Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN SOAL DISKUSI

Nama Anggota :

Rosa V

Hanif V

Novia V

Dani V
1. Ada yang berpendapat bahwa rencana tidak diperlukan dalam lingkungan yang
berubah sangat cepat. Beberapa perusahaan, menghadapi lingkungan yang
berubah semakin cepat, semakin memendekkan “horison” perencanaan, misal dari
satu tahun menjadi tiga bulan. Perkembangan tersebut mengarah pada tidak ada
perencanaan sama sekali, tetapi perlu kemampuan menyesuaikan diri yang perlu
diasah. Setujukah saudara dengan pendapat tersebut? Jelaskan dan diskusikan
alasan atau argumentasi saudara!
- Tidak setuju, karena planning harus selalu ada. Planning adalah fungsi
manajemen yang pertama dan terpenting. Itu dibutuhkan di setiap tingkat
manajemen. Dengan tidak adanya planning, semua kegiatan bisnis organisasi
tidak akan berarti. Pentingnya planning semakin meningkat mengingat ukuran
organisasi yang semakin besar dan kompleksitasnya. Planning kembali
menjadi penting karena lingkungan bisnis yang tidak pasti dan terus berubah.
Dengan tidak adanya planning, mungkin tidak mungkin tetapi pasti sulit untuk
menebak kejadian yang tidak pasti di masa depan. Perubahan atau
pertumbuhan di zaman era modern seperti ini bisa atau tidak bisa diterima kita
harus siap menerima resiko yang ada. Planning adalah suatu tujuan untuk
mencapai target. Tanpa planning semua perusahaan tidak akan menemukan
hasil.
2. Banyak pembangunan gedung yang lupa memasukkan anggaran pemeliharaan.
Karena itu sesudah jadi, tidak terawat. Jelaskan apa yang terjadi? Bagaimana
meningkatkan efektivitas perencanaan dalam situasi semacam itu?
- Hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan ukuran seberapa
jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga
berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik
sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai
pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat
yang merupakan sasaran yang telah ditentukan. Dalam hal ini efektifitas
merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki secara efisien, di tinjau dari sisi masukan (input), proses,
maupun keluar (output). Dalam hal ini yang dimaksud dengan sumber daya
meliputi ketersediaan pegawai, sarana, dan prasarana, serta metode dan model
yang digunakan. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan
benar dan sesuai dengan prosedur. Sedangkan dikatakan efektif apabila
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang
bermanfaat. Untuk mengukur efektifitas suatu organisasi bukanlah suatu hal
yang sangat mudah dan sederhana. Keluar (output) yang dihasilkan oleh
banyak bersifat keluar (output) tidak berwujud (intangible) yang tidak mudah
untuk dikuantifikasi, maka pengukuran efektivitas sering menghadapi
kesulitan dalam pengukuran efektivitas tersebut karena pencapaian hasil
(outcam) seringkali tidak dapat diketahui dalam jangka pendek, akan tetapi
dalam jangka panjang setelah program berhasil, sehingga ukuran efektivitas
biasanya dinyatakan secara kualitatif (berdasarkan pada mutu) dalam bentuk
pertanyaan saja (judgemen), artinya apabila mutu dihasilkan baik, maka
efektifitasnya baik pula.
3. Perencanaan strategis hanya cocok untuk perusahaan besar. Bagi perusahaan
kecil, bagaimana mau melakukan perencanaan strategis, perencanaan dengan
jangka waktu puluhan tahun apabila nasib perusahaan tersebut tahun mendatang
saja sudah tidak jelas? Sebagai contoh, usaha kaki lima barangkali akan hilang
besok pagi ketika petugas ketertiban umum datang. Bagaimana mau melakukan
perencanaan strategis dalam situasi tersebut? Setujukah saudara dengan pendapat
tersebut? Jelaskan!
- Perencanaan strategi mutlak diperlukan oleh organisasi untuk menentukan
strategi – strategi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan
perencanaan strategi tidaklah mudah, perencanaan strategi bukanlah hanya
pada hasil perencanaan strategi, melainkan bagaimana proses membentuk
perencanaan strategi, sehingga perencanaan strategi tersebut tepat digunakan
atau diterapkan dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Perencanaan strategi
harus bersifat objektif, realistis dan fleksibel (mudah diterapkan), mampu
membimbing organisasi untuk merealisasikan program masa depan
perusahaan, mengevaluasi bagaimana program ini dilakukan serta membuat
penilaian – penilaian ketika diperlukan. Perencanaan sebagai proses
pengambilan keputusan sebelum tindakan dilaksanakan. Perencanaan sebagai
suatu proses yang membimbing para anggota organisasi dalam mencapai
sasaran masa depan organisasi dan membentuk prosedur penting serta operasi
kerja untuk mencapai masa depan organisasi. Setiap perusahaan baik besar
maupun kecil membutuhkan strategi dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.
Hal ini bertujuan agar setiap kegiatan yang terjadi menjadi semakin efektif dan
efisien. Strategi dapat dipandang sebagai suatu cara organisasi untuk
mebncapai tujuan jangka panjangnya. Namun jika seperti terjadi hal seperti ini
pedagang kaki lima harus bilang karena petugas atau peraturan daerah maka
menurut saya perencamaam itu harus tetap ada karena tetap sebagai pedoman
untuk jangka panjang oleh sebab itu strategi harus bersifat fleksibel dan
realistis dalam artian dapat dilakukan disaat apapun dan bagaimana pun
berbagai faltor eksternal internal yang berpengaruh terhadap strategi
pembangunan UKM. Faktor – faktor strategis lingkungan eksternal internal
terdiri dari faktor – faktor peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan bagi
pengembangan UKM. Peluang merupakan faktor strategis eksternal yang
harus dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya untuk mencapai tujuan dalam
rangka pengembangan UKM itu sendiri. Rencana operasional jangka pendek
disiapkan untuk menggunakan sumber daya secara efisien. Kontrol harus
dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja sebagai strategi yang mulai
digunakan.
Jika terdapat hasil aktual berada di bawah ekspektasi, strategi harus ditinjau
atau dikaji ulang. Hal ini dan disesuaikan dengan perubahan di lingkungan
eksternal. Jadi kesimpulannya untuk dalam hal ini kami tidak setuju bahwa
dalam hal ini perencanaan usaha jangka panjang maupun jangka pendek hanya
untuk perusahaan atau organisasi yang besar karena menurut kami atau saya
pribadi disini setiap perusahaan, organisasi atau pedagang kaki lima harus
tetap memiliki perencanaan strategis jangka panjang maupun jangka pendek.
Dan untuk pedagang kaki lima jika terjadi sebuah kejadian seperti ini mereka
pasti sudah memikirkan atau mempunyai perencanaan jangka panjang maupun
jangka pendek jika terjadi hal tersebut. Contohnya mungkin bisa berganti
tempat jualan atau tetap menaati peraturan tidak berjualan di trotoar memang
pasti pendapatan akan sedikit berkurang dengan hal ini tetapi dalam sebuah
perencanaan memang harus ada resiko yang diambil.
4. Michael Porter pernah ditanyai begini : apakah strategi yang anda kembangkan
relevan untuk pengusaha di Asia yang berciri memanfaatkan peluang yang ada.
Pengusaha di Asia dan juga Indonesia berciri deal makers, melakukan deal begitu
ada kesempatan dan karena itu tidak perlu menggunakan strategi. Porter kemudian
menjawab bahwa suatu saat pengusaha di Asia membutuhkan strategi pada saat
kesempatan semakin sempit dan persaingan menjadi semakin ketat. Sepertinya
saat ini pengusaha di Asia tidak membutuhkan strategi? Berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman saudara, evaluasi pendapat penanya dan pendapat Porter. Apakah
pengusaha Indonesia memerlukan strategi? Apakah strategi menjamin bisnis yang
lebih baik?
- Pengusaha Indonesia tentu sangat membutuhkan strategi. Manajemen strategi
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu bisnis karena berkaitan
dengan penyusunan, penerapan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan –
keputusan bisnis agar dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Manajemen
strategi ini berperan penting dalam suatu bisnis karena dijadikan sebagai suatu
pedoman dalam pengambilan keputusan – keputusan oleh suatu perusahaan
atau pelaku bisnis. Yang sesuai dengan visi dan misi yang ada dengan adanya
manajemen strategi ini bisnis mempunyai arah yang jelas dalam mengawasi,
mengendalikan, serta mengevaluasi penerapan strategi dan pencapaian bisnis.
Apakah strategi menjamin bisnis yang lebih baik? Ya, karena strategi bisnis
selain menjadi panduan dalam menjalankan usaha juga untuk mengamankan
posisi tawarny. Dengan strategi yang matang dan cerdas, sebuah bisnis tak
akan tergilas dan sekedar menjadi pelengkap belaka
5. Pengusaha kecil diberi ketrampilan membaca dengan cara membaca suatu asrtikel,
kemudian meringkas artikel tersebut, dan mendiskusikan artikel tersebut dengan
pengusaha kecil lainnya. beberapa pengusaha kecil mengeluh, mereka merasa
bukan hal itu yang mereka butuhkan. Bacaan tersebut dianggap tidak akan
meningkatkan keuntungan atau ketrampilan bisnis mereka. Sedangkan pimpinan
pelatihan berpendapat latihan semacam itu akan meningkatkan analisis pengusaha
