Dipertimbangkan Dalam
Penilaian Properti Untuk
Kepentingan Pasar Modal
Tinjauan Terhadap Properti Strata
dan Kawasan Pergudangan
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)
Disusun: Hamid Yusuf Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia (KPSPI)
Pendahuluan
Landasan Materi
Penilai harus memastikan kewajiban mengikat lainnya yang diatur dalam ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku dalam hubungannya dengan praktek penilaian
POJK 28/2021 vs SPI 103
POJK Nomor 28/POJK.04/2021 SPI 103
1 dasar Nilai yang akan digunakan Status Penilai
2 sifat dan tujuan Penugasan Penilaian Profesional Pemberi Tugas
3 hak dan kewajiban pemberi tugas Ö Pengguna Laporan
4 hak dan kewajiban Penilai Properti Ö Objek Penilaian dan Kepemilikan
5 Asumsi awal yang dapat digunakan dan kondisi Mata Uang Ö
pembatas
6 jenis dan penggunaan laporan yang akan diterbitkan Ö Maksud dan Tujuan Penilaian
7 dasar penghitungan imbalan jasa Penilai Properti Ö Dasar Nilai
8 Tanggal Penilaian Ö
9 Tingkat Kedalaman Investigasi Ö
10 Sifat Informasi Ö
11 Asumsi dan Asumsi Khusus
12 Persetujuan atas persetujuan untuk publikasi Ö
13 Berpedoman Kepada SPI Ö
14 Laporan Penilaian Ö
15 Batasan Tanggung Jawab Ö
16 Penyediaan Surat Representasi Ö
17 Biaya Jasa Penilaian
Properti Menurut SPI
• Tanah ü Strata Title
Real Properti • Bangunan
ü Kawasan Pergudangan
• Sarana Pelengkap
Objek Penilaian
• Mesin dan Peralatan
• Fixture & Furniture
Personal • Jewel & Antique
Preoperti • Kendaraan Bermotor
• Surat Berharga
PROPERTI
Hak Kepemilikan
• Aset Kredit, BOT, Hak Sewa
Finansial
Hal-Hal yang Perlu Diketahui (SPI 300)
Hak kepentingan real properti meliputi hak kepemilikan, kontrol, penggunaan atau penguasaan
atas tanah dan bangunan. Terdapat 3 (tiga) jenis hak yang mendasar:
1. Hak superior atas tanah. Pemilik hak ini memiliki hak absolut atas kepemilikan dan kontrol
atas tanah dan bangunan di atasnya yang bersifat permanen (perpertuity) yang diatasnya
dapat dibebani hak subordinasi dan restriksi/pembatasan yang berasal dari peraturan
perundangan. Misalnya hak atas tanah seperti SHM;
2. Hak subordinasi yang memberikan pemiliknya hak kepemilikan eksklusif dan kontrol atas
sebidang tanah atau bangunan untuk periode waktu tertentu, seperti terdapat dalam
perjanjian kontrak sewa jangka panjang, sebagai contoh HGB, Hak Pakai, HGU atau pelekatan
HGB di atas tanah SHM;
3. Hak untuk menggunakan tanah atau bangunan tapi tanpa hak kepemilikan eksklusif atau
kontrol, misalnya hak untuk melewati tanah atau menggunakannya untuk aktivitas tertentu
(right of way).
Contoh: Properti Strata atau Kawasan Perdagangan dengan Hak Kepemilikan HGB atas HPL
Hal-Hal yang Perlu Diketahui (SPI 300)
• Hak real properti dapat dimiliki lebih dari satu pihak, dimana hak masing-masing pihak berasal dari
pembagian hak keseluruhan. Setiap hak kepemilikan atas proporsi tertentu dari hak yang dibagi
tersebut dikenal sebagai hak fraksi (fractional interest).
• Meskipun beberapa istilah berbeda dapat digunakan untuk berbagai jenis hak di atas, konsep
tersebut pada dasarnya secara umum berlaku di berbagai wilayah administrasi. Sifat tanah dan
bangunan yang tidak bergerak menyebabkan bentuk pengalihannya pada transaksi atau pertukaran,
hanya terhadap hak kepentingan dan bukan berupa tanah dan bangunan dalam arti fisik. Oleh karena
itu, nilai melekat pada hak properti dan bukan pada bentuk fisiknya.
• Aset Takberwujud (ATB) diklasifikasikan di luar dari aset real properti. Bagaimanapun, nilai dari aset
real properti dapat dikaitkan dengan ATB yang memiliki dampak material. Oleh karena itu adalah
penting bagi Penilai untuk mengklarifikasi dalam Lingkup Penugasan apakah penilaian ATB termasuk
atau tidak termasuk dalam perhitungan. Sebagai contoh, penilaian hotel tidak dapat dipisahkan
dengan merek (nama/manajemen) hotel. Dalam kasus seperti itu, proses penilaian akan melibatkan
pertimbangan diikutsertakannya ATB dan dampaknya terhadap penilaian real properti dan aset
pabrik dan peralatan.
ü Apabila terdapat komponen ATB yang harus dipisahkan dalam konteks pelaporan keuangan,
Penilai seharusnya mengikuti SPI 320 Penilaian ATB.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan….? (SPI 300)
• Apabila terdapat komponen ATB yang harus dipisahkan dalam konteks pelaporan keuangan,
5.3. Persyaratanmengikuti
Penilai seharusnya ketentuan SPI 320 – Penilaian Aset Takberwujud dengan
dari Lingkup Penugasan
a. Persyaratan
terlebih dahulu minimum dari Lingkup kompetensi
mempertimbangkan Penugasan meliputi:yang dimilikinya. Untuk memenuhi
persyaratan bahwa Penilaiobjek
4. Identifikasi dapat mengidentifikasi
penilaian dan kepemilikan; objek penilaian dan bentuk kepemilikan
(lihat SPI 103 butir 5.3.a)
Objek nomor
penilaian 4) maka
meliputi halliabilit
aset atau berikut inilain,
antara harusreal dipertimbangkan:
properti, personal properti, bisnis,
dan hak kepemilikan finansial.
a) Deskripsi atas Realmungkin
Klarifikasi Properti yang
diperlukan dinilai,
untuk membedakan antara objek penilaian dan kepentingan atau
hak untuk menggunakan objek penilaian tersebut. Jika penilaian dari objek penilaian yang
b) Identifikasidigunakan
dari adanya hak yang
dalam hubungannya denganbersifat
aset lainnya,superior (lihat
maka diperlukan butir
klarifikasi 5.2.a))
apakah objek atau
subordinasipenilaian
(lihat atau
butir 5.2.b)
bagian danobjek
lain dari 5.2 penilaian
huruf c)) yang
tersebut berpengaruh
termasuk terhadap
atau tidak termasuk dalam hak
yang dinilai.
Penilaian.
Penilai harus mendapatkan informasi secara jelas dari Pemberi Tugas mengenai objek penilaian
yang akan dinilai.
Pengungkapan bentuk kepemilikan atas objek penilaian dapat meliputi bentuk kepemilikan
tunggal, kemitraan, atau hak kepemilikan parsial.
12
LINGKUP PENUGASAN
DEFINISI PENUGASAN/IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Identifikasi
Penentuan Asumsi &
Pemberi Tugas Penentuan Objek Penilaian Tanggal
Tujuan Kondisi
& Pengguna Dasar Nilai & Hak Penilaian
Penilaian Kepemilikan Pembatas
Laporan
IMPLEMENTASI
PENGUMPULAN/PEMILIHAN DATA
DATA UMUM DATA KHUSUS DATA PERMINTAAN &
PELAPORAN PENILAIAN
Konteks dan Lingkup Penilaian
9. Merujuk kepada butir 21.1 Bagan Proses Penilaian Properti di KPUP, Penilai dan Pemberi
Tugas harus menyetujui konteks dan lingkup penilaian. Definisi penugasan meliputi:
a) Identifikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan;
b) PenentuanTujuanPenilaian;
c) Penentuan Dasar Nilai;
d) Identifikasi Objek Penilaian dan Hak Kepemilikan;
e) TanggalPenilaian;
f) Asumsi dan Kondisi Pembatas.
PMK 101/2014
Pasal 4
1) Dalam melaksanakan Penilaian, Penilai harus melakukan proses Penilaian sebagai berikut:
a. mengidentifikasi dan memahami lingkup penugasan;
b. melakukan pengumpulan, pemilihan dan analisis data;
c. menerapkan pendekatan Penilaian; dan
d. menyusun Laporan Penilaian.
2) Proses Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan sesuai dengan SPI.
Investigasi
• Pengumpulan data yang cukup untuk menghasilkan data masukan penilaian, meliputi:
a) Data ekonomi secara umum,
b) Data properti secara khusus,
c) Data penawaran dan permintaan.
• Analisis data:
a) Pasar Properti,
b) Penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU).
• Estimasi nilai tanah
Hubungan Kebutuhan Data dan Definisi Penugasan
LINGKUP PENUGASAN
Ada beberapa kemungkinan dalam
DEFINISI PENUGASAN/IDENTIFIKASI MASALAH
menjalankan proses investigasi terdapat
PROSES PENILAIAN REAL PROPERTI
Identifikasi Identifikasi
Pemberi Tugas
Penentuan
Tujuan
Penentuan Objek Penilaian Tanggal
Asumsi &
Kondisi
kodisi:
& Pengguna Dasar Nilai & Hak Penilaian
Laporan Penilaian Kepemilikan Pembatas
1. Data lengkap diperoleh
IMPLEMENTASI
PENGUMPULAN/PEMILIHAN DATA 2. Data terbatas diperoleh
DATA UMUM DATA KHUSUS DATA PERMINTAAN &
Pendekatan Pasar
Pendekatan Pendapatan
Metode
Perbandingan
Data Pasar Metode
Pendekatan Biaya
DCF Metode Biaya Metode Biaya Metode
Pengganti Reproduksi Penjumlahan
HY/2022
Ilustrasi Alternatip Penggunaan Pendekatan
Tujuan & Kelebihan dan Karateristik Ketersediaan Urutan
Pendekatan Item Aset Result
Dasar Nilai Kelemahan Aset Data Pilihan
Residential 1 1 1 1 4 I
Pendekatan Pasar Komersial 1 2 3 3 9 II
Industri 1 3 3 3 10 III
Residential 2 2 3 2 9 III
Pendekatan
Pendapatan Komersial 1 1 1 1 4 I
Industri 2 2 2 2 8 II
Residential 2 2 2 2 8 II
Pendekatan Biaya Komersial 2 2 3 2 9 III
Industri 1 1 1 1 4 I
36