Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis
dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja
untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Disamping dunia usaha , Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ) Dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri
yaitu sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan bias didapat
didunia usaha , sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dapat
meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat
diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia
pendidikan dan dunia usaha.

PKL juga adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di lingkungan kerja
langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMA/SMK, mahasiswa maupun
karyawan baru. Di tingkat mahasiswa, PKL merupakan implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di
dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

I.2 Tujuan Praktek Kerja


Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang diwujudkan
dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas akhir
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ),Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) juga sebagai
kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya, yang tercermin dalam Pendidikan Nasional yang berdasarkan
Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan ketrampilan
agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam pencapaian

1
perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur. Karena pertumbuhan
perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh tumbuhnya persaingan
dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk ikut terjun kedalam
dunia industri, bisnis, dan perdagangan .

Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) antara


lain :
1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa
untuk memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
5. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan
pikiran dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk
tulisan yang sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
6. Meningkatkan kreativitas Siswa dalam penulisan yang bersikap objektif
dan ilmiah.
7. Sebagai pertanggungjawaban siswa yangb telah melaksanakan tugas PKL
yang berkaitan dengan program keahliannya masing-masing
8. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan
PKL dengan baik.

I.3 Waktu Pelaksanaan Proyek


Waktu pelaksaanan PKL mulai pada tanggal 1 oktober sampai 31 oktober

2
I.4 Kegiatan PKL
Kegiatan PKL yang kami kerjakan di proyek PT. ANGLOMAS PERSADA antara
lain :
 Minggu pertama : - Menghitung kebutuhan bondek dan semen
 Mengawas proyek
 Minggu kedua : - Belajar setting teodolit
 Gambar denah dan tampak depan rumah
 Mengawas proyek
 Minggu ketiga :- menghitung kebutuhan bata dan keramik rumah tipe
70
 Mengawas pekerjaan drainase
 Mengawas proyek
 Minggu keempat : - Mengawas proyek

I.5 Latar Belakang Proyek


Pembangunan perumahan beserta sarana dan prasarananya perlu mendapatkan
prioritas mengingat tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (basic
needs). Adanya keterbatasan lahan dan kebutuhan lahan yang semakin meningkat
sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan sosial ekonomi yang
menyertainya, berdampak pada semakin beragamnya fungsi di kawasan
perkotaan. Persaingan terjadi untuk mendapatkan pemanfaatan lahan yang paling
menguntungkan sehingga dapat mendorong kecenderungan terjadinya perubahan
pemanfatan lahan perkotaan dan memicu persaingan investasi dibidang properti.
Hal ini dapat membuka peluang pembangunan pada sektor bisnis properti yang
akan dilakukan oleh pengembang.

Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan


mempengaruhi perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang, karena itu
perlu dilakukan studi kelayakan yang mendetail agar proyek tersebut
menguntungkan dan layak untuk investasi. Sebelum proyek dijalankan, perlu
dilakukan suatu analisa kelayakan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan

3
investasi untuk memperoleh keuntungan, sehingga dapat diketahui tingkat
kelayakan dari investasi tersebut

Posisi geografis wilayah kota Balikpapan merupakan kekuatan yang dapat


dijadikan sebagai modal pembangunan daerah karena berada pada provinsi
kalimantan yangcukup padat penduduknya. Balikpapan adalah sebuah kota di
Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini memiliki perekonomian terbesar di
seantero Kalimantan, dengan total PDRB mencapai Rp79,65 triliun pada tahun
2016. Dari sisi kependudukan, Balikpapan adalah kota terbesar kedua di
Kalimantan Timur (setelah Samarinda) dengan total penduduk sebanyak 778.908
jiwa, yang merupakan 21.6 % dari keseluruhan penduduk Kaltim. Balikpapan
merupakan kota dengan biaya hidup termahal se-Indonesia. Letak astronomis
Balikpapan berada di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 BT dengan luas
sekitar 503,3 km². karena infrastruktur kota yang terus berkembang. Sehingga
muncul proyek-proyek property seperti halnya perumahan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk terhadap tempat tinggal. Setelah dilakukan survei dan
pengamatan, maka didapatkan hasil yang dapat disimpulkan bahwa di wilayah
Balikpapan dibutuhkan perumahan.

I.6 Tujuan Proyek


Adapun tujuan proyek pembangunan perumahan antara lain :
1. Menjamin tersedianya rumah dengan beberapa tipe
2. Memberikan hunian yang aman dan nyaman
3. Menciptakan keserasian tempat bermukim secara sosial dan ekonomis
serta kelima, efisiensi pendayagunaan lahan
4. Ketersedian rumah layak huni
5. Kemudahan memperoleh rumah
6. Menyasar semua kalangan

4
I.7 Data Proyek

Nama Proyek : Pembangunan perumahan


Lokasi : Kaizen Town House
Sumber Dana : Perbankan dan Pribadi
Nama Pemilik : Drs. Eka Eddy Hadi M.
Nama Pelaksana : Drs. E.C Andry M. A.K
Nama Konsultan Perencana : Drs. Eka Eddy Hadi M.
Nama Konsultan Pengawas : Drs. E.C Andry M. A.K

5
BAB II

PRA PELAKSANAAN

II.1 Analisis Harga


Rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan
RENCANA ANGGARAN BIAYA
banyaknya
PROYEK : biaya yangRUMAH
PEMBANGUNAN diperlukan
TYPE 83 untuk bahan dan upah, serta biaya- biaya lain
LOKASI : PERUMAHAN KAIZEN - Jl.Kota Hijau Balikpapan
yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Bobot Harga Jumlah
Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang
No Uraian Pekerjaan Volume Sat. Pek dihitung Harga
Satuan dengan
%
teliti,
I cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama
PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Direksikeet 8.00 m² 0.95 250,000 2,000,000.00
akan berbeda-beda
2 Gudang Material di masing-masing daerah, disebabkan
8.00 m² karena 500,000
0.95 perbedaan harga
4,000,000.00
3 Pengukuran dan Bowplank 48.00 m1 0.32 150,000 7,200,000.00
bahan dan upah tenaga kerja. Sub Total I 2.22 13,200,000.00
II PEKERJAAN TANAH & PANCANG
Tercantum analisis
1 Pancang kayu ulin Harga
10x10x4m proyek jual per unit 65.00rumah
ttk type
3.68 83/135
150,000pada9,750,000.00
proyek
2 Potong kepala tiang pancang 65.00 ttk 0.19 100,000 6,500,000.00
Kaizen 3Town House,
Galian tanah Pondasi dan Sloof 26.28 m³ 0.40 160,800 4,226,081.28
4 Urugan Pasir t = 10 cm 3.12 m³ 0.15 160,000 499,712.00
Tabel II.1 Harga
5 Lantai kerjaJual
camp 1Rumah Type 83/135
: 3 : 5 t = 5 cm 1.56 m³ 0.31 150,000 234,240.00
6 Urugan tanah kembali 21.60 m³ 0.11 80,400 1,736,382.72
Harga Tanah 135 × Rp. 5000.000,- Rp 675.000.000,-
Sub Total II 4.84 22,946,416.00
Harga Bangunan 83 × Rp. 4.500.000,- Rp 373.500.000,-
III PEKERJAAN PONDASI
Galian pondasi 14.96 Rp.

1.048.500.000,-
0.23 120,000 1,795,200.00
PPN 10% Urugan Pasir Rp
1.50 m³ . 104.850.000,-
0.07 160,000 239,360.00
Pasangan Pondasi batu gunung camp 1 : 4 4.94 Rp.
m³ 1.153.350.000,-
1.09 112,500 555,390.00
Profit 25% Sloof beton 15x20cm camp 1 : 3 : 4 0.45 Rp
m³ 288.337.500,-
0.33 220,000 98,736.00
Urugan kembali bekas galian 11.52 Rp
m³ 1.441.687.500,-
0.06 80,400 926,143.68
Rollag bata 20x40 cm camp 1 : 4 0.50 Rp.
m³ 1.400.000.000,-
0.11 475,260 239,531.04
1 Pondasi Foot Plat 80x80x20 cm mutu k.225 1.66 m³ 1.22 173,000 287,872.00
2 Sloof beton 20x40&30x40cm mutu k.225 3.97 m³ 2.93 230,000 913,744.00
3 Rollag bata 1 batu 20x40cm camp 1 : 4 0.52 m³ 0.12 475,260 247,895.62
4 Kolom Sub Struktur 20x30cm&20x20cm mutu k.225 0.58 m³ 0.51 20,000 11,520.00
Sub Total III 6.67 5,315,392.34
IV PEKERJAAN STRUKTUR BETON
A Lantai Dasar
1 Kolom praktiis 13x13 cm 0.35 m³ 0.28 16,400.00 5,820.36
2 Kolom Struktur 13x30 cm mutu k.225 1.64 m³ 1.46 22,000.00 36,036.00
3 Canopi beton teras depan t=12 cm mutu k.225 0.72 m³ 0.66 400,000.00 289,680.00
4 Canopi beton teras belakang t=10 cm mutu k.225 0.50 m³ 0.46 350,000.00 175,665.00
-
B Lantai Satu -
1 Balok 13x20cm,13x40cm mutu k.225 1.92 m³ 1.51 17,800.00 34,106.05
2 Kolom Struktur 13x30 cm mutu k.225 0.14 m³ 0.13 20,000.00 2,730.00
3 Kolom praktiis 13x13 cm 0.83 m³ 0.65 16,400.00 13,580.84
4 Plat Beton t=12 cm 3.11 m³ 2.54 18,800.00 58,430.40
-
C Tangga -
1 Plat dan Anak Tangga 1.34 m³ 1.32 23,500.00 31,511.15
-
D Canopi beton -
1 Canopi beton teras depan t=12 cm mutu k.225 0.33 m³ 0.31 400,000.00 133,680.00
2 Canopi beton teras belakang t=10 cm mutu k.225 0.25 m³ 0.23 350,000.00 87,832.50
Tabel II.2 Rencana Anggaran Biaya -
Sub Total IV 9.55 869,072.30
V PEKERJAAN ATAP & DAK BETON
1 Dak beton t=10cm mutu k.225
- Balok 13x20 cm 1.11 m³ 0.87 17,800.00 19,729.16
- Plat beton t=10cm 0.73 m³ 0.60 18,800.00 13,705.206
2 Rangka Atap Baja ringan 95.83 m² 2.95 150,000.00 14,374,715.67
3 Listplank GRC 9 mm L = 25 cm 46.00 m1 0.64 75,000.00 3,450,000.00
4 Atap Tegola + Plywood 9 mm 95.83 m² 4.47 125,000.00 11,978,929.72
Sub Total V 9.53 29,837,079.75
7
Lanjutan Tabel II.2
IV PEKERJAAN STRUKTUR BETON
A Lantai Dasar
1 Kolom praktiis 13x13 cm 0.35 m³ 0.28 16,400.00 5,820.36
2 Kolom Struktur 13x30 cm mutu k.225 1.64 m³ 1.46 22,000.00 36,036.00
3 Canopi beton teras depan t=12 cm mutu k.225 0.72 m³ 0.66 400,000.00 289,680.00
4 Canopi beton teras belakang t=10 cm mutu k.225 0.50 m³ 0.46 350,000.00 175,665.00
-
B Lantai Satu -
1 Balok 13x20cm,13x40cm mutu k.225 1.92 m³ 1.51 17,800.00 34,106.05
2 Kolom Struktur 13x30 cm mutu k.225 0.14 m³ 0.13 20,000.00 2,730.00
3 Kolom praktiis 13x13 cm 0.83 m³ 0.65 16,400.00 13,580.84
4 Plat Beton t=12 cm 3.11 m³ 2.54 18,800.00 58,430.40
-
C Tangga -
1 Plat dan Anak Tangga 1.34 m³ 1.32 23,500.00 31,511.15
-
D Canopi beton -
1 Canopi beton teras depan t=12 cm mutu k.225 0.33 m³ 0.31 400,000.00 133,680.00
2 Canopi beton teras belakang t=10 cm mutu k.225 0.25 m³ 0.23 350,000.00 87,832.50
-
Sub Total IV 9.55 869,072.30
V PEKERJAAN ATAP & DAK BETON
1 Dak beton t=10cm mutu k.225
- Balok 13x20 cm 1.11 m³ 0.87 17,800.00 19,729.16
- Plat beton t=10cm 0.73 m³ 0.60 18,800.00 13,705.20
2 Rangka Atap Baja ringan 95.83 m² 2.95 150,000.00 14,374,715.67
3 Listplank GRC 9 mm L = 25 cm 46.00 m1 0.64 75,000.00 3,450,000.00
4 Atap Tegola + Plywood 9 mm 95.83 m² 4.47 125,000.00 11,978,929.72
Sub Total V 9.53 29,837,079.75
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING
A Lantai Dasar
1 Pasangan bata camp 1 : 4 132.54 m² 3.57 174,700.00 23,154,126.55
2 Plesteran camp 1 : 4 265.07 m² 2.00 83,600.00 22,160,102.80
3 Acian Dinding 247.87 m² 0.86 49,200.00 12,195,351.60

B Lantai Satu
1 Pasangan bata camp 1 : 4 124.84 m² 3.37 174,700.00 21,809,548.00
2 Plesteran camp 1 : 4 249.68 m² 1.88 83,600.00 20,873,248.00
3 Acian Dinding 236.20 m² 0.82 49,200.00 11,621,040.00
Kolom Praktise 13x13cm camp 1 : 3 : 4 0.30 m³ 0.23 16,400.00 4,850.30
Ring balk 13x20 cm camp 1 : 3 : 4 0.52 m³ 0.41 17,800.00 9,256.00
Talang beton t=10cm camp 1 : 3 : 4 0.51 m³ 0.40 13,000.00 6,630.00
Pasangan Bata camp 1 : 4 22.70 m² 0.61 174,700.00 3,964,816.50
Plesteran camp 1 : 4 45.39 m² 0.50 83,600.00 3,794,604.00

Sub Total IV 14.65 119,593,573.75

8
Lanjutan Tabel II.2
V PEKERJAAN KUSEN,PINTU,JENDELA & ANGIN2
1 Pintu Type P1 1.00 Unit
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.80 m¹ 0.12 1,200,000.00 6,960,000.00
- Pintu Panel Bangkirai 1.00 Bh 0.35 881,000.00 881,000.00
- Engsel Pintu 4" Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Kunci Pintu Ex Solid 1.00 Bh 0.06 277,400.00 277,400.00
-
2 Pintu Type P2 3.00 Unit -
- Kusen kayu Ulin 4/12cm 17.40 m¹ 0.36 2,100,000.00 36,540,000.00
- Pintu Panel Bangkirai 3.00 Bh 1.04 881,000.00 2,643,000.00
- Engsel Pintu 4" Ex Solid 9.00 Bh 0.11 43,500.00 391,500.00
- Kunci Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.17 75,000.00 225,000.00
-
3 Pintu Type P3 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.10 m¹ 0.10 1,200,000.00 6,120,000.00
- Pintu Panel Ulin 1.00 Bh 0.30 1,801,000.00 1,801,000.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Kunci bulat Ex Solid 1.00 Bh 0.06 183,600.00 183,600.00
-
4 Pintu Type P4 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.10 m¹ 0.10 1,200,000.00 6,120,000.00
- Pintu Kisi-kisi alumunium 50x50&40x40cm 1.00 Bh 0.30 304,000.00 304,000.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Kunci bulat Ex Solid 1.00 Bh 0.06 183,600.00 183,600.00
-
5 Pintu Type PJ1 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 9.00 m¹ 0.18 1,200,000.00 10,800,000.00
- Pintu Panel Bangkirai 1.00 Bh 0.30 350,000.00 350,000.00
- Jendela besar kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 1.00 Bh 0.15 671,400.00 671,400.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.04 43,500.00 130,500.00
- Engsel Jendela Ex Solid 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
- Kunci bulat Ex Solid 1.00 Bh 0.06 183,600.00 183,600.00
- Hak angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 1.00 Bh 0.01 113,730.00 113,730.00

9
Lanjutan Tabel II.2
6 Jendela Type J1 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 11.81 m¹ 0.24 1,200,000.00 14,169,600.00
- Jendela kecil kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 1.00 Bh 0.10 619,400.00 619,400.00
- Kaca Bening 5 mm 2.95 m² 0.18 249,900.00 737,205.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.02 43,500.00 130,500.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
- Hak Angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 1.00 Bh 0.01 113,730.00 113,730.00
-
7 Jendela Type J2 2.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 16.20 m¹ 0.93 1,200,000.00 19,440,000.00
- Jendela besar kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 2.00 Bh 0.29 671,400.00 1,342,800.00
- Kaca Bening 5 mm 2.24 m² 0.14 249,900.00 559,776.00
- Engsel Pintu Ex Solid 6.00 Bh 0.05 43,500.00 261,000.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 4.00 Bh 0.04 39,500.00 158,000.00
- Hak Angin 4.00 Bh 0.03 100,980.00 403,920.00
- Grendel 2.00 Bh 0.02 113,730.00 227,460.00
-
8 Jendela Type J3 1.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 9.75 m¹ 0.19 1,200,000.00 11,700,000.00
- Jendela besar kaca 5mm Frame Kayu Bangkirai 1.00 Bh 0.17 671,000.00 671,000.00
- Kaca Bening 5 mm 1.54 m² 0.10 249,900.00 384,846.00
- Engsel Pintu Ex Solid 3.00 Bh 0.02 43,500.00 130,500.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
- Hak Angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 1.00 Bh 0.01 113,730.00 113,730.00
-
9 Jendela Type J4 1.00 Unit -
- Kaca Bening 5 mm 0.86 m¹ 0.05 249,900.00 214,914.00
-
10 Ventilasi Type V1 2.00 Unit -
- Kusen kayu Bangkirai 4/12cm 5.20 m¹ 0.11 1,200,000.00 6,240,000.00
- Jendela kaca bening Frame Kayu Bangkirai 2.00 Bh 0.20 249,900.00 499,800.00
- Engsel Jendela 3" Ex Solid 4.00 Bh 0.14 39,500.00 158,000.00
- Hak Angin 2.00 Bh 0.02 100,980.00 201,960.00
- Grendel 2.00 Bh 0.02 39,500.00 79,000.00
Kusen pintu dan Jendela 27.25 m¹ 0.50 11,962,400.00 325,975,400.00
Pintu type PJ1 Komplit Penggantung dan Kunci 1.00 ea 1.28 12,863,400.00 12,863,400.00
Pintu type PJ2 Komplit Penggantung dan Kunci 1.00 ea 0.52 7,106,100.00 7,106,100.00
Pintu Km/wc P3 kompilt penggantung dan kunci 1.00 ea 0.36 989,800.00 989,800.00

Sub Total V 9.85 481,605,551.00

10
Lanjutan Rabel II.2
VI PEKERJAAN RAILING & ORNAMENT
1 Railing tangga pipa giv 2" + Besi dia 16 mm 10.16 m¹ 0.66 356,500.00 3,620,257.50
2 Pasangan batu alam 6.50 m² 0.73 167,232.00 1,087,008.00
3 Kisi kisi Kayu 5/10cm bangkirai finish cat 23.13 m¹ 0.30 390,000.00 9,020,700.00
4 Tali air 2 cm 13.65 m¹ 0.04 15,000.00 204,750.00
5 Pasangan Batu palimanan 12.90 m² 1.44 205,824.00 2,655,129.60

Sub Total VI 3.17 16,587,845.10


VII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Panel 1.00 Ea 0.45 449,000.00 449,000.00
2 Kabel Fender 4.00 m¹ 0.26 109,400.00 437,600.00
-
4 Instalasi Penerangan ( NYM 2x2.5 mm Ex Eterna ) 17.00 Ttk 0.98 127,400.00 2,165,800.00
5 Instalasi stopkontak ( NYM 2x2.5 mm Ex Eterna ) 11.00 Ttk 0.55 149,700.00 1,646,700.00
6 Instalasi AC ( NYM 3x2.5 mm Ex Eterna ) 4.00 Ttk 0.23 350,000.00 1,400,000.00
-
7 Lampu Downlight PLC 18 Watt 17.00 ea 0.71 106,600.00 1,812,200.00
-
8 Saklar Tunggal Ex National 3.00 ea 0.05 10,000.00 30,000.00
9 Saklar ganda Ex National 7.00 ea 0.13 14,500.00 101,500.00
10 Stop Kontak Ex MK 11.00 Ttk 0.21 15,000.00 165,000.00
11 Ex Haust fan 12 " Ex Panasonic 2.00 Ttk 0.25 55,000.00 110,000.00
Instalasi Penerangan ( NYM 2x2.5 mm Ex Eterna ) 4.00 ttk 0.23 127,400.00 509,600.00
Instalasi stopkontak ( NYM 2x2.5 mm Ex Eterna ) 2.00 ttk 0.10 149,700.00 299,400.00
Lampu Downlight PLC 18 Watt 4.00 ea 0.17 106,600.00 426,400.00
-
Saklar Tunggal Ex National 2.00 bh 0.04 10,000.00 20,000.00
Saklar ganda Ex National 1.00 bh 0.02 14,500.00 14,500.00
Stop Kontak Ex MK 2.00 bh 0.04 15,000.00 30,000.00
Ex Haust fan 12 " Ex Panasonic 1.00 bh 0.12 55,000.00 55,000.00
Sub Total VII 4.54 9,672,700.00
VIII PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka Plafond Hollow 96.44 m² 1.53 249,200.00 24,032,848.00
2 Plafond Givsum 9 mm ex Jaya board 71.24 m² 1.27 53,100.00 3,782,844.00
3 Plafond GRC 6 mm 25.20 m² 0.45 88,770.00 2,237,004.00
Rangka atap baja ringan 26.17 m² 0.81 318,900.00 8,345,294.10
Atap genteng tegola 26.17 m² 1.22 240,000.00 6,280,560.00
Listplank dari GRC 9 mm finish cat 5.00 m² 0.07 71,500.00 357,500.00
Rangka plafond dari bahan kayu 5/7 cm meranti 18.92 m² 0.30 133,100.00 2,518,252.00
Plafond Givsum t=9mm ex Jayabord 17.00 m² 0.30 53,100.00 902,700.00
Plafond GRC t = 6mm 1.92 m² 0.03 88,770.00 170,438.40
Sub Total VIII 5.98 48,627,440.50
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan Dinding Luar ( Wheathersheild ) 193.63 m² 1.12 60,300.00 11,675,840.76
2 Cat dinding dalam 290.44 m² 1.59 60,300.00 17,513,761.14
3 Cat Plafond 96.44 m² 0.27 60,300.00 5,815,332.00
4 Cat Kusen,Pintu dan jendela 49.31 m² 0.38 43,500.00 2,144,784.90
Pengecatan Dinding Luar ( Wheathersheild ) 22.70 m² 0.13 60,300.00 1,368,508.50
Cat dinding dalam 22.70 m² 0.12 60,300.00 1,368,508.50
Cat Plafond 18.92 m² 0.05 60,300.00 1,140,876.00
Cat Kusen,Pintu dan jendela 15.54 m² 0.12 43,500.00 675,772.50
Sub Total IX 3.78 41,703,384.30

11
Lanjutan Tabel II.2
XI PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITAIR
1 Pipa Air Kotor Padat dia 4" AW 32.00 m¹ 0.51 101,400.00 3,244,800.00
2 Pipa Air Kotor Cair dia 3" AW 39.00 m¹ 0.48 149,900.00 5,846,100.00
3 Accessories Pipa 1.00 Ls 0.10 89,900.00 89,900.00
4 Pipa Air Kotor dia 1/2" AW 44.00 m¹ 0.22 32,900.00 1,447,600.00
5 Gate Valve 1/2" ex San - ei 1.00 unit 0.12 8,589,994.00 8,589,994.00
6 Accessories Pipa 1.00 Ls 0.03 89,900.00 89,900.00
7 Floor Drain 2.00 Bh 0.04 376,200.00 752,400.00
8 Klosed Duduk Ex Toto 2.00 Ea 0.99 2,242,240.00 4,484,480.00
9 Kran air 2.00 Ea 0.07 60,500.00 121,000.00
10 Kitchen zink include Kran air 1.00 Ea 0.20 599,960.00 599,960.00
11 Shower include accessories 2.00 Ea 0.77 666,600.00 1,333,200.00
12 Septic tank dan resapan 1.00 Ea 1.49 9,183,900.00 9,183,900.00
13 Meja beton Kitchen Zink Lapis Keramik 2.50 m¹ 0.26 1,480,000.00 3,700,000.00
14 Bak Kontrol 30x30cm 4.00 m¹ 0.41 1,362,100.00 5,448,400.00
Pipa PVC 4" Aw Pembuangan Air kotor 16.00 m¹ 0.26 101,400.00 1,622,400.00
Pipa PVC 3" Aw Pembuangan Air kotor cair 16.00 m¹ 0.20 149,900.00 2,398,400.00
Pipa PVC 1/2" Aw air bersih 16.00 m¹ 0.08 32,900.00 526,400.00
Klosed duduk ex American standart 1.00 ea 0.50 2,242,240.00 2,242,240.00
Floor drain 1.00 bh 0.02 376,200.00 376,200.00
kran air 1.00 bh 0.03 60,500.00 60,500.00
Meja beton include finish keramik 1.00 ea 0.11 1,480,000.00 1,480,000.00
Kitchen zink include Kran air 1.00 bh 0.20 599,960.00 599,960.00
Sub Total X 7.09 54,237,734.00
XII PEKERJAAN LUAR
1 Pagar tembok pembatas kavling
- galian Pondasi batu gunung 12.77 m³ 0.19 130,500.00 1,666,224.00
- Urugan pasir t=10cm bawah pondasi 1.82 m³ 0.09 230,800.00 420,979.20
- Pondasi Pasangan batu gunung camp 1:4 6.84 m³ 1.51 1,388,300.00 9,495,972.00
- Sloof beton 15x20cm camp 1 : 3 : 5 0.91 m³ 0.67 230,000.00 209,760.00
- Kolom Praktis 13x13cm camp 1 : 3 : 5 0.58 m³ 0.46 16,400.00 9,548.16
- Ring balk 13x15 cm 1:3:5 0.59 m³ 0.47 17,800.00 10,551.84
- Pasangan dinding bata camp 1:4 80.56 m² 2.17 174,700.00 14,073,832.00
- Plesteran camp 1:4 + Acian 161.12 m² 1.77 83,600.00 13,469,632.00
- Pengecatan dinding 161.12 m² 0.88 60,300.00 9,715,536.00
2 Carport -
- Leveling dan pemadatan tanah 16.25 m² 0.05 90,500.00 1,470,625.00
- Urugan pasir t=10cm 1.63 m³ 0.08 230,800.00 375,050.00
- Beton slab t=10cm+Wiremesh M6-150 camp 1:3:5 1.63 m³ 0.82 3,432,000.00 5,577,000.00
- Kanstien Rollag bata 20x40 camp 1:4 10.50 m¹ 0.16 475,260.00 4,990,230.00
Plesteran camp 1:4 + Acian lantai carport & kanstien 21.50 m² 0.16 103,000.00 2,214,500.00
3 Jalan setapak beton t=10cm -
- Urugan pasir t=10cm 8.93 m² 0.44 230,800.00 2,061,044.00
- Beton slab t=10cm camp 1:3:5 0.89 m³ 0.31 243,000.00 216,999.00
- Plesteran camp 1:4 + Acian tebal 2 cm 8.93 m² 0.07 103,000.00 919,790.00
4 Penanaman rumput gajah mini 52.70 m² 0.42 76,296.00 4,020,570.31
Sub Total XI 10.72 70,917,843.51
REAL COST
TOTAL 100.00 927,008,449.94
LUAS BANGUNAN

12
Organisasi Proyek
Sebuah organisasi proyek sangat di butuhkan untuk mengatur sumber daya yang
dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang terogrganisir sehingga
mendapatkan tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan
untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat di seleasikan tepat waktu dan efisien
sesuai dengan kualitas yang diharapkan

Direktur
Drs. Eka Eddy Hadi M.

Auditur
Drs. E.C Andry M. A.K

Wakil Direktur
Wakil Direktur
Yafta
Yefta

General Manager Manager Operasional


Rosita S.H. Drs. E.C. Andry M .A.K.

Marketing Adm. Marketing Teknik Adm Proyek


Irma M Edy Prawusa Ambonk Ambonk

Gambar II .1 Struktur Organisasi Proyek Kaizen Town House


Sumber : Data Proyek

13
II.3 Perancangan Kontuksi

Gambar II. 2 Denah


Sumber: Data Proyek

14
Gambar II. 3 Gambar Tampak
Sumber: Data Proyek

15
BAB III

PELAKSANAAN

III.1 Spesifikasi bahan, alat dan tenaga kerja


Sebelum memulai suatu pembangunan kita harus memahami terlebih dahulu
desain perencanaan yang telah di buat oleh perencana, sehingga kita bisa
menentukan jenis bahan dan alat yang kita gunakan untuk prosess
Pembangunan, dalam hal ini kontraktor harus memenuhi kebutuhan sesuai dengan
yang direncanakan oleh pihak perencanadan harus di tanda tangani oleh kedua
pihak.setelah semua telah di setujui pihak kontrakor akan menyediakan tenaga
kerja sesuai bidangnya masing-masing agar pproyek bisa berjalan tepat waktu
sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

III.1.1 Spesifikasi bahan


1. Batu kali

Gambar III.1 Batu kali


Sumber : Google

Tahapan awal pembuatan rumah adalah membuat pondasi. dengan pondasi jalur
biasa diterapkan untuk pembangunan rumah satu lantai dan pondasi cakar ayam
diterapkan untuk pembangunan rumah bertingkat. Pada pondasi jalur biasa,
pembangunannya merupakan susunan batu kali yang disatukan dengan adukan
semen dan pasir. Batu kali kerap kali dipilih sebagai bahan pondasi karena lebih

16
kuat dibandingkan bahan pondasi lainnya. Pilihan bahan pembuat pondasi lain
untuk menggantikan batu kali antaralain batu bata, batu putih, dan batu gunung.
2. Semen

Gambar III.2 Semen


Sumber : Dokumentasi Penulis

Semen berfungsi sebagai perekat dalam pembangunan rumah. Baik dari


pembuatan pondasi, dinding rumah, beton, plesteran dinding dan beragam
pengerjaan rumah lain pasti memerlukan banyak semen

3. Pasir

Gambar III.3 Pasir


Sumber : Dokumentasi Penulis

Pasir digunakan sebagai campuran semen. Pasir yang baik adalah pasir yang
memiliki kandungan lumpur yang sedikit. Hal tersebut dikarenakan kandungan
lumpur yang ada di dalam semen akan menghambat ikatan antara semen dan
pasir.

17
4. Batu bata merah

Gambar III.4 Batu Bata


Sumber : Dokumen Penulis

Batu bata berfungsi dalam pembuatan dinding rumah. Batu bata yang baik
memiliki ciri-ciri keras, tidak mudah pecah, dan ukurannya sama antara satu bata
dengan bata yang lain.Dewasa ini para pembuat batu bata semakin pandai
menyiasati pembuatan batu bata, mereka mulai menaburi garam pada tahap
finishingnya. Penambahan garam bertujuan agar bata cepat kering dan cepat
matang ketika dibakar. Kekurangan dari penambahan garam adalah bata menjadi
mudah pecah.

18
5. Bondek

Gambar III.5 Bondeg


Sumber : Dokumentasi penulis

Bondek adalah material galvanis yang bentuk lekukannya seperti seng alkan dan
spandek. Garis tekuknya mirip sekali dengan kedua jenis atap itu. Perbedaannya
adalah bondek didesain khusus untuk lapisan dasar cor beton pada pada rumah
bertingkat, sedangkan spandek dan seng alkan digunakan untuk atap rumah.

Saat ini penggunaan bondek telah dikenal sebagai pelapis dasar cor setelah
penyangga (kayu atau scaffolding). Bondek dibuat dengan bentuk dan konversi
khusus sebagai penyangga cor beton dengan ketebalan tertentu sehingga kuat
menopang beban besi dan beton di atasnya. Kemudian gelombang plat bondek
dirancang khusus dengan bentuk yang telah diperhitungkan mampu menahan
beban besi dan cor beton bertulang. Di toko penjual bondek, tersedia beragam
ukuran dan ketebalan.

Bondek cor biasanya dibiarkan menempel sebagai langit-langit dak setelah cor
mengering dengan kurun waktu tertentu (minimal 21 hari atau lebih setelah
pengecoran). Kita akan melihat pemandangan bondek sepanjang langit-langit
bangunan lantai atas. Bondek bisanya dibiarkan sebagai plafon dan dicat. Namun
kebanyakan akan ditutup dengan plafon sebagai desain interior.

19
6. Genteng

Gambar III.6 atap


Sumber : Dokumentasi Penulis

Genteng berfungsi sebagai atap rumah.  Genteng yang banyak dipilih adalah
genteng yang terbuat dari tanah liat dan beton karena genteng dari bahan tersebut
membuat rumah lebih dingin di siang hari. Genteng yang lebih ringan sebagai
alternatif adalah genteng metal serta asbes. Beratnya yang lebih ringan dapat
mengurangi penggunaan katu sebagai kerangkanya.

Jangan lupa membeli beberapa genteng yang terbuat dari kaca agar rumah
menjadi terang disiang hari, karena cahaya matahari dapat masuk melalui genteng
kaca ini. Pemasangan genteng kaca juga sebagai salah satu cara mencegah dan
mengatasi dinding rumah menjadi lembab dan berjamur.

20
III.1.2 Alat

1. Teodolit

Gambar III.7 Teodolit


Sumber : Dokumentasi penulis

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass
yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di
baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Theodolite juga
digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan
dan menentukan as bangunan.

Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu
vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop
tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi
sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua
sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington
1997).

21
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan
luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki
relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan
efisien (Farrington 1997).

Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan
yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada
1576, lengkap dengan kompas dan tripod.

Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di
sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah
lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk
pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal
setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah
lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat
digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya,
sederhana, buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama
kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725.

Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787
dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang
terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain
sendiri.

Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit


sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun
pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti
Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º.

Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala
arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga
dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.

22
2. Molen

Gambar III.8 Molen


Sumber : Dokumentasi Penulis

Mesin Molen Beton atau mesin aduk beton merupakan salah satu peralatan yang
di gunakan oleh pekerja konstruksi untuk mengaduk semen. Mesin molen beton
adalah peralatan yang digunakan untuk pekerja konstruksi. Dengan mesin ini
adukan akan tercampur lebih merata dan lebih bagus hasil pekerjaannya.

III.1.3 Tenaga Kerja


Pengertian tenaga ahli adalah orang yang mahir, mengerti, dan sangat paham
mengenai suatu bidang ilmu atau ketrampilan.dalam proses pembangunan
perumahan kaizen town house dan kaliandra village dilakukan oleh tenaga ahli di
bidangnya masing-masing

Dimulai dari pekerjaan pondasi sampai finishing pembangunan rumah dilakukan


oleh tukang atau tenaga kerja yang sudah berpengalaman dalam bidangnya
masing-masing.hal ini bertujuan untuk mencapai target waktu pekerjaan yang
lebih efesien dengan kualitas yang telah direncanakan. Tenaga kerja dalam proyek
ini terdiri dari :

23
1. Tenaga kerja ahli
Tenaga kerja ahli adalah tenaga kerja yang mempunyai pengalaman
selama lima tahun, dalam hal ini sebagai kepala pelaksana.
2. Tenaga kerja karyawan perusahaan
Tenaga kerja yang bertanggung jawab kepada perusahaan, memimpin
mandor-mandor dan tenaga kerja pelaksana yang berpengalaman di
lapangan
3. Tenaga kerja berpengalaman
Tenaga kerja yang memimpin para tukang dan tenaga kerja lainnya
yang sudah berpengalaman membaca dan mengerjakan gambar-
gambar teknik di lapangan.
4. Tenaga kerja khusus
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.
5. Tenaga kerja harian
Tenaga kerja yang biasa bekerja di bawah komando mandor borong
yang dalam pelaksanaannya membentuk kelompok-kelompok tenaga
kerja sesuai dengan keahliannya.

Sebagai tenaga ahli perumahan dan pemukiman mempunyai tugas pokok


membantu team leader dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan Teknik oprasional kegiatan perumahan dan pemukiman antara lain
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menginventarisasi Kawasan-kawasan
permukiman dan perumahan
2. Menilai Kawasan-kawasan permukiman dan perumahan
3. Merumuskan poin-poin / dasar solusi / program pembangunan dan
pengembangan Kawasan permukiman dan perumahan
4. Membuat scenario penataan pembangunan dan pengembangan
Kawasan permukiman dan perumahan
5. Membuat desain Kawasan permukiman dan perumahan
6. Membuat rincian program bidang perumahan dan permukiman

24
7. Membantu ketua tim meyusun laporan, serta bertanggung jawab
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan.

