PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masonry atau yang biasa disebut sebagai konstruksi batu
merupakan pekerjaan yang erat hubungannya dengan pekerjaan
Teknik Sipil, terutama pada pekerjaan yang berkaitan dengan batu,
baik dalam bentuk pemasangan batu bata, genting, ubin, plesteran,
dan pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan-bahan tersebut
sebagai bahan utama untuk mendirikan bangunan Konstruksi Sipil
maupun Konstruksi Gedung. Pekerjaan masonry meliputi beberapa
kegiatan lain, misalnya: pengukuran, persiapan alat, perhitungan
bahan, pemasangan dan perapihan terhadap pekerjaan tersebut
hingga berdirilah bangunan seperti yang telah direncanakan.
Ada
beberapa
faktor
yang
harus
diperhatikan
ketika
1.3
Mortar yang berada pada pasangan batu disebut siar, siar terbagi
2 yaitu siar tegak dan siar datar.
3. Mengetahui daya hisap batu
Untuk menjaga supaya air mortar tidak dihisap oleh batu bata
secara drastis sebab dapat mengurangi kekuatan pasangan batu
bata
tersebut.
Maka
untuk
menghindari
hal
itu
sebelum
terlalu
cepat
pada
proses
pemplesteran
(pengeringan mortar)
b. Kadar lumpur pada pasir
c. Proses penyimpanan pasir
d. Semen yang telah terjadi hidrasi atau telah mongering
5. Bagaimana menimbang ketegakkan dan kedataran pasangan
6. Bagaimana ikatan yang baik
a. Pasangan satu bata
b.
c.
d.
e.
f.
Pengertian
Masonry merupakan pekerjaan yang berhubungan erat dengan
pasangan, dimana dalam hal ini pasangan yang dimaksud adalah
pasangan batu bata, plesteran, ubin, rooster, paving block, dan lainlain. Dalam pekerjaan masonry ini dibutuhkan bahan-bahan yang
sesuai
standar,
proses
pembuatan
bahan
tersebut,
mutu,
2.2.1 Peralatan
Peralatan
merupakan
salah
satu
pendukung
dalam
dari
kayu
yang
berfungsi
dilengkapi
dengan
tabung
ada
gelembung
udara
Selang plastik
Selang plastik adalah
alat yang digunakan
untuk
ketinggian
mengetahui
suatu
Meteran
Meteran adalah alat untuk mengukur bidang
kerja
di
lapangan
untuk
mencapai
bahan
adukan,
mengaduk
adukan,
menggali tanah.
8.
Sekop
Terbuat dari plat baja yang diberi tangkai kayu dan
matanya sedikit dilengkungkan agar memudahkan
dalam mengangkat pasir atau bahan lainnya.
Gunanya untuk mengangkat pasir atau bahan
sejenisnya.
9.
Kotak Spesi
Alat untuk tempat mengaduk,
menyimpan
adukan dan
meletakkan
mortar dalam setiap melaksanakan pekerjaan. Kotak spesi
sebaiknya terbuat dari plat besi dengan bentuk trapesium
dan
pada
sisinya
diberi
tangkai
untuk
memudahkan
mengangkatnya.
10.
Penyiku Besi
fungsinya
sebagai
pasangan
batu
acuan
bata
dalam
proses
akan
membuat
yang
pembuatan
pasangan
menghasilkan
kelurusan
dan
keserasian
serta
dijalankan.
12.
Ember
Gerobak
Gerobak
untuk
bahan-bahan
berfungsi
membawa
seperti
14.
Ayakan
dari
kawat
dengan
setiap
pengerjaannya,
dan
berfungsi
Paku
Terbuat
dari
besi
dengan
bagian
ujung
satunya
Jidar
panjang
1.5
meter.
Kegunaannya
untuk
pasangan
bata,
meratakan
adukan
yang
Ruskam
Ruskam
adalah
terbuat
dari
alat
kayu
yang
dengap
2.2.2 Bahan
Bahan merupakan salah satu hal pendukung dalam
pekerjaan masonry. Bahan yang lengkap dan komposisi atau
adukan akan menghasilkan suatu pekerjaan yang baik. Bahan
dalam pengerjaan praktikum batu hanyalah sebagian kecil dari
keseluruhan bahan untuk membuat bangunan. Dibawah ini
adalah
diantaranya:
1. Kapur
mutu
kapur
tetap
terjaga
hendaknya
kapur
yang
mengeras
di
udara,
yang
berasal
dari
oksida
dan gas
karbondioksida.
: 850 - 1000C
Tahapan
menjadikan
kandungan
kapur
air.
Ada
hidroksida
dua
dengan
macam
cara
pemadaman yaitu:
a. Pemadaman proses kering, hasilnya berupa kapur
padam yang berwarna putih. Cara yang dilakukan
adalah sebagai berikut: kapur tohor yang akan
dipadamkan dihamparkan diatas lantai setebal
30-50 cm, kemudian disiram air dan setelah
reaksinya
kelihatan
berhenti
timbunan
kapur
proses
basah,
pemadaman
ini
Jenis-
jenis
pasir
ada
Pasir gunung
10
Pasir
ini
berasal
dari
gunung,
yang
umumnya
penyusutan.
Biasanya
pasir
jenis
ini
Pasir sungai
Ialah pasir yag diperoleh dari dasar sungai yang
merupakan hasil gigisan batu- batuan yang keras dan
tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara
0,063 mm 5 mm) sehingga merupakan bahan yang
baik untuk adukan pasangan.
Pasir laut
Pasir yang diambil dari pantai. Butir-butirnya halus dan
bulat karena gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang
paling jelek karena banyak mengandung garam-garam.
Garam-garam ini menyerap kandungan air dari udara
dan ini mengakibatkan pasir selalu agak basah dan bisa
mengakibatkan pengembangan bila sudah menjadi
bangunan. Untuk itu sebaiknya pasir laut jangan di
gunakan untuk konstruksi.
Untuk
menguji
kadar
lumpur
dalam
pasir
dapat
11
dikocok
selama
lebih
kurang
10
menit,
kemudian
dari
kalsium
silikat
hidrolik,
yang
umumnya
setelah
mengeras
(concrete).
12
akan
menjadi
beton
keras
PC
tipe
II,
yaitu
semen
yang
penggunaannya
PC
tipe
III,
yaitu
semen
yang
penggunaannya
rupa
untuk
tertukarnya
jenis
semen
mencegah
yang
satu
kemungkinan
dengan
yang
lainnya.
13
baja
atau
beton
dan
harus
terhindar
dari
4. Air
Air merupakan bahan pembantu dalam pembuatan
adukan untuk pasangan, namun demikian air yang diambil
secara sembarang akan berpengaruh terhadap kekuatan
adukan
tersebut.
Supaya
adukan-adukan
memiliki
14
seperti
serbuk
gergaji,
sekam
padi
(untuk
merah
dikatakan
baik
apabila
memenuhi
15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
KONSTRUKSI BATU (MASONRY)
Praktek adalah suatu kegiatan yang merupakan aplikasi dari suatu
teori. Dengan praktek kita dapat mengetahui keadaan di lapangan yang
sebenarnya serta dapat mengaplikasikannya sesuai dengan teori yang
ada. Pelaksanaan praktek dalam pekerjaan masonry sangatlah penting
serta memiliki manfaat yang sangat besar, diantaranya adalah kita dapat
mengatahui bagaimana cara pemasangan bata, plesteran, pemasangan
ubin yang baik dan benar, dsb. Selain itu kita dapat mengetahui
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi di lapangan dan mengetahui
bagaimana cara mengantisipasinya.
Oleh karena itu, agar kita mendapatkan hasil yang memuaskan,
maka pelaksanaan praktek masonry haruslah dilakukan sebaik-baiknya
serta sesuai dengan aturan dan petunjuk yang telah diberikan oleh
16
diantaranya:
1. Wearpack: melindungi tubuh kita dari debu atau kotoran lainnya
2. Sepatu kerja: sepatu pengaman dengan kedua ujungnya yang keras
3. Masker: melindungi agar udara yang kita hirup bersih
4. Sarung tangan karet: menjaga tangan dari iritasi
3.3 Memasang Dinding Bata
Tujuan :
1. Memasang dinding bata membentuk sudut siku bata dengan
teknik yang benar sehingga membentuk ikatan batu bata yang
kuat dan kokoh
2. Dapat mengukur ketegakan dan kedataran dengan waterpass
supaya benar
3. Memotong batu bata dengan mengunakan palu pemotong bata
4. Mengatur posisi tempat spesi, batu bata dan tempat bekerja atau
lay out dengan baik dan benar
5. Membuat sudut siku pada posisi belokan pasangan bata dengan
alat yang telah diberikan
6. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah kesalahan
pekerja dalam pembuatan ikatan bata dan mengetahui bagaimana
solusi terbaiknya
7. Memelihara kebersihan lokasi kerja selama dan sesudah bekerja
Alat dan Bahan:
a.Waterpass
b.Cangkul
c.Kotak spesi
d.Sendok spesi
e.Ember
17
f.Meteran
g.Benang
h.Palu pemotong bata
i.Kapur
j.Air
k.Bata merah
l.Pasir
Instuksi Umum:
1. Teknik perletakan mortar dan batu bata harus benar
2. Setiap tebal siarnya 1 1,5 cm dan harus sama tebal
3. Penekanan untuk menurunkan bata dengan menggeser bata,
jangan diketok karena akan mengurangi kekuatan nantinya
4. Setiap lapis bata harus dicek kedatarannya
Langkah Kerja:
1. Persiapkan
alatalat
dan
bahan
sesuai
dengan
kebutuhan
18
TAMPAK ATAS
3.1 Memplester Dinding Bata
19
Waterpass
b.
Cangkul
c.
Kotak
d.
Kotak spesi
e.
Sendok spesi
f.
Ember
g.
Meteran
h.
Benang
i.
j.
Ruskam
k.
Paku
l.
Jidar
m.
Kapur
n.
Air
20
o.
Pasir
Langkah Kerja:
a.
b.
c.
d.
e.
21
Arah gerakan
h. Pada akhir pekerjaan, jika masih terdapat bagian yang tidak rata
(masih bolong), lontarkan adukan pada bagian tersebut kemudian
gosok menggunakan ruskam kayu dengan arah gerakan melingkar
sampai permukaan dinding tersebut benar-benar rata.
i. Jika dinding yang diplester terkena matahari secara langsung,
maka perlu dijaga agar air tidak terjadi penguapan terlalu drastis
yang
akan
mengakibatkan
retak
(cracking)
pada
plesteran
22
ubin
pada
permukaan
yang
tegak,
sehingga
23
g. Kapur
h. Air
i. Pasir
j. Ubin dinding 20x20cm
Langkah Kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Buat pasta kapur yang akan digunakan.
3. Merendam ubin yang akan digunakan, dan menyiram dinding
kerja
secukupnya.
4. Melakukan pengecekan kondisi plesteran, jika masih terdapat
bagian
yang
cembung/
cekung
maka
tebal
pasta
kapur
24
Lakukan
cara
kerja
tersebut
berulang-ulang
dalam
Setelah selesai
basah.
14.
Rapihkan
kembali
perlatan
25
yang
telah
digunakan
dan
Dalam praktik kerja batu ini, banyak manfaat yang dapat kita ambil.
Salah satunya mahasiswa dituntut untuk mengenal dan mengerti halhal yang berkaitan dengan konstruksi batu. Dalam praktik kerja batu
ini mahasiswa diberi pengetahuan dan dasar-dasar teknik pekerjaan
batu yang baik dan benar. Berikut ringkasan dari isi makalah:
1. Siar tegak antara lapisan 1 dan lapisan 2 tidak boleh bertemu
2. Ukuran siar biasanya 0,8 s/d 1,2 / 0,1 s/d 1,5 cm
3. Pada saat memasang. Pasangan harus tegak dan datar
4. Untuk
mengecek
kedataran
dan
ketegakan,
kita
dapat
menggunakan waterpass
5. Untuk mengecek kesikuan kita dapat menggunakan plat siku
6. Adukan semen harus sesuai standar, karena apa bila tidak sesuai
standar pencampuran pasangan bata akan tidak kuat dan mudah
roboh
7. Ada beberapa potongan bata. Antara lain bata ,bata dan bata
1
8. Ada beberapa pemasangan dinding bata. Antara lain pasangan
dinding bata, pasangan pertemuan 2 dinding sudut dan satu
bata,
Pasangan
persilangan
dua
dinding
bata
dengan
Saran
Dengan ditemuinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan
praktikum maka:
1.
26
2.
3.
4.
5.
6.
http://www.scribd.com/doc/91888241/Gita-Lap-masonry
http://www.scribd.com/doc/41366884/Makalah-Masonry
http://ipxwrs.blogspot.com/2012/12/makalah-bangunan-batu-
bata.html
http://www.scribd.com/doc/215446777/Pengertian-Konstruksi-
Batu-docx
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasir
27
28