Oleh:
KELOMPOK 3
A. Latar Belakang
Kata lelang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, auction yang
berasal dari bahasa latin augere/auctus yang artinya meningkat (augment/to
increase).1 Pengertian lelang berdasarkan Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang adalah penjulan barang yang terbuka untuk umum
dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin
meningkat atau menurun untuk mecapai harga tertinggi, yang didahului
dengan pengumuman lelang.
Penjualan secara lelang dapat dipastikan telah dilakukan sejak ratusan
tahun sebelum masehi akan tetapi tidak ada satu orang pun yang mengetahui
kapan pertama kali lelang di laksanakan. Menurut tulisan yang di tulis oleh
Herodotus bahwa sekitar 500 (lima ratus) tahun sebelum masehi bangsa
Yunani setiap tahun telah sering melakukan wedding auction, yaitu lelang
anak perempuan dewasa untuk dijadikan sebagai isteri. Hal tersebut
dikarenakan pada masa itu, seorang anak perempuan tidak boleh dijual selain
dengan cara lelang. Pada wedding auction ini, perempuan yang berwajah
menarik akan memperoleh banyak penawaran dengan harga tinggi.
Sedangkan perempuan yang kurang menarik seringkali harus menambahkan
mas kawin atau menawarkan barang berharga kepada peserta agar bersedia
mengajukan penawaran sesuai dengan nilai limit sehingga dapat terjual secara
lelang.
Di Indonesia lelang secara resmi masuk dalam Perundang-undangan
sejak tahun 1908, yaitu dengan diberlakukannya staatsblad 1908 nomor 189
tentang Vendu Reglement dan staatsblad 1908 nomor 190 tentang Vendu
Instructie. Peraturan-peraturan dasar lelang ini masih berlaku hingga saat ini
1
Wahyu Hidayat, Sejarah Lelang, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/artikel/sejarah-
lelang, diakses pada 25 November 2018, pukul 22.00 WIB.
dan menjadi dasar hukum penyelenggaraan lelang di Indonesia.2 Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 27/PMK.06/2016 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang mengatur secara eksplisit jenis lelang di
Indonesia yang terdapat dalam Pasal 5, yaitu:
1. Lelang Eksekusi;
2. Lelang Noneksekusi Wajib; dan
3. Lelang noneksekusi sukarela.
Di negara Belanda, pelaksanaan Lelang di Belanda atau disebut Dutch
Auction menerapkan sistem harga menurun dimana Pejabat Lelang
menentukan harga permulaan dan membatasi harga pada saat menurun
sampai dengan Pejabat Lelang menemukan penawar dengan harga khusus.
Sistem ini menghasilkan harga yang lebih baik bagi penjual berdasarkan
keputusan yang bergantung pada keadaan pasar. Dalam lelang Belanda,
Pejabat Lelang memulai dengan menyebutkan harga yang cukup tinggi
sehingga tidak ada penawar yang mau membeli unit itu dengan harga itu pula.
Harga itu kemudian secara berangsur-angsur menjadi rendah sampai seorang
penawar menerima penawaran dengan harga tersebut.3 Jenis lelang di
Belanda, terdiri dari :
1. Lelang eksekusi berupa lelang properti, khususnya Hak Tanggungan
2. Lelang Sukarela seperti lelang kendaraan bermotor, lelang Branded
items, lelang benda seni dan lelang bunga. Lelang bunga di Belanda
merupakan lelang terbesar dan merupakan lelang paling terkenal di
dunia.
Perbedaan lelang di Indonesia dengan lelang di Belanda dari segi
kewenangan penyelengaraan lelang yaitu pada lelang di Belanda lelang
barang sitaan Bea Cukai, Kejaksaan, dan lain-lain. dilaksanakan oleh State
Property Service (Domeinen) dan lelang barang sitaan pajak dilakukan oleh
kantor pajak (tax office) serta untuk lelang Hak Tanggungan dilakukan oleh
notaris atau jurusita (public notary/bailiff) yang ditunjuk oleh pengadilan.
2
Ibid.
3
Purnama Tioria Sianturi, Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Barang Jaminan
Tidak Bergerak Melalui Lelang, Mandar Maju. Bandung, 2013, hlm 45-46.
Sedangkan lelang di Indonesia dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk semua jenis lelang baik lelang
eksekusi maupun lelang noneksekusi dan Balai Lelang untuk Lelang
Noneksekusi Sukarela dengan Pejabat Lelang kelas I (satu) atau Pejabat
Lelang kelas II (dua) sedangkan untuk Lelang Noneksekusi Sukarela
diselenggarakan oleh Pejabat Lelang Kelas II (dua).4 Sehubungan dengan
perbedaan dari segi kewenangan penyelengaraan lelang di Indonesia dengan
lelang di Belanda maka penulis akan membahas lebih lanjut mengenai
Perbandingan Proses Lelang di Indonesia dengan Proses Lelang di Belanda.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas maka yang menjadi pokok
permasalahan adalah Bagaimana perbandingan proses lelang di Indonesia
dengan proses lelang di Belanda?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan,
dan mengkaji perbandingan proses lelang di Indonesia dengan proses lelang
di Belanda.
4
Direktorat Lelang DJKN, Perbandingan Lelang Indonesia dan Luar Negeri,
https://klc.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/08/Perbandingan-Lelang-Indonesia-
dan-Luar-Negeri.pdf, diakses pada 26 November 2018, pukul 1:16 WIB.
BAB II
PEMBAHASAN
Perbandingan Proses Lelang Di Indonesia Dengan Proses Lelang Di Belanda
5
Rachmadi Usman, Hukum Lelang, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hlm 16
6
Habib Adjie, Bahan Bacaan Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surabaya, 2015 hlm. 20
noneksekusi wajib dan lelang noneksekusi sukarela, sedangkan pejabat lelang
kelas II adalah pegawai negeri sipil selain pejabat lelang kelas I yang diberi
tugas tambahan sebagai pejabat lelang atau orang yang bukan dari pegawai
negeri sipil yang diberikan wewenang oleh menteri keuangan sebagai pejabat
lelang kelas II dengan melalui pengangkatan.Tugas pejabat lelang adalah
melakukan persiapan lelang, melaksanakan lelang di depan umum serta
melakukan kegiatan setelah terjadi pelelangan, Pejabat lelang kelas I
berwenang untuk melakukan lelang eksekusi dan non eksekusi untuk semua
jenis lelang berdasarkan permohonan dari pemilik barang/penjual
Peran dan tanggung jawab Pejabat Lelang terhadap keabsahan dokumen
lelang dapat dilihat dari tahap ketahap dalam proses pelelangan diantaranya
adalah tahap persiapan lelang, tahap pelaksanaan lelang dan tahap setelah
lelang yang berkaitan dengan dokumen lelang. Dalam tahap persiapan lelang
Pejabat Lelang bertanggung jawab terhadap kebenaran dokumen dengan
melakukan verifikasi atas semua dokumen yang diajukan oleh pemohon lelang,
bertanggung jawab atas pengecekan keterangan dan kebenaran dokumen antara
satu dan lainnya yang saling terkait. Dalam pelaksanaan lelang Pejabat Lelang
harus bersikap bijaksana, jujur, adil melaksankan tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam melakukan penawaran harga
sesuai dengan nilai yang telah ditentukan oleh pemohon lelang atau pemilik
barang. Tahap setelah pelaksanaan lelang terjadi Pejabat Lelang wajib
membuat risalah lelang, guna menjamin kepastian hukum bagi para pihak yang
berkepentingan dalam pelelangan tersebut khususnya terhadap pemenang
lelang atau pembeli guna suatu peralihan hak.7
Negara Belanda Pelaksanaan pelaksanan lelang mengacu pada peraturan
umum penjualan dalam Dutch Civil Code,semua orang dapat menjadi pejabat
lelang atau auctioneer , terutama untuk auctioneer lelang sukarela dengan
syarat harus memiliki sertifikat auctioneer dengan mengikut training dan lulus
ujian yang diselengarakan asosiasi (FTMV), Bukti credit worthy (bank
7
Pambudi, E. S. (2017). Peran dan Tanggungjawab Pejabat Lelang terhadap Keabsahan
Dokumen dalam Pelelangan (Studi KPKNL Madiun). Jurnal Repertorium 4(2), Hal 118-
126
statement), serta mempraktekan dengan benar dan akan diperbarui setiap 5
tahun sekali. Selain itu, terdapat pula SAuction host kontrak yaitu dengan cara
penjual Penilaian barang, menyiapkan daftar barang (lot), Advertising/katalog,
pelaksanaan lelang, Penyelesaian pembayaran, Shipping (jika diminta, cost
menjadi tanggungan pembeli.
Tugas dan fugsi dari auctioner di Indonesia dan Belanda hampir sama
kecuali terkait pelaksanaan lelang barang stan ea Cukai, kejaksaan, dll
dilakukan oleh State Propety Servise (Domeinen) dan lelang barang sitaan
pajak dilakukan oleh kantor pajak (tax office) , untuk lelang hak tanggungan
dilakukan oleh notaris/jurusita yang ditunjuk oleh pengadilan.8
B. Jenis Lelang
Dalam pelaksanaannya berdasarkan pasal 5 PMK no 27 tahun 2016,
Lelang dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Lelang Eksekusi
Lelang Eksekusi adalah lelang yang dilakukan guna pelaksanaan titel
eksekutorial, termasuk dalam lelang eksekusi ini adalah lelang
pelaksanaan putusan pengadilan/eksekusi pengadilan, lelang harta pailit,
lelang eksekusi hak tanggungan, lelang aset fiducia, lelang eksekusi
barang rampasan kejahatan, lelang barang yang tidak dikuasai/dikuasai
negara, lelang eksekusi PUPN, lelang eksekusi pajak, dan lainnya
b. Lelang Non Eksekusi wajib.
Lelang Non Eksekusi Wajib adalah lelang untuk melaksanakan penjualan
(biasanya oleh BUMN, BUMD, atau instansi pemerintah non PNS) yang
diwajibkan oleh Peraturan Perundang - Undangan yang berlaku untuk
dijual melalui lelang.
c. Lelang Non Eksekusi Sukarela.
Lelang Non Eksekusi Sukarela adalah lelang untuk melaksanakan
penjualan barang milik perorangan, kelompok masyarakat atau badan
8
Direktorat Lelang DJKN, Perbandingan lelang di indonesia dan luar negeri,
https://klc.kemenkeu.go.id, acces 27 November 2018
swasta yang dilelang secara sukarela oleh pemiliknya, termasuk BUMN/D
berbentuk persero.9
Di Negara Belanda Sendiri, lelang dibagi menjadi 2 yaitu lelang eksekusi
dan lelang sukarela.
a. Lelang Eksekusi, biasanya dalam bidang Properti, khususnya Hak
Tanggungan. Dalam lelang eksekusi dikenal dengan beberapa ketentuan,
seperti :
- Foreclosed properties, yaitu proses lelang ini ditangani oleh Pengadilan
- Besaran penawaran minimal 20% dari standar harga penjualan yang
ditetapkan pengadilan
- Ada bidding deposit
- Jika wanprestasi, maka bidding deposit hangus.
b. Lelang Sukarela, biasanya dalam hal kendaraan bermotor, Branded Items,
Benda Seni dan Bunga.
Tabel 1
Ketentuan Lelang Sukarela di Belanda Berdasarkan Obyeknya
9
Pasal 5 PMK NO 27 Tahun 2016
price shipping cost dan VAT
- Ada range estimasi (5%)
harga untuk tiap - Dapat diakses melalui
barang situs yang
- Adanya katalog menyediakan jasa
- Pembayaran : cash, sebagai connection
bank account, cheque, company lelang
Credit Card mostly
not accepted
Nama balai lelang: Nama balai lelang: Nama balai lelang:
- Shinwa Art Auction - USS - Aucnet
- Mainichi Auction - Aucnet - Ota Floriculture
- JBA - Auction Co
- TAA
- NAA
Jurnal
Makalah
Internet
Peraturan Perundang-Undangan
Vendu Reglement
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 27/PMK.06/2016
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang