PENILAIAN PROPERTI
MAPPI
1
MODUL KONSENTRASI PROPERTI (MKP) – 01 :
PROSES PENILAIAN
TIM Pengampu & Pengajar
2
SAFETY INDUCTION:
3
OUTLINE :
1. Pendahuluan
10. Kesimpulan
11. Tugas
4
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti modul ini peserta pendidikan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia, akan
mampu:
PENILAI TERINTEGRASI 5
PENDAHULUAN
✓ Penilaian adalah proses pekerjaan seorang Penilai dalam memberikan opini tertulis
mengenai nilai ekonomi pada saat tertentu. (SPI Edisi VII, 2018, KPUP 4.5)
✓ Proses Penilaian adalah prosedur yang sistematis yang menjadi Panutan Penilai Properti
untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan pemberi tugas tentang Nilai suatu
Properti.
✓ Seluruh permasalahan dan tahapan pekerjaan penilaian yang dilaksanakan oleh seorang
Penilai seharusnya dapat terjawab dalam proses penilaian, yang meliputi proses
pendefinisian masalah, penentuan lingkup penugasan, pengumpulan data,
analisis, pengunaan pendekatan penilaian dan penentuan nilai serta penyusunan
laporan penilaian.
PENILAI TERINTEGRASI 6
PENDAHULUAN
✓ Proses penilaian bermula dimana Penilai setuju untuk menerima suatu penugasan dan
diakhir dengan memberikan kesimpulan hasil penilaian kepada Pemberi Tugas.
✓ Proses penilaian memiliki sejumlah langkah yang harus dilewati dalam setiap penugasan
penilaian, meliputi:
✓ Sejumlah tahapan yang perlu dilakukan oleh Penilai dan akan tergantung kepada
penugasan dan data yang tersedia;
✓ Proses penilaian dimaksud idealnya digunakan dalam menentukan opini Nilai Pasar,
namun dapat juga dalam menentukan opini nilai lainnya sebagaimana yang diatur
dalam standar penilaian.
✓ Proses penilaian disini lebih difokuskan kepada objek penilaian seperti real properti,
namun untuk objek penilaian seperti aset berwujud lainnya masih relevan digunakan
dengan penyesuaian dan modifikasi tertentu.
PENILAI TERINTEGRASI 7
PENDAHULUAN
✓ Proses Penilaian memberikan ceklist untuk panduan Penilai dan Pemberi Tugas dalam
pelaksanaan penilaian sesuai dengan standar penilaian yang berlaku, dimana di Indonesia
berlaku Standar Penilaian Indonesia (SPI).
PENILAI TERINTEGRASI 8
Bagan Proses Penilaian Properti
Langkah 1 DEFINISI PENUGASAN/IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Identifikasi
Asumsi dan
Pemberi Tugas & Penentuan Penentuan Obyek Penilaian Tanggal
Kondisi
Pengguna Tujuan Penilaian Dasar Nilai dan Hak Penilaian
Pembatas
Laporan Kepemilikan
Langkah 2 LINGKUP PENUGASAN
IMPLEMENTASI
Langkah 3 PENGUMPULAN DAN PEMILIHAN DATA
DATA PERMINTAAN & PENAWARAN
DATA UMUM DATA KHUSUS
Data Perbandingan
(Transaksi, Penawaran, Sewa, Tingkat
Wilayah, Kota dan Lingkungan Data Properti yang dinilai Hunian, Pendapatan)
PENILAI TERINTEGRASI 9
LANGKAH LANGKAH DALAM PROSES PENILAIAN
PENILAI TERINTEGRASI 10
Langkah 1: Identifikasi Masalah
Langkah pertama dalam proses penilaian adalah menetapkan konteks dan ruang
lingkup penugasan dan menghindari berbagai ketidakjelasan yang terkait dengan
permasalahan penilaian
Setidaknya ada enam hal yang harus diketahui Penilai sebelum menentukan Lingkup
Penugasan (perikatan penugasan)
PENILAI TERINTEGRASI 11
Langkah 1: Identifikasi Masalah
➢ Pemberi Tugas merujuk kepada seorang, kelompok, atau suatu entitas yang
penugasan penilaiannya dilakukan, dimana dapat melibatkan penugasan dari pihak
eksternal (seperti penugasan dari pihak ketiga) serta penugasan dari pihak internal
(seperti penugasan yang dilakukan sebagai pegawai/tim pelaksana).
➢ Penugasan terbentuk dari hubungan Pemberi Tugas dan Penilai, Penilai harus
memahami kepentingan Pemberi Tugas secara independen dan sebaliknya Pemberi
Tugas harus memahami Penilai terkait kepada apa yang dilakukannya, dan
informasi apa yang harus diberikan agar hasil penugasan dapat memberikan hasil
yang objektif sesuai dengan Lingkup Penugasan yang disetujui.
