Anda di halaman 1dari 21

Penagihan dan Peradilan Pajak

Tata Cara Pelaksanaan


Penyitaan, Lelang,
Pencegahan, dan
Penyanderaan
Kelompok 2 : M. Daffa Putra | Dorothea Gracia | Haykal Ariel S.
What we'll discuss
Dasar Hukum dan Definisi Lelang
Definisi dan Tugas Wewenang Pejabat Lelang
Risalah Lelang dan Fungsi Risalah Lelang
Persiapan, Pengumuman, Pelaksanaan, Akibat, dan
Pembatalan Lelang
Barang yang Dikecualikan dari Penjualan secara Lelang
dan Tata Cara Penjualannya
Dasar Hukum
Undang-Undang No 19 Tahun 2000 Tentang Perubahan
Undang-Undang No 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan
dengan Surat Paksa
PMK Nomor 189/PMK.06/2017 Tentang Pejabat Lelang
Kelas II
PMK Nomor 94/PMK.06/2019 Tentang Pejabat Lelang
Kelas I
PMK Nomor 213/PMK.06/2020 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang
Definisi Lelang
Menurut Undang-Undang No 19 Tahun 2000 Tentang
Perubahan Undang-Undang No 19 Tahun 1997 Tentang
Penagihan dengan Surat Paksa, Lelang adalah setiap
penjualan barang dimuka umum dengan cara penawaran
harga secara lisan dan atau tertulis melalui usaha
pengumpulan peminat atau calon pembeli
Menurut Christoper L. Allen, Auctioneer dari Australia,
Mendefinisikan lelang merupakan penjualan melalui lelang
melibatkan undangan kepada publik untuk membeli properti
nyata atau pribadi yang ditawarkan untuk dijual dengan
membuat penawaran yang meningkat secara berturut-turut
sampai, dengan tunduk pada harga cadangan penjual,
properti tersebut dirobohkan ke penawar tertinggi.
Definisi Lelang
Jenis lelang dibagi menjadi 3 yaitu:
Lelang Eksekusi adalah Lelang untuk melaksanakan putusan
atau penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang
dipersamakan dengan itu, dan/ atau melaksanakan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
Lelang Non eksekusi Wajib adalah Lelang untuk
melaksanakan penjualan Barang yang oleh peraturan
perundang-undangan diharuskan melalui Lelang.
Lelang Non eksekusi Sukarela adalah Lelang untuk
melaksanakan penjualan Barang milik swasta, perorangan
atau badan hukum/badan usaha yang dilelang secara
sukarela.
Pejabat Lelang
Pejabat Lelang adalah orang yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan diberi wewenang khusus untuk melaksanakan Lelang.
Pejabat Lelang dibagi menjadi 2 yaitu:
Pejabat Lelang Kelas I adalah Pegawai Negeri Sipil pada
Kementerian Keuangan yang diangkat sebagai Pejabat Lelang
yaitu adalah pegawai Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang.
Negara (DJPLN)
Pejabat Lelang Kelas II adalah orang perorangan yang berasal dari
swasta/umum yang diangkat sebagai Pejabat Lelang oleh
Menteri.
Tugas dan Wewenang Pejabat Kelas I
PMK Nomor 94/PMK.06/2019 Tentang Pejabat Lelang Kelas I
a. mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala KPKNL;
b. menandatangani tanda terima uang jaminan penawaran lelang dengan penerimaan
tunai dengan jumlah paling banyak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. mengesahkan pemenang lelang;
d . membatalkan pengesahan pembeli lelang yang wanprestasi;
e. menandatangani rincian uang hasil lelang;
f. menolak melaksanakan lelang dalam hal tidak yakin akan kebenaran formal berkas
persyaratan lelang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
g. mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka menjaga ketertiban
pelaksanaan lelang yaitu menegur dan/ atau mengeluarkan peserta dan/ atau
pengunjung lelang jika mengganggu jalannya pelaksanaan lelang dan/ atau melanggar
tata tertib pelaksanaan lelang serta menghentikan pelaksanaan lelang untuk
sementara waktu;
h . memberikan usul kepada Kepala KPKNL atau Penjual/Pemohon Lelang untuk
meminta bantuan aparat keamanan dalam hal diperlukan; dan
i menolak keikutsertaan peserta lelang yang tidak memenuhi persyaratan sesuai
ketentuan.
Tugas dan Wewenang Pejabat Kelas II
PMK Nomor 189/PMK.06/2017 Tentang Pejabat Lelang Kelas II

a. menolak melaksanakan Lelang dalam hal tidak yakin akan kebenaran formal
berkas persyaratan Lelang;
b. melihat barang yang akan dilelang;
c. menegur dan/ atau mengeluarkan peserta dan/ atau pengunjung Lelang jika
mengganggu jalannya pelaksanaan Lelang dan/ atau melanggar tata tertib
pelaksanaan Lelang;
d.menghentikan pelaksanaan Lelang untuk sementara waktu apabila
diperlukan untuk menjaga ketertiban pelaksanaan Lelang;
e. meminta bantuan aparat keamanan dalam hal diperlukan;
f. mengesahkan pembeli Lelang; dan/atau
g. membatalkan pengesahan pembeli wanprestasi.
Risalah Lelang dan Fungsi Risalah Lelang

Risalah lelang merupakan berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh Pejabat
Lelang yang merupakan akta otentik dan mempunyain kekuatan pembuktian
sempurna. Risalah Lelang juga memiliki fungsi dengan sifat yang sah dari tindakan
hukum yang merupakan kesepakatan penjual dan pembeli lelang dalam bentuk
tertulis. Risalah lelang diatur dalam PMK No.213/PMK.06/2020 tentang petunjuk
pelaksanaan lelang.
Persiapan lelang
Persiapan lelang bisa juga disebut dengan Pra Lelang,
pra lelang adalah kegiatan yang harus dilalui sebelum
hari lelang dan merupakan bagian yang harus
dipersiapkan secara matang dan profesional guna
mengoptimalkan hasil lelang.
Rangkaian Pelaksanaan Pra Lelang adalah sebagai berikut :

Penandatanganan kerjasama (MOU/SPK)

Penerimaan Dokumen
Pengecekan Aspek Hukum (legal)

Peninjauan Awal (primary survey)


1.

PENILAIAN ASET (APPRAISAL)


PERBAIKAN RINGAN (MINOR REPAIR) DAN
PEMBERSIHAN (CLEANING)
Rangkaian Pelaksanaan Pra Lelang adalah sebagai berikut :

