Anda di halaman 1dari 11

MAGISTER KENOTARIATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANALISIS
TERHADAP PUTUSAN
PENGADILAN NEGERI
KISARAN
NOMOR :81/PDT.G/2020/PN-KIS
(KASUS ASMANTO MELAWAN PT BANK MEGA 
TBK, KANTOR CABANG KISARAN, DK)

Oleh:

1. GOKLAS MARIO SITINDAON (217011047)

2. HELEN APRIYANI BR. PASARIBU (217011062)

3. HENNY PUTRI RAYA BERNICE MARPAUNG (217011023 )

1
PARA PIHAK
1 Penggugat : ASMANTO

Tergugat :
1. PT. BANK MEGA Tbk, Kantor Cabang Kisaran
2 2. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan ELANG (KPKNL)
Kisaran (Tergugat II)

Turut Tergugat :
1. KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kabupaten Asahan (Turut Tergugat I)
3 2. WIDI ASTUTI (Turut Tergugat II)
Jaminan agunan kepada PT. BANK MEGA Tbk
Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I)
berupa sebidang tanah dan segala sesuatu yang ada
di atasnya
dengan Sertipikat Hak Milik No : 112/Desa Suka
Damai, luas 192 M2,
terletak di Desa Suka Damai,
Kecamatan Pulo Bandring,
Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara,
terdaftar/tercatat atas nama SUMIRAH

OBJEK
GUGATAN
KASUS POSISI
ASMANTO (Penggugat) mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) di Pengadilan Negeri Kisaran melalui
01
surat gugatan tanggal 10 November 2020 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran pada
tanggal 10 November 2020 dengan Nomor Register : 81/Pdt.G/2020/PN Kis.

Dimana dalam dalil Gugatannya, ASMANTO (Penggugat) mendalilkan mengadakan/membuat perjanjian di bawah tangan
02 dengan PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I) yang dibubuhi materai secukupnya berupa Akad/Akta
Perjanjian Kredit sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) dengan tenor pinjaman selama 84 (delapan puluh empat)
bulan. angsuran perbulannya berkisar Rp2.540.000 (dua juta lima ratus empat puluh ribu rupiah) dan sudah Penggugat
bayar selama 48 (empat puluh delapan) kali pembayaran/bulan.

Hal itu sebagaimana Perjanjian Kredit Nomor : 053/PK/KSRA/I/2012 tanggal 29 Juni 2012, berikut Lampiran Perjanjian
03 Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega Usaha Kecil Menengah ("Perjanjian MEGA UKM”), yang telah dibuat dan
ditandatangani oleh dan antara Tergugat I selaku Kreditur dengan Penggugat selaku Debitur dengan persetujuan dari
SUMIRAH (Istri Penggugat) yang turut menandatangani Perjanjian Kredit, yang dilegalisasi oleh YUSNAH KOSIM,
Sarjana Hukum, Notaris di Kabupaten Asahan, pada hari Jumat tanggal 29 Juni 2012, dengan Nomor Legalisasi :
748/YK/NOT/L/VI/2012, selanjutnya disebut “Perjanjian Kredit”. Dimana jaminan tersebut telah diikat dengan hak
tanggungan oleh Tergugat I berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor: 432/2012 tanggal 26 Juli 2012 dan
Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 1853/2012 tanggal 15 Agustus 2012.
KASUS POSISI
ASMANTO (Penggugat) memberikan jaminan agunan kepada PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran
04
(Tergugat I) berupa sebidang tanah dan segala sesuatu yang ada di atasnya dengan Sertipikat Hak Milik No :
112/Desa Suka Damai, luas 192 M2, terletak di Desa Suka Damai, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten
Asahan, Provinsi Sumatera Utara, terdaftar/tercatat atas nama SUMIRAH (Isteri Penggugat). Namun
dikarenakan kondisi keuangan ASMANTO (Penggugat) menyebabkan tidak sanggup untuk membayar kredit
utang kepada kepada PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I), namun Penggugat tetap
mempunyai itikad baik untuk membayar utang tersebut sampai selesai.

