Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PELAKSANAAN

III.1 Spesifikasi bahan, alat, dan tenaga kerja


Sebelum memulai suatu pembangunan, kita harus memahami terlebih dahulu desain
prerencanaan yang telah dibuat oleh perencana, sehingga kita bias menentukan jenis bahan dan
alat yang akan kita gunakan untuk proses pembangunan, dalam hal ini pihak kontraktor harus
memenuhi kebutuhan bahan sesuai dengan yang direncanakan oleh pihak perencanaan dan harus
ditanda tangani oleh kedua bela pihak. Setelah semua telah disetujui pihak kontraktor akan
menyediakan tenaga kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing agar proyek bias berjalan
tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

III.1.1 Spesifikasi bahan


1. Batu kali
Tahapan awal pembuatan rumah adalah membuat pondasi. Dengan pondasi jalur biasa
diterapkan untuk pembangunan rumah satu lantai dan pondasi cakar ayam diterapkan
untuk pembangunan rumah bertingkat. Pada pondasi jalur biasa, pembangunannya
merupakan susunan batu kali yang disatukan dengan adukan semen dan pasir. Batu kali
kerap kali dipilih sebagai bahan pondasi karena lebih kuat dibandingkan bahan pondasi
lainnya. Pilihan bahan pembuat pondasi lain untuk menggantikan batu kali antaralain
batu bata, batu putih, dan batu gunung.
2. Semen
Semen berfungsi sebagai perekat dalam pembangunan rumah. Baik dari pembuatan
pondasi, dinding rumah, beton, plesteran dinding dan beragam pengerjaan rumah lain
pasti memerlukan banyak semen.
3. Pasir
Pasir digunakan sebagai campuran semen. Pasir yang baik adalah pasir yang memiliki
kandungan lumpur yang sedikit. Hal tersebut dikarenakan kandungan lumpur yang ada di
dalam semen akan menghambat ikatan antara semen dan pasir.
4. Baja
Baja merupakan bahan penguat dari sebuah rumah. Bagian dari rumah yang memerlukan
baja antara lain pada bagian sloof padabagian atas pondasi, kolom sebagai penguat
dinding (dipasang vertical, sering kali dibagia pojokan, pertemuan antara dua dinding),
dan ring balok yang pembuatannya dibagian paling atas dinding yang berfungsi sebagai
pengunci kolom paling atas, serta untuk memperkuat dinding dalam menahan beban atap.
5. Batu bata merah

Batu bata berfungsi dalam pembuatan dinding rumah. Batu bata yang baik memiliki ciri-
ciri keras, tidak mudah pecah, dan ukurannya sama antara satu bata dengan bata yang
lain.

III.1.2 Alat kerja

1. Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan memperhatikan sudut mendatar maupun sudut tegak pada permukaan tanah.
Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar
bangunan dan menentukan as bangunan.
2. Mesin molen beton
Mesin molen beton adalah peralatan yang digunakan untuk pekerja konstruksi. Biasanya
mesin molen digunakan untuk membantu pekerja pada saat mengaduk semen. Dengan
mesin ini adukan akan tercampur lebih merata dan lebih bagus hasil pekerjaannya.

III.1.3 Tenaga ahli

Sebagai tenaga ahli perumahan dan pemukiman mempunyai tugas pokok membantu team leader
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan Teknik oprasional kegiatan
perumahan dan pemukiman antara lain sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menginventarisasi Kawasan-kawasan permukiman dan perumahan
2. Menilai Kawasan-kawasan permukiman dan perumahan
3. Merumuskan poin-poin / dasar solusi / program pembangunan dan pengembangan
Kawasan permukiman dan perumahan
4. Membuat scenario penataan pembangunan dan pengembangan Kawasan permukiman dan
perumahan
5. Membuat desain Kawasan permukiman dan perumahan
6. Membuat rincian program bidang perumahan dan permukiman
7. Membantu ketua tim meyusun laporan, serta bertanggung jawab menyelesaikan
pekerjaan yang dibebankan.

III.2 Metode dan Prosedur Pelaksanaan

Dalam proses pembangunan metode pekerjaan saat berperngaruh penting untuk menunjang
system pekerjaan yang baik di lapangan, sehingga proyek tersebut bias berjalan dengan
terkontrol baik dari segi kualitas maupun waktu.

Apabila metode tersebut tidak berjalan dengan baik, resiko keterlambatan proyek bias terjadi dan
berpengaruh pada kualitas bangunan akibat tidak teraturnya proses pekerjaan yang ada di
lapagan. Berikut urutan pekerjaan yang dilakukan pada proyek pembangunan perumahan dan
permukiman:

1. Pekerjaan tanah dan pondasi


2. Pekerjaan dinding dan rangka bangunan
3. Pekerjaan lantai
4. Pekerjaan plapon dan atap
5. Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
6. Pekerjaan pengecetan

Dalam hal ini semua pekerjaan mengacu pada setiap desain perencanaan yang telah ditentukan
sehingga, dibutuhkan pengawasan yang baik dalam setiap masing-masing pekerjaan yang
dilakukan.

III.3 Proses Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai