Anda di halaman 1dari 35

BAB III

PEMBAHASAN

a. Kepembahasan (Kesenjangan teori denan hasil pengkajian diruangan layanan keperawatan)

Tabel 3.1 Kesenjangan Teori dengan Hasil Pengkajian Ruangan


Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
1. Perencanaan Man a. Perencanaan kebutuhan tenaga Perencanaan kebutuhan tenaga Tenaga yang di butuhkan tidak
perawat diruangan keperawatan di dilakukan di hitung berdasarkan
menggunakan rumus Gillies kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan tenaga dengan mengidentifikasi bentuk
keperawatan di ruangan adalah dan beban pelayanan
proses perhitungan jumlah sumber keperawatan tentukan jumlah
daya manusia keperawatan tenaga setiap katagori seleksi dan
berdasarkan tempat keterampilan, tentukan tenaga yang dibutuhkan
perilaku yang dibutuhkan, siapa Tentukan tenaga keperawatan
yang mengerjakan apa, dengan sesuai kebutuhan unit
keahlian apa, kapan dibutuhkan dan
(penempatan) Tentukan metode
berapa jumlahnya untuk
pemberian asuhan keperawatan
memberikan layanan keperawatan
yang akan diterapkan.
(Simamora,2012)
b. Perencanaan pengembangan Program pengembangan staff Rumah sakit mengijinkan
tenaga perawat diruangan keperawatan merupakan pegawai untuk melakukan
Pengembangan tenaga perawat kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan Pendidikan
(staff) merupakan metode efektif meningkatkan kualitas tenaga namun hal biaya untuk
keperawatan dari segi
pengetahuan, keterampilan

68
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
dalam meningkatkan produktivitas dan sikap untuk pelayanan pengembangan tersebut masih di
(Marquis & Huston, 2010). keperawatan yang optimal dan bebankan ke perawat/bidan
hal ini dapat di capai dengan
program pendidikan
berkelanjutan dan melalui
pelatihan-pelatihan.
Methode a. Visi/misi/falsafah ruangan Visi Misi ruangan merupakan Ruang rawat inap belum
perencanaan yang akan dituju memiliki Visi Misi dan tujuan.
Visi merupakan pandangan di masa dalam jangka pendek ataupun
depan sebuah organisasi yang di panjang.
buat secara realita dan dapat di
percaya untuk menciptakan kondisi
yang lebih baik di bandingkan masa
sekarang. (Bennis & Nanus, 2006)

b. Analisa situasi ruangan dan Ruangan Nyaman, bersih, Ruangan sudah memenuhi
manajemen ventilasi baik dan dilengkapi standar kenyamanan, rapi, bersih,
fasilitas sesuai kebutuhan ventilasi dan pencahayaan sudah
Manajemen strategis adalah pasien di ruangan merupakan cukup baik dan fasilitas cukup.
pendekatan untuk melakukan bisnis faktor penting yang akan
yang melibatkan penilaian berpengaruh terhadap
lingkungan, mengetahui keberhasilan perawatan yang
persaingan, membangun kinerja di berikan.
yang baik, pencapaian target, dan
mengevaluasi kesuksesan guna

69
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
mengetahui keunggulan kompetitif
(Huber, 2010).

c. Penjadwalan Penjadwalan perawat di Jumlah jam di ruang rawat inap


ruangan disusun oleh kepala dinas satu shift 12 jam
Penjadwalan adalah pengaturan dan ruangan. Penjadwalan
pengalokasian waktu perawat yang dilakukan setiap bulan dan
tersedia untuk melakukan tugas usulan diberikan kepada
yang sudah direncanakan dengan kepala keperawatan.
tujuan untuk meminimalkan biaya
dan pemerataan beban kerja
(Legrain et all.,2015)

Material a. Perencanaan kebutuhan alat dan Perencanaan kebutuhan alat Perencanaan kebutuhan alat
bahan di ruangan dan bahan diruangan dicatat sepenuhnya berada dalam
Pengadaan alat Kesehatan didalam form Rencana Kerja pengawasa kepala ruangan, tidak
merupakankomponen penting Anggaran (RKA). ada perencanaan khusus yang di
dalammendukung upaya Permasalahan di ruangan buat untuk kebutuhan alat dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. terkait alat/fasilitas yang tempo waktu tertentu tetapin
Undang-Undang Republik pelaksanaan kaliberai dan pengamparahan akan di lakukan
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 pengandaan yang belum jika alat tersebut di butuhkan
Tentang Kesehatan menjelaskan optimal
bahwa Tenaga Kesehatan
menjamun ketersedian alat
kesehatan. Alat Kesehatan
merupakan salah satu aspek yang
mendukung terselenggaranya

70
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
pelayanan kesehatan. Tidak
tersedianya peralatan kesehatan
maka akan mempengaruhi mutu
pelayanan yang diberikan kepada
pasien. Undang-undang No. 36
tahun 2009 pada pasal 98 dan 104
menyebutkan bahwa pengelolaan
alat kesehatan harus aman,
berkhasiat/bermanfaat, bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat
(Undang- Undang RI Nomor 36,
2009).

Pengorganisasian Methode a. Struktur organisasi ruangan Dalam Struktur organisasi Ruang rawat inap sudah memiliki
terdapat pembagian kerja dan struktur organisasi tetapi fungsi
Struktur organisasi menetapkan bagaimana fungsi atau dari tiap-tiap bagian belum ada.
cara tugas pekerjaan dibagi, kegiatan berdeda yang telah di
Dikelompokkan dan koordinasikan.
dikoordinasikan secara formal.
Terdapat beberapa pendekatan yang
digunakan dalam penyusunan
struktur organisasi, yaitu
pendekatan berdasarkan fungsi,
berdasarkan jenis pelayanan yang
diberikan, berdasarkan pelanggan
dan berdasarkan tempat (Simamora,
2012).

71
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan

b. Model penugasan yang Model penugasan yang Didalam pelaksanaan nya


digunakan diterapkan di ruangan sesuai diruang rawat inap menggunakan
dengan pengetahuan, metode Tim dalam pelayanan
Model penugasan adalah suatu keterampilan dan kebutuhan asuhan keperawatan
bentuk pengorganisasian tugas pasien.
perawat yang dilakukan untuk
mempermudah pembagian tugas
pada perawat sesuai dengan
pengetahuan, keterampilan yang
dimiliki dan kebutuhan pasien.
Beberapa Model penugasan yang
dilakukan yaitu model fungsional,
model Tim, model keperawatan
primer, model modular, model
kasus dan model penugasan praktik
Keperawatan Profesional (MPKP)
(Simamora, 2012). Pemilihan
model penugasan yang digunakan
pada suatu unit bergantung pada
keterampilan dan keahlian staf,
ketersediaan perawat professional
yang terdaftar, keakutan pasien dan
kerumitan tugas yang harus
diselesaikan (Marquis & Huston,
2010).

72
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan

c. Budaya organisasi ruangan Budaya organisasi yang Budaya organisasi yang


Budaya organisasi adalah sistem digunakan untuk membentuk digunakan oleh runag rawat inap
simbol dan interaksi unik pada suatu sikap dasar kebiasaan adalah budaya kekeluargaan dan
setiap organisasi. Ini merupakan untuk memupuk kerja sama, komunikasi terjalin dengan baik.
cara berpikir, berperilaku, integritas dan komunikasi Tetapi ruang rawat inap tidak ada
berkeyakinan yang sama-sama symbol tersendiri mengenai
dimiliki oleh anggota unit (Marquis budaya organisasi dan leaflet
& Huston, 2010). Budaya organisasi atau poster aagr setiap perawat
pada dasarnya mencerminkan apa mengethauinya.
yang dirasakan, diyakini dan
dijalani oleh organisasi (Simamora,
2012).

d. Pembagian kerja/ job desk Suatu Pembagian tugas diruangan Belum ada job desk yang jelas
bentuk uraian tugas dan dilakukan sesuai dengan job dan tertulis di ruang rawat inap
tanggungjawab secara terperinci desknya mulai dari kepala untuk masing-masing staff atau
serta jelas, sehingga pelaksana ruangan, ketua tim dan jabatan..
dalam menjalankan sesuai dengan perawat pelaksana.
harapan ataupun kompetensinya.
Pembagian kerja harus disesuaikan
dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan

73
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
efektif. Pembagian kerja harus
dibuat dengan rasional dan objektif
(Simamora, 2012).

Material a. Alur pelayanan ruangan Alur pelayanan diruangan Alur pelayanan diruangan dari
sudah tergambar secara jelas. IGD atau dari poli rawat jalan
Alur pelayanan adalah suatu proses Secara umum, telah dan selajutnya menuju ruangan
pemberian layanan kepada memahami alur pelayanan rawat inap dan pasien akan di
masyarakat yang berkunjung ke ruangan. terima oleh kepala ruang atau PJ
pelayanan kesehatan. shift.

b. SPO SPO diruangan disusun Sudah terdapat SPO keperawatan


menggunakan referensi yang di ruang rawat inap.
Standar Prosedur Operasional berasal dari buku atau text
(SPO) adalah suatu perangkat book, belum ada SPO yang
instruksi/langkah-langkah yang disusun berdasarkan suatu
berurutan yang dibakukan untuk teori keperawatan
menyelesaikan suatu proses kerja
rutin tertentu (KARS, 2012).

Fungsi SPO adalah untuk


memebuhi persyaratan standar
Rumah Sakit atau akreditasi Rumah
sakit sebagai dokumentasi langkah-
langkah kegiatan atau prosedur

74
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
untuk memastikan staf Rumah Sakit
bekerja sesuai prosedur.

c. SAK SAK berfungsi untuk Ruangan menggunkan SAK


mengukur kualitas asuhan berdasarkan NIC, NOC. SAK
Standar adalah suatu pernyataan kinerja perawat dan aktifitas belum mengacu kepada SAK
deskriptif yang menguraikan manajemen organisasi PPNI.
penampilan kerja yang dapat
diukur melalui kualitas struktur,
proses dan hasil (Gillies, 1989)
Standar merupakan kegiatan
asuhan yang mengarah kepada
praktek keperawatan professional
(ANA, 1992)

75
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
2. Pelaksanaan Methode a. Pelaksanaan supervisi klinik Supervisor terdiri atas Kepala Supervisi diruangan dilakukan
Seksi Keperawatan, Komite oleh Kepala ruangan dan
Supervisi klinis adalah proses Keperawatan, Kepala ruangan Penanggung jawab shift . Menko
konsultasi formal antara dua atau dan Ketua Tim. bertugas untuk monitoring dan
lebih profesional. Fokusnya adalah selanjutnya di laporkan kepada
untuk memberikan dukungan bagi kepala keperawatan dan di
supervisi untuk mempromosikan lakukan evaluasi untuk
kesadaran diri, pengembangan dan mengawasi perawat pelaksana
pertumbuhan dalam konteks dalam melakukan praktik
lingkungan profesional guna keperawatan. Pelaksanaan
meningkatkan keterampilan klinis supervisi klinik di RS
(Lynch, Hancox, Happell & Parker,
2008)

b. Pelaksanaan choaching Choaching atau pembinaan di Choaching di lakukan oleh


keperawatan lakukan oleh kepala ruangan kepala keperawatan.
dan kasi keperawatan.
Choaching atau pembinaan adalah
strategi yang digunakan untuk
membina semangat kebersamaan
atau satu komunitas antara pegawai
baru dengan karyawan lama.
Strategi ini menciptakan jaringan
profesional dan sosial bagi pegawai
baru, serta menghilangkan budaya
bulliying sehingga karyawan baru
dapat belajar dan mengalami

76
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
pertumbuhan dalam banyak hal
(Huber, 2010)

c. Pelaksanaan ronde keperawatan Pelaksanaan ronde dilakukan Pelaksanaan ronde di lakukan


pada setiap shift pagi, siang setiap pergantian shift dan secara
Ronde keperawatan merupakan dan malam. langsung dilakukan dengan
tindakan yang melibatkan menghampiri tiap-tiap pasien dan
pendekatan checklist keperawatan sudah terdokumentasi.
pasien dimana perawat secara
proaktif memperhatikan kebutuhan
pasien pada interval terjadwal
(biasanya per jam atau per jam
kedua) (Lyons, Brunero & Lamont,
2015)

d. Pelaksanaan timbang terima Pelaksanaan timbang terima Pelaksanaan handover diruangan


keperawatan di ruangan rutin dilakukan dilakukan setiap pergantian shift
setiap shift pagi, siang dan
Nursinghandover atau timbang malam.
terima keperawatan ditandai dengan
adanya keterlibatan dua atau lebih
perawat, pertukaran lisan dan/atau
informasi tertulis tentang diagnosis
pasien, pengobatan dan perawatan,
serta peralihan tanggung jawab
pasien (Ebben, et. al, 2015).
Timbang terima berfungsi sebagai

77
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
forum diskusi untuk menyampaikan
perasaan perawat dan sebagai
sumber informasi yang menjadi
dasar dalam penetapan keputusan.
e. Pelaksanaan visite keperawatan Visite keperawatan dilakukan Pelaksanaan visite perawat
saat perawat melakukan kepada pasien di ruang rawat
Pelaksanaan visit keperawatan pengkajian, implementasi dan inap sudah dilakukan sesuai
merupakan kunjungan ke pasien evaluasi keperawatan standar dan kebutuhan.
bersama tim kesehatan dan ini
merupakan Standar Akreditasi
Rumah Sakit (SNARS) yang harus
di lakukan setiap Rumah Sakit.
f. Pelaksanaan pengkajian Pelaksanaan pengkjian Perawat sudah melakukan
keperawatan keperawatan dilakukan oleh pengkajian berdasrakan form
perawat yang pertama kali pengkajian yang sudah ada.
Pengkajian keperawatan adalah menerima pasien di ruangan.
Proses dinamis yang terorganisir
melibatkan tiga kegiatan dasar yaitu
pengumpulan data, pengaturan dan
dokumentasi data dalam bentuk data
subjektif dan data objektif . Adapun
bentuk kegiatan pengkajian
meliputi pengumpulan data,
pengorganisasian data, validasi data
dan dokumentasi data (Berman,
Snyder, Kozier & Erb, 2008).

78
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
g. Pelaksanaan Diagnosa Pelaksanaan perumusan Perumusan diagnose masih
Keperawatan diagnosekeperawatan menggunakan NIC NOC
dilakukan oleh perawat
Diagnosa keperawatan adalah suatu pelaksana di ruangan
kesimpulan yang dihasilkan dari
analisa data Diagnosa keperawatan
adalah penilaian klinik tentang
respon individu keluarga, atau
komunitas terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan
yang aktual atau potensia. Diagnosa
keperawatan memberikan dasar
untuk pemilhan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil
yang merupakan tanggung jawab
perawat menurut North American
Nursing Diagnosis (Carpenito,
2009).

h. Pelaksanaan penetapan rencana Kegiatan perencanaan di SAK diruangan menggunkan


tindakan keperawatan lakukan oleh perawat NANDA NIC NOC.
pelaksana
Penetapan rencana keperawatan
adalah suatu proses pemecahan
masalah yang merupakan keputusan
awal tentang sesuatu apa yang akan
di lakukan, bagaimana di lakukan

79
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
dan siapa yang melakukan dari
semua tindakan keperawatan

i. Pelaksanaan tindakan asuhan Pelaksanaan kegiatan ini Pelaksanaan tindakan


keperawatan dilakukan oleh perawat keperawatan dilakukan sesuai
pelaksana yang bertanggung dengan perencanaan yang telah
Implementasi keperawatan adalah jawab dan dalam pengawasan di buat.
melakukan dan Penanggung jawab shift dan
mendokumentasikan kegiatan kepala ruangan.
intervensi keperawatan dan bentuk
kegiatan intervensi meliputi menilai
ulang pasien, menentukan
kebutuhan perawat untuk
mendapatkan bantuan,
melaksanakan intervensi
keperawatan, melaksanakan
perawatan yang didelegasikan,
mendokumentasikan kegiatan
keperawatan (Berman, Snyder,
Kozier & Erb, 2008).

80
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
j. Pelaksanaan evaluasi Dilakukan oleh perawat Pendokumentasian yang dilakukan
keperawatan pelaksana dan didokumenasi diruangan menggunakan SOAP

Evaluasi keperawatan merupakan


respon pasien setelah di lakukan
intervensi keperawatan dan
mengkaji ulang asuhan keperawatan
yang sudah di berikan

k. Pelaksanaan dokumentasi asuhan Dilakukan dalam banyak Dokumentasi keperawatan di


keperawatan bentuk mulai dari pengisian buat oleh staff bidan karena
format pengkajian, catatan belum tersedia staff profesi
Dokumentasi sebagai segala sesuatu perkembangan terintegrasi, keperawatan.
yang tercetak atau tertulis yang Pengisian lembar pemantauan
dapatv di andalkan sebagai suatu pasien.
catatan atau bukti bagi individu
yang berwenang. (Potter & Perry,
2005).

l. Pelaksanaan pengendalian infeksi Pelaksanaan pengendalian Masih kurangnya sarana dan


nosokomial infeksi diruangan dilakukan prasarana yang mendukung
oleh komite pencegahan dan untuk pengendalian infeksi
Infeksi nosokomial adalah infeksi pengendalian infeksi (PPI). nosokomilal seperti Wastafel di
yang dialami pasien yang diperoleh tiap ruangan..
selama dirawat di rumah sakit,
meliputi dekubitus, phlebitis,
sepsis, dan infeksi luka operasi
(Permenkes No. 129/Menkes/SK/II,

81
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
2008). Salah satu bentuk kegiatan
guna pelaksanaan pengendalian
infeksi adalah cuci tangan
berdasarkan pendoman dari komite
pengendalian dan pencegan infeksi
(PPI) dan World Health
Organization (WHO) (KARS,
2012).

m. Pelaksanaan kegiatan antisipasi Pelaksanaan kegiatan Antisipasi pasien resiko jatuh di


pasien resiko jatuh antisipasi pasien resiko jatuh ruangan dilakukan dengan
dilaksanakan oleh perawat memasang pagar pengaman
Merupakan bentuk kegiatan yang diruangan berdasarkan tempat tidur, memastikan roda
dilakukan rumah sakit dalam bentuk pengkajian pasien resiko tempat tidur dalam keadaan
pengembangan dan penerapan suatu jatuh. terkunci dan pemasangan gelang
proses untuk mengurangi risiko penandaan pasien resiko jatuh.
bahaya pasien akibat terjatuh
(KARS, 2012)

n. Pelaksanaan pengukuran Pengukuan kepuasan pasien Belum terlaksananya evaluasi


kepuasan pasien terhadap yang dilakukan oleh bagian pengukuran kepuasan pasien
pelayanan keperawatan rumah sakit dan
di lakukan setelah pasien
Kepuasan pelanggan adalah rencana pulang.
pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rawat inap

82
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
(Permenkes No. 129/Menkes/SK/II,
2008).

o. Pelaksanaan kegiatan antisipasi Pelaksanaan pencegahan Sudah di lakukan dan dari hasil
pasien dekubitus dekubitus di lakukan di ruang laporan satu tahun terahir tidak
rawat inap dan di laksanakan ada kejadian dekubitus.
dalam kegiatan rawatan.

p. Kepuasaan pasien terhadap Pengkajian untuk mengukur Pengkajian nyeri sudah di


nyeri/kenyamanan nyeri/ ketidaknyamanan lakukan tetapi perluadanya
dilakukan oleh perawat pelatihan mengenai manajemen
Kenyamanan merupakan kebutuhan diruangan menggunakan form nyeri.
penting, dan memastikan yang tercantum didalam
kenyamanan pasien merupakan lembar pemantauan pasien.
tanggung jawab keperawatan yang
utama. Memberikan kenyamanan
bisa sesederhana meluruskan sprei
pasien, sesekali memegang tangan
pasien, atau membantu memenuhi
kebutuhan personal hygiene pasien
(Lynn, 2011). Nyeri adalah
pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak
menyenangkan dan sangat pribadi
terkait dengan adanya kerusakan
jaringan aktual atau potensial

83
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
(Berman, Snyder, Barbara Kozier,
Erb, 2008).

q. Kepuasaan pasien terhadap Terdapat form kepuasan Belum adanya evaluasi tentang
informasi/pendidikan kesehatan pasien . kepuasan pasien.

Kepuasan pasien merupakan salah


satu indicator penting yang harus di
perhatikan dalam pelayanan
kesehatan di mana standar kepuasan
pasien di atas 95 persen (Kemenkes,
2016)

r. Tingkat kepuasan perawat Tingkat kepuasan perawat Sudah dilakukan tingkat


merupakan tolak ukur sejauh kepuasan perawat
Merupakan suatu bentuk tolak ukur mana perawat maksimal
akan kinerja perawat selama melakukan pelayanan yang
menjalankan asuhan keperawatan, diberikan dan diterima oleh
baik secara langsung dan maupun perawat.
tidak langsung

84
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
s. Total jam asuhan keperawatan: Sudah ada penjadwalan Total shift perawat ruangan
perpasien/ hari pembagian shift ruangan bagi adalah 12 jam.
perawat.
Nursing Hours Per Patient Days
(NHPPD) adalah jumlah asuhan
keperawatan yang dibutuhkan Per
pasien dalam periode 24 jam dan
biasanya berdasarkan sensus tengah
malam dan kebutuhan unit masa
lalu (Kelly, 2010).

t. Sensus/harian/mingguan/bulanan 10 Sensus indicator 10 penyakit Sudah di lakukan


indikator kualitas pelayanan terbanyak di lakukan dan di
evaluasi oleh rekam medik
Kesehatan dirumah sakit

u. Sensus 10 penyakit yang paling Sensus 10 penyakit yang paling


sering dirawat diruangan sering dirawat di ruangan sudah
dilakukan.

85
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
3. Staffing Man a. Penentuan ketenagaan ruangan Penentuan jumlah tenaga Belum ada perhitungan.
jumlah minimum perawat menggunakan
Methode
perhitungan metode Depkes
Untuk menentukan ataupun Gillies.
ketenagaan minimum bagi setiap
kategori ketenagaan pada tiap-tiap
kelas rumah sakit dapat digunakan
angka perbandingan antar jumlah
tempat tidur yang ada dan jumlah
ketenagaan yang diperlukan.
Standar kebutuhan tenaga minimal
disusun oleh suatu tim di
lingkungan Ditjen Pelayanan Medik
(Permenkes No. 262, 1979).

b. Orientasi pegawai baru Orientasi pegawai baru Orientasi pegawai baru sudah di
Orientasi pegawai baru merupakan diruangan selama 3 bulan lakukan selama 3 bulan dan di
kegiatan yang lebih ditekankan pada nilai oleh kepala ruangan dan
pemberian informasi yang selanjutnya di evaluasi oleh
berhubungan dengan pekerjaan staf kepala keperawatan
sesuai dengan posisinya dalam
bekerja. Dimana tujuan program
orientasi kerja adalah membuat
pegawai merasa bagian dari tim,
sehingga hal ini akan mengurangi
gesekan dan membantu pegawai
baru menjadi mandiri dalam peran

86
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
baru mereka dengan lebih cepat
(Marquis & Huston, 2010).

c. Penempatan kerja Penempatan perawat Penempatan pegawai baru belum


berdasarkan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan dan
Penempatan kerja merupakan ruangan dan kompetensi. standar ruang rawat inap di mana
menempatkan pegawai baru pada asuhan keperawatan di ruangan
posisi yang sesuai dengan sepenuhnya di lakukan oleh
kewenangannya. Penempatan kerja tenaga bidan.
yang benar akan meningkatkan
pertumbuhan pribadi, memberikan
iklim motivasi bagi pegawai,
memaksimalkan produktivitas dan
meningkatkan terpenuhinya tujuan
organisasi (Marquis & Huston,
2010).

87
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
d. Penilaian prestasi kerja Penilaian kinerja perawat di Belum ada reward untuk prestasi
lakukan sebagai bentuk kerja.
Penilaian prestasi kerja merupakan pengukuran kemampuan
suatu alat yang menyelidiki kinerja perawat dalam melakukan
dan kepuasan kerja yang dapat asuhan keperawatan.
diukur dengan menggunakan tehnik
komunikasi yang efektif yang
bertujuan untuk mengetahui apakah
pegawai mampu atau tidak
mencapai kinerja yang telah
ditetapkan sesuai dengan visi dan
misi dari suatu organisasi (Vasset,
Marnburg, & Furunes, 2011).

e. Jenjang karir Jenjang karir bertujuan untuk Belum di lakukan jenjang karir
memotivasi perawat. terhadap pegawai..
Merupakan penerapan rencana karir
yang di gunakan untuk penempatan
perawat pada jenjang yang sesuai
dengan keahliannya dan
memberikan kesempatan yang lebih
baik sesuai dengan kemampuan dan
potensi perawat (Marquis & Huston
2010)

88
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
f. Rapat Rapat dilakukan sekali dalam Rapat di lakukan bersama kepala
sebulan sebulan. ruangan setiap satu bulan sekali
Rapat adalah pertemuan antara dan rapat sewaktu jika ada hal
sejumlah orang atau kelompok yang perlu di selesaikan.
untuk membicarakan atau
membahas sesuatu hal atau
masalah. Berdasarkan waktunya,
rapat di di bedakan menjadi 2, yaitu
rapat berkala dan mendadak. Rapat
berkala yaitu rapat yang diadakan
menurut jangka waktu tertentu,
misalnya satu minggu sekali, satu
bulan sekali atau setiap triwulan.
Rapat mendadak yaitu rapat yang
diadakan apabila dipandang perlu
dan waktunya tidak tetap. Ini
dilakukan saat mengatasi
pertentangan atau kesalahpahaman
atau untuk mengatasi hal-hal yang
mendadak sekali (Simamora, 2012).

89
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
g. Komunikasi Komunikasi yang baik antara Komunikasi sudah terjalin baik
kepala ruangan dengan antara sesame pegawai.
Pada profesi keperawatan, perawat pelaksana.
Komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan
metode utama dalam melaksanakan
proses keperawatan (Simamora,
2012).

h. Pendelegasian Pendelegasian dilakukan oleh Diruangan tidak ada form


kepala ruangan, pendelegasian yang dibua dan
Pendelegasian merupakan pendelegasian di lakukan hanya
pemberian wewenang kepada dilakukan secara lisan dan belum
individu yang kompeten untuk terdokumentasi.
melakukan aktivitas keperawatan
tertentu pada situasi yang
ditentukan (NCBSN, 1995 dalam
Marquis & Huston, 2010). Dalam
pendelegasian, pemimpin
memercayakan tugas, wewenang,
hak, tanggung jawab, kewajiban dan
pertangganggung jawaban yang
menuntut adanya hasil kerja yang
pasti dari bawahan (Simamora,
2012).

90
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
i. Manajemen konflik Setiap permasalahan yang timbul
baik di ruangan di selesaikan
Konflik didefinisikan sebagai menggunakan berbagai metode
perselisihan internal yang manajemen konflik yang ada dan
disebabkan oleh perbedaan gagasan, disesuaikan dengan situasi serta
nilai atau perasaan dua orang atau menggunakan kekeluargaan.
lebih. Tujuan dari manajemen Diselesaikan oleh kepala ruangan
konflik adalah menciptakan jika tidak berhasil diambil alih
penyelesaian oleh bagian kasi keperawatan.

j. Rotasi kerja Rotasi kerja di lakukan oleh Rotasi kerja di lakukan sesuai
kepala keperawatan. kondisi dan situasional.
Rotasi kerja dapat di definisikan
sebagai penugasan ke pekerjaan
lain dalam organisasi (Marquis &
Huston, 2010). .

4. Pengawasan Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan


manajemen Kekuatan Kelemahan
Methode a. Evaluasi kinerja Evaluasi kinerja di lakukan Belum di lakukan evaluasi
untuk memotivasi perawat. kinerja.
Evaluasi kinerja yang baik
merupakan langkah awal untuk
menuju tercapainya tujuan
organisasi (Simamora, 2012).

91
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
b. Gugus kendali mutu Gugus kendali mutu ruangan Belum adanya evaluasi.
dilakukan kepala ruangan.
Gugus Kendali Mutu (GKM) Kepala ruangan melaporkan
merupakan suatu pendekatan semua hal yang berhubungan
pengendalian mutu melalui dengan indikator mutu
pertumbuhan partisipasi karyawan. diruangan
GKM bertujuan untuk mencari
pemecahan persoalan dengan
memberikan tekanan pada
partisipasi dan kreativitas diantara
perawat. Jumlah anggota GKM
bervariasi, bergantung pada besar
kecilnya organisasi dan kebijakan
organisasi. Variasi jumlah anggota
GKM dapat di mulai dari 3 hingga
20 orang dengan rata-rata berada
dalam kisaran 8-10 orang
(Simamora, 2012).

c. Pengukuran:

BOR (Bed occupancy rate) yaitu


persentase pemakaian tempat tidur
pada satu satuan waktu tertentu.
Nilai BOR idealnya adalah 60-85%.

92
Fungsi manajemen Sarana Kajian teori Kesenjangan yang terjadi di lapangan
manajemen Teori Lapangan
AVLOS (Average length of stay)
yaitu rata-rata lama rawatan seorang
pasien. Nilai AVLOS idealnya
adalah 6-9 hari.

BTO (Bed turn over) yaitu frekuensi


pemakaian tempat tidur, berapa kali
dalam satu satuan waktu tertentu
(biasanya 1 tahun) tempat tidur
rumah sakit dipakai. Idealnya
selama 1 tahun, 1 tempat idur rata-
rata dipakai 40-50 kali.

TOI (Turn over interval) yaitu rata-


rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat
terisi berikutnya. Idealnya tempat
tidur kosong hanya dalam waktu 1-
3 hari.
NDR (Net death rate) yaitu angka
kematian 48 jam setelah dirawat
untuk tiap- tiap 1000 penderita yang
keluar. Nilai NDR yang dianggap
masih dapat ditoleransi adalah
kurang dari 25 per 1000 penderita
keluar.

93
b. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Pencapaian Indikator Utama Kinerja Rumah Sakit
Perencanaan
Tabel 3.2
Pelaksanaan Sarana
Fungsi Manajemen Faktor Penghambat Faktor Pendukung
Manajemen
Perencanaan Man Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan Pihak rumah sakit memberikan kesempatan bagi
tidak memiliki budget untuk membantu perawat untuk melanjutkan pendidikan dan
perawat/bidan melanjutkan pendidikan kejenjang memfasilitasi perawat dalam memeproleh
yang lebih tinggi sehingga Perawat/bidan pengetahuan tambahan seperti mengikuti seminar-
melanjutkan pendidikan tinggi dengan biaya seminar yang biasa dilaksanakan oleh PPNI dan
sendiri. organisasi lainnya terkait kiat ilmu
keperawatan/kebidanan.

Methode Rumah sakit Umum Tere Margareth Medan Rumah sakit sedang melakukan persiapan
diruangan rawat inap belum dapat semaksimal pembenahan operasional menyeluruh untuk
mungkin untuk mengoptimalkan semua ruangan verifikasi aksredtasi serta pembenahan manajemen
dikarenakan kebutuhan tenaga dan jumlah asuhan keperawatan yang baik, aman, bermutu, dan
kunjungan pasien masih terbatas. profesional sesuai dengan etika profesi
keperawatan.

94
Market Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan Rumah Sakit Umum Tere Marareth Medan terletak
belum memiliki media dalam penyampaian di pusat kota Medan sehingga mempermudah pasien
Pendidikan Kesehatan seperti lembar balik, dalam mengakses informasi tentang rumah sakit
leaflet, booklet tersebut serta mudah dijangkau oleh masyarakat.

Belum maksimalnya promosi rumah sakit di


media social dan aplikasi Kesehatan khusus RSU
Tere margareth yang terpenuhi

Money Rumah Sakit Umum Sarah Medan memberikan


salary sesuai UMR, dan memberikan tunjangan
sesuai dengan tanggung jawab, dan jabatan

Machine Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan, Petugas rumah sakit memiliki petugas yang
belum memaksimalkan sistem Informasi seperti berkompeten dalam melakukan pemeliharaan alat-
komputer, dan belum memiliki alat radiology alat kesehatan dan dalam penggunaan alat yang ada
yang lengkap. di rumah sakit dan melakukan pelaporan terhadap
barang-barang yang rusak secara terdokumentasi.
Untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan medis
maupun perlengkapan non medis selalu dalam
perencanaan anggaran

95
Material Pihak Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan
telah memiliki barang-barang seperti laboratorium,
Radiologi, USG dengan kualitas tinggi.
Pemasokan barang kesehatan berasal dari tempat
penjual alat kesehatan yang sudah dijalin sejak lama
sehingga biaya untuk pengadaan barang sudah
mudah.

Informasi Sistem informasi di Rumah Sakit Umum Tere Komputer yang dimiliki oleh rumah sakit sudah
Margareth Medan belum optimal dan sistem cukup
pelaporan masih dilakukan secara manual
Sistem infomasi Rumah Sakit telah digunakan
secara maksimal
i.

96
Pengorganisasian
Pelaksanaan Sarana
Fungsi Manajemen Faktor Penghambat Faktor Pendukung
Manajemen
Pengorganisasian Man Masih ada pekerjaan yang dilakukan diluar job Pembagian kerja/job disc tercantum dalam lampiran
disc. Sehingga beban kerja perawat bertambah, SK yang dikeluarkan oleh direktur rumah sakit.
seperti mengambil obat dari apotik, mengantar dan Setiap perawat sudah mengetahui apa saja tugas dan
menunggu pasien selama pemeriksaan penunjang tanggung jawab yang harus dilaksanakan melalui
keluar Rumah Sakit Umum Tere Margareth Surat keputusan direktur Rumah Sakit Umum Tere
Medan Margareth Medan.

Methode Model penugasan ruangan adalah Model TIM Ruang rawat inap telah memiliki struktur organisasi
tetapi belum berjalan optimal, karena perawat sesuai dengan jabatan dan fungsi masing-masing
kekurangan tenaga dan melalukan pekerjaan diluar perawat.
job description karena perawat/bidan dirotasi di
IGD karena lebih banyak padien yang rawat jalan

Market Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan Rumah Sakit Umum Sarah Medan terletak di pusat
belum memiliki media dalam penyampian kota Medan sehingga mempermudah pasien dalam
Pendidikan Kesehatan seperti lembar balik, leaflet, mengakses informasi tentang rumah sakit dan
booklet mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

97
Money Rumah Sakit Umum Sarah Medan memberikan
Salary UMR, dan memberikan tunjangan sesuai
dengan tanggung jawab, dan jabatan

Machine Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan, Petugas rumah sakit memiliki petugas yang
belum memaksimalkan sistem Informasi seperti berkompeten dalam melakukan pemeliharaan alat-
komputer, dan belum memiliki alat radiology yang alat kesehatan dan dalam penggunaan alat yang ada
lengkap. di rumah sakit dan melakukan pelaporan terhadap
barang-barang yang rusak secara terdokumentasi.
Untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan medis
maupun perlengkapan non medis selalu dalam
perencanaan anggaran
Material Pihak Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan
telah memiliki barang-barang seperti laboratorium,
Radiologi, USG dengan kualitas tinggi.

Pemasokan barang kesehatan berasal dari tempat


penjual alat kesehatan yang sudah dijalin sejak lama
sehingga biaya untuk pengadaan barang sudah
mudah.

98
Informasi Media informasi yang ada di Rumah Sakit Komputer yang dimiliki oleh rumah sakit sudah
memiliki keterbatasan akses bagi masyarakat cukup
hanya sekedar informasi umum RSU Tere
Margareth Sistem infomasi Rumah Sakit telah digunakan secara
maksimal

99
Pelaksanaan dan Pengawasan
Pelaksanaan Sarana
Fungsi Manajemen Faktor Penghambat Faktor Pendukung
Manajemen
Pelaksanaan dan Man Kurangnya SDM dalam bidang keperawatan 1. Pelaksanaan visite keperawatan dilakukan
pengawassan khususnya tenaga diruangan untuk dapat oleh kabid Keperawatan bersama kepala
melakukan kinerja perawat/Bidan secara ruangan. Dan Menko
optimal. 2. Sudah terlaksananya Supervisi klinik,
Coaching keperawatan, ronde keperawatan ,
hand over dengan baik.

Methode 1. Petugas kesehatan kurang menyadari 1. Ruangan sudah memiliki SPO serta
pentingnnya pengendalian infeksi terhadap pendokumentasian yang terintegrasi.
pasien dan dirinya sendiri dan kurang patuh 2. Setiap ruangan sudah terdapat hand scrub yang
terhadap hand hygiene dan pemakaian APD digunakan dalam melakukan tindakan.
(alat pelindung diri). 3. Telah tersedia stiker langkah-langkah mencuci
2. Tidak adanya format untuk pengendalian tangan disetiap tembok cantolan handrubs
infeksi nosocomial 4. Sudah memiliki SPO pengendalian infeksi.
Pelaksanaan pengendalian infeksi dilakukan
oleh Komite pengendalian infeksi. Telah

100
tersedia sensus angka kejadian infeksi dan
pelaporan yang link di komputer ruangan
5. Sudah tersedianya panduan SAK disetiap
ruangan untuk dijadikan panduan dalam
melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
6. Terdapat formulir dan SOP pelaksanaan
kegaiatan antisipasi pasien resiko jatuh beserta
PIN pasien resiko jatuh

Market Telah dilakukan pengukuran kepuasan pasien.


terhadap pelayanan Rumah sakit.

Money Jumlah kunjungan ruangan rawat inap di RSU Sumber dana Rumah Sakit Umum Tere Margareth
Tere Margareth yang rendah/ BOR masih adalah dari pasien baik mandiri ataupun Ansuransi
dibawah persentasi Depkes dibawah 75-85 % Kesehatan.
sehingga dapat mengurangi pendapatan rumah
sakit.

RSU Tere Margareth blum berkerjasama dengan


BPJS

101
Machine Rumah Sakit Umum Tere Margareth memiliki
petugas yang berkompeten dalam melakukan
pemeliharaan alat-alat kesehatan dan dalam
penggunaan alat yang ada di rumah sakit serta
melakukan pelaporan barang-barang yang sudah
rusak secara terdokumetasi.

Material Pemasokan barang kesehatan berasal dari tempat


penjual alat kesehatan yang sudah dijalin sejak
lama sehingga biaya untuk pengadaan barang
sudah mudah.

Informasi Rumah Sakit Umum Sarah Medan belum Penyampaian informasi dilakukan secara lisan
mengoptimalkan sistem komputer karena atau tulisan yaitu melalui poster dan telivisi
fasilitas yang terbatas

102

102

Anda mungkin juga menyukai