Anda di halaman 1dari 57

Konsep Dasar

Penilaian Bisnis
Fasilitator: Arvan Carlo Djohansjah, S.E.,M.Si.
Widyaiswara Madya Kementerian Keuangan

DTSS PENILAIAN BISNIS DASAR


Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan - BPPK
Kementerian Keuangan 2014

Pendahuluan
Definisi penilaian usaha:
Suatu proses untuk memperkirakan nilai suatu perusahaan
yang berjalan, termasuk berbagai kepentingan dan
kepemilikan (business ownership interest) serta transaksi
dan kegiatan yang memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan

Ruang lingkup penilaian usaha:


Penilaian penyertaan (ekuitas)
Penilaian perusahaan (badan usaha)
Penilaian aktiva tak berwujud
Penilaian atas transaksi material (nilai 10%
pendapatan/20% ekuitas terkait dgn perush. publik,
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2)
Penilaian kerugian ekonomis
2

Pendahuluan
Alasan-alasan dilakukannya penilaian usaha:
Kepentingan merjer dan akuisisi
Kepentingan restrukturisasi perusahaan
Divestasi sebagian saham dan private placement
Pemisahan dari suatu kemitraan (partnership dissolution)
Initial public offering dan privatisasi

Standar nilai dalam penilaian usaha:


Nilai pasar wajar (fair market value)
Nilai wajar (fair value)
Nilai investasi (investment value)

Referensi:
Valuing a Business, 4th Ed. (Shannon P. Pratt, Robert F.
Reilly, Robert P. Schweihs
Investment Valuation, 2nd Ed. (Aswath Damodaran)
3

Pendahuluan
Nilai pasar wajar: perkiraan jumlah uang
tunai/ekuivalennya yg dpt diperoleh dr suatu
transaksi jual-beli perush./shm/sekuritas/kepentingan
dlm perush. antara yg berminat membeli (willing
buyer) dgn yg berminat menjual (willing seller)
dimana keduanya memiliki kapasitas utk melakukan
suatu transaksi, bertindak tanpa ada keterpaksaan &
masing-masing memiliki fakta & informasi yg relevan
Nilai wajar: nilai dr perush./shm yg berlaku scr
khusus utk kasus adanya pemegang saham yg
berbeda pendapat (dissenting shareholder) nilai
yg berhak diterima seorang (sekelompok) pemegang
saham yg menolak atas suatu tindakan (corporate
action) yg dilakukan oleh pemegang saham
mayoritas

Pendahuluan
Nilai pasar wajar: perkiraan jumlah uang Nilai investasi:
nilai dr suatu perush./saham (business
interest)/kepentingan dlm perusahaan yg bersifat
spesifik thdp seorg investor, didasarkan pd/terkait dgn
persyaratan tertentu dr seorg/kelompok investor
akuisisi strategis dan merjer

KONSEP TIME VALUE OF


MONEY
Rupiah dalam jumlah yang sama, akan bernilai lebih
atau kurang berharga bergantung pada kapan kita
menerimanya. Kebanyakan orang akan lebih memilih
menerima Rp. 1,- saat ini, karena dengan menerimanya
maka mereka memiliki pilihan apakah akan
membelanjakannya saat ini juga atau menyimpannya
dan satu tahun kemudian baru membelanjakannya.
Berbeda bila mereka memilih opsi untuk menunda
untuk menerima Rp. 1,- di kemudian hari, maka mereka
tidak mempunyai pilihan untuk membelanjakannya saat
ini.

Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang besarnya
sebanding dengan modal yang dipinjamkan.
Rumus:
I
= PV.i.n,
FV = PV + I
Dimana
I = bunga yang diterima
PV = jumlah modal
i = tingkat bunga
n = waktu bunga

Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga berganda
(bunga-berbunga), dimana pada setiap akhir
periode bunga tersebut ditambahkan
kedalam modal sehingga jumlah modal
bertambah.

FV
PV

PVx(1
i)
FV (1 i)

Contoh:
Seseorang menyimpan uangnya dalam Tabungan
sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Tentukanlah uang yang akan diterimanya setelah 5
(lima) tahun apabila suku bunga 15% per tahun.
Jawab:
Diketahui PV= Rp. 100.000,00 , i = 15% , n = 5
tahun
Nilai uang pada akhir tahun kelima adalah:
FV = 100.000,00 x (1+15%)5
= Rp. 201.130,00

ANUITAS
Suatu pembayaran secara periodik dalam
jumlah yang sama. Contoh: KPR

2
A

PV=?

3
A

4 . . .
A

FV=?
n
A

Anuitas-Contoh
Pembayaran angsuran setiap tahun Rp 1.000.000
per tahun selama 10 tahun, berapakah Present
Value dan Future Value-nya bila tingkat bunga
6%?

2
50 jt

PV=?

3
50 jt

50 jt

4 . . .

FV=?
10

50 jt

50 jt

Anuitas-Jawaban
1 (1 + i ) n
1 (1 + 6%) 10
PV = A
= 1.000.000 x
= 7.360.087
i
6%

(1 + i ) n 1
(1 + 6%) 10 1
FV = A
= 1.000 .000 x
= 13 .180 .795
6%
i

Dengan Excel menjadi lebih mudah dan akurat

Konsep Jumlah Nilai Kini


Nilai merupakan jumlah nilai kini (present value) dari
seluruh pendapatan ekonomi yg akan diperoleh di masa
mendatang, didiskon dengan suatu tingkat diskonto (k)

1
(1 + k )1

1
(1 + k )2

1
(1 + k )3

1
(1 + k )n1

1
(1 + k )n

E1
E2
E3
En 1
En
V=
+
+
+ ... +
+
1
2
3
n 1
(1 + k ) (1 + k ) (1 + k )
(1 + k ) (1 + k )n
13

Apa Sebenarnya yang Dinilai?


Neraca, dilihat dari pembagian akun secara umum:
Aktiva

Kewajiban dan Modal

Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar

Aktiva Tetap

Kewajiban Jangka
Panjang

Aktiva Lain-Lain

Ekuitas

Total Aktiva

Total Kewajiban dan


Modal

Ekuitas/
Saham

14

Apa Sebenarnya yang Dinilai?


Neraca, dilihat dari pembagian struktur kapital:
Aktiva

Kewajiban dan Modal

Aktiva Lancar

Kewajiban di Luar
Struktur Kapital
(Hutang Dagang, Hutang Pajak dll)

Aktiva Tetap

Hutang/Kewajiban
Struktur Kapital
(Hutang Berbunga Jangka Panjang
dan/atau Hutang Berbunga Jangka
Pendek)

Aktiva Lain-Lain

Kapital/
Struktur Kapital

Ekuitas

Ekuitas/
Saham
Total Aktiva

Total Kewajiban dan


Modal
15

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

SIKLUS AKUNTANSI

JURNAL

BUKU
BESAR

BUKTI
TRANSAKSI
BUKU
PEMBANTU

NERACA
LAJUR

LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN LABA RUGI
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
NERACA
LAPORAN ARUS KAS

Pengenalan Laporan Keuangan


UD. SINAR KENCANA
NERACA
Per 31 Desember 20XX
AKTIVA
Kas
Kas Kecil
Surat Berharga
Persekot asuransi
Piutang Dagang
Cadangan Kerugiaan Piutang
Sediaan Barang Dagangan
Perlengkapan
Tanah
Gedung
Akm Penystan Gedung

xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx

PASIVA
KEWAJIBAN
Utang Dagang
Utang Wesel
Utang Bank
Utang Obligasi

EKUITAS
Ekuitas Nazra

xxx
xxx
xxx
xxx
xxx

xxx

xxx
xxx
xxx

Peralatan
Akm Penystan Peralatan

xxx
xxx
xxx

Kendaraan
Akm Penystan Kendaraan

xxx
xxx
xxx
AAA

AAA

PT. Sinar Kencana


Laporan Laba Rugi
untuk periode yang berakhir tgl 31 Desember 20XX
Penjualan
Retur dan potongan penjualan
Penjualan bersih

xxx
xxx

Sediaan Barang Dagangan Awal


Pembelian
xxx
Biaya Angkut Pembelian
xxx
Potongan Pembelian
(xxx)

xxx

Barang yg tersedia untuk dijual


Sediaan Barang Dagangan Akhir
Harga Pokok Penjualan
Laba / rugi kotor
Beban Operasional :
Beban Gaji dan Upah
Beban LTA
Beban Iklan
Beban perlengkapan
Beban asuransi
Beban penyusutan

xxx

xxx
xxx
xxx
xxx
xxx

xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx

Laba/rugi bersih usaha


Pendapatan dan Beban di luar usaha :
Pendapatan bunga
Pendapatan sewa
Biaya bunga

xxx
xxx
(xxx)

Laba/rugi bersih stlh pendapatan dan beban diluar usaha

xxx
xxx

ATURAN PENDEBETAN DAN


PENGKREDITAN
KELOMPOK AKUN SALDO NORMAL

BERTAMBAH

BERKURANG

AKTIVA
KEWAJIBAN

DEBIT
KREDIT

DEBIT
KREDIT

KREDIT
DEBIT

EKUITAS
PENDAPATAN
BEBAN

KREDIT
KREDIT
DEBIT

KREDIT
KREDIT
DEBIT

DEBIT
DEBIT
KREDIT

PEMAHAMAN BISNIS ATAS OBJEK


YANG DINILAI

Analisis Makro Ekonomi


Analisis Industri
Analisis Perusahaan

Penilaian Usaha
Definisi
Tindakan atau proses untuk sampai kepada suatu
pendapat tentang nilai suatu perusahaan atau
badan usaha (business enterprise) atau
kepentingan atau kepemilikan (interest), yang
didalamnya
meliputi
penyertaan
dalam
perusahaan, aktiva tak berwujud, dan transaksi
material.
(SPI 12.3.1.47.1)

Pemahaman Bisnis
Pemantauan terhadap perubahan kondisi

lingkungan merupakan salah satu langkah penting


dalam melihat secara utuh perkembangan usaha
dari suatu perusahaan tertentu.
Kondisi lingkungan yang perlu menjadi perhatian
dalam penilaian usaha bukan hanya dari aspek
internal perusahaan tetapi juga aspek persaingan
bisnis dalam industri yang sama dan faktor makro
ekonomi.

Analisis Makro Ekonomi


Tingkat Inflasi;
Pertumbuhan ekonomi baik secara nasional

maupun sektoral;
Defisit Neraca Berjalan;
Perkembangan Suku Bunga.

Isu-Isu Non Ekonomi


Aspek terkait dengan Lingkungan Hidup;
Aspek terkait dengan Kepentingan

Penguasaan Secara Politik;


Aspek terkait dengan Isu Perburuhan;
Aspek terkait dengan Isu Sosial Politik.

Analisis Industri
Posisi relatif perusahaan di dalam industri
secara keseluruhan juga perlu mendapat
perhatian dari penilai usaha, terutama dalam
menilai apakah satu perusahaan tertentu
memiliki kekuatan untuk dapat menarik
investor atau tidak. Jawaban-jawaban dari
pertanyaan semacam itu dapat membantu
penilai usaha untuk mengaplikasikan metode
penilaian dan asumsi-asumsi yang akan
dipakainya.

Model Kekuatan Porter


Analisis kompetisi di industri dimana objek

penilaian beroperasi;
Analisis atas kemungkinan adanya pemain
baru dalam industri yang bersangkutan;
Analisis atas kemungkinan adanya
barang/jasa substitusi yang dapat
mempengaruhi penjualan perusahaan;

Model Kekuatan Porter (Lanjutan)


Analisis atas bargaining power pemasok.

Pemasok sedikit dan permintaan barang


input tinggi berarti posisi tawar perusahaan
rendah;
Analisis atas bargaining power pembeli.
Hal ini untuk melihat bagaimana posisi
perusahaan terhadap para pembeli
produk/jasa.

Model Kekuatan Porter


Daya saing kompetitor saat ini maupun calon kompetitor

Persaingan dengan
Perusahaan yg ada

Ancaman
pendatang baru

Ancaman produk substitusi

Daya tawar di pasar input maupun output

Daya tawar pembeli

Daya tawar supplier

Analisis Perusahaan
Laporan Keuangan:
Laporan Keuangan yang telah diaudit
meliputi: Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas dan catatan atas laporan keuangan
minimal untuk 3 tahun terakhir;
Laporan Keuangan Interim satu tahun
terakhir.

Data Keuangan Lainnya


Data pemegang saham dan persentasenya;
Data aset tetap dan kebijakan akuntansinya;
Data utang usaha, piutang usaha dan aging
schedule-nya/skema umur penagihannya;
Data persediaan dan kebijakan akuntansinya;

Data Keuangan (Lanjutan)

Data biaya dibayar dimuka;


Data aset tak berwujud;
Data utang berbunga (interest bearing debt)
Data perjanjian atau kontrak dengan pihak
ketiga seperti leasing, supplier, customer,
karyawan/buruh, dan lain-lain;

Data Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan renumerasi Direktur/manajer kunci
lainnya.
Anggaran perusahaan dan proyeksinya.
Aspek legal: semua dokumen yang
bersangkutan dengan kepemilikan perusahaan
serta kemitraan dan penyertaan dalam
perusahaan lain; daftar perusahaan subsidiary
dan afiliasi perusahaan yang dinilai.

Informasi Lain Tentang Perusahaan


Sejarah singkat perusahaan, penjelasan kegiatan
usaha, persaingan, keunggulan dan kelemahan
serta keunikan;
Kegiatan pemasaran, pangsa pasar, segmen dan
pasar sasaran (targeted market), daftar langganan
utama, kebijakan penetapan harga jual serta
kegiatan promosi;

Informasi Lain (Lanjutan)


Transaksi jual beli saham historis;
Laporan penilaian (jika ada) tentang saham
maupun aset objek penilaian yang pernah
dilakukan dalam kurun waktu setahun terakhir.
Selain data diatas, penilai juga harus melakukan
observasi lapangan terhadap objek penilaian.

Hasil Observasi
Diperoleh Informasi mengenai:
Sejarah perkembangan obyek penilaian;
Deskripsi obyek penelitian meliputi:
- Produk/jasa yang dihasilkan;
- SWOT Analysis;
- Key Success Factor;
- Informasi penting lainnya.

Hasil Observasi (Lanjutan)


Manajemen dan kompensasinya;
Operasi Perusahaan:

- Kegiatan Produksi;
- Karyawan/Buruh;
- Fasilitas produksi PPE;
- Persediaan.
Strategi Pemasaran;
Keuangan;
Hak dan Kewajiban Perusahaan yang tidak
terekam di neraca;

Sumber Data yang Tidak Terekam di


Neraca
Sumber Data Perusahaan:
- Departemen Akuntansi dan Keuangan;
- Departemen Hukum;
- Kunjungan Lapangan;
- Diskusi dengan Manajemen;
- Kuesioner kepada berbagai Pihak.

Sumber Data Luar Perusahaan, meliputi Publikasi

Perusahaan pembanding di dunia nyata maupun situs


resmi.
Sumber Data Lembaga seperti : Departemen Keuangan,
Bank Indonesia, Asosiasi, PDBI, BEJ, Bapepam,
Departemen Perindusrian, Departemen Perdagangan

Pendekatan dan Metode


Pendekatan pendapatan (income approach):
Metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang
(discounted future economic income method)
Metode kapitalisasi pendapatan ekonomi mendatang
(capitalized future economic income method)

Pendekatan pasar (market approach):


Metode pembanding perusahaan terbuka (guideline
publicly traded company method)
Metode pembanding perusahaan merjer dan akuisisi
(guideline merged and acquired company method)

Pendekatan aset (asset-based approach):


Metode akumulasi aset (asset accumulation method)
Metode kapitalisasi kelebihan pendapatan (capitalized
excess earnings method)
38

Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi


Mendatang
Konsep dasar:
Nilai dari suatu usaha atau suatu kepemilikan dalam suatu
usaha tergantung pada pendapatan mendatang yang akan
dihasilkannya, yang didiskonto ke nilai kininya dengan suatu
tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai

Pendapatan ekonomi:
Arus kas bersih untuk ekuitas (net cash flow to equity,
atau free cash flow to equity) model ekuitas
Arus kas bersih untuk kapital (net cash flow to overall
invested capital, atau free cash flow to firm) model
kapital

Tingkat diskonto:
Biaya ekuitas (cost of equity) model ekuitas
WACC model kapital
39

Arus Kas Bersih untuk Ekuitas

EAT (earnings after taxes/laba bersih


setelah pajak)
Biaya/beban non kas (depresiasi,
amortisasi)
Investasi aktiva tetap (dan atau aktiva tidak
lancar lainnya)
Perubahan modal kerja bersih (selisih
aktiva lancar dan hutang lancar suatu
tahun, dikurangi selisih aktiva lancar dan
hutang lancar tahun sebelumnya)
Perubahan bersih hutang jangka panjang

= Arus kas bersih untuk ekuitas


40

Arus Kas Bersih untuk Kapital

EAT (earnings after taxes/laba bersih


setelah pajak)
Biaya/beban non kas (depresiasi,
amortisasi)
Investasi aktiva tetap (dan atau aktiva tidak
lancar lainnya)
Perubahan modal kerja bersih (selisih
aktiva lancar dan hutang lancar suatu
tahun, dikurangi selisih aktiva lancar dan
hutang lancar tahun sebelumnya)
Beban bunga x (1 tarif pajak perusahaan)

= Arus kas bersih untuk kapital


41

Tingkat Diskonto untuk Model Ekuitas


Untuk model ekuitas, tingkat diskonto adalah biaya modal
ekuitas (ke)
Biaya modal ekuitas adalah tingkat pengembalian yg
diinginkan oleh investor untuk berinvestasi dalam ekuitas
perusahaan
Metode paling umum untuk menentukan ke adalah capital
asset pricing model (CAPM):

ke = R f + (Rm R f )

ke = biaya modal ekuitas


Rf = tingkat pengembalian bebas risiko
Rm = tingkat pengembalian yg diharapkan dr portofolio pasar
= beta/risiko sistematis dr suatu saham yg dpt diukur secara
obyektif dari responsivitas pengembalian perusahaan
terhadap pergerakan pengembalian portofolio pasar
42

Tingkat Diskonto untuk Model Kapital


Untuk model kapital, tingkat diskonto adalah biaya
modal rata-rata tertimbang (weighted average cost
of capital/WACC):

WACC = {Wd (I [1 T ])}+ (We ke )


WACC
Wd
I
T
We
ke

= biaya modal rata-rata tertimbang


= bobot hutang dalam struktur kapital
= tingkat bunga hutang dalam struktur kapital
= tarif pajak perusahaan
= bobot ekuitas dalam struktur kapital
= biaya modal ekuitas
43

Komponen Struktur Kapital


Alternatif 1:
Ekuitas saja

Alternatif 2:
Hutang berbunga jangka panjang (long-term
interest bearing debt [LTIBD])
Ekuitas

Alternatif 3:
Hutang berbunga jangka pendek (short-term
interest bearing debt [STIBD]), jika (1) nilainya
signifikan, dan (2) digunakan scr terus-menerus
LTIBD
Ekuitas
44

Metode Pembanding Perusahaan


Terbuka
Nilai ekuitas (dan nilai perusahaan/kapital)
diperkirakan dengan cara mengalikan suatu ukuran
nilai (value measure) yang diperoleh dari data
transaksi jual-beli yang pernah/sedang terjadi dari
perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai
pembanding pada suatu variabel nilai
Ukuran nilai suatu angka pengali (multiple) yang
diperoleh dengan cara membagi harga saham dari
suatu perusahaan pembanding pada tanggal
penilaian dengan variabel ekonomi yang relevan

45

Metode Pembanding Perusahaan


Terbuka
Pembanding yang digunakan haruslah
perusahaan-perusahaan terbuka yang sepadan
dan sebanding dengan perusahaan yang dinilai
produk, pasar, manajemen, pendapatan,
kemampuan membayar dividen, nilai buku, dan
struktur kapital
Model yang digunakan:
Model ekuitas: P/E, P/S, P/BV
Model kapital: MVIC/EBITDA, MVIC/EBIT, MVIC/BVIC

Indikasi nilai yang dihasilkan: nilai minoritas


Standar nilai yang dihasilkan: nilai pasar wajar
46

Metode Pembanding Perusahaan


Merjer dan Akuisisi
Merupakan variasi dari metode pembanding
perusahaan terbuka, dimana pembanding yang
digunakan adalah transaksi saham mayoritas yang
umumnya (tetapi tidak selalu) merupakan
kepemilikan mutlak (100%)
Indikasi nilai yang dihasilkan: nilai mayoritas
Standar nilai yang dihasilkan:
Nilai pasar wajar
Nilai investasi

47

Metode Akumulasi Aset/Metode


Penyesuaian Aktiva Bersih
Nilai perusahaan atau nilai ekuitas diperkirakan
dengan terlebih dahulu melakukan penyesuaian
pada nilai buku dari tiap-tiap pos yang ada di
neraca (baik aktiva maupun kewajiban) menjadi
nilai pasarnya
Aktiva tak berwujud harus diidentifikasi dan dinilai
satu per satu untuk kemudian dimasukkan ke
dalam neraca
Nilai perusahaan seluruh aktiva minus hutang
yang bukan komponen struktur kapital
Nilai ekuitas seluruh aktiva minus seluruh
kewajiban
Indikasi nilai yang dihasilkan: nilai kendali
Standar nilai yang dihasilkan: nilai pasar wajar

48

Metode Kapitalisasi Kelebihan


Pendapatan
Sama dengan metode akumulasi aset, tetapi aktiva
tak berwujud dianggap sebagai satu kesatuan dan
dinilai secara kolektif dengan proses kapitalisasi
Model yang digunakan:
Model ekuitas
Model kapital

Indikasi nilai yang dihasilkan: nilai kendali


Standar nilai yang dihasilkan: nilai pasar wajar
49

Premi, Diskon, dan Rekonsiliasi


Nilai
Jika metode yang digunakan lebih dari satu, perlu
dilakukan rekonsiliasi nilai untuk memperoleh
kesimpulan akhir
Jenis-jenis premi dan diskon yang perlu
diaplikasikan:
Premi kendali
Diskon minoritas
Diskon marketabilitas

50

Premi, Diskon, dan Rekonsiliasi


Nilai
Jika metode yang digunakan lebih dari satu, perlu
dilakukan rekonsiliasi nilai untuk memperoleh
kesimpulan akhir
Jenis-jenis premi dan diskon yang perlu
diaplikasikan:
Premi kendali
Diskon minoritas
Diskon marketabilitas

51

Jenis Premi dan Diskon


Premi kendali (control premium): jika yg
dinilai penyertaan mayoritas sdgkan nilai yg
dihasilkan berindikasi minoritas
Diskon minoritas (discount for lack of
control/minority discount): jika yg dinilai
penyertaan minoritas sdgkan nilai yg
dihasilkan berindikasi mayoritas
Diskon marketabilitas (discount for lack of
marketability/marketability discount): jika yg
dinilai perush. tertutup sdgkan asumsi
diperoleh dari pasar minoritas (bursa)
52

Studi tentang Premi Kendali dan


Diskon Minoritas
Mergerstat Control Premium Study (premi kendali)
Dilakukan oleh Mergerstat (lembaga riset merjer &
akuisisi di AS) dlm periode 19961999
Jumlah transaksi yg dianalisa: 79214 transaksi per
triwulan
Median 12 bulan: 26%32%
Median 3 bulan: 19%34%

Riset H. Calvin Coolidge (diskon minoritas)


Dilakukan atas 30 transaksi
20% dari transaksi: diskon minoritas < 20%
53,33% dari transaksi: diskon minoritas 22%48%
23,33% dari transaksi: diskon minoritas 54,4%78%
53

Studi tentang Diskon Marketabilitas yg


Didasarkan pada Restricted Stock
Studi Empiris

Periode Studi

SEC rata-rata keseluruhan

19661969

25,8%

SEC nonreporting OTC

19661969

32,6%

Gelman

19681970

33,0%

Trout

19681972

33,5%

Moroney

Rata-Rata Diskon

35,6%

Maher

19691973

35,4%

Standard Research
Consultants

19781982

45,0%

Willamette Management
Associates

19811984

31,2%

Silber

19811988

33,8%

FMV Opinions, Inc.

1979April 1992

23,0%

Management Planning, Inc.

19801996

27,1%
54

Penerapan Premi Kendali, Diskon


Minoritas, dan Diskon Marketabilitas
Penyertaan Indikasi
yg Dinilai
Nilai

Premi
Kendali

Diskon
Minoritas

Diskon
Marketabilitas

Mayoritas

Mayoritas

Mayoritas

Minoritas

Minoritas

Mayoritas

Minoritas

Minoritas

55

Rekonsiliasi Nilai
Jika metode yang digunakan lebih dari satu,
perlu dilakukan rekonsiliasi nilai untuk
memperoleh kesimpulan akhir
Rekonsiliasi nilai dilakukan dgn menghitung
rata-rata tertimbang dari hasil-hasil nilai yg
diperoleh dari masing-masing metode yg
digunakan
Bobot yg lebih tinggi diberikan kpd nilai yg
dihasilkan dr metode yg dianggap lebih
akurat/lebih baik
Level nilai harus sudah sama pada saat
dilakukan pembobotan
56

Terimakasih
Bila ada pertanyaan :
Email :arvan.djohan@gmail.com
HP : 081385102926

08561074275
57

Anda mungkin juga menyukai