III.2 Metode dan Prosedur Pelaksanaan


Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan
pekerjaan di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat
penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik
sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, tepat waktu, dan sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan sebelumnya.
Dalam menyelesaikan suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien, diperlukan sistem manajemen yang baik. Untuk menerapkan sistem
manajemen yang baik, diperlukan berbagai metode sesuai jenis bangunan yang
diselesaikan. Pihak manajemen menyusun dan mengarahkan metode-metode agar
dapat menyelaraskan antara sumber daya dan penggunaan peralatan untuk
mencapai tujuan proyek. Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan
penggunaan peralatan dan pemanfaatan sumber daya di antaranya biaya, waktu,
dan sosial. Untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, maka manajemen
konstruksi melibatkan tahapan-tahapan metode yang standar digunakan pada
setiap bangunan (rumah, gedung, dll). Metode-metode tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan merupakan persiapan awal yang wajib dilakukan
dalam melaksanakan suatu proyek. Pada tahap ini, segala izin yang
dibutuhkan untuk proses pembangunan telah diurus serta segala sesuatu
yang menyangkut kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah disiapkan di
lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. Penyusunan jadwal terinci,
mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, hingga kelengkapan administrasi
lapangan harus sudah disiapkan sebelum memulai pekerjaan. Kontraktor
juga harus mempertimbangkan situasi lapangan sebagai berikut:
a) Volume pekerjaan yang merujuk pada batasan minimal yang wajib
terpenuhi. Hal ini agar proyek tidak menyimpang dari perencanaan.

25
b) Kontraktor meneliti situasi lapangan seperti kontur tanah, sifat dan
luasan proyek hingga hal-hal yang bersangkutan agar tidak
berpengaruh pada estimasi biaya dan waktu.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan proyek, kontraktor juga wajib
melakukan pengukuran yang sesuai dengan target dan estimasi waktu serta biaya
proyek. Pada tahap ini, kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan ukuran dan
mutu bangunan yang sesuai dengan syarat dan rencana kerja. Akan tetapi, jika
terjadi ketidakcocokan, kontraktor tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan
pembetulan sebelum mendapatkan persetujuan dari manajemen konstruksi.

Selanjutnya, pada tahap ini perlu diambil langkah pembersihan yang mana
kontraktor wajib membersihkan lokasi proyek dari hal-hal yang dapat
menghambat proses pembangunan. Contohnya, lokasi harus bersih dari
pepohonan sampai ke akarnya agar tidak merusak struktur tanah pada bangunan.

2. Pekerjaan tanah dan pasir


Tahap ini meliputi penggalian fondasi, hingga penimbunan galian serta pemadatan
setiap lapisan mencapai titik peil yang telah direncanakan. Dalam tahap ini,
terdapat beberapa ketentuan yang wajib di penuhi kontraktor seperti:
a) Memastikan posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar serta
mendapatkan persetujuan dewan pengawas lapangan.
b) Penggalian tanah fondasi dimulai setelah pemasangan bouwplank dan
patok-patok disetujui direksi / pengawas lapangan. Fondasi yang dibangun
menggunakan batu gunung yang bermutu tinggi serta mengandung lumpur
dan pada bagian entrance menggunakan dengan batu bata.
c) Dasar galian harus mencapai tanah keras dan bersih dari akar-akar kayu,
kotoran-kotoran serta bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat)
d) Dilakukan pengurugan yang meliputi urugan pasir, urugan tanah dan
urugan kembali bekas tanah galian sesuai dengan gambar proyek.

26
3. Pekerjaan pemasangan
Tahap ini meliputi pemasangan beton mulai dari beton yang bertulang hingga
beton yang tidak bertulang. Kualitas beton sangat tergantung pada bahan-bahan
yang digunakan, yaitu:
a) Portland Cement
Bangunan yang baik menggunakan semen yang memenuhi standar
berdasarkan Asosiasi Semen Indonesia. Dan juga, semen yang digunakan
harus benar-benar fresh atau belum mengeras. Dalam menjaga mutu semen
agar tidak cepat mengeras, kontraktor wajib memenuhi syarat
penyimpanan semen tersebut.
b) Air Tawar
Air yang dipilih sebagai bahan campuran kedua beton adalah air tawar
yang memenuhi syarat dari PBI 1971 yaitu tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan kimia lainnya yang merusak mutu beton.
c) Kerikil
Kerikil disebut juga dengan batu pecah. Dalam penggunaannya sebagai
bahan campuran beton, kerikil yang dipilih juga harus memenuhi syarat
PBI 1971 yaitu memiliki gradasi yang baik, syarat kekerasan yang tinggi,
tidak terkandung lumpur > 1%, dan tidak berpori.
d) Pasir
Tidak berbeda dengan bahan lainnya, pasir juga harus memenuhi syarat
mutu dari PBI 1971 diantaranya adalah dapat berupa pasir buatan dari
pecahan batu atau pasir alam, memiliki gradasi yang baik, terdiri dari
butir-butir tajam, tidak berpori, serta tidak mengandung lumpur > 5%.
e) Besi Beton
Besi beton lebih dikenal sebagai baja tulangan. Besi beton yang baik juga
harus memenuhi syarat PBI 1971 diantaranya adalah bersih dari lapisan
minyak / karat / bebas cacat.
f) Kayu
Dalam pembuatan beton, kayu yang memenuhi syarat untuk digunakan
adalah kayu yang bentuk dan sifatnya tidak mengurangi mutu bangunan
dan memenuhi syarat dan ketentuan PPKI NI-5.

27
Setelah pemasangan beton, dilanjutkan dengan pekerjaan kuda-kuda atap
yang meliputi kuda-kuda, gording, atap penutup hingga seluruh detail
sesuai rancangan proyek. Perlu diketahui, bahan atap yang baik digunakan
adalah yang bertaraf Standar Nasional Indonesia (SNI) seperti atap
genteng berbahan metal roof serta nok metal roof. Selain itu, atap harus
ditopang dengan kerangka berbahan kayu kelas 11 berkualitas baik.

4. Pekerjaan lantai
Pemasangan lantai ditujukan berdasarkan petunjuk dari manajemen konstruksi
serta rancangan proyek. Jika lantai dilengkapi dengan keramik, maka kontraktor
harus mengikuti petunjuk dari manajemen konstruksi. Pada dasarnya, pemasangan
lantai keramik harus mengikuti aturan bahwa lantai keramik harus bersih, tidak
retak ataupun bergelombang. Apabila pemasangan keramik tidak rapi atau tidak
sesuai dengan rancangan proyek, maka wajib dibongkar dan dipasang ulang.

5. Pekerjaan instalasi listrik


Salah satu komponen yang tidak kalah penting adalah instalasi listrik.
Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan listrik yang berlaku di
Indonesia. Pada tahap ini, pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh
komponen-komponen kelistrikan tidak terkecuali sakelar, stop kontak, lampu,
panel listrik, hingga tahap percobaan sampai listrik dapat menyala dengan baik.

6. Pekerjaan penutup
Pekerjaan penutup ini meliputi pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan. Pada
masa pekerjaan pembersihan, kontraktor wajib membersihkan seluruh bagian dari
proyek yang meliputi lantai, dinding, atap, pintu, jendela, plafon dan lainnya
hingga bangunan siap untuk dihuni. Sedangkan pada masa pemeliharaan,
kontraktor berkewajiban mengganti material-material yang rusak ataupun tidak
berfungsi sebagai mana target proyek.

28
III.3 Gambar – gambar yang di peroleh selama praktik

Gambar III. 9 Pemadatan tanah


Sumber : Dokumentasi penulis

Gambar III.10 Pemadatan tanah


Sumber : Dokumentasi Penulis

29
Gambar III.11 Cor Lantai
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III.12 Lantai Kerja


Sumber : Dokumentasi Penulis

30
Gambar III. 13 Pemasangan
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 14 Pemasangan


Sumber : Dokumentasi Penulis

31
Gambar III. 15 Cor dinding samping
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 16 Pemasangan


Sumber : Dokumentasi Penulis

32
Gambar III.17 Pembangunan rumah
Sumber : Dokumentasi penulis

Gambar III.18 Pekerjaan Pagar


Sumber : Dokumentasi Penulis

33
BAB IV

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

IV.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas


Kegiatan proyek memerlukan adanya kerja sama dan koordinasi antara .masing-
masing bagian yang ada dalam suat u proyek. Hal ini dimaksudkan agar masing-
masing bagian tersebut dapat menempatkan diri dan bekerja sesuai dengan
fungsinya.

Beberapa jabatan dan fungsi serta hubungan bagian-bagian yang terdapat dalam
Manajemen Proyek Kaizen Town House :

IV.1.1 Owner
Owner sebagai pihak pemilik proyek, yang -mempunyai kewenangan
memerintahkan konsultan perencana, konsultan pengawas/MK .dan kontraktor
untuk melaporkan pekerjaannya masing-masing.

IV.1.2 Konsultan Perencana


Konsultan Perencana, yang membuat perencanaan bangunan, meliputi perencaan
struktur, arsitektur dan mekanikal elektrikal (ME). .Dalam kontrak pekerjaan
perencanaan, biasanya termasuk pula kewajiban pengawasan berkala atas
pelaksanaan pekerjaan fisik hasil perencanaannya.

IV.1.3 Konsultan Pengawas/MK


Konsultan Pengawas/MK, sebagai representasi dari owner .yang bertugas
mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor. Untuk MK, memiliki
kewenangan yang lebih besar, yaitu melakukan review atau perubahan desain,
dengan mempertimbangkan kebutuhan sistem dan pertimbangan teknis.

34
IV.1.4 Kontraktor
Kontraktor, sebagai pelaksana proyek pembangunan, yang wajib berkoordinasi
dengan .konsultan pengawas maupun konsultan perencana, menyangkut standar
prosedur yang berlaku, yang mengharuskan adanya persetujuan dari konsultan
pengawas/MK atau konsultan perencana, pada kegiatan-kegiatan selama proses
pelaksanaan pekerjaan.

IV.2 Pengendalian
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian mutu adalah agar mutu dari rumah
yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengawasan dan
pengendalian terhadap mutu sangat penting untuk menjamin keawetan rumah
yang telah dirancang serta direncanakan oleh konsultan perencana

Pengendalian mutu meliputi :

a) Pengendalian mutu material


b) Pengendalian mutu peralatan.
c) Pengendalian mutu pekerjaan

d) Pengendalian mutu teknis pekerjaan.

Pengendalian mutu dalam S.O.P (Standar Operasi Prosedur) pengawas


manajemen konstruksi adalah hal ini PT. ANGLOMAS PERSADA, dimulai dari
kontraktor mengajukan rencana volume berikut schedule rencana pengunaannya
sebagaimana yang diminta di dalam dokumen kontrak. Setiap jenis material yang
diajukan harus mengacu pada dokumen kontrak (dokumen syarat-syarat teknis
pelaksanaan/spesifikasi teknis) dalam pengamatan proyek ini pengendalian mutu
pekerjaan sebagaimana telah di jelaskan dalam lingkup proyek diatas maka
pengendalian mutu dilakukan hanya pada spesifikasi material yang digunakan.

35
BAB V

TUGAS KHUSUS

IV.1 Tugas Khusus


Berikut tugas khusus dari Praktek Kerja Lapangan yang di berikan pembimbing
PKL terhadap mahasiswa bimbingan PKL:
1. Menghitung kebutuhan Gypsum untuk rumah tipe 70
2. Menghitung kebutuhan Rangka pelapon untuk rumah tipe 70

36
BAB VI
PEMBAHASAN

VI.1 Menghitung kebutuhan Gypsum


VI.1.1 Gypsum

Gambar VI.1 Gypsum


Sumber : Dokumentasi Penulis

Gypsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut.Gipsum
merupakan mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan
sedimen, lunak bila murni.
 Kelebihan :
1. Menghasilkan plafon yang rata dan mulus dan tidak tampak.
2. Sambungan dapat dibuat beragam bentuk, misalnya bertingkat
(drop/up ceiling), bentuk kubah.
3. Dipasaran banyak tersedia aksesoris dan hiasan, misalnya: lis, hiasan
tengah, hiasan sudut, dan sebagainya.
4. Perawatan dan perbaikan lebih mudah, misalnya: jika ada bagian yang
rusak maka tidak perlu untuk mengganti seluruh lembaran, cukup
dengan memperbaiki bagian yang rusak saja dengan sistem dempul
memakai kompon (plaster).
5. Pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan rapi.

37
6. Tidak mudah terbakar dan tidak dimakan rayap.
7. Bisa dipasang dengan menggunakan rangka kayu maupun rangka besi
(hollow).
8. Banyak tersedia dipasaran.
 Kekurangan :
1. Tidak tahan terhadap air, jika terjadi kebocoran atap atau rembesan air
mengenai plafon, maka akan meninggalkan noda bercak dan bahkan
dapat menyebabkan hancur.
2. Tidak tahan benturan.

VI.2 Perhitungan kebutuhan gypsum untuk rumah tipe 70


Sebelum menghitung kebutuhan gypsum kita harus memiliki gambar kerja
terutama denah karna untuk mengukur lebar ruangan. Ukuran gypsum antara 2
meter dan 3 meter. Kebutuhan gypsum peruangan bisa disesuaikan ukuran
gypsum dengan lebar atau panjang ruangan.

Gambar kerja

Gambar VI.2 denah

38
Sumber : data proyek

VI.2.2 Perhitungan
 ukuran gypsum yang digunakan 3x1 m
 ukuran ruangan tertera di gambar kerja denah
 kebutuhan gypsum disesuaikan dengan lebar atau panjang ruangan
 Rumus : P x L / lembar gypsum
 Keterangan: 1 lembar gypsum= 2,88 m
a. Ruang kamar = P x L
=3mx3m=9m
= 9 / 2,88 = 3,125 m
b. Ruang WC = 2 m x 1,2 m = 2,5 m
= 2,5 / 2,88 = 0,868 m
c. Ruang kitchen dan dinning room = 3 m x 3,5 m = 10,5 m
= 10,5 / 2,88 = 3,645 m
d. Ruang living dan family room = 3 m x 5,75 m = 17,25 m
= 17,25 / 2,88 = 5,989 m
e. Ruang kamar 2 = 3,2 m x 2,8 m = 8,96 m
= 8,96 x 2,88 = 3,1 m
f. Ruang WC 2 = 2 m x 1,5 m = 3 m
= 3 x 2,88 = 1,041 m
g. Ruang kamar 2 = 3,2 m x 2,8 m = 8,96 m
= 8,96 x 2,88 = 3,1 m
Jadi, total keseluruhan kebutuhan gypsum adalah 33,063 ( 34 lembar )

39
VI.3 Kebutuhan Rangka Pelapon

VI.3.1 Gambar kerja

Gambar VI.3 Denah


Sumber : Data Proyek

VI.3.2 Rangka Pelapon


Plafon merupakan langit-langit atau pembatas antara rangka bangunan dengan
rangka atap dan juga merupakan pengukur tingginya sebuah ruangan yang
dibatasi dengan atap ruangan. Plafon juga berfungsi untuk menahan panas
matahari dari bagian atap rumah yang masuk ke dalam ruangan, begitupun
menahan suara jatuhnya hujan pada atap genteng yang kadang kala mengganggu
ketenangan di dalam rumah.
Plafon juga merupakan pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atap
menuju ruangan. Sehingga di bagian atas plafon bisa tersimpan berbagai kabel
listrik agar tidak nampak. Sehingga ruangan terlihat lebih rapi dah indah.
Tidak hanya fungsi utamanya, plafon juga adalah sebagai nilai estetika atau
keindahan dalam sebuah ruangan. Saat ini pun terdapat banyak jenis plafon yang
dipasang dengan berbagai bahan papan serta dengan hiasan plafon yang semakin
beragam. Khususnya pada bagian plafon untuk pemasangan bola lampu yang kini
memiliki ragam corak dan motif indah sesuai desain interior yang anda inginkan

40
Gambar VI.4 Rangka Pelapon
Sumber : Dokumentasi Penulis

VI.3.3. Perhitungan
Diketahui :
 ukuran rangka pelafon yang digunakan 1 m
 ukuran ruangan tertera di gambar kerja denah
 kebutuhan rangka pelafon disesuaikan dengan lebar atau panjang ruangan
 Rumus : L / ukuran rangka pelafon , P / ukuran rangka pelafon
 Keterangan: 1 batang rangka pelafon = 4 m
a. Ruang kamar = L = 3,00 / 0,90 = 3,3
P = 3,00 / 0,90 = 3,3
b. Ruang WC = L = 1,25 / 0,90 = 1,38
P = 2,00 / 0,90 = 2,2
c. Ruang kitchen dan dinning room = L = 3,50 / 0,90 = 3,8
P = 3,00 / 0,90 = 3,3
d. Ruang living dan family = L = 7,75 / 0,90 = 8,6
P = 3,00 / 0,90 = 3,3
e. Ruang kamar 2 = L = 2,80 / 0,90 = 3,1
P = 3,20 / 0,90 = 3,5

41
f. Ruang WC 2 = L= 1,50 / 0,90 = 1,6
P = 2,00 / 0,90 = 2,2
g. Ruang kamar 3 = L = 2,80 / 0,90 = 3,1
P = 3,20 / 0,90 = 3,5
Jadi, total keselurahan kebutuhan rangka pelapon = 43
1 batang rangka pelafon 4 m = 43 x 4 = 172 batang

42
BAB VII

KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

VII Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang diperoleh selama pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada proyek pembangunan perumahan kaizen
town house Balikpapan, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan bahwa:
1. Kerjasama atau koordinasi antara pihak kontraktor dengan unsur-unsur
pengelola proyek (konsultan perencana maupun pengawas) sudah berjalan
cukup baik, terbukti dengan tidak adanya konflik diantara unsur-unsur
pengelola proyek tersebut meskipun terkadang masih terdapat teguran dari
Konsultan Pengawas terkait dengan keterlambatan progress ataupun
ketidaktepatan metode pelaksanaan yang diaplikasikan di lapangan.
2. Metode yang digunakan pada proyek pembangunan perumahan bisa
dikatakan sudah ideal, karena dalam pekerjaan finishing dilakukan
berdasarkan time schedule, mutu material, mutu pekerjaan, pengendalian
mutu, pengendalian tenaga kerja, mutu pengendalian teknis, mutu
pengendalian biaya dan mutu peralatan yang sudah di buat sebelumnya .
Pengawasan yang ketat dan intensif juga sangat berperan dalam upaya
mengendalikan mutu pekerjaan agar diperoleh hasil pekerjaan yang tepat
waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
3. Sebagai acuan untuk mengetahui kemajuan suatu proyek diperlukan
metode pengendali kerja yang disebut sebagai time schedule . Time
schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat prestasi
pekerjaan dengan lamanya pelaksanaan. Sehingga dapat disusun suatu
sistem kerja yang terbaik, untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan
tepat waktu, biaya yang efisien dan kualitas kerja yang semaksimal
mungkin.

43
Setelah saya melakukan PkL (praktik kerja lapangan) di kaizen town house. Saya
mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan yang semua
terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya
dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktik saya bisa mengetahui seberapa
jauh kemampuan yang sudah saya dapat di kampus. Sehingga suatu saat nanti jika
saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya
sudah mempunyai pengalaman yang baik.

Setelah mengadakan dan melaksanaka Praktik Kerja lapangan akhirnya saya


mengetahui yang sebenarnya atas hasil yang diperoleh dari kuliah, serta
memperoleh pengetahuan tentang teori-teori, praktek dan bahan-bahan atau benda
yang belum pernah di pelajari di kuliah.

Disamping itu juga saya dapat mengetahui bagaimana pengalaman bekerja di


lapangan. Dengan hal tersebut, penyusun menjadi dewasa dan lebih menghormati
kerja keras orang tua. Karena mencari nafkah untuk keluarga memanglah tidak
mudah, butuh banyak pengorbanan

Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia kerja,


seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan relasi dan
sebagainya

VII.2 Saran
Pada kesempatan ini, kiranya penulis dapat memberikan saran-saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan:

1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam proyek hendaknya dibuat


sejelas mungkin sehingga pihak-pihak yang terlibat mengetahui secara
pasti akan tugas dan wewenangnya serta kepada siapa saja harus
mempertanggung jawabkan pekerjaannya.

2. Dalam suatu proyek perlu adanya koordinasi dan team work yang baik
antar personil yang terlibat sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar,

44
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, diperlukan pengawasan yang lebih teliti
sehingga tidak terjadi kesalahan yang tidak diharapkan, pekerjaan sesuai
dengan yang telah direncanakan dan agar perawatan serta pemeliharaan
struktur bangunan yang sudah selesai dilaksanakan lebih ditingkatkan
sehingga dapat dihasilkan suatu struktur yang baik dan aman.

3. Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja perlu lebih diperhatikan dan


ditingkatkan karena tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat
menentukan terwujudnya suatu proyek. Pemakaian alat- alat pelindung diri
harus lebih digalakkan lagi karena berhubungan dengan keselamatan dan
nyawa manusia. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau bahaya
yang dapat merugikan diri pekerja dengan membuat rambu-rambu
keamanan safety plan disetiap area proyek, dan juga pihak kontraktor
harus melaksanakan safety patrol secara rutin minimal setiap seminggu
sekali.

4. Perlunya briefing dan komunikasi yang baik dengan seluruh tim di proyek
agar pekerjaan yang dilakukan hasilnya baik dan sesuai dengan yang
diharapkan.Meninjau kembali metode kerja yang ada agar sesuai dengan
keadaan lapangan.

Dari hasil Selama saya melakukan kegiatan PKL, saya memberikan saran agar
PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap
kepada para peserta PKL agar mempersiapkan diri, agar memudahkan dalam
melakukan praktik kerja lapangan di perusahaan dan menjaga nama baik
universitas. Saya juga ingin memberikan saran pada pihak perusahaan agar tidak
perlu sungkan terhadap anak PKL, usahakan berikan tugas asalkan dengan
bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi
efektif dan efisien.

Bagi mahasiswa atau mahasiswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja


Lapangan saran yang paling penting adalah menjaga nama baik universitas di

45
mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan
mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi universitas sebaiknya mahasiswa atau mahasiswi yang akan diterjunkan ke
perusahaan untuk mengikuti PKL dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan dalam perusahaan, sehingga mahasiswa atau mahasiswi
merasa siap baik secara mental maupun fisiknya. Diharapkan agar kerjasama
antara universitas dengan perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi
peluang kepada mahasiswa/i untuk Praktik Kerja lapangan

46

Anda mungkin juga menyukai