Anda di halaman 1dari 4

Penilai L yang bernaung di bawah KJPP PLP adalah Penilai Publik kualifikasi Penilai Properti dan baru

satu tahun berdiri. Hanya ada satu Penilai Publik yang menjadi pemimpinnya yaitu Penilai M.
Anggotanya ada 1 MAPPI T dan 2 MAPPI A.
PT Nabati perusahan yang bergerak di bidang perkebunan, dengan kondisi saat ini perekonomian yang
menurun menita kepada bank untuk dilakukan restrukturisasi kepada Bank A, Untuk melakukan
restrukturisasi Bank A ingin mengetahui berapa nilai kebun milik PT Nabati.
Untuk melakukan penilaian aset tetap Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Kelapa Sawit yang berada Jl.
Danau Toba No. 23, Kecamatan Labuhan, Medan, Sumatera Utara. Aset tetap HGU terdiri dari kebun
seluas 9.500 ha, total tanah konsesi seluas 12.000 ha, luas areal kebun dan bangunan, sarana & peralatan
serta mesin-mesin PKS seluas 9.500 ha, luas tanah tanaman plasma 1500 ha milik penduduk tanah yang
akan di kembangkan adalah 1000 ha. Aset tersebut milik PT Nabati. Buat lingkup penugasan!

2. Metode apa yang di guna dan jelaskan.

Soal No. 1
1. IDENTIFIKASI STATUS PENILAI
Sehubungan dengan permintaan PT Nabati perihal Pekerjaan Penilaian Aset PT Nabati, berikut adalah
identifikasi status penilai yang akan melaksanakan penugasan:
a. Penilaian Properti ini dilaksanakan oleh Penilai Publik L bernaung didalam KJPP PLP dengan
kualifikasi penilai propertiyang telah terdaftar di Departemen Keuangan (PPPK) dengan nomor
izin No. 000000.
b. Penilai dalam posisi untuk memberikan penilaian secara obyektif dan tidak memihak;
c. Penilai tidak mempunyai atau mempunyai potensi benturan kepentingan dengan subyek dan atau
objek penilaian; dan
d. Penilai memiliki kompetensi untuk melakukan penilaian sehingga tidak memerlukan bantuan
tenaga ahli dalam kaitannya dengan aspek penugasan.

2. IDENTIFIKASI PEMBERI TUGAS DAN PENGGUNA LAPORAN


Pemberi tugas adalah PT Nabati yang berlamat di Jl. Danau Toba No. 23, Kecamatan Labuhan,
Medan, Sumatera Utara. Pengguna Laporan adalah Bank A.
3. MAKSUD DAN TUJUAN PENILAIAN
Maksud penilaian adalah memberikan opini Nilai Pasar, dan tujuan penilaian untuk penjaminan utang
Bank A (dalam rangka restrukturisasi kredit pada).
4. IDENTIFIKASI OBJEK PENILAIAN
Objek penilaian berupa aset tetap PT. Nabati yang terletak di Jl. Danau Toba No. 23, Kecamatan
Labuhan, Medan, Sumatera Utara terdiri sebagai berikut:
Aset tetap PT Nabati terdiri dari areal kebun dan bangunan, sarana & peralatan serta mesin-mesin PKS
seluas 9.500 ha (HGU).
5. IDENTIFIKASI BENTUK KEPEMILIKAN
Bentuk kepemilikan adalah Hak Guna Usaha (HGU) dan Invoice/Daftar List aset tetap milik PT.
Nabati.
6. DASAR NILAI
Sesuai dengan tujuan penilaian, dasar penilaian yang digunakan adalah Nilai Pasar
“Nilai Pasar Definisikan estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset
atau liabilitas pada tanggal penilaian, antara pembeli yang minat membeli dengan penjual yang
berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilaukan secara layak,
dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian
dan tanpa paksaan” (SPI Edisi VI 2015: SPI 101 - 3.1).
7. TANGGAL PENILAIAN
Tanggal penilaian ditetapkan pada tanggal terakhir inspeksi. Tanggal inspeksi dilakukan setelah
Lingkup Penugasan/kontrak disetujui.
8. JENIS MATA UANG YANG DIGUNAKAN
Jenis mata uang yang digunakan Rupiah.
9. TINGKAT KEDALAMAN INVESTIGASI
a. Proses pengumpulan dan analisis data dilakukan secara lengkap pada objek penilaian. Bila pada
aset-aset tertentu dijumpai keterbatasan untuk dijangkau maupun diidentifikasi secara keseluruhan,
maka kami menggunakan pendekatan secara sampling secukupnya.
b. Inspeksi dapat dilakukan tanpa ada pembatasan akses ke lokasi properti termasuk data yang harus
disediakan oleh Pemberi Tugas dan/atau pihak terkait lainnya.
c. Segala sesuatu yang membatasi pekerjaan penilaian ini akan dicatatkan sebagai bagian yang
mengikat atau hasil penilaian yang dilakukan.

10.SIFAT DAN SUMBER INFORMASI YANG DAPAT DIANDALKAN


Bila perlu, data dan informasi yang dianggap handal tanpa memerlukan verifikasi meliputi dan tidak
terbatas yang disebutkan sebagai berikut:
a. Bank Indonesia;
b. Damodaran;
c. Indonesia Bond Pricing Agency
d. Lembaga resmi pemerintah atau swasta yang mempublikasi data informasi terkait dengan
properti;
e. Badan Pusat Statistik;
f. Media tulis dan elektronik resmi.

11.KONFIRMASI BAHWA PENILAIAN DILAKUKAN BERDASARKAN SPI


Pedoman penilaian yang digunakan adalah Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian
Indonesia (SPI) 2015 – Edisi VI.
12.LAPORAN PENILAIAN
Laporan penilaian berupa Laporan penilaian terinci, disusun dalam Bahasa Indonesia. Jumlah laporan
yang diserahkan sebanyak masing-masing 2 (dua) buku. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
15 (lima belas) hari kerja setelah inspeksi dan data diterima lengkap. Dalam penyusunan laporan ini
merujuk SPI 105 -Pelaporan Penilaian.
13.1.13 PERSYARATAN ATAS PERSETUJUAN UNTUK PUBLIKASI
Laporan Penilaian yang diterbitkan tidak untuk dipublikasikan/digandakan kecuali telah memperoleh
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penilai.
14.BATASAN ATAU PENGECUALIAN ATAS TANGGUNG JAWAB KEPADA SELAIN
PEMBERI TUGAS
Penilai/KJPP M tidak bertanggung jawab terhadap pihak-pihak lain, kecuali kepada Pemberi Tugas
dan Pengguna Laporan seperti yang disebutkan dalam lingkup penugasan sesuai dengan tujuan
penilaian, selama tidak menyimpang dari peraturan dan hukum yang berlaku.
15.SYARAT SURAT REPRESENTASI DARI PEMBERI TUGAS MENGENAI KEBENARAN
SIFAT INFORMASI YANG DIBERIKAN PEMBERI TUGAS
Sesuai SPI 103, pemberi tugas wajib melengkapi surat pernyataan bermaterai terkait dengan kebenaran
atau sifat data dan informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas/Pihak Terkait Lainnya kepada
Penilai.
16.ASUMSI UMUM DAN KHUSUS
a. Adanya perbedaan tanggal penilaian dan tanggal inspeksi yang cukup signifikan, maka seluruh
informasi dan data yang disampaikan kepada Penilai diasumsikan sama dan tidak dapat perbedaan
yang berarti antara kondisi objek penilaian pada tanggal penilaian dan tanggal inspeksi.
b. Penilaian mesin, peralatan, alat berat dinilai sebagai bagian dari satu kesatuan unit operasi di
tempat (in-situ) dan bagian dari bisnis yang berjalan. (optional).
c. Tidak ada kejadian luar biasa baik secara makroekonomi maupun industri, di masa yang akan
datang yang bisa berpengaruh terhadap Obyek Penilaian.
d. Obyek penilaian yang terdapat di luar identifikasi secara sampling diasumsikan adalah benar,
mendekati karakteristik yang sama dengan objek yang diperiksa secara sampling.
e. Obyek penilaian tidak berkaitan dengan masalah hukum dan hak kepemilikannya adalah sah, bebas
dari sengketa dan dapat dialihkan haknya.
f. Penilai tidak melakukan penyelidikan atas legalitas dokumen-dokumen yang digunakan dalam
proses penilaian..
17.BIAYA JASA PENILAIAN
 Biaya untuk pekerjaan penilaian ini berdasarkan pada jumlah personel serta lamanya waktu kerja
(hari) masing –masing perseonel yang melaksanakan pekerjaaan.
 Berdasarkan hal tersebut , Kami menentukan biaya jasa penilaian sebesar Rp……………..(Blm
termasuk ppn)
 Adapun biaya yg timbul diluar jasa penilaian seperti transportasi dan akomodasi inspeksi
ditanggung oleh pemberi tugas.
Soal No. 2
Pendekatan yang digunakan:
Mengingat karakter properti yang dinilai adalah kebun yang menghasilkan, maka untuk Pendekatan yang
digunakan Pendekatan Pendapatan dengan Metode DCF.
Aset tetap PT Nabati terdiri dari areal kebun dan bangunan, sarana & peralatan serta mesin-mesin PKS
seluas 9.500 ha (HGU)
Dalam penilaian tanaman pendekatan yang kami terapkan untuk tanaman menghasilkan (TM) adalah
Pendekatan Pendapatan (Income Approach), yakni dengan teknik Discounted Cah Flow. Dengan metode
ini nilai dihitung berdasarkan perkiraan aliran kas bersih yang akan diperoleh pada tahun-tahun
mendatang selama umur ekonomis dan ditransformasikan dalam nilai saat ini (Present Value of Net Cash
Flow). Sedangkan untuk tanaman belum menghasilkan (TBM) pendekatan yang kami terapkan adalah
adalah Pendekatan Biaya (Cost Approach). Dimana nilai tanaman belum menghasilkan merupakan
penyumlahan dari total biaya investasi yang dikeluarkan mulai dari pembukaan lahan, pembibitan sampai
dengan pemeliharaan TM
Properti yang dinilai adalah merupakan jenis properti yang berpotensi menghasilkan pendapatan dari
perkebunan teh. Harga pasar yang wajar tidak tersedia cukup atau sulitnya mencari data pembanding
properti sejenis. Oleh karena data pembanding properti sejenis sulit diperoleh untuk dianalisa pada saat
menentukan nilai pasar dari properti yang sedang dinilai ini, maka untuk itu dalam penilaian ini,
pendekatan nilai yang digunakan untuk penilaian tanah adalah Pendekatan Pendapatan (Income
Approach) dengan Metode Pengembangan Tanah (Land Development Method). Dalam menggunakan
metode ini, lahan diasumsikan dikembangkan disesuaikan dengan kapasitasnya. Potensi pendapatan dan
biaya-biaya yang dibutuhkan dihitung setiap tahunnya selama masa proyeksi dengan memperhitungkan
segala aspek yang berpengaruh, termasuk seluruh biaya investasi yang dibutuhkan baik investasi tanaman
maupun non tanaman
Pendapatan bersih (Net Operating Income) setiap tahunnya di diskon dengan tingkat diskonto (discount
rate) tertentu menghasilkan nilai kini/NPV (Net Present Value). Total NPV yang dihasilkan
mengindikasikan nilai tanah

Anda mungkin juga menyukai