Anda di halaman 1dari 12

MK : Ulumul Hadits

Dosen : Muhammad Tahir A, M.Th.I

Prodi : Manajemen Dakwah tk.1

MAKALAH
“Gambaran Al Qur’an dan Hadits tentang Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wasallam”

DISUSUN OLEH:

AKBAR RAMADHAN PUTRA DUAWULU

20235002

MANAJEMEN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO

2021
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas .

Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini, dengan rasa rendah hati disampaikan rasa
terimakasih yang setulustulusnya semua pihak.

Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Manado, 06 Okt 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................

Daftar isi........................................................................................................................

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Al Quran tentang nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam....


B. Gambaran hadits tentang Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad sebagai petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad juga dimaksudkan untuk mengurai permasalahan yang dihadapi oleh
manusia. Posisi Nabi Muhammad dalam proses turunnya al-Qur’an adalah sebagai objek
dan juga sebagai subjek. Posisi Nabi Muhammad sebagai objek karena Allah
menurunkan al-Qur’an kepadanya, sehingga beliau menjadi objek diturunkannya al-
Qur’an. Sedangkan posisinya sebagai subyek adalah posisi beliau sebagai utusan yang
menyampaikan al-Qur’an kepada umat manusia.

Nabi Muhammad adalah seorang manusia yang mempunyai keutamaan tak


tertandingi dalam segala hal. Allah memberikan banyak keistimewaan kepada Nabi
Muhammad yang tidak diberikan kepada Nabi yang lain, sehingga beliau patut diberi
gelar Sayyid al-Anbiya (pemimpin para Nabi).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gambaran Al Quran tentang nabi Muhammad ?
2. Apa yang dimaksud dengan gambaran Hadits tentang Nabi Muhammad ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui gambaran Al Quran tentang nabi muhammad
2. Mengetahui gambaran Hadits tentang Nabi Muahammad
BAB II

PEMBAHASAN
A. Gambaran Al Quran tentang Nabi Muhammad
Nabi Muhammad diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia. Hal ini
berbeda dengan para rasul sebelumnya yang hanya diutus pada sekelompok umatnya
saja.
Allah berfirman: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada
semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (alQur’an, 34 : 28)”

Pada keterangan di atas dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad mempunyai


kelebihan dibandingkan dengan para Nabi sebelumnya. Meskipun demikian, Nabi
Muhammad tidak luput dari serangan para orientalis yang tak henti-hentinya
menyelewengkan kebenaran-kebenaran tentang Nabi Muhammad, di antaranya
anggapan mereka tentang keumuman risalah Nabi Muhammad. Menurut mereka Nabi
Muhammad tidak diutus untuk semua umat manusia, akan tetapi hanya diutus untuk
orang Arab saja. Dalil yang mereka gunakan adalah firman Allah yang berbunyi: “Agar
engkau memberi peringatan kepada penduduk ibu kota (Mekah) dan penduduk (negri-
negri) di sekelilingnya. (al-Qur’an, 42 : 7)”

Secara tekstual ayat tersebut menyatakan bahwa Nabi Muhammad


diperintahkan untuk memberi peringatan kepada penduduk Umm al-Quran (Makah)
dan daerah-daerah sekitarnya. Akan tetapi secara nuzuli ayat tersebut turun setelah
ayat keumuman risalah Nabi Muhammad.
Sementara itu tidak ada lagi sosok manusia terbaik yang dapat menjadi teladan
terbaik hingga hari kiamat kecuali Rasulullah. Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.(Alquran surat Al Ahzab ayat 21).

Sungguh telah datang kepada kalian wahai kaum mukminin, seorang rasul dari
kaum kalian sendiri, yang merasa berat atas dirinya dengan apa yang kalian alami
berupa keburukan dan kesulitan, amat antusias terhadap keimanan kalian dan kebaikan
keadaan kalian. Dan dia kepada kaum muslimin banyak kasih dan sayang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat semangat berdakwah dan


mendidik umatnya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan As-Sunnah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Ali
‘Imraan:164)”.

Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam adalah Nabi terakhir yang diutus


Allah Subhanahu wata’ala dengan membawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi
seluruh umat. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam kemudian mendapat julukan
Khataman Nabiyyin. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu(QS. Al Ahzab: 40)”.

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu antara lain Dia mengetahui bahwa tidak
akan ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad saw. seumpama Nabi Isa turun nanti, maka
ia akan memerintah dengan memakai syariat Nabi Muhammad.

B. Gambaran hadits tentang Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam


Kesempurnaan Rasulullah dibagi menjadi dua yaitu secara Fisik dan Akhlak.

1. Kesempurnaan Fisik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.


Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menggapai kesempurnaan
ragawi dan ruhani. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
indah penampilan fisiknya dan paling sempurna kepribadiannya. Kesempurnaan dan
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh insan lainnya.
Anas Radhiyallahu anhu mengatakan:

Beliau adalah orang yang paling dermawan, paling tampan dan paling pemberani
(HR al-Bukhâri dan Muslim)
1) Pertama, dalam Shahihaini (Bukhari [3284]; Muslim [4330]), sahabat
Anas bin Malik r.a. memberikan gambaran umum mengenai fisik
Rasulullah SAW, yang artinya: “Rasulullah SAW. bukan orang yang tinggi
sekali dan tidak pula pendek. Tidak juga putih sekali dan tidak berwarna
coklat. Rambutnya tidak terlalu keriting dan tidak terlalu lurus. Beliau
diutus Allah ketika berusia empat puluh tahun dan di Madinah selama
sepuluh tahun. Beliau wafat ketika berusia enam puluh tahun sementara
rambut di kepala dan janggut beliau tidak lebih dari dua puluh helai
uban”
2) Kedua, senada dengan riwayat dalam Shahihaini, Ibn Hisyam (w. 213 H)
dalam al Sirah (I/ h. 402) dan Ibn Sa’ad (w. 230 H) dalam at Tabaqat (I/ h.
422), masing-masing meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a. dan Abu
Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW. mempunyai perawakan yang tidak
jangkung juga tidak pendek. Selain itu, Nabi SAW. pun mempunyai dada
serta perut yang rata.
3) Ketiga, al Bara’ berkata bahwa Rasulullah SAW. merupakan orang yang
paling tampan wajahnya dan paling baik akhlaknya. Riwayat ini tertuang
dalam Shahih Muslim no. 4309. Wajah Rasulullah SAW. tidak tajam
seperti pedang, tidak juga memanjang (tirus), tapi seperti matahari dan
bulan yang bundar. Keadaan wajah Rasulullah SAW. ketika gembira
menurut para sahabat adalah wajahnya seperti potongan bulan (yang
indah). (Shahih Bukhari no. 3288, 3292)
4) Keempat, ‘Aisyah pernah berkata bahwa mata Rasulullah SAW. dapat
melihat dalam kondisi yang gelap. Pandangan Nabi SAW. dalam hal ini
sama dengan ketika melihat dalam kondisi yang terang. Riwayat ini
diterangkan dalam al Khasa’is (I/ h. 104) karangan as Suyuthi. (w. 911 H)
Selain itu, Nabi SAW. pun dapat melihat apa yang ada di belakang beliau.
Hal ini pernah diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. yang artinya.“Wahai
manusia, saya berada di depan kalian. Jangan mendahului aku dalam
ruku’ dan jangan pula dalam sujud. Sesungguhnya aku melihat kalian
baik yang berada di depan maupun yang dibelakang” (H.R. Muslim no.
643)
5) Kelima, dalam riwayat Ibn Sa’ad di kitab Sirah-nya (I/ h. 422),
menyebutkan bahwa Rasulullah SAW. mempunyai hidung yang mancung
namun tulang hidungnya kecil.
6) Keenam, Ibn Abbas pernah meriwayatkan sebuah hadis yang
artinya.“Gigi depan Rasulullah SAW. tampak renggang. Ketika berbicara,
diantara gigi depan beliau itu seperti keluar cahaya” (H.R. Tirmizi
dalam Syamail Muhammadiyah no.15 dan ad Darimi no.58). Selain itu,
Ibn Sa’ad (I/ h. 422) kembali melalui riwayat Hind bin Abi Halah,
menyatakan bahwa Rasulullah SAW. memiliki bibir yang tipis dan ada
sela di gigi serinya.
7) Ketujuh, Abu Hurairah r.a. pernah berkata bahwa rambut Rasulullah
SAW. sangat hitam (H.R. Baihaqi [Dalail an Nubuwwah/ no. 234]).
Sahabat Anas bin Malik r.a. pun pernah meriwayatkan dan termaktub
di Shahih Muslim no. 4311 bahwa keadaan rambut Rasulullah SAW.
adalah ikal berombak, tidak keriting, tidak lurus dan terurai sampai
sebatas pundaknya. Selain itu, Rasulullah SAW. menyisir rambut
panjangnya dengan dua belahan, yangmana ini adalah bentuk
penyesuaian (yang tidak diperintahkan kepada) Nabi SAW. terhadap para
ahli kitab. (Shahih Muslim no. 4307)
8) Kedelapan, dalam Musnad Ahmad no. 708 dan 1001 menyatakan Ali bin
Abi Thalib r.a. meriwayatkan bahwa kepala Baginda Rasulullah SAW.
tidak kecil dan jenggotnya tebal. Kemudian Sa’d bin Abi Waqqash r.a.
pun menyatakan hal yang demikian, bahwa jenggot dan rambut Rasullah
SAW. lebat nan hitam (Ibn Sa’d(Thabaqat/ I/ h. 418)
9) Kesembilan, ketampanan Rasulullah SAW. seperti yang diriwayatkan oleh
al Bara’ bin ‘Azib dalam Shahih Muslim no. 4308, yang artinya.“Rasulullah
SAW. adalah seorang yang berperawakan sedang, berpundak lebar,
berambut lebat sampai ke daun telinga. Beliau suka mengenakan
pakaian warna merah. Aku sama sekali tidak pernah melihat sesuatu
yang lebih bagus daripada Nabi SAW.”
10) Kesepuluh, adalah keringat dan bau mulut Rasulullah SAW yang harum.
Hal ini banyak diriwayatkan oleh beberapa sahabat. Wail bin Hajr r.a.
pernah bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah SAW. dihadapkan
sebuah wadah berisikan air, kemudian beliau meminumnya dan meludah
di dalam wadah tersebut. Wadah itu kemudian dituangkan ke dalam
suatu sumur, dan tiba-tiba sumur tersebut merebak akan aroma
harumnya. (Musnad Ahmad no. 18084)
Ummu Sulaim pun pernah mengumpulkan keringat Rasulullah
SAW. yang diambilnya dari selembar tikar kulit yang digelarnya untuk
Rasulullah SAW. tidur. Selepas itu, Ummu Sulaim mengumpulkan
keringat tersebut (karena keringatnya sangat banyak) dan
mencampurnya dengan minyak wangi miliknya. (Shahih Muslim no.
4303)
Dalam hal ini, ciri-ciri fisik Nabi SAW. merupakan ciri-ciri yang ada
dan dikenali oleh para sahabat yang dekat dengan beliau. Mereka (para
sahabat) terkadang menggambarkan suatu keadaan (fisik) dari Nabi
SAW. dengan istilah-istilah majazi, yangmana hal itu mempunyai maksud
yang luar biasa, sehingga tidak bisa digambarkan dengan bahasa yang
lumrah saat itu.
2. Kesempurnaan Akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Allah Azza wa Jalla telah menyempurnakan akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam semenjak kanak-kanak sebelum masa bi’tsah (pengangkatan sebagai nabi
dan rasul). Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyembah berhala,
tidak pula meminum khamer dan tidak pernah mengerjakan hal-hal yang buruk. Di
tengah kaumnya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkenal dengan julukan al-
amîn (orang yang terpercaya).
Anas Radhiyallahu anhu mengatakan:”Rasulullah adalah manusia yang terbaik
akhlaknya (HR.Muslim) “

Ummul Mukminîn ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma pernah ditanya mengenai akhlak


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau menjawab: “Akhlaknya adalah al-
Qur`ân (HR al-Bukhâri dan Muslim)

Pengaruh Positif Kesempurnaan Fisik dan Bathin Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa


Sallam Dalam Dakwah. Pengetahuan seseorang akan kesempurnaan akhlak dan sifat
fisik berpengaruh besar dalam meningkatkan keimanan kaum Mukminin dan
menarik kaum kuffar memeluk agama Islam.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menerangkan beberapa banyak kunci hidayah
dan faktor yang menyebabkan orang masuk Islam. Kunci hidayah yang banyak ini
menunjukkan keluasan rahmat Allah Azza wa Jalla bagi hamba-Nya, disebabkan
adanya perbedaan tingkat daya tangkap akal dan hati mereka. Di antara faktor kunci
hidayah tersebut, yaitu menyaksikan kesempurnaan yang melekat pada diri
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ; Ibnul Qayim rahimahullah berkata, “…Di
antara mereka (kaum kuffar) ada yang memperoleh hidayah (masuk Islam, red)
dengan melihat kondisi dan sifat bawaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa
kesempurnaan akhlak, fisik dan perbuatan…”[4] Syaikh as-Sa’di rahimahullah
mengatakan, “Termasuk faktor yang bisa meningkatkan dan mendatangkan
keimanan ialah mengenal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan budi pekertinya
yang luhur serta sifat-sifat fisiknya yang sempurna. Orang yang benar-benar
mengenal beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia tidak merasa ragu terhadap
kejujuran beliau dan kebenaran risâlah yang beliau bawa yaitu al-Qur`ân dan
Sunnah, serta agama yang benar, sesuai firman Allah Azza wa Jalla :
“Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka
memungkirinya? (al-Mukminûn:69).
Maksudnya, dengan mengenal beliau, akan melahirkan semangat untuk segera
mengimaninya (bagi orang yang belum beriman) dan meningkatkan keimanan (bagi
orang yang telah beriman kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad sebagai petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad juga dimaksudkan untuk mengurai permasalahan yang dihadapi oleh
manusia.
Nabi Muhammad adalah seorang manusia yang mempunyai keutamaan tak
tertandingi dalam segala hal. Allah memberikan banyak keistimewaan kepada Nabi
Muhammad yang tidak diberikan kepada Nabi yang lain, sehingga beliau patut diberi
gelar Sayyid al-Anbiya (pemimpin para Nabi).

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekuranngan. Baik
dari segi penyusunan maupun dari segi isi. Semoga makalah ini dapat berguna untuk
pembaca maupun penulis. Kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.kopertais.or.id

https://journal.iainkudus.ac.id

https://journal.iainlangsa.ac.id

https://jurnal.ar-raniry.ac.id

Anda mungkin juga menyukai