Oleh :
Dinda Lu’lu’ Salsabila
NIM : 5193250005
Medan, 2023
Dosen Pembimbing:
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN INDUSTRI
Oleh :
Medan, 2023
Ketua Jurusan Pend.Teknik Bangunan Dosen Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengkaruniakan segala rahmat,
taufiq, dan hidayahnya, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Praktik Kerja
Lapangan Industri (PKLI) ini, dengan judul “TEKNIK PEKERJAAN BALOK
BASEMENT 1 ZONA 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN SUPERMARKET
7 LANTAI JALAN SETIA BUDI KOTA MEDAN ” dapat diselesaikan dengan
baik.
1. Dr. Ir. Syafiatun Siregar, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing PKLI dan
Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil yang telah banyak membimbing
memberikan arahan, waktu, dan masukan dalam menyelesaikan laporan PKLI
ini.
2. Prof. Dr. Harun Simtopul, M.Pd, selaku Dekan Fakutas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Dr. Sarwa, M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Edo Barlian, S.T., M.T, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Nahesson Hotmarama Panjaitan, S.T., M.T, selaku Ketua Prodi Teknik
Sipil Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Irma Novrianty Nasution., S.T., M.Ds, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis di Program Studi Teknik Sipil
Universitas Negeri Medan.
7. Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Pendidikaan Teknik Bangunan Universitas
Negeri Medan.
8. Bapak H. Turnip, selaku Pimpinan Proyek Pembangunan Supermarket Irian
yang telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
iv
9. Bapak Ronal, selaku Konsultan Proyek Pembangunan Supermarket Irian yang
telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
10. Bapak Perdinanta, selaku Civil Supervisor Proyek Pembangunan Supermarket
Irian yang telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
11. Bapak Wahyudi, selaku Surveyor Proyek Pembangunan Supermarket Irian
yang telah membantu dan membimbingan selama PKLI.
12. Bapak Dicky, selaku Mandor yang telah membantu dan membimbingan selama
PKLI.
13. Bapak Yogi dan Rizal, selaku Surveyor Assistant yang telah mengajarkan dan
memberikan arahan dalam pemakaian alat Theodolite selama PKLI.
14. Para Pekerja Proyek Pembangunan Supermarket Irian.
15. Teruntuk Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa, restu serta
dukungan dalam melaksanakan PKLI dan penyusunan laporan PKLI ini.
16. Teruntuk Tim Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yaitu, Andrini Octavia
Sinaga, Fadhil Al Habib, dan Sultan Aditya Ananda yang telah berusaha
berusaha bersama selama Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)
berlangsung.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI) adalah salah satu mata kuliah wajib
bagi seluruh mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknik Bangunan, Program Studi S1
Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Adanya Praktek Kerja Lapangan Industri
dimaksudkan melatih mahasiswa untuk menerapkan dan membandingkan
pengetahuan akademis yang telah didapatkan dibangku kuliah dalam
mengidentifikasi masalah hingga solusi terhadap masalah yang ditemukan di
lapangan. Praktek Kerja Lapangan Industri diharapkan dapat menjadi wadah latihan
bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, sehingga dapat menambah wawasan
serta keahlian dalam penerapan ilmu.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI) dilaksanakan pada Proyek
Pembangunan Supermarket Irian 7 Lantai yang berlokasi di Jalan Setia Budi,
Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. Pelaksanaan PKLI dimulai
pada Oktober 2022. Bangunan Supermarket ini dibangun 7 lantai yang diantaranya 5
lantai struktur atas yang digunakan sebagai penjualan barang dagangan dan 2 lantai
basement yang digunakan sebagai lahan parkir. Adapun pekerjaan yang telah
dikerjakan yaitu, dewatering dengan pompa agar air tanah yang ada tidak
mengganggu proses aplikasi basement nantinya dan pengeringan lapangan kerja dari
air permukaan (misalnya air hujan atau air banjir yang masuk ke area galian) dan
pemancangan struktur pondasi dengan jumlah 1000 pancang. Pada bulan Desember
2022 dilanjutkan pekerjaan penggalian basement 2 yang terbagi atas 9 zona.
