Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PKLI

TEKNIK PEKERJAAN BALOK BASEMENT 1


ZONA 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN
SUPERMARKET IRIAN 7 LANTAI JALAN
SETIA BUDI KOTA MEDAN

Oleh :
Dinda Lu’lu’ Salsabila
NIM : 5193250005

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini diajukan oleh: Dinda Lu’lu’ Salsabila


NIM: 5193250005
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Program Studi S1 Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Telah disetujui untuk


Mengadakan Ujian Mempertahankan laporan PKLI

Medan, 2023
Dosen Pembimbing:

Dr. Ir. Syafiatun Siregar, S.T., M.T.


NIP. 196905272003122003

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN INDUSTRI

TEKNIK PEKERJAAN PELAT LANTAI BASEMENT 1 ZONA 2


PADA PROYEK PEMBANGUNAN SUPERMARKET IRIAN 7
LANTAI SETIA BUDI KOTA MEDAN

Oleh :

Dinda Lu’lu’ Salsabila


NIM: 5193250005

Medan, 2023
Ketua Jurusan Pend.Teknik Bangunan Dosen Pembimbing

Dr. Sarwa, M.T. Dr. Ir. Syafiatun Siregar, S.T., M.T.


NIP. 1969704131993031004 NIP. 196905272003122003

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengkaruniakan segala rahmat,
taufiq, dan hidayahnya, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Praktik Kerja
Lapangan Industri (PKLI) ini, dengan judul “TEKNIK PEKERJAAN BALOK
BASEMENT 1 ZONA 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN SUPERMARKET
7 LANTAI JALAN SETIA BUDI KOTA MEDAN ” dapat diselesaikan dengan
baik.

Selama penyusunan dan penulisan laporan PKLI ini, penulis mendapat


bimbingan serta bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat terselesaikannya
laporan PKLI ini. Oleh karena itu, tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Syafiatun Siregar, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing PKLI dan
Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil yang telah banyak membimbing
memberikan arahan, waktu, dan masukan dalam menyelesaikan laporan PKLI
ini.
2. Prof. Dr. Harun Simtopul, M.Pd, selaku Dekan Fakutas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Dr. Sarwa, M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Edo Barlian, S.T., M.T, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Nahesson Hotmarama Panjaitan, S.T., M.T, selaku Ketua Prodi Teknik
Sipil Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Irma Novrianty Nasution., S.T., M.Ds, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis di Program Studi Teknik Sipil
Universitas Negeri Medan.
7. Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Pendidikaan Teknik Bangunan Universitas
Negeri Medan.
8. Bapak H. Turnip, selaku Pimpinan Proyek Pembangunan Supermarket Irian
yang telah membantu dan membimbingan selama PKLI.

iv
9. Bapak Ronal, selaku Konsultan Proyek Pembangunan Supermarket Irian yang
telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
10. Bapak Perdinanta, selaku Civil Supervisor Proyek Pembangunan Supermarket
Irian yang telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
11. Bapak Wahyudi, selaku Surveyor Proyek Pembangunan Supermarket Irian
yang telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
12. Bapak Dicky, selaku Mandor yang telah membantu dan membimbingan selama
PKLI.
13. Bapak Yogi dan Rizal, selaku Surveyor Assistant yang telah mengajarkan dan
memberikan arahan dalam pemakaian alat Theodolite selama PKLI.
14. Para Pekerja Proyek Pembangunan Supermarket Irian.
15. Teruntuk Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa, restu serta
dukungan dalam melaksanakan PKLI dan penyusunan laporan PKLI ini.
16. Teruntuk Tim Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yaitu, Andrini Octavia
Sinaga, Fadhil Al Habib, dan Sultan Aditya Ananda yang telah berusaha
berusaha bersama selama Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)
berlangsung.

Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kekurangan maupun


ketidaksempurnaan dalam penulisan Laporan Kerja Praktik Industri ini. Dengan
tersusunnya laporannya ini penulis berharap dapat memberikan pengetahuan
tambahan dan manfaat. Terima kasih.

v
DAFTAR ISI

vi
DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
DAFTAR LAMPIRAN

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI) adalah salah satu mata kuliah wajib
bagi seluruh mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknik Bangunan, Program Studi S1
Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Adanya Praktek Kerja Lapangan Industri
dimaksudkan melatih mahasiswa untuk menerapkan dan membandingkan
pengetahuan akademis yang telah didapatkan dibangku kuliah dalam
mengidentifikasi masalah hingga solusi terhadap masalah yang ditemukan di
lapangan. Praktek Kerja Lapangan Industri diharapkan dapat menjadi wadah latihan
bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, sehingga dapat menambah wawasan
serta keahlian dalam penerapan ilmu.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI) dilaksanakan pada Proyek
Pembangunan Supermarket Irian 7 Lantai yang berlokasi di Jalan Setia Budi,
Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. Pelaksanaan PKLI dimulai
pada Oktober 2022. Bangunan Supermarket ini dibangun 7 lantai yang diantaranya 5
lantai struktur atas yang digunakan sebagai penjualan barang dagangan dan 2 lantai
basement yang digunakan sebagai lahan parkir. Adapun pekerjaan yang telah
dikerjakan yaitu, dewatering dengan pompa agar air tanah yang ada tidak
mengganggu proses aplikasi basement nantinya dan pengeringan lapangan kerja dari
air permukaan (misalnya air hujan atau air banjir yang masuk ke area galian) dan
pemancangan struktur pondasi dengan jumlah 1000 pancang. Pada bulan Desember
2022 dilanjutkan pekerjaan penggalian basement 2 yang terbagi atas 9 zona.
Pekerjaan dimulai pada penggalian zona 1 dengan ketinggian -6,20 m, pekerjaan
struktur basement 2 zona 1 diantaranya : pondasi dengan pile cap berjumlah 9 buah
yang terdiri dari 4 buah tiang pancang, pelat lantai dengan luas 20,5 m, dan kolom
berjumlah 9 buah. Lalu, dilanjutkan pada pekerjaan zona lainnya dengan tahapan
yang sama. Pada bulan April 2023 mulai pekerjaan balok basement 1 zona 1 dan 2,
pekerjaan balok pada basement 1 terdiri dari 4 zona. Adapun pekerjaan yang belum
dikerjakan yaitu, balok basement 1 zona 3 dan 4, ramp basement, penggalian zona
lainnya, struktur zona basement lainnya, dan struktur bangunan atas yang masing -
masing berperan penting dalam berdirinya bangunan ini.

1
Komponen struktur penting dalam pembangunan suatu bangunan yaitu adanya
balok. Balok sebagai struktur bangunan yang bersifat kaku serta dirancang untuk
menanggung dan menahan beban menuju ke kolom untuk diteruskan ke pondasi.
Selain itu balok juga berfungsi untuk mengikat antar kolom supaya kuat dari gaya
horizontal. Dalam pengerjaannya berhati - hati dan teliti karena penulangan serta
keterkaitan tumpuan dengan komponen pembangun lainnya seperti, kolom, pelat
lantai.
Perlunya balok sebagai salah satu unsur pembangunan gedung ini. Maka dalam
pelaksanaan PKLI ini penulis mengambil judul dalam laporan pembahasan mengenai
: “TEKNIK PEKERJAAN BALOK BASEMENT 1 ZONA 2 PADA PROYEK
PEMBANGUNAN SUPERMARKET IRIAN LANTAI 7 JALAN SETIA BUDI
KOTA MEDAN”. Dalam laporan, penulis akan menguraikan teknik pelaksanaan
balok basement lantai 1 pada proyek pembangunan supermarket irian di Jalan Setia
Budi Kota Medan.
B. Tujuan
Adapun Tujuan PKLI pada Proyek Pembangunan Supermarket Irian Setia Budi
Medan, ialah :
1. Untuk mengetahui struktur organisasi
2. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan
3. Untuk mengetahui bahan yang digunakan
4. Untuk mengetahui teknik pelaksanaan
5. Untuk membandingkan pelaksanaan dengan kajian teori.
C. Manfaat
Adapun Manfaat PKI, ialah :
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman, keterampilan dan wawasan untuk dunia kerja.
b. Merubah pola pikir mahasiswa hingga mampu berfikir secara sistematis, kritis
dan ilmiah tentang suatu masalah serta menemukan pemecahannya.
c. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerjasama antar anggota tim PKLI
dan para pekerja konstruksi.
d. Mengetahui bagaimana pelaksaan serta metode dalam pelaksanaan pekerjaan
ramp di lapangan secara langsung.
2
2. Bagi Perusahaan
a. Dapat mengasah kepemimpinan membimbing mahasiswa selaa PKLI
berlangsung.
b. Ilmu yang dimiliki tersalurkan dengan baik dan beranfaat pada mahasiswa
PKLI maka akan senang dapat berbagi ilmu.
3. Bagi Pembaca
Sebagai referensi wawasan pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan balok
pada basement.

Medan,….Maret 2023

Dinda Lu’lu’ Salsabila

NIM: 5193250005

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Struktur Organisasi Proyek


1. Pengertian Struktur Organisasi Proyek
Organisasi secara umum adalah pengaturan kegiatan – kegiatan dari beberapa
individu di bawah satu koordinasi yang berfungsi untuk pencapaian satu tujuan.
Organisasi merupakan tindakan guna mempersatukan dan mengatur sumber-sumber
daya yang mencakup tenaga kerja serta material yang terbentuk dalam kumpulan
kegiatan manusia yang memiliki tugas masing-masing, dan saling berhubungan satu
sama lain (Irika dan Lenggogeni, 2013). Proyek merupakan suatu urutan pekerjaan
yang saling berkaitan biasanya diarahkan pada suatu output utama dan dilaksanakan
selama satu periode waktu yang signifikan (Jacob, 2018). Proyek adalah suatu
usaha sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk, jasa atau
hasil yang unik (PMBOK, A Guide to the Project Management of Body
Knowledge,2017 : 36). Organisasi proyek dibentuk oleh pemilik, konsultan atau
kontraktor. Pada umumnya dalam penyusun serangkaian kebijaksanaan dan
pemilihan bentuk organisasi proyek yang tepat untuk gejala proyek ditentukan oleh
pemilik proyek.
Secara umum tujuan organisasi adalah sebagai berikut :
1. Sebagai wadah untuk bersama-sama mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien.
2. Meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan sumberdaya yang dimiliki.
3. Sebagai wadah bagi individu-individu yang ingin memiliki jabatan,
penghargaan, dan pembagian kerja.
4. Sebagai wadah untuk mencari keuntungan secara bersama-sama.
5. Dapat membantu untuk menambah pergaulan dan memanfaatkan waktu luang
dengan baik.
6. Sebagai wadah untuk memiliki kekuasaan dan pengawasan.

4
2. Macam – Macam Struktur Organisasi Proyek
a. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional ciri dari organisasi ini adalah tenaga-tenaga yang
mempunyai kegiatan yang sama atau serupa dikumpulkan dalam satu bagian atau
departemen. Wewenang dan tanggung jawab serta jalur komunikasi secara tegak
lurus dapat ditentukan secara jelas karena masing-masing anggota melapor kepada
hanya seorang pengawas. Meskipun demikian, dalam menangani proyek, organisasi
fungsional mempunyai kelemahan pokok yaitu tidak adanya penaggung jawab
tunggal yang khusus menangani penyelenggaran proyek secara terpadu, kecuali
kepala bidang atau kepala perusahaan itu sendiri.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fungsional


Sumber : Hasil Analisis

Kelebihan dari struktur organisasi proyek fungsional adalah :

1) Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan karyawan/staf.


2) Orang-orang dengan keahlian tertentu ditugaskan pada banyak proyek yang
berbeda.
3) Orang-orang dengan keahlian berbeda dikelompokkan dalam satu grup untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi pemecahan
masalah teknis.
4) Divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan
teknologi bila para personel keluar dari proyek.
5) Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai
keahlian tertentu.

5
Kekurangan dari struktur organisasi proyek fungsional, antara lain :

1) Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktifitas yang dilakukan oleh orang
yang terlibat dalam proyek
2) Divisi fungsional cendrung berorientasi pada aktifitas yang sesuai dengan
fungsinya.
3) Tidak ada individu yang diberi tanggung jawab penuh untuk mengurus proyek.
4) Motivasi untuk orang yang ditugaskan ke proyek cendrung lemah.
5) Proyek yang kompleks secara teknis tidak dapat dikerjakan dengan baik tanpa
totalitas.
b. Organisasi Murni
Organisasi terpisah secara terpisah dengan organisasi induk dan menjadi
organisasi tersendiri dengan staf teknis tersendiri, administrasi yang terpisah dan
ikatan dengan organisasi induk berupa laporan kemajuan secara periodic mengenai
proyek. Organisasi induk memberikan petunjuk administrasi, keuangan, personalia,
dan prosedur control secara detail. Manajer proyek bisa melakukan kerjasama
sumber daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumber daya itu
tidak tersedia atau tidak bisa dikendalikan dalam organisasi.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Murni


Sumber : Hasil Analisis

6
Beberapa tipe organisasi proyek murni :

1) Proyek Pusat (Project Center)


Proyek yang langsung berhubungan dengan Organisasi induk, mengambil
sumber daya dan personil yang dibutuhkan.
2) Proyek Tunggal (Stand Alone Project)
Organisasi yang baru diciptakan untuk pembuatan suatu proyek, diambil dari
beberapa divisi.
3) Proyek Perbagian (Partial Proyek)
Proyek yang dibuat untuk mengembangkan produk dari hasil proyek
sebelumnya, manajer proyek bertanggung jawab atas pengawasan aktivitas yang
dilakukan oleh divisi fungsional lainnya.

Kelebihan dari struktur organisasi proyek murni adalah :

1) Manajer proyek (MP) mempunyai wewenang penuh untuk mengelola


proyek.Meskipun MP harus melapor ke eksekutif senior di organisasi induk,
ada perhatian khusus ke proyek.
2) Semua anggota tim proyek secara langsung bertanggungjawab terhadap
manajer proyek
3) Rantai komunikasi menjadi pendek, sehingga mengurangi salah informasi.
4) Bila ada proyek yang sama berturutturut, organisasi ini bisa memanfaatkan
para ahli yang sama.
5) Kemampuan membuat keputusan menjadi cepat dilakukan.
6) Adanya kesatuan komando.
7) Bentuknya simple sehingga mudah dilaksanakan.

Kekurangan dari struktur organisasi proyek murni, antara lain :

1) Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan, akan
terjadi duplikasi usaha dan fasilitas sumber daya.
2) Struktur ini akan menambah biaya, karena biayanya berdiri sendiri dengan staf
penuh.
3) Sering kali manajer proyek menumpuk sumber daya secara berlebihan.

7
4) Bila proyek selesai akan terjadi masaalah tentang nasib para pekerja. Apakah
mereka harus diberhentikan atau tetap digaji selama menunggu pelaksanaan
proyek yang lain.
3. Unsur – Unsur Struktur Organisasi
a. Project Manajer
Project manager memiliki beberapa tugas, antara lain menentukan sebuah
kebijaksanaan dalam manajemen proyek konstruksi. Memimpin dan melaporkan
kepada konsultan pengawas mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan. Membuat
time schedule yang akan dilaksanakan selama proses kerja.
b. Site Engineer
Site engineer memiliki beberapa tugas dalam membantu tugas dan wewenang
project manager. Mulai dari menyampaikan petunjuk teknis kepada semua tim
pekerja, memberikan jaminan terhadap semua isi kerangka acuan kerja telah
memenuhi semua standar. Selain itu, ia juga bertugas untuk mengatur tim yang
berada di lapangan proyek konstruksi.
c. Structure Engineering
Structure engineering bertanggung jawab untuk wajib melaksanakan tugas
yang telah diberikan oleh seorang site engineer. Tak hanya itu, ia yang menjabat
sebagai structure engineering juga bertugas untuk menganalisa struktur dan membuat
perhitungan pada sebuah susunan kerja.
d. Architect Engineering
Architect engineering yang bertugas untuk menganalisa gambar proyek yang
telah dibuat oleh drafter. Selain itu, juga sebagai orang yang membuat shop drawing
dan memperbaiki hasil gambar.
e. Quality Control
Quality control memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab penting. Yakni
memeriksa kualitas pada hasil pekerjaan yang telah ada pada laporan bulanan,
mengikuti petunjuk teknis dan berbagai perintah dari site manager, dan melakukan
pengujian terhadap berbagai material yang telah digunakan.
f. HSE
HSE yang merupakan kepanjangan dari Health, Safety and Environment.
Bertugas untuk membuat program kerja serta K3 agar lingkungan kerja menjadi
8
sehat. Meninjau keselamatan kerja dan mencegah terjadinya suatu kecelakaan kerja.
Selalu mengarahkan para pekerja untuk selalu mengikuti aturan sesuai dengan SOP
perusahaan.
g. Supervisor
Supervisor bertugas dan bertanggung jawab atas staf yang ada dibawahnya.
Menjalankan job desk dengan baik agar dapat dengan mudah dipahami oleh
bawahannya. Tak hanya itu, supervisor juga wajib memberikan arahan dan mengatur
serta mengawasi para pagawainya.
h. Surveyor
Surveyor bertugas sebagai pelaku survei dan pengukuran pada lahan proyek.
Hal-hal yang berhubungan dengan berbagai pekerjaan di lapangan merupakan
tanggung jawab surveyor. Seperti menentukan titik elevasi kedalaman galian dan
masih banyak lainnya.
i. Drafter
Drafter memiliki tanggung jawab dalam hal penggambaran. Membuat gambar
pelaksanaan atau shop drawing, menyesuaikan gambar yang telah dibuat dengan
kondisi di lapangan, menjelaskan gambarnya kepada surveyor dan tentunya membuat
gambar akhir pekerjaan.
j. Administrasi Umum
Administrasi umum membantu dalam mempersiapkan dan menyediakan
berbagai kebutuhan administrasi dan alat kantor yang dapat menunjang kelancaran
proyek. Tak hanya itu, ia juga membantu kepala pelaksana untuk mengkoordinasi
tata pelaksana.
k. Logistic
Logistic bertugas dan bertanggung jawab mencari dan mensurvey data jumlah
material beserta harga bahan dari beberapa supplier atau toko material bangunan
sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas
yang telah ditetapkan. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko
bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa
mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.Menyediakan dan
mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan ke area proyek

9
sehingga dapat tertata rapid an terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan
pemakaianya, dan lainnya.
B. Alat
Alat merupakan suatu komponen membantu jalannya pekerjaan – pekerjaan
pada proyek agar terbangunnya suatu bangunan. Alat – alatnya pun terbagi atas dua
bagian ialah alat berat dan alat bantu bendukung. Berikut penjelasannya :
1. Alat Berat

Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Berat

1. Tower Crane Tower Crane adalah alat yang


digunakan untuk mengangkat material
secara vertical dan horizontal ke suatu
tempat yang tinggi pada ruang gerak
yang terbatas.

Gambar 2.3
Sumber : Yosua Erick, 2022

2. Concrete Truck mixer ini berguna untuk


Mixer Truck mengangkut ready mix concrete dari
batching plant ke lokasi pengecoran.
Biasanya truck mixer ini didalamnya
diisi dengan bahan material kering
dan air yang proses pengadukan
(pencampuran) bahan material
Gambar 2.4
tersebut terjadi selama waktu
transportasi ke lokasi pengecoran. Sumber : Wayan Jawat, 2018
Untuk mempertahankan stabilitas
kekentalan beton cor yang berada
dalam truck-truck mixer ini melalui
proses agitasi atau memutar drum
(tangki yang berada diatas truck
mixer) yang bagian dalam drum
tersebut dilengkapi dengan spiral
pisau satu arah rotasi putaran, sebagai
pengaduk material beton cor selama
waktu transportasi ke lokasi
pengecoran (Wior, 2015).

10
3. Concrete Kegunaan dari pompa beton adalah
Pump Truck menyalurkan bahan cor beton melalui
sebuah saluran yang tertutup ke
tempat pengecoran, hal ini karena
campurancampuran beton berupa
cairan sehingga memungkinkan untuk
dipompa, pemompaan ini melalui
Gambar 2.5
suatu pipa atau slang, pipa dan slang
ini dapat dipasang kombinasi vertikal Sumber : Wayan Jawat, 2018
dan horizontal atau miring, akibatnya
pemompaan merupakan metoda yang
fleksibel untuk memindahkan
campuran beton ke sembarang tempat
pada bidang pengecoran, dan
merupakan cara yang paling cepat
dibandingkan dengan pembawaan
material beton cara lainnya.
2. Alat Bantu Pendukung

Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu

1. Theodolite Theodolite adalah alat yang


digunakan untuk mengukur sudut
vertikal (altitude) dan horizontal
(azimuth) posisi sebuah benda. Untuk
itu theodolite juga dapat digunakan
untuk mengukur jarak, membuat garis
lurus dan bidang datar di atas
permukaan tanah.

Gambar 2.6
Sumber : Akrim, 2021

2. Automatic Waterpass adalah alat yang digunakan


Waterpass untuk mengukur atau menentukan
sebuah bidang, dimana bidang
tersebut datar atau siku-siku (tegak
lurus). Waterpass biasanya di
gunakan untuk membantu dalam
pemasangan tegel atau pemasangan Gambar 2.7
campuran pada tembok konstruksi
bangunan. Sumber : Suryadi Hozeng,
2018

11
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu

3. Rambu Ukur Rambu ukur adalah alat yang


digunakan untuk menentukan beda
tinggi dengan menggunakan pesawat
sipat datar.

Gambar 2.8
Sumber : Taufiqullah, 2023

4. Bar Cutter Bar cutter adalah alat yang digunakan


untuk memotong besi tulangan ulir.
Alat ini menggunakan energi listrik
untuk menggerakkan motor.

Gambar 2.9
Sumber : Ali Bawono, 2022

5. Bar Bender Bar bender adalah alat yang


digunakan untuk membengkokkan
besi tulangan ulir. Bar bender sangat
membantu tukang besi dalam
membengkokkan sehingga
produktivitas tukang lebih meningkat.
Alat ini menggunakan bantuan trafo
listrik dengan daya listrik yang
lumayan tinggi. Gambar 2.10
Sumber : Ali Bawono, 2022

6. Martil Martil adalah alat yang digunakan


untuk perkakas tangan memeberikan
tumbukan kepada suatu benda agar
terjadi tekanan.

Gambar 2.11
Sumber : Rudy Dewanto, 2021

12
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu

7. Gergaji Gergaji adalah alat yang digunakan


untuk material kayu, triplek, PVC
(polyvinyl chloride), plastik, pipa
maupun material lain yang
membutuhkan hasil potongan yang
teliti.
Gambar 2.12
Sumber : Alfa, 2019

8. Meteran Meteran adalah alat yang digunakan


untuk mengukur jarak atau panjang,
mengukur sudut, mengukur sudut
siku-siku, dan juga dapat dipakai
untuk membuat lingkaran.

Gambar 2.13
Sumber : Chandra, 2021

9. Scaffolding Scaffolding adalah struktur sementara


yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam kegiatan
kontruksi atau perbaikan rumah,
gedung, jembatan, ataupun bangunan-
bangunan besar lainnya. Biasanya
perancah dibuat jika bangunan sudah
mencapai ketinggian dua meter atau
lebih, dan tidak bisa dijangkau oleh Gambar 2.14
pekerja.
Sumber : Ali Bawono, 2022

13
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu

10. Slump Test Uji slump beton dilakukan agar dapat


mengetahui tingkat kekentalan suatu
campuran beton yang akan
dihasilkan, tingkat ketebalan suatu
beton akan mempengaruhi kuat
tekannya. Viskositas beton ditentukan
oleh berapa banyak air yang
digunakan dalam campuran beton.
Semakin banyak air yang digunakan
Gambar 2.15
dalam campuran beton maka kualitas
beton akan semakin rendah, namun Sumber : Diane Jaya, 2020
jika campuran beton kekurangan air
maka beton sulit dicetak dan
campuran tidak merata.

11. Tang Tang kakatua adalah alat yang


Kakatua digunakan untuk memotong kawat,
kabel dan fiber serta berbagai macam
benda yang memiliki bentuk seperti
kawat. Penggunaannya mudah dan
cepat.

Gambar 2.16
Sumber : Yosua Erick, 2022

12. Linggis Linggis adalah alat yang digunakan


untuk membantu dalam pekerjaan
pembongkaran bekisting balok
setelah pengecoran.

Gambar 2.17
Sumber : Yosua Erick, 2022

14
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu

13. Raskam/ Raskam/ perata beton adalah alat


Perata Beton yang digunakan untuk merapikan
permukaan beton dan pewarnaan
beton terutama pada area tengah yang
diluar jangkauan tangan pekerja.

Gambar 2.18
Sumber : Mahyadi, 2017

14. Concrete Concrete Vibrator adalah alat yang


Vibrator berfungsi untuk menggetarkan beton
pada waktu pengecoran agar beton
didalam dapat mengisi seluruh ruanan
dan tidak ada rongga-rongga udara
dianara tulangan tulangan beton yag
dapat membuat beton keropos.
Concrete vibrator digerakkan oleh
mesin listrik dan memiliki lengan
Gambar 2.19
beberapa meter untuk menggetarkan
beton di tempat yang agak jauh dan Sumber : Leslie, 2018
dalam.

15. Air Air compressor adalah alat penghasil


Compressor atau penghembus udara bertekanan
tinggi yang digunakan untuk
membersihkan kotoran-kotoran yang
dapat mengurangi mutu dan daya
lekatan tulangan pada beton seperti:
debu-debu, potongan-potongan kawat
bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Alat
ini digunakan setelah proses
Gambar 2.20
pekerjaan pembesian selesai.
Sumber : Charil Nizar 2020

C. Bahan

No. Nama Bahan Fungsi Gambar

1. Beton Ready Ready Mix adalah istilah untuk beton


Mix yang telah di-blend dengan rangkaian
bahan material terdiri dari pasir
dengan formulasi khusus.
Beton adalah salah satu material
bangunan yang terbuat dari

15
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
pencampuran aggregat dan semen Gambar 2.21
sebagai pengikat. Bentuk paling
Sumber : Putra, 2020
umum dari beton adalah beton semen
portland, yang terdiri dari agregat
mineral (kerikil dan pasir), semen dan
air.

2. Air Air diperlukan untuk bereaksi dengan


semen sehingga dapat menjadi bahan
perekat antara agregat halus (pasir),
agregat kasar (kerikil) serta bahan
campuran beton lainya. Sedangkan
pada konstruksi baja, air digunakan
sebagai bahan pencuci profil baja dari Gambar 2.22
kotorran yang timbul akibat
penyimpanan maupun pada saat Sumber : Putra, 2020
distribusi baja. Dalam pembuatan
konstruksi beton harus digunakan air
yang baik sehingga dapat tercipta
beton yang kuat serta tahan lama.

3. Baja Baja tulangan beton sirip/ulir adalah


Tulangan baja tulangan beton yang
permukaannya memiliki sirip/ulir
melintang dan memanjang yang
dimaksudkan untuk meningkatkan Gambar 2.23
daya lekat dan guna menahan gerakan
membujur dari batang secara relatif Sumber : SNI, 2017
terhadap beton.

