Anda di halaman 1dari 25

KODE ETIK PENILAI INDONESIA (KEPI)

Standar Penilaian Indonesia 2007


Daftar Isi
 KEPI 1 : PENDAHULUAN
 KEPI 2 : RUANG LINGKUP
 KEPI 3 : DEFINISI
 KEPI 4 : ETIKA
 KEPI 5 : KOMPETENSI (COMPETENCE)
 KEPI 6 : SYARAT PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
 KEPI 7 : PERILAKU
 KEPI 8 : KUTIPAN DAN TANGGAL BERLAKU

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 1 : Pendahuluan
Menjelaskan fungsi KEPI
Yaitu sebagai landasan dalam pengoperasian SPI
agar seluruh hasil pekerjaan penilaian dapat
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dengan
cara yang jujur dan kompeten, profesional, bebas
adanya kepentingan pribadi untuk menghasilkan
laporan yang jelas tidak menyesatkan dan
mengungkapkan semua hal yang penting untuk
pemahaman penilaian secara tepat.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 2 : Ruang Lingkup
1. Mengatur agar penilai dalam menjalankan
tugasnya untuk selalu mematuhi Etika dan
Kompetensi.
2. Menjelaskan bahwa KEPI ini bersifat
mengikat dan wajib untuk diterapkan oleh
seluruh Penilai dan sebagai aturan asosiasi
yang mengatur kegiatan para Penilai.
3. Menjelaskan kualifikasi penilai yang
melakukan Penilaian berdasarkan SPI.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 3 : Definisi
1. Kode Etik adalah aturan tingkah laku yang baik dan
bermoral yang dibuat dan dilaksanakan oleh
sekelompok orang yang berkeahlian tertentu untuk
menjunjung profesi demi tanggung jawab terhadap
profesi, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

2. KEPI adalah dasar moral yang melandasi


pengoperasian dari SPI yang wajib ditaati oleh penilai,
agar seluruh hasil pekerjaan penilaian dapat
memenuhi persyaratan yang ditetapkan melalui cara
yang jujur, obyektif dan kompeten secara professional,
sehingga menghasilkan laporan penilaian yang jelas,
tidak menyesatkan, dan mengungkapkan semua hal
yang penting.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 3 : Definisi (Lanjutan)
3. Profesi adalah keahlian yang memerlukan pelatihan
yang mendalam dalam suatu bidang ilmu, seni
ataupun pekerjaan.

4. SPI adalah Standar Penilaian Indonesia yang


merupakan Standar Profesi Penilai untuk melakukan
kegiatan penilaian di Indonesia. Penilai wajib
mematuhi SPI yang merupakan acuan praktek
penilaian di Indonesia.

Catatan
“Penilai” dapat berarti sebagai “perorangan (individu)” dan dapat
pula berarti “Usaha Jasa Penilai (UJP)”

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 3 : Definisi (Lanjutan)
5. Penilai adalah seorang yang memiliki kualifikasi,
kemampuan dan pengalaman yang sehari-hari
melakukan kegiatan praktek penilaian sesuai dengan
bidang dan keahlian yang dimiliki.

5.1 Penilai Internal adalah Penilai yang bekerja di salah satu


perusahaan yang memiliki asset. Hasil laporan penilaian internal
hanya terbatas pada kepentingan perusahaan atau manajeman.

5.2 Penilai Eksternal adalah Penilai yang tidak mempunyai


hubungan secara material dengan perusahaan pemberi tugas
atau obyek yang dinilai.

5.2 Penilai Publik adalah seorang Penilai yang telah memperoleh


ijin penilai dari Menteri Keuangan.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 3 : Definisi (Lanjutan)
6. Usaha Jasa Penilai (UJP) adalah usaha dibidang penilaian dan
jasa-jasa lainnya yang terkait dengan penilaian.

6.1 Usaha dibidang Penilaian, meliputi:


- Penilaian harta berwujud ataupun tidak berwujud;
- Penilaian Usaha;
- Penilaian Proyek dan atau monitoring pembiayaan proyek.

6.2 Jasa-Jasa Lainnya yang terkait, antara lain:


- Inventarisasi Asset;
- Konsultansi Investasi;
- Konsultansi pengembangan properti;
- Desain sistem informasi asset;
- Pengelolaan properti dan atau
- Studi Kelayakan Usaha

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 4 : Etika
Etika adalah Nilai-nilai atau Norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 4 : Etika (Lanjutan)
Etika meliputi 4 hal penting

1. Integritas adalah kejujuran dan dapat dipercaya.

2. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest), Menguraikan


bahwa Penilai mencegah terjadinya konflik dalam
menjalankan tugasnya.

3. Kerahasiaan, Menguraikan keharusan Penilai untuk


menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait lainnya.

4. Ketidakberpihakan (Impartiality), Menguraikan keharusan


Penilai agar dapat menjaga kemandirian, obyektifitas dan
ketidak berpihakan.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 5 : Kompetensi
Kompetensi dibidang penilaian adalah seseorang yang
memiliki kecakapan dan keahlian khusus dalam bidang
penilaian dan bertanggung jawab terhadap profesi,
masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 5 : Kompetensi (Lanjutan)
Kompetensi meliputi 3 hal penting
1. Menerima Penugasan (Acceptance of Instructions), Sebelum
menerima suatu pekerjaan atau sebelum menandatangani
perjanjian kerja untuk melaksanakan pekerjaan, Penilai harus
secara cermat mengidentifikasi permasalahan yang akan
disampaikan dan memastikan dirinya memiliki pengalaman dan
pengetahuan
2. Bantuan dari Luar (Outside Assistance), Penilai harus memberi
informasi kepada Pemberi Tugas dalam hal menggunakan tenaga
ahli dari luar.
3. Efisiensi dan Ketelitian (Efficiency and Diligence), Penilai akan
bertindak tepat waktu dan efisien dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan syarat penugasan.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 6 : Syarat Pengungkapan
Penilai di dalam laporannya harus mengungkapkan
hal-hal yang dianggap perlu agar tidak menyesatkan
dan menjelaskan segala sesuatunya yang akan
memperkuat obyektifitasnya.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 7 : Perilaku
1. Tanggung Jawab terhadap Integritas Pribadi Penilai
a) Penilai mempunyai kewajiban untuk memberikan jasa yang sebaik-
baiknya,
b) Bertanggungjawab sepenuhnya atas kebenaran hasil Penilaian,
c) Tidak boleh mempunyai kepentingan atas hasil penilaiannya,
d) Tidak akan bertindak atau bertingkah laku yang dapat merendahkan
derajat Profesi Penilai,
e) Meningkatkan pengetahuannya dalam bidang penilaian, dengan
mengikuti program peningkatan kemampuan atau keahlian
berkelanjutan (continuing professional development/CPD)

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 7 : Perilaku (Lanjutan)
2. Tanggung Jawab terhadap Pemberi Tugas
a) Penilai bertanggung jawab terhadap pemberi tugas untuk memberikan
hasil penilaian yang lengkap dan teliti serta obyektif, dan
b) Wajib menolak pekerjaan apabila ia tidak memiliki kompetensi,
kualifikasi dan pengetahuan yang cukup memadai

3. Tanggung Jawab terhadap Sesama Penilai dan Usaha


Jasa Penilai
Penilai tidak dibenarkan melakukan persaingan curang dan
mencemarkan nama baik penilai lain.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 7 : Perilaku (Lanjutan)
4. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

– Penilai tidak boleh KKN, serta


– Wajib mentaati hukum dan Perundang-undangan
yang berlaku.

Standar Penilaian Indonesia 2007


KEPI 8 : Kutipan dan Tanggal Berlaku
Kode etik ini dapat dikutip Sebagai Kode Etik Penilai
Indonesia (KEPI) 2007, ditetapkan pada tanggal 26 Juni
2007 dan mulai berlaku secara efektif sejak tanggal 27
Desember 2007.

Standar Penilaian Indonesia 2007


Integritas
• Penilai tidak diperkenankan bertindak dengan cara
yang menyesatkan atau bertindak curang
• Penilai tidak diperkenankan dengan sengaja
menetapkan dan menyampaikan suatu laporan
penilaian yang isinya palsu, tidak tepat, atau
berdasarkan pendapat dan analisis yang memihak
• Penilai tidak diperkenankan berpartisipasi atau
berperan serta dalam suatu jasa penilaian yang tidak
dibenarkan berdasarkan pertimbangan rasional
penilai umumnya

Standar Penilaian Indonesia 2007


Integritas
• Penilai wajib bertindak menurut hukum dan sesuai
dengan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia atau di negara dimana
Penilai mendapat penugasan
• Penilai tidak diperkenankan dengan sengaja salah
menafsirkan kualifikasi professional yang tidak
dimilikinya
• Penilai tidak dibenarkan mempromosikan dirinya
dan usahanya secara berlebihan dan menyesatkan
• Penilai harus memastikan bahwa para staf
pendukungnya menangani penugasan dengan
mematuhi KEPI
Standar Penilaian Indonesia 2007
Kompentensi
1. Menerima Penugasan
• Sebelum menerima suatu pekerjaan atau sebelum
menandatangani perjanjian kerja untuk melaksanakan
pekerjaan, Penilai harus secara cermat mengidentifikasi
permasalahan yang akan disampaikan dan memastikan
dirinya memiliki pengalaman dan pengetahuan

Standar Penilaian Indonesia 2007


Kompentensi
2. Bantuan dari Luar
• Apabila memerlukan bantuan jasa dari luar untuk
melengkapi ketrampilan yang dimiliki Penilai, maka harus
mempertimbangkan bahwa bantuan tersebut memenuhi
persyaratan ketrampilan dan dasar etika
• Penilai harus memberi informasi dan seharusnya
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas, jika
dipersyaratkan menggunakan tenaga ahli dari luar.
Identitas dari para tenaga ahli dari luar serta seberapa jauh
peranannya dalam pekerjaan tersebut hendaknya
dijelaskan dalam laporan yang dibuat oleh Penilai yang
bersangkutan

Standar Penilaian Indonesia 2007


Kompentensi
3. Efesiensi dan Ketelitian
• Penilai akan bertindak tepat waktu dan efisien dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan syarat penugasan
• Penugasan seharusnya tidak dilaksanakan apabila keadaan
tidak memungkinkan untuk diadakan pemeriksaan secara
memadai sehingga mempengaruhi kualitas dari pekerjaan, dan
penyelesaian dalam jangka waktu yang wajar
• Sebelum penilaian dilaporkan, syarat penugasan yang tertulis
dan cukup rinci hendaknya sudah dipahami dan disetujui
antara Pemberi Tugas dan Penilai untuk mencegah interpretasi
yang berbeda

Standar Penilaian Indonesia 2007


Kompentensi
• Penilai akan melakukan pemeriksaan dan penelitian untuk memperoleh
keyakinan bahwa data yang digunakan untuk analisis dalam penilaian
adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan
• Penilai wajib membuat arsip data pekerjaan untuk setiap penugasan
yang telah diselesaikan dalam suatu arsip yang benar pada kertas (hard
copy) atau dalam bentuk elektronik (soft copy)
• Penilai wajib memelihara arsip data pekerjaan selama jangka waktu 5
(lima) tahun setelah laporan penilaian diserahkan dan diterima oleh
Pemberi Tugas

Standar Penilaian Indonesia 2007


Fee dan Lain-lain
• Jumlah imbalan jasa yang diajukan kepada Pemberi Tugas harus
merujuk kepada standar imbalan jasa (fee) minimum yang ditetapkan
asosiasi Penilai
• Imbalan jasa yang akan diterima oleh Penilai hanya yang berhubungan
langsung dengan pekerjaan penilaian yang dilaksanakannya dan tidak
dibenarkan mengkaitkannya dengan besarnya nilai obyek Penilaian
yang dilaporkan. Untuk pekerjaan selain penilaian diatur berdasarkan
kesepakatan antara Penilai dan Pemberi Tugas

Standar Penilaian Indonesia 2007


Fee dan Lain-lain
• Imbalan jasa yang diterima Penilai semata-mata harus
didasarkan atas lamanya waktu yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan Penilaian dan tarif (rate) yang lazim
berlaku berdasarkan standar imbalan jasa (fee) minimum yang
ditetapkan oleh asosiasi Penilai sesuai dengan keahlian yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas tersebut berikut biaya-
biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya di
lapangan. Untuk pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang,
imbalan jasa diatur sesuai standar fee dan kesepakatan antara
Penilai dan Pemberi Tugas
• Penilai tidak diperbolehkan mempunyai kepentingan lain di luar
imbalan jasa yang ditentukan bersama antara Penilai dengan
Pemberi Tugas
• Penilai atas permintaan Pemberi Tugas wajib bersedia
memberikan penjelasan atas hasil Penilaiannya kepada pihak
Pemberi Tugas sebelum dibuat laporan akhir penilaian
Standar Penilaian Indonesia 2007

Anda mungkin juga menyukai