Sebagai sebuah ilmu pengetahuan (science) penilaian didasarkan pada analisis dan kajian terhadap antara lain
keadaan perekonomian, karakteristik investasi, perhitungan matematika, tehnologi bangunan. Sedangkan sebagai
sebuah seni (art) dalam membuat kesimpulan nilai, penilaian banyak dipengaruhi oleh opini yang dibuat oleh penilai
sendiri setelah menganalisis faktor yang mempengaruhi nilai tersebut.
Penilai, sebagai mana yang didefinisikan dalam Standard Penilai Indonesia (SPI) adalah orang perseorangan yang
melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan keahlian dan profesionalisme yang dimiliki dan menjadi anggota asosiasi
profesi penilai yang diakui oleh Pemerintah serta mengacu kepada Standard Penilaian Indonesia (SPI), Kode Etik
Penilai Indonesia (KEPI), dan standart keahlian lainnya yang terkait dengan kegiatan penilaian. Nilai sebagai
kesimpulan dari proses penilaian adalah merupakan suatu harapan keuntungan yang diperoleh atas kepemilikan suatu
property.
Nilai (value) didefinisikan sebagai sejumlah uang yang “sepatutnya” diterima oleh penjual dan dibayarkan oleh
pembeli pada kondisi pasar wajar. Harga (price) adalah sejumlah uang yang disepakati (yang terjadi) antara penjual
dan pembeli atas satu transaksi. Jadi Nilai adalah apa yang sepatutnya diterima (masih berupa harapan) sedangkan
harga adalah apa/berapa yang telah disepakati (riil yang terjadi pada sebuah transaksi).
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa nilai bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah dari harga, namun bisa juga
nilai dan harga pada satu saat tertentu sama. Hal ini sangat tergantung dari kondisi pada saat transaksi . Nilai akan
lebih tinggi dari harga ketika penjual tidak banyak mempunyai opsi. Demikian sebaliknya Nilai akan lebih rendah dari
harga apabila pembeli tidak banyak mempunyai opsi pada saat transaksi. Nilai dan harga akan sama apabila transaksi
terjadi pada kondisi pasar wajar, artinya antara pembeli dan penjual memenuhi syarat :
3. Terdapat waktu yang cukup antara penjual dan pembeli untuk melakukan negosiasi
PENILAIAN PROPERTI - TKS-3702
4. Pasar dalam keadaan terbuka, dalam arti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk ikut bertransaksi
Nilai pasar wajar adalah nilai yang diperoleh dari transaksi yang terjadi pada kondisi pasar wajar, artinya transaksi
terjadi dimana antara pejual dan pembeli dapat memenuhi kondisi pasar wajar.
Nilai modal adalah nilai yang ditetapkan untuk memperoleh atau mendapatkan hak atas kepemilikan suatu harta atau
benda
Nilai penjualan adalah suatu nilai yang ditetapkan oleh penjual atas kepemilikan suatu property apabila property
tersebut akan dijual
Nilai potensi adalah nilai yang ditetapkan atas suatu property berdasarkan pada potensi pendapatan yang mungkin
diperoleh dimasa yang akan datang atas kepemilikan property tersebut saat ini
Nilai spekulasi adalah nilai yang ditetapkan atas kepemilikan suatu property berdasarkan pada ramalan pada masa
yang akan datang
Nilai penggunaan adalah nilai yang ditetapkan atas suatu property yang didasarkan pada keperluan dalam
menggunakan property tersebut
Nilai sentimental nilai yang ditetapkan atas kepemilikan suatu property yang sangat berat untuk melepaskannya
karena sangat sayang terhadap property tersebut
Nilai yang ditetapkan atas kepemilikan suatu property pada saat tidak dapat dipergunakan kembali/tidak sesuai
fungsinya
Nilai jual paksa adalah nilai yang ditetapkan atas kepemilikan suatu property pada saat property tersebut dijual secara
paksa, seperti lelang. Biasanya nilainya akan lebih rendah dari nilai pasar wajar.
Nilai buku adalah nilai suatu property berdasarkan pada catatan pembukuan setelah dikurangi dengan penyusutan
yang ditujukan utnuk tujuan akuntansi atau perpajakan
1. Demand (permintaan)
Suatu property akan mempunyai nilai apabila ada permintaan atas property tersebut. Dalam analisis demand meliputi
:
pertumbuhan kota (city growth) berkaitan dengan jumlah populasi, pendapatan penduduk dan kemampuan
penduduk secara finansial yang dapat mempengaruhi pasar (market area)
pembeli potensial berkaitan dengan preferensi, selera dan ekspektasi mereka (potensial market)
ketersediaan sumber dana yang bisa diakses oleh masyarakat (mortgage availability)
Berdasarkan atas analisis demand tersebut, maka akan dapat diketahui besarnya effective demand, yang nantinya
akan dapat menentukan besarnya pembeli potensial dalam suatu area pasar. Untuk mendapatkan data yang valid
dalam menganalisis demand tidak cukup hanya berdasarkan pada secondary data, namun harus dilakukan riset pasar
sehingga diperoleh data primer.
2. Utility (manfaat)
Utility berkaitan dengan manfaat/keuntungan yang dapat diperoleh oleh seseorang atas kepemilikan suatu property.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis yang berkaitan dengan utility antara lain :
Hukum dan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan penggunaan property
Berkaitan dengan fisik seperti ukuran, bentuk, pajang, lebar depan, topografi, serta zoning
3. Scarcity (kelangkaan)
Suatu property umumnya akan memiliki nilai yang semakin tinggi jika semakin langka property tersebut. Analisis
scarcity berkaitan dengan supply dipasar atau besarnya substitusi yang tersedia. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam analisis scarcity antara lain :
Suplier, berkaitan dengan keberadaan jumlah serta kemampuan suplier untuk mensupply property tersebut
Kompetitor, berkaitan dengan keberadaan kompetitor serta kemampuannya untuk mensupply substitusi dari
property sejenis
Selain berkaitan dengan dapat atau tidaknya suatu property untuk dipindahtangankan, analisis transferbility juga
sangat berkaitan dengan proses dalam transfer tersebut. Proses transfer atas suatu property meliputi proses
marketing, negotiating, and closing. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui berapa nilai yang diinginkan atas suatu
property oleh penjual maupun pembeli. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis ini adalah :
Jenis transfer
Biaya transaksi
Keempat ciri tersebut diatas (sering disingkat D U S T) keberadaanya bersifat komulatif, artinya untuk dapat
mempunyai nilai suatu properti harus memenuhi keempat ciri tersebut secara bersama-sama. Secara matematis dapat
diformulasikan sbb :
V = f (D, U, S, T)
D : adalah permintaan
S : adalah scarcity
T : adalah transperbility
Nilai adalah merupakan harapan keuntungan yang diperoleh pada masa yang akan datang atas kepemilikan property
saat ini. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya nilai suatu property sangat tergantung
dari harapan yang dapat diperoleh dimasa mendatang jika membeli property tersebut saat ini. Harapan yang dimiliki
oleh penjual serta calon pembeli ini akan sangat mempengaruhi nilai pasar dari property tersebut.
Semakin banyak tersedia barang atau jasa sejenis yang mempunyai manfaat yang sama, maka barang atau jasa yang
harganya paling rendah yang akan paling banyak diminati.
Dalam dunia nyata segala sesuatu umunya bersifat dinamis, artinya akan selalu mengalami perubahan dari waktu
kewaktu. Demikian juga dengan kepentingan dan harapan yang dapat diperoleh atas suatu property. Perubahan
tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap nilai property. Berdasarkan pada kenyataan tersebut maka dalam
membuat satu kesimpulan nilai dari sebuah proses penilaian dibutuhkan satu tanggal tertentu sebagai tanggal
penilaian.
Dalam kondisi pasar terbuka, kompetisi/persaingan akan semakin tinggi untuk sektor yang dapat memberikan
keuntungan yang lebih tinggi. Demikian juga pada sektor property, yang akhirnya akan berpengaruh pada tingkat
keuntungan dari para pihak.
Harga adalah merupakan fungsi dari permintaan dan penawaran. Nilai suatu property juga sangat dipengaruhi oleh
interaksi dari permintaan dan penawaran. Semakin tinggi penawaran suatu property dalam kondisi permintaan tetap
maka harga akan cenderung turun, demikian sebaliknya semakin tinggi permintaan dalam kondisi penawaran tetap
maka harga akan meningkat pula. Hal ini yang mempengaruhi kenapa harga tanah cenderung selalu meningkat.
Hal ini berkaitan dengan seberapa besar pengaruh dari satu bagian dari property terhadap keseluruhan nilai property
tersebut. Atau sebaliknya seberapa besar pengurangan nilai suatu property secara keseluruhan bila bagian dari
property tersebut tidak ada atau dianggap tidak ada.
Prinsip pengembalian modal yang bertambah dan berkurang (the principle of increasing and
decreasing return)
Prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik (the principle of the highest and best use)
Suatu property akan mempunyai nilai yang maksimal apabila atas penggunaan property tersebut dapat memberikan
harapan keuntungan yang maksimal. Faktor yang dominan berpengaruh dalam hal ini adalah secara fisik
memungkinkan, didukung oleh aturan perizinan, serta secara finansial memungkinkan untuk memperoleh keuntungan
saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Jual beli
Agunan
Asuransi
Faktor fisik
Faktor fisik disini yaitu berkaitan dengan kondisi/keadaan yang melekat pada fisik dari objek yang dinilai seperti
bentuk, ukuran dll
Faktor Lokasi/lingkungan
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap nilai adalah faktor pemintaan dan penawaran
Faktor Hukum
1. Pendekatan Data Pasar atau pendekatan perbandingan penjualan (sales/market data approach)
Penilaian dengan pendekatan ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai dari objek yang akan dinilai dengan
objek lain yang sejenis dan telah diketahui harga pasarnya. Analisis penentuan nilai dilakukan dengan mengukur
tingkat kesamaan dan perbedaan dari objek yang dinilai dengan data pembanding, untuk mengetahui besarnya
penyesuaian (adjusment) yang harus diberikan.
Setelah semua faktor yang dianalisis diketahui besarnya penyesaian yang diberikan maka akan dapat disimpulkan
nilai dari bjek yang dinilai.
Berkaitan dengan faktor ekonomi seperti kondisi pasar, waktu, jenis transaksi
Penilaian dengan pendekatan pendapatan didasarkan pada tingkat keuntungan yang dapat hasilkan oleh property
tersebut saat ini dan masa yang akan datang.
Nilai dari objek yang dinilai ditentukan dengan mengkapitalisasikan pendapatan bersih yang diperoleh property
tersebut dengan satu tingkat kapitalisasi tertentu.
Nilai suatu objek/property ditentukan dengan menghitung jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membangun baru
(production cost new ) atau biaya penggantian baru (reproduction cost new) dikurangi dengan penyusutan yang
terjadi.
X. Rekonsiliasi nilai