PENILAI TERINTEGRASI 12
Langkah 1: Identifikasi Masalah
PENILAI TERINTEGRASI 13
Langkah 1: Identifikasi Masalah
➢ Tujuan dalam suatu penugasan jasa penilaian dapat dimaknai dari beberapa
perspektif, seperti untuk kepentingan Penilaian Properti, Kaji Ulang Penilaian atau
Jasa Konsultansi terkait penilaian
➢ Untuk apa penilaian itu dilakukan dan untuk keperluan apa nilai tersebut
digunakan:
✓ “maksud” dapat diartikan nilai yang hendak diopinikan,
✓ “tujuan” adalah untuk keperluan apa nilai itu digunakan atau untuk tujuan
apa penilaian itu dilakukan sehingga memerlukan nilai yang dimaksudkan.
PENILAI TERINTEGRASI 14
Langkah 1: Identifikasi Masalah
➢ Tujuan dalam suatu penugasan jasa penilaian dapat dimaknai dari beberapa
perspektif, seperti untuk kepentingan Penilaian Properti, Kaji Ulang Penilaian atau
Jasa Konsultansi terkait penilaian
➢ Untuk apa penilaian itu dilakukan dan untuk keperluan apa nilai tersebut digunakan
:
✓ “maksud” dapat diartikan nilai yang hendak diopinikan,
✓ “tujuan” adalah untuk keperluan apa nilai itu digunakan atau untuk tujuan
apa penilaian itu dilakukan sehingga memerlukan nilai yang dimaksudkan.
PENILAI TERINTEGRASI 15
Langkah 1: Identifikasi Masalah
PENILAI TERINTEGRASI 16
Langkah 1: Identifikasi Masalah
PENILAI TERINTEGRASI 17
Langkah 1: Identifikasi Masalah
PENILAI TERINTEGRASI 18
Langkah 1: Identifikasi Masalah
4. Identifikasi Objek Penilaian dan Kepemilikan
Pekerjaan penilaian tidak dapat dilakukan bila objek penilaian atau properti yang dinilai
belum diketahui. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh Penilai sehubungan dengan
spesifikasi properti dan haknya adalah :
➢ Lokasi.
➢ Spesifikasi properti dan jumlahnya.
➢ Dokumen perizinan.
➢ Hak kepemilikan; kepemilikan tunggal, kepemilikan sebagaian (partial interest).
➢ Fasilitas bangunan lainnya yang masuk kelompok personal properti.
➢ Properti dengan pembatasan tertentu seperti lokasi tidak memiliki akses.
➢ Batasan properti seperti objek bangunan yang dinilai bila tidak keseluruhan.
PENILAI TERINTEGRASI 19
Langkah 1: Identifikasi Masalah
5. Tanggal Penilaian
➢ Salah satu batasan nilai dalam pemenuhan prinsip perubahan (change) dalam penilaian adalah
mengetahui tanggal penilaian.
✓ Tanggal saat ini (current); adalah tanggal dimana nilai dan semua asumsi dinyatakan.
Pada umumnya pelaksanaan inspeksi bersamaan dengan tanggal saat ini dan laporan
juga diterbitkan mendekati sama setelah tanggal penilaian dan tanggal inspeksi.
✓ Tanggal yang telah lewat (retrospective); adalah tanggal dimana nilai dan semua
asumsi dinyatakan tidak bersamaan dengan tanggal inspeksi. Permintaan tanggal
penilaian sesuai dengan tujuan penilaian tertentu (misal untuk keperluan pelaporan
keuangan)
PENILAI TERINTEGRASI 20
Langkah 1: Identifikasi Masalah
5. Tanggal Penilaian
✓ Tanggal penilaian di masa akan datang, Tanggal penilaian untuk masa akan
datang harus dibatasi kepada beberapa hal :
o Laporan penilaian hanya dapat diterbitkan setelah tanggal penilaian dan tanggal
inspeksi dilakukan.
PENILAI TERINTEGRASI 21
Langkah 1: Identifikasi Masalah
➢ Asumsi adalah hal yang wajar untuk diterima sebagai fakta dalam konteks
penugasan penilaian tanpa penyelidikan tertentu atau verifikasi. Hal tersebut,
dinyatakan untuk dapat diterima dalam pemahaman penilaian.
➢ Asumsi khusus adalah asumsi yang berbeda dari fakta yang sebenarnya pada tanggal
penilaian atau hal yang tidak akan dibuat oleh sebagian kecil pelaku pasar dalam suatu
transaksi pada tanggal penilaian. Asumsi khusus sering digunakan untuk menggambarkan efek
dari suatu situasi yang akan mempengaruhi nilai. Contoh asumsi khusus meliputi suatu
properti yang sedang dibangun dinyatakan telah selesai pada tanggal penilaian; suatu kontrak
spesifik pada tanggal penilaian belum diselesaikan
✓ Asumsi khusus, umumnya ditentukan terhadap penilaian properti yang memiliki
keterbatasan, misalnya pada proses inspeksi dalam rangka pengumpulan data, maupun
proses analisis dan verifikasi atas data informasi yang signifikan mendukung hasil
penilaian.
