PENDAHULUAN
BAB II
B. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
C. Struktur Organisasai
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 4 Tahun 2012
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Probolinggo dan Peraturan
Walikota Probolinggo No. 30 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Lembaga Teknis Daerah Kota Probolinggo, susunan organisani Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Kota Probolinggo terdiri dari :
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG KEWASPADAAN & BIDANG HAL & BIDANG LINMAS & TATA
INTEGRASI BANGSA PENGEMBANGAN BUDAYA UPACARA
POLITIK
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PENCEGAHAN DAN KETAHANAN, WAWASAN LEMBAGA POLITIK & LEMBAGA PENGEMBANGAN TATA UPACARA
PENANGANAN KONFLIK DAN PEMBAURAN PENGEMBANGAN ETIKA KEMASYARAKATAN, KAPASITAS
BANGSA POLITIK DEMOKRASI DAN HAM LINMAS
2) Sekretariat
Mempunyai tugas mengoordinasikan perumusan program kerja dan
keuangan, menyelenggarakan urusan administrasi umum, perkantoran
dan kehumasan, kepegawaian serta analisis jabatan.
Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program kerja Badan;
b. Pengelolaan administrasi umum dan perkantoran meliputi
ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepustakaan dan kearsipan,
penyediaan sarana dan prasarana kerja serta rumah tangga Badan;
c. Perumusan standar operasional prosedur kerja Badan;
d. Pelaksanaan pembinaan pola hubungan kerja, baik internal maupun
lintas Badan;
e. Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian Badan;
f. Pengoordinasian pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja dan
standar kompetensi jabatan pada Badan;
a. Pelayanan Internal
1. Penyusunan program kerja Badan;
2. Pelaksanaan inventarisasi, pengolahan, penyajian, dan
pemeliharaan data;
3. Pengendalian, monitoring, dan evaluasi program;
4. Penyusunan laporan Badan;
5. Penyusunan perbendaharaan keuangan;
6. Pelaksanaan verifikasi anggaran;
7. Penyusunan pertanggungjawaban anggaran;
8. Pengelolaan kearsipan;
9. Penyelenggaraan kerumahtanggaan;
10. Pengelolaan data kepegawaian;
b. Pelayanan Eksternal
1. Pelayanan penerbiran Rekomendasi Penelitian bagi penelitian;
2. Pemberian Surat Keterangan Terdaftar (SKT) kepada Ormas dan
LSM;
3. Fasilitasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK);
4. Fasilitasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM);
5. Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB);
6. Fasilitasi layanan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan
LSM
7. Fasilitasi upaya pengembangan nilai-nilai kebangsaan,
kewaspadaan nasional, pengembangan upaya penanganan konflik,
pembauran bangsa, serta bela negara;
Kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Kota Probolinggo
diukur dari tercapainya indikator kinerja sasaran yang ditetapkan sesuai dengan
visi dan misi. Pengukuran ini dilakukan untuk melihat tingkat kinerja Badan dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya. Apabila target dari indikator kinerja
sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan strategis dapat
dicapai, maka kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Kota
Probolinggo dapat dikategorikan baik.
RENSTRA BAKESBANG POL & LINMAS 2015 – 2019 Revisi 2 23
c. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Kota Probolinggo
Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas akan di analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD
periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bakesbang Pol & Linmas Kota Probolinggo
Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antar Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5
(1) (2) / (7) (3) / (8) (4) / (9) (5) / (10) (6) / (11) (12) (13) (14) (15) (16)
BL 2.091.437.321 2.350.000.000 2.685.000.000 3.561.750.000 3.893.080.000
98,69% 99,57% 98,27% 96,85% 95,55%
Realisasi 2.064.049.969 2.339.871.940 2.638.588.337 3.449.650.065 3.719.944.987
BTL 1.106.186.988 1.400.208.287 1.586.763.563 1.743.945.942 1.872.002.942
92,51% 96,41% 93,84% 95,37% 95,27%
Realisasi 1.023.363.212 1.349.896.964 1.489.016.648 1.663.168.433 1.783.399.362
Total 3.197.624.309 3.750.208.287 4.271.763.563 5.305.695.942 5.765.082.942
96,55% 98,39% 96,63% 96,36% 95,46%
Realiasi 3.087.413.181 3.689.768.904 4.127.604.985 5.112.818.498 5.503.344.349
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bakesbang Pol & Linmas Kota Probolinggo dari tahun 2010-2014 mengalami perkembangan yang
fluktuatif. Dari total anggaran dan realisasinya dapat diketahui bahwa rasio antara Realisasi dan Anggaran Bakesbang Pol & Linmas Kota Probolinggo
dari tahun 2010-2014 96,55 persen pada tahun 2010; 98,39 persen pada tahun 2011; 96,63 persen pada tahun 2012; 96,36 persen pada tahun 2013;
dan 95,46 persen pada tahun 2014
A. Tantangan
Tantangan dalam Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Linmas Kota Probolinggo meliputi: Potensi Kerawan Sosial Kota
Probolinggo, Politisasi Nilai-Nilai Agama, dan Menipisnya Kepercayaan
Masyarakat Terhadap Lembaga Politik dan Hukum.