Pekerjaan dimulai pada penggalian zona 1 dengan ketinggian -6,20 m, pekerjaan
struktur basement 2 zona 1 diantaranya : pondasi dengan pile cap berjumlah 9 buah
yang terdiri dari 4 buah tiang pancang, pelat lantai dengan luas 20,5 m, dan kolom
berjumlah 9 buah. Lalu, dilanjutkan pada pekerjaan zona lainnya dengan tahapan
yang sama. Pada bulan April 2023 mulai pekerjaan balok basement 1 zona 1 dan 2,
pekerjaan balok pada basement 1 terdiri dari 4 zona. Adapun pekerjaan yang belum
dikerjakan yaitu, balok basement 1 zona 3 dan 4, ramp basement, penggalian zona
lainnya, struktur zona basement lainnya, dan struktur bangunan atas yang masing -
masing berperan penting dalam berdirinya bangunan ini.
1
Komponen struktur penting dalam pembangunan suatu bangunan yaitu adanya
balok. Balok sebagai struktur bangunan yang bersifat kaku serta dirancang untuk
menanggung dan menahan beban menuju ke kolom untuk diteruskan ke pondasi.
Selain itu balok juga berfungsi untuk mengikat antar kolom supaya kuat dari gaya
horizontal. Dalam pengerjaannya berhati - hati dan teliti karena penulangan serta
keterkaitan tumpuan dengan komponen pembangun lainnya seperti, kolom, pelat
lantai.
Perlunya balok sebagai salah satu unsur pembangunan gedung ini. Maka dalam
pelaksanaan PKLI ini penulis mengambil judul dalam laporan pembahasan mengenai
: “TEKNIK PEKERJAAN BALOK BASEMENT 1 ZONA 2 PADA PROYEK
PEMBANGUNAN SUPERMARKET IRIAN LANTAI 7 JALAN SETIA BUDI
KOTA MEDAN”. Dalam laporan, penulis akan menguraikan teknik pelaksanaan
balok basement lantai 1 pada proyek pembangunan supermarket irian di Jalan Setia
Budi Kota Medan.
B. Tujuan
Adapun Tujuan PKLI pada Proyek Pembangunan Supermarket Irian Setia Budi
Medan, ialah :
1. Untuk mengetahui struktur organisasi
2. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan
3. Untuk mengetahui bahan yang digunakan
4. Untuk mengetahui teknik pelaksanaan
5. Untuk membandingkan pelaksanaan dengan kajian teori.
C. Manfaat
Adapun Manfaat PKI, ialah :
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman, keterampilan dan wawasan untuk dunia kerja.
b. Merubah pola pikir mahasiswa hingga mampu berfikir secara sistematis, kritis
dan ilmiah tentang suatu masalah serta menemukan pemecahannya.
c. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerjasama antar anggota tim PKLI
dan para pekerja konstruksi.
d. Mengetahui bagaimana pelaksaan serta metode dalam pelaksanaan pekerjaan
ramp di lapangan secara langsung.
2
2. Bagi Perusahaan
a. Dapat mengasah kepemimpinan membimbing mahasiswa selaa PKLI
berlangsung.
b. Ilmu yang dimiliki tersalurkan dengan baik dan beranfaat pada mahasiswa
PKLI maka akan senang dapat berbagi ilmu.
3. Bagi Pembaca
Sebagai referensi wawasan pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan balok
pada basement.
Medan,….Maret 2023
NIM: 5193250005
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2. Macam – Macam Struktur Organisasi Proyek
a. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional ciri dari organisasi ini adalah tenaga-tenaga yang
mempunyai kegiatan yang sama atau serupa dikumpulkan dalam satu bagian atau
departemen. Wewenang dan tanggung jawab serta jalur komunikasi secara tegak
lurus dapat ditentukan secara jelas karena masing-masing anggota melapor kepada
hanya seorang pengawas. Meskipun demikian, dalam menangani proyek, organisasi
fungsional mempunyai kelemahan pokok yaitu tidak adanya penaggung jawab
tunggal yang khusus menangani penyelenggaran proyek secara terpadu, kecuali
kepala bidang atau kepala perusahaan itu sendiri.
5
Kekurangan dari struktur organisasi proyek fungsional, antara lain :
1) Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktifitas yang dilakukan oleh orang
yang terlibat dalam proyek
2) Divisi fungsional cendrung berorientasi pada aktifitas yang sesuai dengan
fungsinya.
3) Tidak ada individu yang diberi tanggung jawab penuh untuk mengurus proyek.
4) Motivasi untuk orang yang ditugaskan ke proyek cendrung lemah.
5) Proyek yang kompleks secara teknis tidak dapat dikerjakan dengan baik tanpa
totalitas.
b. Organisasi Murni
Organisasi terpisah secara terpisah dengan organisasi induk dan menjadi
organisasi tersendiri dengan staf teknis tersendiri, administrasi yang terpisah dan
ikatan dengan organisasi induk berupa laporan kemajuan secara periodic mengenai
proyek. Organisasi induk memberikan petunjuk administrasi, keuangan, personalia,
dan prosedur control secara detail. Manajer proyek bisa melakukan kerjasama
sumber daya dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumber daya itu
tidak tersedia atau tidak bisa dikendalikan dalam organisasi.
6
Beberapa tipe organisasi proyek murni :
1) Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan, akan
terjadi duplikasi usaha dan fasilitas sumber daya.
2) Struktur ini akan menambah biaya, karena biayanya berdiri sendiri dengan staf
penuh.
3) Sering kali manajer proyek menumpuk sumber daya secara berlebihan.
7
4) Bila proyek selesai akan terjadi masaalah tentang nasib para pekerja. Apakah
mereka harus diberhentikan atau tetap digaji selama menunggu pelaksanaan
proyek yang lain.
3. Unsur – Unsur Struktur Organisasi
a. Project Manajer
Project manager memiliki beberapa tugas, antara lain menentukan sebuah
kebijaksanaan dalam manajemen proyek konstruksi. Memimpin dan melaporkan
kepada konsultan pengawas mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan. Membuat
time schedule yang akan dilaksanakan selama proses kerja.
b. Site Engineer
Site engineer memiliki beberapa tugas dalam membantu tugas dan wewenang
project manager. Mulai dari menyampaikan petunjuk teknis kepada semua tim
pekerja, memberikan jaminan terhadap semua isi kerangka acuan kerja telah
memenuhi semua standar. Selain itu, ia juga bertugas untuk mengatur tim yang
berada di lapangan proyek konstruksi.
c. Structure Engineering
Structure engineering bertanggung jawab untuk wajib melaksanakan tugas
yang telah diberikan oleh seorang site engineer. Tak hanya itu, ia yang menjabat
sebagai structure engineering juga bertugas untuk menganalisa struktur dan membuat
perhitungan pada sebuah susunan kerja.
d. Architect Engineering
Architect engineering yang bertugas untuk menganalisa gambar proyek yang
telah dibuat oleh drafter. Selain itu, juga sebagai orang yang membuat shop drawing
dan memperbaiki hasil gambar.
e. Quality Control
Quality control memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab penting. Yakni
memeriksa kualitas pada hasil pekerjaan yang telah ada pada laporan bulanan,
mengikuti petunjuk teknis dan berbagai perintah dari site manager, dan melakukan
pengujian terhadap berbagai material yang telah digunakan.
f. HSE
HSE yang merupakan kepanjangan dari Health, Safety and Environment.
Bertugas untuk membuat program kerja serta K3 agar lingkungan kerja menjadi
8
sehat. Meninjau keselamatan kerja dan mencegah terjadinya suatu kecelakaan kerja.
Selalu mengarahkan para pekerja untuk selalu mengikuti aturan sesuai dengan SOP
perusahaan.
g. Supervisor
Supervisor bertugas dan bertanggung jawab atas staf yang ada dibawahnya.
Menjalankan job desk dengan baik agar dapat dengan mudah dipahami oleh
bawahannya. Tak hanya itu, supervisor juga wajib memberikan arahan dan mengatur
serta mengawasi para pagawainya.
h. Surveyor
Surveyor bertugas sebagai pelaku survei dan pengukuran pada lahan proyek.
