1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan kontraktor pelaksana
harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis
yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung operasional dan efektif. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus
dilakukan oleh pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara
penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai
kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. Konsultan pengawas bertujuan secara
umum mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan
pelaksanaan. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan.
2. DATA PENUNJANG
2.1. DATA DASAR
Secara garis besar data dasar dalam Pengawasan Pembangunan Drainase
Lingkungan Pemukiman Jln. M Asbullah RT. 007 Kel.Petung adalah sebagai
berikut:
a. Dokumen Pembiayaan;
Berupa Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kegiatan Jasa Konsultansi
sebagai bukti tersedianya anggaran untuk pembiayaan kegiatan pengawasan.
b. Bill of Quantity;
Berupa daftar volume dan item pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Drainase Lingkungan Pemukiman Jln. M Asbullah RT. 007 Kel.Petung.
c. Metodelogi;
Berupa bentuk tanggapan dan saran terhadap kerangka acuan kerja dan
personil/fasilitas pendukung dari PPK dan bentuk uraian pendekatan, metodologi
dan program kerja.
d. Peraturan Menteri `
a. Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
b. Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;
c. Peraturan Menteri PU No. 14/PRT/M/2013 tentang Perubahan Peraturan
Menteri PU No.11/PRT/M/2011 Tentang Standart dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
d. Peraturan Menteri PUPR No. 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan ketiga
Peraturan Menteri PU no.7/PRT/M/2011 tentang Standart dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi;
e. Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung;
f. Peraturan Menteri PU No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
e. Peraturan Lembaga
a. Perlem LKPP No. 07 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan
Pengadaan barang/jasa Pemerintah
b. Perlem LKPP No. 09 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan
Pengadaan barang/jasa Pemerintah Melalui Penyedia
c. Perlem LKPP No. 14 Tahun 2018 tentang Unit Kerja Pengadaan barang/jasa
Pemerintah
d. Perlem LKPP No. 15 Tahun 2018 tentang Pelaku Pengadaan barang/jasa
e. Perlem LKPP No. 17 Tahun 2018 tentang Sanksi Daftar Hitam dalam
Pengadaan barang/jasa Pemerintah
f. Perlem LKPP No. 18 Tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Sengketa
Kontrak Pengadaan barang/jasa Pemerintah
g. Perlem LKPP No. 19 Tahun 2018 tentang Pengembangan Sistem dan
Kebijakan Pengadaan barang/jasa
h. Perka LKPP No. 19 Tahun 2014 tentang Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pada Pekerjaan Konstruksi
i. Peraturan LPJK No. 08 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas LPJK
No. 04 Tahun 2011 tentang Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa
Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat Tenaga Ahli Konstruksi;
j. Peraturan LPJK No. 10 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas LPJK
No. 10 Tahun 2013 tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi;
k. Peraturan LPJK No. 11 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penetapan Sanksi
Daftar Hitam Usaha Jasa Konstruksi.
3. RUANG LINGKUP
c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi kepada Direksi Pelaksana untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa konstruksi.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Direksi Pelaksana, Konsultan Supervisi, dan Kontraktor
Pelaksana, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan
yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan.
3) Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
d. Laporan
Konsultan Supervisi harus membuat laporan kegiatan pengawasan konstruksi,
yang disusun dengan baik, meliputi:
1) Laporan Mingguan;
Laporan ini dibuat setiap hari Sabtu yang merupakan resume laporan harian
Kontraktor Pelaksana dari Prespektif Pengawasan, dan memuat laporan
keterlambatan (jika terjadi) yang disebabkan oleh hambatan teknis dan non
teknis.
2) Laporan Bulanan;
Laporan ini dibuat setiap bulan yang merupakan resume laporan mingguan
dari Prespektif Pengawasan, dan memuat laporan keterlambatan (jika
terjadi) yang disebabkan oleh hambatan teknis dan kesulitan administrasi
kontrak termasuk variasi kontrak dan Contract Change of Order.
e. Dokumen
1) Memeriksa kesesuaian realisasi dilapangan dan dokumen Laporan
Kemajuan pekerjaan sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan di lapangan
serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
3) Mempersiapkan formulir, laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama yang diperlukan untuk kebutuhan
dokumen konstruksi.
3.7 PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, tenaga ahli yang dibutuhkan antara
lain:
PERSONIL
Apabila tenaga-tenaga yang diusulkan oleh Penyedia Jasa dipandang tidak mampu melaksanakan
tugasnya oleh Direksi atau Pengguna Jasa, Penyedia Jasa diwajibkan mencari penggantinya dalam waktu
7 x 24 jam.
4. HAL-HAL LAIN
joint venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia
lainnya terhadap Pengguna Jasa.