15911075
15911087
Magister Manajemen
46 A
Catatan Dosen
Nilai
Tanda Tangan
FAKULTAS EKONOMI
I.
RINGKASAN KASUS
Peter Lewiston adalah karyawan senior bagian perawatan dengan kinerja diatas rata-
rata pada Pine Circle Unified School District (PCUSD) selama 11 tahun. Menurut rekan
kerjanya, Lewiston merupakan orang yang ramah namun kesepian karena telah menduda
sejak tahun 2003. Beverly Gilbury bekerja sebagai guru kelas V pada program pembelajaran
lanjutan pada PCUSD. Gilbury berumur 28 tahun, menikah, dan memiliki masa kerja 6 tahun.
Pada saat terjadi insiden keduanya sedang bekerja pada sekolah dasar Simpson. Dan
digambarkan bahwa hubungan mereka hubungan yang kooperatif. Selama tahun ajaran
2007 2008, menurut Gilbury, bahwa hubungan kerja keduanya mulai berubah dan Gilbury
percaya bahwa Lewiston memberikan perhatian lebih kepadanya terkadang out of the
ordinary dan terkadang aneh.
Menurut Gilbury, Lewiston lebih banyak menghabiskan waktu di kelasnya baik
berbicara dengannya maupun dengan siswa kelasnya. Yang pada waktu itu tidak ditanggapi
oleh Gilbury karena tidak ingin menyakiti perasaan Lewiston yang merupakan orang baik,
meskipun kesepian, dan berusia lebih tua.
Berikut adalah urutan kejadian berdasarkan laporan yang terpisah diantara keduanya.
-
25 Mei 2008, Lewiston berkata kepada gilbuy bahwa ia menyukai Gilbury, dan ia
memiliki mata yang indah. Gilbury menanggapi dengan berkata, ingat peter kita hanya
sekedar berteman saja. Sampai dengan akhir tahun ajaran sekolah mereka jarang
bertemu, namun ketika berpapasan Lewiston terlihat berlebihan dari seorang teman
kepada Gilbury.
7 Juni 2008, Gilbury menemukan selusin bunga mawar dan kartu dari Lewiston
bertuliskan maafkan saya karena telah mengira bahwa anda menyukai saya, saya telah
berbuat bodoh, milikmu selalu P.L. Pada hari yang sama Lewiston mengajak Gilbury
untuk makan siang namun Gilbury menolak ajakan tersebut dan mengatakan kita akan
tetap akan berteman saja. Gilbury bercerita kepada guru lainnya bahwa ia merasa tidak
nyaman menerima bunga, kartu dan Lewiston juga tidak mau menjauhi dirinya.
8 Juni 2008, Gilbury menerima kartu dari Lewiston bertulisan tangan Saya berharap
suatu hari anda dapat membalas perhatian saya. Saya sangat membutuhkanmu. Pada
hari yang sama Lewiston mengajak makan siang dan Gilbury menolak dan berkata
saya wanita menikah yang sangat bahagia.
Di akhir hari, ketika Gilbury hendak menuju ke mobilnya tiba-tiba Lewiston muncul
hendak menjelaskan sesuatu namun Gilbury seketika itu berubah menjadi marah saya
harus pergi sekarang. Lewiston berusaha untuk meraih pundak Gilbury namun tanpa
1
membelai
rambutnya.
Lewiston
menyatakan
bahwa
ia
hanya
ingin
menenangkannya. Dan seketika itu juga Gilbury pergi dengan mobilnya dan sangat
-
marah.
9 Juni 2008, Gilbury menerima kartu kembali dan sebuah surat panjang dari Lewiston
yang menyatakan bahwa ia salah dalam menjalin hubungan dengan Gilbury dan
berharap mereka masih dapat berteman. Dia berharap Gilbury bahagia bersama
keluarganya.
11 Juni 2008, Gilbury menerima surat keputusan dari Pengadilan Western perihal
pelanggaran terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh Lewiston. Lewiston
kemudian mengajukan banding, dan pengadilan kembali memanggil Gilbury untuk
dimintai keterangan lebih lanjut pada tanggal yang telah ditentukan namun Gilbury
tidak dapat hadir pada tanggal tersebut sehingga kasus tersebut dikesampingkan untuk
sementara.
Pada tanggal ini juga Gilbury melaporkan Lewiston kepada Komisi EEO1 terkait
pelecehan seksual dan hasil investigasi menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh
Lewiston telah menciptakan tekanan lingkungan kerja secara seksual bagi Gilbury.
Sehingga EEOC merekomendasikan pemberhentian kerja Lewiston berdasarkan
II.
POKOK PERMASALAHAN
Sebagaimana ringkasan kasus tersebut diatas kami simpulkan pokok permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa hal yang perlu dievaluasi dari kejadian tersebut terkait dengan definisi EEOC
tentang pelecehan seksual ?
2. Dasar apakah sehingga dalam kasus ini Lewiston dianggap telah melakukan pelecehan
seksual?
3. Apakah yang dilakukan oleh petugas EEOC sudah tepat dalam hal perilaku indisipliner
tersebut?dan bagaimana seharusnya yang harus dilakukan apabila memang terjadi
perilaku indisipliner?
III.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian pelecehan seksual.
Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan,
permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fisik atau isyarat
yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun yang bersifat seksual, yang membuat
seseorang merasa tersinggung, dipermalukan dan/atau terintimidasi dimana reaksi
seperti itu adalah masuk akal dalam situasi dan kondisi yang ada, dan tindakan tersebut
mengganggu kerja, dijadikan persyaratan kerja atau menciptakan lingkungan kerja yang
mengintimidasi, bermusuhan atau tidak sopan (ILO, 2011)
Dengan kata lain pelecehan seksual adalah
1.
2.
3.
4.
ii.
iii.
iv.
v.
power. Dapat diartikan bahwa pelecehan seksual merupakan permintaan yang tidak
diinginkan secara seksual dalam konteks hubungan kekuasaan yang berbeda.
B. Jenis-jenis pelecehan seksual
Pelecehan seksual memiliki berbagai jenis. Secara luas, terdapat lima bentuk
pelecehan seksual (ILO,2011) yaitu:
1.
2.
Pelecehan lisan termasuk ucapan verbal/ komentar yang tidak diinginkan tentang
kehidupan pribadi atau bagian tubuh atau penampilan seseorang, lelucon dan
komentar bernada seksual
3.
Pelecehan isyarat termasuk bahasa tubuh dan atau gerakan tubuh bernada seksual,
kerlingan yang dilakukan berulang-ulang, isyarat dengan jari, dan menjilat bibir.
4.
gambar, screensaver atau poster seksual, atau pelecehan lewat email dan moda
komunikasi elektronik lainnya
5.
Gambar 1.
Empat
Zona
Ruang
dan
Jarak
dalam
berinteraksi
(sumber:
http://aspengroup.com)
dinamis. Karena apabila tidak dipersiapkan maka akan terjadi kemungkinan biaya yang
timbul dari adanya proses seleksi ataupun rekruitmen baru karena potensi dan
kapabilitas karyawan yang laen tidak terpetakan untuk menduduki posisi jabatan yang
sedang kosong.
IV.
PEMBAHASAN
Pelecehan seksual merupakan perilaku yang melanggar baik norma hukum dan norma
sosial yang ada di berbagai belahan dunia. Perilaku pelecehan seksual di tempat kerja
memiliki dampak merugikan korban, tempat kerja dan masyarakat. Berikut merupakan
dampak dari pelecehan seksual di tempat kerja berdasarkan ILO (2011).
VICTIMS
Derita psikologis (kurang
kepercayaan diri, kehilangan
motivasi)
EMPLOYERS
Menurunnya produktivitas kerja
(absensia, demotivasi,)
Perubahan perilaku
(mengisolasi diri, menjauhi
publik)
Terhalanginya keinovatifan
karena berkurangnya
kepercayaan dan semangat tim
Mengganggu karier
SOCIETY
Rehabilitasi jangka panjang
bagi korban untuk dapat
kembali beraktifitas
Perlunya pelatihan kembali
Timbulnya biaya yang tidak
perlu karena gangguan dalam
kerja
biaya yang timbul dalam proses
hukum
Adanya imbalan gaji yang
tinggi bagi wanita pekerja
pembicaraan di dalam kelas memiliki unsur edukasi bagi siswa. Namun hal ini dapat
terjadi apabila pada saat tersebut apa yang dibicarakan dengan siswa adalah
pembicaraan yang berkaitan dengan silabus pembelajaran sebagai contoh : tentang
teknis perawatan mesin dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa sekolah
dasar.
Ruangan kelas juga dapat dikategorikan sebagai ruang publik dimana zona
kedekatan ruang dan jarang yang lazim digunakan adalah berjarak relatif lebih dari 12
inchi (Wang, 2009). Apa yang dibicarakan seharusnya adalah permasalahan publik
sehingga dalam konteks kasus ini yang dibicarakan adalah terkait dengan mata
pelajaran yang diajarkan di dalam kelas.
Kejadian di tempat parkir juga merupakan hal yang tidak etis dilakukan oleh
Lewiston meskipun dia hanya bermaksud untuk menenangkan Gilbury karena ia
bermaksud untuk menyentuh pundak Gilbury yang merupakan daerah zona intim
seseorang diluar kejadian yang tanpa sengaja menyentuh kepala. Bahkan bagi beberapa
kultur budaya, sebagai contoh dalam kultur budaya jawa, memegang kepala merupakan
hal yang dianggap tidak sopan.
Pengiriman bunga mawar yang kami asumsikan dikirimkan di meja Gilbury
dalam ruangan guru oleh Lewiston meskipun ia telah mengetahui bahwa Gilbury adalah
seorang yang telah menikah merupakan hal yang kurang etis. Dalam budaya amerika
bahwa pengiriman bunga mawar kepada seseorang merupakan lambang cinta dan
kecantikan (wikipedia, 2016).
Dalam hal ini meskipun Gilbury telah menolak secara lisan namun Lewiston tetap
mengharapkan perhatian Gilbury meskipun diterima atau tidak diterimanya perhatian
tersebut tidak memiliki korelasi terhadap karier Gilbury namun hal ini telah menjadikan
Gilbury merasa tidak nyaman dalam lingkungan kerjanya.
Terdapat beberapa hal yang cukup relevan dengan keputusan Manajer Distrik
EEO meskipun definisi yang ada masih belum jelas terkait dengan penggolongan
pelecehan seksual di lingkungan kerja yang digolongkan dalam Hostile environment
(Lingkungan kerja yang menekan).
Sebagaimana definisi dari pelecehan seksual dalam kategori menciptakan
lingkungan kerja yang tertekan secara seksual (sexual hostile environment) adalah
tindakan perilaku seksual yang tidak dikehendaki yang bertujuan atau memiliki dampak
mengurangi kinerja, menciptakan lingkungan kerja yang ofensif, tertekan dan
terintimidasi.
Dari uraian kasus tersebut definisi sebagaimana tersebut merupakan definisi yang
tidak memiliki parameter objektif namun demikian masih dapat disimpulkan dengan
menyetarakan perrbuatan Lewiston adalah melalui pertimbangan antara lain: 1. Gilbury
merasa terganggu dengan kehadiran Lewiston di kelas pada saat mengajar, 2. Lewiston
terus mengharapkan balasan perhatian dari Gilbury dengan mengirimkan bunga, 3.
9
Lewiston berusaha untuk menyentuh pundak Gilbury yang secara tidak sengaja malah
menyentuh kepala Gilbury.
Korelasi dari ketiga hal tersebut dapat secara tidak langsung mempengaruhi
kinerja Gilbury dalam mengajar dalam kelas meskipun tujuan dari Lewiston tidak
dalam mengganggu kerja Gilbury. Dengan perilaku Lewiston maka Gilbury merasa
lingkungan kerja di SD tersebut tidak kondusif karena setiap terjadi pertemuan di antara
keduanya Lewiston akan memberikan perhatian lebih. Hal ini apabila tidak
ditindaklanjuti maka dikemudian hari dapat mendorong Gilbury untuk tidak masuk
(absensia) sehingga yang menjadi imbas adalah pengajaran siswa tidak optimal.
Sehingga keputusan mendefinisikan perbuatan Lewiston tergolong dalam
pelecehan seksual dalam tempat kerja yang dikategorikan hostile environment menjadi
terpenuhi. Kami berpendapat bahwa pandangan manajer distrik EEO sudah tepat dalam
hal ini.
B. Dasar sehingga kasus ini dikategorikan sebagai kasus pelecehan seksual di tempat
kerja
Karena dalam kasus ini terjadi dalam lingkungan kerja yang secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi kinerja individu yang terlibat, rekan kerja maupun
kinerja organisasi secara keseluruhan. Bahkan bukan tidak mungkin dapat berdampak
pula pada stakeholder organisasi tersebut dalam hal ini adalah para siswa sekolah dasar
tersebut. Sehingga pelanggaran yang terjadi memiliki dimensi pelanggaran akan
kesetaraan hak asasi manusia dan dimensi manajemen organisasi dimana orang tersebut
bekerja.
Meskipun pelecehan tersebut tidak memenuhi unsur pelecehan secara fisik yakni
tidak terdapat kontak anggota tubuh antara pelaku dan calon korban namun titik berat
dalam kejadian ini lebih spesifik ke psikologis calon korban yang merasa diintimidasi
secara seksual melalui antara lain : 1. Ajakan makan siang bukan dalam kapasitas
sebagai rekan kerja sebanyak dua kali dan telah ditolak, 2. Permintaan Lewiston yang
mengharapkan perhatian dari Gilbury lebih dari rekan kerja, 3. Ajakan dan permintaan
tersebut terjadi di lingkungan kerja dan kami asumsikan terjadi juga pada jam kerja.
Dari ketiga hal tersebut maka definisi EEOC menjadi jelas bahwa unsur ajakan
makan siang dan mengharapkan perhatian dapat disetarakan dengan ajakan untuk
memenuhi kepuasan seksual sehingga unsur ini telah terpenuhi. Dan kejadian ini juga
dilakukan oleh rekan kerja dalam satu organisasi dalam satu lokasi tempat kerja, akan
10
menjadi hal yang berbeda apabila pelaku adalah orang diluar organisasi yang tentunya
tidak akan membuat Gilbury merasa terganggu untuk melakukan aktivitas di
lingkungan kerja. Sehingga sudah tepat apabila Gilbury pada tanggal 15 Juni 2008
melaporkan kepada Komisi EEO setempat yang memang menjadi kewenangannya
karena terjadi di tempat kerja Gilbury.
C. Evaluasi terkait dengan keputusan Manajer Distrik EEO
Namun demikian kesimpulan sebagai dasar rekomendasi dalam pemutusan
hubungan kerja yang dialami oleh Lewiston menjadi tidak manusiawi mengingat yang
bersangkutan pada tanggal 9 Juni 2008 telah meminta maaf secara tertulis. Permohonan
tertulis ini seharusnya menjadi pertimbangan lebih lanjut bagi manajer distrik EEO
sebelum memutuskan bahwa Lewiston bersalah tanpa ada hal yang meringankan
kesalahan tersebut.
Oleh karena hal tersebut kami berpandangan bahwa rekomendasi oleh manajer
distrik dalam memberhentikan Lewiston tidak bersifat objektif karena pertimbangan
permohonan maaf Lewiston tidak menjadi salah satu pertimbangan. Meski kesimpulan
bahwa Lewiston adalah salah namun sanksi yang dijatuhkan tidak harus dalam opsi
pemberhentian melainkan dapat pula berupa peringatan sementara, maupun
pemindahan tempat kerja.
Seiring dengan pemutusan tersebut tentunya Distrik Pine Circle akan terjadi
kekosongan posisi bagian perawatan (maintenance). Hal ini tentunya tidak akan
menghambat kinerja dari organisasi apabila distrik pine circle telah memiliki skema
pergantian dan rencana suksesi sehingga pengganti lewiston yang memiliki profil
kinerja paling tidak sama dengan lewiston dapat menggantikan posisi tugas yang
ditinggalkan oleh lewiston.
Namun apabila organisasi tidak memiliki skema penggantian maka akan memiliki
konsekuensi antara lain : 1. Kekosongan posisi bagian perawatan yang tentunya akan
dapat menghambat apabila terdapat kegiatan operasional yang membutuhkan petugas
perawatan, 2. Akan timbul biaya dalam proses seleksi dalam posisi tersebut paling tidak
yakni melalui proses wawancara dan lain sebagainya.
11
V.
dapat digunakan oleh suatu organisasi untuk menghindari timbulnya pelecehan seksual di
tempat kerja yang tentunya akan berdampak bagi korban, rekan kerja dan organisasi pada
umumnya.
Alternatif solusi yang dapat kami sampaikan antara lain dari persepktif tempat kerja
Gilbury yakni Sekolah Dasar Simpson maupun administrator diatasnya yakni Pine Circle
Unified School District adalah sebagai berikut:
1. Edukasi, pelatihan, sosialisasi tentang pelecehan seksual terhadap semua elemen dalam
organisasi. Antara lain dilakukan melalui program orientasi pengenalan kepada staff
baru, ceramah agama, pelatihan khusus di tingkat penyelia dan managerial dan pelatih
untuk mengenali masalah-masalah pelecehan dan pencegahan. Kelebihan dan
kekurangan opsi ini antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan
-
Semua anggota organisasi akan mendapatkan informasi secara utuh baik terkait
regulasi maupun praktek-praktek yang melanggar regulasi tersebut.
b. Kekurangan
- Konsekuensi dari adanya edukasi langsung adalah keterbatasan waktu dan
biaya. Sehingga perlu kembali dipastikan apakah hal ini akan menambah kinerja
atau malah menjadi hal yang kontradiktif dengan kinerja organisasi. Terlebih
apabila edukasi ini dilakukan secara periodik maka biaya yang ada mungkin
dapat dialokasikan untuk kegiatan yang lebih menunjang operasional organisasi.
2. Evaluasi dan penyempurnaan atas aturan atau kode etik pencegahan yang sudah ada
atau belum ada sebelumnya. Antara lain penguatan SOP pelayanan baik internal
organisasi maupun eksternal organisasi, Peraturan sanksi bagi pelanggaran,
memberikan aturan yang jelas jenis-jenis perilaku yang dilarang dalam organisasi,
12
bahkan kebijakan untuk tidak membicarakan hal pribadi di tempat kerja juga dapat
diberlakukan.
Kelebihan dan kekurangan opsi ini antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan
-
Membutuhkan sumber daya yang relatif lebih sedikit atau bahkan dapat
dikatakan hampir tidak ada.
b. Kekurangan
- Implementasi kebijakan akan membutuhkan waktu yang tidak cepat dan tidak
dapat serta merta dapat dirasakan manfaatnya
- Internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam kebijakan tersebut akan
membutuhkan penyesuian dengan kondisi yang ada.
3. Pemasangan peralatan pengawasan (CCTV) yang dapat merekam kegiatan di tempat
kerja. Peralatan pengawas ini dipasang tempat-tempat tertentu yang dianggap
berpotensi terjadi pelecehan seksual ditempat kerja. Selain hal itu kamera pengawas
juga memiliki fungsi menjaga keamanan lingkungan kerja. Kelebihan dan kekurangan
opsi ini antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan
-
Segala perilaku karyawan dapat diawasi dimana hal ini akan menjadikan
karyawan merasa diawasi sehingga potensi terjadi pelecehan seksual di tempat
kerja dapat dihindari.
b. Kekurangan
- Opsi ini tentunya memiliki konsekuensi dengan adanya biaya yang harus
dikeluarkan baik dalam pembelian berikut biaya instalasi peralatan tersebut.
Selain itu harus dipertimbangkan biaya perawatan selama usia ekonomis
peralatan tersebut karena seiring dengan waktu akan timbul penyusutan fungsi
dan fisik.
- Akan dibutuhkan tambahan posisi kerja atau tambahan tugas kerja sebagai
operator peralatan pengawas tersebut sehingga menimbulkan biaya gaji atau
tambahan tunjangan bagi yang mendapat tugas tambahan sebagai pengawas.
13
VI.
dari Sekolah Dasar Simpson maupun Pine Circle Unified School District yang membawahi
organisasi tersebut dapat diuraian sesuai dengan tabel berikut:
Uraian
Biaya
Waktu
Tambahan Jobs
desk
Opsi 1
Opsi 2
Iya
Relatif Sedikit
Iya dan kemungkinan
Tidak
periodik
Narasumber
Tidak
Jangka Panjang
Opsi 3
Iya
Tidak
Iya atau menambah
job desk bag.
keamanan
Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
RENCANA IMPLEMENTASI
Berdasarkan opsi yang telah dipilih yakni Evaluasi dan penyempurnaan atas aturan atau
kode etik pencegahan yang sudah ada atau belum ada sebelumnya maka kami dapat jabarkan
rencana implementasi opsi tersebut antara lain dengan langkah-langkah dan urutan sebagai
berikut:
1. Menginventarisir segala data dan informasi yang relevan dengan pencegahan seksual di
tempat kerja antara lain :
a. jenis perilaku yang diperkenankan dalam berinteraksi di dalam lingkungan kerja,
14
15
Pelecehan dapat bersifat verbal, visual, atau fisik. Pelecehan juga mungkin
non-seksual atau seksual. Hal ini mencakup berbagai jenis perilaku, seperti
penghinaan, bahasa kasar, ancaman, intimidasi, cercaan, lelucon atau
tampilan visual yang menyinggung, atau sentuhan yang tidak diinginkan.
Tindakan atau kata-kata yang bisa dikategorikan sebagai penyalahgunaan,
penghinaan, diskriminasi, permusuhan, perilaku tidak tepat, atau perilaku
menyinggung harus dihindari.
Perilaku yang menyinggung atau tidak diinginkan atau secara tidak wajar
mengganggu rekan lain dalam pekerjaannya, setingkat dengan pelecehan
adalah tidak pantas dan tidak dapat diterima. Jika Anda melihat atau
mengetahui adanya pelecehan, kekerasan, atau ancaman kekerasan, Anda
harus segera melaporkannya.
Manajer bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan kerja yang bebas
dari kekerasan dan pelecehan, termasuk menindak secara langsung dengan
cara menginvestigasi semua tuduhan sesuai dengan undang-undang dan
kebijakan yang berlaku. Kita masing-masing bertanggung jawab untuk
menjaga lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk perilaku yang
mengintimidasi atau melecehkan.
TINDAKAN PEMBALASAN/RETALIASI
Sebagai manajer, Anda diharapkan menciptakan lingkungan yang
mendorong karyawan untuk bertanya, menyampaikan laporan dan
kekhawatiran kepada Anda, serta menjawab rekan kerja Anda dengan benar
dan tepat waktu. Jika Anda tidak tahu atau tidak yakin akan jawaban atas
pertanyaan mereka, Anda harus membantu mendapatkan jawabannya.
Anda tidak boleh mengambil segala bentuk tindakan balasan/ retaliasi
terhadap karyawan yang mengajukan pertanyaan atau kekhawatiran
tertentu, dan sebaliknya, Anda tidak boleh membiarkan terjadinya tindakan
balasan yang dilakukan orang lain
PENANGANAN LAPORAN
Perusahaan akan segera menanggapi semua laporan pelanggaran. Sebagai
karyawan, kita dapat dipanggil untuk membantu proses investigasi
terhadap dugaan pelanggaran. Kita harus selalu bekerja sama dan
16
memberikan informasi yang lengkap dan akurat yang terkait dengan proses
investigasi. Anda tidak boleh mempengaruhi proses investigasi dengan
mengubah atau memusnahkan dokumen atau bukti terkait. Perusahaan
akan menjaga kerahasiaan rincian investigasi semaksimal mungkin, seiring
proses pemecahan masalah dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
17
18
VIII.
20
IX.
DAFTAR PUSTAKA
21
1 Komisi Kesetaraan kesempatan kerja (EEOC) negara amerika serikat yang terbentuk pada tahun
1964 atas inisiasi dalam amandemen Konstitusi Persamaan Hak Asasi Manusia.