PENILAIAN MESIN DAN

PERALATANNYA
 PROPERTI INDUSTRI

● TERDIRI DARI :
A. TANAH
B. BANGUNAN
C. SARANA PELENGKAP
D. MESIN-MESIN DAN PERALATAN
E. KENDARAAN BERMOTOR
F. ALAT BERAT
G. FIXTURE – FURNITURE & OFFICE EQUIPMENT
 JENIS – JENIS MESIN 3

MESIN – MESIN DIKELOMPOKKAN DALAM 8 GOLONGAN BESAR YAITU :

1. MESIN – MESIN PROSES PRODUKSI

2. MESIN – MESIN PERKAKAS

3. MESIN – MESIN UTILITAS

4. MESIN – MESIN PENGANGKUT ATAU PENGANGKAT

5. ALAT TRANSPORTASI ATAU KENDARAAN

6. ALAT – ALAT BERAT

7. ALAT – ALAT PENELITIAN

Next Pages...
1. MESIN – MESIN PROSES PRODUKSI 4

ADALAH : MESIN – MESIN YANG DIGUNAKAN SECARA

LANGSUNG ATAUPUN TIDAK LANGSUNG UNTUK
MENGHASILKAN SUATU PRODUK, SETELAH MELALUI
SUATU PROSES PRODUKSI

A. MESIN PERKAYUAN
B. MESIN PERTEKSTILAN
C. MESIN PENGERJAAN LOGAM
D. MESIN PENGERJAAN KULIT
E. MESIN PENGERJAAN PLASTIK
F. MESIN PENGOLAHAN KERTAS
G. MESIN PROSES/PENGOLAH MAKANAN & MINUMAN
H. MESIN PERTANIAN
I. MESIN / PERALATAN HOTEL
J. MESIN REKREASI & ENTERTAINT

Next Pages...
 2. MESIN PERKAKAS 5

ADALAH : MESIN – MESINYANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUBAH

BENTUK SUATU BENDA DENGAN CARA MEMOTONG / MEMBUANG
BAGIAN – BAGIAN BENDA TERSEBUT DALAM BENTUK GERAM ( CHIP )

A. MESIN BUBUT
B. MESIN KETAM / MESIN SKRAP
C. MESIN BOR – MESIN DRILLING
D. MESIN FRAIS (MESIN MILLING)
E. MESIN GERGAJI
F. MESIN GERINDA
G. MESIN LAS
H. MESIN ROLLER PLATE
I. MESIN POTONG / SHEARING
J. MESIN PONDS

Next Pages...
 3. MESIN – MESIN UTILITAS 6

ADALAH : MESIN – MESIN YANG MENGHASILKAN SUATU TENAGA

YANG BERASAL DARI TENAGA LAIN SEHINGGA DAPAT
DIMANFAATKAN UNTUK PENGGUNAAN MESIN LAINNYA.

A. KETEL UAP
B. GENERATOR SET
C. TURBINE GENERATOR
D. TRANSFORMER, PANEL LISTRIK DAN INSTALASI LISTRIK
E. POMPA DAN INSTALASI PEMIPAAN
F. KOMPRESOR UDARA DAN INSTALASI
G. BLOWER FAN
H. UNIT PENDINGIN (AIR CONDITION)
I. INSTALASI HYDRANT & FIRE PROTECTION

Next Pages...
 5. MESIN PENGANGKAT / PENGANGKUT 7

ADALAH : MESIN ATAU PERALATAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK MEMINDAHKAN BAHAN
BAKU / BARANG JADI DARI SUATU TEMPAT KE
TEMPAT YANG LAIN.

A. CONVEYOR
B. ELEVATOR
C. KERAN ANGKAT (HOIST CRANES), TACKEL
D. FORKLIFT, LIFT TRUCK

Next Pages...
 ALAT TRANSPORTASI - KENDARAAN 8

ADALAH : MESIN ATAU ALAT UNTUK

MENGANGKAT MANUSIA, BAHAN BAKU,
BARANG HASIL JADI DARI
SUATU TEMPAT PINDAH/BERGERAK KETEMPAT
LAIN MELALUI JARAK TERTENTU, BAIK MELALUI
DARAT,
LAUT, MAUPUN UDARA

A. MOBIL PENUMPANG
B. MOBIL BARANG
C. KAPAL

Next Pages...
 7. ALAT – ALAT BERAT 9

ADALAH : MESIN ATAU PERALATAN YANG BANYAK DIGUNAKAN

DALAM TUGAS YANG BERAT SEPERTI UNTUK PEMBANGUNAN,
PERTANIAN, PERTAMBANGAN, dsb.

A. TRAKTOR
B. BULLDOZER
C. LOADER
D. EXCAVATOR
E. MOTOR GRADER
F. ROAD ROLLER
G. COMPACTOR
H. ASPHALT MIXING PLAT ( AMP )
I. CONCRETE BATCHING PLANT

Next Pages...
 8. PERALATAN UNTUK PENELITIAN 10

ADALAH : PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK

MELAKUKAN PENELITIAN BAIK DIDALAM
LABORATORIUM MAUPUN DILAPANGAN, BAIK UNTUK
PEKERJAAN PRESISI ATAUPUN TIDAK

A. PERALATAN LABORATORIUM

B. TIMBANGAN UKUR

C. ALAT-ALAT UKUR

Next Pages...
MESIN PENUNJANG BANGUNAN

TERDIRI DARI :

• JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK : TRANSFORMER, PANEL CUBICAL, SWITCH

BREAKER, PANEL INCOMING – OUTGOING, PANEL DISTRIBUSI, JARINGAN
KABEL LISTRIK, EMERGENCY GENSET.

• AIR CONDITION SYSTEM : AC CHILLER, POMPA-POMPA, INSTALASI PIPA,

INSTALASI DUCTING, AIR HANDLING UNIT (AHU), FAN COIL UNIT,
PERALATAN KONTROL DAN PERLENGKAPAN LAINNYA.

• INSTALASI HYDRANT SYSTEM : POMPA HYDRANT, INSTALASI PIPA,

SPRINKLER, HYDRANT BOX, PILLAR HYDRANT, HOSE (SELANG AIR) DAN
PERLENGKAPAN LAINNYA.

• FIRE PROTECTION SYSTEM : PANEL ALARM, ALARM BELL, INSTALASI

KABEL, SMOKE DETECTOR, HEAD DETECTOR, DAN PERALATAN LAINNYA.
● INSTALASI AIR BERSIH : SUMUR AIR, POMPA SUMUR DALAM, BAK AIR,
TANGKI AIR, POMPA DISTRIBUSI, POMPA BOOSTER DAN INSTALASI PIPA
AIR BERSIH.

● INSTALASI AIR KOTOR : INSTALASI PIPA, POMPA AIR KOTOR,

PENGOLAHAN LIMBAH (SEWAGE TREATMENT)

● ELEVATOR (LIFT), ESCALATOR.

● PENANGKAL PETIR

● INTALASI TILPON DAN PABX SYSTEM

● PERALATAN SOUND SYSTEM DAN PAGING SYSTEM / CAR CALL

● SECURITY SYSTEM : CAMERA & CCTV, ALARM SYSTEM.

 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI MESIN 11

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM

PENILAIAN MESIN YAITU ADANYA FAKTOR –
FAKTOR YANG SECARA LANGSUNG ATAU TIDAK
LANGSUNG MEMPENGARUHI NILAI MESIN.

1. FAKTOR PHISIK

2. FAKTOR FUNGSI

3. FAKTOR EKONOMI

4. FAKTOR POLITIK & SOSIAL

Next Pages...
 LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN MESIN
Dengan Cost Approach 12

LANGKAH – LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN DI DALAM

PENILAIAN MESIN DAN PERALATAN ADALAH Sbb. :

PENDATAAN / PENCATATAN
( IDENTIFICATION ) MESIN

URAIAN TEKNIS
MESIN
( DESCRIPTION
)

PENENTUAN HARGA BARU

( PRICING MESIN
)

PENYUSUTAN
MESIN
( DEPRECIATION
)

Next Pages... PENETAPAN NILAI

MESIN
( FINAL VALUATION
)
I. PENDATAAN MESIN
(Identification) 13

RUANG LINGKUP PENDATAAN PENILAIAN

UMUMNYA MELIPUTI :

1. MAKSUD DAN TUJUAN PENILAIAN

2. PENGUMPULAN DATA AWAL ( Daftar, Gambar, Layout dll.)

3. INSPEKSI (Check kondisi Phisik, Foto, dll.)

4. KOMFIRMASI DATA – DATA MESIN YANG TELAH

DIKUMPULKAN, TERUTAMA MENGENAI STATUS
KEPEMILIKAN (Pencocokkan)

Next Pages...
II. URAIAN TEKNIS MESIN-MESIN DAN PERALATAN
(Description) 14

MENYUSUN SUATU LAPORAN PENILAIAN MESIN DENGAN

URAIAN TEKNIS SECARA BERURUTAN SEBAGAI BERIKUT :

a) NO. KODE

b) JUMLAH MESIN

c) NAMA MESIN / PERALATAN

d) MEREK, BUATAN, TIPE, NO. SERI, TAHUN PEMBUATAN

e) SPESIFIKASI TEKNIS YANG MENYANGKUT : KAPASITAS, UKURAN,

VOLUME, TENAGA PENGGERAK, PERLENGKAPANNYA.

f) SISA UMUR EKONOMIS / KONDISI : BAIK, CUKUP, DSB

g) BIAYA PEMBUATAN BARU / PENGGANTI BARU

h) PENETAPAN NILAI AKHIR

Next Pages...
IV. DEPRESIASI / PENYUSUTAN
(Depreciation) 15

ADA 3 MACAM PENYUSUTAN YAITU PHISIK, FUNGSI DAN EKONOMIS. PENYUSUTAN

BERARTI SUATU KERUGIAN NILAI YANG DIALAMI OLEH MESIN YANG DISEBABKAN OLEH
ADANYA KE 3 FAKTOR TERSEBUT.

-. PHISIK ( PHYSICAL DETERIORATION )

KERUSAKAN PHISIK RETAK, AUS, LAPUK, MENGERAS ATAU KERUSAKAN PADA
STRUKTURNYA.

-. FUNGSI ( FUNCIONAL OBSOLECENSE )

KEMUNDURAN FUNGSI SEPERTI PERENCANAAN YANG KURANG BAIK, KETIDAK
SEIMBANGAN YANG BERTALIAN DENGAN UKURAN, MODEL, BENTUK, UMUR DLL.
AKIBAT PERUBAHAN/ KEMAJUAN TEKNOLOGI.

-. EKONOMIS ( ECONOMIC OBSOLECENSE )

KEMUNDURAN EKONOMIS DIKARENAKAN FAKTOR LUAR YANG MEMPENGARUHI, SEPERTI
PERUBAHAN SOSIAL, PERATURAN – PERATURAN PEMERINTAH DAN PERATURAN LAIN
YANG MEMBATASI, PERUNTUKAN DLL.

DENGAN KATA LAIN BAHWA KERUSAKAN PHISIK DAN KEMUNDURAN FUNGSIONAL

ADALAH SUATU KERUGIAN YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG
TERJADI ATAS HARTA TETAP YANG DINILAI, SEDANGKAN KEMUNDURAN EKONOMIS
ADALAH SUATU KERUGIAN YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR EKSTERNAL YANG TERJADI
DILUAR HARTA TETAP YANG DINILAI.

Next Pages...
 GRAFIK PENYUSUTAN MESIN

BIAY
A
PENGGANT Realitas Pemeliharaan kurang
BAR I : menuru performance
U n
Teoritis Pemeliharaan normal
: baik, performancekondisi
tetap
baik

HARGA
AWAL

NILAI

0 5 10 15

UMU
R

DITAMBAH DIKURANGI APABILA

APABILA
Overhau Kondisi Fisik Kurang Dari
l Standar
Inovasi Adanya Kemunduran Fungsi dan
Ekonom
Penambahan Alat Kontrol i
dll

Next Pages...
 ISTILAH – ISTILAH YANG DIGUNAKAN 17

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN :

1. UMUR FISIK
( USEFULL LIFE ) = UMUR YANG DIPERKIRAKAN
SECARA FISIK.
2. UMUR EKONIMIS
( ECONOMIC USEFULL LIFE ) = UMUR YANG DIPERKIRAKAN
SECARA EKONOMIS.
3. UMUR EFEKTIF
( EFECTIVE AGE ) = SAAT MESIN DIBUAT SAMPAI
DILAKUKAN PENILAIAN.
4. UMUR AKTUAL FISIK
( PHYSICAL ACTUAL AGE) = SEJAK MESIN DIBUAT SAMPAI
SAAT DILAKUKAN PENILAIAN.
5. UMUR AKTUAL PENGGUNAAN
( USED ACTUAL AGE) = SEJAK MESIN DIPAKAI SAMPAI
SAAT DILAKUKAN PENILAIAN.
6. SISA UMUR EKONOMIS
( ECONOMIC REMAINING LIFE)= SISA UMUR MESIN DAPAT BEKERJA
SECARA EKONOMIS.

Next Pages...
 MESI SAA BATAS
N
DIPAK T
PENILAI UMUR
EKONOM
AI AN IS

SISA UMUR
EKONOMIS

MESI UMUR BATAS

N
DIBUA AKTUAL
(PENGGUNA UMUR
FISI
T AN) K

UMUR
EFEKTIF
UMUR AKTUAL (
FISIK )
UMUR
EKONOMIS
UMUR
FISIK
SISA UMUR EKONOMIS = PERKIRAAN UMUR EKONOMIS -
UMUR EFEKTIF

Next Pages...
 TABEL REFERENSI PENYUSUTAN
TABEL REFERENSI PENYUSUTAN

PENYUSUTAN KONDISI SISA UMUR EKONOMIS

BAR
U
Baru belum pernah dipergunakan,
0-5% , 95 - 100 %
kondisi prima
SANGAT
Seperti baru, baru dipakaiBAIK sebentar,
6 - 15 % belum memerlukan penggantian suku 85 - 94 %
cadang atau perbaikan
BAI
Telah dipergunakanK dan pernah
16 - 35 % 65 - 84 %
dilakukan perbaikan, kondisi prima
CUKUP
Telah dipergunakan dan pernah
dilakukan perbaikan, masih
36 - 60 % memerlukan beberapa perbaikan serta 40 - 64 %
penggantian suku cadang mino seperti:
seal, bearing dsb. r
SEDANG
Telah dipergunakan dan pernah
dilakukan perbaikan, masih
memerlukan beberapa perbaikan serta
61 - 80 % 20 - 39 %
penggantian suku cadang penting
seperti : moto penggerak poros dan
r
komponen penting ,
lainnya. ,
BURU
Telah dipergunakan K dan pernah
dilakukan perbaikan, masih
memerlukan cukup banyak serta
81 - 95 % 5 - 19 %
penggantian kompone penting seperti:
poro utama, n
kompone dari struktur
s
utama dsb. n
SANGAT BURUK ( SCRAP )
Dalam keadaan rusak, tidak dapat
96 - 100 % 0 - 14 %
Next Pages... dipergunakan dan diperbaiki lagi
 PERKIRAAN KONDISI MESIN – MESIN DAN PERALATANNYA
Nama Mesin & Peralatannya :
Kelompok Mesin : Khusus / Umum
Tahun Dibuat :
Tahun Dipasang :
Tahun Digunakan :
Perkiraan Umur Fisik :
Sisa Umur Ekonomis :

N Uraian Bar S. Baik Baik Cukup Sedang Buru Bobot ( % Nilai ( % )

o u k )

1 Kondisi Fisik :
Pondasi dan Pelat Dasar X 10 8
Rumah Mesin X 30 22
Tenaga X 15 13
Penggerak
Electrical X 5 4
Pipa - pipa X 5 3
Panel X 5 3
2 Perawatan, Overhaul X 10 6
( bocor, bising, getaran )
3 Cara Pengoperasian X 5 3
4 Lay Out X 5 3
5 Uji Kemampuan Optimal X 10 8

Tota 100 73
l

Next Pages...
 DEPRECIATION GUIDELINES
DEPRECIATION GUIDELINES
Most of the following life expectancies of depreciable assets other buildings, by industry groups, are extracted from U.S.Treasury Depart
Internal Revenue Service Publication No.456 ( dated 7/62 revised 8/64 ) titled " Depreciation Guidelines and Rule". They are presented
alphabetical order for your convenience. For more complete descriptions or definition, see Publication No.456. Lives marked with aster
not from the Internal Revenue Service Publication, but are a composite of studies of equipment, bookeeping practices and appraiser's op
INDUSTRY GROUP LIFE IN YEARS INDUSTRY GROUP LIFE IN YEARS

