“Ini adalah satu-satunya dimana saya yang meminta untuk hadir di kampus, bukan
diundang. Karena saya menganggap bahwa para mahasiswa STAN termasuk para
pengajarnya adalah orang-orang yang begitu penting dalam menentukan masa depan
Indonesia.”
“Lulusan STAN 20 tahun yang lalu dengan STAN hari ini tidak sama ilmunya.
Perekonomian, APBN terus berkembang dan semakin complicated, tantangannya
berbeda dan tidak semua didapat melalui bangku kuliah. Untuk itu ilmu pengetahuan
harus terus dicari dari mana saja. Bandingkan dengan negara-negara maju. Cari tahu
kenapa tanah air Indonesia yang sedemikian hebat tidak bisa membuat rakyatnya
makmur seperti Indonesia yang kita inginkan.”
Untuk disimak bersama...
“Saya ingin mahasiswa STAN menggambarkan generasi muda berkarakter yang
betul-betul haus akan ilmu pengetahuan, informasi dan pemahaman, jangan
pernah hanya menjadi manusia sekedarnya. Isi waktu anda secara bijaksana dan
baik agar menjadi manusia yang punya kemampuan tapi juga punya kepedulian
yang tujuannya untuk kebaikan umat manusia, bukan hanya untuk diri anda
sendiri.”
Sumber : Facebook
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI
Peraturan dan hukum apa saja yang terikat pada penggunaan properti.
Hak dan batasan apa saja yang dapat diterapkan pada properti.
Seberapa nyamankah lokasi dari properti, dan bagaimanakah lingkungannya?
Bagaimana ukuran, bentuk dan kapasitas tanah dari lahan properti? dan tipe bangunan dan
pembangunan apa saja yang mungkin untuk sebuah lahan properti? Bagaimana servis dan
fasilitas penunjang kawasan properti?
SCARCITY/Kelangkaan
a. Konsep ini merujuk pada relativitas tingkat pemasokan properti (supply) yang
dapat memenuhi kebutuhan pembeli potensial.
b. Jika pembeli potensial memiliki banyak pilihan, maka nilai properti cenderung
relatif rendah. Sebaliknya, semakin besar tingkat scarcity- dengan asumsi
memiliki derajat kesamaan dengan properti lain – semakin besar nilai properti.
•Nilai
bukan merupakan fakta tapi lebih merupakan perkiraan
manfaat ekonomi atas barang dan jasa pada suatu waktu
tertentu dalam hubungannya dengan defenisi nilai tertentu.
•BIAYA
adalah sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk
memproduksi sebuah barang.
Contoh:
Akibat adanya lumpur lapindo properti-properti di sekitar areal lumpur
lapindo diperkirakan akan naik akibat adanya pemahaman dimasyarakat
areal sekitar lumpur lapindo dimasa yang akan datang akan menjadi
kompleks pertambangan bila lumpur lapindo sudah selesai, atau justru
sebaliknya.
Rencana pembangunan Ring Road di Makassar membuat harga harga
tanah sepanjang jalur rencana Ring Road naik.
B. PRINSIP PERUBAHAN Principle Of Change)
Perubahan terhadap suatu faktor dapat mempengaruhi nilai suatu
properti. Perubahan tersebut bisa berupa perubahan kebijakan
pemerintah, perubahan lingkungan (misalnya tiba tiba dibangun
tempat pembuangan sampah), pasar, termasuk peraturan
peraturan, zoning (peruntukan) dan pengembangan kota.
Contoh: Membangun Industri di daerah yang jauh dari Bahan Baku Bisa
menyebabkan Nilai dari Properti tersebut Turun akibat pertimbangan
besarnya biaya angkutan untuk bahan mentah.
Nilai
properti dipengaruhi oleh pengaruh luar,
hal ini membuktikan karakteristik dasar dari
properti yang bersifat terbuka.
• Nilai tanah juga kadangkala memiliki Nilai yang lebih utama dibanding Nilai
pengembangan tanah lainnya (bangunan atau lainnya). Penilai sering memisahkan
atau memerlukan pemisahan tanah dan bangunan untuk keperluan tertentu.
Dengan demikian, pemisahan tanah dan bangunan dalam pemahaman Nilai
Pasar yang mempertimbangkan HBU selalu dilihat dari Nilai Properti
menggunakan perbandingan data pasar dikurang indikasi Nilai Pasar tanah
dalam keadaan kosong (HBU), maka diperoleh indikasi Nilai Pasar bangunan
atau pengembangan lainnya yang terikat ke tanah.
Dalam mengestimasi Nilai tanah, Penilai dapat
menggunakan salah satu teknik atau metode sebagai
berikut :
1. Teknik Perbandingan Data Pasar (Sales Comparison).
2. Teknik Pengembangan Lahan (Land Development).
3. Teknik Penyisaan Tanah (Land Residual).
4. Teknik Alokasi (Allocation).
5. Teknik Ekstraksi (Extraction).
6. Metode Sewa Tanah (Land Rent).
1.Teknik Perbandingan Data Pasar (Sales Comparison)
• Pada teknik ini, Nilai tanah melibatkan perbandingan
langsung dari properti yang dinilai dengan bidang tanah
yang sejenis dan sebanding, dimana data aktual untuk
transaksi pasar terakhir tersedia.
• Meskipun data transaksi adalah sangat penting, analisis dari
penawaran dan harga yang ditawarkan untuk bidang tanah
yang sejenis dan sebanding dapat juga digunakan sepanjang
dilakukan penyesuaian seperti halnya data transaksi.
• Data penawaran juga dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik terhadap pasar.
2. Teknik Pengembangan Lahan (Land Development)
• Teknik pengembangan lahan atau dikenal juga dengan subdivision
method, dapat diaplikasikan dalam penilaian tanah yang memiliki
skala luasan yang besar dan sukar memperoleh data pembandingnya.
• Proses ini meliputi proyeksi pengembangan tanah menjadi
sejumlah kapling, membuat analisis pendapatan dari penjualanan
kapling dan biaya yang terkait serta mendiskontokan pendapatan
bersih menjadi indikasi Nilai.
• Teknik ini mungkin dapat diterima dalam beberapa situasi, namun
tergantung kepada sejumlah asumsi yang mungkin sangat sulit untuk
dikaitkan dengan definisi Nilai Pasar.
• Penilai disarankan untuk berhati-hati dalam pembuatan asumsi dan
disarankan untuk membuat pengungkapan secara utuh.
3. Teknik Penyisaan Tanah (Land Residual)
• Teknik penyisaan tanah pada umumnya diperlukan pada bidang tanah yang
relatif luas dengan potensi dapat atau telah dikembangan secara komersial.
• Elemen penentu dalam penghitungannya dilakukan dengan model finansial melalui
pendapatan bersih yang secara hipotesis akan diperoleh dari pengoperasian
properti apabila telah selesai dikembangkan namun pendapatan tersebut
sebelumnya telah dipisahkan/dikurang dengan biaya pengembangan.
• Selanjutnya, pendapatan sisa dianggap sebagai residu untuk tanah dan
dikapitalisasi (diskonto untuk menggunakan proyeksi arus kas) ke dalam indikasi
Nilai saat ini.
• Bila biaya pembangunan telah dianggap biaya bersih atau Nilai saat penilaian, maka
Nilai tersebut akan menjadi pengurang setelah setelah proses kapitalisasi (diskonto)
pendapatan bersih.
• Metode ini terbatas untuk properti penghasil pendapatan dan terutama diterapkan
untuk properti yang relatif baru dimana asumsi yang dibutuhkan lebih sedikit.
4. Teknik alokasi
• Teknik alokasi adalah salah satu teknik penilaian tanah yang juga
menggunakan teknik perbandingan tidak langsung yang mengembangkan
perbandingan (rasio) antara Nilai tanah dan Nilai pengembangan atau bentuk
hubungan lainnya antara komponen properti.
• Hasilnya adalah ukuran yang mengalokasikan harga pasar total terhadap
komponen tanah dan pengembangan untuk tujuan perbandingan.
5. Teknik ekstraksi
• Ekstraksi adalah teknik perbandingan tidak langsung (terkadang disebut
abstraksi).
• Teknik ini menghitung estimasi Nilai dari pengembangan dengan menerapkan
analisis biaya dikurangi depresiasi dan mengekstraksi hasilnya dari harga total
properti pembanding. Residu yang dihasilkan adalah indikasi dari Nilai tanah.
6.Metode sewa tanah
• Jika tanah dapat secara independen menghasilkan pendapatan
sewa, sewa ini dapat dikapitalisasikan ke dalam indikasi Nilai
Pasar apabila data pasar cukup tersedia.
• Bagaimanapun, diperlukan ketelitian untuk menghindari kesalahan
dikarenakan syarat dan kondisi dalam perjanjian sewa tanah yang
tidak merepresentasikan pasar tertentu.
