PENDAHULUAN
PKL juga adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja
langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMA/SMK, mahasiswa maupun
karyawan baru. Di tingkat mahasiswa, PKL merupakan implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di
dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
1
perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur. Karena pertumbuhan
perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh tumbuhnya persaingan
dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk ikut terjun kedalam
dunia industri, bisnis, dan perdagangan .
2
I.4 Kegiatan PKL
Kegiatan PKL yang kami kerjakan di proyek PT. ANGLOMAS PERSADA antara
lain :
Minggu pertama : - Menghitung kebutuhan bondek dan semen
Mengawas proyek
Minggu kedua : - Belajar setting teodolit
Gambar denah dan tampak depan rumah
Mengawas proyek
Minggu ketiga :- menghitung kebutuhan bata dan keramik rumah tipe
70
Mengawas pekerjaan drainase
Mengawas proyek
Minggu keempat : - Mengawas proyek
3
investasi untuk memperoleh keuntungan, sehingga dapat diketahui tingkat
kelayakan dari investasi tersebut
4
I.7 Data Proyek
5
BAB II
PRA PELAKSANAAN
B Lantai Satu
1 Pasangan bata camp 1 : 4 124.84 m² 3.37 174,700.00 21,809,548.00
2 Plesteran camp 1 : 4 249.68 m² 1.88 83,600.00 20,873,248.00
3 Acian Dinding 236.20 m² 0.82 49,200.00 11,621,040.00
Kolom Praktise 13x13cm camp 1 : 3 : 4 0.30 m³ 0.23 16,400.00 4,850.30
Ring balk 13x20 cm camp 1 : 3 : 4 0.52 m³ 0.41 17,800.00 9,256.00
Talang beton t=10cm camp 1 : 3 : 4 0.51 m³ 0.40 13,000.00 6,630.00
Pasangan Bata camp 1 : 4 22.70 m² 0.61 174,700.00 3,964,816.50
Plesteran camp 1 : 4 45.39 m² 0.50 83,600.00 3,794,604.00
8
Lanjutan Tabel II.2
V PEKERJAAN KUSEN,PINTU,JENDELA & ANGIN2
1 Pintu Type P1 1.00 Unit
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.80 m¹ 0.12 1,200,000.00 6,960,000.00
- Pintu Panel Bangkirai 1.00 Bh 0.35 881,000.00 881,000.00
- Engsel Pintu 4" Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Kunci Pintu Ex Solid 1.00 Bh 0.06 277,400.00 277,400.00
-
2 Pintu Type P2 3.00 Unit -
- Kusen kayu Ulin 4/12cm 17.40 m¹ 0.36 2,100,000.00 36,540,000.00
- Pintu Panel Bangkirai 3.00 Bh 1.04 881,000.00 2,643,000.00
- Engsel Pintu 4" Ex Solid 9.00 Bh 0.11 43,500.00 391,500.00
- Kunci Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.17 75,000.00 225,000.00
-
3 Pintu Type P3 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.10 m¹ 0.10 1,200,000.00 6,120,000.00
- Pintu Panel Ulin 1.00 Bh 0.30 1,801,000.00 1,801,000.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Kunci bulat Ex Solid 1.00 Bh 0.06 183,600.00 183,600.00
-
4 Pintu Type P4 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.10 m¹ 0.10 1,200,000.00 6,120,000.00
- Pintu Kisi-kisi alumunium 50x50&40x40cm 1.00 Bh 0.30 304,000.00 304,000.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Kunci bulat Ex Solid 1.00 Bh 0.06 183,600.00 183,600.00
-
5 Pintu Type PJ1 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 9.00 m¹ 0.18 1,200,000.00 10,800,000.00
- Pintu Panel Bangkirai 1.00 Bh 0.30 350,000.00 350,000.00
- Jendela besar kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 1.00 Bh 0.15 671,400.00 671,400.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Engsel Jendela Ex Solid 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
- Kunci bulat Ex Solid 1.00 Bh 0.06 183,600.00 183,600.00
- Hak angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 1.00 Bh 0.01 113,730.00 113,730.00
9
Lanjutan Tabel II.2
6 Jendela Type J1 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 11.81 m¹ 0.24 1,200,000.00 14,169,600.00
- Jendela kecil kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 1.00 Bh 0.10 619,400.00 619,400.00
- Kaca Bening 5 mm 2.95 m² 0.18 249,900.00 737,205.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.02 43,500.00 130,500.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
- Hak Angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 1.00 Bh 0.01 113,730.00 113,730.00
-
7 Jendela Type J2 2.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 16.20 m¹ 0.93 1,200,000.00 19,440,000.00
- Jendela besar kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 2.00 Bh 0.29 671,400.00 1,342,800.00
- Kaca Bening 5 mm 2.24 m² 0.14 249,900.00 559,776.00
- Engsel Pintu Ex Solid 6.00 Bh 0.05 43,500.00 261,000.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 4.00 Bh 0.04 39,500.00 158,000.00
- Hak Angin 4.00 Bh 0.03 100,980.00 403,920.00
- Grendel 2.00 Bh 0.02 113,730.00 227,460.00
-
8 Jendela Type J3 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 9.75 m¹ 0.19 1,200,000.00 11,700,000.00
- Jendela besar kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 1.00 Bh 0.17 671,000.00 671,000.00
- Kaca Bening 5 mm 1.54 m² 0.10 249,900.00 384,846.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.02 43,500.00 130,500.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
- Hak Angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 1.00 Bh 0.01 113,730.00 113,730.00
-
9 Jendela Type J4 1.00 Unit -
- Kaca Bening 5 mm 0.86 m¹ 0.05 249,900.00 214,914.00
-
10 Ventilasi Type V1 2.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.20 m¹ 0.11 1,200,000.00 6,240,000.00
- Jendela kaca bening Frame Kayu Bangkirai 2.00 Bh 0.20 249,900.00 499,800.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 4.00 Bh 0.14 39,500.00 158,000.00
- Hak Angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
Kusen pintu dan Jendela 27.25 m¹ 0.50 11,962,400.00 325,975,400.00
Pintu type PJ1 Komplit Penggantung dan Kunci 1.00 ea 1.28 12,863,400.00 12,863,400.00
Pintu type PJ2 Komplit Penggantung dan Kunci 1.00 ea 0.52 7,106,100.00 7,106,100.00
Pintu Km/wc P3 kompilt penggantung dan kunci 1.00 ea 0.36 989,800.00 989,800.00
10
Lanjutan Rabel II.2
VI PEKERJAAN RAILING & ORNAMENT
1 Railing tangga pipa giv 2" + Besi dia 16 mm 10.16 m¹ 0.66 356,500.00 3,620,257.50
2 Pasangan batu alam 6.50 m² 0.73 167,232.00 1,087,008.00
3 Kisi kisi Kayu 5/10cm bangkirai finish cat 23.13 m¹ 0.30 390,000.00 9,020,700.00
4 Tali air 2 cm 13.65 m¹ 0.04 15,000.00 204,750.00
5 Pasangan Batu palimanan 12.90 m² 1.44 205,824.00 2,655,129.60
11
Lanjutan Tabel II.2
XI PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITAIR
1 Pipa Air Kotor Padat dia 4" AW 32.00 m¹ 0.51 101,400.00 3,244,800.00
2 Pipa Air Kotor Cair dia 3" AW 39.00 m¹ 0.48 149,900.00 5,846,100.00
