Anda di halaman 1dari 4

QUIZ WAJIB MANAJEMEN STRATEGIS

Nama : Suci Asfarani

NPM : 201418055 (MIA 18a)

1. Manajemen strategi merupakan serangkaian proses pengambilan keputusan Strategis,


yaitu keputusan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh, dan prioritas. Strategi ini
sangat penting karena dapat mempengaruhi arah jalannya perusahaan secara menyeluruh.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang, Menyeluruh dan
prioritas ini tentu sangat tidak ciharapkan karena dapat merusak stabilitas dan
mengancam kelangsungan perusahaan. Untuk Itu, diperlukan kajian secara mendalam
dalam merumuskan keputusan strategis ini.
2. Keputusan strategis sering mengalami hambatan dalam pelaksanaan implementasinya, di
karenakan sering terjadinya tidak di kaji lebih dalam untuk proses teori dan di lapangan.
Tidak melakukan survey untuk mengetahui faktor yang menyebabkan implementasi
strategi menjadi tidak efektif. 5 alasan mengapa mengalami hambatan :

a. Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu elemen penting dalam perencanaan stratejik. Visi dan tujuan
strategis harus dikomunikasikan ke seluruh elemen organisasi. Gagalnya komunikasi dapat
berdampak pada kegagalan perencanaan stratejik. Komunikasi yang dibutuhkan dalam
perencanaan stratejik antara lain adalah visi, misi, tujuan, langkah-langkah yang perlu
dijalankan, jangka waktu dan lainnya. Komunikasi yang buruk antar anggota tim menghasilkan
implementasi yang buruk. Selain itu, ekspektasi dan opini juga perlu dikemukakan secara
terbuka.

b. Leadership

Leadership juga merupakan komponen penting dalam perencanaan stratejik. Leadership yang
kurang menghasilkan banyak dampak buruk, antara lain alokasi sumber daya yang kurang tepat,
control yang kurang, tidak selarasnya tujuan/strategi/aksi, system reward dan punishment yang
tidak efisien dan sebagainya. Jika leader tidak berperan dengan baik, maka harus ada anggota tim
yang mau berperan sebagai leader dan mengeksekusi perencanaan menjadi suatu aksi yang
konkrit. Intinya, jadilah pemimpin dimanapun Anda berada, walaupun anda bukan di posisi
puncak.

c. Ide tidak didukung rencana

Ide yang bagus tiada artinya tanpa didukung oleh rencana. Seringkali ide yang bagus hanya
sekedar konsep saja, kemudian langsung diimplementasikan. Jika ide langsung
diimplementasikan, tanpa rencana yang matang, maka ide tersebut bisa dibilang masih mentah.
Ide harus digodok menjadi sebuah perencanaan yang matang meliputi detail-detail pekerjaan
yang harus dilakukan.

d. Manajemen pasif

Manajemen pasif diawali oleh asumsi bahwa segalanya akan berjalan dengan sendirinya jika
sudah dimulai. Sebuah perencanaan stratejik merupakan hal yang harus dikelola secara aktif.
Karena jika tidak, maka hasilnya bisa buruk. Manajemen disini berbeda dengan leadership. Jika
leadership diharapkan untuk mengkomunikasikan visi dan mendukungnya dengan tindakan yang
sesuai, maka manajemen diharapkan untuk mengetahui bagaimana eksekusi masing-masing
taktik. Manajemen yang pasif tidak mengalokasikan pekerjaan-pekerjaan seharusnya pada
masing-masing individual. Tidak ada yang melakukan follow up ketika seseorang tidak
memenuhi deadline.

e. Motivation/Personal Ownership

Satu lagi hal yang membuat perencanaan stratejik gagal adalah tiadanya rasa memiliki dalam
strategi tersebut. Intinya, orang hanya mau mengimplementasikan strategi jika itu
menguntungkan dirinya. Gejala-gejala terjadinya adalah penolakan dari karyawan, karyawan
tidak melihat perencanaan stratejik sebagai sesuatu yang penting, kurangnya dukungan
karyawan, kurangnya inisiatif dalam implementasi dan lainnya. Intinya, implementasi strategi
tentu akan gagal jika tanpa melibatkan emosi atau passion. Setelah anda mengetahui factor-
faktor tersebut, maka waspadailah, mungkin Anda bisa menelusuri apakah factor tersebut juga
menghinggapi perusahaan Anda dan menghalangi efektivitas pengimplementasian strategi.
Kelola faktor tersebut dengan baik, dan sukses sudah menunggu anda.

3. Mengapa sektor publik  membutuhkan manajemen strategis dalam melaksanakan


kegiatannya? Karena sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai suatu tujuan,
organisasi sektor publik memerlukan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut
yang dirinci dalam program-program dan kegiatan-kegiatan yang dapat bersinergi untuk
mewujudkan tujuan tersebut(Joyce, 1999). Terlebih dengan struktur organisasinya yang
sangat besar dan kompleks, dengan menggunakan manajemen strategi, para pemangku
kebijakan dapat memotivasi dan mengarahkan pegawainya lebih baik yang selanjutnya
dapat meningkatkan performa kinerja organisasi.Sektor publik juga dapat merumuskan
strategi ke depannya dan melihat ancaman peluang yang ada sertamenetapkan sasaran
dan arah yang jelas untuk masa depan.

4. Tantangan dalam melaksanakan manajemen strategis di sektor publik, terjadi karena


karakteristik sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Kendala tersebut didefinisikan
sebagai kondisi tetap (struktural atau prosedural) yang cenderung ada untuk beberapa
periode waktu yang suatu organisasi dan manajemen harus beradaptasi dan mengatasi
masalah atas kendala tersebut. Salah satu contohnya karena adanya perbedaan mendasar
dalam undang-undang dasarnya, dimana sektor publik menggunakan konstitusi negara
tersebut, sedangkan sektor publik sangat fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga perusahaan tersebut, menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika
membuat suatu program kegiatan, harus melakukan cross check dengan undang-undang
yang telah ada sehingga program tersebut tidak melanggar undang-undang dan sesuai
prosedur instansi tersebut.

5. Peran Manager dalam mengambil keputusan strategis dalam suatu organisasi :

a. Top Manager

Memformulasikan strategi, kebijakan, sasaran dan rencana jangka panjang serta


membuat keputusan strategis.
b. Middle Manager

Memformulasikan rencana operasional dan sasaran untuk mengimplementasikan


strategi, membuat keputusan operasional.

c. Lower Manager

Mengimplementasikan rencana operasional dan sasaran, membuat keputusan jangka


pendek, melakukan operasional bisnis sehari hari.

Anda mungkin juga menyukai