05 Permasalahan dimulai ketika bidang tanah Sertipikat Hak Milik No : 112/Desa Suka Damai atas nama
SUMIRAH (Isteri Penggugat) telah dilelang oleh PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I)
melalui perantara KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG (KPKNL) Kisaran
(Tergugat II), dengan harga lelang terjual Rp 77.800.000 (tujuh puluh juta delapan ratus ribu rupiah) yang
dimenangkan oleh WIDI ASTUTI (Turut Tergugat II).
POSITA GUGATAN
ASMANTO (Penggugat) dalam Gugatannya mendalilkan bahwa dalam proses pelelangan tersebut tidak memenuhi standar aturan yang ada bahkan
tidak menerapkan nilai-nilai etika proses pelalangan, seperti :

Bahwa harga limit lelang yang ditentukan oleh Tergugat I kepada Tergugat II adalah ditentukan oleh penilai dari internal Tergugat I (bukan penilaian independent),
01 sehingga Tergugat I melanggar Pasal 44 ayat (1) huruf (a) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 yang menyatakan:
(1) Penjual menetapkan nilai limit berdasarkan :
a) Penilai oleh penilai atau
b) Penaksiran oleh penaksir;
(2) Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pihak yang melakukan penilaian secara INDEPENDENT berdasarkan kompetensi yang dimilikinya;

Bahwa terhadap harga lelang atas bidang tanah Sertipikat Hak Milik No : 112/Desa Suka Damai atas nama SUMIRAH (Isteri Penggugat) yang terjual Rp 77.800.000 ( tujuh
02 puluh juta delapan ratus ribu rupiah) yang dimenangkan oleh WIDI ASTUTI (Turut Tergugat II) menurut Penggugat adalah terlalu rendah dan jauh dari harga pasaran
setempat yang menurut Penggugat harusnya berkisar Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta rupiah), sehingga
sudah seharusnya Tergugat I bertanggung jawab atas lelang yang tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, sesuai dengan Pasal 17 ayat (1) ayat (2) dan ayat (3)
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016;

Bahwa pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan tersebut menurut Penggugat bertentangan dengan Pasal 200 ayat (1) HIR yang mewajibkan Ketua Pengadilan Negeri
03 (Dalam Perkara A quo Pengadilan Negeri Kisaran) untuk memerintahkan Kantor Lelang (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang/KPKNL Kisaran) untuk menjualnya
(Bukan Tergugat I yang meminta kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang/KPKNL);

Bahwa pengumuman lelang yang dilaksanakan melalui surat kabar harian tidak berada pada halaman utama/reguler. Hal ini bertentangan dengan Pasal 53 ayat (5)
04 Keputusan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 yang menyatakan bahwa Pengumuman Lelang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) harus dicantumkan dalam halaman utama/regular dan tidak dapat dicantumkan pada halaman suplemen/tambahan/khusus. Maka sudah jelas dan patut
bahwa lelang yang dilakukan Tergugat I melalui Tergugat II batal demi hukum dan sudah seharusnya dibatalkan.
Amar Putusan
NOMOR :81/PDT.G/2020/PN-KIS

Menghukum Penggugat untuk membayar


Menolak gugatan Penggugat biaya perkara sejumlah Rp1.446.000,-
untuk seluruhnya; (satu juta empat ratus empat puluh enam ribu
rupiah);
Analisis Putusan
Eksekusi Hak Tanggungan yang terjadi antara ASMANTO (Penggugat) selaku
Debitur dengan PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I)
selaku Kreditur tidak bertentangan dengan hukum dikarenakan ASMANTO
(Penggugat) selaku Debitur telah melakukan wanprestasi karena sejak bulan
Oktober 2015 Penggugat mulai menunggak pembayaran cicilan kreditnya

PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran sebagai pemegang Hak
Tanggungan mempunyai kedudukan yang diutamakan atau didahulukan kepada
pemegangnya atau yang dikenal dengan droit de preference

Patut dan beralasan PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran mengajukan
permohonan agar objek yang menjadi jaminan pinjaman tersebut dapat dilelang
oleh KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG (KPKNL)
Kisaran yang atas pelaksanaan lelang tersebut telah dimenangkan oleh WIDI
ASTUTI (Turut Tergugat II), sehingga Majelis Hakim berkesimpulan pelaksanaan
lelang yang dilakukan oleh Tergugat II atas permintaan Tergugat I dan telah
dimenangkan oleh Turut Tergugat II tersebut tidaklah bertentangan dengan
Undang-Undang.
Analisis Putusan
Sebagaimana Pasal 14 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Hak Tanggungan menyatakan:
 
“(2) Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat irah-irah dengan kata-
kata "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA".
(3) Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
dan berlaku sebagai pengganti grosse acte Hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah.”

Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat dipahami bahwa Sertipikat Hak Tanggungan mempunyai
kekuatan eksekutorial yang sama dengan Putusan Pengadilan dengan adanya irah irah “DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” sehingga dapat dilakukan
eksekusi Hak Tanggungan terhadap debitur yang wanprestasi. Pasal 14 ayat (2) dan (3) Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah. Sedangkan untuk tata cara melakukan lelang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) No. 213/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (dahulu PMK Nomor: 27/PMK.06/2016).
Dengan kata lain PT. BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I) dapat memohon kepada
KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG (KPKNL) Kisaran (Tergugat II) untuk
melakukan lelang eksekusi Hak Tanggungan terhadap obyek jaminan Debitur yang wanprestasi.
Kaitannya dengan PMK Nomor 213/PMK.06/2020

Didalam Pasal 27 ayat (3),


menyatakan bahwa:
Didalam Pasal 27 ayat (1),
menyatakan bahwa: ““Terhadap objek Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pelaksanaan lelangnya
“Dalam hal sebelum pelaksanaan lelang terhadap dilakukan berdasarkan titel eksekutorial dari
objek Hak Tanggungan terdapat gugatan dari pihak sertipikat hak tanggungan yang memerlukan fiat
lain selain debitor/pemilik jaminan dan/ atau suami eksekusi.”
atau istri debitor/pemilik jaminan yang terkait
kepemilikan objek yang akan dilelang, Lelang
Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan
(UUHT) tidak dapat dilaksanakan.”
Dikarenakan Hak Tanggungan merupakan bentuk jaminan pelunasan
utang debitur kepada kreditur sebagaimana Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-
Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, maka apabila terjadi
Tindakan yang dilakukan oleh PT. BANK MEGA Tbk Kantor wanprestasi, kreditur dapat melakukan eksekusi hak tanggungan
Cabang Kisaran (Tergugat I) tidak bertentangan dengan pasal sebagaimana titel eksekutorial dari sertipikat hak tanggungan
tersebut di atas. Dimana dalam Kasus Posisi tidak dijelaskan tersebut.
adanya guggatan yang dilakukan oleh Penggugat kepada PT.
BANK MEGA Tbk Kantor Cabang Kisaran (Tergugat I) selaku Wanprestasi mana yang telah dilakukan Penggugat adalah semenjak
Kreditur bahkan pada saat telah diumumkannya rencana lelang bulan Oktober 2015 Penggugat mulai menunggak pembayaran cicilan
kepada khalayak umum melalui selebaran/pengumuman tempel kreditnya sehingga Tergugat I melayangkan surat peringatan I
tanggal 10 Agustus 2020 sebagai Pengumuman Lelang Pertama (pertama) pada tanggal 15 Oktober 2015, surat peringatan II (kedua)
dan melalui Surat Kabar Harian Tribun Medan yang terbit tanggal 27 Oktober 2015 dan surat peringatan III (ketiga) tanggal 27
tanggal 25 Agustus 2020 sebagai Pengumuman Kedua. November 2015 namun oleh karena Penggugat tidak kunjung
melaksanakan kewajibannya sehingga Tergugat I melayangkan surat
somasi pertama tanggal 14 Maret 2016 dan surat somasi kedua
tanggal 2 Juni 2016, sehingga menjadi hak bagi Kreditur (Tergugat I)
untuk melakukan eksekusi Hak Tanggungan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai