapa meal.

4. Pellet

Pellet adalah mash yang dibentuk seperti butiran setelah melalui

satu proses. Ukuran / besar pellet 5-8 mm per biji.

5. Crumbs / crumble

Crumbs / crumble adalah pellet yang disebut juga “broken pellet”

dibentuk butiran kecil ±3 mm.

Setiap jenis pakan masing-masing mempunyai spesifikasi, maka

dalam penggunaannya sebagai pakan unggas harus disesuaikan dengan

dengan tujuan dan skala produksi. Sebagai contoh, jenis pakan Crumbs

mempunyai spesifikasi yaitu pakan tidak berdebu, mudah untuk

dikomsumsi, Kehilangan pakan yang disebabkan oleh angin sangat


9

sedikit, Bahan-bahan penyusunannya kompak dan tercampur merata,

Meningkatkan komsumsi pakan, Relatif tidak mengandung bakteri yang

membahayakan, Pemborosan pakan dapat ditekan, Formula pakan

menjadi lebih efesien (Kartadisastra, 2012).

D. Kebutuhan Nutrisi Ayam Ras Pedaging

Unggas membutuhkan sejumlah zat gisi seperti protein,

karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air untuk tumbuh normal dan

memberikan hasil yang diinginkan oleh peternak. Zat gizi yang diberikan

setiap hari.

1. Protein

Protein yang dibutuhkan ayam ras pedaging fase starter (0- 4

minggu) sebanyak 22- 23% sedangkan kebutuhan ayam ras pedaging

fase finisher (5 minggu- potong) 20-21%, untuk keperluan pertumbuhan,

perkembangan, dan reproduksi, selain itu. Protein juga sebagai zat gizi

yang sangat dibutuhkan unggas. Unggas yang tidak diberi makan protein

akan tetap kecil dan tumbuh lambat atau tidak bisa bertambah besar.

Sumber protein adalah tepung ikan, tepung udang , tepung daging

dan tulang, tepung daging unggas, tepung darah, bungkil kedelai, kedelai

masak, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, daging keong, dan lain-lain.

2. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan bagian terbesar (40-70%) dari pakan

ternak. Asupan karbohidrat yang diperoleh unggas dari pakan akan

meningkatkan efisiensi fungsi protein dengan menghambat protein


10

sebagai sumber protein. Karbohidrat juga berguna untuk meningkatkan

palatabilitas atau kesukaan pakan oleh ayam.

Sumber korbohidrat adalah jagung, sorgum, gandum, menir, ubi

kayu, ubi jalar, dedak, polar sagu dan molasses.

3. Lemak

Peran penting lemak bagi ungags adalah meningkatkan tingkat

efisiensi akan penggunaan pakan, sebagai sumber tenaga yang lebih

tinggi dari karbohidrat, mempengaruhi penyerapan vitamin A serta karoten

dalam saluran pencernaan, mengandung vitamin yang larut dalam lemak

seperti Vitamin serta mempunyai peran dalam penyerapan kalsium.

Sumber lemak utama adalah minyak sawit, minyak kelapa, minyak

kedelai, minyak jagung, minyak ikan, dan lemak hewan seperti tetelan dari

rumah potong hewan. Kebutuhan lemak pada ternak ayam ras pedaging

fase starter (0-4 minggu) 5,5- 8,0% sedangkan fase finisher (5 minggu-

potong) 5,5- 8,5%.

4. Air

Unggas tidak akan tumbuh dan akan mati dalam beberapa hari jika

tidak diberi air minum. Unggas dapat bertahan hidup jika diberi pakan

basah yang mengandung banyak air atau diberi pakan kering dan

sekaligus air minum.

Air yang sesuai untuk konsumsi manusia pasti juga sesuai untuk

konsumsi unggas. Air harus bersih, sejuk dengan pH antara 5-7, tidak

berbau, tawar, tidak asin, dan tidak mengandung racun. Jumlah


11

kebutuhan air untuk unggas secara umum diperkirakan sebanyak dua kali

dari kebutuhan pakan per ekor per hari.

5. Vitamin

Unggas membutuhkan 13 jenis vitamin. Vitamin dibutuhkan oleh

unggas untuk menjaga kesehatan secara umum, kesehatan mata dan

untuk membantu pembekuan darah, untuk kesehatan otot, vertilitas dan

daya tetas telur, untuk proses metabolisme dan pembentukan tulang.

Sumber vitamin adalah sebian besar bahan pakan, minyak

tanaman, lemak hewan, daun-daunan seperti tepung alfalfa, daun lamtoro,

daun gamal, daun kaliandra, dan premix campuran vitamin dan mineral.

6. Mineral

Unggas membutuhkan sekitar 14 jenis mineral, dalam campuran

pakannya untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya. Mineral tersebut

adalah Kalsium (Ca), Fosfor (P), Kalium (K), Natrium (Na), Khlor (Cl), Mangan

(Mn), Molibdenum (Mo), Magnesium (Mg), Zeng (Zn), Besi (Fe), Tembaga (Cu),

Selenium (Se), Yodium (I), dan Khrom (Cr). Sumber mineral adalah tepung

ikan, tepung daging dan tulang, tepung udang, tepung tulang misalnya

tulang sapi yang dibakar, kulit keong, kulit kerang, kapur dan dikalsium

fosfat (Kaleka, 2020).

