Anda di halaman 1dari 5

LEGAL SUMMARY

Petunjuk Pelaksanaan Lelang di Indonesia

TULISAN INI MENCAKUP :

1. Pengertian Lelang
2. Jenis – Jenis Lelang di Indonesia
3. Mekanisme pelaksanaan lelang di Indonesia

DASAR HUKUM :

 Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 213/PMK.06/2020 Tentang


Petunjuk Pelaksanaan Lelang

PENGERTIAN LELANG DI INDONESIA

1. Berdasarkan Pasal 1 Butir 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor


213/PMK.06/2020 mengenai pengertian lelang:

“Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan


penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau
menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan
Pengumuman Lelang.

Menurut Sudiono, Lelang adalah penjualan dihadapkan orang banyak dengan


tawaran yang tertinggi, dan dipimpin oleh pejabat lelang.

JENIS – JENIS LELANG

1. Lelang Eksekusi
Lelang eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusan atau
penetapan pengadilan, dan/atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 3 Lelang Eksekusi terdiri dari:
a. Lelang Eksekusi Pengadilan
b. Lelang Eksekusi Pajak
c. Lelang Eksekusi Harta Pailit
d. Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan
e. Lelang Eksekusi benda sitaan Pasal 45 KUHAp
f. Lelang Eksekusi benda sitaan Pasal 271 UU No. 22 Thn 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
g. Lelanng Eksekusi barang rampasan.
h. Lelang Eskekusi jaminan fidusia.
i. Lelang Eksekusi barang temuan.
j. Lelang Eksekusi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Lelang Non-Eksekusi Wajib


Merupakan lelang barang inventaris instansi pemerintah pusat/daerah
yang bertujuan penghapusan barang milik negara yang dilaksanakan atas
permintaan pihak yang mengusai suatu barang yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan harus dijula secara lelang. Berdasarkan Pasal 4 Lelang
Non-eksekusi Wajib terdiri dari:
a. Lelang Barang Milik Negara/Daerah.
b. Lelang barang milik Badan Usaha Milik Negara/Daerah berbentuk
nonpersero.
c. Lelang aset Badan Penyelenggara Jaminan Sosial elang Barang Milik
Negara yang berasal dari aset eks kepabeanan dan cukai.
d. Lelang Barang gratifikasi.
e. Lelang aset properti bongkaran Barang Milik Negara karena perbaikan.
f. Lelang aset tetap dan barang jaminan diambil alih eks bank dalam
likuidasi.
g. Lelang aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional.
h. Lelang Balai Barta Peninggalan atas harta peninggalan tidak terurus
dan harta kekayaan orang yang dinyatakan tidak hadir.
i. Lelang aset Bank Indonesia.
j. Lelang kayu dan hasil hutan lainnya dari tangan pertama.
k. Lelang lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Lelang Non-Eksekusi Sukarela

Merupakan jenis lelang atas barang-barang milik swasta, perorangan atau


badan hukum/badan usaha yang dilelang secara sukarela. Berdasarkan
Pasal 5 Lelang Non-Eksekusi Sukarela terdiri dari:

a. Lelang Barang milik Badan Usaha Milik Negara/Daerah berbentuk


persero;

b. Lelang harta milik bank dalam likuidasi kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan;

c. Lelang Barang milik perwakilan negara asing; dan

d. Lelang Barang milik perorangan atau badan usaha swasta

MEKANISME PELAKSANAAN LELANG DI INDONESIA

Dalam pelaksanaan lelang, instansi yang berhak menyelenggarakan lelang


berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Permenkeu 213/2020:

1. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)


2. Balai Lelang
3. Kantor Pejabat Lelang II (pejabat Lelang yang diangkat oleh Menteri
Keuangan)

Prosedur pelaksanaan lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan


Lelang (KPKNL) dengan tahapan – tahapan sebagai berikut:

1. Permohonan lelang dari Pemilik Barang/Penjual


Pihak penjual mengajukan permohonan lelangnya yang ditujukan kepada
KPKNL dengan melampirkan bukti-bukti hak dan kewenangannya menjual
barang secara lelang.
2. KPKNL menetapkan tanggal/hari dan jam lelang.
Setelah KPKNL telah menyetujui permohonan lelang yang diajukan Pihak
Penjual maka kantor lelang (KPKNL) akan menetapkan waktu dan tempat
lelang.

3. Pengumuman lelang.
Sebelum pelaksanaan pelelangan. Wajib didahului dengan Pengumuman
lelang. Pengumuman lelang dilakukan agar masyarakat mengetahui adanya
pelaksanaan lelang sebagai upaya mengumpulkan peminat.

4. Peserta Lelang
Dalam melaksanakan lelang, apabila hanya terdapat 1 peserta saja, maka
lelang tetap dilaksanakan sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (1)
Permenkeu 213/2020.

5. Nilai Limit
Setiap pelaksaan lelang harus memiliki nilai limit. Nilai limit yang dimaksud
adalah nilai minimal suatu barang yang akan dilelang dan ditetapkan oleh
penjual. Ketentuan nilai limit ditetapkan oleh penjual berdasarkan Pasal 48
ayat (1) Permenkeu 213/2020
a. Laporan hasil penilaian oleh penilai
b. Laporan hasil penaksiran oleh penaksir
c. Harga perkiraan penjual

KESIMPULAN

1. Lelang merupakan penjualan barang yang dimana dilakukan secara umum


dan terbuka dengan melakukan penawaran harga baik secara lisan maupun
tertulis untuk mencapai harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman
lelang.
2. Dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 213/PMK.06/2020 terdapat 3
Jenis lelang, yaitu: Lelang Eksekusi, Lelang Non-Eksekusi Wajib, Lelang Non-
Eksekusi Sukarela.
3. Yang berhak menyelenggarakan pelelangan yaitu: Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Balai Lelang, Kantor Pejabat Lelang.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengajukan lelang di KPKNL,
yaitu: Permohonan Lelang dari pemilik barang/penjual, KPKNL menetapkan
hari/tanggal dan jam lelang, Pengumuman lelang, Peserta Lelang, dan Nilai
limit lelang.

Anda mungkin juga menyukai