3 Accessories Pipa 1.00 Ls 0.10 89,900.00 89,900.00
4 Pipa Air Kotor dia 1/2" AW 44.00 m¹ 0.22 32,900.00 1,447,600.00
5 Gate Valve 1/2" ex San - ei 1.00 unit 0.12 8,589,994.00 8,589,994.00
6 Accessories Pipa 1.00 Ls 0.03 89,900.00 89,900.00
7 Floor Drain 2.00 Bh 0.04 376,200.00 752,400.00
8 Klosed Duduk Ex Toto 2.00 Ea 0.99 2,242,240.00 4,484,480.00
9 Kran air 2.00 Ea 0.07 60,500.00 121,000.00
10 Kitchen zink include Kran air 1.00 Ea 0.20 599,960.00 599,960.00
11 Shower include accessories 2.00 Ea 0.77 666,600.00 1,333,200.00
12 Septic tank dan resapan 1.00 Ea 1.49 9,183,900.00 9,183,900.00
13 Meja beton Kitchen Zink Lapis Keramik 2.50 m¹ 0.26 1,480,000.00 3,700,000.00
14 Bak Kontrol 30x30cm 4.00 m¹ 0.41 1,362,100.00 5,448,400.00
Pipa PVC 4" Aw Pembuangan Air kotor 16.00 m¹ 0.26 101,400.00 1,622,400.00
Pipa PVC 3" Aw Pembuangan Air kotor cair 16.00 m¹ 0.20 149,900.00 2,398,400.00
Pipa PVC 1/2" Aw air bersih 16.00 m¹ 0.08 32,900.00 526,400.00
Klosed duduk ex American standart 1.00 ea 0.50 2,242,240.00 2,242,240.00
Floor drain 1.00 bh 0.02 376,200.00 376,200.00
kran air 1.00 bh 0.03 60,500.00 60,500.00
Meja beton include finish keramik 1.00 ea 0.11 1,480,000.00 1,480,000.00
Kitchen zink include Kran air 1.00 bh 0.20 599,960.00 599,960.00
Sub Total X 7.09 54,237,734.00
XII PEKERJAAN LUAR
1 Pagar tembok pembatas kavling
- galian Pondasi batu gunung 12.77 m³ 0.19 130,500.00 1,666,224.00
- Urugan pasir t=10cm bawah pondasi 1.82 m³ 0.09 230,800.00 420,979.20
- Pondasi Pasangan batu gunung camp 1:4 6.84 m³ 1.51 1,388,300.00 9,495,972.00
- Sloof beton 15x20cm camp 1 : 3 : 5 0.91 m³ 0.67 230,000.00 209,760.00
- Kolom Praktis 13x13cm camp 1 : 3 : 5 0.58 m³ 0.46 16,400.00 9,548.16
- Ring balk 13x15 cm 1:3:5 0.59 m³ 0.47 17,800.00 10,551.84
- Pasangan dinding bata camp 1:4 80.56 m² 2.17 174,700.00 14,073,832.00
- Plesteran camp 1:4 + Acian 161.12 m² 1.77 83,600.00 13,469,632.00
- Pengecatan dinding 161.12 m² 0.88 60,300.00 9,715,536.00
2 Carport -
- Leveling dan pemadatan tanah 16.25 m² 0.05 90,500.00 1,470,625.00
- Urugan pasir t=10cm 1.63 m³ 0.08 230,800.00 375,050.00
- Beton slab t=10cm+Wiremesh M6-150 camp 1:3:5 1.63 m³ 0.82 3,432,000.00 5,577,000.00
- Kanstien Rollag bata 20x40 camp 1:4 10.50 m¹ 0.16 475,260.00 4,990,230.00
Plesteran camp 1:4 + Acian lantai carport & kanstien 21.50 m² 0.16 103,000.00 2,214,500.00
3 Jalan setapak beton t=10cm -
- Urugan pasir t=10cm 8.93 m² 0.44 230,800.00 2,061,044.00
- Beton slab t=10cm camp 1:3:5 0.89 m³ 0.31 243,000.00 216,999.00
- Plesteran camp 1:4 + Acian tebal 2 cm 8.93 m² 0.07 103,000.00 919,790.00
4 Penanaman rumput gajah mini 52.70 m² 0.42 76,296.00 4,020,570.31
Sub Total XI 10.72 70,917,843.51
REAL COST
TOTAL 100.00 927,008,449.94
LUAS BANGUNAN
12
Organisasi Proyek
Sebuah organisasi proyek sangat di butuhkan untuk mengatur sumber daya yang
dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang terogrganisir sehingga
mendapatkan tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan
untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat di seleasikan tepat waktu dan efisien
sesuai dengan kualitas yang diharapkan
Direktur
Drs. Eka Eddy Hadi M.
Auditur
Drs. E.C Andry M. A.K
Wakil Direktur
Wakil Direktur
Yafta
Yefta
13
II.3 Perancangan Kontuksi
14
Gambar II. 3 Gambar Tampak
Sumber: Data Proyek
15
BAB III
PELAKSANAAN
Tahapan awal pembuatan rumah adalah membuat pondasi. dengan pondasi jalur
biasa diterapkan untuk pembangunan rumah satu lantai dan pondasi cakar ayam
diterapkan untuk pembangunan rumah bertingkat. Pada pondasi jalur biasa,
pembangunannya merupakan susunan batu kali yang disatukan dengan adukan
semen dan pasir. Batu kali kerap kali dipilih sebagai bahan pondasi karena lebih
16
kuat dibandingkan bahan pondasi lainnya. Pilihan bahan pembuat pondasi lain
untuk menggantikan batu kali antaralain batu bata, batu putih, dan batu gunung.
2. Semen
3. Pasir
Pasir digunakan sebagai campuran semen. Pasir yang baik adalah pasir yang
memiliki kandungan lumpur yang sedikit. Hal tersebut dikarenakan kandungan
lumpur yang ada di dalam semen akan menghambat ikatan antara semen dan
pasir.
17
4. Batu bata merah
Batu bata berfungsi dalam pembuatan dinding rumah. Batu bata yang baik
memiliki ciri-ciri keras, tidak mudah pecah, dan ukurannya sama antara satu bata
dengan bata yang lain.Dewasa ini para pembuat batu bata semakin pandai
menyiasati pembuatan batu bata, mereka mulai menaburi garam pada tahap
finishingnya. Penambahan garam bertujuan agar bata cepat kering dan cepat
matang ketika dibakar. Kekurangan dari penambahan garam adalah bata menjadi
mudah pecah.
18
5. Bondek
Bondek adalah material galvanis yang bentuk lekukannya seperti seng alkan dan
spandek. Garis tekuknya mirip sekali dengan kedua jenis atap itu. Perbedaannya
adalah bondek didesain khusus untuk lapisan dasar cor beton pada pada rumah
bertingkat, sedangkan spandek dan seng alkan digunakan untuk atap rumah.
Saat ini penggunaan bondek telah dikenal sebagai pelapis dasar cor setelah
penyangga (kayu atau scaffolding). Bondek dibuat dengan bentuk dan konversi
khusus sebagai penyangga cor beton dengan ketebalan tertentu sehingga kuat
menopang beban besi dan beton di atasnya. Kemudian gelombang plat bondek
dirancang khusus dengan bentuk yang telah diperhitungkan mampu menahan
beban besi dan cor beton bertulang. Di toko penjual bondek, tersedia beragam
ukuran dan ketebalan.
Bondek cor biasanya dibiarkan menempel sebagai langit-langit dak setelah cor
mengering dengan kurun waktu tertentu (minimal 21 hari atau lebih setelah
pengecoran). Kita akan melihat pemandangan bondek sepanjang langit-langit
bangunan lantai atas. Bondek bisanya dibiarkan sebagai plafon dan dicat. Namun
kebanyakan akan ditutup dengan plafon sebagai desain interior.
19
6. Genteng
Genteng berfungsi sebagai atap rumah. Genteng yang banyak dipilih adalah
genteng yang terbuat dari tanah liat dan beton karena genteng dari bahan tersebut
membuat rumah lebih dingin di siang hari. Genteng yang lebih ringan sebagai
alternatif adalah genteng metal serta asbes. Beratnya yang lebih ringan dapat
mengurangi penggunaan katu sebagai kerangkanya.
Jangan lupa membeli beberapa genteng yang terbuat dari kaca agar rumah
menjadi terang disiang hari, karena cahaya matahari dapat masuk melalui genteng
kaca ini. Pemasangan genteng kaca juga sebagai salah satu cara mencegah dan
mengatasi dinding rumah menjadi lembab dan berjamur.
20
III.1.2 Alat
1. Teodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass
yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di
baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Theodolite juga
digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan
dan menentukan as bangunan.
Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu
vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop
tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi
sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua
sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington
1997).
21
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan
luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki
relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan
efisien (Farrington 1997).
Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan
yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada
1576, lengkap dengan kompas dan tripod.
Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di
sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah
lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk
pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal
setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah
lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat
digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya,
sederhana, buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama
kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725.
Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787
dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang
terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain
sendiri.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala
arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga
dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
22
2. Molen
Mesin Molen Beton atau mesin aduk beton merupakan salah satu peralatan yang
di gunakan oleh pekerja konstruksi untuk mengaduk semen. Mesin molen beton
adalah peralatan yang digunakan untuk pekerja konstruksi. Dengan mesin ini
adukan akan tercampur lebih merata dan lebih bagus hasil pekerjaannya.
23
1. Tenaga kerja ahli
Tenaga kerja ahli adalah tenaga kerja yang mempunyai pengalaman
selama lima tahun, dalam hal ini sebagai kepala pelaksana.
2. Tenaga kerja karyawan perusahaan
Tenaga kerja yang bertanggung jawab kepada perusahaan, memimpin
mandor-mandor dan tenaga kerja pelaksana yang berpengalaman di
lapangan
3. Tenaga kerja berpengalaman
Tenaga kerja yang memimpin para tukang dan tenaga kerja lainnya
yang sudah berpengalaman membaca dan mengerjakan gambar-
gambar teknik di lapangan.
4. Tenaga kerja khusus
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.
5. Tenaga kerja harian
Tenaga kerja yang biasa bekerja di bawah komando mandor borong
yang dalam pelaksanaannya membentuk kelompok-kelompok tenaga
kerja sesuai dengan keahliannya.
24
7. Membantu ketua tim meyusun laporan, serta bertanggung jawab
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan.
25
b) Kontraktor meneliti situasi lapangan seperti kontur tanah, sifat dan
luasan proyek hingga hal-hal yang bersangkutan agar tidak
berpengaruh pada estimasi biaya dan waktu.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan proyek, kontraktor juga wajib
melakukan pengukuran yang sesuai dengan target dan estimasi waktu serta biaya
proyek. Pada tahap ini, kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan ukuran dan
mutu bangunan yang sesuai dengan syarat dan rencana kerja. Akan tetapi, jika
terjadi ketidakcocokan, kontraktor tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan
pembetulan sebelum mendapatkan persetujuan dari manajemen konstruksi.
Selanjutnya, pada tahap ini perlu diambil langkah pembersihan yang mana
kontraktor wajib membersihkan lokasi proyek dari hal-hal yang dapat
menghambat proses pembangunan. Contohnya, lokasi harus bersih dari
pepohonan sampai ke akarnya agar tidak merusak struktur tanah pada bangunan.
26
3. Pekerjaan pemasangan
Tahap ini meliputi pemasangan beton mulai dari beton yang bertulang hingga
beton yang tidak bertulang. Kualitas beton sangat tergantung pada bahan-bahan
yang digunakan, yaitu:
a) Portland Cement
Bangunan yang baik menggunakan semen yang memenuhi standar
berdasarkan Asosiasi Semen Indonesia. Dan juga, semen yang digunakan
harus benar-benar fresh atau belum mengeras. Dalam menjaga mutu semen
agar tidak cepat mengeras, kontraktor wajib memenuhi syarat
penyimpanan semen tersebut.
b) Air Tawar
Air yang dipilih sebagai bahan campuran kedua beton adalah air tawar
yang memenuhi syarat dari PBI 1971 yaitu tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan kimia lainnya yang merusak mutu beton.
c) Kerikil
Kerikil disebut juga dengan batu pecah. Dalam penggunaannya sebagai
bahan campuran beton, kerikil yang dipilih juga harus memenuhi syarat
PBI 1971 yaitu memiliki gradasi yang baik, syarat kekerasan yang tinggi,
tidak terkandung lumpur > 1%, dan tidak berpori.
d) Pasir
Tidak berbeda dengan bahan lainnya, pasir juga harus memenuhi syarat
mutu dari PBI 1971 diantaranya adalah dapat berupa pasir buatan dari
pecahan batu atau pasir alam, memiliki gradasi yang baik, terdiri dari
butir-butir tajam, tidak berpori, serta tidak mengandung lumpur > 5%.
e) Besi Beton
Besi beton lebih dikenal sebagai baja tulangan. Besi beton yang baik juga
harus memenuhi syarat PBI 1971 diantaranya adalah bersih dari lapisan
minyak / karat / bebas cacat.
f) Kayu
Dalam pembuatan beton, kayu yang memenuhi syarat untuk digunakan
adalah kayu yang bentuk dan sifatnya tidak mengurangi mutu bangunan
dan memenuhi syarat dan ketentuan PPKI NI-5.
27
Setelah pemasangan beton, dilanjutkan dengan pekerjaan kuda-kuda atap
yang meliputi kuda-kuda, gording, atap penutup hingga seluruh detail
sesuai rancangan proyek. Perlu diketahui, bahan atap yang baik digunakan
adalah yang bertaraf Standar Nasional Indonesia (SNI) seperti atap
genteng berbahan metal roof serta nok metal roof. Selain itu, atap harus
ditopang dengan kerangka berbahan kayu kelas 11 berkualitas baik.
4. Pekerjaan lantai
Pemasangan lantai ditujukan berdasarkan petunjuk dari manajemen konstruksi
serta rancangan proyek. Jika lantai dilengkapi dengan keramik, maka kontraktor
harus mengikuti petunjuk dari manajemen konstruksi. Pada dasarnya, pemasangan
lantai keramik harus mengikuti aturan bahwa lantai keramik harus bersih, tidak
retak ataupun bergelombang. Apabila pemasangan keramik tidak rapi atau tidak
sesuai dengan rancangan proyek, maka wajib dibongkar dan dipasang ulang.
6. Pekerjaan penutup
Pekerjaan penutup ini meliputi pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan. Pada
masa pekerjaan pembersihan, kontraktor wajib membersihkan seluruh bagian dari
proyek yang meliputi lantai, dinding, atap, pintu, jendela, plafon dan lainnya
hingga bangunan siap untuk dihuni. Sedangkan pada masa pemeliharaan,
kontraktor berkewajiban mengganti material-material yang rusak ataupun tidak
berfungsi sebagai mana target proyek.
28
III.3 Gambar – gambar yang di peroleh selama praktik
29
Gambar III.11 Cor Lantai
Sumber : Dokumentasi Penulis
30
Gambar III. 13 Pemasangan
Sumber : Dokumentasi Penulis
31
Gambar III. 15 Cor dinding samping
Sumber : Dokumentasi Penulis
32
Gambar III.17 Pembangunan rumah
Sumber : Dokumentasi penulis
33
BAB IV
Beberapa jabatan dan fungsi serta hubungan bagian-bagian yang terdapat dalam
Manajemen Proyek Kaizen Town House :
IV.1.1 Owner
Owner sebagai pihak pemilik proyek, yang -mempunyai kewenangan
memerintahkan konsultan perencana, konsultan pengawas/MK .dan kontraktor
untuk melaporkan pekerjaannya masing-masing.
34
IV.1.4 Kontraktor
Kontraktor, sebagai pelaksana proyek pembangunan, yang wajib berkoordinasi
dengan .konsultan pengawas maupun konsultan perencana, menyangkut standar
prosedur yang berlaku, yang mengharuskan adanya persetujuan dari konsultan
pengawas/MK atau konsultan perencana, pada kegiatan-kegiatan selama proses
pelaksanaan pekerjaan.
IV.2 Pengendalian
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian mutu adalah agar mutu dari rumah
yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengawasan dan
pengendalian terhadap mutu sangat penting untuk menjamin keawetan rumah
yang telah dirancang serta direncanakan oleh konsultan perencana
35
BAB V
TUGAS KHUSUS
36
BAB VI
PEMBAHASAN
Gypsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut.Gipsum
merupakan mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan
sedimen, lunak bila murni.
Kelebihan :
1. Menghasilkan plafon yang rata dan mulus dan tidak tampak.
2. Sambungan dapat dibuat beragam bentuk, misalnya bertingkat
(drop/up ceiling), bentuk kubah.
3. Dipasaran banyak tersedia aksesoris dan hiasan, misalnya: lis, hiasan
tengah, hiasan sudut, dan sebagainya.
4. Perawatan dan perbaikan lebih mudah, misalnya: jika ada bagian yang
rusak maka tidak perlu untuk mengganti seluruh lembaran, cukup
dengan memperbaiki bagian yang rusak saja dengan sistem dempul
memakai kompon (plaster).
5. Pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan rapi.
37
6. Tidak mudah terbakar dan tidak dimakan rayap.
7. Bisa dipasang dengan menggunakan rangka kayu maupun rangka besi
(hollow).
8. Banyak tersedia dipasaran.
Kekurangan :
1. Tidak tahan terhadap air, jika terjadi kebocoran atap atau rembesan air
mengenai plafon, maka akan meninggalkan noda bercak dan bahkan
dapat menyebabkan hancur.
2. Tidak tahan benturan.
Gambar kerja
38
Sumber : data proyek
VI.2.2 Perhitungan
ukuran gypsum yang digunakan 3x1 m
ukuran ruangan tertera di gambar kerja denah
kebutuhan gypsum disesuaikan dengan lebar atau panjang ruangan
Rumus : P x L / lembar gypsum
Keterangan: 1 lembar gypsum= 2,88 m
a. Ruang kamar = P x L
=3mx3m=9m
= 9 / 2,88 = 3,125 m
b. Ruang WC = 2 m x 1,2 m = 2,5 m
= 2,5 / 2,88 = 0,868 m
c. Ruang kitchen dan dinning room = 3 m x 3,5 m = 10,5 m
= 10,5 / 2,88 = 3,645 m
d. Ruang living dan family room = 3 m x 5,75 m = 17,25 m
= 17,25 / 2,88 = 5,989 m
e. Ruang kamar 2 = 3,2 m x 2,8 m = 8,96 m
= 8,96 x 2,88 = 3,1 m
f. Ruang WC 2 = 2 m x 1,5 m = 3 m
= 3 x 2,88 = 1,041 m
g. Ruang kamar 2 = 3,2 m x 2,8 m = 8,96 m
= 8,96 x 2,88 = 3,1 m
Jadi, total keseluruhan kebutuhan gypsum adalah 33,063 ( 34 lembar )
39
VI.3 Kebutuhan Rangka Pelapon
40
Gambar VI.4 Rangka Pelapon
Sumber : Dokumentasi Penulis
VI.3.3. Perhitungan
Diketahui :
ukuran rangka pelafon yang digunakan 1 m
ukuran ruangan tertera di gambar kerja denah
kebutuhan rangka pelafon disesuaikan dengan lebar atau panjang ruangan
Rumus : L / ukuran rangka pelafon , P / ukuran rangka pelafon
Keterangan: 1 batang rangka pelafon = 4 m
a. Ruang kamar = L = 3,00 / 0,90 = 3,3
P = 3,00 / 0,90 = 3,3
b. Ruang WC = L = 1,25 / 0,90 = 1,38
P = 2,00 / 0,90 = 2,2
c. Ruang kitchen dan dinning room = L = 3,50 / 0,90 = 3,8
P = 3,00 / 0,90 = 3,3
d. Ruang living dan family = L = 7,75 / 0,90 = 8,6
P = 3,00 / 0,90 = 3,3
e. Ruang kamar 2 = L = 2,80 / 0,90 = 3,1
P = 3,20 / 0,90 = 3,5
41
f. Ruang WC 2 = L= 1,50 / 0,90 = 1,6
P = 2,00 / 0,90 = 2,2
g. Ruang kamar 3 = L = 2,80 / 0,90 = 3,1
P = 3,20 / 0,90 = 3,5
Jadi, total keselurahan kebutuhan rangka pelapon = 43
1 batang rangka pelafon 4 m = 43 x 4 = 172 batang
42
BAB VII
VII Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang diperoleh selama pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada proyek pembangunan perumahan kaizen
town house Balikpapan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan bahwa:
1. Kerjasama atau koordinasi antara pihak kontraktor dengan unsur-unsur
pengelola proyek (konsultan perencana maupun pengawas) sudah berjalan
cukup baik, terbukti dengan tidak adanya konflik diantara unsur-unsur
pengelola proyek tersebut meskipun terkadang masih terdapat teguran dari
Konsultan Pengawas terkait dengan keterlambatan progress ataupun
ketidaktepatan metode pelaksanaan yang diaplikasikan di lapangan.
2. Metode yang digunakan pada proyek pembangunan perumahan bisa
dikatakan sudah ideal, karena dalam pekerjaan finishing dilakukan
berdasarkan time schedule, mutu material, mutu pekerjaan, pengendalian
mutu, pengendalian tenaga kerja, mutu pengendalian teknis, mutu
pengendalian biaya dan mutu peralatan yang sudah di buat sebelumnya .
Pengawasan yang ketat dan intensif juga sangat berperan dalam upaya
mengendalikan mutu pekerjaan agar diperoleh hasil pekerjaan yang tepat
waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
3. Sebagai acuan untuk mengetahui kemajuan suatu proyek diperlukan
metode pengendali kerja yang disebut sebagai time schedule . Time
schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat prestasi
pekerjaan dengan lamanya pelaksanaan. Sehingga dapat disusun suatu
sistem kerja yang terbaik, untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan
tepat waktu, biaya yang efisien dan kualitas kerja yang semaksimal
mungkin.
43
Setelah saya melakukan PkL (praktik kerja lapangan) di kaizen town house. Saya
mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan yang semua
terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya
dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktik saya bisa mengetahui seberapa
jauh kemampuan yang sudah saya dapat di kampus. Sehingga suatu saat nanti jika
saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya
sudah mempunyai pengalaman yang baik.
VII.2 Saran
Pada kesempatan ini, kiranya penulis dapat memberikan saran-saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan:
2. Dalam suatu proyek perlu adanya koordinasi dan team work yang baik
antar personil yang terlibat sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar,
44
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, diperlukan pengawasan yang lebih teliti
sehingga tidak terjadi kesalahan yang tidak diharapkan, pekerjaan sesuai
dengan yang telah direncanakan dan agar perawatan serta pemeliharaan
struktur bangunan yang sudah selesai dilaksanakan lebih ditingkatkan
sehingga dapat dihasilkan suatu struktur yang baik dan aman.
4. Perlunya briefing dan komunikasi yang baik dengan seluruh tim di proyek
agar pekerjaan yang dilakukan hasilnya baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.Meninjau kembali metode kerja yang ada agar sesuai dengan
keadaan lapangan.
Dari hasil Selama saya melakukan kegiatan PKL, saya memberikan saran agar
PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap
kepada para peserta PKL agar mempersiapkan diri, agar memudahkan dalam
melakukan praktik kerja lapangan di perusahaan dan menjaga nama baik
universitas. Saya juga ingin memberikan saran pada pihak perusahaan agar tidak
perlu sungkan terhadap anak PKL, usahakan berikan tugas asalkan dengan
bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi
efektif dan efisien.
45
mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan
mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi universitas sebaiknya mahasiswa atau mahasiswi yang akan diterjunkan ke
perusahaan untuk mengikuti PKL dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan dalam perusahaan, sehingga mahasiswa atau mahasiswi
merasa siap baik secara mental maupun fisiknya. Diharapkan agar kerjasama
antara universitas dengan perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi
peluang kepada mahasiswa/i untuk Praktik Kerja lapangan
46