Anda di halaman 1dari 9

Nama : Clara Chyntia Djabu

NPM : 2006549551
Dosen : A.Y. Dhaniarto, S.H., LL.M.

1. Barang Milik Negara


Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang
sah.

Lelang Sitaan Pajak


Lelang sitaan pajak adalah lelang yang dilaksanakan untuk melakukan eksekusi atas
barang-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang sudah disita dalam rangka
penagihan utang pajak yang harus dibayar kepada negara atas permintaan Pejabat.

Legalitas formal subjek dan objek lelang


adalah suatu kondisi dimana dokumen persyaratan lelang telah dipenuhi oleh pemohon
lelang/Penjual sesuai jenis lelangnya dan tidak ada perbedaan data, menunjukkan
hubungan hukum antara pemohon lelang/Penjual (subjek lelang) dengan barang yang akan
dilelang (objek lelang), sehingga meyakinkan Pejabat Lelang bahwa subjek lelang berhak
melelang objek lelang, dan objek lelang dapat dilelang.

Clossed Bidding
Penawaran tertutup (Closed Bidding) merupakan pengajuan nilai barang lelang yang
ditawar oleh peserta lelang dan tidak dapat diketahui penawarannya oleh peserta lain.

2. A. Tata Cara Penomoran Risalah lelang


Penomoran Risalah Lelang pada KPKNL terdiri dari nomor urut Risalah Lelang, garis
miring, kode KPKNL yang menerbitkan Risalah Lelang, garis miring, tahun terbit Risalah
Lelang Penomoran Risalah Lelang untuk Pejabat Kelas II berisikan :
- Nomor urut Risalah Lelang, garis miring, kode kantor wilayah DJKN tempat kedudukan
pejabat lelang kelas II, garis miring, tahun terbit Risalah Lelang.
Contoh Penulisan:
- Risalah Lelang Nomor 3/01/2021 (Risalah Lelang Nomor 3 dari KPKNL Bandarlampung
pada Tahun 2021)
- Risalah Lelang Nomor 8/02/20/2021 (Nomor Risalah Lelang Kelas II dengan kodering 20
dari wilayah DJKN Sumatera Utara pada Tahun 2021)
B. Hal – Hal Penting yang berkenaan dengan risalah lelang :
Dalam hal terdapat hal penting yang diketahui setelah penutupan Risalah Lelang, Pejabat
Lelang harus membuat catatan hal penting pada bagian bawah setelah Kaki Minuta Risalah
Lelang dan membubuhi tanggal dan tanda tangan. (Pasal 91 ayat (1) PMK 213 PMK.06
Tahun 2020)
Kemudian dijelaskan dalam Pasal 91 ayat (2) PMK 213 PMK.06 Tahun 2020 bahwa hal
penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
- adanya verzet terhadap hasil lelang;
- adanya Pembeli Wanprestasi;
- adanya penerbitan pengganti Kutipan Risalah Lelang;
- adanya penerbitan Grosse Risalah Lelang atas permintaan Pembeli atau Penjual;
- adanya Penjual yang tidak menandatangani Risalah Lelang atau tidak hadir sewaktu
Risalah Lelang ditutup;
- adanya Pembeli yang tidak menandatangani Risalah Lelang dalam Lelang T anpa
Kehadiran Peserta;
- adanya putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap yang terkait dengan
pelaksanaan lelang;
- adanya Pembeli yang ditunjuk oleh lembaga jasa keuangan dalam hal lembaga jasa
keuangan selaku kreditor membeli agunannya sendiri berdasarkan alcte de command;
atau
- adanya berita acara pembetulan kesalahan redaksional.
Dalam hal Pejabat Lelang Kelas I dibebastugaskan, cuti, berhalangan tetap atau
dipindahtugaskan, pencatatan dan penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Kepala KPKNL. (Pasal 91 ayat (3) PMK 213 PMK.06 Tahun 2020)
Dalam hal Pejabat Lelang Kelas II dibebastugaskan, cuti atau berhalangan tetap, pencatatan
dan penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Kantor
Wilayah setempat selaku Pengawas Lelang (Superintenden). (Pasal 91 ayat (4) PMK 213
PMK.06 Tahun 2020)
3. “As Is” : Didalam lelang dikenal istilah “As Is” yaitu menanggung resiko dalam hal ini
adalah pembeli karena sebelum dilakukan lelang para masyarakat yang ingin menjadi
peserta lelang pun telah melihat kondisi barang yang akan dilelang dan sudah bertanya
mengenai kondisi barang tersebut pembeli pada saat lelang sudah mengetahui kondisi dari
kendaraan bermotor tersebut, hal mengenai tentang waktu melihat dan bertanya mengenai
kendaraan bermotor yang akan dilelang telah diatur dalam Peraturan Menteri No.
40/PMK.07/2006 tentang petunjuk pelaksanaan lelang dan asas “As Is” yang dapat dilihat
dalam Risalah Lelang.
Klausula Subtitusi : Jika pembeli tidak mendapat izin dari instansi yang berwenang untuk
membalik nama tanah/bangunan yang dibelinya karena suatu ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka penjual dengan ini memberikan kuasa penuh
kepada pembeli dengan Hak Substitusi untuk mengalihkan hak nya kepada mereka yang
mendapat izin dari instansi tersebut dengan ketentuan bahwa pembayaran uang lelang yang
telah dilunasi tidak dapat dituntut Kembali oleh pembeli. Hal ini diatur mulanya dalam
Peraturan Menteri Agraria Nomor 11 Tahun 1961 yang menentukan bahwa tidak setiap
orang atau badan hukum bisa menjadi subjek hak atas tanah, khususnya hak milik.
4. A. Pengumuman lelang untuk lelang eksekusi terhadap barang tidak bergerak, dilakukan
dengan tata cara sebagai berikut:
- Pengumuman dilakukan 2 (dua) kali
- Jangka waktu pengumuman lelang pertama ke lelang kedua berselang 15 (lima belas) hari
kalender
- Pengumuman kedua diatur sedemikian rupa sehingga tidak jatuh pada hari libur atau hari
besar
- Pengumuman pertama tidak harus melalui surat kabar harian, tetapi dapat melakukan
pengumuman selebaran, media elektronik, atau surat kabar harian, dan
- Pengumuman kedua harus dilakukan melalui surat kabar harian paling singkat 14 (empat
belas) hari kelender sebelum hari pelaksanaan lelang.
Sehingga pengumuman lelang terhadap rumah dengan agunan kredit macet Bank BCD
dilakukan pada;
Pengumuman Pertama : 2 Agustus 2021
Pengumuman Kedua. : 17 Agustus 2021

B .Tata Cara Pengumuman Lelang Noneksekusi Sukarela Barang Tidak Bergerak dilakukan
dengan sebagai berikut:
Pengumuman lelang untuk lelang noneksekusi sukarela terhadap barang tidak bergerak
dilakukan 1 (satu) kali melalui:
a) Selebaran atau surat kabar paling singkat 7 (tujuh) hari kalender sebelum pelaksanaan
lelang. Dalam hal pengumuman lelang dilakukan melalui selebaran, pengumuman tersebut
wajib ditayangkan pada situs web penyelenggara lelang paling lambat 2 (dua) hari setelah
pengumuman terbit secara terus menerus sampai dengan pelaksanaan lelang;
b) Situs web penyelenggara lelang paling singkat 7 (tujuh) hari kalender sebelum hari
pelaksanaan lelang secara terus menerus sampai dengan hari pelaksanaan lelang.
Sehingga pengumuman lelang terhadap rumah yang merupakan aset milik Bank BCD
dilakukan pada: 20 Agustus 2021
5. A. Jenis lelang diatas adalah Lelang Eksekusi, adalah lelang untuk melaksanakan putusan
atau penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan itu,
dan/atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Dasar Hukumnya
diatur dalam Pasal 5 PMK 27/2016.
B. Pengertian PRA LELANG adalah rangkaian kegiatan yang harus dilalui sebelum hari
lelang dan merupakan bagian yang harus dipersiapkan secara matang dan profesional guna
mengoptimalkan hasil lelang.
Rangkaian Pelaksanaan Pra Lelang yang diberikan oleh BALINDO adalah sebagai berikut:
1) PENANDATANGANAN KERJASAMA (MOU/SPK)
Untuk mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan, dilakukan penandatanganan
kerjasama yang dituangkan dalam suatu MOU/SPK sebagai perintah kerja yang dilampiri
data aset yang akan dilelang, Surat Kuasa dan Surat Pernyataan.
MOU/SPK merupakan perwujudan kesepakatan para pihak dalam melakukan penjualan
secara lelang.
2) PENERIMAAN DOKUMEN
Pertama kami akan meminta seluruh copy dokumen mengenai aset yang akan dilelang
kepada penjual/pemilik aset. Hal ini penting karena dokumen aset tersebut menjadi dasar/
landasan “transfer of ownership” (perpindahan kepemilikan).
Dokumen-dokumen yang diperlukan adalah DOKUMEN LEGAL dengan perincian
sebagai berikut:

HAK TANGGUNGAN
- Salinan/copy Perjanjian Kredit
- Salinan/copy Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak Tanggungan
- Salinan/copy bukti bahwa debitur wanprestasi yang dapat berupa peringatan-peringatan
maupun pernyataan dari pihak kreditor.
- Surat Pernyataan dari Kreditur yang akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan.
FIDUCIA
- Salinan/copy Perjanjian Fiducia.
- Salinan/copy Sertifikat Fiducia dan Pemberian Hak Fiducia.
- Surat Keterangan dari Kantor Pendaftaran Fiducia.
- Salinan/copy bahwa debitur wanprestasi yang dapat berupa peringatan- peringatan
maupun pernyataan dari kreditur.
- Surat Pernyataan dari Kreditur bahwa barang yang akan dilelang dalam pengurusan
kreditur
- Surat Pernyataan dari Kreditur yang akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan.
PENETAPAN PENGADILAN
- Salinan/copy putusan dan/atau penetapan pengadilan
- Salinan/copy penetapan sita oleh Ketua Pengadilan
- Salinan/copy berita acara sita dan bukti sita
- Salinan/copy penetapan aanmaning/teguran dari Ketua Pengadilan Negeri
- Salinan/copy perincian hutang/jumlah yang harus dipenuhi
3) PENGECEKAN ASPEK HUKUM (LEGAL)
Setiap copy dokumen yang diterima selanjutnya akan dibuat suatu rangkuman dan
dipergunakan dalam pengecekan data dan aspek hukumnya.
4) PENINJAUAN AWAL (PRIMARY SURVEY)
Berdasarkan data-data dan dokumen yang kami terima, maka kami akan melakukan
peninjauan awal yakni pencocokan dokumen dengan fisik dengan tujuan sebagai berikut:

- Memastikan bahwa kondisi bangunan/fisik aset tersebut cocok dengan dokumen


pendukunya. Khusus aset properti, meneliti lokasi dan lingkungan sebagai bahan masukan
dalam pertimbangan nilai dan marketability property tersebut.
5) PENILAIAN ASET (APPRAISAL)
Merupakan bagian krisis yang perlu pemaduan atau harmonisasi antara hasil penilaian
dengan harga yang dikehendaki. Penilaian ini juga digunakan untuk menentukan harga
jualnya (harga limit).Penentuan harga limit (harga terendah) merupakan bagian yang
kritis oleh karena itu kami akan melakukan pemaduan/harmonisasi antara hasil penilaian
dengan harga pasar yang dikehendaki investor (menurut pengalaman lelang Balindo
sebelumnya).
6) PERBAIKAN RINGAN (MINOR REPAIR) DAN PEMBERSIHAN (CLEANING)
Aset yang telah ditinjau dan dinilai perlu dipilah, aset-aset mana yang memerlukan
perbaikan ringan karena akan mempengaruhi penilaian/keputusan positif bagi setiap
calon pembeli pada saat open house.
Setiap aset dilakukan pembersihan ringan sebelum dilakukan open house yang meliputi:
- Kebersihan bagian dalam (Interior cleaning) termasuk perbaikan interior dan eksterior
seperlunya.
- Jika diperlukan akan diberikan pengharum untuk menghilang Jika diperlukan akan
diberikan pengharum untuk menghilangkan bau yang mengganggu.Perbaikan atap bocor
atau plafon.
- Memberikan lampu penerangan seperlunya.
- Perbaikan kunci, gerendel pintu/jendela, saklar dan kran air seperlunya.
- Guna menambah keindahan dan daya tarik pemasaran aset maka dapat dilakukan
pengecatan ringan agar tidak nampak kusam, kotor, dan gelap.
- Perbaikan-perbaikan ringan lainnya.
7) KEAMANAN (SECURITY)
Terhitung sejak aset diserahterimakan ke BALINDO, petugas keamanan akan ditempatkan
di setiap aset yang akan dilelang. Petugas keamanan mutlak diperlukan selama masa
perbaikan hingga open house berlangsung karena banyak calon pembeli yang akan melihat
aset.
8) PENJELASAN ASET
Dibuat rangkuman atau penjelasan secara menyeluruh mengenaikeunikan setiap aset/barang
yang akan dijual melalui lelang untuk keperluan pemasaran. Dengan selesainya aset
particulars ini, maka secara teknis, aset siap dievaluasi dari segi nilai dan siap dipasarkan
(marketing campaign).
9) PEMASARAN (MARKETING)
Untuk mendapatkan pembeli langkah yang diambil adalah pemasaran.
10) 10.PAMERAN (OPEN HOUSE)
Sebelum dilaksanakan lelang para calon pembeli dipersilakan untuk melakukan peninjauan
aset yang akan dijual (open house) guna mendapatkan data atau gambaran terhadap aset yang
akan dilelang tersebut bagi calon pembeli. Pada saat open house, pemandu BALINDO telah
dibekali data-data atau hal-hal yang perlu disampaikan kepada pengunjung. Apabila
pengunjung tertarik untuk mengikuti lelang maka diberikan penjelasan mengenai syarat-
syarat untuk mengikuti lelang.
11) 11.PENGUMUMAN LELANG
Berdasarkan peraturan yang berlaku, lelang harus diumumkan. Pengumuman tersebut
memuat syarat-syarat peserta lelang, penyetoran jaminan, open house dan cara pembayaran
serta mendukung program pemasaran.
- Pengumuman I : 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan lelang
- Pengumuman II : 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan lelang
PENGUMUMAN LELANG NON EKSEKUSI SUKARELA & LELANG NON
EKSEKUSI WAJIB : (1x Pengumuman)
- Barang Tidak Bergerak : 7 hari sebelum acara pelaksanaan lelang
- Barang Bergerak : 5 hari sebelum acara pelaksanaan lelang
- Barang Bergerak & tidak Bergerak : 7 hari sebelum acara pelaksanaan lelang
PENGUMUMAN LELANG EKSEKUSI:
Barang Tidak Bergerak & Barang Bergerak : (2 X Pengumuman)
- 1 (satu) bulan sebelum acara pelaksanaan lelang
- 2 (dua) minggu sebelum acara pelaksanaan lelang
Barang Bergerak (1 X Pengumuman)
- 6 (enam) hari sebelum acara pelaksanaan lelang

C. Apabila mobil pertama berada di Serang dan mobil kedua di Bogor, Jawa Barat pejabat
lelang yang dirasa harus melaksanakan lelang tersebut sebagai berikut:
- Untuk objek lelang mobil pertama yang berada di Serang, Banten maka lelang dilaksanakan
di lokasi tempat objek lelang tersebut berada yaitu KPKNL Banten.
- Untuk objek lelang mobil kedua yang berada di Bogor, Jawa Barat maka lelang
dilaksanakan di lokasi tempat objek lelang tersebut berada yaitu KPKNL Bogor.
Karena berdasarkan Permenkeu Juklak Lelang Pasal 20 VR menegaskan bahwa “Tempat
pelaksanaan lelang harus dalam wilayah kerja KPKNL atau wilayah jabatan Pejabat Lelang
Kelas II tempat barang berada”.
D. Maka objek lelang tersebut harus dibawa ke daerah dimana lelang itu dilaksanakan dan
yang berhak untuk melaksanakan peleangan adalah KPKNL Jakarta.

6. seiring dengan berjalannya waktu, dan berkembangnya teknologi pelaksaan lelang dirasa sudah
tidak sulit karena sudah dapat dilaksanakan secara online. Hal ini menumbuhkan minat minat
generasi muda untuk dapat mengikuti pelelangan. Lelang online juga dapat memberikan
keuntungan kepada penjual maupun pembeli, ditambah lagi dalam kondisi pandemi seperti ini.
Selain itu, para penjual juga berkesempatan bisa menjual asetnya dengan harga jual yang terbaik.
Sebab, barang tersebut akan diperebutkan oleh para calon pembeli secara lelang online. Sementara
itu, bagi pembeli, keuntungan yang didapat yakni bisa mengetahui jadwal, lokasi dan katalog
barang lelang tanpa harus datang ke lokasi. Lelang melalui Internet dapat digunakan untuk lelang
eksekusi, lelang noneksekusi wajib, dan lelang noneksekusi sukarela. Penyelenggaraan Lelang
melalui Internet meliputi KPKNL untuk lelang eksekusi, lelang noneksekusi wajib, dan lelang
noneksekusi sukarela, dan Balai Lelang, untuk lelang noneksekusi sukarela. Pasal 2 PMK
27/PMK.06/2016 pada dasarnya menyatakan bahwa lelang harus diselenggarakan oleh Pejabat
Lelang kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Ketentuan khusus yang
mengatur mengenai lelang online yaitu PMK 13/PMK.06/ 2018 tidak ada pengecualian mengenai
ketentuan Pasal 2 PMK 27/PMK.06/2016 sehingga pelaksanaan mengenai lelang online
sewajarnya harus dilakukan oleh seorang pejabat lelang sesuai ketentuan Pasal 2 PMK
27/PMK.06/2016 tersebut. Akan tetapi lelang yang dilakukan melalui aplikasi lelang online seperti
Wowbid tidak dilakukan oleh pejabat lelang, pelaksanaan lelang adalah sama dengan pelaksanaan
jual beli pada umumnya namun penawaran dilakukan dengan sistem bidding. Perbedaan antara
ketentuan dalam Pasal 2 PMK 27/PMK.06/2016 dengan lelang online menimbulkan
ketidakjelasan hukum mengenai legalitas lelang online melalui aplikasi yang bukan balai lelang
seperti Wowbid dan perlindungan hukum yang diberikan kepada pemenang lelang apabila barang
lelang tidak diterima oleh pemenang lelang.

Anda mungkin juga menyukai