Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

Terdapat ralat terhadap kalimat di SPI 360 poin 5.3.c), d) dan e) :


PENILAIAN PERSEDIAAN 5.3.c) Kalimat sebelumnya …. surat representasi dan surat pernyataan
dari Pemberi Tugas, menjadi …. surat representasi dan/atau surat
1.0 Pendahuluan pernyataan dari Pemberi Tugas
2.0 Ruang Lingkup 5.3.d) Penilai harus mendapatkan surat pernyataan kepemilikan…., kata
“surat” dihilangkan sehingga menjadi: Penilai harus mendapatkan surat
3.0 Definisi
pernyataan kepemilikan….
4.0 Hubungan Dengan Standar Akuntansi
5.3.e) Dalam hal surat representasi dan surat pernyataan kepemilikan….,
5.0 Penerapan Teknis bagian
kata “surat” dihilangkan sehingga menjadi: Dalam hal surat representasi
6.0 Syarat Pengungkapan dan pernyataan kepemilikan….
7.0 Kutipan dan Tanggal Berlaku KPSPI - MAPPI
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
1. Pendahuluan
1.1. Persediaan memegang peran penting dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.

1.2. Penilaian persediaan yang pada awalnya digunakan untuk kepentingan Pelaporan Keuangan, telah
berkembang sehingga mengarah pada kepentingan pembiayaan. Keberadaan nilai buku persediaan
memberikan gambaran biaya historis, sedangkan laba yang diperoleh sebagai cerminan pengembalian
aset dalam proses produksi tidak menjadi bagian di dalamnya. Hal ini berdampak pada kemungkinan
adanya perbedaan antara nilai buku dengan dasar nilai lainnya.

1.3. Kekhususan kondisi persediaan yang secara mendasar merupakan bagian dari personal properti
berwujud membutuhkan pedoman khusus untuk mengarahkan setiap proses penilaian dapat
menghasilkan opini yang kredibel. Kekhususan ini antara lain terkait persediaan yang jarang
ditransaksikan dalam keadaan tertentu (misalnya, persediaan barang dalam proses) atau mungkin
seringkali tidak secara bebas dapat dijual kepada pihak ketiga (misalnya, barang jadi yang dijual
melalui jaringan distributor) sehingga teknik Penilaian dan pertimbangan untuk persediaan seringkali
berbeda dari yang digunakan untuk aset lainnya
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

2. Ruang Lingkup

2.1 Standar ini fokus pada penilaian persediaan barang yang merupakan Personal Property
berwujud – KPUP Jenis Properti butir 3.0 dan SPI 101 butir 6.10.
2.2 Secara umum standar ini melingkupi:
a) Persediaan Bahan Baku (Raw Material);
b) Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process);
c) Persediaan Barang Jadi (Finished Goods);
d) Persediaan suku cadang (Maintenance, Repair, and Operating Supplies – MRO).

2.3 Penilaian persediaan dilakukan untuk berbagai tujuan, antara lain tujuan:
a) Pelaporan keuangan, diperlukan sehubungan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
seperti: akuntansi untuk kombinasi bisnis, akuisisi, penjualan aset, dan analisis penurunan
nilai;
b) Transaksi jual beli;
c) Penjaminan utang, lelang dan kepailitan;
d) Perpajakan, terkait penetapan harga transfer (transfer pricing), perencanaan dan pelaporan
perpajakan.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

3. Definisi
3.1 Persediaan adalah aset:
a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
b) dalam proses produksi untuk dijual;
c) dalam bentuk bahan dan/atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa, atau;
d) suku cadang (Maintenance, Repair and Operation - MRO).

Persediaan dapat merupakan barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali
(Finished Goods), misalnya, barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual
kembali. Persediaan juga dapat merupakan barang jadi yang diproduksi, atau barang
dalam penyelesaian yang sedang diproduksi (Work In Process) , oleh entitas serta
termasuk bahan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi (Raw
Material). Persediaan juga dapat merupakan suku cadang (Maintenance, Repair and
Operation - MRO) yang digunakan dalam rangka keberlanjutan suatu sistem kerja atau
proses produksi pada tingkatan fungsi yang diharapkan.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

4. Hubungan dengan Standar Akuntansi

4.1 Dalam SPI 201 - Penilaian untuk Pelaporan Keuangan diuraikan Penilaian dan
pelaporan Penilaian yang diperlukan sesuai yang diatur dalam SAK yang terkait. PSAK
14 – Persediaan.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

5. Penerapan Teknis
5.1Tujuan Penilaian
a) Penilaian persediaan dilakukan untuk berbagai tujuan. Penilai mengidentifikasi tujuan penilaian dan
kebutuhan penilaian persediaan, baik dinilai secara terpisah atau dikelompokkan dengan aset
lainnya.
b) Penilaian Persediaan berupa Barang Dalam Proses dapat dilaksanakan untuk tujuan pelaporan
keuangan, namun penilaian objek tersebut untuk tujuan penjaminan utang tidak dapat
dilaksanakan, karena mengandung tingkat risiko yang tinggi mengingat sulitnya pelaksanaan
eksekusi jika terjadi kredit macet.

5.2Dasar Nilai
Dasar nilai yang dapat digunakan adalah:
a) Nilai Pasar sebagai Dasar Nilai merujuk pada SPI 101.
b) Dasar Nilai selain Nilai Pasar merujuk pada SPI 102; diantaranya Nilai Likuidasi, Nilai Wajar, Nilai
Realisasi Bersih dan Nilai Realisasi Bersih Terbatas yang digunakan secara konsisten untuk tujuan
penilaian yang sesuai.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

5. Penerapan Teknis
5.3 Objek Penilaian dan Kepemilikan

a) Penilai mengidentifikasikan Objek Penilaian termasuk dalam:


1. Bahan Baku;
2. Barang Dalam Proses;
3. Barang Jadi;
4. Suku Cadang
b) Penentuan jenis objek penilaian berpengaruh pada pasar dimana objek ditransaksikan. Penting bagi
penilai untuk mengidentifikasi dengan tepat jenis objek sehingga dapat menentukan pasar yang
sesuai.
c) Penguasaan atas persediaan dapat menjadi pertimbangan bukti kepemilikan persediaan yang
dilengkapi dengan referensi antara lain catatan, daftar asset, invoice, dan/atau informasi dalam
laporan keuangan, yang dikuatkan dengan surat representasi dan/atau surat pernyataan dari
Pemberi Tugas terkait dengan kepemilikan objek penilaian.
d) Penilai harus mendapatakan surat pernyataan kepemilikan objek penilaian dari Pemberi Tugas
dan/atau pemilik/direksi atau yang dikuasakan
e) Dalam hal surat representasi dan surat pernyataan kepemilikan sebagaimana disebutkan pada poin
5.3 butid d) tidak diperoleh oleh Penilai, maka Penilai harus mengundurkan diri dari penugasan.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

5. Penerapan Teknis
5.4 Tanggal Penilaian
a) Tanggal penilaian secara umum berbeda dengan tanggal pelaksanaan inspeksi, meskipun dimungkinkan
tanggal pelaksanaan inspeksi ditetapkan sebagai tanggal penilaian yang tergantung pada tujuan penilaian.
b) Perbedaan kondisi persediaan pada tanggal penilaian dan tanggal inspeksi sangat mungkin terjadi,
khususnya untuk persediaan dengan tingkat perputaran yang tinggi. Dengan mempertimbangkan hal
tersebut, maka penentuan kondisi persediaan pada tanggal penilaian utamanya didasarkan pada data dan
informasi dari Pemberi Tugas.
c) Penilai seharusnya mengungkapkan dalam laporan penilaian hal-hal yang secara material dianggap perlu
(seperti perbedaan objek penilaian, kondisi objek penilaian yang rusak dan lainnya) antara tanggal penilaian,
tanggal inspeksi dan/atau tanggal data yang diperoleh.

5.5 Tingkat Kedalaman Investigasi


a) Inspeksi dapat dilakukan secara penuh maupun secara sampling. Penerapan inspeksi secara sampling
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan penugasan dan peraturan yang berlaku.
b) Kedalaman pelaksanaan inspeksi, diantaranya terkait teknik dan jumlah sampling harus memenuhi
pertimbangan terbaik Penilai, disepakati dengan Pemberi Tugas dan diungkapkan dalam Lingkup Penugasan.
c) Dalam hal ditemukan objek penilaian yang bersifat khusus dimana Penilai tidak memiliki keahlian untuk
memastikan jumlah dan kondisinya, maka Penilai harus menunjuk tenaga ahli yang kompeten dari luar.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

5. Penerapan Teknis

5.6 Asumsi dan Asumsi Khusus


a) Penilai perlu mempertimbangkan penggunaan premis dalam penilaian (KPUP butir 12 dan SPI 103
butir 5.3 a)11) tentang perlu adanya asumsi umum atau asumsi khusus
b) Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan dengan metode sampling mengharuskan Penilai untuk
menambahkan asumsi mengenai penggunaan data dan/ atau informasi dari Pemberi Tugas yang
dianggap benar dan digunakan dalam penilaian.

5.7 Surat Representasi Kebenaran Data


a) Dalam konteks pelaksanaan Inspeksi secara sampling, perlu dipahami bahwa proses inspeksi pada
hakekatnya bukan merupakan sensus terhadap persediaan. Dengan demikian maka pernyataan
kebenaran jumlah dan detil kondisi masing-masing objek seharusnya tercantum sebagai bagian dari
surat representasi.
b) Penyediaan surat representasi harus dipahami secara proporsional. Pemberi Tugas dan/atau pemilik
berkewajiban menyediakan surat representasi. Dalam hal Pemberi Tugas bukan pihak yang secara
langsung berhubungan dengan objek penilaian, maka penyediaan surat representasi disediakan
pemilik atau manajemen yang terkait dengan sepengetahuan Pemberi Tugas.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN

5. Penerapan Teknis
5.8 Implementasi
a) Dalam penugasan penilaian persediaan, salah satu hal penting dalam penilaian adalah inspeksi sebagai
bagian dari proses Investigasi. Inspeksi harus dilakukan sepanjang diperlukan untuk menghasilkan Penilaian
yang profesional sesuai dengan tujuan penilaian. Penilai harus mengambil beberapa langkah yang wajar
untuk memverifikasi dalam penyusunan Penilaian, serta mengklarifikasi informasi dan asumsi yang digunakan
dengan pemberi tugas. Pedoman inspeksi yang menjadi rujukan Penilai dapat dilihat dalam Pedoman
Penilaian Indonesia (PPI) dan/atau Petunjuk Teknis terkait inspeksi – PPI 12.
b) Untuk tujuan Penjaminan Utang, Penilai seharusnya mengidentifikasi apakah persediaan diperdagangkan
pada tingkatan produsen/distributor/pengecer/pemakai
c) Penilai harus mengungkapkan gambaran mengenai kondisi pasar secara umum pada tanggal penilaian untuk
memberikan pemahaman kepada pengguna laporan penilaian mengenai asumsi yang dibuat dan analisis
yang dilakukan.
d) Dokumentasi prosedur pada proses inspeksi penting untuk dilakukan, khususnya terhadap inspeksi secara
sampling. Dokumentasi tersebut merupakan bagian dari kertas kerja penilaian yang harus disimpan sesuai
SPI 104 -Implementasi.
e) Pemahaman mengenai skema distribusi (direct atau indirect distribution) dan posisi objek pada rantai pasok
suatu industri, harus diidentifikasi dalam rangka memberikan gambaran tentang pasar yang paling mungkin
bagi objek untuk ditransaksikan.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.9 Pendekatan dan Metode