• Sebagai tambahan, karena sewa tanah mungkin dibuat jauh
sebelum tanggal penilaian, tingkat sewa yang dinyatakan di dalam
perjanjian kemungkinan sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini
dan tingkat kapitalisasi pendapatan saat ini mungkin sulit
didapatkan
VI. Penerapan Pendekatan Penilaian
• Tiga pendekatan penilaian dikenal dalam Proses Penilaian; Pendekatan Data
Pasar, Biaya dan Pendapatan. Dalam situasi dimana data transaksi pasar banyak
didapatkan, Pendekatan Biaya menjadi kurang relevan, namun apabila data
pembanding sulit didapatkan maka Pendekatan Biaya menjadi dominan
digunakan. Adalah wajar bagi Penilai untuk mempertimbangkan setiap
pendekatan. Setiap pendekatan didasarkan kepada prinsip substitusi, yang
beranggapan bahwa jika terdapat beberapa komoditas, barang atau jasa
yang serupa, maka yang menawarkan harga terendah akan menarik
permintaan terbesar dan distribusi terluas.
• Dalam pengertian yang sederhana, harga properti yang tercipta di pasar akan
dibatasi oleh harga yang umum dibayarkan untuk properti pesaing di pangsa
pasar yang sama, alternatif keuangan untuk menginvestasikan uang di tempat
yang lain dan biaya untuk membangun properti yang baru atau mengadaptasi
properti tua untuk penggunaan yang serupa dengan properti yang dinilai.
VII. Penerapan Pendekatan Penilaian
• Tiga pendekatan penilaian dikenal dalam Proses Penilaian; Pendekatan Data Pasar,
Biaya dan Pendapatan. Dalam situasi dimana data transaksi pasar banyak
didapatkan, Pendekatan Biaya menjadi kurang relevan, namun apabila data
pembanding sulit didapatkan maka Pendekatan Biaya menjadi dominan digunakan.
Adalah wajar bagi Penilai untuk mempertimbangkan setiap pendekatan. Setiap
pendekatan didasarkan kepada prinsip substitusi, yang beranggapan bahwa jika
terdapat beberapa komoditas, barang atau jasa yang serupa, maka yang
menawarkan harga terendah akan menarik permintaan terbesar dan distribusi
terluas.
• Dalam pengertian yang sederhana, harga properti yang tercipta di pasar akan
dibatasi oleh harga yang umum dibayarkan untuk properti pesaing di pangsa pasar
yang sama, alternatif keuangan untuk menginvestasikan uang di tempat yang lain
dan biaya untuk membangun properti yang baru atau mengadaptasi properti tua
untuk penggunaan yang serupa dengan properti yang dinilai.
Pendekatan Data Pasar
• Pendekatan ini mempertimbangkan penjualan dari properti sejenis atau pengganti
dan data pasar yang terkait, serta menghasilkan estimasi Nilai melalui proses
perbandingan. Pada umumnya, properti yang dinilai (obyek penilaian) dibandingkan
dengan transaksi properti yang sebanding, baik yang telah terjadi maupun properti yang
masih dalam tahap penawaran penjualan dari suatu proses jual beli.
• Setelah data transaksi atau penawaran dikumpulkan dan diverifikasi, satu atau lebih unit
perbandingan dipilih dan dianalisis. Unit perbandingan menggunakan 2 komponen untuk
menghasilkan suatu faktor (misal harga per unit pengukuran atau perbandingan yang
dihasilkan dari pembagian harga penjualan properti dengan pendapatan bersih, yaitu
pengali pendapatan bersih atau years purchase) yang merefleksikan perbedaan secara
tepat diantara properti. Unit perbandingan yang digunakan oleh pembeli dan penjual di
pasar dalam menentukan keputusan pembelian dan penjualan mendapat pembobotan
yang lebih besar.
Pendekatan Data Pasar
• Proses perbandingan dilakukan dengan menggunakan parameter el
Elemen perbandingan adalah karakteristik spesifik dari properti
menyebabkan harga yang dibayarkan untuk properti/real estat berbed
pertimbangan penting dalam pendekatan data pasar. Secara g
perbandingan dapat dibagi dua.
• Kelompok pertama adalah masuk kategori elemen transaksi, meliputi :
⮚ hak atas properti yang dialihkan,
⮚ syarat pembiayaan,
⮚ kondisi penjualan,
⮚ biaya yang dikeluarkan segera setelah pembelian,
⮚ kondisi pasar,
• Kelompok kedua masuk kategori elemen properti, dapat terdiri dari :
⮚ lokasi,
⮚ karakteristik fisik,
⮚ karakteristik ekonomi,
⮚ penggunaan, dan
⮚ komponen selain real estat (non-realty) dari penjualan.
Pendekatan Data Pasar
• Untuk membuat perbandingan langsung antara data
pembanding dengan properti yang dinilai, Penilai harus
mempertimbangkan penyesuaian yang memungkinkan
berdasarkan perbedaan dalam elemen perbandingan.
• Penyesuaian dapat mempersempit perbedaan antara
setiap pembanding dengan properti yang dinilai.
• Penilai menerapkan metode kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk menganalisis perbedaan dan
mengestimasi penyesuaian.
Pendekatan Biaya
• Pendekatan ini mempertimbangkan kemungkinan
bahwa, sebagai substitusi dari pembelian suatu
properti, seseorang dapat membuat properti yang lain,
baik berupa replika dari properti asli atau substitusinya
yang memberikan kegunaan yang sebanding.
• Dalam prakteknya, pendekatan ini juga melibatkan
estimasi depresiasi untuk properti yang lebih tua dan/atau
memiliki keusangan fungsional dimana estimasi biaya baru
secara tidak wajar melampaui harga yang mungkin
dibayarkan untuk properti yang dinilai.
Pendekatan Biaya
• Pendekatan Biaya menghasilkan Nilai dengan mengestimasi biaya untuk
pembelian tanah dan membangun properti baru dengan kegunaan yang sama
atau mengadaptasi properti bekas untuk penggunaan yang sama tanpa biaya
tambahan akibat penundaan.
• Biaya tanah ditambahkan ke total biaya konstruksi. Apabila sesuai, estimasi insentif
kewirausahaan (entrepreneurial profit), atau keuntungan/kerugian pengembang,
biasanya ditambahkan ke biaya konstruksi. Untuk properti bekas atau yang lebih tua,
beberapa biaya untuk berbagai bentuk depresiasi yang terjadi (penyusutan fisik;
keusangan fungsional dan teknis; dan keusangan ekonomi/eksternal) dikurangkan
untuk mengestimasikan harga yang mendekati indikasi Nilai Pasar.
• Tergantung kepada sejauh mana data pasar tersedia untuk penghitungannya,
Pendekatan Biaya mungkin menghasilkan indikasi Nilai Pasar. Pendekatan Biaya
sangat berguna dalam mengestimasi Nilai Pasar dari konstruksi yang
direncanakan, properti khusus, dan properti lainnya yang tidak secara sering
dipertukarkan di pasar.
Pendekatan Pendapatan
• Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan (income) dan biaya
operasional yang berhubungan dengan properti yang dinilai dan
mengestimasikan Nilai melalui proses kapitalisasi. Kapitalisasi menghubungkan
pendapatan (biasanya merupakan pendapatan bersih) dengan suatu definisi jenis
Nilai melalui konversi pendapatan menjadi estimasi Nilai. Proses ini mungkin
menggunakan kapitalisasi langsung (dikenal dengan tingkat kapitalisasi) atau
dapat juga menggunakan proses tidak langsung yang dikenal dengan model arus
kas bersih terdiskonto (discounted cash flow/DCF).
• Kapitalisasi langsung menerapkan tingkat kapitalisasi total (overall rate) atau
tingkat balikan atas semua risiko (yield all risk) yang bila dibagi dari pendapatan
bersih operasional yang stabil, menghasilkan indikasi Nilai. Kapitalisasi
langsung digunakan terutama untuk pasar dengan data pasar yang banyak.
Model Discounted Cash Flow (yield capitalisation) mempertimbangkan Nilai
uang dalam waktu, dan diterapkan menjadi barisan pendapatan operasional
bersih untuk periode tahunan.
VIII. Rekonsiliasi Indikasi Nilai
• Penilai dapat menggunakan pendekatan penilaian lebih dari satu,
sepanjang data yang tersedia memadai dan dapat diandalkan.
• Bila pendekatan yang digunakan lebih dari satu, maka Penilai
harus memberikan kesimpulan Nilai dengan jalan rekonsiliasi.
• Rekonsiliasi dapat dilakukan sesuai pemahaman dan keyakinan Penilai
atas kesimpulan yang diambil.
• Salah satu teknik - selain memilih salah satu indikasi Nilai yang
diyakini - rekonsiliasi yang dapat digunakan adalah teknik
pembobotan rata-rata (weighted average).
• Hasil rekonsiliasi akan memberikan kesimpulan penilaian dalam
bentuk Nilai yang diinginkan.
IX. Pelaporan Penilaian
• Proses terakhir dari pelaksanaan penilaian adalah
penyusunan laporan penilaian.
• Laporan penilaian disusun sesuai dengan bentuk
dan sifat laporan. Laporan penilaian dapat
terdiri dari laporan lengkap (narrative) dan
laporan berbentuk ringkas (short form report).
• Pemilihan bentuk laporan tersebut disesuaikan
kebutuhan pemberi tugas dan syarat penugasan.
Ringkasan Proses Penilaian
Selamat Belajar