Organisasi paling sukses bukanlah yang paling bagus dalam membuat pernyataan visi, misi
dan strategi yang indah. Organisasi paling sukses adalah yang paling berhasil mengatasi
hambatan-hambatan dalam mengeksekusi pernyataan misi, visi dan strategi tersebut sampai
operasionalisasinya di setiap level dan fungsi organisasi. pemahaman factor-faktor penyebab
mengapa misi,visi dan target-target strategik yang telah dicanangkan sebuah organisasi gagal
atau terlambat pencapaiannya sangat penting bagi setiap pegawai, utamanya lagi setiap
pimpinan unit kerja. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan setiap orang memiliki
kejelasan masalah yag dihadapi, serta tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas implementasi strategi organisasi. Organisasi yang hanya berfokus
pada perencanaan strategi saja telah menjadi organisasi yang kuno dan tradisional. Organisasi
yang kuno adalah organisasi yang sibuk dalam proses menghasilkan perencanaan strategi
yang berkualitas, namun tidak meluangkan waktu dengan baik dalam proses implementasi
strateginya.
Strategi sebagai rencana dan strategi yang muncul sebagai pembelajaran lingkungan (planned
strategy and emergent strategy) seharusnya berkembang bersama dan saling mempengaruhi
satu sama lain dalam proses implementasi strategi (Mintzberg, 1987; Mintzberg et al., 1998).
Oleh karena lingkungan berubah maka program-program strategik (strategic initiatives) harus
terus - menerus dievaluasi dan diadaptasikan selama proses implementasi strategi (Ittner dan
Larcker, 1997; Kaplan dan Norton, 200). Dua fungsi dalam implementasi strategi ini sangat
perlu diukur pada organisasi agar jelas bagaimana organisasi menjalankannya. Kemampuan
organisasi memperjelas ukuran keberhasilan efektivitas strategi berperan meningkatkan
kualitas implementasi strategi (clear measures of strategy effectiveness). Masalahnya,
identifikasi efektivitas strategi seringkali dilakukan setengah hati, kurang serius, ala
kadarnya, dan seremonial. Akibat yang muncul adalah organisasi tidak memiliki indikator
yang jelas, atau, memiliki indikator namun tidak tajam langsung pada sasaran evaluasi
efektivitas strategi. Keterjebakan dalam rutinitas membuat indikator yang diidentifikasi,
dipelihara dan dimonitor dalam organisasi juga merupakan indikator rutinitas. Akibat
indikator yang tidak tajam tersebut, organisasi menjadi semakin sulit mengukur efektivitas
strategi yang sesungguhnya.
Organisasi memiliki strategi yang buruk dan implementasi yang buruk . Sejarah mencatat
perusahaan - perusahaan yang gagal dan akhirnya tutup karena kurang mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi yang sesuai dengan tuntutatn
pelanggan dan lingkungan industry.
Organisasi memiliki strategi yang buruk ( dalam kasus ini menurut anggapan kebanyakan
pihak eksternal ) , namun organisasi tersebut melaksanakan implementasinnya dengan
baik , sehingga hasilnya pun terlihat . Tidak banyak contoh pada kasus ini . Bila ada
contoh kasusnya pun , masih bisa diperdebatkan apakah ia adalah contoh yang tepat .
Tidak bermaksud menyatakan bahwa strategi yang dilakukan Nintendo buruk , namun
kita akan membahas Nintendo pada bagian ini sebagai bahan pemahaman . Dalam dunia
di mana inovasi sebagai kunci bersaing merupakan kata kunci , para pemerhati
manajemen mengatakan bahwa Nintendo merupakan antitesis . Ketika semua pemain
bisnis lain masuk ke bisnis berbasis jaringan , Nintendo bertahan di single console game.
Presiden Nintendo meyakini bahwa pelanggan masih tertarik dalam membeli alat bantu
bermain game pada unit tersendiri ( stand - alone game machines ) . Strategi Nintendo
terbukti tetap relevan dengan game " Animal Crossing " . Game tersebut telah terjual
sebanyak 5,4 juta unit hanya 9 bulan setelah diluncurkan secara global . Pada tahun 2013
Animal Crossing menjadi game urutan kedua terjual tertinggi di dunia setelah game Sony
Corp " The Last of Us " untuk Playstation 3
Kasus terbaik di mana strategi yang baik mendapatkan proses implementasi yang baik .
Dengan dukungan lingkungan eksternal dan kondisi makro , maka strategi yang baik
diimplementasikan dengan baik dapat menjamin kesuksesan organisasi . Siapa yang
melakukan strategi ini dengan baik ? Apa contoh kasus yang mewakili kelompok ini ?
Sejauh in contohnya adalah Google , Apple , Toyota , Nike , Amazon , Air Asia , Jet
Blue , dan seterusnya . Perusahaan tersebut dapat dikatakan menunjukkan pemilihan
strategi yang cerdik serta eksekusi strategi yang terimplementasi dengan baik .
Hanya dengan menjalankan manajemen implementasi dengan baik. Hanya dengan mengatasi
problem implementasi strategi dengan baik. Maka kita dapat memperoleh kondisi keempat,
yakni tercapainya strategi yang baik dengan kualitas implementasi strategi yang baik.
Implementasi strategi tidak selalu berhasil sebaik upaya yang telah dilakukan dalam
perumusan atau formulasi strategi. Perbedaan ini dapat diamati dalam tabel berikut:
Aspek manajemen dan organisasi memainkan peran kunci dalam implementasi strategi.
Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Struktur Organisasi: Struktur organisasi yang efektif dan sesuai dengan strategi
perusahaan sangat penting. Hal ini melibatkan pengaturan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang dengan jelas, serta hubungan yang baik antara unit dan individu dalam
organisasi. Struktur organisasi harus mendukung implementasi strategi dengan
memfasilitasi koordinasi, kolaborasi, dan aliran informasi yang efisien.
Selain itu, kolaborasi antara berbagai departemen dan tim, pemahaman yang jelas tentang
peran dan tanggung jawab masing-masing individu, pengelolaan perubahan yang efektif, dan
adaptasi yang cepat terhadap kondisi pasar dan lingkungan eksternal juga merupakan aspek
penting dalam implementasi strategi.
Ramon Diaz
530078258
Referensi :
Hunger, J. D., & Wheelen, T. L. (2004). Strategic management and business policy. Pearson Prentice
Hall.