1) Potensi Kerawan Sosial Kota Probolinggo
Karakteristik Kota Probolinggo, yang dihuni oleh masyarakat yang
heterogen, mempunyai potensi kerawanan sosial, politik dan
kewilayahan, yang dapat mengarah pada konflik sosial yang berdimensi
vertikal dan horisontal. Kondisi kemajemukan masyarakat Kota
Probolinggo yang rawan konflik, implementasi otonomi daerah yang
belum konsisten, kebijakan publik yang belum memuaskan masyarakat,
kesenjangan sosial ekonomi yang masih signifikan, makin rendahnya
kesadaran hukum dan lemahnya penegakan hukum, serta pelanggaran
HAM mendorong munculnya tirani sosial/massa yang mengarah pada
anarkhisme. Disamping itu, merosotnya etika dan moral bangsa yang
ditandai dengan menguatnya fenomena korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN) merupakan hambatan signifikan bagi terwujudnya pemerintahan
yang baik (good governance).
B. Peluang
Berdasarkan tantangan utama di atas, serta sesuai dengan kedudukan, tugas
pokok dan fungsinya sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Daerah Kota
Probolinggo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota
Probolinggo dan Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 30 Tahun 2012
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kota Probolinggo,
maka diperkirakan memiliki peluang sekaligus memungkinkan untuk
melaksanakan upaya-upaya yang terkait dengan:
1) Peningkatan Persatuan dan Kesatuan
Peluang dan upaya ini ditujukan untuk menyepakati makna penting
persatuan dan kesatuan bangsa dalam konstelasi politik yang sudah
berubah, yang dapat dilakukan dengan kegiatan pokok membangun dan
melaksanakan sistem deteksi dini atau early warning system untuk
merespon berbagai persoalan konflik sosial politik, membangun dan
memperluas mekanisme dan jaringan kerjasama seluruh stakeholders
bangsa untuk menyelesaikan berbagai persoalan konflik sosial politik,
melaksanakan gerakan kampanye ataupun bentuk-bentuk advokasi
lainnya secara serentak untuk meningkatkan komitmen yang utuh
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, serta melaksanakan sosialisasi
untuk meningkatkan rasa kebangsaan Indonesia. Selain itu, perlunya
penguatan terhadap masyarakat akan pemahamannya terhadap hak dan
kewajiban masyarakat sebagai warga negara indonesia dalam kesatuan
bangsa dan penguatan pemahaman “Bhineka Tunggal Ika” sebagai
slogan bangsa yang menjadikan kekuatan dalam kerangka kesatuan
bangsa.
2) Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Politik
Upaya ini ditujukan untuk mewujudkan kelembagaan yang lebih kokoh
dan optimalisasi fungsi-fungsi dan hubungan antar lembaga eksekutif,
Pada Bab ini, akan dijelaskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahan yang ada
pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Kota Probolinggo. Penelaahan dan
penentuan isu-isu strategis dilakukan berdasarkan sistematika berikut ini.
