Anda di halaman 1dari 36

Pengenalan PENILAIAN

DAN KONSEP NILAI


(Pertemuan 1)
Pengajar :

Politeknik Keuangan Negara STAN


2020
Penilaian Prestasi Mahasiswa

• Termasuk Rumpun Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)  Lulus jika tidak
memperoleh nilai D
• Range Nilai:
• A (86,00-100)
• A- (80,00-85,99)
• B+ (75,00-79,99
• B (70,00-74,99)
• B- (66,00-69,99)
• C+ (61,00-65,99)
• C (56,00-60,99)
• D (41,00-55,99)
• E (0-40,99)
Penilaian Prestasi Mahasiswa

• Komposisi Nilai (100%)


• UTS : UAS : Aktivitas  35% : 35% : 30%
• Aktivitas :
 Kehadiran (10%)
 Partisipasi (20%)
 Kuis (40%)
 Tugas (Pribadi dan Kelompok) (30%)
Literatur
Literatur
Brainstorming
Berapa …….

HARGA?
BIAYA?

NILAI ??
Biaya, Harga dan Nilai
• Harga adalah sejumlah uang yang diminta, ditawarkan atau
dibayar untuk suatu aset. Karena kemampuan keuangan,
motivasi atau kepentingan khusus dari pembeli atau penjual,
harga yang dibayarkan mungkin berbeda dengan nilai dari aset
tersebut berdasarkan anggapan pihak lain.

• Biaya adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh


atau menciptakan suatu aset. Ketika aset telah diperoleh atau
diciptakan, biaya merupakan suatu fakta. Harga berhubungan
dengan biaya, karena harga yang dibayar untuk suatu aset
menjadi biaya bagi pembeli.

• Nilai adalah suatu opini dari manfaat ekonomi atas kepemilikan


aset, atau harga yang paling mungkin dibayarkan untuk suatu
aset dalam pertukaran, sehingga nilai bukan merupakan fakta.

8
PENGERTIAN NILAI

◦ Nilai adalah konsep ekonomi yang merujuk pada harga yang sangat mungkin
disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa yang tersedia
untuk dibeli.
◦ Nilai adalah apa yang “sepatutnya” dibayar oleh seorang pembeli atau diterima
oleh penjual dalam sebuah transaksi dan harga adalah apa yang akhirnya disetujui
◦ Nilai bukan merupakan fakta, tetapi lebih merupakan harga yang sangat mungkin
dibayarkan untuk barang atau jasa pada waktu tertentu sesuai dengan definisi
tertentu dari nilai.
◦ Nilai menyatu dalam suatu istilah yang lebih spesifik, misal : nilai pasar, nilai
guna, nilai tukar, dll

9
Pengertian Penilaian

The Dictionary of Real Estate Appraisal

• The act or process of estimatimating value

Kennet M Lusht (Real Estate Valuation)

• An appraisal is an estimate of value

Standard Penilaian Indonesia 2018

• Penilaian adalah proses pekerjaan seorang Penilai dalam


memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi pada
saat tertentu
PENGERTIAN
PENILAIAN
12

Penilaian adalah gabungan antara ilmu pengetahuan dan


seni dalam mengestimasi nilai dari sebuah kepentingan
yang terdapat dalam suatu properti bagi tujuan tertentu
dan pada waktu yang telah ditetapkan serta dengan
mempertimbangkan segala karakteristik yang ada pada
properti tersebut termasuk jenis-jenis investasi yang ada di
pasaran
Pengertian properti di atas meliputi pengertian terhadap
real estate, real property, dan personal property
Penilaian

Proses Estimasi Nilai

Analisis Dapat
Metodologi dipertanggungjawabkan
Data Laporan

Penilai Kompeten
(KSA)

12
Appraisal vs Valuation
• Didalam kamus Appraisal, diartikan sebagai penilaian atau penaksiran,
demikian juga Valuation diartikan sebagai penilaian atau penaksiran.
Jadi Appraisal dan Valuation, adalah sama artinya. Istilah Appraisal dan
Appraiser lebih banyak dipergunakan di Amerika Serikat, sedangkan
Istilah Valuation dan Valuers biasa dipakai di lnggris dan negara
anggota persemakmuran (Commonwealth Countries).

