Anda di halaman 1dari 7

Jual Beli Properti?

Yuk Kenali Hak dan Kewajibannya


Saat hendak melakukan jual beli properti, perlu dipertimbangkan dengan seksama mulai dari lokasi, biaya,
detail tanah, hingga sertifikat. Namun tidak sedikit masyarakat yang belum menyadari bahwa ada hak dan
kewajiban bagi penjual maupun pembeli setelah jual beli dilaksanakan. Nah berikut hak dan kewajiban bagi
penjual dan pembeli dalam jual beli properti, serta apa saja yang perlu dilakukan dalam jual beli properti

Jual beli properti dibuktikan dengan Akta Sebelum penjual dan pembeli menyetujui Penjual juga mempunyai berbagai
Jual Beli tanah dan bangunan (AJB). dan menandatangani AJB, penjual kewajiban diantaranya, melakukan
Sebelum PPAT membuat AJB, penjual dan mempunyai hak untuk memberikan pembangunan rumah sesuai rencana tapak
pembeli harus melengkapi beberapa informasi secara benar, lengkap, dan jelas dan perizinan, menyelesaikan
persyaratan dengan tahapan yang meliputi kepada pembeli meliputi profil penjual, bukti pembangunan rumah secara tepat waktu,
pemeriksaan sertifikat dan STTS PBB oleh kepemilikan, status kepemilikan, detail menginformasikan kemajuan pembangunan
PPAT, persetujuan suami atau istri, biaya properti, harga, biaya yang dibutuhkan, kepada pembeli, menyediakan prasarana,
pajak, pembuatan dan penandatanganan cara pembayaran, bukti pembayaran PPh, sarana, utilitas sesuai perizinan kemudian
AJB, serta proses balik nama di kantor menerima pembayaran rumah, dan hak lain menyerahkan kepada Pemerintah Daerah,
Dasar Hukum: dan kewajiban lain yang diatur sesuai
pertanahan. sesuai kesepakatan.
1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 011/PRT/M/2019
dengan tentang
ketentuan peraturan Sistem Perjanjian
perundang-
Pendahuluan Jual Beli Rumah perundangan dan/atau sesuai kesepakatan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta
Perubahannya.
3. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 2 Tahun 2011 tentang Bea Perolehan Han Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Selain itu, penjual juga mempunyai Selain penjual, pembeli juga mempunyai Penjual juga mempunyai berbagai
kewajiban lain yaitu dengan membayar hak diantaranya memperoleh informasi yang kewajiban diantaranya, melakukan
pajak penghasilan (PPh) sebagai pajak benar, jujur, dan akurat mengenai rumah, pembayaran harga rumah sesuai jumlah
penjual, dengan perhitungan Nilai Jual mengetahui syarat dan ketentuan dalam jual dan jangka waktu yang telah disepakati
Objek Pajak atau Harga Jual x Tarif Pajak beli rumah sebelum melakukan pembayaran dalam PPJB, memenuhi kewajiban
sebesar 2,5%. atas harga rumah, menerima serah terima pembayaran biaya pembuatan akta notaris,
pengikatan jual beli (PPJB) termasuk Bea
rumah pada jangka waktu sesuai dengan
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
yang diperjanjikan, dan hak lain lain yang
(BPHTB) yang timbul dari jual beli rumah,
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan dan kewajiban lain yang diatur sesuai
perundang-perundangan dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
kesepakatan. perundangan dan/atau sesuai kesepakatan.
Tarif BPHTB berdasarkan Perda Kota
Semarang ditetapkan sebesar 5% dan
besarnya NPOPTKP sebesar
Rp60.000.000. Sehingga besarnya BPHTB
sebagai pajak pembeli diperoleh dari
perhitungan Tarif BPHTB x (Nilai Perolehan
Objek Pajak – Nilai Perolehan Objek Pajak
Tidak Kena Pajak)

Sekarang Anda sudah memahami hak dan kewajiban yang harus ditanggung
oleh penjual dan pembeli dalam jual beli properti kan? Jika sudah memahami
hak dan kewajiban dalam jual beli properti, jangan lupa juga untuk membayar
dan melaporkan kewajiban perpajakannya.
Kewajiban penjual:
1. Harus bisa membuktikan sertifikat tanah aslinya benar-benar ada dan tidak dalam
jaminan di bank
2. Membayar sesuai harga yang disepakati dengan pembeli
3. Menjamin bahwa tanah yang dijual tidak sengketa
4. Sertifikat dipastikan atas nama si penjual
5. Membayar pajak penjualan atau PPh
6. Ada surat persetujuan istri/suami untuk menjual tanah tersebut.
7. Apabila transaksi jual beli berupa perumahan, maka penjual wajib menerima jaminan dari
pembeli
Hak penjual:
1. Menerima uang hasil pembelian
2. Menerima jaminan bahwa yang membeli adalah pihak yg berkepentingan langsung , jika
dikuasaka oleh pihak lain maka wajib menerima asli surat kuasa dari pihak yg menunjuk
kuasanya.
Kewajiban pembeli:
1. Membayar sesuai harga kesepakatan;
2. Membayar pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB)
3. wajib membayar PPN dengan tarif 10% dari harga tanah
4. Apabila transaksi jual beli berupa perumahan, makan pemneli wajib memberikan jaminan
kepada penjual
Hak Pembeli:
1. Menerima Asli sertipikat tanah;
2. Menerima Kuasa menjual dan kuasa balik nama setelah pelunasan pembayaran yang
mana di tandai dengan tanda tangan AJB (Akta Jual Beli);

Konsep 1 =

Konsep 2 = IIIIIII
Jual Beli Tanah, Jangan Salah Langkah

Tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui apa saja yang perlu
dilakukan dalam proses jual beli tanah.
Apa saja permasalahan dan anjuran agar tidak merugi dalam jual beli
tanah?

Permasalahan dan Anjuran

Surat tanah atau bukti kepemilikan palsu Luas tanah tak sesuai dengan luas yang
Anda bisa saja menggunakan jasa notaris tertera di sertifikat
untuk menyelesaikan masalah sertifikat atau Bila ternyata Anda menemukan perbedaan
bisa mendatangi langsung kantor Badan ukuran tanah, yang dapat Anda lakukan
Pertanahan Nasional (BPN) untuk adalah memeriksa buku tanah yang
mengecek keaslian sertifikat berdasarkan tersimpan di kantor pertanahan setempat,
peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur yang memuat data fisik dan data yuridis
dan buku tanah atas tanah.
Tanah yang dijual sedang dalam sengketa
Banyak kasus jual beli tanah berujung sengketa
Tanah yang dijual sedang dalam Penjual tanah belum membayar PBB Belum melaksanakan kewajiban
karena tidak adanya kesepakatan dari
sengketa Setiap pemilik properti wajib membayar Perpajakan
suami/istri pemilik. Bila pemilik sudah menikah,
Penjual dan pembeli harus memastikan pajak bumi dan bangunan (PBB) setiap Ketika terjadi kesepakatan jual-beli rumah,
Anda bisa mengecek apakah surat bukti
bahwa tanah yang hendak dinegosiasi tidak tahun untuk mendapatkan surat tanda penjual harus membayar pajak penghasilan
persetujuan suami istri, sudah dilampirkan oleh
dalam sengketa, tidak dijaminkan ke bank, terima setoran PBB. Sebagai pembeli, Anda (PPh) sedangkan pembeli harus membayar
penjual atau belum. Serta fotokopi KTP suami
serta tidak dalam penyitaan. berhak meminta tanda bukti setoran PBB Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
dan istri dan surat menikah.
PPAT nantinya akan memeriksa dan (STTS PBB) pada si penjual. Bangunan (BPHTB). Ketentuan PPh
Jika suami/istri penjual sudah meninggal maka
mencocokkan data antara sertifikat dengan Pasalnya, jika Anda berencana menempati didapatkan dari harga jual dikalikan 2,5
yang penjual harus menyertakan akta
buku tanah yang terdapat di kantor hunian tersebut, PPAT akan memeriksa persen. Sementara, untuk BPHTB didapat
kematian. Dan jika suami istri telah bercerai,
pertanahan. STTS PBB untuk memastikan tanah setelah harga jual dikurangi nilai perolehan
yang harus dilampirkan adalah Surat
tersebut tidak menunggak pembayaran objek tidak kena pajak dan dikalikan 5
Penetapan dan Akta Pembagian Harta
PBB. persen.
Bersama yang menyatakan tanah/bangunan
adalah hak dari penjual dari pengadilan.
Jual Beli Tanah, Jangan Salah Langkah

Tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui apa saja yang perlu
dilakukan dalam proses jual beli tanah.
Apa saja permasalahan dan anjuran agar tidak merugi dalam jual beli
tanah?

Permasalahan Anjuran
Surat tanah atau bukti kepemilikan palsu Pastikan keaslian tanda bukti Bila Penjual sudah menikah
hak atas tanah di Kantor penjualan tanah harus atas
Pertanahan tempat lokasi tanah persetujuan atau tanda tangan
Luas tanah tak sesuai dengan luas yang berada suami atau istri
tertera di sertifikat
Buatlah Akta Jual Beli (AJB) Penjual harus membayar pajak
tanah yang dibuat di Pejabat penghasilan (PPh), pembeli
Tanah yang dijual sedang dalam sengketa
Pembuat Akta Tanah (PPAT) harus membayar Bea Perolehan
yang bertugas di wilayah lokasi Ha katas Tanah dan Bangunan
tanah (BPHTB)

Jika disertai uang muka (akan


dilunasi dalam jangka waktu
tertentu) diperlukan pembuatan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Sumber: (PPJB) di hadapan notaris
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Anda mungkin juga menyukai