Hal-hal yang berhubungan dengan berbagai pekerjaan di lapangan merupakan
tanggung jawab surveyor. Seperti menentukan titik elevasi kedalaman galian dan
masih banyak lainnya.
i. Drafter
Drafter memiliki tanggung jawab dalam hal penggambaran. Membuat gambar
pelaksanaan atau shop drawing, menyesuaikan gambar yang telah dibuat dengan
kondisi di lapangan, menjelaskan gambarnya kepada surveyor dan tentunya membuat
gambar akhir pekerjaan.
j. Administrasi Umum
Administrasi umum membantu dalam mempersiapkan dan menyediakan
berbagai kebutuhan administrasi dan alat kantor yang dapat menunjang kelancaran
proyek. Tak hanya itu, ia juga membantu kepala pelaksana untuk mengkoordinasi
tata pelaksana.
k. Logistic
Logistic bertugas dan bertanggung jawab mencari dan mensurvey data jumlah
material beserta harga bahan dari beberapa supplier atau toko material bangunan
sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas
yang telah ditetapkan. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko
bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa
mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.Menyediakan dan
mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan ke area proyek
9
sehingga dapat tertata rapid an terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan
pemakaianya, dan lainnya.
B. Alat
Alat merupakan suatu komponen membantu jalannya pekerjaan – pekerjaan
pada proyek agar terbangunnya suatu bangunan. Alat – alatnya pun terbagi atas dua
bagian ialah alat berat dan alat bantu bendukung. Berikut penjelasannya :
1. Alat Berat
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Berat
Gambar 2.3
Sumber : Yosua Erick, 2022
10
3. Concrete Kegunaan dari pompa beton adalah
Pump Truck menyalurkan bahan cor beton melalui
sebuah saluran yang tertutup ke
tempat pengecoran, hal ini karena
campurancampuran beton berupa
cairan sehingga memungkinkan untuk
dipompa, pemompaan ini melalui
Gambar 2.5
suatu pipa atau slang, pipa dan slang
ini dapat dipasang kombinasi vertikal Sumber : Wayan Jawat, 2018
dan horizontal atau miring, akibatnya
pemompaan merupakan metoda yang
fleksibel untuk memindahkan
campuran beton ke sembarang tempat
pada bidang pengecoran, dan
merupakan cara yang paling cepat
dibandingkan dengan pembawaan
material beton cara lainnya.
2. Alat Bantu Pendukung
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu
Gambar 2.6
Sumber : Akrim, 2021
11
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu
Gambar 2.8
Sumber : Taufiqullah, 2023
Gambar 2.9
Sumber : Ali Bawono, 2022
Gambar 2.11
Sumber : Rudy Dewanto, 2021
12
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu
Gambar 2.13
Sumber : Chandra, 2021
13
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu
Gambar 2.16
Sumber : Yosua Erick, 2022
Gambar 2.17
Sumber : Yosua Erick, 2022
14
Nama Alat
No. Fungsi Gambar
Bantu
Gambar 2.18
Sumber : Mahyadi, 2017
C. Bahan
15
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
pencampuran aggregat dan semen Gambar 2.21
sebagai pengikat. Bentuk paling
Sumber : Putra, 2020
umum dari beton adalah beton semen
portland, yang terdiri dari agregat
mineral (kerikil dan pasir), semen dan
air.
Gambar 2.24
Sumber : Anonim, 2023
16
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
Gambar 2.26
Sumber : Kania, 2021
Gambar 2.27
Sumber : Kania, 2021
17
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
Jika tidak ada decking beton maka Sumber : Diane Jaya, 2021
posisi besi akan turun, sehingga
terlalu dekat dengan kulit luar penutup
beton.
Gambar 2.29
Sumber : Intan, 2018
Gambar 2.30
Sumber : Mawar malela, 2020
D. Pekerjaan Balok
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dimulai dari pengukuran untuk mengatur dan memastikan
tingkat kerataan ketinggian juga titik as balok. Oleh karena itu, pelaksanaan
pekerjaan ini membutuhkan alat bantu theodolite dan waterpass.
2. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting dilaksanakan setelah pekerjaan marking selesai. Pekerjaan
bekisting merupakan tahapan pekerjaan sebelum pekerjaan pengecoran. Bekisting
sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk beton.
18
3. Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan tulangan merupakan pekerjaan yang meliputi pekerjaan pemotongan,
hingga pekerjaan perakitan baik itu pekerjaan tulangan yang dirakit ditempat lansung
maupun ditempat lain. Tulangan merupakan salah satu bahan beton bertulang yang
berfungsi sebagai penahan gaya tarik pada struktur balok maupun plat.
4. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan penuangan beton segar kearea
bekisting yang telah diberi tulangan. Sebelum melakukan pekerjaan beton, langkah
teknis yang harus dipersiapkan yaitu:
a. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah siap. Hal ini dilakukan
oleh seorang QC (Quality Control).
b. Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah selanjutnya ialah mengisi surat
ijin cor.
c. Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya menyerahkan surat ijin cor
kepada pengawas MK.
d. Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas MK.
e. Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas MK penandatanganan
surat ijin cor dan area siap dilakukan pengecoran.
5. Pekerjaan Pembongkaran
Bekisting Pekerjaan pembongkaran bekisting balok dilakukan apabila beton
telah cukup umur yakni selama 21-28 hari. Beton yang cukup umur ialah beton yang
dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar
dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang
terlindung. Pekerjaan pembongkaran bekisting plat dan balok dilakukan dengan tidak
mengurangi keamanan dan kemampuan struktur.
6. Pekerjaan Perawatan Beton
Selesai pekejaan pembongkaran bekisting, harus diadakan perawatan beton
selama proses pengeringan berlangsung. Sebab adonan beton yang mengering terlalu
cepat mengakibatkan hasilnya tidak bagus, retak-retak, dan tidak sesuai rencana.
Maka setelah dilaksanakan pengecoran, lakukan upaya perawatan untuk menjaga
mutu beton. Proses perawatan beton ini dilakukan dengan menjaga agar kondisinya
19
senantiasa basah dengan menyiraminya. Perawatan ini dilaksanakan dua kali
seminggu dengan menyirami beton.
E. Hubungan Elemen
1. Balok dan Pelat Lantai
Fungsi utama dari struktur pelat lantai adalah menahan beban yang kemudian
beban tersebut disalurkan kepada balok. Dalam perencanaan struktur pelat beton
bertulang pada dasarnya menumpu pada balok beton bertulang. Balok merupakan
elemen kaku yang umum digunakan pada bangunan gedung, bentuk struktur balok
adalah horizontal yang memilkul beban secara trasversal baik berasal dari plat lantai
maupun beban itu sendiri yang kemudian disalurkan beban tersebut ke struktur
vertikal (kolom).
2. Balok dan Kolom
20
BAB III
PELAKSANAAN
21
e. Konsultan MK : PT. Maxim Gritama
f. Kontraktor Pelaksana : PT. Mitra Mandiri Asetindo
g. Nomor Kontrak : 1287/1311/1139/2.5/1902/12/2021
h. Waktu Pelaksaan : 420 hari kalender
i. Jenis Bangunan : Supermarket
j. Luas Bangunan : 18.606,7 m2
k. Tinggi Bangunan : 85,7 m
l. Jumlah lantai : 5 Lantai dan 2 Lantai Basement
3. Struktur Organisasi Proyek
Pada Proyek Pembangunan Supermarket Irian terdapat struktur organisasi
proyek sebagai berikut:
Project Manager
Drafter Surveyor
Surveyor Asst.
Terdasar atas teori struktur organiasi pada Bab II, struktur organisasi proyek
pembangunan Supermarket Irian termasuk jenis struktur organisasi murni. Dimana
pada proyek ini, Project Manager langsung membawahi HSE, Quality Control, Site
Manager, Site Engineer dan Admin Proyek. Sedangkan pada struktur organisasi ini
Site Engineer mempunyai wewenang yang sama dengan Admin Proyek dan Site
Engineer, tetapi Site Engineer membawahi Civil Supervisor. Sedangkan Site
Engineer membawahi Head Drafter dan Head Drafter membawahi Drafter. Untuk
Civil Supervisor sendiri mempunyai wewenang yang sama dengan Head Drafter dan
22
Logistic, tetapi Civil Supervisor membawahi Surveyor dan Surveyor membawahi
Surveyor assisten.
23
3. Concrete Pump Concrete Pump Truck pada
Truck proyek ini menggunakan
merek Mitsubishi Dexton
Fuso dari PT. Beton Merah
Putih.
Gambar 3.5
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
Gambar 3.6
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
Gambar 3.7
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
24
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar
Gambar 3.9
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
Gambar 3.10
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
25
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar
Gambar 3.11
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
Gambar 3.12
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
Gambar 3.13
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
26
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar
Gambar 3.16
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
27
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar
Gambar 3.17
Sumber : Dokumentasi
Lapangan, 2023
Gambar 3.18
(Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023)
28
No. Nama Alat Bantu Fungsi Gambar
Gambar 3.22
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
29
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
Gambar 3.25
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
Gambar 3.26
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
30
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
Gambar 3.27
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
Gambar 3.29
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
31
No. Nama Bahan Fungsi Gambar
Gambar 3.30
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
Gambar 3.31
Sumber : Dokumentasi
Lapangan 2023
32
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Pemasangan Scaffolding
Pemasangan Bekisting
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Pengecoran
Pembongkaran
Perawatan
Selesai
33
Gambar 3.33 Pekerjaan Pengukuran
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
2. Pemasangan Scaffolding
Pada proyek ini menggunakan scaffolding frame tanpa roda yang bertujuan
sebagai penyangga beban struktur maupun beban pekerja.
34
Gambar 3.35 Pemasangan Bekisting
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
4. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dimulai dengan menyiapkan besi tulangan dengan D16
dan D8. Diawali dengan pabrikasi tulangan. Pabrikasi tulangan berupa
membengkokan dan pemotongan pada besi.
a. Pembengkokan besi
Pembengkokan besi berujuan agar sesuai dengan perencanaan gambar.
Pembengkokan bertujuan untuk membentuk begel dengan ukuran besi D8 dan besi
tulangan utama dengan ukuran D16.
35
Gambar 3.37 Pemotongan Besi
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
Pada proyek ini menggunakan besi ulir D16 sedangkan untuk begel
menggunakan besi D8 sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan jarak begel dan
tulangan utama juga harus sesuai dengan perencanaan. Pada proyek ini jarak antar
begel 4 cm.
6. Pekerjaan Pengecoran
Sebelum pengecoran dilakukannya pembersihan area balok yang telah selesai
pembesian. Seluruh area harus bersih dari adanya kotoran ataupun sisa-sisa banhan
material agar beton terjaga kualitasnya pembersihan ini dilakukan menggunakan Air
Compressor.
36
Gambar 3.38 Pembersihan Area Pengecoran
Sumber : Dokumentasi Lapangan 2023
Pengecoran pada balok menggunakan beton ready mix yang didatangkan dari
PT. Beton Merah Putih dengan kapasitas Concrete Mixer Truk 6 m3 sebelum
pengecoran dilakukan pengujian slump menggunakan alat slump test dan hasil slump
test harus sesuai dengan nilai uji SNI 12 (± 2 cm). Untuk mengukur ketinggian hasil
slump test bisa digunakan meteran.
37
Setelah sesuai dengan nilai uji slump dilakukannya pengecoran dengan
menyalurkan beton ready dari Concrete Mixer Truk ke Concrete Pump Truck menuju
area pengecoran balok yang telah ditentukan.
38
8. Perawatan
Perawatan pada (curing) beton dilakukan setelah pelepasan bekisting.
Perawatan beton bertujuan menjaga agar beton tidak terlalu cepat kehilangan air,
atau sebagai tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton, segera setelah proses
finishing beton selesai dan waktu total tercapai. Pada proyek ini perawatan beton
dibasahi dengan disiram air melalui selang lalu diberikan karing yang telah basah
dan di tempatkan diatas beton yang telah kering.
E. Kendala-Kendala yang Terjadi Pada Proyek dan Solusinya
Pelaksanaan PKLI di Proyek Pembangunan Supermarket Irian, penulis
mendapati terjadi beberapa kendala dalam proyek, yaitu :
1. Cuaca
Kendala : Pada proyek pembangunan supermarket irian ini, faktor cuaca hujan
setiap menjadi masalah pada awal pengerjaan. Sehingga setiap hari nya debit air pada
tanah terus menerus bertambah dan terhambatnya pengerjaan pengecoran, penggalian
dan pekerjaan pondasi bawah pekerjaan pada proyek, juga banyaknya jam kerja yang
berkurang/terbuang.
Solusi : Untuk mengatasi pengendapan air didalam tanah dilakukannya
dewatering dengan 1 sumur pantauan dan 12 titik dewatering. Dewatering pada
proyek ini menggunakan pompa celup sebagai penarikan air hingga akhir nya
dibuang ke saluran terakhir. Untuk mengatasi permasalahan terbuangnya waktu kerja
jika terjadinya hujan ijam kerja yang terpotong dialihkan ke waktu sore atau malam
hari (kerja lembur).
2. Longsor
Kendala : Pada proyek pembangunan supermarket irian ini, kondisi cuaca
hujan menyebabkan suatu kendala yaitu longsor. Longsor terjadi diakibatkan karena
curah hujan yang tinggi, banyak pekerjaan yang terhambat dikarenakan longsor dan
mengakibatkan tertimbunnya beberapa pekerjaan pada pengerjaan proyek ini.
Solusi : Untuk mengatasi permasalahan longsor ini adalah dengan memberikan
terpal plastik di sepanjang area zona 1 pada basement 2, Agar tanahnya dapat
tertahan dan tidak mengganggu proses pekerjaan.
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama Praktik Kerja
Lapangan Industri (PKLI) pada Proyek Pembangunan Supermarket Irian, Jl. Setia
Budi, Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Struktur organisasi pada proyek ini termasuk jenis struktur organisasi proyek
murni. Koordinasi yang dilakukan antar pihak owner, konsultan perencana (PT.
Maxim Gritama) dan kontraktor pelaksana (PT. Mitra Mandiri Asetindo)
terlaksana dengan baik sehingga pekerjaan pembangunan berjalan lancar.
Setiap pelasana pekerjaan yang terlibat dalam struktur organisasi proyek ini
diberikan tugas juga tanggung jawab sesuai keahlian dan kedudukan masing-
masing sehingga lancarnya pembangunan proyek ini.
2. Peralatan yang digunakan saat pekerjaan balok basement 1 pada proyek ini
ialah: tower crane, concrete mixer truk, concrete pump truk, theodolite,
waterpass, bar cutter, bar bending, scaffolding, raskam/ perata beton, concrete
vibrator, dan air compressor.
3. Bahan yang digunakan saat pekerjaan balok basement 1 pada proyek ini ialah:
beton ready mix fc’25 Mpa dengan kuat tekan 300 K, baja tulangan, kawat
bendrat BWG 16 D1,60 mm, beton decking D6 dengan tinggi 3 cm, fosroc
Conplast WP421, dan sika.
4. Tahapan pelaksanaan pekerjaan balok basement 1 pada proyek ini terdiri dari :
pekerjaan persiapan, pemasangan scaffolding, pemasangan bekisting,
pekerjaan pembesian, pekerjaan pengecoran, pekerjaan pembongkaran
bekisting dan perawatan.
5. Perbandingan perbedaan pada saat pelaksanaan pelat lantai berdasarkan teori
dan pengamatan langsung di lapangan yaitu :
Pada tahap pembongkaran bekisting juga terdapat perbedaan dimana pada
proyek ini bekisting bisa dibongkar setelah 21 hari setelah pengecoran selesai
40
sedangkan secara teori waktu pembongkaran bekisting hingga mencapai 28
hari setelah pengecoran.
41