Anda di halaman 1dari 5

Forum Diskusi 9

Saudara mahasiswa peserta tutorial Manajemen Stratejik Organisasi Publik

Berikan tanggapan Anda mengenai Aspek manajemen dan organisasi dalam implementasi


strategi.!

Organisasi paling sukses bukanlah yang paling bagus dalam membuat pernyataan visi, misi
dan strategi yang indah. Organisasi paling sukses adalah yang paling berhasil mengatasi
hambatan-hambatan dalam mengeksekusi pernyataan misi, visi dan strategi tersebut sampai
operasionalisasinya di setiap level dan fungsi organisasi. pemahaman factor-faktor penyebab
mengapa misi,visi dan target-target strategik yang telah dicanangkan sebuah organisasi gagal
atau terlambat pencapaiannya sangat penting bagi setiap pegawai, utamanya lagi setiap
pimpinan unit kerja. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan setiap orang memiliki
kejelasan masalah yag dihadapi, serta tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas implementasi strategi organisasi. Organisasi yang hanya berfokus
pada perencanaan strategi saja telah menjadi organisasi yang kuno dan tradisional. Organisasi
yang kuno adalah organisasi yang sibuk dalam proses menghasilkan perencanaan strategi
yang berkualitas, namun tidak meluangkan waktu dengan baik dalam proses implementasi
strateginya. 

Strategi sebagai rencana dan strategi yang muncul sebagai pembelajaran lingkungan (planned
strategy and emergent strategy) seharusnya berkembang bersama dan saling mempengaruhi
satu sama lain dalam proses implementasi strategi (Mintzberg, 1987; Mintzberg et al., 1998).
Oleh karena lingkungan berubah maka program-program strategik (strategic initiatives) harus
terus - menerus dievaluasi dan diadaptasikan selama proses implementasi strategi (Ittner dan
Larcker, 1997; Kaplan dan Norton, 200). Dua fungsi dalam implementasi strategi ini sangat
perlu diukur pada organisasi agar jelas bagaimana organisasi menjalankannya. Kemampuan
organisasi memperjelas ukuran keberhasilan efektivitas strategi berperan meningkatkan
kualitas implementasi strategi (clear measures of strategy effectiveness). Masalahnya,
identifikasi efektivitas strategi seringkali dilakukan setengah hati, kurang serius, ala
kadarnya, dan seremonial. Akibat yang muncul adalah organisasi tidak memiliki indikator
yang jelas, atau, memiliki indikator namun tidak tajam langsung pada sasaran evaluasi
efektivitas strategi. Keterjebakan dalam rutinitas membuat indikator yang diidentifikasi,
dipelihara dan dimonitor dalam organisasi juga merupakan indikator rutinitas. Akibat
indikator yang tidak tajam tersebut, organisasi menjadi semakin sulit mengukur efektivitas
strategi yang sesungguhnya. 

Menurut Wheelen dan Hunger dalam Strategic Management and Business Policy:


Concepts (2004), implementasi strategi adalah serangkaian aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk mewujudkan rencana strategis. Inti dari definisi ini adalah terdapat
tindakan nyata dari rencana strategis yang sudah disusun sebelumnya. Implementasi strategi
adalah kunci dari manajemen strategi secara menyeluruh.

Secara sederhana, implementasi strategi merupakan teknik di mana perusahaan atau


organisasi mengembangkan, memanfaatkan dan mengintegrasikan struktur organisasi,
budaya, sumber daya, orang dan sistem kontrol untuk mengikuti strategi untuk mencapai
tujuan perusahaan serta mendapatkan keunggulan dibanding kompetitor di pasaran.
Ada empat kemungkinan kasus implementasi strategi.

1. Strategi yang buruk dan implementasi yang buruk.

Organisasi memiliki strategi yang buruk dan implementasi yang buruk . Sejarah mencatat
perusahaan - perusahaan yang gagal dan akhirnya tutup karena kurang mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yang sesuai dengan tuntutatn
pelanggan dan lingkungan industry.

2. Strategi yang baik dan implementasi yang buruk.

Organisasi memiliki strategi yang baik namun mengoperasionalkan implementasi strategi


dengan buruk . Ini adalah kasus yang paling banyak terjadi . Kasus ini yang paling
banyak dialami organisasi kita . Bila organisasi bisa membuat misi , visi dan strategi yang
bagus namun tak mampu melakukan operasionalisasi dan implementasi , maka strategi
hanya akan menghasilkan mimpi . Organisasi yang berada pada kondisi ini akan menjadi
" the dreamer organization " , organisasi pemimpi . 

