Syarat dan cara membuat sertifikat tanah tersebut, harus dilengkapi hal berikut:
Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemohon yang telah dilegalisir pejabat
berwenang
Fotokopi bukti pembayaran PBB tahun terakhir
Fotokopi kartu keluarga (KK) dari pemohon
Fotokopi NPWP
Izin mendirikan bangunan (IMB)
Akta jual beli (AJB)
Pajak Penghasilan (PPh)
Bukti pelunasan pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB).
Sementara itu, jika ingin menerapkan cara membuat sertifikat tanah bersifat girik, ada
beberapa kelengkapan yang juga perlu disertakan seperti:
Ada beberapa upaya yang perlu Sahabat 99 catat agar tidak salah kaprah…
Selama diterapkan dengan baik, cara membuat sertifikat tanah di bawah ini akan
sangat berguna!
Pemohon dapat mendatangi loket pelayanan dengan membawa dokumen yang telah
disiapkan sebagai syarat membuat sertifikat tanah.
Anda kemudian akan diminta untuk mengisi formulir dan melakukan pembayaran
biaya pengukuran serta pemeriksaan tanah.
Setelah permohonan diterima, petugas dari BPN akan melakukan proses pengukuran
tanah. Anda sebagai pemohon pun harus hadir dalam proses ini.
Hasil dari pengukuran ini akan dilanjutkan untuk pembuatan surat keputusan dari BPN
pusat
Nama pemegang hak lama (penjual) di dalam buku tanah dan sertifikat dicoret dengan
tinta hitam dan diparaf oleh kepala kantor pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.
Selanjutnya, nama pemegang hak yang baru (pembeli) ditulis pada halaman dan kolom
yang ada pada buku tanah dan sertifikat.
Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang berwenang akan menandatangani bagian
tersebut dan membubuhinya dengan tanggal.
Dalam waktu 14 hari, pembeli sudah dapat mengambil sertifikat baru dari kantor
pertanahan setempat.
Melalui langkah tersebut, pembeli telah SAH menjadi pemilik lahan berdasarkan
hukum.
Waktu pembuatan sertifikat tanah beragam, tergantung dari luas serta peruntukan
dari tanah itu sendiri.
Tanah pertanian dengan luas kurang dari 2 hektare dan tanah non pertanian 2.000 m²
membutuhkan waktu pembuatan selama 38 hari.
Lalu, tanah pertanian dengan luas lebih dari 2 hektare dan tanah non pertanian 2.000
m² – 5.000 m² membutuhkan waktu pembuatan selama 57 hari.
Sementara itu, tanah non-pertanian dengan luas lebih dari 5.000 m² memerlukan
waktu pembuatan sertifikat hingga 97 hari.