Oleh :
M.SYAIFULLAH
Nomor Induk : 572
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
HALAMAN EVALUASI
MANAJEMEN UPTD BALAI INSEMINASI BUATAN DINAS PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN PROV.NTB TAHUN 2021
Oleh :
M.SYAIFULLAH
Nomor Induk : 572
Team Penguji :
1. Muhtar, S. Pt (______________________)
2. Junaidin S. Pt (______________________)
Mengetahui :
Kepala SMK SMKN 1 Sanggar
MAKRUF,S.Pd
NIP. 196703301991031015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT.atas kesempatan yang telah di
berikan berupa nikmat dan kesehatan dan umur panjang sehingga saya dapat menyelesaikan
praktik kerja lapang dan menyusun Laporan kerja, lapang yang berjudul ”Manajemen balai
inseminasi buatan dinas peternakan dan kesehatan hewan”, sehingga dapat di selesaikan
sebagaimana semestiNya. Shollawat serta salam saya panjatkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW sehingga laporan praktik kerja lapang ini dapat di susun berdasarkan hasil
kegiatan kerja lapang. Yang di mulai pada tanggal 03 September sampai tanggal 03
November 2021 yang bertempat di UPTD BALAI INSEMINASI BUATAN – LELEDE
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI NTB.
Dengan rasa hormat, saya mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah
membantu dalam menyusun Praktik Kerja Lapangan ini yaitu kepada:
1. Bapak Makruf,S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMKN 1 SANGGAR
2. Bapak A.Malik S.Pt Selaku Sekretaris Sekolah SMKN 1 SANGGAR
3. Bapak Muhammad Nur, S.Pt., M.SI Selaku kepala Balai Inseminasi Buatan Lombok
Barat NTB
4. Bapak Samsul Wahid, S.Pt Selaku Pengawas Mutu Semen
5. Bapak Lalu Kaherman, S.Kh Selaku Kasi pembibitan HMT
6. Bapak Nurdiansyah S.Pt Selaku Ketua Pokja PSG Tahun Pelajaran 2021/2022.
7. Bapak Junaidin S.Pt Selaku Pembimbing Internal PKL
8. Bapak Sukmariadi,SKH Selaku Pembibing Eksternal PKL.
9. Teman-teman seperjuangan terutama keluarga besar M.Syaifullah, Deska Aulia Putri
Ruhmi, Nurima, Afriatin, Hermansyah, Bama, dan A.Adzan.
10. Semua pihak yang telah ikut membantu terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan prakering masih jauh dari kata sempurna sehingga
diperlukan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan di kemudian hari
dan berguna bagi siswa dan siswi lainNya.
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat............................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Inseminasi Buatan adalah proses memasukkan semen beku (spermatozoa).
Yang telah dicairkan yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat reproduksi
betina,sehingga mampu meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat
dan menghasilkan anakkan berkualitas dalam jumlah banyak menggunakan bantuan
manusia dan alat khusus yang di sebut’’Inseminato Gun’’.
Tujuan inseminasi buatan:
1. Memperbaiki mutu genetika ternak
2. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan
sehingga mengurangi biaya
3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara luas dalam jangka waktu
lebih lama
4. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
5. Mencegah penularan/penyebaran penyakit kelamin
B. Tujuan praktik kerja lapang (PKL)
Praktik kerja lapang dilaksanakan di Balai Inseminasi Buatan . Adapun tujuannya
yaitu:
a. Memperbaiki mutu genetika ternak
b. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk di bawa ketempat yang di butuhkan
sehingga mengurangi biaya
c. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka
waktu yang lebih lama
d. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
e. Mencegah penularan/ penyebaran penyakit kelamin.
Adapun manfaat Praktik kerja lapang (PKL) di BIB Banyumulek ini adalah sebagai
berikut:
1. IB meningkatkan penggunaan pejantan unggul. Seekor pejantan dapat melayani
5000 – 10.000 ekor betina pertahun. Beberapa pejantan unggul malah telah
menghaslkan 100.000 – 200.000 anak selama hidupnya.
2. Penggunaan metode IB sangat menghemat biaya pemeliharaan pejantan.
3. Mengurangi penularan penyakit reproduksi karena menghindari kontak kelamin dan
mencegah resiko kecelakaan betina kecil pada wktu perkawinan.
4. Memperbaiki mutu genetik dan mencegah terjadinya in breeding (perkawinan
sedarah). Inseminasi buatan tentu menggunakan spermatozoa dari pejantan unggul.
Dengan menginseminasi ternak lokal yang kualitas genetiknya kurang bagus,akan
menghasilkan keturunan yang lebih bagus. Apabila IB terseb dilaksanakan secara
meluas,akan di hasilkan ternak unggul dalam jumlah massal. Hal ini karena sperma
yang akan di masukkan ke sapi betina bisa di pilih dari pejantan unggul jenis
tertentu. Bisa dari sapi brahman,simental,limosin ataupun sapi PO.
5. Menghemat waktu karena peternak sapi tidak perlu lagi mencari atau membawa sapi
pejantan untuk dikawinkan dengan sapi betinanya.
6. Meningkatkan tingkat keberhasilan bunting,dengan IB keberhasilan bunting bisa
mencapai 90%.
7. Mengatur jarak kebuntingan ternak. Di beberapa peternak,sering terjadi kelahiran
saat pakan sangat terbatas sehingga mengakibatkan ternak kurus dan mudah
terserang penyakit. Akibatnya,tingkat kematian anak sangat tinggi. Dengan
inseminasi,kebuntingan dan kelahiran anak dapat di atur sehingga anak yang lahir
dapat di atur saat kondisi pakan tersedia.
8. Semen beku dapat di simpan dalam waktu lama. Selama tersimpan/terendam dengan
baik dalam N2 cairan,spermatozoa beku dapat tetap bertahan yang di sebut dorman.
Dengan kondisi itu,memungkinkan dapat menyelamatkan material genetik
ternak,khususnya hewan langka.
9. Peternak juga dapat memilih jenis kelamin anak. Dengan perkembangan teknologi
IB,peternak dapat memilih jenis kelamin anak. Penentuan jenis kelamin anak telah
dapat dilaksanakan melalui teknologi IB menggunakan sperma sexing atau
spermatozoa yang telah di pisahkan antara spermatozoa yang membawa kromosom
X (spermatozoa betina) dan spermatozoa yang membawa kromosom Y (spermatozoa
jantan).
BAB II
ORIENTASI INDUSTRI
MISI
1. Mengembangkan budidaya peternakan sapi berbasis teknologi Inseminasi
Buatan.
2. Mengembangkan kelembagaan peternakan mendukung introduksi teknologi
IB.
3. Mendorong dan terbentuk dan berkembangnya profesi petugas teknis IB
( Asosiasi Inseminator).
4. Mengembangkan peningkatan kapasitas dan keterampilan petugas teknis IB
dan kemampuan manajarial pelayanan IB.
Struktur organisasi.
KOMITMEN KELUARGA BESAR UPTD BALAI INSEMINASI BUATAN
DINAS PETERNAKAN & KESEHATAN HEWAN PROV.NTB TAHUN 2021
UNTUK PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015) &
SERTIFIKASI PRODUK SEMEN BEKU (SNI 4869.1-2017)
A. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk Keselamatan Kerja Tiap Karyawan Di UPTD BIB BANYUMULEK Telah
Disediakan Peralatan Keamanan Seperti, Sepatu Bout ( sepatu Lapangan ) Sarung
Tangan, Topi, Pakaian Kerja Lapangan Semua fasilitas Tersebut Disediakan Oleh Dinas
Demi keselamatan Dan Kenyamanan Para Karyawan Dalam Menjalankan Tugas
Masing-masing
B. Sistem Peminjaman, penyimpanan alat dan pemakaian atau bahan
Sistem pengunaan alat dan penyimpanannya di Balai inseminasi buatan (BIB)
Banyumulek adalah semua peralatan maupun bahan diadakan oleh panitia pengadaan
barang setelah barang barang tersebut diserahkan kepada tim pemeriksa barang baru di
serahkan kepenerima barang untk di simpan di digudang penyimpanan barang sesuai
dengan bentuk dan jenisnya.
Selanjutnya untuk mengunakan barang tersebut si penguna harus membuat surat
permohonan pengeluaran barang yang di tanda tangani oleh masing-masing kepala seksi
sesuai dengan kebutuhan jenis barang tersebut baru dapat dikeluarkan oleh petugas
gudang
Dan semua barang yang telah dikeluarkan seperti, gerobak
dorong,sekop,cangkul,garuk
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
A. Lokasi Kegiatan
Praktik Kerja Industri ini dilakasanakan di UPTD Balai Inseminasi Buatan Dinas
Peternakan Dan Kesehatan Hewan, Desa Lelede Kabupaten Kediri, Lombok Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat dari Tanggal 03 September sampai dengan 03 November
2021.
Pemberian pakan dilakukan selama dua kali setiap hari pada pagi pukul 08.00
dan siang pukul 14 wita. Pakan yang diberikan berupa pakan hijauan dan pakan
penguat. Pakan hiajauan berupa rumput diantaranyan rumput gajah dan rumput raja, ,
sedangkan pakan penguat berupa konsentra. Rumput-rumputan diberikan sebanyak
lebih kurang 10 % dari berat badan, sedang pakan penguat diberikan sebanyak 2%
dari berat badan.
4 . Pemanenan HMT
Selain itu, lingkungan kandang juga harus diperhatikan baik didalam maupun
diluar kandang sebab dikarenakan banyak sekali kuman yang berkeliaran dan yang
berterbangan yang dapat masuk kedalam tubuh ternak atau menyelinap kedalam tubuh
ternak. Oleh karna itu, harus ada sanitasi kandang atau pembersihan kandang secara
teratur setiap hari pada saat waktu jam berkerja. Sanitasi kandang atau pembersihan
kandang meliputi antara lain : Laintai kandang, lingkungan kandang, tempat kandang
dan minum.
c. Penanaman HMT
Ciri-ciri rumput raja:
Rumput raja termasuk tanaman berumur panjang,tumbuh tegak,berbentuk
rumpun,perakarannya dalam dan tingginya dapat mencapai 4 meter. Rumput ini
berbatang tebal dan keras,dan setelah tua daunnya lebar dan panjang dimana tulang
daunnya keras.
Kandungan nutrisi/gizi
Rumput raja mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik yaitu kandungan
BK 12,18%; PK 11,68; SK 32,49; LK;1,70; ABU 18,15 dan TDN; 66,04.
Penanaman Rumput Raja
Rumput raja mudah ditanam,dapat tumbuh baik pada dataran rendah hingga
dataran tinggi sampai dengan ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut,
menyukai tanah yang subur dan curah hujan diatas 1.000 min/th dengan penyebaran
yang merata sepanjang tahun. Dilahan yang subur dengan pemupukan yang intensif
produksi rumput ini dapat mencapai 1.076 ton/ha/th.
Rumput segar,dimana dengan resio batang dan daun. Pemanenan rumput raja dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu stek dan sobekan. Menurut siregar (1988) batang yang
digunakan untuk stek sebaiknya berumur cukup tua yaitu yang sudah berumur 8
bulan,panjang stek kira-kira 25-30 cm dan memiliki 2 mata tunas. Bila
menggunakan sobekan rumpun,maka dipilih rumput yang mudah yang tingginya 20-
25 cm. Pemanenan rumput raja dengan menggunakan stek harus diperhatikan yaitu
tunas jangan sampai terbalik. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke
dalam tanah tegak lurus atau miring dengan jarak tanamnya 1x1 m,untuk pemanenan
dengan menggunakan sobekan rumpun,perlu dibuat lubang sedalam 20cm. Waktu
tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan. Dengan
perlakuan yang baik,maka rumput raja dapat dipanen 8-9 kali setahun dan akan terus
berproduksi selama 10 tahun.
Keunggulan rumput raja
Produksi rumput raja 2 kali lebih tinggi dari pada rumput gajah varietas hawai,
sedangkan rumput gajah varietas afrika 3 kali lebih tinggi. Persentase berat daun
rumput raja lebih tinggi dari pada rumput gajah varietas hawai maupun afrika,dan
hal ini di dukung dengan kandungan zat yang cukup baik yaitu: berat kering
22,40%; protein kasar 13,50%; serat kasar 34,10%.
Rumput raja mempunyai keunggulan yaitu lebih disukai ternak,relatif lebih
cepat di panen dan tahan kering. Pemotongan rumput raja pertama kali pada umur 2
sampai 3 bulan dan selanjutnya tiap 6 minggu sekali,kecuali pada musim kemarau
interval pemotongannya diperpanjang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan PKL
Berdasarkan hasil kegiatan PKL selama 2 bulan di BIB Banyumulek, maka dapat
disimpulkan bahwa tahapan produksi semen beku terdiri dari:Tahap persiapan AV, tempat
penampunga, persiapan sapi pejantan dan teaser, persiapan operator, koleksi semen,
pemeriksaan kualitas semen secara makroskopis dan mikroskopis, pengenceran,
pemeriksaan before freezing, printing straw, filling dan sealing, equilibrasi,freezing dan
penyimpanan.
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan sesuai dengan pengetahuan dan pengamatan
saya,adalah sebagai berikut:
1.Perlu memperhatikan sterilisasi petugas baik petugas persiapan AV maupun petugas
koleksi semen guna menghindari terjadinya kontaminasi.
2.Perlu di perhatikan kesehatan dan performans sapi pejantan agar kualitas semen
yang dihasilkan baik.
3.Dalam penyimpanan semen beku perlu di perhatikan jadwal penambahan nitrogen
cair secara berkala guna menjaga kualitas semen.
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com