KEAMANAN (SECURITY)
PENJELASAN ASET
Pengecekan Aspek Hukum (legal)
PEMASARAN (MARKETING)
PAMERAN (OPEN HOUSE)
PENGUMUMAN LELANG
Pengumuman Lelang
Pasal 53 Ketentuan penerbitan Pengumuman Lelang
dikecualikan untuk
Lelang Eksekusi atas benda sitaan berupa Barang yang
mudah busuk/ rusak
Lelang Noneksekusi Wajib atas Barang yang mudah
busuk/kedaluwarsa
Lelang Noneksekusi Sukarela.
Pengumuman Lelang
Pengumuman Lelang atas Lelang Eksekusi terhadap barang tidak bergerak atau barang tidak bergerak
yang dijual bersama-sama dengan barang bergerak, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) pengumuman dilakukan 2 kali;
b) jangka waktu Pengumuman pertama ke Pengumuman kedua berselang 15 hari kalender;
c) pengumuman kedua diatur sedemikian rupa sehingga tidak jatuh pada hari libur atau hari besar;
d) pengumuman pertama dapat dilakukan melalui selebaran, media elektronik, atau surat kabar harian;
dan
e) pengumuman kedua harus dilakukan melalui surat kabar harian paling singkat 14 hari kalender sebelum
hari pelaksanaan lelang.
Pengumuman Lelang atas Lelang Eksekusi terhadap barang bergerak dilakukan 1 kali paling singkat 6 hari
kalender sebelum hari pelaksanaan lelang.
Pelaksanaan Lelang
Rangkaian kegiatan yang dilakukan dan merupakan
puncak dari seluruh kegiatan lelang setelah
melewati tahapan pra lelang:
- Hari Lelang
Sebelum lelang dilaksanakan, peserta lelang wajib
melakukan:
1. Penyetoran uang jaminan yang telah
ditentukan
2. Calon pembeli wajib mengetahui hak dan
kewajibannya
3. Memastikan bahwa aset yang akan dibeli
sudah dilihat dalam kondisi sebagaimana
adanya
Akibat Lelang
Penyetoran Hasil Bersih Lelang atas Lelang Eksekusi yang
sesuai peraturan perundang-undangan harus disetor ke
Kas Negara dan Lelang Non Eksekusi Wajib Barang Milik
Negara/Daerah, dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja
setelah pembayaran diterima oleh KPKNL yang
menyelenggarakan lelang.
Hasil Bersih Lelang adalah Pokok Lelang dikurangi Bea
Lelang Penjual dan/ atau Pajak Penghasilan atas
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/ atau
bangunan (PPh Final) dalam lelang dengan penawaran
harga lelang eksklusif, dalam lelang dengan penawaran
harga inklusif dikurangi Bea Lelang Pembeli.
Pembatalan Lelang
Berdasarkan PMK No 213/PMK.06/2020 Pasal 36, lelang yang akan dilaksanakan
hanya dapat dibatalkan oleh Pejabat Lelang berdasarkan:
1. permintaan Penjual
2. penetapan atau putusan dari lembaga peradilan
3. hal lain yang diatur dalam Peraturan Menteri ini
Pembatalan lelang setelah lelang dimulai hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Lelang
dalam hal
1. keadaan memaksa (force majeure) atau kahar
2. terjadi Gangguan Teknis yang tidak dapat ditanggulangi hingga berakhirnya
jam kerja pada pelaksanaan Lelang Tanpa Kehadiran Peserta
3. Uang Jaminan Penawaran Lelang milik Pemenang Lelang dikarenakan sebab
tertentu terkait sistem perbankan terdebet kembali dari rekening
Penyelenggara Lelang dan tidak dilakukan pemindahbukuan kembali ke
rekening Penyelenggara Lelang pada hari lelang oleh Pemenang Lelang
meskipun telah diberitahukan oleh Penyelenggara Lelang.
Barang yang Dikecualikan dari Penjualan
secara Lelang dan Tata Cara Penjualannya
Berdasarkan PP No.136 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Penjualan Barang Sitaan yang Dikecualikan dari Penjualan
Secara Lelang dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa dalam Pasal 2 disebutkan di dalamnya bahwa barang
sitaan yang dikecualikan dari penjualan secara lelang berupa:
1. Uang tunai
2. Surat-surat berharga
3. Barang yang mudah rusak atau cepat busuk
Tata cara penggunaan, penjualan, dan/atau pemindahbukuan tercantum dalam Pasal 4
yang dapat dilakukan dengan cara:
1. Uang tunai disetor ke kas negara atau ke kas daerah
2. Deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu dipindahbukukan ke rekening kas negara atau kas daerah
atas permintaan Pejabat kepada bank yang bersangkutan
3. Obligasi, saham, atau surat berharga lainnya:
Yang diperdagangkan di bursa efek, dijual oleh Pejabat melalui bursa efek sesuai
dengan ketentuan yang berlaku; dan
Yang tidak diperdagangkan di bursa efek langsung dijual oleh Pejabat kepada
pembeli
4. Piutang yang hak menagihnya beralih kepada Pejabat berdasarkan berita acara
persetujuan pengalihan hak, dijual oleh Pejabat kepada pembeli
5. Penyertaan modal pada perusahaan lain yang penguasaannya beralih kepada
Pejabat berdasarkan akte persetujuan pengalihan hak dijual oleh Pejabat kepada
pembeli
6. Hasil penjualan barang sitaan sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d, dan
huruf e disetor ke kas negara atau kas daerah
Kasus Lelang
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara atau DJKN Kementerian Keuangan
melelang kapal pinisi yang merupakan barang sitaan dari kasus korupsi PT
Asuransi Jiwasraya (Persero). dikutip dari situs lelang.go.id, kapal pinisi yang
dilelang itu adalah KLM Zaneta 231 GT 1005/LL9 No. 472/L yang dibuat pada
2019. Panjang keseluruhan (length over all/LOA) kapal sitaan dari kasus
Jiwasraya itu adalah 39,75. lelang kapal pinisi itu dibuka di harga Rp 7,45 miliar
dengan mekanisme open bidding yang berlangsung di Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar. Untuk mengikuti lelang,
peserta perlu menyetorkan uang jaminan senilai Rp 2,5 miliar. Berdasarkan
informasi di situs lelang.go.id, lelang kapal pinisi akan berlangsung pada 24
Februari 2022 pukul 10.00—11.00 WITA. Adapun, batas waktu peserta untuk
menyetorkan uang jaminan adalah satu hari sebelum pelaksanaan lelang atau
pada 23 Februari 2022.
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai