Jual beli merupakan proses peralihan hak milik yang dapat dilakukan secara tunai maupun secara
kredit. Pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan langkah pengajuan Kredit Kepemilikan
Rumah atau KPR, berikut ini akan kami jelaskan mengenai tata cara jual beli secara tunai serta
proses balik nama sertifikat yang lazim dilakukan oleh perorangan.
Hal – hal yang harus dipenuhi sebelum dilakukan pembuatan Akta Jual Beli:
1. Pemeriksaan keaslian sertifikat ke Badan Pertanahan Nasional
2. Penjual harus membayar Pajak penghasilan (PPh) sebesar 5% dari harga transaksi.
3. Penjual harus membayar Pajak Jual Beli.
4. Calon pembeli dapat membuat pernyataan bahwa dengan membeli tanah tersebut ia tidak
menjadi pemegang hak atas tanah yang melebihi ketentuan batas luas maksimum.
5. Surat pernyataan dari penjual bahwa tanah yang dimiliki tidak dalam sengketa.
Petugas PPAT dapat menolak pembuatan Akta jual Beli apabila tanah yang akan dijual
sedang dalam sengketa atau dalam tanggungan di bank.
Setelah syarat dan kewajiban antara penjual dan pembeli telah dipenuhi, maka proses
pembuatan Akta Jual Beli dapat dilakukan. Berikut ini adalah ketentuan pada proses
pembuatan Akta Jual – Beli:
1. Pembuatan akta harus dihadiri oleh penjual dan calon pembeli atau orang yang diberi kuasa
dengan surat kuasa tertulis jika dikuasakan.
2. Pembuatan akta harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua orang saksi biasanya dari
perangkat desa jika melalui PPAT Sementara (camat) dan kedua pegawai Notaris jika
melalui NOTARIS PPAT.
1. Pejabat pembuat Akta Tanah membacakan akta dan menjelaskan mengenai isi dan maksud
pembuatan akta, termasuk juga sudah lunas atau belum untuk transaksinya.
2. Bila isi akta telah disetujui oleh penjual dan calon pembeli maka akta ditandatangani oleh
penjual, calon pembeli, saksi-saksi dan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
3. Akta dibuat 2 lembar asli, satu lembar disimpan di Kantor PPAT dan satu lembar lainnya
disampaikan ke Kantor Pertanahan untuk keperluan pendaftaran (balik nama).
4. Memberikan salinan akta kepada penjual dan pembeli.
Langkah selanjutnya setelah pembuatan Akta Jual – Beli adalah pembuatan sertifikat.
Petugas PPAT akan menyerahkan Akta Jual – Beli dan dokumen lainnya ke Badan
Pertanahan Nasional. Untuk proses Pembuatan Sertifikat akan dibahas di tulisan selanjutnya.
Setelah dilakukan pembuatan Akta Jual – Beli. Langkah selanjutnya adalah pembuatan sertifikat
atas tanah yang telah dibeli. Pembuatan sertifikat ini bertujuan untuk memperjelas status hukum
kepemilikan lahan tersebut. Setelah selesai pembuatan Akta Jual Beli, PPAT (Petugas Pembuat Akta
Tanah) kemudian menyerahkan berkas Akta Jual Beli ke Kantor Pertanahan untuk keperluan balik
nama sertifikat. Penyerahan berkas tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya tujuh hari kerja
sejak ditanda-tanganinya akta jual beli.
Berikut adalah dokumen yang perlu disiapkan untuk proses kepengurusan sertifikat:
1. Surat permohonan balik nama yang ditandatangani oleh pembeli.
2. Akta jual beli PPAT.
3. Sertifikat hak atas tanah.
4. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pembeli dan penjual.
5. Bukti pelunasan pembayaraan Pajak Penghasilan (PPh).
6. Bukti pelunasan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Setelah berkas disampaikan ke Kantor Pertanahan, tanda bukti penerimaan permohonan
balik nama akan diberikan kepada PPAT. Selanjutnya oleh PPAT tanda bukti penerimaan ini
diserahkan kepada Pembeli. Nama pemegang hak lama (penjual) di dalam buku tanah dan
sertifikat dicoret dengan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat
yang ditunjuk. Nama pemegang hak yang baru (pembeli) ditulis pada halaman dan kolom
yang ada pada buku tanah dan sertifikat dengan dibubuhi tanggal pencatatan dan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.Dalam waktu 14
(empat belas hari) pembeli sudah dapat mengambil sertifikat yang sudah atas nama pembeli
di kantor pertanahan setempat.
Melaui langkah-langkah yang telah disampaikan diatas, sekarang Pembeli telah SAH menjadi
pemilik lahan secara hukum.
Tata Cara Jual Beli Properti Bagian 3: Pajak Yang Dibayarkan dalam
Proses Jual – Beli Properti
Posted on 14 Juni 2013 by Diesty
Pada bahasan sebelumnya kita telah membahas tentang pembuatan akta jual – belidan pembuatan
sertifikat, dalam proses pembuatan akta dan sertifikat perlu dibayarkan beberapa pajak yang
menjadi tanggungan pembeli dan penjual (sesuai perjanjian).
Berikut adalah beberapa pajak yang harus dibayarkan: