PENYUSUTAN
Pendidikan Dasar Penilaian 2
Oleh:
MAPPI (Asrori)
Curva Nilai Pasar Properti
Rumah Tinggal
1.200
1.000
800
Nilai Pasar Properti (Rp Juta)
200
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tahun
KONTRIBUSI NILAI DARI BANGUNAN =
Biaya Pembuatan
Baru atau
- PENYUSUTAN/
Biaya Pengganti KEUSANGAN
Baru atas Bangunan
Pengertian Penyusutan
• Penyusutan/depresiasi adalah kerugian nilai
atas biaya reproduksi/biaya penggantian dari
suatu pengembangan yang berkaitan dengan
berbagai penyebab.
• Penyusutan dapat diidentifikasi sebagai
perbedaan antara biaya reproduksi/biaya
pengganti baru dari suatu pengembangan
dengan nilai pasarnya pada tanggal penilaian.
Tipe Penyusutan/Keusangan
Penyelesaian:
Total Penyusutan = Fisik + (1-Fisik) * Fungsi + (1-Fisik) * Ekonomis
= 25% + (1-25%) * 10% + (1-25%) * 10%
= 25% + 7,5% + 7,5% = 40%
Metode untuk Mengestimasi
Penyusutan
• Metode Ekstraksi Pasar (Market Extraction
Method)
• Metode Age-Life atau Metode Garis Lurus
• Metode Breakdown
Metode Ekstraksi Pasar
• Melakukan penyesuaian atas data pembanding;
• Mencari perbandingan harga jual properti atas aset pembanding yang
sejenis;
• Kurangi indikasi nilai tapak tanah terhadap harga properti sehingga
diperoleh indikasi nilai bangunan (biaya reproduksi bangunan
tersusutkan);
• Hitung biaya reproduksi/pengganti baru atas masing-masing data
pembanding;
• Kurangi biaya reproduksi/pengganti baru sehingga diperoleh jumlah bersih
penyusutan dalam jumlah rupaih;
• Jumlah bersih penyusutan dalam rupaih dibagi biaya repoduksi baru akan
diperoleh persentasi penyusutan.
Contoh 1: Metode Ekstraksi Pasar
• Sebuah properti rumah tinggal dengan luas tanah 120 m 2 dan luas bangunan 50 m2 telah
terjual dengan harga Rp65.000.000. Berdasarkan informasi pasar diketahui bahwa harga
pasaran tanah pada lokasi yang sama adalah Rp250.000/m2 dan biaya reproduksi baru
bangunan Rp55.000.000. Berdasarkan informasi tersebut maka besarnya penyusutan atas
properti objek penilaian yang mempunyai biaya reproduksi baru Rp56.000.000 adalah sbb.
1. Data Pembanding
a. Harga rumah Pembanding Rp 65.000.000
b. Tanah 120 m2 Rp 250.000 /m2 Rp 30.000.000
c. Bangunan 50 m2 Rp 700.000 /m2 Rp 35.000.000
d. Biaya Reproduksi Baru 50 m2 Rp 1.100.000 /m2 Rp 55.000.000
e. Penyusutan (d-c) Rp 20.000.000
% Penyusutan (=e/d) 36,4%
2. Besarnya penyusutan properti objek penilaian
Biaya Reproduksi Baru Rp 56.000.000
% Penyusutan Pembanding 36,4%
Penyusutan Rp 20.363.636
Contoh 2: Metode Ekstraksi Pasar
Data Pembanding Hasil Inspeksi Tgl. 15 Januari 2019.
Luas Tanah = 280 m2.
Luas Bangunan = 400 m2.
Tahun dibangun = 2006.
Kondisi fisik bangunan = 82%.
Harga transaksi rumah tinggal= Rp6,5 miliar.
Harga pasar tanah = Rp16 juta/m2.
Biaya pengganti baru=Rp6,5 juta/m2.
Ditanya:
a. Berapa persentase penyusutan fisik?
b. Berapa persentase total penyusutan?
c. Berapa persentase penyusutan lainnya?
Jawab:
a. Persentase penyusutan fisik = 1-82% = 18%.
b. Indikasi nila pasar tanah = 280 m2 x Rp16juta/m2 = Rp4.480.000.000.
Indikasi nilai pasar bangunan = harga transaksi rumah – indikasi nilai pasar tanah
= Rp6.500.000.000–Rp4.480.000.000=Rp2.020.000.000.
Indikasi nilai pasar bangunan per m2=Rp2.020.000.000/400 m2=Rp5.050.000/m2.
Biaya pengganti baru per m2 = Rp6,5juta/m2.
Biaya penyusutan = Rp6,5 juta – Rp5,05juta = Rp1,45 juta.
Persentase total penyusutan = Rp1,45juta / Rp6,5 juta = 22,31%.
c. Total penyusutan = 18% + (1-18%)*penyusutan lainnya = 22,31%
Penyusutan lainnya = (22,31% - 18%)/82% = 5,25%.
Metode Age-Life atau Garis Lurus
Effective
Age
Actual Age
Economic Life
Physical Life
Umur Fisik
• Periode dari saat bangunan dibangun sampai
secara fisik bangunan tidak dapat lagi
dimanfaatkan (karena aus atau mengalami
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki).
– Contoh: Bingkai baja bangunan tua itu begitu
kokoh sehingga memiliki umur fisik yang tersisa
100 tahun. Namun, secara fungsional sudah usang
karena pipa ledeng, kabel listrik, dan hal-hal
keselamatan lainnya di bawah standar, sehingga
umur ekonomisnya lebih pendek.
Umur Ekonomis
• Periode atau berapa lama diantisipasi bahwa
aset dapat menghasilkan tingkat
pengembalian finansial atau menyediakan
manfaat non-finansial dalam penggunaannya
saat ini. Hal ini akan dipengaruhi oleh tingkat
keusangan fungsional atau ekonomis yang
dialami aset tersebut.
Umur Ekonomis
Rp Pendapatan
Umur Ekonomis
Contoh :
Bangunan baru tidak dihuni, rusak pada atap, cat dinding mengelupas,
pintu-pintu rusak karena air dan panas. Dari hasil pengamatan di lapangan
biaya perbaikan adalah Rp 5.000.000,-, sehingga penyusutan fisik
bangunan tersebut adalah Rp 5.000.000,-
Lanjutan : Kerusakan fisik
• Tidak dapat diperbaiki (Incurable)
Pada prinsipnya secara teknis semua kerusakan bangunan akan dapat
diperbaiki baik itu bagian Substruktur maupun Superstruktur. Yang
dimaksud tidak dapat diperbaiki adalah apabila biaya perbaikan terlalu
besar hingga tidak ekonomis lagi (ingat Nilai tidak sama dengan Biaya)
Jadi bila biaya perbaikan tidak seimbang dengan peningkatan nilai maka
dapat dikatakan tidak dapat diperbaiki (incurable)
Contoh :
Sebuah rumah tinggal kelas menengah, hanya memiliki satu kamar mandi/WC, kamar mandi/WC pembantu
tidak tersedia. Jumlah kamar tidur 4 buah (1 km tidur utama, 2 km tidur anak, 1 km tidur pembantu)
Jawab :