Tabel 3.1
Identifikasi permasalahan berdasarkan hasil analisa
kondisi internal maupun eksternal
Tugas dan
Fungsi SKPD
No Permasalahan Berdasarkan Pelayanan
Penanggung
Jawab
1. Perlu penyempurnaan sistem dan prosedur
Sekretariat
pelayanan terhadap masyarakat
2. Masih rendahnya wawasan kebangsaan
KIB
masyarakat
3. Masih kurangnya ketentraman dan ketertiban
KIB dan LINMAS
bagi masyarakat
4. Masih rendahnya partisipasi masyarakat
HAL
dalam politik
5. Masih kurangnya koordinasi antar pelaku
HAL
pembangunan
6. Masih sering terjadi perselisihan antarwarga terkait pendirian Rumah
KIB
Ibadah
7. Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat
HAL
belum berperan secara maksimal
8. Peran Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Pemuda dan
Tokoh Perempuan belum berperan secara maksimal dalam mencegah KIB
dan menyelesaikan konflik
9. Masyarakat masih rentan terhadap isu-isu yang berpotensi konflik KIB
10. Penyelesaian masalah masih sering diselesaikan dengan jalan
KIB
unjuk rasa atau demonstrasi yang anarkis
Dari program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, program
yang terkait pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Kota
Probolinggo adalah :
1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
2. Program Peningkatan Kinerja Ketenteraman dan Ketertiban Umum
serta Perlindungan Masarakat;
3. Program Pendidikan Politik Masyarakat;
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik;
5. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat;
6. Program Penguatan Hubungan Kelembagaan;
7. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
8. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal;
9. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
10. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan;
11. Program Penataan Hubungan Pemerintah dan Masyarakat;
12. Program Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM);
A. Visi
Untuk dapat menangkap arti dan makna dari visi tersebut maka perlu
diberikan penjelasan visi sebagai berikut :
“Ketahanan Sosial“ adalah kemampuan masyarakat dalam mengatasi
berbagai risiko akibat perubahan sosial, ekonomi,
dan politik. Di dalamnya terkandung pengertian
sampai seberapa jauh masyarakat berkemauan dan
RENSTRA BAKESBANG POL & LINMAS 2015 – 2019 Revisi 2 39
berkemampuan memenuhi kebutuhannya serta
dapat menghadapi berbagai tantangan dengan
daya tahan sosial.
"Budaya Politik" adalah sebagai suatu sistem nilai bersama suatu
masyarakat yang memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk
masyarakat seluruhnya.
" Kondusif " adalah Suatu keadaan lingkungan yang mendukung
secara positif segala kegiatan dan aktifitas
masyarakat.
B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi-nya maka ditetapkan misi yang diemban
Badan Kesatuan Bangsa, Politk dan Perlindungan Masyarakat Kota
Probolinggo tahun 2015- 2019 sebagai berikut :
1) Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan kerukunan
masyarakat Kota Probolinggo yang Partisipatif, Demokratis, dan
Beretika dalam wadah NKRI;
2) Meningkatkan kesiapsiagaan Pemerintah dan Masyarakat dalam
penanganan konflik sosial.
4.2.1. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi dari misi dan menunjukkan suatu
kondisi yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa mendatang. Tujuan
adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada
isu-isu dan analisis strategis. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam
bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi
yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi. Dengan berlandaskan misi yang telah ditetapkan,
maka Bakesbang Pol & Linmas Kota Probolinggo dalam kurun tahun
2015-2019 menetapkan tujuan sebagai berikut :
1) Mewujudkan Masyarakat Kota Probolinggo Yang Kondusif;
2) Mewujudkan Ketahanan Sosial Masyarakat.
4.2.2. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan. Sasaran menggambarkan
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan. Oleh karenanya sasaran yang ditetapkan
diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program dan
kegiatan.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun
waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula
4.3.2. Kebijakan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka strategi memerlukan persepsi
dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan adalah
merupakan pedoman pelaksanaan tindakan (program dan kegiatan)
yang akan dilaksanakan. Elemen penting dalam menyiapkan kebijakan
adalah kemampuan untuk menjabarkan strategi kedalam kebijakan-
kebijakan yang cocok dan dapat dilaksanakan.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan pencapaian
sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Oleh karena itu
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
VISI : Terwujudnya masyarakat yang memiliki Ketahanan Sosial dan Budaya Politik menuju Kota Probolinggo yang Kondusif
MISI I: Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan kerukunan masyarakat Kota Probolinggo yang Partisipatif, Demokratis, dan
Beretika dalam wadah NKRI
Mewujudkan Masyarakat Kota 1. Terwujudnya Peningkatkan 1. Pemberian Pemahaman Tentang 1. Meningkatkan Intensitas kegiatan
Probolinggo Yang Kondusif Wawasan Kebangsaan Kepada Wawasan Kebangsaan kepada penguatan pemahaman wawasan
Masyarakat Masyarakat kebangsaan masyarakat
2. Terwujudnya Penurunkan 2. Melaksanakan Penyuluhan 2. Meningkatkan Intensitas kegiatan
penyalahgunaan Miras/Narkoba di Pencegahan Pemberantasan Penyuluhan, Pencegahan,
Masyarakat Peredaran Gelap Miras/Narkoba Pemberantasan dan Peredaran
Gelap Miras/Narkoba
3. Terwujudnya Peningkatkan Situasi 3. Peningkatan Fasilitasi 3. Pembinaan dan Meningkatkan
Politik yang sehat serta Penyelenggaraan Pendidikan Politik Pemahaman Politik Masyarakat
meningkatkan pemberdayaan Masyarakat
lembaga kemasyarakatan dan
Parpol
4. Terwujudnya Peningkatkan 4. Fasilitasi dan Koordinasi Antar 4. Meningkatkan Fasilitasi dan
Koordinasi Antara Pemerintah Lembaga Pembinaan Forum-forum yang
dengan Masyarakat berkembang di Masyarakat
MISI III: Meningkatkan kesiapsiagaan Pemerintah dan Masyarakat dalam penanganan konflik sosial
Mewujudkan Ketahanan Sosial 1. Terwujudnya rasa aman dan 1. Meningkatnya partisipasi 1. Mendorong terwujudnya
Masyarakat nyaman ditengah-tengah kehidupan masyarakat dalam penciptaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat suasana ketentraman dan masyarakat dalam kehidupan
ketertiban bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara guna mendukung
pembangunan daerah kota
Probolinggo dengan disertai
pelibatan aparat keamanan secara
terpadu dan proporsional
2. Terwujudnya penigkatkan 2. Antisipasi dan Cegah Dini terhadap 2. Meningkatkan Kewaspadaan dini
antisipasi terjadinya konflik sosial konflik dan kerawanan sosial masyarakat dan fasilitasi forum-
untuk menciptakan rasa tentram, forum masyarakat dan instansi
aman dan tertib di masyarakat terkait
Pada bagian ini akan dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Adapun penyajiannya menggunakan tabel
5.1 sebagaimana terlampir
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk
masukan, proses, keluaran, hasil, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat
capaian kinerja suatu sasaran, program atau kegiatan. Pada bagian ini akan
dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang
akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, yang ditampilkan dalam tabel 6.1 berikut ini.
Sebagai suatu bagian dari dokumen perencanaan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah,
Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Linmas ini merupakan dokumen yang dijadikan acuan dasar bagi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas
selama periode 2015-2019, mengikuti periode berlakunya RPJMD Kota Probolinggo
2015-2019. Renstra SKPD ini, memiliki kedudukan yang sangat vital dan urgent dalam
peningkatan di bidang kesatuan bangsa dan politik selama 5 (lima) tahun ke depan,
memberikan arah, tujuan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Linmas. Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas
merupakan penjabaran dokumen RPJMD, selanjutnya Renstra Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Linmas harus dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) yang merupakan
rencana tahunan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Kota Probolinggo selama
periode lima tahun, pada tahun 2015 s.d. 2019 dan akan dilaksanakan secara sungguh-
sungguh dan bertanggungjawab. Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas
di dalam pelaksanaannya, senantiasa dilakukan pengawasan dan evaluasi, sebagai
wujud penyelengaraan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan bercirikan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Pencapaian kinerja
pelayanan sebagaimana tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas merupakan bagian pencapaian kinerja dan
pertanggungjawaban kepada Walikota dan Wakil Waliota Probolinggo, serta secara
moral dipertanggung-jawabkan kepada seluruh masyarakat Kota Probolinggo