PROPERTI
PERSONAL PROPERTI
(LANJUTAN)
Th. 2020
Gd. MAPPI, 18th Office Park, Jl. TB Simatupang, Jakarta
Pemateri:
Endro Dwi Tjahjono
BAGIAN – 1
PENDAHULUAN
PENILAI
OBJEK TUJUAN
PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
OPINI
NILAI
PROPERTI SEBAGAI OBJEK PENILAIAN
Properti adalah konsep hukum yang mencakup kepentingan, hak dan manfaat
yang berkaitan dengan suatu kepemilikan.
Properti terdiri atas hak kepemilikan, yang memberikan hak kepada pemilik untuk
suatu kepentingan tertentu (specific interest) atau sejumlah kepentingan atas apa
yang dimilikinya.
Oleh karena itu, kita wajib memperhatikan hukum dari properti yang meliputi
segala sesuatu yang merupakan konsep kepemilikan atau hak dan kepentingan
yang bernilai, berbentuk benda atau bukan (corporeal or non corporeal), berwujud
atau tidak berwujud, dapat dilihat atau tidak, yang memiliki nilai tukar atau yang
dapat membentuk kekayaan.
(SPI EDISI VII - 2018 / KPUP 2.1 dan 2.2)
JENIS PROPERTI
TANAH
REAL BANGUNAN
PRASARANA
PROPERTI PROPERTI PENGEMBANGAN LAIN
SPI
310 MESIN & PERALATAN
PPI
07 PERSONAL PROPERTI
INTERAKSI STANDARD (SPI) DALAM PENILAIAN PERSONAL
PROPERTI (TERMASUK MESIN DAN PERALATAN)
SPI 201, 202; SPI
SPI 310 PPI 07
SPI 101 203, SPI 320; PPI 05;
MESIN DAN PERSONAL
NILAI PASAR PPI 09; DST.
PERALATAN PROPERTI
2
1
Pendataan
Perencanaan
3
Analisa
Data
LAPORAN
PENILAIAN
4
Pemilihan
Metode
6
Penyusunan
5
Laporan Perhitungan
Nilai
PERENCANAAN
Konfirmasi maksud dan tujuan, tanggal nilai, tanggal inspeksi, dasar nilai, definisi nilai,
sifat penugasan yang disesuaikan dengan standar penilaian yang berlaku.
Mengumpulkan data awal seperti daftar mesin & peralatan, layout, data pemeliharaan,
kapasitas produksi, bukti kepemilikan dan pembelian (bill of sale, invoice, kontrak
pembelian dsb), ijin operasional peralatan (jika di atur oleh peraturan tertentu) flow
chart atau proses produksi, spesifikasi teknis per item, gambar-gambar kerja mesin,
kontraktor pelaksana.
Mempersiapkan peralatan inspeksi seperti alat ukur, kamera, berita acara dan form
inspeksi, alat tulis, lampu senter, alat pengaman diri (safety helmet, glove, wear pack)
sesuai keperluan
PENDATAAN
LINGKUNGAN
• Lokasi dalam hubungannya dengan bahan baku (kesesuaian lokasi
yang mungkin memiliki umur terbatas)
• Usia bangunan yang terbatas, atau masa penggunaan tanah dan
bangunan yang terbatas dari suatu pabrik,
• Restriksi pemerintah (dalam bentuk peraturan dan perundangan), atau
dampak lingkungan yang membatasi utilisasi/produksi
• Potensi ekonomi, potensi fisik, fungsional yang terkait dengan aset
yang dinilai dapat berpengaruh pada nilai mesin dan peralatan.
• Seringkali, personal properti (terutama mesin dan peralatan dalam
industrial properties) tidak dapat dipisahkan dan nilainya dipengaruhi
properti yang lain (misal tanah dan bangunan pabrik) dan merupakan
bagian satu bisnis atau usaha.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
Penilaian Personal Properti
EKONOMI
PENDEKATAN PASAR
Metode
Metode Biaya Pengganti Diskonto Arus
(Depreciated Replacement Cost) Kas (DCF)
Metode Biaya Reproduksi
(Depreciated Reproduction Cost) Metode
Metode Penjumlahan Perbandingan SPI – 310
(Build Up) Data Pasar Kapitalisasi
Langsung
SPI 106 BUTIR 5.5. - METODE LAIN (DALAM SPI BELUM DIBAHAS DETAIL)
Untuk memenuhi SPI 103 butir 5.3.a).11 maka asumsi yang diperlukan harus
dinyatakan dalam Lingkup Penugasan.
PENENTUAN PENDEKATAN PENILAIAN
KONTRIBUSI SUBSTITUSI
DEMAND
SUPPLY AND
KONSEP DASAR
PENDEKATAN BIAYA (COST APPROACH)
PENYUSUTAN DAN
KEUSANGAN
NILAI
DETAIL
Replacement Cost
Reproduction or
METHOD
TRENDING
METHOD
COST TO
CAPACITY
METHOD
OTHER
METHOD
DETAIL METHOD
Metode untuk
memperoleh Biaya
Pengganti Baru
Biaya Perolehan
dengan cara (direct & indirect cost)
menghitung biaya Biaya Transportasi & Asuransi *)
Biaya Importasi (fee importir, bea masuk,
komponen dari mesin PENJUMLAHAN
PPN, PPN BM, PPh ps. 22) *)
dan peralatan, Biaya Instalasi & Pondasi
Biaya Testing & Commisionning
mencakup biaya Insentif Pengembangan
langsung maupun
tidak langsung yang *) subject to kondisi transaksi importasi nya
wajar.
Sample: Detail Method
Istilah Importasi - Incoterm 2010
Penyusutan Fisik
(Physical Deterioration)
PENYUSUTAN
USE/TOTAL FISIK
USE (PHYSICAL
DETERIORATION)
AGE/LIFE
EFECTIVE AGE
COMPARED TO
Penurunan Nilai ECONOMIC LIFE OR
Diukur dan / atau
DIRECT DOLLAR
dikonversi dalam MEASUREMENT NORMAL USEFUL
satuan Mata Uang LIFE
SEPUTAR UMUR DALAM PENILAIAN MESIN DAN PERALATAN
(SERTA PERSONAL PROPERTI TEKNIS LAINNYA)
Umur kronologis (Chronological age ) atau umur aktual ada umur (tahun) sejak properti di
bangun atau mulai beroperasi
Umur Efektif (Effective age) adalah umur yang ditunjukkan aktual kondisi dari properti. Dalam
negestimasikan umur efektif, penilai mempertimbangkan efek-efek dari overhaul,
renovasi/pembangunan ulang, dan perawatan dibawah rata-rata atau di atas rata-rata yang
terjadi pada properti. Jika properti melaksanakan overhaul secara reguler, umur efektifnya bisa
lebih sedikit di banding umur kronologisnya. Umur efektif digunakan dalam rasi age life
dibanding umut kronologis. Umur efektif dapat diestimasi pula berdasarkan rata-rata
terimbang dari umur trended historical cost .
Normal Useful Life adalah total masa manfaat yang biasanya juga dinyatakan dalam tahun,
dimana satu properti yang baru, dapat dipergunakan sebelum dia berhenti operasional.
Masa manfaat normal properti terkait dengan berapa lama properti yang serupa cenderung
digunakan, berbeda dengan perhitungan umur ekonomis yang lebih teoretis tentang berapa
lama properti dapat digunakan secara menguntungkan. Masa manfaat normal berasal dari data
statistik atau aktuaria yang diperoleh dari studi properti yang mirip dengan subjek dalam
kondisi operasi aktual. Masa manfaat aset mungkin lebih lama daripada umur ekonominya
karena pemilik dapat memilih untuk tidak menarik aset dari layanan setelah berakhirnya umur
ekonomi teoritis aset.
Umur Fisik (Physical life) adalah perkiraan periode waktu, biasanya dinyatakan tahun, bahwa
properti baru akan secara fisik bertahan sebelum batas kelelahan (fatigue) / kondisi yang
tidak dapat digunakan murni dari penyebab fisik, tanpa mempertimbangkan kemungkinan
berhenti sebelumnya karena keusangan fungsional atau ekonomi
Beberapa Referensi:
American Society of Appraiser (Normal Useful Life)
Marshall & Swift Valuation Services (last upodate 2017)
Batas umur Batas umur
Mesin dibuat Mesin dipakai Mesin dinilai ekonomis Fisik
Umur EfektIf
1,05
40.000.000 x = 32.307.692 = 32.000.000
1,30
Indeks
Tahun Pembelian Historical Cost RCN
Kenaikan
Umur Efektif :
Tahun Pembelian RCN Depr. (%) Depr. (Rp)
KAPITAL BERLEBIH
(EXCESS OF CAPITAL COST)
Functional
Obsolescence
Investment :
Ratio space yang lebih kecil
berdampak pada return.
CONTOH :
Bahan Baku :
Kelangkaan bahan baku, menjadikan
penurunan produksi. Contoh: Pabrik tekstil
dengan bahan baku cottton / sekarang
polyester.
Hasil Produksi :
Economic
Pemasaran produk, tidak ada (terjadi
perubahan) selera masyarakat untuk Obsolesence
memiliki / menggunakan. Contoh:
Perubahan media cetak ke moda digital.
Peraturan Pemerintah :
Adanya larangan mesin tersebut
beroperasi karena membahayakan,
perubahan zona, relokasi, dsb.
• Dalam hal penurunan kapasitas bersifat tetap atau permanen,
bisa dihitung dengan perbandingan kapasitas sbb :
{1 - (Cap1 / Cap0) x } x 100%
= (1 – 0,835) x 100%
= 16,45 %
• Step 3: RCNLPD
• Less Functional Obsolescence
• Equals RCNLPD and Functional Obsolescence (RCNLPD and FO)
1. Pendekatan Pasar umumnya digunakan untuk jenis mesin dan peralatan yang
HOMOGEN, misalnya kendaraan bermotor dan beberapa jenis peralatan kantor
atau mesin industri, karena tersedia data penjualan/penawaran untuk aset
serupa.
2. Data penjualan/penawaran (pembanding) dapat diperoleh dari sumber yang
tersedia di publik sepanjang diyakini oleh Penilai.
3. Tetapi banyak jenis mesin dan peralatan khusus di mana data penjualan /
penawaran tidak tersedia, dalam keadaan seperti ini mungkin tepat untuk
menggunakan Pendekatan Pendapatan atau Pendekatan Biaya untuk
penilaian.
(SPI 310 Revisi – 5.12)
COMPARABLE
DIRECT MATCH MATCH PERCENT OF COST
ELEMEN PEMBANDINGAN
(Element of Comparison)
1. Kondisi & Jenis Penjualan (e.g., level of trade or to a dealer, “as-is,
where-is” condition)
2. Kondisi Pasar
3. Karakteristik Fisik
a. Merek &Negara Asal 2)
b. Kapasitas
c. Tahun (Umur Aktual & Efektif)
d. Kondisi 1)
e. Jumlah (Quantity) En Bloc Sales vs Individual Sales
f. Jam Operasi, Jarak Tempuh (km), dsb 2)
g. Optional Equipment 2)
h. Environmental and safety compliance 2)
4. Lokasi
5. Faktor lain yang berpengaruh pada penjualan.
1) = agar diperhatikan masalah pengungkapan, jika tidak dapat dilaksanakan observasi atas data pembanding
2) = Subject to objek yang dinilai
TEKNIK PENYESUAIAN LANGSUNG
(DIRECT MATCH)
Data 1 Data 2
Nilai Kendaraan
Data 3
TERIMA KASIH