Anda di halaman 1dari 47

PENDIDIKAN DASAR PENILAIAN – 1

PENILAIAN PROPERTI
MAPPI

1
MODUL KONSENTRASI PROPERTI (MKP) – 01 :
PROSES PENILAIAN
TIM Pengampu & Pengajar

2
SAFETY INDUCTION:

3
OUTLINE :
1. Pendahuluan

2. Langkah 1: Identifikasi Masalah

3. Langkah 2: Lingkup Penugasan

4. Langkah 3: Pengumpulan Data dan Diskripsi Properti

5. Langkah 4: Analisis Data

6. Langkah 5: Estimasi nilai tapak tanah

7. Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian

8. Langkah 7: Rekonsiliasi dan Kesimpulan Hasil Penilaian

9. Langkah 8: Pelaporan Penilaian

10. Kesimpulan

11. Tugas

12. Daftar Pustaka

4
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti modul ini peserta pendidikan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia, akan
mampu:

✓ Menggambarkan proses penilaian dan menentukan persyaratan informasi dalam


proses penilaian untuk menilai secara obyektif sesuai tujuan penilaian yang telah
ditetapkan.

✓ Memanfaatkan informasi yang diberikan oleh pemberi tugas dengan menjaga


perspektif objektif serta tidak memihak,

✓ Mengidentifikasi dan menganalisis data penawaran dan penjualan properti


pembanding, kemudian menyusun semua informasi yang diperlukan dan melakukan
perhitungan terperinci untuk menentukan nilai, menganalisis transaksi dan melakukan
penilaian properti.

PENILAI TERINTEGRASI 5
PENDAHULUAN

✓ Penilaian adalah proses pekerjaan seorang Penilai dalam memberikan opini tertulis
mengenai nilai ekonomi pada saat tertentu. (SPI Edisi VII, 2018, KPUP 4.5)

✓ Proses Penilaian adalah prosedur yang sistematis yang menjadi Panutan Penilai Properti
untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan pemberi tugas tentang Nilai suatu
Properti.

✓ Proses Penilaian dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan/ pekerjaan


penilai melalui suatu prosedur yang sistematis dalam memberikan opini nilai.

✓ Seluruh permasalahan dan tahapan pekerjaan penilaian yang dilaksanakan oleh seorang
Penilai seharusnya dapat terjawab dalam proses penilaian, yang meliputi proses
pendefinisian masalah, penentuan lingkup penugasan, pengumpulan data,
analisis, pengunaan pendekatan penilaian dan penentuan nilai serta penyusunan
laporan penilaian.

PENILAI TERINTEGRASI 6
PENDAHULUAN

✓ Proses penilaian bermula dimana Penilai setuju untuk menerima suatu penugasan dan
diakhir dengan memberikan kesimpulan hasil penilaian kepada Pemberi Tugas.

✓ Proses penilaian memiliki sejumlah langkah yang harus dilewati dalam setiap penugasan
penilaian, meliputi:

✓ Sejumlah tahapan yang perlu dilakukan oleh Penilai dan akan tergantung kepada
penugasan dan data yang tersedia;

✓ Proses penilaian dimaksud idealnya digunakan dalam menentukan opini Nilai Pasar,
namun dapat juga dalam menentukan opini nilai lainnya sebagaimana yang diatur
dalam standar penilaian.

✓ Proses penilaian disini lebih difokuskan kepada objek penilaian seperti real properti,
namun untuk objek penilaian seperti aset berwujud lainnya masih relevan digunakan
dengan penyesuaian dan modifikasi tertentu.

PENILAI TERINTEGRASI 7
PENDAHULUAN

Penggunaan Proses Penilaian dalam penugasan penilaian:


✓ Proses Penilaian merupakan panduan yang digunakan dalam membentuk opini nilai
(dasar nilai) Nilai Pasar atau dasar nilai lainnya.

✓ Proses Penilaian memberikan petunjuk permodelan dalam menentukan riset pasar,


analsis data, penggunaan teknik penilaian, dan integrasi keseluruhan proses menuju opini
nilai yang dihasilkan.

✓ Proses Penilaian memberikan ceklist untuk panduan Penilai dan Pemberi Tugas dalam
pelaksanaan penilaian sesuai dengan standar penilaian yang berlaku, dimana di Indonesia
berlaku Standar Penilaian Indonesia (SPI).

PENILAI TERINTEGRASI 8
Bagan Proses Penilaian Properti
Langkah 1 DEFINISI PENUGASAN/IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Identifikasi
Asumsi dan
Pemberi Tugas & Penentuan Penentuan Obyek Penilaian Tanggal
Kondisi
Pengguna Tujuan Penilaian Dasar Nilai dan Hak Penilaian
Pembatas
Laporan Kepemilikan
Langkah 2 LINGKUP PENUGASAN
IMPLEMENTASI
Langkah 3 PENGUMPULAN DAN PEMILIHAN DATA
DATA PERMINTAAN & PENAWARAN
DATA UMUM DATA KHUSUS
Data Perbandingan
(Transaksi, Penawaran, Sewa, Tingkat
Wilayah, Kota dan Lingkungan Data Properti yang dinilai Hunian, Pendapatan)

Langkah 4 ANALISIS DATA


Analisis Pasar Analisis HBU (Penggunaan Tertinggi dan Terbaik)
Permintaan dan Penawaran • Tanah dalam keadaan kosong
Studi Pasar • Properti setelah dikembangkan
Langkah 5 OPINI NILAI TANAH
Langkah 6 PENDEKATAN PENILAIAN
Pendekatan Pasar Pendekatan Pendapatan Pendekatan Biaya
Langkah 7 REKONSILIASI INDIKASI NILAI DAN OPINI NILAI AKHIR

Langkah 8 PELAPORAN PENILAIAN

PENILAI TERINTEGRASI 9
LANGKAH LANGKAH DALAM PROSES PENILAIAN

PENILAI TERINTEGRASI 10
Langkah 1: Identifikasi Masalah

 Langkah pertama dalam proses penilaian adalah menetapkan konteks dan ruang
lingkup penugasan dan menghindari berbagai ketidakjelasan yang terkait dengan
permasalahan penilaian

 Penilai memastikan bahwa analisis, informasi dan kesimpulan yang dipresentasikan


dalam laporan adalah sesuai dengan kerangka acuan penugasan

 Setidaknya ada enam hal yang harus diketahui Penilai sebelum menentukan Lingkup
Penugasan (perikatan penugasan)

PENILAI TERINTEGRASI 11
Langkah 1: Identifikasi Masalah

1. Idenfikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan


Mengapa Penilai perlu mengetahui siapa Pemberi Tugas dan siapa Pengguna Laporan?
Karena penugasan berawal dari kepentingan Pemberi Tugas.

➢ Pemberi Tugas merujuk kepada seorang, kelompok, atau suatu entitas yang
penugasan penilaiannya dilakukan, dimana dapat melibatkan penugasan dari pihak
eksternal (seperti penugasan dari pihak ketiga) serta penugasan dari pihak internal
(seperti penugasan yang dilakukan sebagai pegawai/tim pelaksana).

➢ Penugasan terbentuk dari hubungan Pemberi Tugas dan Penilai, Penilai harus
memahami kepentingan Pemberi Tugas secara independen dan sebaliknya Pemberi
Tugas harus memahami Penilai terkait kepada apa yang dilakukannya, dan
informasi apa yang harus diberikan agar hasil penugasan dapat memberikan hasil
yang objektif sesuai dengan Lingkup Penugasan yang disetujui.

PENILAI TERINTEGRASI 12
Langkah 1: Identifikasi Masalah

1. Idenfikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan

➢ Pengguna Laporan merujuk kepada seorang, kelompok, atau suatu entitas


sebagai pengguna hasil penilaian yang didasarkan dari hasil perikatan penugasan
antara Penilai dan Pemberi Tugas

➢ Hasil penilaian selalu berhubungan dengan Pengguna Laporan penilaian. Penilai


perlu mengetahui kebutuhan laporan penilaian diterbitkan bila diawali dengan
mengetahui siapa Pengguna Laporan. Hal-hal yang perlu diketahui Penilai seperti:
✓ apakah ada ketentuan atau peraturan yang mengikat Pengguna Laporan dalam
penilaian dimaksud?
✓ sesungguhnya untuk apa hasil penilaian dibutuhkan oleh pengguna laporan?

Pemberi Tugas =/≠ Pengguna Laporan

PENILAI TERINTEGRASI 13
Langkah 1: Identifikasi Masalah

2. Identifikasi Tujuan Penilaian

➢ Tujuan dalam suatu penugasan jasa penilaian dapat dimaknai dari beberapa
perspektif, seperti untuk kepentingan Penilaian Properti, Kaji Ulang Penilaian atau
Jasa Konsultansi terkait penilaian

➢ Untuk apa penilaian itu dilakukan dan untuk keperluan apa nilai tersebut
digunakan:
✓ “maksud” dapat diartikan nilai yang hendak diopinikan,
✓ “tujuan” adalah untuk keperluan apa nilai itu digunakan atau untuk tujuan
apa penilaian itu dilakukan sehingga memerlukan nilai yang dimaksudkan.

PENILAI TERINTEGRASI 14
Langkah 1: Identifikasi Masalah

2. Identifikasi Tujuan Penilaian

➢ Tujuan dalam suatu penugasan jasa penilaian dapat dimaknai dari beberapa
perspektif, seperti untuk kepentingan Penilaian Properti, Kaji Ulang Penilaian atau
Jasa Konsultansi terkait penilaian

➢ Untuk apa penilaian itu dilakukan dan untuk keperluan apa nilai tersebut digunakan
:
✓ “maksud” dapat diartikan nilai yang hendak diopinikan,
✓ “tujuan” adalah untuk keperluan apa nilai itu digunakan atau untuk tujuan
apa penilaian itu dilakukan sehingga memerlukan nilai yang dimaksudkan.

➢ Konfirmasi kepada siapa penilaian ditujukan (sesuai dengan kebutuhan) dan


Pengguna Laporan terkadang berbeda dengan pemberi tugas

PENILAI TERINTEGRASI 15
Langkah 1: Identifikasi Masalah

2. Identifikasi Tujuan Penilaian

➢ Penilai harus mengetahui & merumuskan tujuan penilaian dari Pemberi


Tugas sehingga Penilai dapat menentukan dasar nilai yg sesuai.

➢ Laporan penilaian tidak dapat digunakan di luar konteks atau tujuan yg


tidak dimaksudkan.

PENILAI TERINTEGRASI 16
Langkah 1: Identifikasi Masalah

2. Identifikasi Tujuan Penilaian


➢ Dalam hal, Pemberi tugas merubah muatan Lingkup Penugasan sesuai dengan
kebutuhan yang berbeda, maka dasar nilai kemungkinan akan berubah atau premis
nilai akan diterapkan berbeda, maka akan berpengaruh kepada proses penilaian
dan pelaporan penilaian dalam penugasannya:

PENILAI TERINTEGRASI 17
Langkah 1: Identifikasi Masalah

3. Penentuan Nilai (Dasar Penilaian)


➢ Dasar atau basis penilaian atau jenis nilai yang akan ditentukan, seharusnya
ditentukan sesuai apa yang dimaksud atau keperluan oleh pemberi tugas. Namun
bagi Penilai, dalam penentuan dasar nilai yang dikaitkan dengan tujuan penilaian,
Penilai harus merujuk kepada SPI yang telah mengatur hal tersebut
✓ SPI 101 tetang Nilai Pasar Sebagai Dasar Nilai terdapat satu jenis nilai tunggal.
✓ SPI 102 tentang Nilai Selain Nilai Pasar Sebagai Dasar Nilai terdapat sejumlah
jenis nilai yang dapat dipakai Penilai dan ditentukan oleh tujuan penilaian

PENILAI TERINTEGRASI 18
Langkah 1: Identifikasi Masalah
4. Identifikasi Objek Penilaian dan Kepemilikan

Pekerjaan penilaian tidak dapat dilakukan bila objek penilaian atau properti yang dinilai
belum diketahui. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh Penilai sehubungan dengan
spesifikasi properti dan haknya adalah :
➢ Lokasi.
➢ Spesifikasi properti dan jumlahnya.
➢ Dokumen perizinan.
➢ Hak kepemilikan; kepemilikan tunggal, kepemilikan sebagaian (partial interest).
➢ Fasilitas bangunan lainnya yang masuk kelompok personal properti.
➢ Properti dengan pembatasan tertentu seperti lokasi tidak memiliki akses.
➢ Batasan properti seperti objek bangunan yang dinilai bila tidak keseluruhan.

PENILAI TERINTEGRASI 19
Langkah 1: Identifikasi Masalah
5. Tanggal Penilaian

➢ Salah satu batasan nilai dalam pemenuhan prinsip perubahan (change) dalam penilaian adalah
mengetahui tanggal penilaian.

