PENGERTIAN BPHTB
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB diatur dalam UU No. 20 Tahun 2000.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB adalah pajak dikenakan atas
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
SUBJEK BPHTB
Orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan.
OBJEK BPHTB
Objek BPHTB adalah Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, meliputi Pemindahan Hak.
Adapun perolehan hak atas tanah dan atau bangunan tersebut meliputi:
1. Jual beli;
2. Tukar-menukar;
3. Hibah;
4. Hibah wasit;
5. Waris;
6. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain;
7. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan;
8. Penunjukan pembeli dalam lelang;
9. Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
10. Penggabungan usaha;
11. Peleburan Usaha;
12. Pemekaran Usaha; dan
13. Hadiah.
PENGENAAN BPHTB
Berikut pengenaan BPHTB, diantaranya adalah:
1. Pengenaan BPHTB karena waris dan hibah wasiat BPHTB yang terutang atas perolehan
hak karena waris dan hibah wasiat adalah sebesar 50% dari BPHTB yang seharusnya
terutang.
2. Pengenaan BPHTB karena pemberian Hak Pengelolaan, besarnya BPHTB karena
pemberian Hak Pengelolaan adalah sebagai berikut:
a. 0% (nol persen) dan BPHTB yang seharusnya terutang dalam hal penerimaan Hak
Pengelolaan adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah
Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Lembaga Pemerintah lainnya
dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).
b. 50% (lima puluh persen) dari BPHTB yang seharusnya terutang dalam hal penerima
Hak Pengelolaan selain di maksud diatas.
TEMPAT PEMBAYARAN
Tempat pajak terutang adalah wilayah Kabupaten, Kota atau provinsi yang meliputi letak tanah
dan bangunan.
CONTOH SOAL
1. Pada tanggal 6 Januari 2015, Tuan Amir membeli tanah yang terletak di Kabupaten
Bandung Selatan dengan harga Rp 50.000.000. NJOP PBB tahun 2015 Rp
40.000.000.NPOPTKP untuk kabupaten Bandung Selatan ditetapkan Rp 60.000.000.
Hitunglah besarnya BPHTB Tuan Amir.
2. Pada tanggal 1 Maret 2015 bapak Gideon membeli sebuah rumah seluas 200 m2 yang
berada diatas sebidang tanah hak milik seluas 500 m2 di kota Bogor dengan harga
perolehan sebesar Rp 500.000.000. Berdasarkan data SPPT PBB atas objek tersebut
ternyata NJOP nya sebesar Rp 600.000.000 (tanah dan bangunan). Bila NPOPTKP
ditentukan sebesar Rp 50.000.000
Maka berapa BPHTB yang harus dibayar bapak Gideon.
3. Andi menerima hibah wasiat dari orang tuanya sebidang tanah seluas 300 m2 dengan
nilai pasar pada waktu pendaftaran hak sebesar Rp 400.000.000. Terhadap tanah
tersebut telah diterbitkan SPPT PBB pada tahun pendaftaran hak dengan NJOP sebesar
Rp 350.000.000. NPOPTKP nya adalah Rp 300.000.000 . Hitunglah BPHTB yang
terutang oleh Andi.
5. Jika soal no 4 di atas yang menerima hak pengelolaan adalah swasta maka hitunglah
besarnya BPHTB yang harus dibayar.