✓ Salah satu contoh: adanya potensi proses inspeksi lapangan yang tidak dapat dilakukan
sepenuhnya atau memiliki keterbatasan. Maka itu, sepanjang dibenarkan dan didukung
argumentasi yang memadai maka Penilai dapat membangun asumsi khusus untuk
mendukung Penilaian dimaksud dengan konfirmasi dari pemberi tugas atau pihak
yang membutuhkan penilaian.
PENILAI TERINTEGRASI 22
Langkah 2: Lingkup Penugasan
PENILAI TERINTEGRASI 23
Langkah 2: Lingkup Penugasan
Penilai harus mengetahui dan memulai penugasannya dengan menyusun Lingkup
Penugasan sebagai dasar perikatan untuk melaksanakan penilaian. Setiap Lingkup
Penugasan akan menjadi muatan dalam suatu perikatan penugasan penilaian (kontrak)
apakah secara langsung atau tidak langsung bagian dari perikatan (sebagaiTerm of
Reference).
PENILAI TERINTEGRASI 24
Langkah 2: Lingkup Penugasan
PENILAI TERINTEGRASI 25
Langkah 2: Lingkup Penugasan
5. Identifikasi Hak Kepemilikan,
Hak kepemilikan properti yang dinilai (kepemilikan tunggal, kemitraan, atau hak kepemilikan
parsial)
✓ Jika kepemilikan properti berbeda dengan identitas pemberi tugas, uraikan kaitan di
antaranya & perjanjian / kesepakatan yang ada.
✓ Surat bukti kepemilikan tanah
✓ Perjanjian pembangunan yang dimiliki :
- Dokumen pembebasan tanah (pembangunan real estat)
- Sertifikat Pemilikan Tanah
- IMB/PBG & PBB, Dokumen lain terkait
PENILAI TERINTEGRASI 26
Langkah 2: Lingkup Penugasan
6. Dasar Nilai,
7. Tanggal Penilaian,
8. Mata Uang
Dinyatakan dalam mata uang rupiah (Rp) jika digunakan selain mata uang rupiah →
rupiah tetap dinyatakan
PENILAI TERINTEGRASI 27
Langkah 2: Lingkup Penugasan
11. Sifat dan Sumber Informasi yang dapat diandalkan,
Sifat dan sumber informasi yang relevan dan tanpa verifikasi harus disetujui oleh pemberi
tugas
PENILAI TERINTEGRASI 28
Langkah 2: Lingkup Penugasan
15. Surat Pernyataan (Surat Representasi) dari Pemberi Tugas,
PENILAI TERINTEGRASI 29
Langkah 3: Pengumpulan dan Deskripsi Properti
1) Data Umum, adalah data yang dapat dikumpulkan dari tingkat lingkungan dimana
properti berada, kota/kabupaten, wilayah/regional dan bahkan tingkat nasional dan
internasional, tergantung kepada properti yang dinilai.
2) Data Khusus, pada umumnya meliputi data-data properti yang menjadi objek penilaian.
Data-data yang diperlukan tersebut dapat meliputi spesifikasi tapak tanah dan
pengembangan yang ada di atasnya, termasuk ukuran, sepesifikasi fisik, kondisi dan
informasi real estat lainnya.
3) Data Pembanding (penawaran dan permintaan), dapat meliputi data-data apakah
menyangkut data penjualan/transaksi, penawaran, biaya-biaya, tingkat hunian,
penyusutan, pendapatan, tingkat kapitaisasi dan data terkait lainnya.
PENILAI TERINTEGRASI 30
Langkah 3: Pengumpulan dan Deskripsi Properti
PENILAI TERINTEGRASI 31
Langkah 4: Analisa Data
a. Analisis Pasar
Analisis pasar adalah suatu proses untuk menganilisis permintaan dan penawaran suatu
properti dan pasar dimana secara geografis properti itu berada:
1. Data penawaran dan permintaan yang kompetitif diperlukan untuk menentukan posisi
kompetitif properti pada pasar saat ini dan di masa mendatang.
2. Deskripsi tentang kondisi pasar pada umumnya membantu pengguna penilaian yang dituju
untuk memahami motivasi pelaku pasar atas properti yang dimaksud.
3. Data dan kesimpulan yang dihasilkan melalui analisis pasar merupakan komponen penting
untuk langkah selanjutnya dalam Proses Penilaian.
PENILAI TERINTEGRASI 32
Langkah 4: Analisa Data
PENILAI TERINTEGRASI 33
Langkah 5: Estimasi Nilai Tanah
• Tanah dalam pengertiannya dapat merujuk kepada bidang tanah yang belum
dikembangkan (tanah mentah) atau telah dikembangkan.
a. Tanah atau lahan mentah yang belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang
memiliki potensi untuk dikembangkan.
b. Tanah atau lahan telah terbentuk sebagai tanah matang yang dapat dipertimbangkan
menjadi suatu pengembangan melalui pekerjaan pengembangan lahan seperti land
clearing dan pembangunan infrastruktur.
• Tapak Tanah dalam pengertiannya dapat merujuk kepada tanah matang yang telah
terbentuk dan tidak memerlukan pengembangan lahan lagi. Tapak tanah dalam kondisi
apa adanya ini dapat ditingkatkan sesuai dengan potensi penggunaan tertinggi dan terbaik
(HBU).
PENILAI TERINTEGRASI 34
Langkah 5: Estimasi Nilai Tanah
• Penilai dapat memberikan opini nilai apakah tanah atau tapak tanah yang telah
dikembangkan bersamaan dengan adanya bangunan tertentu.
a. Berdasarkan tujuannya, penilaian diperlukan untuk adanya pemisahan tanah dan
bangunan. Kebutuhan adanya pemisahan ini seperti untuk tujuan penilaian asuransi,
pelaporan keuangan dan lainnya.
b. Untuk kebutuhan suatu analisis seperti dalam penerapan pendekatan biaya (cost
approach) yang membutuhkan indikasi nilai tanah terpisah dengan bangunan. Untuk
keperluan penerapan teknis penyisaan tanah (land residual) dan untuk keperluan
analisis HBU pada tanah asumsi kosong (as vacant)
PENILAI TERINTEGRASI 35
Langkah 5: Estimasi Nilai Tanah
Dalam mengestimasi Nilai tanah, Penilai dapat menggunakan salah satu teknik atau metode
terdiri dari:
PENILAI TERINTEGRASI 36
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian
PENILAI TERINTEGRASI 37
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian
PENILAI TERINTEGRASI 38
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian
2) Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini mempertimbangkan pendapatan (income) dan biaya operasional yang
berhubungan dengan properti yang dinilai dan mengestimasikan nilai melalui proses
kapitalisasi.
PENILAI TERINTEGRASI 39
Langkah 6: Penerapan Pendekatan Penilaian
3) Pendekatan Biaya
Pendekatan ini mempertimbangkan kemungkinan bahwa, sebagai substitusi dari pembelian
suatu properti, seseorang dapat membuat properti yang lain- baik berupa replika dari properti
asli atau substitusinya yang memberikan kegunaan yang sebanding.
PENILAI TERINTEGRASI 40
Langkah 7: Rekonsiliasi dan Kesimpulan Nilai
✓ Penilai dapat menggunakan pendekatan penilaian lebih dari satu, sepanjang data yang
tersedia memadai dan dapat diandalkan.
✓ Bila pendekatan yang digunakan lebih dari satu, maka Penilai harus memberikan
kesimpulan Nilai dengan jalan rekonsiliasi.
✓ Rekonsiliasi dapat dilakukan sesuai pemahaman dan keyakinan Penilai atas kesimpulan
yang diambil
PENILAI TERINTEGRASI 41
Langkah 8: Pelaporan Penilaian
✓ Pemilihan bentuk atau tipe laporan tersebut disesuaikan kebutuhan pemberi tugas dan
syarat penugas. Penyusunan laporan penilaian secara prosedur harus mengikuti ketentuan
yang diatur oleh SPI 105.
PENILAI TERINTEGRASI 42
KESIMPULAN
1) Proses Penilaian tidak dapat dikatakan lengkap tanpa ada pernyataan dari
Penilai atas opini nilai yang dihasilkan dalam suatu laporan penilaian.
2) Laporan penilaian dapat diserahkan dalam bentuk elektronik (PDF) namun
tetap dilengkapi dengan laporan berbentuk tertulis.
3) Format dan tipe laporan sangat tergantung kepada Lingkup Penugasan yang
disepekati Pemberi Tugas dan Penilaian.
4) Penilaian harus dapat memberikan keyakinan dalam menyatakan
kesimpulan penilaian. Suatu laporan Nilai Pasar dikomunikasikan dengan
ketentuan laporan telah disusun:
a. secara lengkap, mudah dipahami dan tidak menimbulkan kesalah
pahaman,
b. didukung data dan informasi yang handal,
c. analisis, data dan informasi disajikan secara informatif.
PENILAI TERINTEGRASI
PENILAI TERINTEGRASI
TUGAS
o Disajikan di e-learning
Daftar Referensi
PENILAI TERINTEGRASI
47