✓ Tanggal saat ini (current); adalah tanggal dimana nilai dan semua asumsi dinyatakan.
Pada umumnya pelaksanaan inspeksi bersamaan dengan tanggal saat ini dan laporan
juga diterbitkan mendekati sama setelah tanggal penilaian dan tanggal inspeksi.

✓ Tanggal yang telah lewat (retrospective); adalah tanggal dimana nilai dan semua
asumsi dinyatakan tidak bersamaan dengan tanggal inspeksi. Permintaan tanggal
penilaian sesuai dengan tujuan penilaian tertentu (misal untuk keperluan pelaporan
keuangan)

✓ Tanggal penilaian di masa akan datang (prospective); Dalam praktek penilaian di


Indonesia tanggal penilaian di masa akan datang tidak berlaku atau tidak
diperkenankan. Namun pada kondisi tertentu Pemberi Tugas menugaskan Penilai lebih
awal dari tanggal penilaian. Penugasan lebih awal pada umumnya diperlukan agar
laporan penilaian bisa diterbitkan mendekati sama dengan tanggal penilaian. Penugasan
ini sering dilakukan untuk tujuan pelaporan keuangan suatu entitas publik.

PENILAI TERINTEGRASI 20
Langkah 1: Identifikasi Masalah
5. Tanggal Penilaian

✓ Tanggal penilaian di masa akan datang, Tanggal penilaian untuk masa akan
datang harus dibatasi kepada beberapa hal :

o Inspeksi yang dilakukan pada tanggal pelaksanaan penugasan merupakan


inspeksi awal yang perlu diverifikasi ulang pada saat atau setelah tanggal
penilaian terjadi

o Proses verifikasi dan hasilnya harus didokumentasikan dan diketahui Pemberi


Tugas sebagai pertanggung jawaban Penilai dalam penugasan penilaian

o Laporan penilaian hanya dapat diterbitkan setelah tanggal penilaian dan tanggal
inspeksi dilakukan.

PENILAI TERINTEGRASI 21
Langkah 1: Identifikasi Masalah

6. Asumsi dan Kondisi Pembatas

➢ Asumsi adalah hal yang wajar untuk diterima sebagai fakta dalam konteks
penugasan penilaian tanpa penyelidikan tertentu atau verifikasi. Hal tersebut,
dinyatakan untuk dapat diterima dalam pemahaman penilaian.

➢ Asumsi khusus adalah asumsi yang berbeda dari fakta yang sebenarnya pada tanggal
penilaian atau hal yang tidak akan dibuat oleh sebagian kecil pelaku pasar dalam suatu
transaksi pada tanggal penilaian. Asumsi khusus sering digunakan untuk menggambarkan efek
dari suatu situasi yang akan mempengaruhi nilai. Contoh asumsi khusus meliputi suatu
properti yang sedang dibangun dinyatakan telah selesai pada tanggal penilaian; suatu kontrak
spesifik pada tanggal penilaian belum diselesaikan
✓ Asumsi khusus, umumnya ditentukan terhadap penilaian properti yang memiliki
keterbatasan, misalnya pada proses inspeksi dalam rangka pengumpulan data, maupun
proses analisis dan verifikasi atas data informasi yang signifikan mendukung hasil
penilaian.
✓ Salah satu contoh: adanya potensi proses inspeksi lapangan yang tidak dapat dilakukan
sepenuhnya atau memiliki keterbatasan. Maka itu, sepanjang dibenarkan dan didukung
argumentasi yang memadai maka Penilai dapat membangun asumsi khusus untuk
mendukung Penilaian dimaksud dengan konfirmasi dari pemberi tugas atau pihak
yang membutuhkan penilaian.

PENILAI TERINTEGRASI 22
Langkah 2: Lingkup Penugasan

“Lingkup Penugasan, merupakan dasar dalam pengaturan kesepakatan penugasan


penilaian, tingkat kedalaman Investigasi, penentuan asumsi dan batasan penilaian

PENILAI TERINTEGRASI 23
Langkah 2: Lingkup Penugasan
Penilai harus mengetahui dan memulai penugasannya dengan menyusun Lingkup
Penugasan sebagai dasar perikatan untuk melaksanakan penilaian. Setiap Lingkup
Penugasan akan menjadi muatan dalam suatu perikatan penugasan penilaian (kontrak)
apakah secara langsung atau tidak langsung bagian dari perikatan (sebagaiTerm of
Reference).

PENILAI TERINTEGRASI 24
Langkah 2: Lingkup Penugasan

1. Identifikasi Status Penilai,


✓ Penilai sebagai individu atau instansi/KJPP.
✓ Obyektif & Tidak Memihak
✓ Tidak ada benturan Kepentingan
✓ Memiliki kompetensi, termasuk jika akan melibatkan pihak lain.

2. Identifikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan,

3. Maksud dan Tujuan Penilaian,

4. Identifikasi Obyek Penilaian,


Klarifikasi mungkin diperlukan meliputi: aset / kewajiban (liabilitas) antara lain: Real
Properti, Personal Properti, Bisnis, HKF

PENILAI TERINTEGRASI 25
Langkah 2: Lingkup Penugasan
5. Identifikasi Hak Kepemilikan,

Hak kepemilikan properti yang dinilai (kepemilikan tunggal, kemitraan, atau hak kepemilikan
parsial)
✓ Jika kepemilikan properti berbeda dengan identitas pemberi tugas, uraikan kaitan di
antaranya & perjanjian / kesepakatan yang ada.
✓ Surat bukti kepemilikan tanah
✓ Perjanjian pembangunan yang dimiliki :
- Dokumen pembebasan tanah (pembangunan real estat)
- Sertifikat Pemilikan Tanah
- IMB/PBG & PBB, Dokumen lain terkait

PENILAI TERINTEGRASI 26
Langkah 2: Lingkup Penugasan
6. Dasar Nilai,

7. Tanggal Penilaian,

8. Mata Uang
Dinyatakan dalam mata uang rupiah (Rp) jika digunakan selain mata uang rupiah →
rupiah tetap dinyatakan

9. Tingkat Kedalaman Investigasi,


Adanya batas atau pembatasan dalam inspeksi, penelaahan, penghitungan dan analisis
harus dinyatakan dalam lingkup penugasan

10. Tanggal Penilaian,

PENILAI TERINTEGRASI 27
Langkah 2: Lingkup Penugasan
11. Sifat dan Sumber Informasi yang dapat diandalkan,
Sifat dan sumber informasi yang relevan dan tanpa verifikasi harus disetujui oleh pemberi
tugas

12. Konfirmasi penilaian berdasarkan SPI,


Jika terdapat kondisi tertentu tidak sesuai SPI harus diidentifikasi seperti: di luar wilayah
RI, belum diatur dalam SPI ---→ wajib mengikuti IVS atau standar lain yg menngacu IVS

13. Laporan Penilaian,


Adanya konfirmasi jenis, bentuk atau format laporan yang akan disampaikan → SPI 105

14. Persyaratan Publikasi,


Jika akan dipublikasikan baik keseluruhan / sebagian, atau referensi yang dipublikasikan,
termasuk referensi mengenai laporan keuangan perusahaan, dan/atau laporan
direksi/pimpinan perusahaan, dan/atau pernyataan atau kajian lainnya atau
pernyataan/edaran apapun dari perusahaan harus dengan persetujuan Penilai

PENILAI TERINTEGRASI 28
Langkah 2: Lingkup Penugasan
15. Surat Pernyataan (Surat Representasi) dari Pemberi Tugas,

16. Asumsi - Asumsi Khusus,

17. Biaya Jasa

PENILAI TERINTEGRASI 29
Langkah 3: Pengumpulan dan Deskripsi Properti

1) Data Umum, adalah data yang dapat dikumpulkan dari tingkat lingkungan dimana
properti berada, kota/kabupaten, wilayah/regional dan bahkan tingkat nasional dan
internasional, tergantung kepada properti yang dinilai.
2) Data Khusus, pada umumnya meliputi data-data properti yang menjadi objek penilaian.
Data-data yang diperlukan tersebut dapat meliputi spesifikasi tapak tanah dan
pengembangan yang ada di atasnya, termasuk ukuran, sepesifikasi fisik, kondisi dan
informasi real estat lainnya.
3) Data Pembanding (penawaran dan permintaan), dapat meliputi data-data apakah
menyangkut data penjualan/transaksi, penawaran, biaya-biaya, tingkat hunian,
penyusutan, pendapatan, tingkat kapitaisasi dan data terkait lainnya.

PENILAI TERINTEGRASI 30
Langkah 3: Pengumpulan dan Deskripsi Properti

PENILAI TERINTEGRASI 31
Langkah 4: Analisa Data

a. Analisis Pasar
Analisis pasar adalah suatu proses untuk menganilisis permintaan dan penawaran suatu
properti dan pasar dimana secara geografis properti itu berada:
1. Data penawaran dan permintaan yang kompetitif diperlukan untuk menentukan posisi
kompetitif properti pada pasar saat ini dan di masa mendatang.
2. Deskripsi tentang kondisi pasar pada umumnya membantu pengguna penilaian yang dituju
untuk memahami motivasi pelaku pasar atas properti yang dimaksud.
3. Data dan kesimpulan yang dihasilkan melalui analisis pasar merupakan komponen penting
untuk langkah selanjutnya dalam Proses Penilaian.

PENILAI TERINTEGRASI 32
Langkah 4: Analisa Data

b. Analisis Penggunaan Tertinggi dan Terbaik


Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest and Best Use/HBU) didefinisikan sebagai
penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu aset, yang secara fisik
dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara memadai, secara hukum diijinkan, secara
finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi dari aset tersebut (KPUP).
1. Penggunaan yang tidak diijinkan secara hukum atau tidak dimungkinkan secara fisik tidak
dapat dianggap sebagai HBU.
2. Penerapan definisi HBU memungkinkan Penilai untuk memperkirakan dampak kerusakan
dan keusangan aset, kelayakan rehabilitasi dan renovasi, serta berbagai situasi penilaian
lainnya.

PENILAI TERINTEGRASI 33
Langkah 5: Estimasi Nilai Tanah

• Tanah dalam pengertiannya dapat merujuk kepada bidang tanah yang belum
dikembangkan (tanah mentah) atau telah dikembangkan.
a. Tanah atau lahan mentah yang belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang
memiliki potensi untuk dikembangkan.
b. Tanah atau lahan telah terbentuk sebagai tanah matang yang dapat dipertimbangkan
menjadi suatu pengembangan melalui pekerjaan pengembangan lahan seperti land
clearing dan pembangunan infrastruktur.
• Tapak Tanah dalam pengertiannya dapat merujuk kepada tanah matang yang telah
terbentuk dan tidak memerlukan pengembangan lahan lagi. Tapak tanah dalam kondisi
apa adanya ini dapat ditingkatkan sesuai dengan potensi penggunaan tertinggi dan terbaik
(HBU).

PENILAI TERINTEGRASI 34
Langkah 5: Estimasi Nilai Tanah

• Penilai dapat memberikan opini nilai apakah tanah atau tapak tanah yang telah
dikembangkan bersamaan dengan adanya bangunan tertentu.
a. Berdasarkan tujuannya, penilaian diperlukan untuk adanya pemisahan tanah dan
bangunan. Kebutuhan adanya pemisahan ini seperti untuk tujuan penilaian asuransi,
pelaporan keuangan dan lainnya.
b. Untuk kebutuhan suatu analisis seperti dalam penerapan pendekatan biaya (cost
approach) yang membutuhkan indikasi nilai tanah terpisah dengan bangunan. Untuk
keperluan penerapan teknis penyisaan tanah (land residual) dan untuk keperluan
analisis HBU pada tanah asumsi kosong (as vacant)

PENILAI TERINTEGRASI 35
Langkah 5: Estimasi Nilai Tanah
Dalam mengestimasi Nilai tanah, Penilai dapat menggunakan salah satu teknik atau metode
terdiri dari:

1. teknik perbandingan data pasar (sales comparison);

2. teknik ekstraksi (extraction);

3. teknik alokasi (allocation);

4. teknik penyisaan tanah (land residual);

5. teknik sewa tanah (land rent);

6. teknik pengembangan lahan (land development).

PENILAI TERINTEGRASI 36
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian

➢ Tiga pendekatan penilaian dikenal dalam Proses Penilaian; Pendekatan Pasar,


Pendekatan Pendapatan dan Pendekatan Biaya.
➢ Dalam situasi dimana data transaksi pasar banyak didapatkan, Pendekatan Biaya menjadi
kurang relevan,
➢ Apabila data pembanding sulit didapatkan maka Pendekatan Biaya menjadi dominan
digunakan.
➢ Adalah wajar bagi Penilai untuk mempertimbangkan setiap pendekatan. Kesemuanya
didasarkan kepada prinsip-prinsip ekonomi dalam penilaian meliputi keseimbangan harga,
antisipasi dan subsitusi.

PENILAI TERINTEGRASI 37
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian

1) Pendekatan Pasar Data Pembanding 1

Pendekatan Pasar memberikan indikasi Data Pembanding 4

nilai dengan membandingkan aset dengan


aset lainnya yang identik atau sebanding Properti Yang Dinilai
Analisa Data
dimana terdapat informasi harga.
Nilai Pasar dari
Properti Yang dinilai
Data Pembanding 3
Data Pembanding 2

PENILAI TERINTEGRASI 38
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian

2) Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan (income) dan biaya operasional yang
berhubungan dengan properti yang dinilai dan mengestimasikan nilai melalui proses
kapitalisasi.

PENILAI TERINTEGRASI 39
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian

3) Pendekatan Biaya
Pendekatan ini mempertimbangkan kemungkinan bahwa, sebagai substitusi dari pembelian
suatu properti, seseorang dapat membuat properti yang lain- baik berupa replika dari properti
asli atau substitusinya yang memberikan kegunaan yang sebanding.

PENILAI TERINTEGRASI 40
Langkah 7: Rekonsiliasi dan Kesimpulan Nilai

✓ Penilai dapat menggunakan pendekatan penilaian lebih dari satu, sepanjang data yang
tersedia memadai dan dapat diandalkan.

✓ Bila pendekatan yang digunakan lebih dari satu, maka Penilai harus memberikan
kesimpulan Nilai dengan jalan rekonsiliasi.

✓ Rekonsiliasi dapat dilakukan sesuai pemahaman dan keyakinan Penilai atas kesimpulan
yang diambil

PENILAI TERINTEGRASI 41
Langkah 8: Pelaporan Penilaian

✓ Laporan penilaian disusun sesuai dengan bentuk dan sifat laporan.

✓ Laporan penilaian dapat terdiri dari

❑ Laporan Penilaian Terinci (narrative),

❑ Laporan Penilaian Ringkas (LPR)

❑ Laporan Penilaian Terbatas (restricted report).

✓ Pemilihan bentuk atau tipe laporan tersebut disesuaikan kebutuhan pemberi tugas dan
syarat penugas. Penyusunan laporan penilaian secara prosedur harus mengikuti ketentuan
yang diatur oleh SPI 105.

PENILAI TERINTEGRASI 42
KESIMPULAN
1) Proses Penilaian tidak dapat dikatakan lengkap tanpa ada pernyataan dari
Penilai atas opini nilai yang dihasilkan dalam suatu laporan penilaian.
2) Laporan penilaian dapat diserahkan dalam bentuk elektronik (PDF) namun
tetap dilengkapi dengan laporan berbentuk tertulis.
3) Format dan tipe laporan sangat tergantung kepada Lingkup Penugasan yang
disepekati Pemberi Tugas dan Penilaian.
4) Penilaian harus dapat memberikan keyakinan dalam menyatakan
kesimpulan penilaian. Suatu laporan Nilai Pasar dikomunikasikan dengan
ketentuan laporan telah disusun:
a. secara lengkap, mudah dipahami dan tidak menimbulkan kesalah
pahaman,
b. didukung data dan informasi yang handal,
c. analisis, data dan informasi disajikan secara informatif.

PENILAI TERINTEGRASI
PENILAI TERINTEGRASI
TUGAS

o Disajikan di e-learning
Daftar Referensi

1. Basic Appraisal Procedures, Course Material, Appraisal Institute, 2009


2. International Valuation Standards, International Valuation Standards Council, 2021.
3. Kode Etik Penilaian Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI) Edisi VII,
Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia (SPI) MAPPI, 2018.
4. The Appraisal of Real Estate, Fifth Edition, Appraisal Institute, 2020.
5. The Dictionary of Real Estate Appraisal, Seventh Edition, Appraisal Institute, 2022.
6. Scope of Work, Stephanie Coleman, MAI, SRA, AI-GRS, AI-RRS. Third edition. Appraisal
Institute, 2020

PENILAI TERINTEGRASI
47

Anda mungkin juga menyukai