Anda di halaman 1dari 2

Syarat Membuat AJB

Jual beli yang merupakan proses peralihan hak milik dapat dilakukan secara tunai maupun
cicilan.

Saat kedua pihak telah melakukan titik temu sebelum proses transaksi, maka kedua belah pihak
baik penjual maupun pembeli akan membuat AJB.

Sebelum membuat AJB, penjual dan pembeli harus sudah memenuhi hak dan kewajibannya
masing-masing.

Seperti penjual memiliki dokumen-dokumen sah yang lengkap dan benar, serta pembeli
melakukan negosiasi harga yang telah disepakati.

Adapun beberapa syarat untuk membuat AJB yang biasanya akan diminta oleh petugas PPAT,
meliputi:

Data Tanah

 Pajak Bumi Bangunan (PBB) 5 tahun terakhir dan disertai Surat Tanda Terima Setoran
 Sertifikat tanah (dilampirkan untuk pengecekan balik nama)
 Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
 Bukti pembayaran rekening listrik, telepon dan air
 Surat Roya dari Bank (jika masih hipotik)

Data Penjual dan Pembeli (Perorangan)

 Fotokopi KTP suami dan istri (bila sudah menikah)


 Fotokopi Kartu Keluarga
 Fotokopi Akta Nikah
 Fotokopi keterangan WNI

Selain itu, adapun hal-hal lainnya yang wajib dipenuhi, yaitu:

 Memeriksa keaslian sertifikat ke BPN


 Penjual telah membayar Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 5% dari harga jual
 Penjual telah membayar Pajak Jual beli
 Memiliki surat pernyataan dari penjual bahwa tanah yang dimiliki tidak dalam sengketa.

Proses Pengurusan AJB

AJB dibuat pada saat penjual dan pembeli mendaftarkan peralihan hak atas properti ke kantor
pertanahan. Proses peralihan inilah yang biasa dikenal sebagai balik nama.
Setelah memenuhi sejumlah syarat di atas, adapun tahapan mengurus AJB yang dapat menjadi
informasi untuk Anda.

1. Pemeriksaan PBB

Sebelum transaksi jual beli berlangsung, hal pertama yang harus diperiksa adalah PBB atau
Pajak Bumi Bangunan.

Pemeriksaan PBB akan dilakukan oleh PPAT yang disesuaikan dengan data dalam Buku Tanah
di Kantor Pertanahan.

PPAT akan meminta Sertifikat Asli Tanah (SHM) dan Surat Tanda Terima Setoran PBB.

Tujuan dari pemeriksaan PBB adalah memastikan tanah tidak dalam sengketa dan terjamin dari
penyitaan.

Perlu diketahui bahwa petugas PPAT dapat menolak AJB apabila tanah yang dijual dalam
sengketa atau tanggungan bank.

2. Pembayaran Biaya

Seperti yang telah disebutkan pada syarat membuat AJB, ada hal-hal yang harus dipenuhi salah
satunya biaya yang perlu dibayarkan.

Adapun sejumlah rincian pembayaran biaya yang diperlukan berupa:

 Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 5% dari harga tanah yang dibayarkan penjual
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% setelah dikurangi
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

Anda mungkin juga menyukai