Anda di halaman 1dari 3

Tabanan, 22 September 2021

Kepada Yth.
1. Kepala KPKNL jo Pejabat Lelang Denpasar, Jl. DR.Kusuma Atmaja Gedung Keuangan
Negara I, Renon, Kec. Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80235 jo Pejabat Lelang
2. PT. BPR JERO ANOM, Jalan Dr. Ir. Soekarno Ruko Dukuh No. 168 Tabanan

Perihal : Pemberitahuan dan Somasi

Yang bertanda tangan di bawah ini;


Nama : I WAYAN GUNADI
Alamat : BR. Sengguan RT. – RW. – Desa Nyitdah Kec. Kediri Kab. Tabanan, Bali

Dengan Hormat,
Menindaklanjuti surat nomor 022/SP-BJA/07/2021 tertanggal 21 Juli 2021 dengan perihal
surat Pemberitahuan Lelang dan surat pengumuman lelang pertama tertanggal 12 Agustus
2021, bahwa kreditur akan melakukan pelaksanaan lelang melalui pihak ketiga/KPKNL
Denpasar pada hari Rabu tanggal 22 September 2021, batas akhir penawaran pukul 14.10
WIB atau Pukul 15.10 WITA, bertempat di KPKNL Denpasar. Atas obyek jaminan SHM
No. 06842 luas 150 m2 atas nama I WAYAN GUNADI yang terletak di Desa Dauh Peken
Kec. Tabanan Kab. Tabanan, Bali.

Bahwa dengan ini kami bermaksud memberikan somasi kepada penyelenggara baik kreditur
maupun pejabat lelang yang akan melaksanakan lelang pada tanggal 22 September 2021
untuk ditunda / diberhentikan terlebih dahulu pelaksanaannya karena tidak memenuhi unsur
peraturan menteri keuangan nomor 27/PMK/06/2016 tentang petunjuk pelaksanaan lelang
“Penetapan nilai limit dalam lelang tidak dapat semata – mata ditentukan oleh penjual
incasu penyelenggara lelang, tapi juga harus didasarkan pada penilaian oleh penilai yang
independent dan profesional, yang dituangkan dalam bentuk laporan penilaian atau
penafsiran, dilengkapi tanggal penilaian atau penafsiran dan harus dilampirkan sebagai
permohonan lelangnya disamping penafsiran oleh penafsir/tim penafsir dari pemohon lelang
atau pemilik barang, sehingga benar – benar memperhatikan asas kepatutan dan kewajaran.
Dan mewajibkan sesuai dengan ketiga jenis lelang sebagai berikut :

1) Lelang Eksekusi ; untuk melaksanakan putusan/ penetapan pengadilan, dokumen-


dokumen lain yang dipersamakan dengan itu, dan atau melaksanaakan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan.

2) Lelang Noneksekusi Wajib; untuk melaksanakan penjualan barang oleh peraturan


perundang-undangan diharuskan dijual secara langsung.

3) Lelang Noneksekusi Sukarela; lelang atas barang milik swasta, orang atau badan
hukum/badan usaha yang dilelang secara Sukarela. Oleh karenanya mohon ditunda
terlebih dahulu atau diberhentikan karena tidak sah dan cacat pelaksanaannya.

Maka atas pelaksanaan lelang yang tidak memenuhi unsur – unsur sebagaimana yang telah
kami sebutkan diatas agar diberhentikan terlebih dahulu demi kesesuaian asas lelang dan
apabila tetap dilakukan pelaksanaan lelang tersebut akan mengandung cacat hukum.
Sehingga pelaksanaan lelang yang akan dilakukan tidak sesuai dengan asas lelang. Dan
dapat temukan adanya kecacatan asas Lelang sebagai berikut:

a. “Asas Keterbukaan”, adanya rencana lelang yang diketahui seluruh lapisan


masyarakat agar mempunyai kesempatan yang sama untuk mengikuti lelang, setiap

1
pelaksanaan lelang harus didahului dengan pengumuman lelang. Asas ini juga untuk
mencegah terjadi praktek persaingan usaha tidak sehat, dan tidak memberikan
kesempatan adanya praktek korupsi, kolusi, dan Nepotisme (KKN);
b. “Asas Keadilan”, pelaksanaan lelang harus dapat memenuhi rasa keadilan secara
proposioanal bagi setiap pihak yang berkepentingan. Asas ini untuk mencegah
terjadinya keberpihakan Pejabat Lelang Kepada Peserta lelang tertentu atau berpihak
hanya pada kepentingan penjual. Khusus pada pelaksanaan lelang eksekusi penjual,
tidak boleh menentukan nilai limit secara sewenang-wenang yang berakibat
merugikan pihak tereksekusi.
c. “Asas Kepastian Hukum”, lelang yang telah dilaksanakan menjamin adanya
perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan
lelang.
d. “Asas Efisiensi”, pelaksanaan lelang dilakukan dengan cepat dan dengan biaya yang
relatif murah karena lelang dilakukan pada tempat dan waktu yang telah dilakukan
ditentukan dan pembeli disahkan pada saat itu juga.
e. “Asas Akuntabilitas”, menghendaki agar lelang yang dilaksanakan oleh pejabat
Lelang dapat dipertanggungjawabkan Pejabat Lelang meliputi administrasi lelang
dan pengelolaan uang lelang, maka atas pelaksanaan lelang tersebut wajib
dibatalkan.

Bahwa pemohon lelang/kreditur dan kepala KPKNL jo pejabat lelang Denpasar wajib
memberhentikan pelaksanaan lelang atau menunda terlebih dahulu demi menghindari
adanya perbuatan melawan hukum/penyimpangan hukum yang terlalu dalam. Karena
menimbulkan ketidakterimaan atas pelaksanaannya selain itu juga telah menimbulkan
ancaman kerugian bagi nasabah karena itu, nasabah melakukan upaya hukum dengan
melakukan gugatan PMH di Pengadilan Negeri Tabanan sebagai bentuk keberatan atas
dilakukannya pelaksanaan lelang tertanggal 22 September 2021. Karena sebelumnya
nasabah sudah melakukan negosiasi dengan mengajukan permohonan keringanan tertanggal
15 September 2021 tetapi ditolak oleh kreditur. Dan kreditur lebih memilih melakukan
pelaksanaan eksekusi hak tanggungan.

Bahwa surat ini kami buat sebagai pemberitahuan dan somasi kepada penyelenggara untuk
membatalkan pelaksanaan lelang tertanggal 22 September 2021 yang bertempat di KPKNL
Denpasar. Dan apabila atas pelaksanaan lelang tersebut tidak dibatalkan maka kami akan
melakukan maka akan dilakukan upaya hukum seluasnya karena menyimpang dari tata cara
hukum jual beli keperdataan secara tidak benar menyimpang menurut Hukum ketentuan
UUHT Pasal 6 jo pasal 11 ayat (2) huruf e. Dan menghukum kepada para penyelenggara
melalui Pengadilan Negeri Tabanan untuk membatalkan lelang pada hari Rabu, 22
September 2021 yang bertempat di KPKNL Denpasar. Karena tidak sesuai dengan peraturan
perundang – undangan. Dan Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu
walaupun ada banding, verset maupun kasasi. Dan sebagai bentuk kami melakukan upaya
hukum kami lampirkan fotocopy gugatan dengan nomor perkara
…………………………………………... yang kami masukkan pada hari ini, hari Rabu
tanggal 22 September 2021 melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Tabanan.

Demikian surat pemberitahuan dan somasi kami buat untuk menjadi perhatian kepada semua
pihak yang terkait agar lebih mengutamakan dan menjunjung tinggi nilai hukum serta
berpandangan luas agar tidak terjadi tuntutan hukum dikemudian hari. Atas perhatiannya
kami ucapkan banyak terimakasih.

Hormat Kami
Penggugat

2
I WAYAN GUNADI

Tembusan
Kepada Yth :
1. Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jl. Medan Merdeka Utara No.9, RT.2/RW.3,
Gambir, Central Jakarta City, Jakarta 10110
2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Denpasar yang beralamat di Jl. Diponegoro No.134,
Dauh Puri, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80234.
3. Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Jl. Tantular Bar. No.15X, Dangin Puri Klod, Kec.
Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80234
4. Ketua Pengadilan Negeri Tabanan, Jl. Pahlawan No.6, Delod Peken, Kec. Tabanan,
Kabupaten Tabanan, Bali 82121
5. Komisi Yudisial RI, Jalan Kramat Raya No.57, RT.08 / RW.08, Kramat, Senen,
RT.8/RW.8, Kramat, RT.8/RW.8, Kramat, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10450
6. Kompolnas RI, Jl. Tirtayasa VII No.20, RT.9/RW.4, Melawai, Kec. Kby. Baru, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160
7. Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tabanan, Jl. P. Seribu No.16, Dauh
Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82114

Anda mungkin juga menyukai