Aerospace Industry 8 Dairy Products Manufacturing 12

Agriculture, Machinery and Equipment 10 Distilling 12
Animals, Cattle, breeding or dairy 7 Electrical Equipment Manufacturing 12
Hogs, breeding 3 Electric Utilities, Hydrolic Production 50
Horses, breeding or work 10 Nuclear Production 20
Sheep and Goats, breeding 5 Steam Production 28
Trees and Vines, Almonds, Pecans, and Walnuts 40* Transmission & Distribution Facilities 30
Apples, Figs, and lives 50* Electronic Equipment Manufacturing 8
Apricots, Peaches, and Nectarines 20* Fabricated Metal Product 12
Cherries, Pears, and Citrus 40* Fishing Equipment incl. boats and barges 4*
Grapes, Plums, and Prunes 35* Fur Processing 11
Aircraft, except commercial aircraft 6 Gas Utilities, Distribution 35
Commercial aircraft 6 Manufactured Gas Production 30
Amusement Parks 10 Natural Gas Production 14
Apparel and Fabricated Textile Manufacturing 9 Pipelines and Related Storage 22
Automobile Repair Shops 10 Glass and Glass Products 14
Backeries and Confectionery Production 12 Gypsum Products 15
Barber and Beauty Shops 10 Hand Tools 5*
Brewery Equipment 12 Hotel and Motel Furnishings and Equipment 10
Cannaries and Frozen Food Production 12 Jewelry Products and Pens 12
Cement Manufacture 20 Knitwear and Knit Products 9
Chemical and Allied Production 17 Land Improvements 20
Clay Products Manufacturing 11 Laundry Equipment 10
Clocks and Watches, Manufacturing 15 Leather and Leather Products 11
Cold Storage and Ice Making Equipment 12 Logging 6
Cold Storage Warehouse Equipment 18* Lumber, Wood Products, and Furniture 10
Condiments, Manufacturing and Processing 10* Machinery Manufacturing, except as otherwise listed 12
Construction Equipment, general construction 5
Next Pages...
Marine Construction 12

Marsha deprguid.xls/hal.1
ll
P
Valuati
 DEPRECIATION GUIDELINES
DEPRECIATION
GUIDELINES

INDUSTRY GROUP LIFE IN YEARS INDUSTRY LIFE IN

GROUP YEARS
Meat 12 Radio and Television, 6
Packing Metal Working Machinery 12 Manufacturin Broadcasting 10
Mining and Manufacturing 10 Railroad g 1*
Quarrying
Motion Picture and Television 8 CarsRailroads, Machinery and 12
Motor Transport, Production 8* Structur Equipment 43
Freight
General Purpose Trucks, 4 Wharvese and Docks 02
Heav Light 6 Railroad Transportation Equipment 01
y Units (over the
Tractor 4 Recreation and Manufacturing 21
road) mounted
Trailer and Trailer 6 Amusement
Retail Trades, Fixtures and 01
Motor Transport, containers 8 Restaurant and Bar Equipment 10 0
Passenger
Automobiles, including 3 Equipment
Rubber Products 1*
Buses Taxis 9 Sawmills,Manufacturing 41
Motor Vehicle and Part 12 Permanent
Portabl 60
Manufacturing
Office Furniture and 10 e Service 1
Equipment
Optical Lenses and Instrument 12 Establishments
Ship and Boat 01
Paints and Manufacturing 11 Building
Soft Drink Manufacture and 12
Varnishes
Paper and Pulp 16 Steam Production Bottling
and 22
Products
Paper Finishing and 12 Distribution
Stone Products 81
Petoleum andConverting
Natural Gas, Field 6 Manufacturing
Sugar and Sugar Products 51
Servicesand
Exploration, Drilling, 14 Telephone and TelegraphManufacturing
Companies, 20 8
Marketin Production 16 Small &
Textile Products, excluding Finishing 1*
gPetroleum 16 Finishing and Dyeing Dyeing 41
Refining
Pipeline 22 Theater 21
Transportation
Plastics 11 Equipment
Tobacco and Tobacco 01
Manufacturing
Plastict Product 11 Vegetable OilProducts 51
PrimaryManufacturing
Metals Production, 18 Products
Water 82
Ferrous Non
Primary Metals Production, 14 Transportation
Water 05
Printing and Ferrous 11 Utilities Docks, and
Wharves, 02
Publishing and Scientific
Professional 12 Piers
Wholesale Trade Fixture and 01
Instrument Equipment 0
hall Valuation Service, USA deprguid.xls/hal.2
Page 5/79
ILUSTRASI IMPORT MESIN

BANK
CHARGE
HANDLING
MILIK SELLER MILIK BUYER CHARGE
IMPORT DUTY

FOB C & F / CIF

BOAR
D

PELABUHA PELABUHAN
N
LUAR NEGERI DALAM
NEGERI
 KONDISI–KONDISI HARGA DALAM PERDAGANGAN
(IMPOR BARANG)

DALAM PERDAGANGAN IMPOR DAN EKSPOR TERDAPAT BERMACAM – MACAM KONDISI

HARGA YANG PADA DASARNYA BERSUMBER PADA KETENTUAN THE INTERNATIONAL
CHAMBER OF COMMERCE ( ICC ) PARIS
DENGAN SEGALA PERUBAHANNYA, KONDISI – KONDISI HARGA TERSEBUT
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. F.A.S. FREE ALONGSIDE SHIP, DISINI EKSPORTIR/SUPPLIER/SELLER

ATAU PENJUAL BERKEWAJIBAN DAN BERTANGUNGJAWAB
MENYERAHKAN BARANGNYA SAMPAI DISISI LAMBUNG
KAPAL DIPELABUHAN PEMUATAN ( LOADING PORT),
MISALNYA PELABUHAN MUAT TOKYO, PELABUHAN MUAT SINGAPURA,
SEDANG ONGKOS MUAT BARANG TERSEBUT (STEVEDORING)
KEDALAM KAPAL MENJADI TANGGUNGAN IMPORTIR / PEMBELI.

2. F.O.B FREE ON BOARD, DISINI EKSPORTIR / SUPPLIER / SELLER

BERANGGUNG JAWAB DAN BERKEWAJIBAN MENYERAHKAN BARANGNYA
SAMPAI TERMUAT DI ATAS KAPAL (ON BOARD) , SEGALA BIAYA
YANG TIMBUL TERMASUK ONGKOS STEVEDORING SAMPAI
BARANG TERMUAT KEDALAM KAPAL MENJADI TANGGUNGJAWAB
SUPPLIER, MAKSUDNYA SUDAH TERMASUK KEDALAM HARGA BARANG.
SETELAH BARANG ON BOARD MAKA HAK MILIK ATAS BARANG
TERSEBUT BERPINDAH KEPADA IMPORTIR ( BUYER ).
3. C& F COST AND FREIGHT, KONDISI HARGA INI LEBIH LUAS DARI
F.O.B SEBAB DITAMBAH DENGAN FREIGHT, YAITU ONGKOS ANGKUT
BARANG IMPORT DENGAN KAPAL LAUT DARI PELABUHAN
PEMUATAN DILUAR NEGERI SAMPAI PELABUHAN INDONESIA
MAIN PORT SUDAH TERMASUK KEDALAM HARGA BARANG, MISALNYA
MAIN PORT TANJUNG PERAK, MAIN PORT BELAWAN , DSB.

4. C.I.F COST INSURANCE AND FREIGHT, KONDISI HARGA INI LEBIH

LUAS LAGI DARI C & F KARENA DITAMBAH DENGAN PREMI ASURANSI (
INSURANCE PREMIUM ) MENJADI TANGGUNGAN EKSPORTIR / SELLER,
MAKSUDNYA TELAH TERMASUK KEDALAM HARGA BARANG
SAMPAI TIBA DI PELABUHAN INDONESIA MAIN PORT.

5. CIFIC COST INSURANCE AND FREIGHT INCLUDING COMMISION,

KONDISI HARGA INI LEBIH LUAS DARI CIF KARENA DITAMBAH
DENGAN KOMISI MENJADI TANGGUNGAN SUPPLIER / SHIPPER /
SELLER, MAKSUDNYA TELAH TERMASUK KEDALAM HARGA, KONDISI
HARGA INI JARANG DIPERGUNAKAN DALAM PERDAGANGAN.
 Fasilitas Impor Barang Modal

DASAR HUKUM
● Surat Keputusan Menteri Keuangan :
● No. 135/KMK.05/2000 tgl. 1 Mei 2000. jis
● No. 28/KMK.05/2001 tgl. 26 Januari 2001 dan
● No. 456/KMK.04/2002 tgl. 30 Oktober 2002
- Keringanan bea masuk hingga tarif akhir sebesar 5%
- Waktu pengimporan 2 (dua) tahun
- Dapat diperpanjang sesuai jangka waktu penyelesaian
proyek (JWPP) dalam surat persetujuan.
 PEMBEBASAN PPN.

PEMBEBASAN PPN BARANG MODAL

(TIDAK TERMASUK SUKU CADANG)

● PP. No. 12 Tahun 2001 tgl. 22 Maret 2001 jis.

● No. 43 Tahun 2002 tgl. 23 Juli 2002,
● No. 46 Tahun 2003 tgl. 13 Agustus 2003

● SKMK. No. 155/KMK.03/2001 tgl. 2 April 2001 jis.

● No. 363/KMK.03/ 2002 tgl. 31 Juli 2002,
● No. 371/KMK.03/2003 tgl. 21 Agustus 2003.