NOTARIS
Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk membuat Akta Otentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, yaitu:
1. Pendirian Perseroan Terbatas (PT), perubahan juga Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham
2. Pendirian Yayasan
3. Pendirian badan usaha lainnya
4. Kuasa untuk menjual
5. Perjanjian sewa menyewa, perjanjian jual beli
6. Keterangan hak waris
7. Wasiat
8. Pendirian CV termasuk perubahannya
9. Pengakuan utang, perjanjian kredit dan pemberian hak tanggungan
10. Perjanjian kerjasama, kontrak kerja
11. Segala bentuk perjanjian yang tidak dikecualikan kepada pejabat lain
PPAT
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sesuai dengan ketentuan PP No. 37/1998, PPAT adalah
Pejabat Umum yang diberikan kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai
perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
Baik itu yang berhubungan dengan jual beli tanah, rumah, ruko, gedung dll.
Syarat dan Prosedur Umum Pengurusan Akta Jual Beli - Balik Nama :
BPHTB adalah Pungutan atas perolehan hak atas tanah dan atau bagunan.
Pungutan ini ditanggung oleh pembeli, Tarif BPHTB 5% dari Harga Jual dikurangi dengan Nilai
Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP)
Syarat BPHTB untuk Hal Jual Beli :
1. Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) BPHTB Manual
2. FC Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB tahun Bersangkutan
3. FC KTP Wajib Pajak (Penjual dan Pembeli)
4. Surat Tanda Terima Setoran (STTS) PBB untuk 5 Tahun Terakhir
5. FC Bukti Kepemilikan Tanah seperti Seripikat, Akta Jual Beli
6. Kwitansi
7. Surat Kuasa
8. Akta Jual Beli (AJB)
9. KTP Penerima Kuasa (Notaris)
Syarat BPHTB untuk Waris/ Hibah :
1. SPPD BPHTB Manual
2. FC SPPT PBB Untuk Tahun Berjalan
3. FC KTP Ahli Waris
4. FC STTS PBB 5 Tahun terakhir
5. FC Bukti Kepemilikan Tanah, Seperti Sertifikat/Akta Jual Beli
6. FC Surat Keterangan Waris Atau Akta Hibah *ditambahkan Surat Kematian
7. FC Surat Keterangan Keluarga (KK)
8. Surat Kuasa
9. KTP Penerima Kuasa
*Hibah
1. Hibah Sebelum Meninggal dan Hibah Wasiat
Catatan : PBB Sudah dibayar Selama 5 Th Terakhir
Berkas yang sudah ada di scan jadi kan ke Pdf, Lalu di persiapkan untuk di input dan upload
pada web citigov.go.id sesuai dengan data yang ada untuk mendapatkan SSPD-BPHTB
Syarat Untuk Validasi BPHTB online, dan anter bukti Fisik ke Dispenda :
Print Hasil SSPD – BPHTB Online
Ke Loket Bank Daerah Untuk Membayar Tagihan BPHTH dan Bukti Bayar
FC Lembar 1 SSPD BPHTB Online (2Lembar)
FC Bukti Pembayaran SSPD BPHTB Online (2Lembar)
Pisah Kan berkas Asli dan FC nya
Antar Ke loket Dispenda Untuk di cek/Verifikasi
Lalu lengkapi dokumen lainnya yang menjadi Syarat Balik Nama untuk dibawa Ke
loket BPN
*Catatan: Setelah Berkas dikira sudah Lengkap dan siap untuk diantar ke BPN Lokasi
Penerbitan Sertifikat Tanah tersebut. Usahakan jangan datang ketika loket Pembuatan
Hampir tutup, guna melengkapi apabila ada berkas yang kurang.
1. Persiapkan scan berkas Klien Seperti KTP Penjual - Pembeli, Kartu Keluarga, PBB, Surat
Kuasa, KTP Notaris, Sertipikat Hak Milik, dll
2. Kunjungi Website Citigov.go.id Login menggunakan Akun yang dimiliki olleh PPAT , cek
email masuk untuk mengetahui kode OTP by email
3. Klik pada Pembuatan SSPD baru.
4. Pilih wilayah kerja pada bagian sebelah kiri, pilih Kota Metro
5. Klik next, lalu isikan pada form pertama “DATA OBJEK PAJAK” sesuaikan dengan data
yang terdapat pada Sertipikat Hak milik dan lembar PBB, serta KTP penjual (Jika Luas tanah di
sertipikat dan PBB berbeda maka gunakan yang ada di sertipikat) Lalu klik Next
6.Lalu pada Tab “Data Penjual” ,isi sesuai dengan data diri milik penjual
7. Setelah itu dilanjutkan pada Data Diri Pembeli, isi sesuai dengan data milik pembeli
8. Pada tab “Perhitungan” isi form yang ada sesuai dengan data di SHM, PBB dan Nilai Jual Beli
9.Pada Tab Upload Dokumen, terdapat banyak pilihan dokumen yang akan diupload, Harap
disesuaikan dengan dokumen yang seharusnya diupload dan tidak, paling tidak ada 8 jenis
dokumen yang harus diupload
10. Kemudian klik pada tombol “Proses” dokumen dan selesai
Setelah data selesai di input dan menunggu proses verifikasi
11. Setelah berkas di verifikas, dokumen dapat diambil lagi di Dispenda
11. Buat perjanjian setor berkas bpn pada website BPN (loket.atrbpn.go.id)
12. Isi form yang tersedia dengan data yang sesuai
13. Setelah itu Print form antar berkas untuk di bawa ke BPN
14. Pastikan berkas dokumen yang akan dibawa sudah lengkap dan diantarkan sesuai form yang
sudah dibuat.
15. Menunggu proses di BPN selesai kemudian dokumen dapat diambil
16. Dokumen yang sudah diambil dicatat di buku kendali dokumen
17. Setelah dokumen dipastikan lengkap dan sudah diarsipkan
18. Dokumen dapat dikembalikan kepada Klien, dan pekerjaan selesai