4. Kawat Kawat bendrat digunakan untuk


Bendrat sebagai pengikat pada rangkaian besi,
sebagai alat penahan rangka atau
struktur bangunan.

Gambar 2.24
Sumber : Anonim, 2023

16
No. Nama Bahan Fungsi Gambar

5. Paku Paku biasanya digunakan untuk


merekatkan material berbahan dasar
kayu, seperti papan kayu atau triplek.
Untuk bahan yang lebih keras dari
kayu, seperti dinding atau pelat
logam, ada jenis paku khusus yang
biasa digunakan yaitu paku beton.
Paku jenis ini terbuat dari baja, oleh
karena itu paku jenis ini menjadi Gambar 2.25
pilihan utama sebagai perekat untuk Sumber : Anonim, 2022
material yang memiliki bahan dasar
yang keras seperti pelat
logam, tembok, dan lain sebagainya.

6. Kayu Kayu digunakan untuk bekisting


dengan mengukur dan merakit sesuai
kebutuhan maupun ukuran yang telah
ditentukan. Penggunaannya
disesuaikan lagi oleh klasifikasi kayu
yang sesuai.

Gambar 2.26
Sumber : Kania, 2021

7. Triplek Triplek digunakan untuk bekisting


dengan menyesuaikan ukuran yang
telah direncanakan dan akan
digabungkan dengan kayu juga paku
beton agar sempurna.

Gambar 2.27
Sumber : Kania, 2021

8. Decking Decking beton digunakan pada saat


pengecoran, yaitu diletakkan diantara
besi dan bekisting. Beton decking
berfungsi untuk menjaga agar jarak
antara clearing dan penutup beton
sesuai dengan rencana. Penutup beton
itu sendiri adalah jarak terluar antara
beton dengan sisi luar material.
Gambar 2.28

17
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
Jika tidak ada decking beton maka Sumber : Diane Jaya, 2021
posisi besi akan turun, sehingga
terlalu dekat dengan kulit luar penutup
beton.

9. Minyak Minyak bekistinng digunakan untuk


Bekisting mempermudah pada saat pelepasan
bekisting sehabis di cor

Gambar 2.29
Sumber : Intan, 2018

10. Fosroc Fosroc Conplast WP421 digunakan


Conplast untuk waterproofing perlindungan
WP421 pada beton dari pennetrasi air yang
mampu membuat beton kropos
maupun retak.

Gambar 2.30
Sumber : Mawar malela, 2020

D. Pekerjaan Balok
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dimulai dari pengukuran untuk mengatur dan memastikan
tingkat kerataan ketinggian juga titik as balok. Oleh karena itu, pelaksanaan
pekerjaan ini membutuhkan alat bantu theodolite dan waterpass.
2. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting dilaksanakan setelah pekerjaan marking selesai. Pekerjaan
bekisting merupakan tahapan pekerjaan sebelum pekerjaan pengecoran. Bekisting
sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk beton.

18
3. Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan tulangan merupakan pekerjaan yang meliputi pekerjaan pemotongan,
hingga pekerjaan perakitan baik itu pekerjaan tulangan yang dirakit ditempat lansung
maupun ditempat lain. Tulangan merupakan salah satu bahan beton bertulang yang
berfungsi sebagai penahan gaya tarik pada struktur balok maupun plat.
4. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan penuangan beton segar kearea
bekisting yang telah diberi tulangan. Sebelum melakukan pekerjaan beton, langkah
teknis yang harus dipersiapkan yaitu:
a. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah siap. Hal ini dilakukan
oleh seorang QC (Quality Control).
b. Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah selanjutnya ialah mengisi surat
ijin cor.
c. Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya menyerahkan surat ijin cor
kepada pengawas MK.
d. Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas MK.
e. Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas MK penandatanganan
surat ijin cor dan area siap dilakukan pengecoran.
5. Pekerjaan Pembongkaran
Bekisting Pekerjaan pembongkaran bekisting balok dilakukan apabila beton
telah cukup umur yakni selama 21-28 hari. Beton yang cukup umur ialah beton yang
dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar
dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang
terlindung. Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan dengan tidak
mengurangi keamanan dan kemampuan struktur.
6. Pekerjaan Perawatan Beton
Selesai pekejaan pembongkaran bekisting, harus diadakan perawatan beton
selama proses pengeringan berlangsung. Sebab adonan beton yang mengering terlalu
cepat mengakibatkan hasilnya tidak bagus, retak-retak, dan tidak sesuai rencana.
Maka setelah dilaksanakan pengecoran, lakukan upaya perawatan untuk menjaga
mutu beton. Proses perawatan beton ini dilakukan dengan menjaga agar kondisinya

19
senantiasa basah dengan menyiraminya. Perawatan ini dilaksanakan dua kali
seminggu dengan menyirami beton.
E. Hubungan Elemen
1. Balok dan Pelat Lantai
Fungsi utama dari struktur pelat lantai adalah menahan beban yang kemudian
beban tersebut disalurkan kepada balok. Dalam perencanaan struktur pelat beton
bertulang pada dasarnya menumpu pada balok beton bertulang. Balok merupakan
elemen kaku yang umum digunakan pada bangunan gedung, bentuk struktur balok
adalah horizontal yang memilkul beban secara trasversal baik berasal dari plat lantai
maupun beban itu sendiri yang kemudian disalurkan beban tersebut ke struktur
vertikal (kolom).
2. Balok dan Kolom

Gambar 2.31 Hubungan Elemen Balok dan Kolom


Sumber : Adyksa, 2020
Elemen struktur bangunan ini dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku
horizontal diatas elemen kaku vertical. Elemen horizontal memikul elemen yang
bekerja secara tranfersal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen
vertical yang menumpunya. Kolom di bebani secara aksial oleh balok dan akan
meyalurkan beban tersebut ketanah. Balok akan melentur sebagai akibat dari beban
yang bekerja secara transveral sehingga balok sering disebut memikul beban secara
melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umum nya
mengalami gaya aksial saja.Pada suatu bangunan struktur balok dapat berupa balok
tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok
menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan di banding balok bentangan
tunggal diatas dua tumpuan sederhana.

20
BAB III
PELAKSANAAN

A. Gambaran Umum Proyek


1. Lokasi Proyek
Lokasi pelaksanaan pkli yaitu Proyek Pembangunan Supermarket Irian yang
bertepat di Jalan Setia Budi, Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal. Pelaksananya
dari PT. Mitra Mandiri Asetindo.

Gambar 3.1 Lokasi Proyek


Sumber : Hasil Analisis
2. Data Proyek
Secara umum data proyek pembangunan Supermarket Irian adalah sebagai
berikut:
a. Nama Proyek : Supermarket Irian
b. Nama Pemilik : Supermarket Irian
c. Alamat Lokasi : Jl. Setia Budi, Kel. Tanjung Rejo, Kel. Medan
Sunggal, Kota Medan
d. Konsultan Perencanaan : PT. Maxim Gritama

21
e. Konsultan MK : PT. Maxim Gritama
f. Kontraktor Pelaksana : PT. Mitra Mandiri Asetindo
g. Nomor Kontrak : 1287/1311/1139/2.5/1902/12/2021
h. Waktu Pelaksaan : 420 hari kalender
i. Jenis Bangunan : Supermarket
j. Luas Bangunan : 18.606,7 m2
k. Tinggi Bangunan : 85,7 m
l. Jumlah lantai : 5 Lantai dan 2 Lantai Basement
3. Struktur Organisasi Proyek
Pada Proyek Pembangunan Supermarket Irian terdapat struktur organisasi
proyek sebagai berikut:

Project Manager

HSE Quality Control

Site Engineer Site Manager Admin Proyek

Head Drafter Civil Supervisor Logistic

Drafter Surveyor

Surveyor Asst.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek


Sumber : Hasil Analisis

Terdasar atas teori struktur organiasi pada Bab II, struktur organisasi proyek
pembangunan Supermarket Irian termasuk jenis struktur organisasi murni. Dimana
pada proyek ini, Project Manager langsung membawahi HSE, Quality Control, Site
Manager, Site Engineer dan Admin Proyek. Sedangkan pada struktur organisasi ini
Site Engineer mempunyai wewenang yang sama dengan Admin Proyek dan Site
Engineer, tetapi Site Engineer membawahi Civil Supervisor. Sedangkan Site
Engineer membawahi Head Drafter dan Head Drafter membawahi Drafter. Untuk
Civil Supervisor sendiri mempunyai wewenang yang sama dengan Head Drafter dan

22
Logistic, tetapi Civil Supervisor membawahi Surveyor dan Surveyor membawahi
Surveyor assisten.

B. Penggunaan Peralatanan Pada Pekerjaan Balok Di Lapangan


1. Alat Berat
Berdasarkan peninjauan terhadap pelaksanaan pekerjaan balok pada pekerjaan
pembangunan Supermarket Irian alat berat yang digunakan, yaitu :

No. Nama Alat Berat Fungsi Gambar

1. Tower Crane Tower Crane pada proyek ini


menggunakan merek Potain
dengan kapasitas 8 ton. Jenis
yang digunakan Free
Standing Crane, ialah yang
berdiri di atas pondasi khusus
dipersiapkan untuk alat
tersebut.
Gambar 3.3
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

2. Concrete Mixer Concrete Mixer Truk pada


Truck proyek ini menggunakan
merek Isuzu Dexton Tipe-ISO
9001:2015 dengan kapasitas 6
m3 dari PT. Beton Merah
Putih.
Gambar 3.4
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

23
3. Concrete Pump Concrete Pump Truck pada
Truck proyek ini menggunakan
merek Mitsubishi Dexton
Fuso dari PT. Beton Merah
Putih.

Gambar 3.5
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

2. Alat Bantu Pendukung


Berdasarkan peninjauan terhadap pelaksanaan pekerjaan balok pada pekerjaan
pembangunan Supermarket Irian alat bantu pendukung yang digunakan, yaitu :

No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar

1. Theodolite Theodolite pada proyek ini


menggunakan merek Sokkia
SET65 KD0756 dari PT.
Kesuma.

Gambar 3.6
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

2. Automatic Waterpass Automatic Waterpass pada


proyek ini menggunakan
merek Sokkia Tipe-B40 dari
PT. Kesuma.

Gambar 3.7
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

24
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar

3. Rambu Ukur Rambu ukur pada proyek ini


dari PT. Kesuma
menggunakan ukuran
lebarnya 4 cm, panjang
antara 3m – 5m pembacaan
dilengkapi angka dari meter,
desimeter, centimeter dan
milimeter. Dicat dengan
warna merah, putih, hitam,
kuning. Penggunaan rambu
ukur dipasangkan dengan Gambar 3.8
alat Automatic Waterpass. Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

4. Bar Cutter Bar Cutter pada proyek ini


menggunakan merek AKS
dari PT. Mitra Mandiri
Asetindo.

Gambar 3.9
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

5. Bar Bending Bar Bending pada proyek ini


menggunakan merek AKS
dari PT. Kesuma.

Gambar 3.10
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

25
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar

6. Martil Martil pada proyek ini


digunakan untuk memukul
paku pada saat perakitan
bekistingan balok.

Gambar 3.11
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

7. Gergaji Gergaji pada proyek ini


digunakan untuk memotong
kayu juga triplek bekisting
sesuai ukuran yang
ditentukan.

Gambar 3.12
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

8. Meteran Meteran pada proyek ini


menggunakan merek messi
dengan ukuran 5 m.

Gambar 3.13
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

26
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar

9. Scaffolding Scaffolding pada proyek ini


menggunakan scaffolding
besi dengan dimensi lebar
1,2 m dan tinggi 2,7 m per
frame. Jenis scaffolding yang
digunakan yaitu, jenis frame
yang terdiri dari usunan
rangka pipa besi dengan
ukuran tertentu. Gambar 3.14
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

10. Slump Test Slump Test pada proyek ini


menggunakan alat – alat
pengujian seperti, kerucut
abrams, batang besi penusuk,
alas, sekop besi, dan alas.
Slump test pada proyek ini
syarat uji slumpnya ialah 12
± (2 cm).
Gambar 3.15
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

11. Tang Kakatua Tang kakatua pada proyek ini


digunakan untuk mengunci
kawat bendrat pada kerangka
besi agar menyatu dan tidak
bergeser.

Gambar 3.16
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

27
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar

12. Linggis Linggis pada proyek ini


menggunakan panjang 50
cm, digunakan untuk
membuka cetakan bekisting
setelah pengecoran balok
kering.

Gambar 3.17
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023

13. Raskam/ Perata Raskam yang pada proyek ini


Beton menggunakan raskam besi
bertangkai dengan panjang
1,5 sampai 2 m.

Gambar 3.18
(Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023)

14. Concrete Vibrator Concrete Vibrator pada


proyek ini menggunakan
merek enar AVE 3500T
digunakan untuk
mengeluakan udara pada
beton agar beton padat, awet
dan baik. Gambar 3.19
(Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023)

28
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar

15. Air Compressor Air compressor pada proyek


ini menggunakan merek
shark series L .digunakan
sebelum dilakukannya
pengecoran yang bertujuan
untuk membersihkan besi
tulangan pada balok dari Gambar 3.20
kotoran, kawat sisa agar
kualitas beton menjadi lebih Sumber : Dokumentasi
awet dan baik. Lapangan 2023

C. Penggunaan Bahan Pada Pekerjaan Balok di Lapangan


Berdasarkan peninjauan terhadap pelaksanaan pekerjaan balok pada pekerjaan
pembangunan Supermarket Irian bahan yang digunakan, yaitu :

No. Nama Bahan Fungsi Gambar

1. Beton Ready Beton ready mix Pada proyek ini


Mix beton yang digunakan berasal dari
PT. Beton Merah Putih dengan setiap
truck yang datang dilakukan
pengujian slump terlebih dahulu
sesuai nilai uji slump 12 cm ± 2
(hasil yang didapat sudah sesuai
dengan standar nilai slump PBBI
1971 yaitu min. 10 cm dan maks. 14 Gambar 3.21
cm) bilamana beton tidak sesuai nilai Sumber : Dokumentasi
uji konsultan berhak membatalkan Lapangan 2023
beton ready mix pada truk ini. Beton
ready mix pada pekerjaan balok
menggunakan mutu fc’ 25 Mpa, dan
kuat beton 300 K.

2. Air Air pada proyek ini menggunakan air


pam yang pada pengaplikasiannya
menggunakan selang.

Gambar 3.22
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

29
No. Nama Bahan Fungsi Gambar

3. Besi Tulangan Besi tulangan pada proyek ini


menggunakan besi digunakan
sebagai alat penekan pada beton
bertulang dan struktur batu bertulang
untuk memperkuat dan membantu
beton dibawah tekanan. Secara
signifikan meningkatkan kekuatan
tarik struktur. Besi tulangan pada
pekerjaan balok menggunakan D16 Gambar 3.23
dan D8.
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

4. Kawat Bendrat Kawat bendrat pada proyek ini


menggunakan kawat BWG 16 D1,60
ml pekerjaan balok di proyek ini
digunakan mengikat serta
menyatukan besi satu dan besi
lainnya.
Gambar 3.24
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

5. Paku Paku pada proyek ini menggunakan


paku dengan panjang 5 cm,
digunakan untuk menyambungkan
kayu serta triplek pada perakitan
bekisting agar dapat tersambung.

Gambar 3.25
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

6. Kayu Kayu pada proyek ini menggunakan


ukuran 25 mm dan 22 mm,
digunakan untuk bahan pelengkap
pembuatan bekisting.

Gambar 3.26
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

30
No. Nama Bahan Fungsi Gambar

7. Triplek Triplek pada proyek ini


menggunakan merek Garuda Foam
dengan ukuran 13 ml, digunakan
untuk bahan pembuatan bekisting.

Gambar 3.27
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

8. Decking Decking pada proyek ini


menggunakan ukuran D6 dan
panjang 3 cm diproduksi langsung
oleh mereka dilokasi proyek dengan
mencampurkan bahan – bahan
seperti, kawat bendrat, sekop, ember,
cetakan decking. Ukuran decking
yang digunakan pada pekerjaan balok
digunakan untuk penahan tulangan
pembesian dan penanda tinggi
selimut balok. Pembuatan decking
pada proyek ini dibuat langsung oleh
mereka sendiri dengan
mencampurkan bahan – bahan
seperti, semen, air, agregat halus dan Gambar 3.28
menggunakan alat seperti, kawat Sumber : Dokumentasi
bendrat, sekop, ember, cetakan Lapangan 2023
decking.

9. Minyak Minyak bekisting digunakan untuk


Bekisting cetakan bekisting sebelum di cor agar
beton tidak lengket pada cetakan
ketika pengecoran.

Gambar 3.29
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

31
No. Nama Bahan Fungsi Gambar

10. Sika Sika pada proyek ini digunakan


untuk penutupi sisa bagian yang
belum tertutupi cor.

Gambar 3.30
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

11. Fosroc Conplast Fosroc Conplast WP421 pada proyek


WP421 ini digunakan setelah pengecoran dan
pelepasan bekisting diaplikasikan
agar beton waterproof.

Gambar 3.31
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023

D. Pekerjaan Balok Basement di Lapangan


Pekerjaan balok dimulai pada bulan april dikerjakan setelah pekerjaan kolom,
pembentukan besi kerangrangka disesuaikan dengan perencanaan. Pekerjaan balok
dilakukan dilokasi, dimulai dari persiapan, pengukuran, pemasangan scaffolding,
pemasangan bekisting, pembesian, pengecoran, pelepasan bekisting dan perawatan.

32
Mulai

Pekerjaan Persiapan

Pemasangan Scaffolding

Pemasangan Bekisting

Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan Pengecoran

Pembongkaran

Perawatan

Selesai

Gambar 3.32 Tahapan Pekerjaan Balok


Sumber : Hasil Analisis
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan balok pada zona 2 memiliki ukuran luas 18,2 x 30,15. Pekerjaan
dimulai dengan menyiapkan alat-alat dan bahan dalam mendukung proses pengerjaan
balok, kesiapan pekerja juga harus diperhatikan dan sudah berkoordinasi dengan
yang bertanggung jawab agar pekerjaan berjalan dengan lancar. Pekerjaan
pengukuran dilakukan oleh surveyor dengan menentukan titik kordinat as dan elevasi
balok sesuai dengan gambar shop drawing. Pengukuran dilakukan menggunakan
Theodolite dan Waterpass.

33
Gambar 3.33 Pekerjaan Pengukuran
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
2. Pemasangan Scaffolding
Pada proyek ini menggunakan scaffolding frame tanpa roda yang bertujuan
sebagai penyangga beban struktur maupun beban pekerja.

Gambar 3.34 Pemasangan Scaffolding


Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
3. Pekerjaan Pemasangan Bekisting
Pekerjaan pemasangan bekisting dilakukan sesuai dengan dimensi balok pada
shop drawing. Pada proyek ini pemasangan bekisting menggunakan tripleks garuda
foum ukuran 13 ml dan kayu sembarang dengan ukuran 25 ml dan 22 ml . Dimana
pemasangannya menggunakan alat bantu pendukung seperti martil, gergaji dan paku
dan scaffolding sebagai penopang dan pijakan pekerja.

34
Gambar 3.35 Pemasangan Bekisting
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
4. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dimulai dengan menyiapkan besi tulangan dengan D16
dan D8. Diawali dengan pabrikasi tulangan. Pabrikasi tulangan berupa
membengkokan dan pemotongan pada besi.
a. Pembengkokan besi
Pembengkokan besi berujuan agar sesuai dengan perencanaan gambar.
Pembengkokan bertujuan untuk membentuk begel dengan ukuran besi D8 dan besi
tulangan utama dengan ukuran D16.

Gambar 3.36 Pembengkokan Besi


Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
b. Pemotongan besi
Pembesian besi bertujuan untuk memotong besi tulangan sesuai ukuran yang
dibutuhkan sesuai perencanaan pada shop drawing.

35
Gambar 3.37 Pemotongan Besi
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023

Kemudian dilanjutkan dengan tulangan dibawa dengan tenaga manusia, di


angkut dengan perantara dumptruk, atau tower crane, tergantung lokasi keberadaan
balok dalam perencanaan. Setelah itu, decking dipasang untuk mengetahui tinggi
ataupun tebal selimut balok yaitu 4 cm yang akan di cor dibawah balok. Bersamaan
tulangan dipasang juga sesuai ketentuan perencanaan dengan dihubungkan ataupun
diikat menggunakan kawat bendrat dengan bantuan tang agar tulangan tidak bergeser
dan tetap kokoh.

Pada proyek ini menggunakan besi ulir D16 sedangkan untuk begel
menggunakan besi D8 sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan jarak begel dan
tulangan utama juga harus sesuai dengan perencanaan. Pada proyek ini jarak antar
begel 4 cm.

6. Pekerjaan Pengecoran
Sebelum pengecoran dilakukannya pembersihan area balok yang telah selesai
pembesian. Seluruh area harus bersih dari adanya kotoran ataupun sisa-sisa banhan
material agar beton terjaga kualitasnya pembersihan ini dilakukan menggunakan Air
Compressor.

36
Gambar 3.38 Pembersihan Area Pengecoran
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023

Pengecoran pada balok menggunakan beton ready mix yang didatangkan dari
PT. Beton Merah Putih dengan kapasitas Concrete Mixer Truk 6 m3 sebelum
pengecoran dilakukan pengujian slump menggunakan alat slump test dan hasil slump
test harus sesuai dengan nilai uji SNI 12 (± 2 cm). Untuk mengukur ketinggian hasil
slump test bisa digunakan meteran.

Gambar 3.39 Slump Test


Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023

37
Setelah sesuai dengan nilai uji slump dilakukannya pengecoran dengan
menyalurkan beton ready dari Concrete Mixer Truk ke Concrete Pump Truck menuju
area pengecoran balok yang telah ditentukan.

Gambar 3.40 Pekerjaan Pengecoran


Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
Ketika pengecoran berlangsung beton dipadatkan dengan Concrete Vibrator
agar beton terhindar dari adanya rongga-rongga udara sehingga padat dan merata.
Setelah beton ready mix memenuhi balok sesuai kebutuhan, dilakukannya perataan
dengan alat perata agar beton merata keseluruh area zona 2.

Gambar 3.41 Pekerjaan Pengecoran


Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
7. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting balok membutuhkan waktu sampai dengan 3 minggu
setelah pengecoran karena pada balok basement 1 nantinya akan menerima beban
struktur diatasnya. Pembongkaran bekisting menggunakan balok menggunakan alat
bantu seperti linggis, martil dan scaffolding sebagai pijakan dan penopang balok.

38
8. Perawatan
Perawatan pada (curing) beton dilakukan setelah pelepasan bekisting.
Perawatan beton bertujuan menjaga agar beton tidak terlalu cepat kehilangan air,
atau sebagai tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton, segera setelah proses
finishing beton selesai dan waktu total tercapai. Pada proyek ini perawatan beton
dibasahi dengan disiram air melalui selang lalu diberikan karing yang telah basah
dan di tempatkan diatas beton yang telah kering.
E. Kendala-Kendala yang Terjadi Pada Proyek dan Solusinya
Pelaksanaan PKLI di Proyek Pembangunan Supermarket Irian, penulis
mendapati terjadi beberapa kendala dalam proyek, yaitu :
1. Cuaca
Kendala : Pada proyek pembangunan supermarket irian ini, faktor cuaca hujan
setiap menjadi masalah pada awal pengerjaan. Sehingga setiap hari nya debit air pada
tanah terus menerus bertambah dan terhambatnya pengerjaan pengecoran, penggalian
dan pekerjaan pondasi bawah pekerjaan pada proyek, juga banyaknya jam kerja yang
berkurang/terbuang.
Solusi : Untuk mengatasi pengendapan air didalam tanah dilakukannya
dewatering dengan 1 sumur pantauan dan 12 titik dewatering. Dewatering pada
proyek ini menggunakan pompa celup sebagai penarikan air hingga akhir nya
dibuang ke saluran terakhir. Untuk mengatasi permasalahan terbuangnya waktu kerja
jika terjadinya hujan ijam kerja yang terpotong dialihkan ke waktu sore atau malam
hari (kerja lembur).
2. Longsor
Kendala : Pada proyek pembangunan supermarket irian ini, kondisi cuaca
hujan menyebabkan suatu kendala yaitu longsor. Longsor terjadi diakibatkan karena
curah hujan yang tinggi, banyak pekerjaan yang terhambat dikarenakan longsor dan
mengakibatkan tertimbunnya beberapa pekerjaan pada pengerjaan proyek ini.
Solusi : Untuk mengatasi permasalahan longsor ini adalah dengan memberikan
terpal plastik di sepanjang area zona 1 pada basement 2, Agar tanahnya dapat
tertahan dan tidak mengganggu proses pekerjaan.

39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama Praktik Kerja
Lapangan Industri (PKLI) pada Proyek Pembangunan Supermarket Irian, Jl. Setia
Budi, Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Struktur organisasi pada proyek ini termasuk jenis struktur organisasi proyek
murni. Koordinasi yang dilakukan antar pihak owner, konsultan perencana (PT.
Maxim Gritama) dan kontraktor pelaksana (PT. Mitra Mandiri Asetindo)
terlaksana dengan baik sehingga pekerjaan pembangunan berjalan lancar.
Setiap pelasana pekerjaan yang terlibat dalam struktur organisasi proyek ini
diberikan tugas juga tanggung jawab sesuai keahlian dan kedudukan masing-
masing sehingga lancarnya pembangunan proyek ini.
2. Peralatan yang digunakan saat pekerjaan balok basement 1 pada proyek ini
ialah: tower crane, concrete mixer truk, concrete pump truk, theodolite,
waterpass, bar cutter, bar bending, scaffolding, raskam/ perata beton, concrete
vibrator, dan air compressor.
3. Bahan yang digunakan saat pekerjaan balok basement 1 pada proyek ini ialah:
beton ready mix fc’25 Mpa dengan kuat tekan 300 K, baja tulangan, kawat
bendrat BWG 16 D1,60 mm, beton decking D6 dengan tinggi 3 cm, fosroc
Conplast WP421, dan sika.
4. Tahapan pelaksanaan pekerjaan balok basement 1 pada proyek ini terdiri dari :
pekerjaan persiapan, pemasangan scaffolding, pemasangan bekisting,
pekerjaan pembesian, pekerjaan pengecoran, pekerjaan pembongkaran
bekisting dan perawatan.
5. Perbandingan perbedaan pada saat pelaksanaan pelat lantai berdasarkan teori
dan pengamatan langsung di lapangan yaitu :
Pada tahap pembongkaran bekisting juga terdapat perbedaan dimana pada
proyek ini bekisting bisa dibongkar setelah 21 hari setelah pengecoran selesai

40
sedangkan secara teori waktu pembongkaran bekisting hingga mencapai 28
hari setelah pengecoran.

41

Anda mungkin juga menyukai