NOTARIS
Berdasarkan wewenang, notaris adalah pejabat umum yang bertugas membuat akta otentik
atau tugas lain yang telah ditentukan perundang-undangan. Kewenangan tersebut diatur dalam
UU No 30/2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN), seperti:
Notaris diangkat Menteri Hukum dan HAM, sementara PPAT diangkat oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional
Tata Cara Pembelian Tanah
1. Pastikan Keaslian Bukti Kepemilikannya
2. Cek Status Kepemilikannya
3. Periksa Detail Tanahnya
4. Cek Status Pemilik
5. Biaya Lain-Lain
6. Seriuskan Dengan Tanda Jadi
7. Pembuatan Akta Jual Beli
8. Cara Pembayaran
9. Gambar Skala tanah
1. Pastikan Keaslian Bukti
Kepemilikannya
Ke kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Di loket pengecekan sertifikat tanah, Anda
akan dibantu mengecek keaslian sertifikat berdasarkan peta pendaftaran, daftar tanah,
surat ukur dan buku tanah. Dokumen yang harus Anda siapkan adalah:
1. Hak Milik,
2. Hak Guna Usaha,
3. Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.
4. Girik (tanah hak milik adat yang belum didaftarkan atau dibuatkan sertifikat di kantor
pertahanan setempat pemilik girik adalah pembayar pajak dan orang menguasai tanah milik
adat atas bidang tanah tersebut beserta bangunan (jika tersedia di atasnya). Maka sebelum
proses jual beli dilakukan, ada baiknya girik diubah menjadi sertifikat terlebih dahulu)
3. Periksa Detail Tanahnya
Penting untuk Anda memeriksa secara detail tentang ;
1. Ukuran,
2. Batas,
3. Bentuk,
4. Luas tanah yang tercantum dalam sertifikat sesuai dengan kondisi di lapangan.
Penjual:
• Sertifikat tanah asli
• Izin mendirikan bangunan (IMB)
• KTP dan surat persetujuan suami/istri jika sudah menikah
• Jika suami/istri meninggal, harus ada akta kematian
• Bukti bayar PBB 10 tahun terakhir
• Kartu keluarga
• Surat pernyataan tanah tidak dalam sengketa
• Kewajiban: membayar PPh sebesar Nilai Jual Objek Pajak/harga jual x 5%.
Pembeli:
• KTP
• Kartu keluarga
• Kewajiban: melunasi BPHTB sebesar NJOP/(harga beli – nilai tidak kena pajak) x 5%.
8. Cara Pembayaran
Pilih cara pembayaran yang paling sesuai dengan kondisi keuangan Anda.
1. Anda bisa membayarkan secara tunai di kantor notaris sesaat setelah penandatanganan
AJB.
2. Namun, bila membawa uang cash dalam jumlah banyak merepotkan, Anda bisa
membayarkan dengan cara transfer ke rekening penjual sebagaimana sesuai kesepakatan
bersama.
3. Selain itu, Anda juga bisa memilih menggunakan Kredit Pemilikan Tanah (KPT) yang ditawarkan
oleh bank.
Besarnya KPT tergantung masing-masing kebijakan bank. Biasanya angka berkisar 70-80 persen dari
nilai appraisal bank atas tanah. Syarat agar tembus KPT adalah tanah berlokasi di perumahan, harus
bersertifikat Surat Hak Milik (SHM) dan menandatangani surat perjanjian yang menyatakan tanah
akan dibangun dalam jangka waktu tertentu.
THANK YOU
Catatan Tambahan
1. Survei Lokasi Sebelum Menghubungi Pihak Penjual
2. Cek Potensi Tanah
3. Cek Harga tanah sekitar
4. Cek Bukti Bayar PBB (Min.5 Tahun Ke belakang)
5. Pilih Tanah yang sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM)
6. Pilih notaris sendiri yang sudah terpercaya
Developer