kecil. Misal, jika rupiah melemah terhadap dollar Amerika, pengusaha kecil akan
mengetahui bahwa daya saing ekspor ke Amerika dapat meningkat. Dari ilustrasi
tersebut, nampak ada perbedaan persepsi antara pimpinan pelatihan dengan
pengusaha kecil, apakah langsung mengajarkan cara menciptakan keuntungan dan
bagaimana caranya. Atau,mengajarkan ketrampilan yang mendukung bisnis yang
baik, meskipun tidak langsung mengajarkan cara memperoleh keuntungan?
Diskusikan dengan teman saudara!
- Kedua istilah tersebut sering kali kita temui baik itu dalam literature ataupun
dalam perbincangan sehari-hari di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Sementara itu diantara masyarakat itu sendiri banyak yang belum memahami
artinya dengan benar. Penulis yakin apabila hal tersebut ditanyakan kepada orang-
orang yang berada disekitar kantor kita, satu dengan yang lainnya tentu
mempunyai penafsiran yang berbeda-beda yang tidak sesuai dengan definisi
sebagaimana yang kita temui dalam literature manajemen. Marilah kita simak
bersama-sama makna yang benar dari kedua istilah tersebut sesuai dengan ilmu
manajemen.
Apa itu Kepemimpinan?
Dalam istilah umum khususnya di manajemen, kepemimpinan itu sering disebut
dengan istilah Leader
Ada beberapa definisi dari kepemimpinan antara lain:
1. Getting things done yaitu mencapai hasil melalui orang lain
2. Menggerakkan orang lain untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan
3. Kepemimpinan itu adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang
4. Kepemimpinan adalah satu kata yaitu Influence artinya mempengaruhi,
memotivasi, mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana mempengaruhi orang lain, bawahan
atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin.
Apa itu Model Kepemimpinan ?
Dalam ilmu manajemen pada umumnya, dikenal 3 (tiga) model kepemimpinan.
Pada umumnya ketiga model kepemimpinan ini sering kita lihat pada diri para
leader dalam praktek sehari-hari dalam memanage kantor atau perusahaan.
Masing-masing model mempunyai warna tersendiri, ada yang timbulnya karena
anugerah Tuhan YME, ada juga timbulnya sangat erat hubungannya dengan sifat
atau karakter dari seseorang itu sendiri, bahkan ada yang timbul karena hasil dari
proses pembelajaran.
Ketiga model kepemimpinan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Karismatik adalah :
Kepemimpinan yang berasal dari anugerah Tuhan, yang mana pemimpin tersebut
mempunyai kemampuan luar biasa, magnit yang kuat dan adanya ketertarikan
emosional yang kuat dari yang dipimpin kepada pemimpinnya.
Contohnya : Bung Karno, Anwar Sadat, Mahatma Gandhi.
2. Kepemimpinan Transaksional adalah :
a. Kepemimpinan untuk mengendalikan bawahan dengan cara menggunakan
kekuasaan untuk mencapai hasil.
b. Mengelola bawahan dengan memberi reward dan punishment.
c. Biasa menerapkan transaksi yang saling menguntungkan dengan bawahan.
3. Kepemimpinan Transformasional adalah :
Model kepemimpinan yang efektif dan telah diterapkan di berbagai organisasi
internasional yang mengelola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya dengan
menekankan pada beberapa factor antara lain perhatian (attention), komunikasi
(communication), kepercayaan (trust), rasa hormat (respect) dan resiko (risk).
4. Perilaku spesifik dari Kepemimpinan Transformasional:
Seorang pemimpin dapat dikategorikan mempunyai sifat kepemimpinan
trasformasional manakala memiliki perilaku sebagai berikut :
1. Credible, artinya mempunyai sifat konsisten dan komitmen yang tinggi apa
yang diucapkannya dengan yang diperbuat.
2. Creation Opportunities, artinya menciptakan peluang bagi orang lain untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
3. Carying, artinya menunjukkan kepedulian kepada orang lain sehingga membuat
bawahan merasa diakui menjadi bagian dari organisasi.
4. Communication, artinya mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik dengan
orang lain.
Terdapat 3 (tiga) aspek dalam Kepemimpinan Transformasional, yakni :
1. Vision adalah kemampuan diri untuk menggambarkan, menjelaskan dan
meyakinkan bawahan tentang kondisi masa depan yang diinginkannya sekaligus
mewujudkannya.
2. Power adalah memiliki pengaruh, kendali dan kuasa terhadap orang lain atau
kelompok sehingga mendapatkan dukungan yang kuat untuk mencapai tujuannya.
3. Self Confidence adalah kepercayaan diri untuk bertindak yang bersumber dari
pengalaman atas hal-hal yang terjadi pada kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai