Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Sertifikat Tanah Mudah

Sesuai Syarat Tahun 2020


Legalitas atas kepemilikan properti baik berupa tanah atau bangunan harus bisa
dibuktikan secara sah. Maka itu, setelah melakukan pembelian, jangan lupa bikin
sertifikat! Bukan hanya memperjelas status hukum, cara membuat sertifikat tanah
yang benar dapat membantu kita dari berbagai masalah sengketa di masa depan!

Sebelum mengajukan permohonan pembuatan sertifikat, ada beberapa dokumen yang


diperlukan sebagai syarat kelengkapan.

Syarat dan cara membuat sertifikat tanah tersebut, harus dilengkapi hal berikut:

 Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemohon yang telah dilegalisir pejabat
berwenang
 Fotokopi bukti pembayaran PBB tahun terakhir
 Fotokopi kartu keluarga (KK) dari pemohon
 Fotokopi NPWP
 Izin mendirikan bangunan (IMB)
 Akta jual beli (AJB)
 Pajak Penghasilan (PPh)
 Bukti pelunasan pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB).

Sementara itu, jika ingin menerapkan cara membuat sertifikat tanah bersifat girik, ada
beberapa kelengkapan yang juga perlu disertakan seperti:

 Leter C atau girik


 Surat riwayat tanah
 Surat pernyataan tidak sengketa.

Proses Pembuatan Sertifikat Tanah


Cara membuat sertifikat tanah dapat dilakukan secara mandiri atau bantuan
notaris/pejabat pembuat akta tanah (PPAT).

Ada beberapa upaya yang perlu Sahabat 99 catat agar tidak salah kaprah…

Selama diterapkan dengan baik, cara membuat sertifikat tanah di bawah ini akan
sangat berguna!

Mengajukan Pembuatan Sertifikat Tanah Secara Mandiri


Ada tiga tahapan yang akan dilalui sebagai cara membuat sertifikat tanah, yakni:

1. Mendatangi kantor badan pertahanan nasional (BPN) setempat

Pemohon dapat mendatangi loket pelayanan dengan membawa dokumen yang telah
disiapkan sebagai syarat membuat sertifikat tanah.

Anda kemudian akan diminta untuk mengisi formulir dan melakukan pembayaran
biaya pengukuran serta pemeriksaan tanah.

2. Petugas BPN melakukan pengukuran tanah

Setelah permohonan diterima, petugas dari BPN akan melakukan proses pengukuran
tanah. Anda sebagai pemohon pun harus hadir dalam proses ini.

Hasil dari pengukuran ini akan dilanjutkan untuk pembuatan surat keputusan dari BPN
pusat

3. Membayar pendaftaran SK hak

Tahap terakhir ialah membayar pendaftaran SK hak.

Setelah melunasinya, Anda pun bisa mendapatkan sertifikat tanah.

Cara Membuat Sertifikat Tanah dengan Bantuan PPAT


Setelah berkas kelengkapan disampaikan ke kantor pertanahan, tanda bukti
penerimaan permohonan balik nama untuk membuat sertifikat tanah akan diberikan
kepada PPAT.
Selanjutnya oleh PPAT tanda bukti penerimaan ini diserahkan kepada pembeli.

Nama pemegang hak lama (penjual) di dalam buku tanah dan sertifikat dicoret dengan
tinta hitam dan diparaf oleh kepala kantor pertanahan atau pejabat yang ditunjuk.
Selanjutnya, nama pemegang hak yang baru (pembeli) ditulis pada halaman dan kolom
yang ada pada buku tanah dan sertifikat.

Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang berwenang akan menandatangani bagian
tersebut dan membubuhinya dengan tanggal.

Dalam waktu 14 hari, pembeli sudah dapat mengambil sertifikat baru dari kantor
pertanahan setempat.

Melalui langkah tersebut, pembeli telah SAH menjadi pemilik lahan berdasarkan
hukum.

Waktu Pembuatan Sertifikat Tanah

Waktu pembuatan sertifikat tanah beragam, tergantung dari luas serta peruntukan
dari tanah itu sendiri.

Tanah pertanian dengan luas kurang dari 2 hektare dan tanah non pertanian 2.000 m²
membutuhkan waktu pembuatan selama 38 hari.

Lalu, tanah pertanian dengan luas lebih dari 2 hektare dan tanah non pertanian 2.000
m² – 5.000 m² membutuhkan waktu pembuatan selama 57 hari.

Sementara itu, tanah non-pertanian dengan luas lebih dari 5.000 m² memerlukan
waktu pembuatan sertifikat hingga 97 hari.

Anda mungkin juga menyukai