3. Strategi yang buruk dengan implementasi yang baik.

Organisasi memiliki strategi yang buruk ( dalam kasus ini menurut anggapan kebanyakan
pihak eksternal ) , namun organisasi tersebut melaksanakan implementasinnya dengan
baik , sehingga hasilnya pun terlihat . Tidak banyak contoh pada kasus ini . Bila ada
contoh kasusnya pun , masih bisa diperdebatkan apakah ia adalah contoh yang tepat .
Tidak bermaksud menyatakan bahwa strategi yang dilakukan Nintendo buruk , namun
kita akan membahas Nintendo pada bagian ini sebagai bahan pemahaman . Dalam dunia
di mana inovasi sebagai kunci bersaing merupakan kata kunci , para pemerhati
manajemen mengatakan bahwa Nintendo merupakan antitesis . Ketika semua pemain
bisnis lain masuk ke bisnis berbasis jaringan , Nintendo bertahan di single console game.
Presiden Nintendo meyakini bahwa pelanggan masih tertarik dalam membeli alat bantu
bermain game pada unit tersendiri ( stand - alone game machines ) . Strategi Nintendo
terbukti tetap relevan dengan game " Animal Crossing " . Game tersebut telah terjual
sebanyak 5,4 juta unit hanya 9 bulan setelah diluncurkan secara global . Pada tahun 2013
Animal Crossing menjadi game urutan kedua terjual tertinggi di dunia setelah game Sony
Corp " The Last of Us " untuk Playstation 3

4. Strategi yang baik dengan kualitas implementasi strategi yang baik.

Kasus terbaik di mana strategi yang baik mendapatkan proses implementasi yang baik .
Dengan dukungan lingkungan eksternal dan kondisi makro , maka strategi yang baik
diimplementasikan dengan baik dapat menjamin kesuksesan organisasi . Siapa yang
melakukan strategi ini dengan baik ? Apa contoh kasus yang mewakili kelompok ini ?
Sejauh in contohnya adalah Google , Apple , Toyota , Nike , Amazon , Air Asia , Jet
Blue , dan seterusnya . Perusahaan tersebut dapat dikatakan menunjukkan pemilihan
strategi yang cerdik serta eksekusi strategi yang terimplementasi dengan baik . 
Hanya dengan menjalankan manajemen implementasi dengan baik. Hanya dengan mengatasi
problem implementasi strategi dengan baik. Maka kita dapat memperoleh kondisi keempat,
yakni tercapainya strategi yang baik dengan kualitas implementasi strategi yang baik.

kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas implementasi strategi   di


organisasi:

1. Audit Kualitas Implementasi Strategi: Penting untuk mengetahui sejauh mana


kualitas implementasi strategi Perusahaan atau Kementerian/Badan saat ini, faktor apa
yang kuat, apa saja yang lemah, apa rekomendasi perbaikannya.
2. Peningkatan Kesadaran Problem Implementasi Strategi: Penting diberikan bagi
seluruh manajer agar menyadari betapa tindakan mereka sehari-hari tanpa disadarinya
telah memperbesar hambatan implementasi strategi.  Penting bagi
Direksi dan Manajer untuk menyadari apa saja problem implementasi strategi dan
bagaimna ciri-cirinya sehingga lebih baik bertindak di lapangan.  
3. Pemahaman Kerangka Kerja Manajemen Implementasi Strategi: Penting
diberikan bagi seluruh manajer agar memahami betul bila memiliki strategi, program
kerja, apa yang harus dilakukan dan diantisipasi sejak awal agar rencana implementasi
strategi tidak dihadang oleh berbagai problem implementasi strategi Perusahaan atau
Kementerian/Badan di lapangan.  
4. Pembuatan Rencana Kerja Implementasi Strategi: Penting diberikan bagi seluruh
karyawan, supervisor, manajer, direksi untuk memunculkan Rencana Kerja
Implementasi Strategi yang memastikan pimpinan dan pegawai mengetahui dan
menjalankan peran masing-masing dalam implementasi strategi Perusahaan atau
Kementerian/Badan.
5. Pembentukan Unit Manajemen Strategi: Penting dilakukan perbaikan di struktur
organisasi Perusahaan atau Kementerian/Badan, agar seluruh unit kerja, divisi,
departemen, manajer, direksi  bergerak satu arah, selaras, dalam irama memajuan
pelaksanaan program strategik untuk memastikan  implementasi strategi berjalan,
memastikan dokumen perencanaan strategi yang dibuat tidak hanya menjadi dokumen
indah tapi tidak ada yang menggerakkannya.
6. Penguatan Kompetensi Pimpinan Unit Kerja untuk Implementasi
Strategi: Penting diberikan bagi seluruh karyawan, supervisor, manajer, direksi
untuk memunculkan sistem manajemen yang memastikan pimpinan dan
pegawai menyadari peran masing-masing dalam implementasi strategi Perusahaan
atau Kementerian/Badan.
7. Seminar Problem Implementasi Strategi Penting diberikan bagi seluruh karyawan,
supervisor, manajer, direksi agar menyadari betapa tindakan mereka sehari-hari tanpa
disadarinya telah memperbesar hambatan implementasi strategi.  Penting bagi
Direksi dan Manajer untuk menyadari apa saja problem implementasi strategi dan
bagaimna ciri-cirinya sehingga lebih baik bertindak di lapangan.  

Implementasi strategi tidak selalu berhasil sebaik upaya yang telah dilakukan dalam
perumusan atau formulasi strategi. Perbedaan ini dapat diamati dalam tabel berikut:

Aspek manajemen dan organisasi memainkan peran kunci dalam implementasi strategi.
Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

1. Struktur Organisasi: Struktur organisasi yang efektif dan sesuai dengan strategi
perusahaan sangat penting. Hal ini melibatkan pengaturan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dengan jelas, serta hubungan yang baik antara unit dan individu dalam
organisasi. Struktur organisasi harus mendukung implementasi strategi dengan
memfasilitasi koordinasi, kolaborasi, dan aliran informasi yang efisien.

2. Kepemimpinan: Kepemimpinan yang kuat dan efektif sangat penting dalam


mengimplementasikan strategi. Pemimpin yang visioner dapat mengartikulasikan visi
dan tujuan strategis, menginspirasi karyawan, dan mengarahkan upaya organisasi
menuju pencapaian tujuan tersebut. Pemimpin juga harus dapat memberikan arahan,
mengambil keputusan strategis, dan mengatasi tantangan yang muncul selama
implementasi strategi.

3. Budaya Organisasi: Budaya organisasi yang mendukung strategi sangat penting.


Budaya yang positif, inklusif, dan inovatif akan mendorong karyawan untuk
berkontribusi, beradaptasi dengan perubahan, dan bekerja sama dalam mencapai
tujuan strategis. Penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai dan norma budaya
organisasi selaras dengan strategi yang diusulkan.

4. Pengelolaan Sumber Daya: Implementasi strategi membutuhkan pengelolaan sumber


daya yang efisien dan efektif, termasuk manusia, keuangan, teknologi, dan sumber
daya lainnya. Penting untuk mengalokasikan sumber daya dengan bijak,
mengembangkan keahlian yang diperlukan, dan memastikan ketersediaan sumber
daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.
5. Komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam memastikan pemahaman
yang jelas tentang strategi dan tujuan organisasi. Komunikasi yang terbuka dan
transparan harus terjadi di semua tingkatan organisasi untuk memastikan bahwa
informasi strategis dapat dengan mudah diakses dan dipahami oleh semua pihak
terkait.

6. Pengukuran dan Pengendalian: Sistem pengukuran kinerja dan pengendalian yang


baik diperlukan untuk memantau kemajuan implementasi strategi. Metrik kinerja yang
relevan harus ditetapkan, dan mekanisme pemantauan berkala harus
diimplementasikan. Jika ditemukan penyimpangan atau masalah, langkah perbaikan
harus diambil untuk memastikan pencapaian tujuan strategis.

Selain itu, kolaborasi antara berbagai departemen dan tim, pemahaman yang jelas tentang
peran dan tanggung jawab masing-masing individu, pengelolaan perubahan yang efektif, dan
adaptasi yang cepat terhadap kondisi pasar dan lingkungan eksternal juga merupakan aspek
penting dalam implementasi strategi.

Demikian dan terimakasih

Ramon Diaz
530078258

Referensi :

Hunger, J. D., & Wheelen, T. L. (2004). Strategic management and business policy. Pearson Prentice
Hall.

Anda mungkin juga menyukai