Anda di halaman 1dari 7

Maksimalkan eksekusi dengan 4

Disciplines of Execution (4DX)

Adakalanya strategi terbaik tidak memberikan hasil yang baik

Strategi dan Eksekusi

Bagi pemimpin organisasi menyusun strategi merupakan suatu hal


yang penting. Menerawang jauh membentuk visi lalu menguraikanya
menjadi butiran misi merupakan bagian yang menyenangkan.

Sayangnya, banyak strategi baik yang tidak terlaksana sesuai action


plan. Bahkan inisiatif yang bersifat continuous improvement hilang
dan terlupakan ditengah rutinitas. Rasanya semua pemimpin
organisasi sepakat bahwa masalahnya satu. Eksekusi!

Tentang eksekusi, tiap pemimpin pasti memberikan arahan kepada


timnya agar mencapai tujuan dengan cara berbeda dan
membebaskanya berkreasi dalam prosesnya. Namun pada akhirnya
hasil yang di dapat sama. Tidak sesuai rencana. Jadi wajar bila banyak
pemimpin ngedumel, yang bermasalah adalah orang orangnya karena
tidak mengikuti strategi yang disusun diawal. Namun ini salah,
masalahnya bukan pada orang!

Lalu apa yang salah dengan eksekusi?


Penelitian dalam pengembangan 4DX menemukan bahwa
permasalahan dalam eksekusi dapat dilihat dari situasi orang orang
yang tidak yakin sasaran organisasi, tidak berkomitmen untuk sasaran
tersebut, tidak tahu cara menerjemahkan sasaran menjadi tindakan
nyata (tidak tahu harus melakukan apa) dan tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban atas hasil dari eksekusi tersebut.

Kebanyakan pemimpin organisasi lupa bahwa kunci eksekusi ada pada


perubahan perilaku individu pada setiap prosesnya. Membentuk
perubahan perilaku tentu bukan hal yang disukai bagi pemimpin.
Merubah perilaku diri saja sulitnya setengah mati, apalagi merubah
perilaku tiap individu di dalam tim. Yang terbayang adalah “lebih baik
ganti strategi” atau “ganti saja orangnya” dari pada memberikan focus
pada upaya perubahan perilaku. Padahal perubahan perilaku secara
natural akan tumbuh ketika individu memiliki komitmen dan merasa
memiliki organisasi.

WHIRLWIND (puting beliung/rutinitas) musuh eksekusi yang


sesungguhnya!

Inisiatif penting untuk mencapai sasaran strategis biasanya


merupakan aktivias baru dan berbeda yang memerlukan energi. Hal
ini menyebabkan benturan karena rutinitas banyak merampas energi
tiap orang di dalam tim. Rutinitas, kegiatan operasional atau pekerjaan
sehari-hari bersifat mendesak. Inisiatif untuk mencapai sasaran
strategis adalah penting, tapi jika berbenturan dengan sesuatu yang
mendesak tentunya sesuatu yang mendesak yang akan menang. Di
zaman yang seba cepat ini, mengabaikan inisiatif strategis akan
menyebabkan kita tertinggal dari yang lainya.

Jika kita hanya fokus pada rutinitas, kita tidak akan maju. Energi
tersebut hanya menyebabkan kita dapat tegak dalam whirlwind. Untuk
dapat maju menerjang whirlind, perlu eksekusi inisiatif
strategis. Tantanganya, kita perlu mengeksekusi sasaran penting
ditengah hal yang mendesak.

Mari rangkum bagian ini, jika ingin mendapatkan hasil yang baik
sesuai strategi, Kita harus fokus mengeksekusi perubahan perilaku.
Artinya Kita akan mengahapi benturan keras denga whirlwind!

4DX bukan tools untuk mengelola whirlwind.

4DX adalah aturan untuk mengeksekusi strategi terpenting


ditengah whirlwind!
Disiplin 1 : Fokus pada The Wildly Important

Pemimpin yang punya banyak inisiatif, cerdas dan ambisius tentu


punya banyak sekali list ide atau inisiatif. Biasanya hal ini yang akan
dieksekusi tim. Banyak sekali!

Padahal pemimpin tahu dalam eksekusi perlu fokus dan pada saatnya
akan berbenturan dengan rutinitas sehari-hari yang menguras energi.
Namun sangat sulit rasanya untuk mengatakan tidak pada ide yang
banyak dan hebat.
Disiplin ini hanya meminta kamu untuk fokus! Fokus pada satu hingga
dua sasaran strategis WIG (Wildly Important Goals). WIG yang sedikit
ini membuat tim dapat membedakan antara rutinitas dan WIG.

Bayangkan bila kita memberikan 10 sasaran strategis tentu akan


membuat bingung tim dan memperbesar kemungkinan kegiatan
rutinan akan memenangkan benturan. Yang diperlukan hanya fokus.
Fokuslah pada hal yapat dicapai!

Disiplin 2: Bertindak pada Lead Measure

Dalam strategi terdapat dua macam ukuran kemajuan yaitu lag


measure dan lead measure. Lag measure merupakan ukuran untuk
melacak pencapaian WIG. contoh dari lag measure adalah hasil akhir
seperti kepuasan pelanggan dan revenue yang sifatnya tidak dapat
diubah. Berbeda dengan lead measure. Ukuran ini fokus pada hal hal
yang paling berdampak dalam mencapai WIG. Terdapat dua
karakteristik lead measure. Pertama adalah dapat memprediksi
pencapaian sasaran dan kedua adalah dapat dipengaruhi (dikerjakan)
oleh anggota tim. Lag measure dikembangkan dengan format “dari x
ke y kapan”. Sebagai contoh, jika WIG nya “menurunkan berat badan
dari 100 ke 50 pada 21 desember 2018”

maka lag measurenya jumlah berat badan yang berkurang dan lead
measurenya adalah jumlah jam olah raga per minggu. Sekarang
saatnya fokus pada lead measure!
Disiplin 3 : Menyajikan Scoreboard yang Memotivasi

Dalam pertandingan sepak bola, permainan akan menjadi seru jika


pemain di lapangan mengetahui dan menghitung skor. Jika dapat
mengetahui, bahkan terlibat ikut menghitung skor dalam
pertandingan, pemain tentu tahu dia sedang menang atau kalah.

Disiplin ini adalah tentang keterlibatan dan kepemilikan


(engangement). Scoreboard yang baik tentunya sederhana dan
biasanya dibuat dengan melibatkan para pemain di tim. Scoreboard
yang memotivasi akan menempatkan mereka pada jalur yang tepat
untuk mencapai sasaran.

Disiplin 4 : Menciptakan Irama Akuntabilitas

Prinsip dalam disiplin ini adalah

Jika kita tidak bertanggung jawab pada pencapaian sasaran maka kita
akan kalah dalam benturan dengan whirlwind!

Akuntabilitas memiliki irama. Irama pertemuan rutin selama 20-30


menit untuk saling melaporkan hasil yang diperoleh meskipun sedang
berada ditengah whirlwind.

setiap minggu semua anggota tim harus dapat menjawab pertanyaan


sederhana
“apakah satu hingga dua hal yang paling penting yang bias saya
lakukan di minggu depan (diluar rutinitas) yang memliki dampak
besar dalam pencapaian skor.”

Seberapa besar pergerakan lead dan lag measure pada scoreboard?

Anda mungkin juga menyukai