• Dari beberapa definisi yang ada dapat digarisbawahi mengenai


penilaian adalah:
• Penilaian merupakan sebuah opini (an opinion bukan judgment);
• Penilaian juga merupakan suatu estimasi nilai (an estimated value)
• Dilakukan pada hari yang ditentukan (as of specific date)
• Berdasarkan kepada hasil analisis atas data pasar yang relevan
(based on analysis of relevan market information).
PENGGOLONGAN PROPERTI
• Tanah/Bangunan
Tangible Real Estate • Land and Other
Real Properti Improvement (LOI)

Intangible Bundle of Right • UU No. 5/1960.


& Benefit • UU No. 20/2011

• Machine & Equipment


Tangible • Fixture & Furniture
• Moveable assets

Personal Properti Surat Berharga

PROPERTI Intangible • Goodwill


• Hak Paten
• Franchises
• Merek Dagang (Trade
Mark)
• Hak Cipta (copyright)
Perusahaan Kegiatan di bidang komersial, industri, jasa,
atau investasi (aktivitas ekonomi)

Hak Kepemilikan Instrumen investasi yang dijamin dengan


Finansial real estat
KONSEP PROPERTI

Real
• Properti adalah
konsep hukum
• Meliputi tanah dan Properti
yang mencakup bangunan itu sen-diri,
kepentingan, hak segala benda yang
dan manfaat yang
Pengertian real properti
secara alami-ah
berkaitan dengan terdapat di atas tanah merupakan penguasaan
suatu dan melekat pada yuridis atas tanah yang
kepemilikan. mencakup semua hak
tanah, seperti
bangunan dan ben-tuk atas tanah, semua
pengembangan kepentingan dan manfaat
Pengertian lainnya. yang berkaitan dengan
Properti kepemilikan real estat.
Real
Estate
Standar Penilaian Indonesia
Personal Properti

 merujuk kepada hak kepemilikan atas suatu benda bergerak di


dalam bagian-bagian benda selain dari Real Estate (tanah dan
bangunan secara fisik). Benda-benda selain tersebut dapat
berwujud (tangible), misalnya harta bergerak atau tidak
berwujud (intangible), misalnya utang-piutang, goodwill, dan
hak paten.
 Personal Properti antara lain dapat berupa: kulkas, mobil, peralatan
kantor dan sebagainya.
 Personal properti bukan merupakan bagian dari Real Properti.
 Namun untuk mesin dan peralatan yang dibangun atau dipasang
permanen pada struktur bangunan dapat diperhitungkan sebagai
Real Properti, hak atas peralatan dapat disatukan dengan hak ruang
atau bangunan sebagai Real Properti, contoh mesin AC.
Aset Tak Berwujud

 Aset Tak Berwujud secara sederhana dapat


dikatakan sebagai kelompok aset selain Aset
Berwujud, yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi pendapatan dari
pemilik ATB tersebut.
 Aset Tak Berwujud bersifat unik dan memiliki
karakteristik tertentu, dan jarang diperjualbelikan
secara bebas/umum, sehingga tidak mudah untuk
menemukan data pembanding, seperti royalti, paten,
nama pelanggan, dan lain sebagainya.
Manfaat Penilaian
 Appraisal berguna bagi Lembaga Keuangan sebagai nilai data suatu objek
jaminan dari sejumlah uang yang mereka pinjamkan. Selain itu untuk
estimasi nilai pajak, asuransi, pendapatan dan lain-lain.

 Beberapa alasan yang menyebabkan dilakukannya Appraisal, antara lain :


 Property Taxes atau Taxes Matters (masalah perpajakan). Appraisal
digunakan oleh pemerintah setempat untuk mengetahui nilai pasar dari
properti untuk menetapkan pajak.
 Loan Purpose.
 Finacing and Credits. Kegiatan pendanaan dan pinjam-meminjam yang
dilakukan oleh lembaga Keuangan memerlukan jaminan. Oleh karena
itu untuk menentukan besarnya nilai jaminan tersebut digunakan
Appraisal.
 Transfer of ownership (Perpindahan Kepemilikan)
 Investment an Decision Making (Konsultasi Investasi dan
Pengambilan Keputusan Investasi).
 Others Purpose. Hal lain-lain yang menggunakan jasa Appraisal adalah
penilaian asset untuk aplikasi permanent resident, kompensasi dari
penyitaan atau permasalahan sengketa hukum, dan lain-lain.
Tujuan Penilaian

 Tujuan utama dari penilaian adalah


perkiraan yang biasa disebut
nilai pasar atau market value.

 Nilai pasar didefinisikan sebagai


probabilitas utama harga jual
properti yang bersaing dalam pasar
terbuka.
Tujuan Penilaian

1. Pemilik ingin menjual properti.


2. Pemilik ingin mengetahui berapa nilai dari properti.
3. Pembeli ingin menaksir nilai properti.
4. Pemegang saham ingin mengetahui proporsi kepemilikan
saham atas asset/ properti secara keseluruhan.
5. Penilaian asset properti untuk sebuah perusahaan.
6. Nilai ganti untuk asuransi.
7. Kerugian akibat penggusuran properti oleh pemerintah.
8. Pembagian warisan.
9. Kredit.
10. Pembangunan Tanah.
11. Penilaian Statuta untuk penentuan PPh, NJOP-PBB dan NPOP-
BPHTB.
Referensi: “Konsep Dasar Penilaian Properti” edisi pertama oleh
Dra. Wahyu Hidayati, M.Si dan Budi Harjanto, Adv. BEM., M.Si
Profesi Penilai di Indonesia

1. Penilai Publik
2. Penilai Pemerintah
3. Penilai Pajak
Penilai Publik

PMK Nomor 101/PMK.01/2014 terkait Penilai Publik

 Penilai: seseorang yang memiliki kompetensi dalam


melakukan kegiatan Penilaian, yang sekurang-
kurang- nya telah lulus pendidikan awal penilaian.

 Penilaian: proses pekerjaan untuk memberikan opini


tertulis atas nilai ekonomi suatu objek penilaian sesuai
dengan SPI.

 Penilai Publik adalah Penilai yang telah memperoleh izin


dari Menteri untuk memberikan jasa penilaian
Penilai Publik
Di Indonesia
1976 berdiri API (Asosiasi Penilai Indonesia)
1979 berdiri GAPINDO (Gabungan Profesi Penilai Indonesia)
menjadi GAPPI 1980
1980 berdiri MAPPI sampai sekarang

Di Amerika dikenal APPRAISER


USA : - SREA (Society of Real Estate Appraisers)
- AIREA (American Institute of Real Estate Appraiser)
- ASA (American Society of Appraiser)
Di Inggris / negara persemakmuran dikenal VALUER
Inggris:
- RICS (Royal Institution of Chartered Surveyor)
- RVA (Rating Valuation Association)
Di Australia:
- AIVLE (Australia Institute of Valuers and Land Economy)
- Saat ini berubah menjadi API (Australian Property Institute)
Penilai Publik

Klasifikasi:
a. Penilaian Properti Sederhana;
b. Penilaian Properti;
c. Penilaian Bisnis.

Asosiasi : MAPPI
(Masyarakat Profesi Penilai Indonesia)
Standar Penilaian dan
Kode Etik Penilaian Indonesia

 KEPI singkatan dari Kode Etik Penilai Indonesia,


merupakan landasan moral bagi Penilai di Indonesia.

 SPI singkatan dari Standar Penilaian Indonesia,


merupakan panduan praktek penilaian bagi Penilai di
Indonesia.

 KEPI & SPI Edisi VII-2018 merupakan penyempurnaan


terakhir dari KEPI dan SPI terdahulu.
Standar Penilaian dan
Kode Etik Penilaian Indonesia
 KEPI dan SPI merujuk kepada International Valuation
Standards 2013, serta menggunakan referensi dari
standar-standar penilaian lainnya di dunia, yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Penilaian
di Indonesia.

 Dari sisi Pemerintah maupun lembaga terkait lainnya,


KEPI dan SPI ini dapat menjadi acuan dalam
melaksanakan pengawasan dan pengembangan
profesi Penilai di Indonesia.

 Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK)


Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik
Indonesia sebagai instansi pembina profesi Penilai di
Indonesia.
Standar Penilaian dan
Kode Etik Penilaian Indonesia

 MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia) atau ISA


(Indonesian Society of Appraisers) adalah Asosiasi Profesi
di Indonesia yang khususnya mewadahi Profesional yang
berkecimpung dalam Profesi Penilai.

 GAPPI (Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia)


merupakan organisasi perusahaan-perusahaan penilai di
Indonesia.

 MAPPI dan GAPPI membentuk Komite Penyusun Standar


Penilaian Indonesia (KPSPI) yang bertugas menyusun
draft standar baru atau merevisi draft standar yang lama
sesuai dengan sifat dinamis standar yang terus menyesuaikan
diri dengan berbagai perubahan yang terjadi di pasar.
Penilai di Lembaga Pemerintah

Keberadaan:
Penilai BPN
Penilai Pajak di DJP  Penilai dan Asisten Penilai
Penilai Pemerintah di DJKN
Ke depan: Pemerintah Daerah

Peraturan:
 PerMenPan RB No. 18/2016: Jabatan Fungsional Penilai
Pemerintah
 PerMenPan RB No. 11/2018: Jabatan Funsional Penilai
Pajak
 PerMenPan RB No. 12/2018: Jabatan Funsional Asisten
Penilai Pajak
 Permendagri 21/2018: Penilai BMD
Penilai Pemerintah (DJKN)

Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah termasuk dalam rumpun asisten


profesional yang berhubungan dengan keuangan dan penjualan.

Jenjang Penilai Pemerintah:


a. Penilai Pemerintah Pertama/Ahli Pertama;
b. Penilai Pemerintah Muda/Ahli Muda;
c. Penilai Pemerintah Madya/Ahli Madya;
d. Penilai Pemerintah Utama/Ahli Utama

 Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah adalah


Kementerian Keuangan.
 Pelaksanaan tugas Instansi Pembina oleh Direktorat Jenderal yang
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang penilaian.
 Penilai Pemerintah wajib menjadi anggota organisasi profesi Jabatan
Fungsional Penilai Pemerintah.
Penilai Pajak (DJP)

 Pejabat Fungsional Penilai Pajak yang selanjutnya disebut Penilai


Pajak adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak untuk melakukan Penilaian dan/atau Pemetaan yang mempunyai
kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya
mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan
teknik analisis di bidang Penilaian dan/atau Pemetaan.

 Pejabat Fungsional Asisten Penilai Pajak yang selanjutnya disebut


Asisten Penilai Pajak adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melakukan Penilaian dan/atau Pemetaan
yang mempunyai kualifikasi teknis yang pelaksanaan tugas dan
fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis, prosedur
kerja, dan teknik analisis di bidang Penilaian dan/atau Pemetaan.
Penilai Pajak (DJP)

 Penilaian adalah serangkaian kegiatan dalam rangka menentukan


nilai tertentu atas objek penilaian pada saat tertentu yang dilaksana-
kan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
penilaian dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan, termasuk analisis
kewajaran usaha.

 Pemetaan adalah kegiatan untuk memperoleh, mengumpulkan,


melengkapi, dan menatausahakan, data Objek Pajak dan/atau
Subjek Pajak atau Wajib Pajak untuk menghasilkan informasi
geografis terkait Objek Pajak dan Wajib Pajak untuk keperluan
administrasi perpajakan.
Penilai Pajak (DJP)

Jenjang Jabatan Fungsional Penilai Pajak dari jenjang terendah


sampai jenjang tertinggi,terdiri atas:
a. Penilai Pajak Ahli Pertama;
b. Penilai Pajak Ahli Muda; dan
c. Penilai Pajak Ahli Madya.

Jenjang Jabatan Fungsional Asisten Penilai Pajak dari jenjang


terendah sampai jenjang yang tertinggi, terdiri atas:
a. Asisten Penilai Pajak Terampil;
b. Asisten Penilai Pajak Mahir; dan
c. Asisten Penilai Pajak Penyelia.
Penilai Pajak (DJP)

 Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penilai Pajak adalah


Kementerian Keuangan.

 Penilai Pajak wajib wajib menjadi anggota organisasi


profesi Jabatan Fungsional Penilai Pajak.

 Asisten Penilai Pajak wajib menjadi anggota organisasi


profesi Jabatan Fungsional Asisten Penilai Pajak.
Prospek Profesi Penilai

Penilaian merupakan unsur penting dalam operasional


kehidupan masyarakat modern. Bidang-bidang kegiatan
lain yang memerlukan dukungan jasa penilaian, seperti :
a. Studi kelayakan;
b. Aplikasi untuk sektor keuangan;
c. Pajak properti (PBB);
d. Biaya transaksi properti;
e. Laporan perusahaan;
f. Prospektus investasi;
g. Tarif pengembangan kondominium;
h. Prosedur kebangkrutan/likuidasi;
i. Ganti rugi pembebasan properti;
j. Sengketa hukum atas properti; dan
k. Manajemen aset yang efisien.
Terima Kasih
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai