Anda di halaman 1dari 18

Fungsi Perencanaan (Planning)

Fungsi perencanaan dalam manajemen adalah bagaimana direksi


perusahaan menetapkan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun strategi
untuk mencapai tujuan tersebut. Sederhananya fungsi perencanaan
adalah apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainnya.

Planning atau fungsi perencanaan adalah salah satu dari 4 fungsi


manajemen selain fungsi organizing, actuating dan controlling.

Perencanaan adalah langkah yang paling awal dalam menjalankan


perusahaan dan bahkan bisa berpengaruh total bagi perusahaan dimasa
yang akan datang.

Fungsi manajemen yang lain akan mengikuti hasil perencanaan yang


dilakukan. Fungsi manajemen yang lain tidak bisa berjalan dengan baik
tanpa adanya manajemen perencanaan yang matang.

Tujuan Perencanaan
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda beda, tentu
perencanaan yang dilakukan pun berbeda.

Namun secara umum, tujuan perusahaan melakukan perencanaan


karena:

1. Perencanaan adalah cara untuk mengantisipasi dan merekam


perubahan
2. Perencanaan mengarahkan (direction) kepada administrator
maupun non administrator
3. Perencanaan bisa menghindari atau paling tidak memperkecil
pemborosan dan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan.
4. Perencanaan menetapkan standar yang akan dipakai untuk
mempermudah pengawasan.

Manfaat Fungsi Perencanaan


Fungsi planning memiliki beberapa manfaat seperti:
1. Hasil perencanaan menjadi pedoman dan acuan dasar dalam
melaksanakan kegiatan
2. Perencanaan bisa memudahkan pengawasan terhadap kegiatan
yang dilakukan, apakah telah sesuai dengan yang telah
direncanakan atau tidak
3. Perencanaan bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin akan
terjadi
4. Kegiatan setiap unit manajemen lebih terorganisir
5. Pelaksanaan tugas menjadi lebih tepat, efektif dan efisien
6. Penyimpangan yang berpotensi muncul bisa diantisipasi sedini
mungkin
7. Ancaman dan hambatan yang mungkin akan terjadi bisa diprediksi
dan diatasi seawal mungkin
8. Menganisipasi adanya perubahan kondisi baik internal maupuan
eksternal yang bisa berpengaruh pada kegiatan perusahaan.
9. Sebagai alat koordinasi antar bidang dan antar divisi dalam
perusahaan 
10. Memudahkan pengawasan

Apa saja kegiatan fungsi manajemen


perencanaan?
Kegiatan pokok yang dilakukan fungsi planning adalah: 

1. Menentukan arah tujuan perusahaan dan target bisnisnya


2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
3. Menentukan apa saja sumber daya yang dibutuhkan untuk
menjalankan strategi tersebut
4. Menetapkan standar atau benchmark untuk menentukan upaya
dalam mencapai tujuan tersebut.

 
Faktor yang Dipertimbangkan dalam Perencanaan
Batasan Perencanaan
 "Planning is deciding in advance what is to be
done" .Newman
Perencanaan pada dasarnya memutuskan apa yang diinginkan dan apa
akan dilakukan. Jika ingin lebih detail, perencanaan harus bisa menjawab
beberapa pertanyaan yang lebih familiar disingkat dengan 5W+1H.
# What
Apa yang ingin diperoleh perusahaan?

Perencanaan yang bagus harus bisa menjelaskan tentang tujuan yang


ingin dicapai oleh perusahaan.

Apa yang ingin diperoleh dalam jangka pendek ?


Apa yang ingin dapatkan dalam jangka menengah ?
Tujuan seperti apa yang ingin dihasilkan dalam jangka panjang ?

Jawaban atas pertanyaan ini nanti akan dijadikan dasar dalam


perencanaan perusahaan selanjutnya.
# Why
Why adalah lanjutan dan penjelasan mengenai "what" tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan.

Mengapa perusahaan memutuskan tujuan tersebut? Mengapa bukan


tujuan yang lain?

Bagaimana alasan yang menyertai dan juga analisanya?

Apakah tujuan dari perencanaan sudah realistis? Apakah perencanaan


menguntungkan dan masuk akal untuk dikerjakan?
# Where
Where berhubungan dengan dimana sebuah proyek dalam menjalankan
tujuan akan dilakukan.

Harus dijelaskan mengapa program untuk mencapai tujuan tersebut


harus ditempat tertentu dan bukan ditempat yang lain.
# When
Kapan tujuan yang ditetapkan akan dieksekusi atau dilakukan ?

Menentukan waktu eksekusi pekerjaan yang ingin dijalankan tidak bisa


dilakukan serampangan. Harus ada analisanya.
# Who
Who berkaitan dengan personel yang akan menjalankan semua hal yang
telah disusun diatas.

Siapa yang akan menjalani tugas, Mengapa dia dan bukan orang lain ?

Siapa pangsa pasar yang akan dituju ? dan mengapa bukan yang lain?
# How
Bagaimana cara tujuan itu diupayakan ? Bagaimana sebuah kegiatan akan
dijalankan ?

Apakah ada alternatif cara lain yang bisa dilakukan dan mengapa memilih
cara ini?

Semua pertanyaan tersebut harus bisa dijawab dalam melakukan


perencanaan. 

Bagaimana Rencana yang Baik?

Rencana perusahaan harus disusun dengan sistematika yang baik agar


perencanaan bisa dieksekusi dengan mudah dan meminimalisir kesalahan
yang bisa terjadi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan


yang baik, diantaranya:
# 1. Fleksibel
Rencana yang disusun harus bisa menyesuaikan dengan segala
kemungkinan yang bisa terjadi dalam keadaan yang sebenarnya.
Terkadang situasi dan kondisi yang diperkirakan ternyata meleset dari
kenyataan, rencana harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi.

Tidak selalu mengubah rencana dasar atau mengubah semua rencana


yang telah disusun, hanya diperlukan tindakan penyesuaian dalam
menghadapi perubahan yang terjadi.

Rencana tidak boleh kaku.

Justru dengan kekakuan rencana, eksekusi pelaksanaan teknis rencana


bisa merugikan perusahaan itu sendiri.

Misalnya perusahaan memiliki rencana memperluas market share, salah


satu caranya adalah dengan mengurangi harga jual produk.

Namun ketika rencana tersebut dijalankan, terjadi kenaikan harga bahan


baku produk secara signifikan sehingga membuat biaya produksi
membengkak.

Ditengah situasi yang seperti ini, apabila harga jual produk masih "ngotot"
ingin diturunkan sesuai rencana, bukan tidak mungkin perusahaan akan
mengalami kesulitan.
# 2. Stabilitas Rencana
Sebuah rencana yang disusun sebaiknya tidak perlu mengalami
perubahan yang terlalu besar tiap waktu.

Perencanaan yang stabil akan membuat perusahaan lebih fokus terhadap


apa yang dikerjakan.

Misalnya perusahaan memiliki rencana memperluas market share


perusahaan. Ditengah perjalanan, ketika target rencana tersebut masih
belum tercapai, tiba tiba perusahaan merencanakan pembangunan pabrik
baru.

Tentu saja hal ini bisa membuat fokus perusahaan akan terpecah,
mengutamakan pembangunan pabrik baru atau memperluas market
share yang telah direncanakan sebelumnya.

Karena sumber daya perusahaan terbatas, maka rencana yang telah


disusun bisa tidak tercapai semuanya.

Memang, perencanaan harus fleksibel, namun fleksibel disini bukan


berarti harus mengganti rencana "induk" yang utama dari perusahaan.

Yang fleksibel adalah caranya.

Cara bagaimana perusahaan menjalankan rencana yang disusun.

Rencana atau tujuan utamanya sebisa mungkin tidak berubah. Kecuali


memang ada hal yang memaksa perusahaan harus mengubah tujuannya.

Jika perusahaan memiliki rencana memperluas market share dan kondisi


mengalami perubahan.

Maka yang diubah adalah "cara" memperluas market sharenya. Bukan


rencana market sharenya.

Kalau sebelumnya menggunakan cara A, maka bisa diganti dengan


rencana B.

Poin pentingnya adalah perencanaan memiliki tujuan yang jelas dan


fokus. 
# 3. Terintegrasi dengan Baik
Rencana harus bisa dikomunikasikan dengan baik dan mudah dipahami
oleh semua pihak yang akan melaksanakan rencana tersebut.
Hal ini untuk menghindari penafsiran rencana yang berbeda beda
diantara pihak pihak yang terlibat.

Kesalahan komunikasi bisa membuat rencana tidak bisa berjalan dengan


baik.

Misalnya apa yang dilakukan oleh manajemen produksi harus sesuai


dengan rencana yang disusun oleh manajemen penjualan dan
manajemen keuangan. Harus klop.

Demikian juga dengan divisi manajemen yang lain.

Tidak berjalan sendiri sendiri dan bahkan saling bertentangan.

Rencana yang baik juga memiliki tanggung jawab yang seimbang pada
setiap bagian organisasi.
# 4. Detail
Rencana yang baik harus detail dan meliputi segala hal yang dibutuhkan
dalam rencana tersebut.

Terutama mengenai 5W+1H diatas.

Detail rencana, apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melakukan,
kapan harus dilakukan dan bahkan target yang harus dicapai harus
direncanakan hingga lapisan manajemen yang paling bawah sekalipun.
# 5. Mempertimbangkan Sumber Daya
Sehebat apapun rencananya, hendaknya memperhitungkan dengan
cermat sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Apakah rencana tersebut realistis dan bisa dicapai dengan sumber daya
yang dimiliki atau ternyata terlalu "mengawang awang" yang susah untuk
dicapai.
Segala sumber daya yang tersedia bisa digunakan dengan efektif dan
berdaya guna maksimal. 

Rencana boleh ambisius apabila sumber daya yang dimiliki bisa


mendukungnya.
# 6. Sederhana dan Tidak Sulit Dilaksanakan (Aplikatif)
Rencana yang baik adalah rencana sederhana dan tidak susah dijalankan.
Ini bukan berarti rencana yang sulit dijalankan menjadi rencana yang tidak
baik.

Bukan begitu...

Jika ada cara yang lebih mudah maka itu lebih baik.

Effort yang minimal dengan hasil yang maksimal.

Perencaaan sudah tentu memperhitungkan segala kemungkinan yang


ada. Kemungkinan yang paling mudah dijalankan adalah pilihan yang
diprioritaskan.

Proses Pembuatan Rencana

# 1. Menetapkan Tugas dan Tujuan


Langkah pertama dalam menyusun perencanaan adalah menetapkan
tugas dan tujuan. 

Tugas adalah tentang apa yang akan dilakukan oleh pihak "siapa" yang
ditunjuk.

Tujuan adalah apa yang akan diperoleh. Nilai yang ingin didapatkan.

Tugas yang dijalankan adalah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Tugas pasti selaras dengan tujuan.

Sebuah rencana tidak bisa disusun tanpa adanya tujuan yang jelas.
# 2. Observasi dan Analisa
Langkah selanjutnya adalah melakukan observasi terhadap hal hal yang
berkaitan dengan usaha mencapai tujuan yang ditentukan.

Beberapa data dikumpulkan dan dilakukan analisa untuk menentukan


bagaimana cara yang akan digunakan untuk menjalankan rencana.
# 3. Menyiapkan Beberapa Kemungkinan
Setelah beberapa data dianalisa, tahap selanjutnya adalah menyiapkan
beberapa alternatif atau opsi dalam perencanaan.

Setiap rencana paling tidak harus menyiapkan beberapa kemungkinan


dalam mencapai tujuan.

Alternatif alternatif lain bisa disiapkan dalam perencanaan.

Ada kemungkinan sebuah rencana tidak bisa berjalan maksimal. Untuk itu
rencana alternatif yang bisa digunakan harus disiapkan.

Misalnya lamanya penyelesaian tugas yang ternyata meleset, efisiensi


biaya kurang dari target yang direncanakan dan lain sebagainya.
# 4. Membuat Sintesa
Sintesa adalah menggabungkan berbagai kemungkinan yang ada sebagai
alternatif yang akan dipilih.

Setiap kemungkinan memiliki kelemahan masing masing,


menggabungkan beberapa kemungkinan bisa saja membuat rencana
alternatif yang jauh lebih baik.

Siapa Pembuat Rencana?

# 1. Panitia Perencanaan
Panitia perencanaan terdiri dari berbagai unsur yang mewakili beberapa
pihak yang berasal dari struktur organisasi perusahaan.

Setiap wakil membawa rencana, harapan dan misinya sendiri.


Semua ide yang berasal dari perwakilan kelompok ini akan digabung dan
dibahas hingga detail untuk dijadikan rencana perusahaan.

Ada perbedaan bahasan perencanaan dari tiap tiap wakil sesuai dengan
divisi dan tingkatannya. Secara umum perencanaan berdasarkan tingkat
manajemen dibagi atas:

# Manajemen Puncak

Perencanaan pada jenjang manajemen ini bersifat:

1. Strategis
2. Merumuskan tujuan jangka panjang
3. Pengambilan keputusan
4. Perencanaanya dijadikan pedoman oleh manajemen ditingkat yang
lebih bawah

# Manajemen Tingkat Menengah

Perencanaan manajemen tingkat mengah (middle) ini cenderung bersifat


administratif dan menyiapkan berbagai alternatif cara untuk diteruskan
kepada manajemen tingkat dibawahnya. 

# Manajemen Tingkat Bawah

Perencanaan pada manajemen tingkat bawah lebih fokus terhadap


perencanaan teknis dilapangan. Perencanaan manajemen tingkat bawah
lebih detail bahkan sangat detail untuk mengeksekusi perencanaan yang
telah disusun oleh manajemen tingkat menengah.
# 2. Bagian Perencanaan
Ada beberapa perusahaan yang memang memilliki unit khusus hanya
untuk melakukan perencanaan.
Tugasnya hanya untuk menyusun rencana dan tidak ada unsur yang
menjadi wakil dari sebuah bagian dari organisasi perusahaan.
# 3. Tenaga Staf
Secara fungsional, didalam sebuah perusahaan umumnya terdapat dua
kelompok, yaitu:

1. Pelaksana. Sebuah kelompok yang menangangi pekerjaan secara


langsung
2. Staf. Bisa dikatakan sebagai pemikir yang secara tidak langsung
menghasilkan produk perusahaan. Tugas utamanya adalah
melakukan analisa terhadap data data yang ada dan kemudian
merencanakan sesuatu berdasarkan hasil analisa terhadap data
tersebut.

Bentuk Bentuk Perencanaan

# 1. Rencana Global
Rencana global bisa dikatakan sebagai visi perusahaan, arah perusahaan.
Akan dibawa kemana perusahaan ini nantinya.

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menyusun rencana


global perusahaan yang biasa dikenal dengan nama analisa SWOT.
(Streng, Weakness, Opportunity, Treath)

A. Strenght | Kekuatan

Strenght adalah semua hal yang menjadi kekuatan utama dari


perusahaan.

Misalnya PT Semen Gresik atau sekarang menjadi PT Semen Indonesia


kekuatan utamanya adalah pada land bank dan izin ekplorasi pegunungan
semen yang melimpah. Perusahaan kompetitor sejenis kesulitan dalam
hal ini.

Kekuatan lainnya adalah "brand" dan market share yang dikuasai sudah
menyebar hampir menyeluruh wilayah di Indonesia. Pesaingnya masih
belum mencapai tahap ini.

B.Weakness | Kelemahan

Weakness atau kelemahan adalah sisi lain dari strenght yang dimiliki oleh
perusahaan.

Misalnya PT Semen Indonesia tadi, salah satu weakness mereka adalah


status BUMN-nya.

BUMN bisa sangat dekat dengan pemerintah dan PT Semen Indonesia


berpotensi ditunggani agenda politik atau semacamnya.

Kelemahan lain adalah adanya resistensi dari masyarakat apabila hendak


melakukan perluasan usaha dengan mengadakan ekplorasi lahan baru.

Isu lingkungan selalu menyulitkan PT Semen Indonesia dalam


membangun pabrik baru yang bahan bakunya akan menambang lahan
"pegunungan".

C. Opportunity | Peluang

Peluang adalah kesempatan terbuka untuk mendapatkan hasil yang


maksimal yang dimiliki oleh perusahaan.

Merajuk pada contoh PT Semen Indonesia tadi, peluang usaha masih


terbuka lebar dengan status indonesia sebagai negara berkembang.
Negara berkembang yang memiliki ribuan proyek fisik, infrasturktur yang
membutuhkan semen. Belum lagi mengenai pangsa pasar rumah tangga.

Kebutuhan semen dalam negeri masih tidak bisa dipenuhi sepenuhnya 

Ini adalah peluang yang sangat besar dengan jumlah kompetitor masih
bisa dihitung dengan jari.

C. Threath | Hambatan
Treath adalah tekanan dan hambatan yang melekat pada perusahaan.

Tekanan atau hambatan bisa berasal dari internal atau eksternal


perusahaan bahkan bisa melekat kapan saja dengan bidang industri yang
dibidangi oleh perusahaan.

Misalnya masih mengenai PT Semen Indonesia, adanya teknologi baru


dalam pendirian sebuah bangunan yang tidak terlalu membutuhkan
semen bisa menjadi ancaman tekanan bagi perusahaan semen.

Mungkin nanti akan ditemui teknologi baru yang bisa mengurangi


penggunaan semen. Contoh sederhanya adalah penggunaan bata ringan
yang pemasangannya tidak terlalu membutuhkan semen.

Selain itu, sebagai BUMN kondisi bisa tidak stabil apabila kondisi politik
sedang bergejolak. Pergantian menteri BUMN misalnya, maka bisa saja
arah kebijakan menteri yang baru berbeda dengan sebelumnya.

Analisis SWOT tersebut harus dipertimbangkan dalam manajemen


perencanaan perusahaan. Hasil analisa ini akan menjadi pedoman untuk
perencanaan lanjutan yang lebih rinci dan spesifik.
# 2. Rencana Strategis
Rencana strategis adalah bagian dari rencana global namun lebih detail
dan terperinci.

Rencana strategis menyusun rancangan yang akan dijalankan dalam


mencapai rencana global.

Biasanya rencana strategis adalah rencana jangka panjang perusahaan


dan menggunakan sistem prioritas dimana rencana yang menjadi
prioritas akan dijalankan terlebih dahulu.

Ada beberapa alasan mengapa rencana strategis disusun:

1. Sebagai pedoman bagi perencanaan lain yang akan dijalankan


2. Memudahkan pemahaman perencanaan lainnya
3. Titik awal dalam penilaian semua kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen dan pihak lainnya.

# 3. Rencana Operasional
Perencanaan operasional adalah rencana tentang kegiatan operasional
yang akan dilakukan dalam jangka pendek.

Ada dua tipe dalam perencanaan operasional, yaitu perencanaan sekali


pakai dan perencanaan tetap.

A. Rencana Sekali Pakai | Single Use Plan

Rencana sekali pakai adalah perencanaan yang tidak akan digunakan


kembali setelah tujuannya tercapai.

Misalnya rencana pembelian mesin.

Setelah mesin berhasil terbeli, maka tidak ada rencana membeli mesin
kembali setidaknya dalam beberapa tahun kedepan.

B. Rencana Tetap | Standing Plan

Rencana tetap adalah perencanaan operasional yang tetap akan


digunakan kembali walaupun tujuannya telah tercapai.

Biasanya perencanaan tetap dilakukan berdasarkan pendekatan standar


dan penanganan kondisi yang sudah bisa diperkirakan sebelumnya.

Misalnya, pembelian bahan baku, pembelian persediaan, pembelian


perlengkapan dan yang lainnya. Kegiatan itu nanti akan dilakukan
berulang tiap waktu.
.............................

Masalah masalah masalah, siapa sih yang tidak punya masalah? Terlepas dari jenis
dan besar kecilnya masalah, pegawai swasta, pegawai negeri, entrepreneur, dan
seterusnya pasti punya masalah. Mulai dari bayi hingga orang tua. Hidup identik
dengan permasalahan, bahkan setelah kehidupan pun ada masalah ^_^ Kalau
masalah-masalah kecil misalnya ban sepeda motor bocor, pakaian kotor menumpuk,
sakit kepala biasa, dapat diatasi dengan mudah dengan membawanya ke tukang
tempel ban, dicuci, dan minum obat sakit kepala. Masalah-masalah sejenis tidak
memerlukan cara-cara tertentu untuk mengatasinya. Nah, bagaimana dengan
permasalahan yang besar, masalah-masalah rumit? Kadang-kadang, mungkin juga
sering,  kita mengalami masalah yang membuat pusing, stres bahkan depresi.
Jangankan solusi, mungkin saking banyaknya masalah-masalah, bagaikan benang
kusut, apa masalahnya saja tidak tahu, yang kita tahu hanya kita sedang mengalami
masalah berat >.< Untuk ini tentunya kita membutuhkan sesuatu cara atau metode
untuk mencari dan menemukan solusinya. Mudah-mudahan dari dialog Q dan A
berikut kita bisa memperoleh manfaat untuk mencari dan mendapatkan solusi
permasalahan-permasalahan rumit yang kita hadapi ^_^

"Saya dedikasikan tulisan ini buat saya sendiri yang sedang mengalami
permasalahan terbesar dalam hidupku"
============================

Dialog Q (Hati) dan A (Akal)

Q: Apa yang menyebabkan engkau gelisah? A: Aku sedang dililit berbagai macam
permasalahan... Q: Apa yang engkau inginkan sekarang? A: Aku ingin memahami
segala permasalahan yang sedang kuhadapi, mencari penyebab dan solusinya. Q:
Hingga kini, apa yang telah engkau lakukan untuk memenuhi keinginanmu itu? A:
Mencari , memikirkan, menghayati cara-cara atau langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan dengan mudah dan sistematis. Q: Hmmphhh... tuliskan secara
ringkas, hal-hal yang telah engkau dapatkan A: Okay...

============================

5 Langkah Sistematis Untuk Mencari dan Menemukan Solusi Permasalahan

1. Menguasai Masalah "Sudah seharusnya akal yang menguasai permasalahan,


bukan sebaliknya. Kalau masalah sudah dikuasai berarti telah mencapai setengah
jalan menuju solusi"

Pertama-tama saya mengambil selembar kertas dan pulpen, menuliskan satu


persatu apa saja yang kuanggap masalah, semuanya kukumpulkan di atas
kertas itu. Untuk saat ini nggak penting kerapian. Saya lebih memilih
menuliskannya daripada mengetiknya di komputer karena gairahnya lebih
terasa. Saya mengambil kertas yang baru. Tulisan tadi satu demi satu saya
amati, identifikasi dan mengklasifikasikannya berdasarkan jenis permasalahan
yaitu masalah pribadi, masalah pekerjaan, dan masalah sosial. Saya tuliskan
dengan rapi. Kemudian saya menandai masalah berdasarkan prioritas dan
berdasarkan tingkat kemudahan. Saya mencari detail-detail permasalahan
dengan dua metode yaitu melalui diagram tulang ikannya Mr. Ishikawa dan
pemetaannya Mr Tony Buzan. Pada prinsipnya kedua metode ini adalah
menguraikan masalah (menguraikan benang kusut). [caption
id="attachment_178198" align="alignnone" width="512" caption="Diagram
Tulang ala Tulang Ikan Ishikawa"][/caption] Contoh kasus penguraian
masalah melalui diagram tulang ikan Ishikawa: Akibat: Sepeda motor boros
bensin Sebab A: Mesin, Sebab A1: Desain bermasalah, Sebab A2: Ukuran
blog terlalu besar Sebab B: Pemakai, Sebab B1: Tidak tahu cara kerja mesin
Sebab C: Material, Sebab C1: Kualitas oli rendah dan seterusnya... [caption
id="attachment_178199" align="alignnone" width="512" caption="Pemetaan
Masalah ala Tony Buzan"]

1337570635153043073
[/caption] Contoh kasus penguraian masalah melaluiPemetaan Masalah ala
Tony Buzan: Akibat: Sakit Perut Sebab 1: Terlambat makan, Sebab 1.1 : Lupa
bawa bontot, tempat makan jauh Sebab 2: Memakan makanan terlalu pedas,
Sebab 2.1: Hobbi makanan pedas Sebab 3: Memakan buah-buahan yang
tidak dicuci dan seterusnya... Dengan mengetahui detail-detail permasalahan,
kita dapat dengan mudah mencari dan menemukan solusinya. Kedua metode
di atas sangat efektif dan efisien, dapat diterapkan pada berbagai jenis
permasalahan mulai dari permasalahan bisnis hingga masalah pribadi.
(Penjelasan lebih lanjut, kita diskusikan di tanggapan ya ^_^) Tahap ini sangat
menentukan, biasanya setelah menyelesaikan tahap ini, perasan dan pikiran
akan lebih lega, tenang dan nyaman.
2. Mencari dan Menemukan Solusi

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya"


(Surah Al Baqarah Ayat 286)

Berdasarkan hasil analisis dari permasalahan dan detail-detail penyebab yang


kuperoleh dari diagram, saya memikirkan cara untuk menyelesaikan detail-
detail penyebab terlebih dahulu.
3. Memilih Keputusan "Memilih yang terbaik dari antara yang baik, meninggalkan
yang terburuk dari antara yang buruk" (Kaidah Fiqih).

Saya memilih salah satu dari beberapa solusi yang dihasilkan dari langkah
kedua, memilih keputusan yang terbaik.
4. Membuat Target dan Implementasi Keputusan "Ilmu yang diperoleh namun
tidak diamalkan seperti tanah keras yang disirami hujan, tanah tersebut menampung
air hujan dan bermanfaat bagi mahluk lain, namun tidak membawa kemanfaatan
bagi tanah itu sendiri"
Dari solusi yang dipilih, saya membuat target-target yang masuk akal
(realiable). Keputusan tersebut saya laksanakan dengan baik dan sistematis.
5. Evaluasi "Terbaik bukan berarti sempurna"

Saya mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi selama proses


implementasi keputusan dan membandingkannya dengan target yang telah
ditentukan.

........................
Dalam sebuah organisasi dan perusahaan, perencanaan menjadi satu hal
penting karena berperan sebagai penunjang terlaksananya program yang
telah ditentukan. Termasuk dalam hal membuat dan menyusun suatu
perencanaan kerja. Rencana kerja merupakan serangkaian proses yang
berfungsi sebagai pendukung dalam mencapai tujuan. Adanya rencana
kerja akan menjadikan pekerjaan setiap karyawan lebih terarah dan akan
meminimalisir terjadinya ketidakpastian atau pemborosan.

Dalam beberapa hal, rencana kerja sangat mirip dengan proposal.


Perbedaannya adalah bahwa rencana kerja didasarkan pada proyek yang
telah disetujui yang memiliki tenggat waktu tertentu dalam
pelaksanaannya. Rencana kerja mengidentifikasikan masalah yang hendak
diatasi, sumber daya yang dibutuhkan, dan tindakan yang akan diambil
untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu sebuah rencana
kerja menyediakan kebutuhan dari pelaksana, kelompok sasaran, manajer,
perencana, komite dewan dan para donor, tidak hanya pada satu proyek,
melainkan juga dari program dan organisasi.
Menyusun Rencana Kerja
Ada 6 langkah yang wajib diikuti untuk dapat menyusun sebuah rencana
kerja yang baik dan efektif, yaitu:

1. Abstrak atau ringkasan

Bagian ini biasanya berada pada urutan terakhir, tetapi tidak akan menjadi
masalah yang berarti apabila tahap ini menjadi awal. Pastikan untuk
menulis suatu ringkasan dan bukan pengantar. Ukuran optimal untuk
menulis ringkasan adalah satu atau dua paragraph.

2. Buat pendahuluan dan latar belakang

Dalam rencana kerja, pendahuluan dan latar belakang dapat digabung


menjadi satu bab yang ditulis secara singkat. Pendahuluan harus berisi
tentang pengenalan rencana kerja, sementara latar belakang berisikan
argument logis yang menuju pada tujuan yang direncakan selama periode
perencanaan.

3. Tuliskan tujuan dan sasaran

Tujuan dari rencana kerja sebagai solusi dari permasalahan hrus dituliskan
secara jelas pada bagian ini, untuk kemudian digunakan untuk
menghasilkan tujuan yang lebih spesifik. Sasaran harus dipilih dari
kesemua sasaran yang dipaparkan, atau berasal dari masalah-masalah baru
yang timbul.

4. Masukkan sumber daya dan kendala

Penulisan kendala harus mampu mengidentifikasi setiap rintangan yang


harus diatasi untuk dapat mencapai tujuan, termasuk juga deskripsi
singkat tentang bagaimana tindakan yang diambil untuk mengatasinya.
Penulisan sumber daya harus menunjukkan sumber-sumber potensial yang
dapat memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan yang dipilih. Jangan
terlalu terfokus pada sumber daya finansial saja, tapi arahkan pembaca
menuju bagian lampiran yang berisikan anggaran keuangan.

5. Tentukan strategi dan tindakan

Strategi dari suatu rencana kerja harus menunjukkan bagaimana cara


untuk mengkonversi sumber daya yang ada dnan menggunakannya untuk
mengatasi kendala dan mencapai tujuan. Tindakan menunjukkan kegiatan
yang mengkonversi input menjadi output yang berasal dari strategi. Setiap
tindakan yang diambil harus berhubungan dengan salah satau tujuan
maupun sasaran, dan harus bersifat jelas bagaimana tindakan tersebut
akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan.

6. Sertakan lampiran, termasuk anggaran dan jadwal pelaksanaan

Pembuatan lampiran bertujuan untuk memerikan rincian yang mendukung


argumen yang dikemukakan. Anggaran dalam suatu rencana kerja harus
ditempatkan dalam lampiran, dan setiap anggaran hasrus saling berkaitan.
Penyertaan jadwal rencana kerja bersifat opsional. Biasanya yang
disertakan hanya tanggal penyelesaian untuk setiap tujuan yang telah
dituliskan.

Rencana kerja adalah suatu alat yang diperlukan untuk perencanaan,


pelaksanaan, dan pemantauan terhadap suatu proyek atau program.
Adanya rencana kerja akan memudahkan dan mengarahkan para karyawan
ataupun seluruh organisasi untuk dapat terfokus dalam mencapai
tujuan.***

Anda mungkin juga menyukai