Anda di halaman 1dari 17

Pahami SHGB, Prosedur,

Biaya dan Ketentuan Terbaru


2022
oleh Tim Editorial Rumah.com
• Apa Itu HGB?
• Perbedaan SHGB dengan SHM
• Prosedur Mendapatkan HGB
• Biaya Perpanjangan Sertifikat HGB
• Kewajiban Pemilik Sertifikat HGB
Apa Itu HGB?
• Tidak sedikit orang yang menyesal di kemudian hari saat menyadari
adanya masalah sertifikat setelah membeli rumah
• Ketika hendak membeli properti, memang sudah sepatutnya jika Anda
mempelajari terlebih dulu jenis sertifikat yang ditawarkan beserta
kelengkapan surat lainnya
• Apalagi jika Anda tertarik berbisnis properti dengan membangun
gedung, maka Anda wajib mengenal SGHB dan memahami cara
mengurusnya ketika SHGB habis masa berlakunya
• Sesuai namanya, HGB adalah suatu hak yang didapatkan untuk
menggunakan bangunan di atas sebuah lahan yang bukan miliknya
sendiri dalam jangka waktu tertentu
Perbedaan SHGB dengan SHM
• Tentunya SHGB berbeda dengan SHM
• Ini tentunya berbeda dengan pemegang SHGB, yang harus
memperpanjang sertifikat ketika masa berlaku berakhir
• SHGB juga bisa dihentikan jika pemegangnya tidak lagi memenuhi
syarat sehingga harus melepas atau memberikannya kepada orang
lain, atau mengembalikannya kepada negara, pemegang hak
pengelola, atau pemegang hak milik
Prosedur Mendapatkan HGB
• Saat seseorang mau membuka usaha sendiri, biasanya ia akan
mencari tempat—bahkan membangun gedung sendiri di atas tanah
pinjaman
• Berhubung perusahaan tidak diperkenankan memiliki tanah dengan
status Hak Milik, maka Anda dapat mengajukan permohonan Hak
Guna Bangunan
• Jika Anda mengurusnya untuk perseorangan dengan luas tanah tidak
lebih dari 3.000 m2, atau badan hukum dengan luas tanah maksimal
20.000 m2, maka Anda dapat mengurusnya di Kepala Kantor
Pertanahan
1. Siapkan Dokumen-Dokumen yang
Diperlukan
• Bagi perorangan, Anda bisa mempersiapkan dokumen berupa
fotokopi identitas diri yang membuktikan kewarganegaraan Republik
Indonesia, sertifikat, girik, surat kavling, surat-surat bukti pelepasan
hak dan pelunasan tanah dan rumah dan atau tanah yang telah dibeli
dari pemerintah, PPAT, akta pelepasan hak, putusan pengadilan, surat
ukur, gambar situasi dan IMB
• Jangan lupa juga siapkan surat pernyataan pemohon mengenai
jumlah bidang, luas, dan status tanah yang dimiliki pemohon
• Bagi badan hukum, jangan lupa siapkan fotokopi akta dan salinan
surat keputusan penunjukkan
2. Buat Permohonan
• Ajukan permohonan secara tertulis yang ditujukan kepada pihak
berwenang, antara lain Kepala Kantor Pertanahan/Kepala Kanwil
BPN/Kepala BPN sambil membawa dokumen yang diperlukan
• Pihak berwenang tersebut akan melakukan pengecekan kelengkapan
berkas
• Anda pun akan mendapatkan tanda terima berkas permohonan
sesuai formulir yang diisi
3. Pemeriksaan Kelengkapan
• Kelengkapan dan kebenaran data yuridis dan data fisik permohonan
Hak Guna Bangunan akan diperiksa pihak berwenang untuk dilihat
apakah permohonan ini dapat diproses lebih lanjut sesuai UU
• Pihak berwenang akan memerintahkan Kepala Seksi Pengukuran dan
Pendaftaran Tanah untuk melakukan pengukuran jika Anda belum
memiliki surat ukur
4. Pembuatan Risalah Pemeriksaan Tanah
• Kepala Kantor Pertanahan/Kepala Kanwil BPN/Kepala BPN akan
menugaskan Kepala Seksi Hak atas Tanah untuk memeriksa
permohonan hak atas tanah yang sudah terdaftar, dan data yuridis
maupun data fisiknya telah cukup untuk mengambil keputusan yang
dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan Tanah
• Jika data tersebut belum lengkap, maka pihak berwenang akan
meminta pemohon untuk melengkapinya
5. Penerbitan Surat Keputusan
• Setelah mempertimbangkan pendapat Kepala Seksi Hak atas Tanah
atau pejabat yang ditunjuk, Kepala Kantor Pertanahan/Kepala Kanwil
BPN/Kepala BPN akan menerbitkan keputusan pemberian HGB atas
tanah, atau keputusan penolakan disertai alasannya
6. Membayar Uang Pemasukan
• Begitu Kutipan Surat Keputusan Pemberian Hak Guna Bangunan
diterima, maka Anda wajib membayar uang pemasukan kepada
Negara
• Jumlah dan cara pembayarannya ditetapkan dalam keputusan
pemberian haknya
• Berarti Anda wajib tahu info penting seputar PBB lewat video
panduan berikut ini!
7. Pembukuan HGB
• HGB akan dibukukan dalam buku tanah, berdasarkan alat bukti hak
yang ada seperti girik, PPAT, dan lain-lain
• Kepala Kantor Pertanahan bertugas untuk menandatangani buku
tanah tersebut
8. Penerbitan Sertifikat
• Berdasarkan ketentuan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997, akan diterbitkan sertifikat bagi Hak Guna Bangunan yang
sudah didaftar dalam buku tanah
9. Penandatanganan Sertifikat
• Sertifikat akan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan, kecuali
beliau berhalangan maka penandatanganan dilakukan oleh Kepala
Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah
10. Penyerahan Sertifikat
• Sertifikat pun diserahkan kepada pemegang hak atau kuasanya
Biaya Perpanjangan Sertifikat HGB
• Jika mengacu pada Peraturan Pemerintah No.46 tahun 2002, maka
rumus perhitungan biaya perpanjangan sertifikat HGB adalah: jangka
waktu perpanjangan HGB yang diberikan dibagi 30 tahun dikalikan 1%
• Nantinya, jumlah ini akan dikalikan dengan Nilai Perolahan Tanah yang
sudah dikurangi dengan NPT Tidak Kena Uang Pemasukan lalu
dikalikan dengan 50%
• Untuk nilai NPT dan NPTTTKUP bisa dilihat di SPT PBB tanah yang
akan diperpanjang SHGB-nya
Kewajiban Pemilik Sertifikat HGB
• Begitu Anda sudah mengantongi Sertifikat Hak Guna Bangunan, ada
beberapa kewajiban untuk dipenuhi
• Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memelihara tanah dan
bangunan dengan baik, termasuk menjaga kelestarian lingkungan
hidup
• Ketika hak guna bangunan itu habis, misalnya karena jangka waktunya
sudah berakhir dan tidak diperpanjang, Anda pun berkewajiban
menyerahkan tanah tersebut kepada negara, pemegang hak
pengelola, atau pemegang hak milik

Anda mungkin juga menyukai