Anda di halaman 1dari 14

Nama : Maria Gratia Funan Tikneon

NIM : 33120073

Kelas/Semester : B / 4

Prodi : Akuntansi

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 2

Tugas Akuntansi Keuanagan Menengah 2

Halaman 301

1. Kebijakan akuntansi PT ABC yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah sebagai berikut :
a. Gedung depresiasi sebesar 5% pertahun dengan metode garis lurus.
b. Mesin depresiasi sebesar 10% per tahun dengan metode garis lurus.
c. Tidak ada nilai residu untuk gedung dan mesin.
d. Depresiasi dibebankan penuh setahun untuk aktiva tetapyang dibeli dalam satu tahun.
e. Tidak ada depresiasi yang dibebankan dalam tahun dijualnya aktiva tetap.

Transaksi yang terjadi dalam tahun buku 2006 adalah sebagai berikut :

24 januari Sebuah gedung dengan harga perolehan sebesar Rp.184.000.000,00 yang dibeli
tahun 1990 dirobohkan untuk dibangun yang baru. Biaya merobohkan gedung sebesar
Rp.10.200.000,00 dan sisa bangunan diambil oleh pekerja yang merobohkan gedung.

28 februari Mesin yang dibeli tahun 2000 sebesar Rp.32.000.000,00 dijual seharga
Rp.5.000.000,00 tunai. Biaya untuk membongkar mesin ini sebesar Rp.600.000,00

31 maret sebuah suku cadang mesin rusak. Mesin ini dibeli seharga Rp.18.000.000,00 dalam
tahun 2001 dan suku cadang ini diganti dengan biaya sebesar Rp.740.000,00.

29 april Pondasi untuk mesin yang dibuat pada tahun 2000 mengalami kerusakan dan harus
diganti dengan biaya sebesar Rp.10.800.000,00. Harga perolehan mesin tahun 2000 sebesar
Rp.28.400.000,00,dan harga perolehan pondasi sebesar Rp.7.000.000,00. Harga perolehan
pondasi ini dicatat dalam rekening mesin dalam tahun 2000.

28 juni salah satu gedung dicatat dengan biaya sebesar Rp.14.600.000,00. Gedung ini belum di
cat lagi sejak selesai dibangun tahun 2002.

Diminta : buatlah jurnal umum


Jawaban :

PT ABC

JURNAL UMUM

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit

24 januari Gedung 184.000.000


Kas 184.000.000
Gedung 10.200.000
Kas 10.200.000
28 februari Mesin 600.000
Kas 600.000
Kas 5.000.000
Mesin 5.000.000
31 Maret Mesin 18.000.000
Kas 18.000.000
Mesin 740.000
Kas 740.000
29 April Mesin 35.400.000
Kas 35.400.000
Mesin 10.800.000
Kas 10.800.000
28 Januari Gedung 14.600.000
Kas 14.600.000

Depresiasi:
A. Harga perolehan gedung tahun 1988 == Rp.184.000.000
1988 – 1992 = 4 tahun.
Penyusutan 5% per tahun : Rp.184.000.000 X 5% = Rp.9.200.000

Tabel Depresiasi :

Tahun Debet Kredit Akumulasi Nilai buku


Depresiasi Depresiasi Penyusutan
0 184.000.000
1 9.200.000 9.200.000 9.200.000 174.800.000
2 9.200.000 9.200.000 18.400.000 165.600.000
3 9.200.000 9.200.000 27.600.000 156.400.000
4 9.200.000 9.200.000 36.800.000 147.300.000
 Diketahui harga perolehan mesin tahun 1985 = Rp.32.000.000

Umur ekonomis 6 tahun dari 1985 – 1991


Tabel Depresiasi:
Tahun Debet Depresiasi Kredit Akumulasi Nilai Buku
Depresiasi Penyusutan
0 Rp.32.000.000
1 Rp.5333.333. Rp.5333.333 Rp.5333.333 Rp.26.666.667
2 Rp.5333.333. Rp.5333.333 Rp.10.666.666 Rp.21.333.334
3 Rp.5333.333. Rp.5333.333 Rp.15.999.999 Rp.16.000.001
4 Rp.5333.333. Rp.5333.333 Rp.21.333.332 Rp.10.666.668
5 Rp.5333.333. Rp.5333.333 Rp.26.666.662 Rp.5.333.335
6 Rp.5333.333. Rp.5333.333 Rp.31.999.998

2. PT S didirikan tanggal 2 januaari 2005, tetapi baru mulai berproduksi tanggal 1 juli 2005
yaitu saat selesainya fasilitas fisik. Rekening tanah dan gedung pada tanggal 31
Desember 2005 sebagai berikut (angka dalam ribuan rupiah) :

2005
31 Januari Tanah dan gedung Rp.160.000
28 Februari Biaya merobohkan gedung 4.800
1 Mei Pembayaran angsuran 1 pembangun gedung 60.000
1 Mei Pembayaran biaya notaries 3.770
1 Juni Pembayaran angsuran II pembangunan gedung 40.000
1 Juni Pembayaran premi asuransi 2.280
1 Juni Pelunasan biaya jalan 4.000
30 Juni Biaya Umum 16.300
1 Juli Pembayaran angsuran terakhir pembangunan gedung 40.000
31 Desember Kenaikan nilai aktiva 18.200
Rp.349.350
31 Desember Depresiasi 2005 – tariff 1% 3.494
Saldo Rp.345.856

Berikut ini tambahan informasi yang perlu dipertimbangkan (ribuan rupiah).


1) Tanah dan gedung diperoleh dengan pembayaran tunai Rp.80.000 dan 800 lembar
saham prioritas, 8%, nominal Rp.100 per lembar. Harga pasar saham Rp.105 per
lembar.
2) Biaya merobohkan gedung sebesar Rp.4.800, dan sisa bangunan di bawah oleh
pihak yang merobohkan.
3) Pembayaran biaya untuk :
Biaya pendirian perusahaan Rp. 610
Biaya pembelian tanah 1.300
Penyusunan kontrak pembangunan gedung dan izin 1.860
Rp.3.770

4) Premi asuransi adalah untuk gedung dengan jangka waktu 2 tahun mulai 1 mei
2005.
5) Biaya jalan digunakan untuk pembangunan jalan disekitar pabrik yang bersifat
permanen.
6) Biaya umum meliputi yang berikut untuk periode 2 januari 2005 samapai dengan
30 juni 2005.
Gaji direktur utama Rp.8.500
Gaji mandor pabrik yang mengawasi pembangunan gedung 4.200
Gaji pengawai kantor 3.600
Rp.16.300
7) Karena adanya kenaikan biaya umum dalam pembangunan gedung – gedung
sedangkan kontrak sudah disetujui dengan jumlah yang pasti, pimpinan merasa
perlu menaikan nilai gedung di atas harga kontraknya sebesar Rp.18.200
sehingga akan sesuai dengan harga pasar. Rekening laba ditahan didebit sebesar
jumlah itu.
8) Gedung ditaksir berumur 50 tahun. Depresiasi untuk tahun 2005 sebesar 1% dari
nilai aktiva (1% X Rp.349.350 = Rp.3.494).
Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk mengoreksi rekening tanah,gedung, dan akumulasi
gedung pada tanggal 31 Desember 2005 !
b. Tunjukan penyajian tanah,gedung, dan akumulasi depresiasi yang benar
pada tanggal 31 Desember 2005 !

Jawaban :

Jurnal Koreksi

Nama Akun Debit Kredit


Beban Rp.3.494

Akumulasi Depresiasi beban Rp.3.494


Tanah dan Gedung Rp.345.856

Kas Rp.345.856
Rp.349.350 Rp.349.350
Nama Akun Debet Kredit
Tanah dan Gedung Rp.345.856
Kas Rp.345.856
Beban Depresiasi Gedung Rp.3.494
Akm.Depresiasi Gedung Rp.3.494
Akumulasi Depresiasi Rp.3.494
Tanah dan Gedung Rp.3.494

Depresiasi = HP-NR/UE

 31 Desember
Depresi Rp.3.494 (D)
Kredit Rp.3.494 (K)
 Tanah Rp. 80.000 (D)
Gedung Rp. 80.000 (K)
 Harga perolehan saham Rp. 6.400 (D)
Nilai buku per saham Rp.6.720 (K)
 Perubahan gedung RP. 4.800 (D)
Kas Rp.4.800 (K)
 Biaya pendirian perusahaan Rp.610 (D)
Biaya beli tanah Rp.1.300 (D)
Kontrak membangun gedung dan tanah Rp.1860 (D)
Kas Rp. 3.770 (K)

b. Tunjukan akumulasi gedung dan akumulasi depresiasi yang benar pada tanggal 31 Desember
2005

Rumus: HP-NS / N

=349.350-3.494

=6.917,12

Akhir tahun ke Debet akumulasi Kredit akumulasi Total akumulasi Nilai buku
0 349.350
1 6.917,12 6.917,12 6.917,12 342.432,88
2 6.917,12 6.917,12 705.546,24 (356.196,24)
3 6.917,12 6.917,12 712.463,36 (669.927)
4 6.917,12 6.917,12 719.380,48 (42.536,36)
5 6.917,12 6.917,12 726.297,6 (676.844,12)
6 6.917,12 6.917,12 733.214,72 (49.456,48)
7 6.917,12 6.917,12 740.313,84 (683.761,24)
8 6.917,12 6.917,12 747.048,96 (56.3790,6)
9 6.917,12 6.917,12 753.966,08 (690.670,36)
10 6.917,12 6.917,12 698.679,12 (63.287,72)
11 6.917,12 6.917,12 760.883,2 (697,595,48)
12 6.917,12 6.917,12 767.800,32 (70.204,84)

3. PT RST memiliki dua polis asuransi kebakaran. Polis A untuk gedung dengan asuransi
sebesar Rp.720.000,00dan perabot kantor dengan asuransi sebesar Rp.720.000,00 dan
perabot kantor dengan asuransi sebesar Rp.182.400,00. Polis B untuk gedung dengan
tambahan asuransi sebesar Rp.345.600,00. Tiap polis adalah dari perusahaan asuransi
yang berbeda. Kebakaran melanda gedung dan perabot kantor. Data yang relevan adalah
sebagai berikut :
Perabot Kantor Gedung
Polis asuransi A A B
Harga pasar aktiva yang -
sebelum kebakaran RP.240.000,00 Rp.1.440.000,00 Rp.1.440.000,00
Harga pasar aktiva sesudah-
Kebakaran 20.000,00 880.000,00 880.000,00
Nilai nominal polis asuransi 182.400,00 720.000,00 345.600,00
Syarat asuransi bersama 80% 80% 80%

Diminta :
Hitunglah jumlah ganti rugi dari setiap perusahaan asuransi untuk setiap jenis aktiva !

Jawaban :

Peralatan Kantor Gedung

A A B

Puis Asuransi

 Harga pasar sebelum kebakaran Rp.240.000.000


Rp.1.440.000(720.000 + 720.000) 1.440.000
 Harga pasar aktiva sesudah kebakaran Rp.226.000.000
Rp.880.000 (720.000 + 345.600 – 182.400) 880.000
 Nilai nominal polis asuransi Rp.182.400 Rp.472.000 Rp.800.000
 Syarat asuransi bersama 80% 80% 80%

4. PT XYZ melakukan pertukaran aktiva tetap berikut ini selama tahun 2005 :
a. Membeli mesin seharga Rp.25.000.000,00 dengan membayar tunai Rp.10.000.000,00
dan menukar mesin sejenis yang harga perolehannya Rp.40.000.000,00 dan nilai
bukunya Rp.20.000.000,00.
b. Membeli gedung senilai Rp.100.000.000,00 dengan membayar tunai
Rp.20.000.000,00 dan menyerahkan tanah yang harga perolehannya
Rp.50.000.000,00.
c. Membeli sebuah truk seharga Rp.300.000.000,00, ditukar dengan truk lama yang
harga perolehannya Rp.250.000.000,00 dan nilai bukunya Rp.200.000.000,00. Harga
pasar truk lama sebesar Rp.280.000.000,00. PT XYZ membayar Rp.20.000.000,00
tunai.
d. Membeli mesin seharga Rp.150.000.000,00 dengan membayar tunai
Rp.50.000.000,00 dan menyerahkan mesin yang sama dengan harga perolehan
Rp.100.000.000,00 dan nilai bukunya Rp.60.000.000,00.
e. Membeli perabotan seharga Rp.20.000.000,00 dan menyerahkan perabotan lama
dengan harga perolehan Rp.50.000.000,00 dan nilai bukunya Rp.25.000.000,00. PT
XYZ menerima uang sebesar Rp.2.500.000,00.

Diminta :

1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pertukaran diatas untuk :


a. PT XYZ
b. Perusahaan yang menjual ke PT XYZ. Aktiva yang dijual pleh perusahaan ini
adalah aktiva baru.
2. Hitunglah jumlah atau rugi PT XYZ akibat transaksi – transaksi di atas selama tahun
2005!

Jawaban :

PT XYZ
JURNAL UMUM
Per. 31 Desember 2005

Tahun Keterangan Debet Kredit


A Mesin Baru 25.000.000
Akum .penyusutan.mesin 20.000.000
Rugi atas penjualan 20.000.000
Kas 10.000.000
Utang usaha 15.000.000
Mesin ( lama) 40.000.000
B Kas 20.000.000
Gedung 100.000.000
Tanah 50.000.000
C Peralatan baru 300.000.000
Akum .penyusutan peralatan 20.000.000
Kerugian peralatan aset tetap 80.000.000
Peralatan lama 250.000.000
Kas 20.000.000
D Mesin baru 150.000.000
Akum .penyusutan mesin 50.000.000
Rugi atas penyusutannya 40.000.000
Kas 50.000.000
Mesin ( lama) 100.000.000
E Peralatan baru 20.000.000
Akum .penyusutan peralatan 30.000.000
Rugi atas penyusutan aset tetap 25.000.000
Kas 2.500.000
Mesin ( lama) 50.000.000

 Peralatan yang menjual ke PT XYZ Aktiva yang dijual oleh perusahaan ini adalah baru

Halaman 324 – 325

1. Apakah perbedaan antara depresiasi, deplesi, dan amortisasi ?


Perbedaan antara depresiasi, deplesi, dan amortisasi adalah :
 Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap secara sistematis
akan dialokasikan menjadi biaya beban pada setiap periode akuntansi.
 Deplesi adalah pengurangan nilai yang terjadi atas sumber daya alam, seperti
pertambangan, sumur minyak dan gas bumi, kehutanan, dan lain-lain.
 Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang,
hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap
periode akuntansi. Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban
amortisasi terhadap akun aktiva.

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhidepresiasi ?


faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi yaitu :
a. Faktor fisik
Faktor yang mengurangi fungsi aktiva tetap adalah keausan karena dipakai, aus karena
faktor usia pemakaian atau kerusakan-kerusakan.
b. Faktor fungsional
Faktor-faktor yang membatasi umur aktiva tetap. Antara lain ketidakmampuan aktiva
memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti. Atau karena adanya
permintaan terhadap suatu barang atau jasa yang dihasilkan. Bisa juga karena
kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai.

3. Pertimbangan apa yang digunakan dalam memilih metode depresiasi ?


Pertimbanga yang digunakan dalam memilih metode depresiasi adalah :
Menggunakan metode-metode yang tepat dalam penyusutan sebuah aktiva dalam hal ini
metode penyusutan yang dipilih harus dipergunakan secara konsisten dari periode-
periode kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan
metode. Metode yang digunakan harus sesuai dengan jenis aktivanya, misalnya
penyusutan aktiva berdasarkan waktu maka metode yang paling tepat adalah metode
garis lurus, metode pembebanan yang menurun, metode jumlah angka tahun menurun,
saldo menurun atau berdasarkan penggunanya maka aktiva tetap yang paling tetap
menggunakan metode juin juso dan metode untuk produksi.

4. Jelaskan cara pencatatan depresiasi !


Cara pencatatan depresiasi yaitu :
Pencatatan depresiasi adalah dengan menjurnal, yaitu mendebet rekening depresiasi dan
mengkredit rekening akumulasi penyusutan depresiasi. Depresiasi Biasanya dicatat
(dibukukan) pada saat penutupan buku (entah : akhir bulan, akhir kwartal, akhir tahun
buku), dan dicatat sebesar nilai penyusutannya, tergantung berbagai faktor.

5. Mengapa perlu dilakukan depresiasi terhadap aktiva tetap berwujud ?


metode tarif menurun tidak dibenarkan untuk digunakan karena , pada metode ini,
penurunan tarif (%) setiap periode dilakukan tanpa menggunakan dasar yang pasti, tapi
ditentukan berdasarkan kebijaksanaan masing-masing perusahaan.

6. Mengapa perlu dilakukan depresiasi terhadap aktiva tetap berwujud ?


perlu dilakukan depresiasi terhadap aktiva tetap berwujud karena ,
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh perusahan seharusnya dilakukan penyusutan secara
periodik sebab untuk mengetahui nilai bukunya pada akhir periode akuntansi dan
dilaporkan dalam laporan keuangan didalam neraca berupa akumulasi penyusutan serta
dalam laporan rugi laba berupa beban penyusutan.

7. Apa hubungan deplesi dan dividen ?


Hubungan Antara Deplesi dan Dividen yaitu :
Setiap perusahaan yang mengelola sumber daya alam kerap kali membagikan sejumlah
dividen dari laba bersih yang ditambah dengan deplesi. Cara seperti ini dilakukan jika
perusahaan akan menghentikan usaha jika berbagai sumber daya alam tersebut sudah
habis dieksploitasi sumber dayanya.
8. Jelaskan metode-metode khusus untuk depresiasi !
Metode perhitungan khusus depresiasi yaitu :
 Sistem penilaian/persediaan
Dalam cara ini rekenig aktiva didebit deng hrga perolehan (cost)aktiva. Setiap
periode aktiva tersebut dinilai dan rekening aktiva dikurangi sampai pada jumlah
penilaian tersebut.pengurangannya dibebankan sebagai depresiasi.
 Sistem pemberhentian
Dalam cara ini rekening aktiva didebit dengan harga perolehan (cost)aktiva.pada
akhir periode rekening aktiva itu di kredit dengan jumlah harga perolehan aktiva
yang dihntikan penggunaannya selama periode tersebut dan dibebankan sebagai
biaya depresiasi.
 Sistem penggantian
Dalam cara ini rekening aktiva didebit dengan harga perolehan (cost)aktiva.
Pembebanan sebagai biaya dilakukan jika aktiva tersebut diganti. Jadi harga
perolehan aktiva baru dikurangi nilai sisa aktiva lama dibebankan sebagai
depresiasi.

9. Kapan sebaiknya digunakan metode tarif kelompok/gabungan ?


Metode kelompok/gabungan ini merupakan cara perhitungan depresiasi untuk kelompok
aktiva tetap sekaligus. Metode ini adalah metode garis lurus yang diperhitungkan
terhadap sekelompok aktiva apabila aktiva yang dimilki mempunyai umur dan fungsi
yang berbeda, maka aktiva ini bisa dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok, untuk
masing-massing fungsi.
Perhitungan depresiassi secara berkelompok/gabungan ini sesungguhnya tidak begitu
teliti jika dibandingkan dengan perhitungan depresiasi untuk tiap-tiap aktiva.

10. Metode depresiasi yang menghasilkan jumlah depresiasi yang selama menurun dapat
dilakukan dengan berbagai cara jelaskan masing-masing cara yang ada !
4 cara untuk menghitung beban depresiasi yang menurun dari tahun ke tahun yaitu :
1) Jumlah angka tahun (sum of years’-digits method)
Di dalam metode ini depresiasi dihitung dengan cara mengalikan bagian pengurang
(reducing fractions) yang setiap tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan
dikurangi nilai residu. Bagian pengurang ini dihitung sebagai berikut:
( n+1 )
jumla h angka ta h un=n( )
2

Pembilang = bobot (weight) untuk tahun yang bersangkutan


Penyebut = jumlah angka tahun selama umur ekonomis aktiva atau jumlah angka bobot
(weight).
2) Saldo menurun (declining balance method)
Dalam cara ini beban depresiasi periodic dihitung dengan cara mengalikan tarif yang
tetap dengan nilai buku aktiva. Karena nilai buku aktiva ini setiap tahun selalu menurun
maka beban depresiasi setiap tahunnya juga selalu menurun. Tarif ini dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
T= 1 ‒ √n NS/ HP
KETERANGAN :
T = Tarif
n = umur ekonomis
NS = Nilai sisa
HP = Harga perolehan

1) Double declining balance method


Dalam metode ini, beban depresiasi tiap bulannya menurun. Untuk dapat menhghitung
beban depresiasi yang selalu menurun, dasar yang digunakan adalah persentase depresiasi
dengan cara garis lurus. Persentase ini dikalikan dua dan setiap tahunnya dikalikan pada
nilai buku aktiva tetap. Karena nilai buku selalu menurun maka beban depresiasi juga
selalu menurun
2) Tarif menurun (declining rate on cost method).
Di samping metode-metode yang telah diuraikan di muka, kadang- kadang dijumpai cara
menghitung depresiasi dengan menggunakan tarif (%) yang selalu menurun. Tarif (%) ini
setiap periode dikalikan dengan harga perolehan. Penurunan tarif (%) setiap periode
dilakukan tanpa menggunakan dasar yang pasti, tetapi ditentukan berdasarkan
kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Karena tarif (%)-nya setiap periode selalu menurun
maka beban depresiasinya juga selalu menurun.

1. PT A membeli mesin seharga Rp.3.400.000,00 pada tanggal 1 April 2006. Diperkirakan


mesin tersebut akan berumur 10 tahun, dan mempunyai nilai residu sebesar
Rp.400.000,00. Mesin ini diperkirakan akan dapat digunakan 60.000 unit produk dan
diperkirakan akan dapat dapat dapat digunakan untuk berproduksi selama 30.000 jam.
Dalam tahun 2006 PT A menggunakan mesin itu selama 2.400 jam dan dapat
menghasilkan 4.000 unit produk..
Diminta :
Hitunglah biaya depresiasi dengan menggunakan setiap metode seperti di bawah ini.
Tahun buku PT A adalah tahun kelender yang berakhir tanggal 31 Desember.
a. Metode garis lurus untuk tahun 2006..
b. Metode hasil produksi untuk tahun 2006.
c. Metode jam jasa untuk tahun 2006.
d. Metode jumlah angka tahun untuk tahun 2006.
e. Metode double declining balance untuk tahun 2007.

JAWABAN :

a. Metode garis lurus untuk tahun 2006

Depresiasi = HP-NS
n
= 3.400.000-400.000
10 Thn
= 300.000

Tabel Depresiasi-Metode Garis Lurus

Akhir Debit Depresiasi Kredit Akumulasi Total Akumulasi Nilai Buku Aktiva
Tahun ke Depresiasi Depresiasi
Rp3.400.000
1 Rp300.000 Rp300.000 Rp300.000 Rp3.100.000
2 300.000 300.000 600.000 2.800.000
3 300.000 300.000 900.000 2.500.000
4 300.000 300.000 1.200.000 2.200.000
5 300.000 300.000 1.500.000 1.900.000
6 300.000 300.000 1.800.000 1.600.000
7 300.000 300.000 2.100.000 1.300.000
8 300.000 300.000 2.400.000 1.000.000
9 300.000 300.000 2.700.000 700.000
10 300.000 300.000 3.000.000 400.000
Rp3.000.000 Rp3.000.000

b. Metode Hasil Produksi untuk tahun 2006


Depresiasi/ unit = HP-NS
n
= 3.400.000 – 400.000
60.000
= Rp 50
Tahun Hasil Debet Kredit Akm Total Akm Nilai
Produksi Depresiasi Depresiasi Depresiasi Buku
Mesin
3.400.000
1 6.000 300.000 300.000 300.000 3.100.000
2 6.000 300.000 300.000 600.000 2.800.000
3 6.000 300.000 300.000 900.000 2.500.000
4 6.000 300.000 300.000 1.200.000 2.200.000
5 6.000 300.000 300.000 1.500.000 1.900.000
6 6.000 300.000 300.000 1.800.000 1.600.000
7 6.000 300.000 300.000 2.100.000 1.300.000
8 6.000 300.000 300.000 2.400.000 1.000.000
9 6.000 300.000 300.000 2.700.000 700.000
10 6.000 300.000 300.000 3.000.000 400.000
60.000 3.000.000 3.000.000

Dedet Depresiasi = 6.000 unit× Rp 50


Hasil Produksi / tahun = 60.000 unit/10
c. Metode Jam Jasa untuk tahun 2006
Depresiasi per jam = HP-NS
n
= 3.400.000-400.000
30.000
= Rp 100

Tahun Jam Kerja Debet Kredit Akm Total Akm Nilai


Mesin Depresiasi Depresiasi Depresiasi Buku
Mesin
3.400.000
1 3.000 300.000 300.000 300.000 3.100.000
2 3.000 300.000 300.000 300.000 2.800.000
3 3.000 300.000 300.000 300.000 2.500.000
4 3.000 300.000 300.000 300.000 2.200.000
5 3.000 300.000 300.000 300.000 1.900.000
6 3.000 300.000 300.000 300.000 1.600.000
7 3.000 300.000 300.000 300.000 1.300.000
8 3.000 300.000 300.000 300.000 1.000.000
9 3.000 300.000 300.000 300.000 700.000
10 3.000 300.000 300.000 300.000 400.000
30.000 3.000.000 3.000.000

Debet Depresiasi =3.000 jam × Rp100


Jam kerja mesin / tahun = 30.000 jam /10

Anda mungkin juga menyukai