GAMBARAN SITUASIONAL
1
Analisa:
Berdasarkan sejarah Rumah Sakit Umum Royal Maternity dapat dilihat bahwa
Rumah Sakit merupakan rumah sakit baru yang berada ditengah Kota Medan. Selain
daripada tujuannya yang semi komersial atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
pengabdian masyarakat rumah sakit memiliki prospek bisnis yang kian menjulang.
Tujuan RS bukan hanya profit melainkan juga pengabdian kepada masyarakat yang
bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dari waktu ke waktu
kepada masyarakat.
2
b. Rumah Sakit Royal Maternity telah memiliki beberapa misi untuk mewujudkan
visi tersebut. Misi yang dilakukan yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Meningkatkan kepuasan pengguna jasa Royal Maternity General Hospital.
3. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih, asri, dan nyaman menuju
pelayanan yang prima.
c. Rumah Sakit Royal Maternity belum memiliki filosofi rumah sakit akan tetapi
sudah memiliki Filosofi Keperawatan di Rumah Sakit Royal Maternity yaitu :
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual
yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap
pemberian asuhan keperawatan.
2. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
pasien/keluarga.
3. Perawatan diberikan secara berkesinambungan kepada individu, keluarga,
kelomok masyarakat sesuai standar asuhan keperawatan dilaksanakan
berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk
membantu pasien mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan.
d. Rumah Sakit Royal Maternity juga memiliki logo
3
Analisis :
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Royal Maternity sudah ada akan tetapi
masih banyaknya bidang-bidang yang belum ada dan terpenuhi sehingga bebarapa
orang masih merangkap jabatan
2.1.2.5 Tujuan
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu guna untuk
meningkatkan kepuasan pengguna jasa Rumah Sakit
2. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih, asri, dan nyaman menuju
pelayanan yang prima dan potensial.
Analisis :
Tujuan dari rumah sakit sudah sesuai dengan visi dan misi dari ruamh sakit
tersebut untuk mencapai tujuan dari organisasi.
2.1.2.6 Indikator kinerja utama
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitaif atau kualitatif yang
terdiri dari unsur masukan proses keluaran hasil manfaat atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu kegiatan (PP06/2008). Indikator juga
dapat digunakan sebagai evaluasi keadaan untuk dilakukannya suatu pengukuran
perubahan dari waktu kewaktu (Permenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008).
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelayanan keperawatan Rumah Sakit Royal
Maternity yang menjadi indikator kinerja utama rumah sakit adalah BOR, TOI,
BTO. AvLOS.
Jenis Periode Hasil Temuan Standar
indikator
BOR April- 22% 27% 38,20% 65-85%
AvLOS Juni 2.6 2.3 4,40 6-9 hari
BTO 2021 3,5 3,6 3,35 40-50 kali
TOI 2,32 2,2 2,4 1-3 hari
Tabel 2.2
4
1) Undang-Undang:
a. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
2) Peraturan Pemerintah:
a. No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
b. Surat Izin Operasional Rumah Sakit Nomor: 0082/0086/3.3/1206/05/2018
3) Peraturan menteri kesehatan:
a. No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien RS
b. No. 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis
c. No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
4) Surat keputusan menteri kesehatan:
a. No.1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
b. No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit
c. No. 595/Menkes/SK/VII/1993 tentang Standar Pelayanan Medis
Analisi: Berdasarkan dari penjelasan dan uraian diatas, dapat dilihat bahwa
pendirian Rumah Sakit Royal Maternity sudah mengacu pada landasan hukum
yang berlaku.
5
Tanggal Surat Izin : 07 Mei 2018
Masa Berlaku : 4 Mei 2023
b. Sosial Ekonomi
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Umum
adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit (Kemenkes, RI). Rumah Sakit Umum Royal
Maternity yang merupakan Badan Usaha milik PT. Royal Medica Mencirim
dan berkedudukan di jalan Sei Mencirim No. 55-57 Medan Baru dan dipimpin
direktur yang menyediakan sarana dan prasarana untuk dimanfaatkan oleh
dokter atau profesi lain dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Adapun Rumah Sakit Royal Maternity belum memiliki Kerjasama
dengan BPJS Kesehatan sehingga pembiayaan layanan dibayarkan secara
UMUM ataupun Asuransi, sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat
yang mendapat pelayanan adalah masyarakat menengah keatas.
c. Derajat Kesehatan
Upaya peningkatan derajat kesehatan yang dilakukan oleh RS Royal Maternity
terhadap masyarakat, yaitu pemberian pelayanan melalui pelayanan prima
meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun
kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan yaitu pendidikan kesehatan
kepada pengunjung baik pasien ataupun keluarga pasien. Kegiatan kuratif dan
rehabilitatif yang dilakukan yaitu pelayanan langsung sesuai dengan fungsi
rumah sakit.
d. Peta Pesaing
6
Analisa :
Berdasarkan peta diatas yang menjadi pesaing RS Royal Maternity adalah
RS. Bunda Thamrin, RS. Siti Hajar, RS. USU, RS. Royal Prima. Selain yang
menjadi pesaing RS adalah Puskesmas Darussalam dan beberapa klinik yaitu
klinik Ghea Obgyn.
2.1.4 Analisa Lingkungan Internal
1. Pencapaian kinerja pelayanan
Adapun pencapaian pelayanan keperawatn di RSU Royal maternity dapat dilihat
berdasarkan perhitungan indikator utama yaitu BOR, ALOS, BTO, Dan TOI serta
indicator mutu rumah sakit yaitu :
1) Indikator klinik
a. Kelengkapan assessment pre anestesi
b. Pengunaan antibiotic sesuai Pedoman Pelayanan Anestesi dan Bedah
(PAB)
c. Manajemen dan penggunaan obat
d. Pendidikan pasien dan keluarga
2) Indikator area manajemen
a. Ketersediaan obat ada
b. Survey kepuasan pasien diruangan ada
3) Indikator sasaran keselamatan pasien
a. Ketepatan memasang gelang identifikasi pasien
7
b. Kepatuhan cuci tangan
c. Ketepatan komunikasi verbal melalui handphone
2.1.5 Analisa situasional Rumah Sakit : Kekuatan, peluang, kelemahan, dan ancaman
rumah sakit
Analisa situasional bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan
bentuk kegiatan, pihak yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik
serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. Perencanaan
strategis dirumah sakit sangat penting untuk dilakukan guna pencapaian dimasa
depan. Rumah sakit harus memiliki punguasaan informasi tentang masalah-masalah
dalam lngkungan internal dan eksternal melalui suatu perencanaan yang cermat dan
diproses dengan rating menjadi suatu kesimpulan analisis. Adapun tujuan mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk mengantisipasi perubahan dimasa
yang akan datang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki guna tercapainya tujuan
organisasi.
8
4. RS Royal Maternity berada
dipemukiman padat penduduk dengan
posisi yang strategis dan terdapat
parkiran luas di depan rumah sakit.
9
Maternity berdasarkan kuesioner yang lebih lengkap Fasilitasnya.
diberikan oleh bagian Humas kepada
pasien.
10
pasien menengah ke atas
11
ANALISA FAKTOR INTERNAL
FIVE FORCE MODEL
12
sakit
Tabel 2.4
13
j. Tempat tidur keluarga pasien atau penunggu khusus dikmar executive dan
suite room sedangkan yang lain tidak ada.
k. Lampu tidur disetiap bed pasien
l. Tersedia alat makan seperti
m. Perencanaan kebutuhan tenaga diruangan
3. Perawat yang berdinas dilantai 5 berjumlah 5 orang yang terdiri dari 2 bidan
dan perawat dengan 1 karu dan 3 pp sedangkan dilantai 6 terdiri dari 4 orang
(2 bidan dan 2 perawat) yang terdiri dari 1 karu dan 2 pp. Perhitungan jumlah
kebutuhan tenaga masih belum baik.
4. Perencanaan pengembangan tenaga keperawatan diruang lantai 5 dan 6
5. Perencanaan Kebutuhan Alat dan diruangan
Setiap ruangan memiliki jadwal mengamprah bahan habis pakai medis dan
non medis. Untuk medis Senin dan Rabu, non medis dihari Sabtu. Kemudian
ruangan juga memiliki dokumentasi barang habis pakai setiap harinya.
Ruangan memiliki stok bahan medis dan non medis sesuai yang disimpan di
lemari setiap lantai
6. Penjadwalan
Penjadwalan jam kerja perawat ada 3 shift yaitu : pagi, sore dan malam
a. Shift pagi dimulai dari pukul 08.00 sd 14.00 (6 jam)
b. Shift sore dimulai dari pukul 14.00 sd 20.00 (6 jam)
c. Shift malam dimulai dari pukul 20. gelas, mangkok, piring dan pemanas
air diruang executive dan suite room sedangkan yang lain tidak
d. Terdapat tong sampah non infeksisus ditiap kamar depan pasie
e. Terdapat keset kaki ditiap ruanganTerdapat nurse station (terdapat lemari
penyimpanan, rak buku untuk menyimpan status rekam media, 1 telepon
dan rak penyimpanan cppt)
f. 1 lemari linen
g. 1 kotak persedian obat obatan
h. 1 dapur
i. 1 ruang utilitas kotor
j. 1 ruang tempat penyimpanan barang
k. 1 Ruangan istirahat
l. Kemudian dilantai 5 juga terdapat beberapa ruang lain seperti NICU dan
ruang bayi
14
m. 00 sd 08.00 (12 jam)
n. Kemudian setiap perawat mengisi absensi dengan menggunakan finger
print dan finger print dicontrol bagian SDM setiap bulannya. Terdapat
juga upah lembur apabila terdapat kelebihan jam kerja atas izin rumah
sakit.
2.2.2 Pelaksanaan Fungsi Pengorganisasian
1. Struktur organisasi ruangan : Belum ada
2. Model penugasan yang digunakan adalah tim
3. Alur pelayanan ruangan
Berdasarkan wawancara alur pelayanan diruangan dimulai dari pasien masuk
ke igd sampai keruangan dan ditanggungjawabin dpjp.
4. Standar Operasional Prosedur
Ruangan memiliki SOP keperawatan dan SOP medis tetapi belum sesuai
SNARS.
5. Standar Asuhan Keperawatan
Ruang lantai 5 dan lantai 6 sudah memiliki standar asuhan keperawatan
berdasarkan NANDA, NIC , NOC dan SAK tersebut sudah diisi oleh perawat
namun proses keperawatan belum optimal.
6. Budaya organisasi diruangan adalah sapa dan senyum
15
Komunikasi dibangun dengan baik oleh semua perawat, baik personal maupun
interpersonal. Komunikasi yang dilakukan antara dokter dan perawat
menggunakan tenkik SBAR dan memiliki SPO komunikasi efektif serta dituliskan
di CPPT dengan format SOAP, dan jika terdapat instrusksi dari dokter melalui wa
ataupun telepon maka akan ditulis di cppt dan distempel readback lalu ditanda
tangani dokter saat visite.
4. Pendelegasian
Pendelegasian tugas dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan dari
masing masng anggota.
5. Manajemen konflik Kepala ruangan lantai 5 dan 6 akan mencari tahu sebab jika
terjadinya konflik diruangan dan cara penyelesaian dari konflik yang timbul.
Biasanya konflik personal yang dilakukan akan dicari jalan keluarnya dengan win
win solution
6. Rotasi Kerja : Rotasi perawat biasanya dilakukan 1 tahun sekali
16
2.2.5 Issu-issu Strategi Layanan Keperawatan di Ruangan Lantai 5
Issu-issu yang harus dipertimbangkan untuk membuat strategi layanan keperawatan
Rumah Sakit Royal Maternity, yaitu:
1. Manajemen pelayanan asuhan keperawatan yang menjadi bagian yang sangat
penting dan mendasar dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan dimana
fokus ini dapat meningkatkan kesehatan pasien.
2. Pengembangan SDM harus direncanakan dimana tenaga keperawatan harus
mengembangkan kompentensi mereka dengan Pendidikan dan pelatihan.
3. Perencanaan Reward, setiap SDM berhak mendapatkan reward atas kerja keras dan
dedikasi yang telah diberikan. Sehingga ini menjadi sebuah tantangan kedepannya
akan meningkatkan kinerja pelayanan keperawatan
4. Munculnya rumah sakit swasta lainnya yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
5. Munculnya Virus Covid-19 di Indonesia, Rumah Sakit Royal Maternity menjadi
rumah sakit bebas covid di Medan, dikarenakan setiap ada pasien yang dicurigai
covid-19 tidak diterima di rumah sakit Royal Maternity.