E. Teknik dan Tata Laksana Pemberian Pakan Ayam Ras Pedaging

Metode pemberian pakan yang biasa diterapkan, yaitu berdasarkan

kebutuhan setiap hari (everyday basis) Everyday basis adalah metode

pemberian pakan terhadap ayam, dimana ayam setiap harinya

memperoleh pakan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan


12

kebutuhannya. Secara idelal, teknik pemberian pakan (feeding) pada

budidaya ayam ras pedaging komersial dibagi atas tiga tahap berdasarkan

priode kehidupannya, pre starter, starter dan finisher, namun aplikasi

dilapangan tidak selalu menganut teori dan idealita, kebanyakan

menerapkan dual feeding system, menggunakan dua jenis pakan

kombinasi starter dan dilanjutkan finisher. Banyak pula yang memilih cara

single feed.

Tiga tipe manajemen feeding yang umum di Indonesia berdasarkan

priodenya adalah :

a. Pre starter, starter kemudian finisher

b. Full starter hingga panen

c. Starter dilanjut finisher.

Sesuai dengan tujuan pemeliharaannya yaitu memproduksi daging

dalam waktu yang relatif singkat, maka jumlah pemberian pakan tidak

dibatasi (ad libitum ).

1. Teknik pemberian pakan

Pemberian pakan harus diusahakan agar tidak terjadi pemborosan

pakan akibat tumpah sewaktu dikomsumsi oleh ayam. Pengisian tempat

pakan harus disesuaikan dengan besarnya tempat pakan yang tersedia

dan juga harus mempertimbangkan jumlah kali pemberian. (sari dan

romadhon, 2019). Nastiti (2010) menyatakan bahwa pemberian pakan

pada awal pemeliharaan dilakukan sedikit demi sedikit dan sesering

mungkin atau tanpa dibatasi (ad libitum). Pemberian pakan harus


13

diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan ayam, baik secara kualitas

maupun kuantitasnya.

Ayam mengomsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan energi

bagi keberlangsungannya, proses-proses biologis didalam tubuh secara

normal sehingga proses pertumbuhan dan produksi berlangsung optimal.

Pakan juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan

sehingga sebagai bahan terbentuknya material jaringan dalam tubuh

untuk pembentukan daging. Unggas menggunakan zat-zat makanan yang

diserap untuk fungsi esensial seperti metabolisme tubuh, memelihara

panas tubuh serta mengganti dan memperbarui sel-sel tubuh dan jaringan

(Trisnantodkk, 2018).

Pemberian ransum pada priode starter pada minggu pertama

dilakukan secara ad libitum. Pemberian ransum ini dilakukan sesering

mungkin dengan jumlah sedikit demi sedikit. Pakan starter diberikan pada

ayam umur 0-3 minggu, sedangkan ransum finisher diberikan pada waktu

ayam berumur empat minggu sampai panen. Komsumsi pakan

merupakan jumlah pakan yang dimakan dalam jangka waktu tertentu.

Pakan yang dikomsumsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi

dan zat nutrisi lain. Komsumsi pakan tiap ekor berbeda. (Manarung,

2011).

a. Kuantitas pakan fase starter adalah terbagi/digolongkan menjadi 4

(empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17

gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor,

minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4


14

(umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang

dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

b. Kuantitas pakan fase finisher adalah terbagi/digolongkan dalam empat

golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111

gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,

minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8

(umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor

pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Ransum merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disusun

sedemikian rupa dengan formulasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan

ternak selama satu hari dan tidak mengganggu kesehatan ternak.

Ransum untuk ayam ras pedaging dibedakan menjadi dua macam yaitu

ransum untuk priode starter dan periode finisher (Herlinadkk, 2015).

Widodo (2010) menyatakan bahwa komsumsi pakan juga

dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, kesehatan lingkungan,

perkandangan, wadah pakan, kandungan zat makanan dalam pakan dan

stres yang terjadi pada ternak unggas tersebut. Pertambahan bobot badan

sangat berakaitan dengan pakan.

2. Konversi pakan

Konversi pakan dihitung dengan Feed Convertion Ratio (FCR)

adalah jumlah berat pakan yang diberikan untuk mengahsilkan satu

kilogram berat hidup ayam ras pedaging. Semakin kecil nilai FCR semakin

baik hasilnya, mengindentifikasikan bahwa penyerapan nutrisi lebih baik

dan konversi pakan menjadi daging lebih optimal.


15

Menurut Lesson dan Summer (2010). Menyebutkan bahwa

pemeliharaan ayam ras pedaging masih dikatakan efisien jika nilai

konversi pakan masih di bawah angka dua.

Rumus mengitung FCR adalah sebagai berikut:

Jumlah pakan dikonsumsi (kg)


FCR =
Berat badan yang dicapai (kg)

3. Pemberian minum

Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum. Air yang

dikomsumsi berhubungan dengan temperatur didalam kandang, dimana

semakin panas tempeatur didalam kandang, maka banyak komsumsi air

minum (Kompiang, 2010). Pemberian air minum diberikan ad libitum,

penggantian air dilakukan pada pagi hari, sebelum melakukan pengisian

air minum, tempat air minum dibersihkan terlebih dahulu (Kurniadkk,

2016).

Konsumsi air DOC mencapai 85%, sedangkan untuk ayam starter

dan finisher komsumsi air bisa mencapai 70%. Secara kimia air

mengandung molekul hidrogen dan oksigen yang berguna untuk

transportasi darah untuk mengedarkan sari-sari makanan dalam seluruh

tubuh. Air juga mempunyai fungsi fisiologis, seperti penyerapan dan

pencernaan serta membuang sisa metabolisme tubuh (Ross, 2012).

Ayam memperoleh air dari tiga sumber yaitu air minum, air dari

bahan makanan dan air dari hasil oksidasi lemak dan protein. Air minum

yang diberikan pada ayam harus cukup serta baik kualitasnya. Kualitas air

dipengaruhi oleh adanya bakteri Eschercia coli, pH air, kadar magnesium,


16

kadar nitrat dan nitrit, kadar sodium/klorida, serta mineral lainnya. Air

minum yang bersih dan dingin adalah baik bila diberikan pada ayam

terutama saat waktu udara panas karena ayam memerlukan persediaan

air yang bersih dan dingin secara tetap untuk pertumbuhan optimum,

produksi, dan efisiensi penggunaan ransum (Risnajati, 2011).

F. Konsumsi Pakan Ayam Ras Pedaging

Tingkat konsumsi pakan tergantung pada palatabilitas bahan

pakan. Palatabilitas yang tinggi dapat diperoleh dari campuran bahan-

bahan yang memiliki palatabilitas rendah dengan bahan-bahan yang

memiliki palatabilitas tinggi. Ayam ras pedaging lebih menyukai pakan

dengan kadar lemak yang tinggi karena memiliki aroma yang lebih baik.

Selain itu, tingkat konsumsi pakan juga dipengaruhi jenis hewan, dan

keadaan lingkungan pemeliharaan. aroma yang lebih baik. Selain itu,

tingkat konsumsi pakan juga dipengaruhi jenis hewan, dan keadaan

lingkungan pemeliharaan.

Pengaturan selera makan terdapat di hipotalamus bagian lateral dan

pusat kenyang. Rangsangan pada pusat akan menimbulkan perilaku

makan. Rangsangan pada pusat kenyang akan menyebabkan ayam

berhenti makan. Apabila jumlah konsumsi ayam rendah karena berbagai

faktor seperti kurangnya asupan pakan atau adanya gangguan atau

penyakit, maka ayam akan melakukan kompensasi pertumbuhan pada

masa selanjutnya. Konsumsi pakan yang rendah pada saat ayam berumur

21-24 hari kemudian diimbangi dengan pemenuhan pakan yang lebih

tinggi pada saat ayam berumur 24-27 hari. Hal ini sesuai pernyataan
17

Abeddkk, (2011) tentang kompensasi pertumbuhan pada ayam ras

pedaging.
18

III. METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu

Kegiatan magang tugas akhir dilaksanakan pada Minggu 02 Mei

2021 sampai 02 Juli 2021 selama 60 hari kerja di kandang Close House

Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama yang terletak di

Dusun Manuju Utara Desa Mattompodalle Kecamatan Polombangkeng

Utara Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Metode Pelaksanaan Magang

Pada kajian Tugas Akhir sistem magang, metode dilakukan dengan

keterlibatan mahasiswa secara langsung pada proses kegiatan yang

terjadi pada tempat magang tersebut. Yang meliputi beberapa tahapan:

1. Praktik Kerja

Praktik kerja dilakukan dengan mengikuti seluruh proses

manajemen pemberian pakan ayam ras pedaging menggunakan pakan

lengkap kandang mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama. Praktik kerja

akan diawasi oleh manajer pemeliharaan dan tenaga teknis.

2. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan selama kegiatan magang tugas akhir ada

dua yaitu data primer data sekunder. Data primer berasal dari interview

dan observasi, sedangkan data sekunder berasal dari standar operasional

pengawasan (sop)/manual book manajemen pakan di PT. Bintang

Sejahtera Bersama.
19

3. Dokumentasi

Kegiatan dokumen dilakukan pada setiap proses manajemen

pakan ayam ras pedaging CH Ahmad Maling Mitra PT. Bintang Sejahtera

Bersama. Dokumentasi bertujuan untuk melengkapi informasi dan validasi

kegiatan magang tugas akhir.

C. Analisa Data

Menurut Rangkuti (2014 : 19) analisis SWOT (strenght, weakness,

opportunity, threats) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan. Dalam hal inilah, perusahaan

akan merumuskan dan menganalisis segala aktivitas dan kegiatan internal

perusahaan dan kegiatan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Da

ri hasil analisis internal dan eksternal, perusahaan menggabungkan hasil

observasi tersebut dan membuat suatu kesimpulan tentang kelebihan,

kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan tersebut pada saat ini dan

orientasinya pada masa depan. Melalui analisis SWOT perusahaan

Kemitraan PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat melihat apakah

kekuatan pada perusahaan dapat meraih peluang yang lebih maksimal

pada perusahaan dan meminimalkan kelemahan serta ancaman yang

mungkin akan datang.

Analisis SWOT merupakan kerangka penganalisisan yang

terintegrasi antara internal perusahaan dan lingkungan eksternal, dengan

membangun pendekatan SWOT (Assauri, 2013). Analisis SWOT

merupakan ringkasan dari keunggulan dan kelemahan perusahaan yang

dikaitkan dengan peluang dan ancaman lingkungan. Dengan memikirkan


20

tentang keunggulan dan kelemahan organisasi perusahaan, diharapkan

akan dapat membantu manajer untuk melihat organisasinya relatif

terhadap pesaingnya. Kerangka analisis SWOT mengembangkan

wawasan atau pandangan, bahwa suatu perusahaan hanya dapat

meningkatkan kinerjanya, bila perusahaan itu dapat mengolah

pemanfaatan peluang sekaligus meminimalisasi ancaman lingkungannya.

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2014).

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencana strategis (strartegic planner) harus menganalisis faktor-faktor

strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)

dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan

faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses) di PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Evaluasi faktor Internal.

a. Kekuatan (strength), yaitu kekuatan apa yang dimiliki oleh

perusahaan kemitraan PT. Bintang Sejahtera Bersama. Dengan

mengetahui kekuatan, dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh


21

hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk

pengembangan selanjutnya.

b. Kelemahan (weakness), yaitu segala faktor yang tidak

menguntungkan atau merugikan bagi perusahaan Kemitraan PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

2. Evaluasi Faktor Eksternal

a. Kesempatan (opportunities), yaitu semua kesempatan yang ada

sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau

kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap

memberi peluang bagi perusahaan kemitraan PT. Bintang

Sejahtera Bersama untuk tumbuh dan berkembang di masa yang

akan datang.

b. Ancaman (threaths), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan

kerugian bagi perusahaan kemitraan PT. Bintang Sejahtera

Bersama.

Matriks Threats – Opportunities – Weakness – Strengths

(TOWS) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para

manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi

yang dimaksud adalah: a. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini

menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-

peluang yang ada di luar perusahaan. b. Strategi WO (Weakness-

Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-

kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang

eksternal. Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari


22

atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. d. Strategi

WT (Weakness-Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan

dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari

ancaman.

Analisis lingkungan seperti ini disebut dengan analisa matriks

SWOT. Dengan menganalisis matriks SWOT, perusahaan akan

memperoleh informasi guna membantu mempertemukan sumber daya

perusahaan pada lingkungan yang kompetitif di mana perusahaan

beroperasi. Analisis SWOT merupakan perangkat yang sangat penting

untuk mengaudit keseluruhan posisi strategi bisnis dan lingkungan

perusahaan. Apabila perusahaan sudah mengidentifikasi tujuan dengan

jelas, analisis SWOT dapat digunakan untuk membantu mencapai

sasaran tersebut.

Alternatif strategi adalah hasil dari matrik analisis SWOT yang

menghasilkan berupa Strategi SO, WO, ST dan WT. Alternatif strategi

yang dihasilkan minimal 4 buah strategi sebagai hasil dari analisis matrik

SWOT.

Strategi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

1. Strategi SO Strategi itu dibuat berdasarkan jalan pikiran

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan

yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.


23

3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan usaha meminimalkan

ke lemahan yang ada serta menghindari ancaman.


24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Magang

1. Sejarah PT. Bintang Sejahtera Bersama dan CH. Ahmad Maling

a) Sejarah PT. Bintang Sejahtera Bersama

PT. Bintang Sejahtra Bersama merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang peternakan Broiler yang menjadi mitra bagi para

peternak yang ingin mengembangkan usahanya, di mana perusahaan ini

menyediakan segala sesuatu yang menjadi keperluan para peternak

dianataranya adalah Sapronak (Sarana Produksi Peternak) yang meliputi

bibit (DOC), pakan, dan obat-obatan (vaksin dan vitamin). Perusahaan ini

didirikan pada bulan Oktober tahun 1998, perusahaan ini berlokasi di

jalan Kima Raya II Kav., Biringkanaya Makassar (BSB, 2021)

b) Sejarah Kandang CH. Ahmad Maling

CH. Ahmad Maling, merupakan salah satu dari sekian banyaknya

kandang kemitraan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan

yang bermitra dengan PT. Bintang Sejahtera bersama. Kandang CH

Ahmad Maling milik Bapak Abdul Karim yang juga merupakan pimpinan

dari PT. KARMATO yang bergerak dalam bidang Bakul. Kandang CH.

Ahmad Maling, milik bapak Abdul Karim berlokasi, Desa Mattompodalle,

Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi

Selatan.
25

2. Fungsi, Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Perusahaan Kemitraan dibidang Perunggasan untuk

meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dengan sistem Budidaya sesuai

dengan perkembangan Genetik dan Teknologi.

b. Misi

Menjadi penyedia Protein Hewani yang berasal dari produk unggas

untuk memenuhi Kebuituhan Nutrisi Masyarakat.

3. Logo dan Makna

Logo PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat dilihat pada lampiran

Logo tersebut berwarna hijau dengan berisikan bulan sabit dengan lima

bintang berwarna kuning. Makna bintang tersebut adalah industri unggas

yang memiliki kualitas tinggi.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dari PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat

dilihat pada Lampiran.

Pembagian tugas (Job Description) pada PT. Bintang Sejahtra Bersama

adalah sebagai berikut :

a) Pemimpin Perusahaan Pusat atau General Manager (Sub Area

Head/Production and Marketing)

Pemimpin Perusahaan Pusat (General Manager) memiliki tugas dan

wewenang utama yaitu menjalankan strategi-strategi yang telah

ditetapkan oleh Head Area, serta memberikan laporan kemajuan setiap

bulan pada Head Area. General Manager juga menerima laporan


26

mingguan dari Branch Manager, mengontrol kerja dari masing-masing

karyawan, mengangkat dan memberhentikan karyawan, serta

menentukan target revenue (penghasilan) secara keseluruhan.

b) Branch Manager

Branch Manager memiliki tugas diantaranya mengawasi jalannya

aktifitas dikantor cabang tempat di tugaskan, memastikan Branch selalu

dalam keadaan rapi, nyaman dan aman dan pelayanan yang diberikan

oleh staff cabang tersebut memberikan kepuasan kepada pelasma

sehingga tidak ada keluhan, menyusun strategi agar Branch tersebut

menghasilkan profit sesuai dengan target yang diberikan, serta

memberikan laporan minggun kepada General Manager.

c) Technical Service

Technical Service merupakan posisi yang paling banyak mengambil

andil dalam berhubungan langsung dengan peternak plasma. Tugas dari

Technical Service adalah diantaranya melakukan bimbingan secara

tekhnis pada peternak plasma, mengumpulkan data yang relevan dan

data pesaing dengan baik, membantu pertumbuhan produksi dan

melakukan perbaikan, serta menanggapi dan menyelidiki keluhan dari

plasma.

d) Sales

Tugas dari karyawan pada posisi sales adalah menentukan harga

jual produk yang akan di launching, membuat jadwal kunjungan serta

sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan,

menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk


27

meningkatkan jumlah pelanggang dan area sesuai dengan target yang di

tentukan, serta melaporkan aktivitas penjualan perusahaan kepada

Branch Manager.

e) Admin Sales

Posisi Admin Sales seorang karyawan memiliki tugas diantaranya

memeriksa pembayaran atas produk dari tim penjualan, membuat laporan

aktivitas dari pelanggang, serta memasukkan data faktur penerimaan

trakhir pada computer setelah memeriksa jumlah penerimaan jumlah

akhir.

f) Admin PIR (Perusahaan Inti Rakyat)

Seorang Admin PIR memiliki tugas diantaranya melibatkan

langsung peternak setempat dalam kegiatan budidaya, meningkatkan

pengembangan SDA melalui pemberdayaan masyarakat yang sehat di

sekitar peternak plasma, memberikan promosi jaminan spronak bagi

peternak yang berminat menjadi pihak pelasma, sera melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap kelangsungan PIR tersebut.

g) PTL Collector

Seorang Collector bertugas penagihan atas piutang yang telah

jatuh tempo, mengirimkan surat peringatan kepada konsumen, serta

memonitor dan membina hubungan dengan konsumen.

5. Jaringan Usaha

Perusahaan ini melakukan pola kemitraan dengan system inti-

plasma, yaitu kerjasama yang di terapkan antara perusahaan sebagai

pihak inti dan peternak sebagai pihak plasma. Dengan pola ini,
28

perusahaan membantu peternak kecil hingga besar dalam menyediakan

sarana produksi serta menjamin pemasaran hasil produksi berupa Broiler.

Sebelumnya, ada kontrak secara tertulis yang mengikat peternak dan

prusahaan. Prinsip ini dilakukan karena baik prusahaan, maupun peternak

mempunyai peranan yang sama dan saling ketergantungan serta saling

menguntungkan kedua belah pihak. Peternak yang sedang bergabung

sebagai plasma dari perusahaan ini berasal dari berbagai daerah di

Sulawesi Selatan, mulai dari Pare-pare, Polman, Barru, Bone,

Bulukumba, Jeneponto, Luwu, Palopo, Makassar, Serta Kendari dan Palu

serta devisi yang berbeda (BSB, 2021)

B. Pelaksanaan Kegiatan Magang

1. Pakan

Pakan yang seimbang adalah pakan yang mengandung nutrisi

yang dibutuhkan, baik secara kuantitas maupun kualitas untuk

mendukung pertumbuhan sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Pakan

yang digunakan di kandang CH Ahmad Maling adalah pakan yang berasal

dari PT. Charoend Pokhpand dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ayam

ras pedaging menggunakan pakan lengkap (complete feed) dari PT.

Charoend Pokhpand Indonesia yang terbagi atas tiga bagian yaitu:

a. Pakan S10 (Prestarter)

Pakan S10 merupakan pakan lengkap yang berbentuk Mash yang

diberikan pada masa awal umur 1 sampai 7 hari. Adapun bahan pakan

yang digunakan adalah, jagung, dedak, bungkil kelapa, bungkil kedelai,

tepung ikan, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang
29

tanah, tepung daun dan kanola. Kandungan Nutrisi yang terkandung

dalam pakan S10 dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kandungan nutrisi pakan S-10 (prestarter)


Nutrisi (%)

Kadar air Maks. 14


Protein kasar Min. 22
Lemak kasar Min. 5
Serta kasar Maks. 4
Abu Maks. 8
Kalsium (Ca) 0.8-1.0
Fospor (P) Min. 0.5
Asam amino
- Lisin Min. 1.3
- Metonin Min. 0.5
- Metionin + sistin Min. 0.9
Sumber : Label pakan PT. Charoend Pokhpand Indonesia

b. Pakan S11 (Starter)

Merupakan pakan lengkap yang berbentuk crumble yang diberikan

pada masa awal umur 8 sampai 21 hari. Adapun bahan pakan yang

digunakan adalah jagung, dedak, bungkil kelapa, bungkil kedelai, tepung

ikan, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang tanah,

tepung daun dan kanola. Kandungan Nutrisi yang terkandung dalam

pakan S11 dapat dilihat pada tabel 3.


30

Tabel 3. Kandungan nutrisi pakan S-11 (starter)

Nutrisi (%)

Kadar air Maks. 14


Protein kasar Min. 20
Lemak kasar Min. 5
Serat kasar Maks. 5
Abu Min. 8
Kalsium (Ca) 0.8-1.1
Fospor (P) total Min. 0.5
Dengan enzim fitase ≥ 400 FTU/kg
Aflatoksin total Maks. 50 µg/Kg
Asam amino
 Lisin Min. 1.20 %
 Metionin Min. 0.45 %
 Metionin + Sistin Min. 0.80 %
 Treonin Min. 0.75 %
 Triptofan Min. 0.19 %
Sumber : Label pakan PT. Charoend Pokhpand Indonesia

c. Pakan S12 (Finisher)

Merupakan pakan lengkap yang berbentuk pellet yang diberikan

pada masa awal umur 22 sampai panen. Adapun bahan pakan yang

digunakan adalah jagung, dedak, bungkil kelapa, bungkil kedelai, tepung

ikan, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang tanah,

tepung daun dan kanola. Kandungan Nutrisi yang terkandung dalam

pakan S12 dapat dilihat pada tabel 4.


31

Tabel 4. Kandungan nutrisi pakan S-12 (finisher)


Nutrisi (%)

Kadar air Maks. 14


Protein kasar Min. 19
Lemak kasar Maks. 5
Serat kasar Maks. 6
Abu Maks. 8
Alsium (Ca) 0.8-1.1
Fospor (P) total Min. 0.45
Dengan enzim fitase ≥ 400 FTU/kg
Aflatoksin total Maks. 50 µg/Kg
Asam amino
- Lisin Min. 1.05
- Metionin Min. 0.4
- Metionin + sistin Min. 0.75
- Treonin Min. 0.65
- Triptofan Min. 18
Sumber : Label pakan PT. Charoend Pokhpand Indonesia

2. Tempat pakan

Tempat pakan yang digunakan pada proses pemeliharaan ayam

ras pedaging ada dua macam yaitu baby chick feeder dan Fan feeder

system. Baby chick feeder merupakan tempat pakan yang digunakan

untuk anak ayam atau yang disebut dengan day old chick (DOC) sampai

umur 14 hari sedangkan tempat pakan dengan teknologi terbaru yang

berfungsi untuk mendistribusikan pakan ke ayam secara berkala dengan

otomatis yang berkapasitas 60 ekor.

Pasa masa pemeliharaan ayam ras pedaging di kandang mitra PT.

Bintang Sejahtera Bersama Kandang CH Ahmad Maling menggunakan

dua macam tempat pakan yaitu baby chick feeder dan fan feeder system.

Baby chick feeder digunakan saat ayam berumur 1-14 hari sebanyak 1200

buah. Baby chick feeder mulai dilakukan pengurangan atau dikeluarkan


32

saat ayam berumur 9 hari dan dilakukan secara bertahap. Fan feeder

system digunakan saat ayam berumur 3 hari sebanyak 480 buah yang

terdiri dari 3 baris memanjang dari arah timur ke barat. Fan feeder system

digunakan sepenuhnya saat ayam berumur 13 hari sampai panen.

3. Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang dilakukan di kandang CH Ahmad Maling di

berikan secara Adlibitum (Tidak dibatasi), sesuai dengan kebutuhan ayam

ras pedaging dengan pemberian pakan 3 kali sehari secara teratur, pakan

untuk pagi hari diberikan pada pukul 07.00 WITA, pakan siang hari

diberikan pada pukul 13.00 WITA, pada malam hari diberikan pada pukul

20.00 WITA yang sesuai kebutuhan ayam. Setelah melakukan pemberian

dilakukan pengecekan untuk memastikan air tetap mengalir pada nipple,

dilanjutkan dengan membangunkan ayam untuk makan dan minum.

Frekuensi pemberian pakan yang diberikan secara berkali-kali

dengan jumlah yang cukup bertujuan untuk meningkatkan berat badan

yang optimal. Hal ini di dukung hasil penelitian Julius (2011) bahwa

pemberian pakan 3 kali sehari pagi 40%, siang 20%, dan sore 40% dapat

memberiikan bobot badan dan konversi pakan yang lebih tinggi dari pada

pemberian dengan frekuensi 2 kali sehari. Pakan yang di konsumsi ayam

ras pedaging.

4. Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan adalah kegiatan masuknya sejumlah nutrisi yang

ada di dalam pakan tersebut yang telah tersusun dari berbagai jenis

ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak tersebut. Menurut


33

Sampurna (2013) pakan yang diberikan pada ternak disesuaikan dengan

umur dan berdasarkan atas kebutuhan, hal ini bertujuan selain untuk

mengefisiensikan jumlah pakan pada ternak, juga untuk mengetahui

sejauh mana pertambahan bobot badan yang dicapai.

Adapun data konsumsi pakan yang sebagai berikut:

Tabel 5. Konsumsi pakan ayam di CH Ahmad Maling minggu.

Umur Populasi Pakan (Kg) Konsumsi


(Minggu) Pakan
1 32000 9.900 kg 309 g / ekor

2 31691 13.050 kg 408 g / ekor

3 31472 20.400 kg 637,5 g / ekor

4 31256 26.700 kg 834 g / ekor

5 31129 11.050 kg 354,9 g / ekor

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Pada minggu pertama konsumsi pakan ayam ras pedaging di

kandang mitra yaitu 198 sak atau 9.900 kg dengan rata- rata konsumsi

pakan 309 gram/ekor. Minggu kedua konsumsi pakan ayam ras pedaging

di kandang mitra yaitu 261 sak atau 13.050 kg dengan rata- rata 408

gram/ekor. Minggu ke tiga konsumsi pakan ayam ras pedaging di kandang

mitra yaitu 408 sak atau 20.400 kg dengan rata- rata 637,5 gram/ekor.

Minggu ke empat konsumsi pakan ayam ras pedaging di kandang mitra

yaitu 534 sak atau 26.700 kg dengan rata- rata 834 gram/ekor. Minggu ke

lima konsumsi pakan ayam ras pedaging di kandang mitra yaitu 221 sak

atau 11.050 kg dengan rata- rata 354,9 gram/ekor.


34

Konsumsi pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti besar

tubuh, bentuk pakan, aktivitas sehari-hari, dan temperatur lingkungan,

serta kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Kontrol terhadap

konsumsi pakan dilakukan setiap minggu menggunakan recording dengan

cara menimbang sampel sebanyak 10 ekor per sekat. Dari hasil recording,

dapat ditentukan penyusunan jumlah pakan untuk minggu selanjutnya

menggunakan tabel pakan mingguan.

5. Bobot Badan

Bobot badan diperoleh melalui pengukuran kenaikan bobot badan

dengan melakukan penimbangan berulang- ulang dalam waktu tiap hari

dan tiap minggu, sehingga hasil perhitungan berat badan pada ayam ras

pedaging di kandang mitra PT. Bintang Sejahtera Bersama, Kandang CH

Ahmad Maling dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Bobot badan ayam ras pedaging

Uraian Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu


1 2 3 4 5

Populasi 32000 31691 31472 31256 31129


(ekor)

Rata-rata BB 220 580 1100 1700 2280


(g)

Standar (g) 193 528 1018 1615 2273

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Bobot badan ayam ras pedaging pada saat chick in yaitu 48 gram

dengan strain cobb kode SR 707 bobot badan yang dicapai. Pada minggu

pertama yaitu 220 gram melampaui standar yang ditetapkan oleh

perusahaan yaitu 193 gram. Pada minggu kedua 580 gram melampaui
35

standar perusahaan yaitu 528 gram. Pada minggu ketiga yaitu 1100 gram

melampaui standar yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu 1018 gram.

Pada minggu ke empat yaitu 1700 gram melampaui standar perusahaan

yaitu 1615 gram. Dan pada minggu ke lima yaitu 2280 gram melampaui

standar dari perusahaan yaitu 2273 gram.

6. Konversi Pakan

Dari perhitungan data yang dilakukan oleh kandang mitra PT.

Bintang Sejahtera Bersama kandang CH Ahmad Maling diketahui bahwa

total konsumsi pakan sebanyak 81.100 kg dan total berat badan ayam

yang dipanen 57994,4 kg sehingga menghasilkan FCR 1,39 dari 1,569

standar yang ditetapkan perusahaan. Angka ini berarti untuk memproduksi

1 kg daging dibutuhkan 1,39 kg pakan.

C. Kendala dan Pemecahan Masalah

Kendala yang yang terjadi dalam pemberian pakan diantaranya:

Dinamo Oger mengalami kerusakan sehingga pakan tidak dapat

tersalurkan karena dinamo merupakan alat yang memutar sedangkan

oger untuk menghantar pakan ke fan feeder (Tempat Pakan). Solusi atau

pemecahan masalah yang dilakukan yaitu memperbaiki Oger yang

bermasalah dengan waktu kurang lebih 15 Menit.

ANALISIS SWOT

a. Strength

1) Pengetahuan dan kemampuan pemilik kandang yang sudah

berpengelaman

2) Lokasi kandang yang mudah dijangkau


36

3) Produksi Broiler yang tinggi

4) Informasi mengenai kandang yang cukup mudah didapat

b. Weakness

Kelemahan yang terdapat di kandang mitra CH Ahmad Maling

yaitu kurangnya kerjasama dalam melakukan pekerjaan.

c. Oppurtunity

1) Permintaan broiler meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk

2) Harga pakan yang standar

3) Teknologi yang mendukung usaha peternakan yang semakin

berkembang

4) Sumber pakan tersedia dari mitra

d. Threat

1) Jumlah peternak terus bertambah yang dapat memunculkan banyak

pesaing

2) Bakteri yang terdapat pada pakan ternak

Analisis Strategi SWOT

a. Strategi SO (Strength- Opportunity).

1) Merencanakan manajemen pemeliharaan yang baik untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik

2) Memanfaatkan teknologi yang ada sebaik mungkin

b. Strategi WO (Weakness- Opportunity).

1) Kandang CH Ahmad Maling merupakan kandang CH, memiliki

kontruksi terbaik di lingkup Kabupaten Takalar maupun je’neponto.


37

c. Strategi ST (Strength- Threat).

1) Membangun komunikasi yang baik dengan pihak perusahaan atau

konsumen yang telah ada

d. Strategi WT (Weakness- Threat).

1) CH Ahmad Maling yaitu kandang yang baru beroperasi di bulan Maret

tahun 2020, sehingga masih banyak pesaing diluar sana yang bergelut

dibidang yang sama.


38

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa

Manajemen Pemberian Pakan Ayam Ras Pedaging yang diterapkan di

kandang mitra yaitu pakan diberikan secara Adlibitum (tidak dibatasi)

sesuai dengan kebutuhan ayam ras pedaging. Tata cara pemberian pakan

dilakukan 3 kali sehari pada pukul 07.00 WITA, 13.00 WITA, 20.00 WITA

menggunakan tempat pakan Baby Chick Feeder dan Fan Feeder Sistem.

B. Saran

Perlunya meminimalisir masalah yang sering terjadi rusaknya

Dinamo Oger yang menyalurkan pakan ke Fan Feeder, perlu adanya alat

cadangan agar kedepannya dapat mempermuda apabila sewaktu- waktu

terjadi kerusakan.
xiv

DAFTAR PUSTAKA

A. W. Trisnanto, E. S. (2018). Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan dan


Periode Pemberian Pakan terhadap Kecernaan Ayam Buras Super.
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Volume 13 Nomor 2 edisi April-
Juni 2018, 13, 119-129.
Abed, A., H. Abbas, Y. Heryandi, dan E. Kusnadi. (2011). Pertumbuhan
kompensasi dan efisiensi produksi ayam broiler yang mendapat
pembatasan waktu makan. Med. Pet., 34(1): 50-57.
Azhar, M. (2010). Evaluasi Program Pemuasaan Berselang pada Ayam
Pedaging (Evaluation of Skip a Day Feed Removal Programme on
the Broiler Chicken). Didownload:
http://chytoxx.blogspot.com/2010/05/evaluasi-program- evaluasi -
berselang.html, Pada tanggal 11 Februari 2011.
Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, (2020). Statistik Indonesia Tahun
(2020). Sulawesi Selatan : Badan Pusat Statistik.
Burhani FJ. (2014). Komparasi Efisiensi Produksi Usaha Ternak
Ayam Broiler antara Pola Usaha Kemitraan dan Mandiri di
Kabupaten Bogor [tesis].Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor.
BSB, 2021. Sejarah Struktur Organisasi dan Jaringan Usaha PT. Bintang
Sejahtera Bersama.
Herlina, B, R. Novita Dan T. Karyono. (2015). Pengaruh Jenis dan Waktu
Pemberian Ransum Terhadap Performans Pertumbuhan dan
Produksi Ayam Broiler. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 10 (2):
107-113.
Kaleka, Nobertus. (2020). Membuat Pakan Fermentasi Unggas dan Jamu
Unggas. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Kartadisastra H.R. (2012). Pengelolaan Pakan Ayam. Kanisius:
yogyakarta.
Kompiang, L.P. (2010). Pengaruh Suplementasi Kultur Bacillus Sp Melalui
Pakan atau Air Minum Terhadap Kinerja Ayam Petelur. Jurnal Ilmu
Ternak dan Veteriner. 5 (4): 205-209
Kurnia, D,W. . (2016). Pengaruh Pemberian Isolat Bakteri Selulotitik
Rumen Kerbau Melalui Air Minum Sebagai Sumber Probiotik
Terhadap Karkas Itik Bali Umur 8 Minggu. Jurnal Peternakan
Tropika. 4 (2): 488-505.
xv

M. L. Sari, M. R. (2017). Manajemen Pemberian Pakan Ayam Broiler di


Desa Tanjung Pinang. Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol. 6, No. 1,
Juni 2017.
Manurung, E,J. (2011). Performa Ayam Broiler Pada Frekuensi d an
Waktu Pemberian Pakan Yang Berbeda. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor.
Nurwulan, I. (2019). Panduan Lengkap & Praktis Budidaya Ayam
Pedaging yang Paling Menguntungkan. Garuda Pustaka. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (2014). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus
Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Risnajati, D. (2011). Pengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan
Terhadap Performance Layer Priode Starter. Sains Peternakan. 9
(1): 20-24.
Risnajati, D. (2011). Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum
yang Berbeda Temperatur Terhadap Performan Ayam Petelur
Priode Grower. Sains Peternakan. 9 (2): 77-81.
T Nuryati. (2019). Analisis Performans Ayam Broiler Pada Kandang
Tertutup dan Kandang Terbuka. Jurnal Peternakan Nusantara 5(2):
77-86.
Tamaluddin, Fery. (2019). Ayam Broiler Organik. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Zulfanita, et al. (2011). Pembatasan Ransum Berpengaruh terhadap
Pertambahan Bobot Badan Ayam Broiler pada Periode
Pertumbuhan. Jurnal Ilmu ± ilmu Pertanian. Vol. 7
xvi

LAMPIRAN
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
xxvii
xxviii
xxix
xxx
xxxi
xxxii
xxxiii
xxxiv
xxxv
xxxvi
xxxvii
xxxviii
xxxix

Dokumentasi Kegiatan
xl
xli
xlii
xlii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Siti Humaera, yang akrab disapa

dengan panggilan Hera lahir di Pakatto Caddi pada

tanggal 06 Oktober 2000, anak bungsu dari 3 (tiga)

bersaudara yang merupakan anak dari pasangan

Busman T dan Siti Salma.

Penulis bertempat tinggal di Gowa. Penulis memulai jenjang

pendidikannya pada tahun 2006, pertama kali duduk sebagai siswa di

SDN Unggulan Bontomanai sampai pada tahun 2012. Setelah itu penulis

melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di MTSN Balang-Balang hingga

pada tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan sekolah kejenjang yang

lebih tinggi yaitu di SMA Negeri 8 Gowa sampai pada tahun 2018.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi

pada tahun 2018 di Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa sebagai

salah satu Mahasiswi Jurusan Peternakan Program Studi Budidaya

Ternak. Penulis mempunyai hobi yaitu Memasak .

Anda mungkin juga menyukai