Pendekatan dan metode Penilaian yang diterapkan berdasarkan pertimbangan seperti tujuan dan dasar nilai, ketersediaan data
dan informasi serta pertimbangan lainnya.
a) Ketiga Pendekatan Penilaian sebagaimana SPI 106 – Pendekatan dan Metode Penilaian, dapat diterapkan pada Penilaian
persediaan. Metode yang diuraikan dalam standar ini secara bersamaan menunjukkan elemen-elemen Pendekatan Pasar,
Pendekatan Pendapatan dan Pendekatan Biaya. Jika diperlukan untuk mengklasifikasikan suatu metode dari tiga pendekatan
yang ada, Penilai harus pertimbangan yang sesuai dalam penentuan metode tersebut dan pertimbangan dimaksud tidak
harus bergantung pada klasifikasi dalam standar ini. Lihat SPI 106 - Pendekatan dan Metode Penilaian butir 5.1- 5.8.
b) Pemilihan pendekatan dan metode Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan persyaratan dalam standar ini dan SPI
106 – Pendekatan dan Metode Penilaian, khususnya butir 5.3

5.10 Pendekatan Pasar

Data pembanding yang tepat penting untuk diperhatikan dalam proses penilaian. Pendekatan Pasar, dimana penerapannya
merujuk pada aktivitas pasar yang melibatkan barang identik atau setara, namun memiliki keterbatasan dalam penerapan
perbandingan secara langsung (direct match). Beberapa aplikasi tersebut diantaranya:
a) Persediaan yang merupakan barang komoditas antara lain hasil produk pertanian seperti beras, karet, kopi, atau bahan
makanan lainnya; atau
b) Persediaan di mana terdapat pasar untuk persediaan pada tahap sementara dalam proses produksi (barang dalam proses).
Untuk produk non komoditas atau produk yang terdapat dalam proses produksi (barang dalam proses), harga jual tersebut
harus dikurangi biaya pelepasan dan laba terkait.
1. Dalam hal metode perbandingan data pasar tidak dapat digunakan secara langsung, maka Penilai perlu
mempertimbangkan untuk mendapatkan indikasi harga jual berbasis pasar sebagai inputan untuk metode lain.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.10 Pendekatan Pasar

2. Pasar lain yang dapat diobservasi dapat memberikan wawasan tentang tingkat imbal hasil (insights on the returns
attributable) yang disebabkan oleh proses produksi dan disposisi aset yang juga dapat dimanfaatkan untuk input ke metode
lain. Tingkat imbal hasil seperti itu biasanya dianggap mengecualikan tingkat imbal hasil yang disebabkan oleh adanya
kekayaan intelektual. Sebagai contoh:
a. Margin laba yang wajar dari distributor mewakili proksi pasar yang berarti untuk pengembalian pada proses
pergerakan/distribusi persediaan, jika basis yang sesuai dari perusahaan sejenis yang sebanding dapat diidentifikasi.
b. Kontrak dari Produsen, sejauh tersedia, dapat memberikan proksi margin/keuntungan yang diperoleh melalui proses
manufaktur.

3. Penilai harus berpedoman pada SPI 106 – Pendekatan dan Metode Penilaian butir 6.1 huruf b dan c dalam penerapan
pendekatan pasar. Selain itu, Penilai hanya dapat menerapkan pendekatan pasar untuk menilai persediaan jika kedua kriteria
berikut dipenuhi:
a. Informasi pada transaksi/penawaran yang wajar melibatkan persediaan yang identik atau serupa pada atau mendekati
tanggal Penilaian, dan
b. Tersedianya informasi yang mencukupi, memungkinkan Penilai menyesuaikan semua perbedaan yang signifikan antara
persediaan yang dinilai dan data pembanding terkait kondisi dan prasyarat transaksi.

Ketika data pembanding pasar tersedia, Penilai harus membuat penyesuaian terhadap data pembanding tersebut untuk
mencerminkan perbedaan antara objek penilaian (persediaan) dan data pembanding terkait kondisi dan prasyarat transaksi.
Penyesuaian ini diperlukan untuk mencerminkan karakteristik pembeda dari keduanya, namun hanya dapat ditentukan pada
tingkat kualitatif, bukan kuantitatif.

Penyesuaian kualitatif yang signifikan dapat mengindikasikan bahwa pendekatan lain akan lebih sesuai
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.11 Pendekatan Pendapatan
a) Penilaian Persediaan dengan Pendekatan Pendapatan mensyaratkan identifikasi alokasi laba yang berkontribusi
sebelum tanggal Penilaian yang dibandingkan dengan alokasi laba setelah tanggal Penilaian (proyeksi).
b) Penilai harus berpedoman pada SPI 106 - Pendekatan dan Metode Penilaian, butir 6.3 huruf b dan c dalam
penerapan Pendekatan Pendapatan.

5.12 Metode Top-Down

a) Metode Top-Down adalah metode residual yang dimulai dengan indikasi harga jual dikurangi dengan sisa biaya
dan perkiraan laba.
b) Metode Top-Down mencoba membagi dua upaya dan nilai terkait, yang diselesaikan sebelum tanggal penilaian
(historis), dibandingkan dengan upaya yang harus diselesaikan setelah tanggal penilaian (proyeksi).
c) Langkah-langkah kunci dalam menerapkan Metode Top-Down adalah untuk:
1. Perkirakan harga jual. Penilai harus mengandalkan pengamatan langsung terhadap harga jual ketika informasi
tersedia. Namun, data seperti itu seringkali tidak tersedia sehingga harga jual sering diestimasi dengan
menerapkan margin laba kotor yang sesuai dengan nilai buku bersih barang jadi pada tingkat produk atau
tingkat agregat. Marjin laba yang umumnya digunakan dalam Penilaian adalah marjin laba kotor pada periode
persediaan akan dijual;
2. Estimasi biaya untuk menyelesaikan barang dalam proses. Biaya penyelesaian harus mencakup semua
pengeluaran secara langsung atau tidak langsung yang masih harus dikeluarkan, yang akan terjadi setelah
tanggal Penilaian untuk membawa persediaan barang dalam proses ke kondisi selesai (barang jadi). Biaya
penyelesaian harus disesuaikan untuk menghilangkan biaya yang menguntungkan periode masa depan;
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.12 Metode Top-Down

3. Kurangkan biaya pelepasan. Biaya pelepasan merupakan biaya yang akan dikeluarkan setelah tanggal
Penilaian untuk mengirimkan barang jadi kepada konsumen akhir. Biaya pelepasan harus disesuaikan
untuk menghilangkan biaya yang menguntungkan periode mendatang. Biaya pelepasan umumnya
mencakup biaya penjualan dan pemasaran sementara biaya pengadaan dan produksi biasanya telah
dikeluarkan untuk persediaan barang jadi. Untuk menentukan dengan tepat biaya pelepasan, setiap
pengeluaran dalam siklus persediaan (termasuk overhead tidak langsung) harus dikategorikan sebagai
yang telah terjadi dan, oleh karena itu, berkontribusi pada nilai persediaan barang jadi atau sisa yang
harus dikeluarkan selama proses pelepasan;
4. Kurangi margin laba pada upaya penyelesaian untuk barang dalam proses dan proses pelepasan.
Titik awal mungkin untuk memanfaatkan laba operasi perusahaan. Namun, metodologi ini
mengasumsikan margin keuntungan akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Pada banyak
situasi, terdapat alasan untuk mengasumsikan margin keuntungan yang tidak sebanding dengan biaya.
5. Pertimbangkan biaya penyimpanan yang diperlukan. Biaya penyimpanan barang mungkin perlu
diperkirakan untuk memperhitungkan opportunity cost terkait dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menjual persediaan. Selain itu, Penilai harus mempertimbangkan risiko yang timbul selama periode
penyimpanan Ketika menentukan tingkat pengembalian yang diperlukan. Risiko mungkin merupakan
fungsi dari lamanya siklus persediaan dan pengaturan kontrak dengan pelanggan akhir (misalkan
Produsen menanggung risiko fluktuasi biaya penyelesaian dan pelepasan). Biaya penyimpanan mungkin
tidak material jika perputaran persediaan tinggi dan/atau tingkat pinjaman rendah
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.12. Metode Top Down

d) Ketika menentukan biaya penyelesaian, biaya pelepasan dan margin laba, Penilai harus mengidentifikasi dan
mengecualikan setiap pengeluaran yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat ekonomi di masa depan
dan tidak diperlukan untuk menghasilkan pendapatan periode berjalan. Beberapa contoh biaya manfaat
masa depan antara lain penelitian dan pengembangan (“R&D”) yang terkait dengan pengembangan produk
baru; pemasaran untuk produk baru; rekrutmen untuk meningkatkan ukuran tenaga kerja; ekspansi ke
wilayah baru; penyusutan fasilitas R&D yang didedikasikan untuk penelitian di masa depan; atau biaya
restrukturisasi.
e) Aset Takberwujud yang dikembangkan secara internal harus dimodelkan sebagai biaya yang secara
hipotetis dilisensikan, dan termasuk dalam biaya produksi atau pelepasan, atau dianggap sebagai bagian
dari pembagian fungsional ketika menentukan margin laba yang tepat. Aset Takberwujud yang
dikembangkan secara internal harus dimodelkan sebagai:
1. Biaya yang secara hipotetis dibutuhkan untuk lisensi Aset Takberwujub, dan karenanya harus
dimasukkan sebagai biaya produksi atau pelepasan, atau
2. Dianggap sebagai bagian dari pembagian fungsional Ketika menentukan margin laba yang tepat
f) Saat menggunakan Metode Top-Down, Penilai harus mempertimbangkan apakah data yang tersedia cukup
untuk menerapkan langkah-langkah utama dengan tepat. Jika data yang memadai tidak tersedia, mungkin
lebih tepat untuk menerapkan metode atau teknik lain.
g) Penilai dapat menggunakan Metode Bottom-Up (lihat butir 5.13) untuk menguatkan nilai yang diperoleh dari
Metode Top-Down.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.13. Metode Bottom-Up

a) Langkah-langkah kunci dalam menerapkan Metode Bottom-Up adalah:


1. Tentukan nilai buku dari inventaris subjek. Nilai buku mungkin perlu disesuaikan untuk beberapa
pertimbangan (lihat poin 5.14, butir d).
2. Tambahkan biaya pembelian dan biaya penyimpanan yang telah dikeluarkan.
3. Tambahkan biaya lainya untuk penyelesaian yang telah terjadi. Biaya tersebut biasanya termasuk
biaya pengadaan dan pembuatan.
4. Tambahkan laba pada total biaya yang sudah dikeluarkan. Titik awal mungkin untuk
memanfaatkan laba operasi perusahaan. Namun, metodologi ini mengasumsikan margin
keuntungan akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam kebanyakan situasi ada alasan
untuk mengasumsikan margin keuntungan yang tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan
(lihat butir 5.9).
b) Ketika menentukan biaya yang telah dikeluarkan, Penilai harus mempertimbangkan Aset Takberwujud
yang dikembangkan secara internal yang telah berkontribusi terhadap upaya penyelesaian.
SPI 360 PENILAIAN PERSEDIAAN
5. Penerapan Teknis
5.14. Pendekatan Biaya

a) Metode utama untuk menilai persediaan adalah metode biaya pengganti. Persediaan bahan baku biasanya
dinilai menggunakan Metode Biaya Pengganti Saat Ini (Current Replacement Cost Method – CRCM).
b) Penilai harus mematuhi SPI 106 - Pendekatan dan Metode Penilaian, butir 6.5 huruf b dan c saat menentukan
apakah akan menerapkan pendekatan biaya pada Penilaian persediaan.
c) Metode Biaya Pengganti Saat Ini
Metode Biaya Pengganti Saat Ini (Current Replacement Cost Method – CRCM) dapat memberikan indikasi
yang baik dari nilai pasar jika persediaan mudah diganti dalam bisnis grosir atau eceran (misalnya,
persediaan bahan baku).
d) Penilai perlu mempertimbangkan dalam hal menggunakan Pendekatan Biaya merujuk kepada jenis, sifat dan
kondisi persediaan. Nilai Pasar bahan baku dan persediaan lainnya mungkin sama dengan nilai buku bersih
pada tanggal Penilaian tetapi penyesuaian tertentu harus dipertimbangkan.
1. Nilai buku mungkin perlu disesuaikan dengan basis FIFO (First In First Out).
2. Jika harga bahan baku berfluktuasi dan / atau perputaran persediaan lambat, nilai buku mungkin perlu
disesuaikan untuk perubahan harga pasar.
3. Nilai buku bahan baku juga dapat dikurangi perhitungan barang usang dan rusak.
4. Nilai buku mungkin juga perlu dikurangi penyusutan, yang merupakan perbedaan antara persediaan yang
tercantum dalam catatan akuntansi dan aktual persediaan karena pencurian, kerusakan, salah hitung,
satuan ukuran yang salah, penguapan, dan lain-lain.
5. Nilai buku mungkin perlu ditambahkan untuk setiap biaya yang timbul sehubungan dengan persiapan
bahan baku (misalnya. pembelian, penyimpanan, dan handling/ penanganan).
6. Syarat Pengungkapan
6.1 Persyaratan untuk Pelaporan Penilaian harus merujuk kepada SPI 105 – Pelaporan Penilaian.

7. Kutipan dan Tanggal Berlaku


7.1 Standar ini dapat dikutip sebagai SPI 360 - Penilaian Persediaan.

7.2 SPI 360 ini ditetapkan pada tanggal 1 Juni 2022 dan mulai berlaku secara efektif pada tanggal 1 Desember 2022.
PENILAIAN PERSEDIAAN

Makanan Ringan Telor

Bahan Material Bangunan Handphone/ telekomunikasi


PERTIMBANGAN PENILAI
B eberapa c o nto h penugas an yang harus di per ti m bangk an Peni l ai untuk B ERH ATI-HATI m eneri m a
penugasan.

• B i l a Per s edi aan berupa barang yang m em i l i k i waktu k adal uwar s a pendek , s eper ti barang m ak anan
( c o nto h : bi s c ui t, m ak anan anak anak ) .

• B i l a Per s edi aan barang , berupa barang yang keter s edi aan data pas arnya ti dak ter s edi a ( c o nto h :
barang k i m i a yang i m po r barangnya m em erl uk an i j i n k husus )

• B i l a Per s edi aan barang , bes arnya Vo l um e / K uanti ti s ul i t di uk ur atau s ul i t di l ak uk an Inves ti gas i
yang m em adai ( c o nto h : c ai ran k i m i a yang m em bahayak an dal am i nves ti gas i bes arnya vo l um e /
k uanti ti , atau barang l ai nnya yang penguk uran vo l um e / k uanti ti ti dak beraturan )

• B i l a Per s edi aan barang , i nves ti gas i nya di perl uk an keahl i an k hus us Peni l ai dan m ungk i n di perl uk an
tenaga ahl i l ai nnya dal am m enentuk an N i l ai Per s edi aan barang ( c o nto h : barang berupa bahan
pro duk si m i sal nya tem bak au , Teh , Ko pi dl l , yang untuk penentuan ni l ai nya di perl uk an keahl i an
k hus us .

• B arang l ai nnya yang perl u di pel aj ari s ebel um m eneri m a penugas an .


DATA YANG DIPERLUKAN

Ada beberapa data yang diperlukan oleh penilai sebelum melakukan tinjauan ke lapangan,
dimana persediaan barang disimpan, yaitu ;

• Daf tar persediaan barang sesuai tanggal opname yang telah ditentukan dalam penugasan ,
yang ditandatangani di atas materai cukup oleh pemilik , pemberi tugas yang sah , sesuai
hukum yang berlaku , dan diberi cap stempel perusahaan.

• Catatan mutasi barang yang sesuai dengan kondisi pada saat investigasi dilakukan .

• Copy kwitansi / faktur pembelian dari supplier atau bukti kepemilikan .

• Peta lokasi dari letak gudang dimana persediaan barang disimpan

• Alamat dan nomor telepon

• Nama Counterpar t yang ditugaskan


LANGKAH KEGIATAN INSPEKSI
Untuk menentukan volume persediaan digunakan Metode Sampling , Penentuan Metode
Investigasi harus mencerminkan keyakinan Penilai dalam melakukan uji Volume atau Kuantiti
barang persediaan yang di Nilai . ;

• Tentukan tanggal stock opname yang ditentukan

• Tentukan dahulu persediaan yang mempunyai harga / nilai tinggi , untuk dilakukan sampling .
( kalau menggunakan metode sampling )

• Lakukan perhitungan volume dengan menghitung sesuai satuan barang secara acak tetapi
dapat diyakini kebenarannya oleh Penilai .

• Lakukan cek silang (cross chek) dengan data dari bagian gudang dan data bagian keuangan .

• Hasil Investigasi menggambarkan Volume atau Kuantiti yang diharapkan


LANGKAH KEGIATAN INSPEKSI
L a n g k a h - l a n g k a h y a n g h a r u s d i l a k u k a n pa d a s a a t m e l a k u k a n t i n j a u a n ke l a pa n g a n a t a s p e r s e d i a a n ba r a n g ,
yaitu ;

• M e m a s t i k a n c o u n t e r pa r t y a n g d i h u b u n g i a d a

• Pe r i k s a a pa k a h a d a k a r t u p e r s e d i a a n ba r a n g , k a r t u p e r s e d i a a n ba r a n g c o c o k k a n d e n g a n d a f t a r y a n g a d a
, u n t u k m e n e t a p k a n v o l u m e a t a u k u a n t i t i ba r a n g p e r s e d i a a n .

• Pe r i k s a f i s i k d a r i p e r s e d i a a n ba r a n g y a n g d i n i l a i d a n c o c o k a n d e n g a n d a f t a r d a r i p e m i l i k , j i k a ba r a n g
y a n g d i j a m i n k a n d a l a m j u m l a h ba n y a k , p e n c o c o k a n d i l a k u k a n d e n g a n c a r a s a m p l i n g . P i l i h d a n l a k u k a n
t e r u t a m a u n t u k ba r a n g d e n g a n j u m l a h b e s a r d a n h a rg a t i n g g i .

• Pe r i k s a p o l i s a s u r a n s i d a r i s t o c k t e r s e b u t ( b i l a a d a )

• B e r i p e n j e l a s a n t a t a c a r a p e n y i m pa n a n ba r a n g , a pa k a h l a n g s u n g d i l e t a k a n d i l a n t a i a t a u d i r a k a t a u
s i s t e m p e n y i m pa n a n l a i n n y a

• C a t a t ko n d i s i g u d a n g , ko n s t r u k s i d a n ba h a n - ba h a n y a n g d i g u n a k a n .

• A m b i l g a m ba r, f o t o d a r i ba r a n g p e r s e d i a a n y a n g d i j a m i n k a n

• G a m ba r p e t a l o k a s i g u d a n g
LANGKAH KEGIATAN INSPEKSI

Sebelum meninggalkan lokasi, penilai harus memeriksa sekali lagi bahwa data yang
diperlukan telah dicatat semuanya dan sesampainya di kantor / tempat kerja maka
penilai memeriksa semua data yang diperoleh dan setelah itu mengadakan pengecekan
pada supplier atau sumber data lainnya terutama mengenai harga dari persediaan yang
akan dinilai. ;

Data yang diperlukan sebelum ke lapangan / lokasi penilaian ;

• Daf tar persediaan barang (volume persediaaan) yang akan dinilai ( baik sesuai
tanggal cut off date maupun daf tar persediaan saat investigasi dilakukan )

• Daf tar harga / nilai persediaan


TERIMA KASIH
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
Office 18 3rd Fl. Unit 3EF
Jl. TB. Simatupang Kav. 18
Jakarta Selatan

• Phone: +6221 – 227 83000


• website: www.mappi.or.id
• email: info@mappi.or.id

Anda mungkin juga menyukai