No Pengukuran Jumlah
Tabel 2.5
17
2.3 Analisis Internal
Analisis kekuatan dan kelemahan Ruangan Lantai 5 dan 6 Rumah sakit royal maternity
dengan menggunakan pendekatan Kriteria Malcolm Baldridge
18
11. Tidak adanya pencapaian
hasil sesuai rencana ruangan
Tabel 2.5
Tabel 2.6
19
20
2.3 Analisa SWOT Ruangan
A. Pelaksanaa fungsi perencanaan
21
3. Perencanaan 4. Tidak adanya 14. Tingginya tingkat turn
kebutuhan rencana terukur over akan
tenaga mengenai kebutuhan mempengaruhi kualitas
diruangan tenaga diruangan pelayana dirumah sakit
5. Tingginya tingkat 15. Banyaknya rumah sakit
turn over diruanagan lain sebagai pesaing
dengan tipe dan
pelayanan yang lebih
baik dapat membuat
pelanggan berpindah
kerumah sakit lain
22
keperawatan perbandingan tenaga
external perawat yang
mengacu pada
akreditas SNARS
elemn penilaian KKS
23
B. Pelaksanaan Fungsi Pengorganisasian
24
5. SAK (standar 24. Ruangan sudah 14. Ruangan belum
asuhan memiliki SAK menggunakan SAK
keperawatan) berdasarkan PPNI yaitu SDKI,
NANDA, NIC, dan SLKI, dan SIKI
Noc
25
station serta bed pasien
26
D. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan
1. Pengukuran NDR dan GDR 0 Masih belum stabil Rumah sakit Persaingan rumah sakit
BOR, memberikan yang semakin kuat
AvLOS, TOI, pelayanan umum
BTO, NDR, bukan hanya
GDR maternity saja dan
menerima pembayaran
umum serta asuransi
Tabel 2.7
27
MATRIKS SWOT
INTERNAL
E STRENGHT WEAKNESS
X 1. Ruangan lantai 5 dan 6 sudah menggunakan 1. Ruangan belum menggunakan SAK PPNI,
model penugasan TIM SKDI, dan SIKI
T 2. Intervensi yang digunakan sesuai dengan 2. Penggunaan SAK belum optimal didalam
E diagnose menurut anic, noc CPPT dan penulisannya masih dalam
3. Orientasi pegawai baru dilaksanakan selama 3 bentuk manusal
R bulan dan diawasi kepalAa ruangan 3. Belum ada format penilaian mentor ship
1. Ruangan memeiliki tenaga 1. Orientasi pegawai baru dibawah control kepala 1. Mahasiswa keperawatan dapat membantu
medis seperti perawat, bidan. ruangan dapat memperkenalkan budatya sosialisasi dokumentasi asuhan
Dokter umum, dokter spesialis, organisasi yang dpaat memberikan kepuasan keperawatan
farmasi , gizi , rekam medik. pada pelanggan
2. Budaya senyum dalam 2. Peningkatan kualitas yang efektif dan efesien
organsasi harus dipertahankan dalam memberikan asuhan keperawatan
guna mencapai pelayanan yang
28
baik
3. Memberikan kesempatan
kepada pegawai untuk
mengikuti macam macam
pelatihan
4. Rumah sakit memberikan
pelayanan kepada peserta
asuransi
1. Banyaknya rumah sakit lain di 1. Pemberian pelatihan dan pendidikan akan 1. Perlunya sosialisasi dan pelatihan
sekitar RS royal maternity meningkatkan kualitas asuhan keperawatan penggunaan SAK PPNI
dengan pelayanan yang baik dan 2. Dokumentasi diperlukan untuk
tipe yang lebih tinggi mempertanggungjawabkan tindakan yang
2. Masyarakat sekarang memiliki dilakukan kepada pasien
pengetauhuan tentang tanggung
jawab dan tanggung guggat
3. Persaingan rumah sakit dan
semakin meningkat
4. Rumah sakit lain yang juga
menawarkan pelayanan
kesehatan dengan paket-paket
tertentu
Tabel 2.8
29
30
Kelompok Strategi yang dipilih
1. Pelaksanaan penilaian kepuasa pasien di ruang rawat inap lantai 5 dan 6 yang
belum optimal.
2. Belum terdapat visi dan misi bidang keperawatan RS Umum Royal Maternity
Medan.
3. Tingginya turnover di Rumah Sakit Umum Royal Maternity sehingga tidak
sesuainya jumlah tenaga keperawatan dengan kebutuhan rumah sakit.
4. Belum ada pengembangan jenjang karir bagi perawat.
5. Belum jelasnya system evaluasi kinerja bagi pegawai di Rumah Sakit Umum
Royal Maternity Medan
PRIORITAS MASALAH
Leverange : Pengaruh kreteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan
masalah yang dibahas
31
Tabel Prioritas Penyelesaian Masalah
1. Pelaksanaan penilaian kepuasa pasien di ruang rawat inap lantai 5 dan 6 yang
belum optimal.
2. Belum terdapat visi dan misi bidang keperawatan RS Umum Royal Maternity
Medan.
3. Tingginya turnover di Rumah Sakit Umum Royal Maternity sehingga tidak
sesuainya jumlah tenaga keperawatan dengan kebutuhan rumah sakit.
4. Belum ada pengembangan jenjang karir bagi perawat.
5. Belum jelasnya system evaluasi kinerja bagi pegawai di Rumah Sakit Umum
Royal Maternity Medan
32