Anda di halaman 1dari 5

Nama : AVITA ADRIYANTI

NIM : 11000219410124
Kelas :B
Mata Kuliah : Peraturan Lelang

PELAKSANAAN E-AUCTION DAN KELEBIHANNYA

A. Pengertian
Lelang merupakan kata terjemahan dari bahasa Inggris yaitu, auction yang berasal dari
bahasa latin augere/auctus yang artinya meningkat (augment/to increase). Lelang memiliki
arti bahwa penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara
tertulis dan/ atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga
tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang. Lelang memiliki 2 (dua) fungsi,
yaitu :
A. Privat
Fungsi privat terbentuk karena lelang mempertemukan pembeli dan penjual.
Hubungan antara pembeli dan penjual hanya terkait dalam kegiatan ekonomi ini.
B. Publik :
Fungsi publik ini terbentuk ketika lelang menjadi instrumen dalam tugas umum
pemerintahan oleh aparatur negara. Fungsi publik lelang menyangkut:
- Penanganan aset negara dalam usaha peningkatan efisiensi dan mewujudkan
administrasi yang tertib
- Pelayanan penjualan barang dengan aman, cepat, tertib, dan pada harga yang wajar.
- Memperoleh pendapatan negara dari bea lelang.
Di Indonesia lelang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan dan menyempurnakan pelayanan lelang, serta mewujudkan pelaksanaan
lelang yang lebih efisien, efektif, transparan, akuntabel, adil, dan menjamin kepastian
hukum.
Lelang dulunya dilakukan dengan datang ke tempat lelang yaitu Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang atay KPKNL (lelang konvensional), dengan melakukan proses
administrasi, dan mengikuti lelang di lokasi dengan mengacungkan tangan atau
menunjukkan nomor peserta lelang. Namun di era globalisasi saat ini lelang tidak lagi
dilakukan secara tatap muka di KPKNL melaikan secara digital, sehingga muncullah sistem
lelang secara online atau yang biasa dikenal dengan E-Auction. Penyelenggaraan Lelang
secara online ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2016
Tentang Pedoman Pelaksanaan Lelang Dengan Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran
Peserta Lelang Melalui Internet.
KPKNL melakukan e-Auction/ lelang secara online melalui situs www.lelang.go.id
yang dimaksudkan untuk mempermudah Penjual dan Pembeli dalam melakukan transaksi
karena cakupan pembelian lebih luas karena pembeli bisa mengikuti lelang dan melakukan
penawaran dimana saja tanpa harus berada ditempat/lokasi pelaksanaan lelang. Pada E-
auction terdapat 2 (dua) jenis penawaran, yaitu:
 Penawaran Tertutup (Closed Bidding)
Penawaran Tertutup merupakan penawaran yang disampaikan oleh Peserta Lelang
yang hanya dapat diketahui oleh Peserta Lelang lainnya setelah daftar penawaran lelang
dibuka oleh Pejabat Lelang.
 Penawaran Terbuka (Open Bidding)
Penawaran Terbuka merupakan penawaran yang disampaikan oleh Peserta Lelang
yang dapat diketahui oleh Peserta Lelang lainnya yang telah menyampaikan penawaran.

C. Pelaksanaan E-Auction
Pelaksanaan Lelang Online atau E-Auction harus mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 90/PMK.06/2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Lelang Dengan
Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta Lelang Melalui Internet, namun dengan
tidak mengesampingkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
Pelaksanaan E-Auction hampir sama dengan pelaksanaan lelang konvensional yang
mana terdapat 3 (tiga) tahapan, yaitu Pra Lelang, Pelaksanaan Lelang, dan Purna Lelang.
Akan tetapi pada E-Auction memiliki perbedaan, yang mana ketiga tahapan tersebut
dilakukan secara online. Pelaksanaan Pada E-Auction adalah sebagai berikut:
(1) Peserta lelang diwajibkan membuat Virtual Account (VA) dengan mengisi identitas
secara benar dan memfoto KTP asli yang nantinya diperiksa oleh pejabat lelang untuk
perseutujuan pembuatan VA;
(2) Setelah pembuatan VA selesai, peserta lelang dapat melihat-lihat objek lelang dan
melakukan pemeriksaan obyek lelang di KPKNL yang bersangkutan;
(3) Apabila peserta lelang ingin melakukan lelang, maka peserta lelang harus membayar
uang jaminan yang telah ditetapkan sebagai “tanda jadi” ikut lelang;
(4) Kemudian peserta lelang mengikuti lelang dengan melakukan penawaran lelang secara
tertutup atau terbuka pada hari yang telah ditentukan oleh KPKNL, yang mana di
KPKNL terdapat pejabat lelang dan penjual mengawasi pelaksanaan lelang;
(5) Setelah dinyatakan menang, peserta lelang wajib melakukan pelunasan dan pembayaran
pajak agar segera diterbitkan risalah lelang. Namun apabila peserta lelang tidak
melakukan pelunasan, maka uang limit yang telah masuk akan hangus.
Berbeda dengan jual beli online lainnya, jual beli melalui E-Auction tidak bisa
dibatalkan, karena itu agar tidak mengalami kerugian maka Pembeli harus lebih berhati-hati
dan harus melakukan pengecekan terhadap kondisi barang maupun dokumen-dokumennya
sebelum memutuskan untuk membeli barang melalui lelang.

D. Kewajiban dan Larangan Penyelenggara E-Auction


Penyelenggara E-Auction memiliki kewajiban dan larangan yang diatur dalam Pasal
29 Ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2016 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Lelang Dengan Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta
Lelang Melalui Internet, dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang informasi dan transaksi elektronik, yaitu:
1) Kewajiban
Penyelenggara wajib menerapkan tata kelola yang baik, akuntabel dan menerapkan
manajemen risiko terhadap kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan.
2) Larangan
Penyelenggara dilarang menggangu, mengacaukan, dan/atau merusak aplikasi, serta
mengambil informasi secara tidak sah, memanipulasi data, dan/ atau berbuat curang
dalam penyelenggaraan Lelang Melalui Internet yang dapat mempengaruhi proses
lelang.
Apabila penyelenggara E-Auction melanggar ketentuan yang telah diatur, maka akan
dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan, surat peringatan terakhir,
pembekuan ijij oprasional, dan/atau pencabutan izin operasional.
E. Kelebihan E-Auction
Ada banyak komponen untuk kesuksesan eAuction. Termasuk strategi yang baik,
praktik terbaik, dan etika yang tidak bisa dipahami. Namun, ikhtisar ini menunjukkan
serangkaian proses bagus yang dapat diikuti seseorang untuk memastikan bahwa lelang
berjalan dengan lancar, efisien, dan memberikan manfaat yang diharapkan.
Kemudian bisa disimpulkan kelebihan dari e-auction atau lelang online adalah
sebagai berikut:
1. Objektif, lelang harus dilaksanakan secara terbuka/ transparan di depan umum,
tidak ada prioritas diantara peserta lelang, tidak ada pembatasan peserta lelang, hak
dan kewajiban diantara  peserta lelang sama, yang kesemuanya dapat diketahui
oleh khalayak ramai/umum sejak diterbitkannya pengumuman lelang. Hal ini
menghasilkan pelaksanaan lelang yang objektif.;
2. Aman, karena lelang disaksikan, dipimpin dan dilaksanakan oleh Pejabat Lelang
selaku pejabat umum yang bersifat independen. Pejabat Lelang harus meneliti dulu
secara formal tentang keabsahan penjual dan barang yang akan dijual.
3. Proses Cepat dan efisien, waktu dari penyerahan berkas lengkap kurang lebih 5
minggu (lelang eksekusi) dan 2 minggu (lelang non eksekusi/ sukarela).;
4. Kompetitif, cara penawaran lelang yang khas, didukung dengan hak dan kewajiban
peserta lelang yang sama, tidak ada prioritas dan pembatasan peserta lelang, serta
didukung dengan jaringan pemasaran yang luas akan menciptakan kompetisi
penawaran dengan persaingan bebas diantara para peserta lelang, sehingga akan
menjamin tercapainya harga yang optimal;
5. Built in Control, penjualan secara lelang harus selalu didahului dengan
pengumuman kepada khalayak ramai untuk menghimpun peminat lelang dan
sekaligus memberitahukan kepada pihak yang berkepentingan. Ini berarti bahwa
sejak semula pelaksanaan lelang dilakukan di bawah pengawasan umum;
6. Adanya Uang Setoran Jaminan, uang jaminan ditetapkan oleh penjual, dengan
ketentuan paling sedikit 20% dan paling banyak 50% dari perkiraan Harga
Limit. Harus disetor selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum lelang harus sudah
efektif masuk ke rekening yang dicantumkan di pengumuman lelang. Hal ini untuk
mengetahui keseriusan peserta lelang;
7. Pembayaran Secara Tunai, pembayaran paling lambat 3 hari kerja. Pembayaran
dapat dilakukan dengan uang kartal maupun uang giral. Pembayaran dengan uang
giral dengan ketentuan harus dapat diuangkan paling lambat 3 hari kerja sejak
pelaksanaan lelang. Namun pelunasan Harga Lelang oleh pembeli lelang dapat
diberikan dispensasi dari Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) atas nama
Menteri Keuangan terutama untuk obyek lelang yang harganya sangat tinggi dan
ketentuan dispensasi jangka waktu pembayaran tersebut harus dicantumkan dalam
pengumuman lelang. Pembeli yang tidak memenuhi kewajiban melunasi Harga
Lelang dan pungutan sah lainnya sesuai waktu yang telah ditentukan, dianggap
wanprestasi dan status sebagai pembeli lelang dibatalkan oleh pejabat lelang, hal
ini berakibat uang jaminan yang telah disetor hangus/tidak dapat ditarik kembali.;
dan
8. Memberikan Kepastian Hukum/ Otentik, setiap pelaksanaan lelang dibuat berita
acara disebut Risalah Lelang (RL) yang merupakan akta otentik, sebagai alat bukti
yang sempurna. Berdasarkan Minut RL dapat dikeluarkan Kutipan RL, sebagai
Akta Jual Beli (acte van transport), yang dipergunakan untuk balik nama, tidak
diperlukan lagi adanya Akta Jual Beli yang dibuat oleh Notaris/PPAT.

Anda mungkin juga menyukai