Anda di halaman 1dari 37

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM PADA


PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 1 LANTAI DI
PERUMAHAN VICTORY PARK JALAN KARYA KABUPATEN
KUBU RAYA

OLEH :
MUHAMMAD SULTAN DAYLIMI
3202107098

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2022

1
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM PADA PEMBANGUNAN


RUMAH TINGGAL 1 LANTAI DI PERUMAHAN VICTORY PARK
JALAN KARYA KABUPATEN KUBU RAYA

OLEH :
MUHAMMAD SULTAN DAYLIMI
NIM 3202107098

Pontianak, ..... November 2022


Disahkan oleh :

Dosen Pembimbing,

DENI MAULANA, S.T., M.Sc.


NIP 198611062019031005

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Arsitektur

CHANRA BAYU, S.T., M.T.


NIP 197512162001121003

2
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM PADA PEMBANGUNAN


RUMAH TINGGAL 1 LANTAI PADA PERUMAHAN VITORY PARK
JALAN KARYA KABUPATEN KUBU RAYA

Yang bertanda Tangan Di Bawah ini


Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pada Jurusan Teknik Arsitektur
Program Studi Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak Program Diploma Tiga (III)

Nama : Muhammad Sultan Daylimi


NIM : 3202107098
Judul : Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Pada
Pembangunan Rumah Tinngal 1 Lantai Pada
Perumahan Victory Park Jalan Karya
Kabupaten Kubu Raya

Tugas Ini meliputi :


PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I : TINJAUAN PROYEK
BAB II : TINJAUAN TEORI
BAB III : TINJAUAN KEGIATAN PENGAMATAN KOLOM
BAB IV : KESIMPULAN
BAB V : PENUTUP
Telah diperiksa dan dinyatakan selesai serta dapat diseminarkan

Pontianak, November 2022


Dosen Pembimbing

DENI MAULANA, S.T., M.Sc.

3
NIP.198611062019031005

4
LEMBAR PENGESAHAN PENYELESAIAN LAPORAN

i
LEMBAR PENGESAHAN MENYELESAIKAN PKL

ii
LEMBAR PENGESAHAN HASIL UJIAN

iii
PRAKATA

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dengan judul “Praktek Kerja Lapangan pada pembangunan rumah tinggal 1 lantai
Perumahan Victory Park” ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun guna
melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
pada program sutid D-III Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak. Dan kami juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a serta dukungan moraal sampai
selesainya Praktik Kerja Lapangan.

2. Bapak Ir.H.M.Toasin Asha , M.Si selaku Direktur Politeknik Negeri Pontianak.

3. Bapak Erwin Rizal Hamzah, S,T., M.T. selaku Ketua Program Studi D-III
Arsitektur
.
4. Bapak Deni Maulana, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan (PKL), atas bimbingan dan arahannya mulai proses Praktik Kerja
Lapangan (PKL) hingga tersusunya Laporan ini
.
5. Bapak Gusandi selaku Pembimbing Lapangan, yang telah banyak membagikan
ilmunya
.
6. Para Karyawan beserta staf yang bertugas di Proyek Pembangunan Rumah 1
lantai Perumahan Victory Park dijalan Karya, Kuburaya

7. Serta teman-teman Jurusan Teknik Arsitekur yang tidak bisa disebutkan satu
persatu namanya, khususnya teman sekelas

iv
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun maupun dalam pengajian
laporan ini. Oleh sebab itu, apabila masih terdapat kesalahan maupun kekurangan
didalam laporan ini penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan semoga laporan ini berguna bagi pembaca dan
kita semua, khususnya bagi Mahasiswa/i Jurusan Teknik Arsitektur.

Pontianak, 5
November 2022

Muhammad Sultan
Daylimi

v
DAFTAR ISI
PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM PADA PEMBANGUNAN
RUMAH TINGGAL 1 LANTAI DI PERUMAHAN VICTORY PARK JALAN KARYA KABUPATEN KUBU
RAYA OLEH : 1
PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2
PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3
LEMBAR PENGESAHAN PENYELESAIAN LAPORAN i
LEMBAR PENGESAHAN MENYELESAIKAN PKL ii
LEMBAR PENGESAHAN HASIL UJIAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI vi
BAB I TINJAUAN PROYEK 2
1.1.Latar Belakang Proyek 2
1.2. Data Teknis Proyek 4
1.3. Batasan Amatan 5
BAB II TINJAUAN TEORI 5
2.1. Definisi Kolom 6
2.2. Ketentuan Konstruksi Bangunan 6
2.3. Ketentuan Pelaksanaan Konstruksi 7
BAB III TINJAUAN KEGIATAN YANG DIAMATI 8
3.1. Pekerjaan yang diamati 8
3.2. Lingkup Pekerjaan 8
3.3. Rincian Pekerjaan 11
BAB IV KESIMPULAN 15
4.1. Analisis Hasil Amatan 15
4.2. Kesimpulan 23

vi
BAB V PENUTUP 25
5.1. Rangkuman 25

vii
BAB I
TINJAUAN PROYEK

1.1.Latar Belakang Proyek


Kebutuhan akan rumah tinggal di Kabupaten Kuburaya terus meningkat
seiring dengan pertambahan Jumlah penduduk di Kabupaten Kuburata, oleh sebab
itu fungsi dijalankan proyek ini karena sekarang banyak dibutuhkan hunian terutama
di Jalan Karya karena masih banyak lahan kosong diarea jalan ini, juga dengan adanya
proyek ini rat-rata konsumen membutuhkan bangunan /rumah 1 lantai untuk
menghindari bahaya dari luar. Dimana rumah menjadi kebutuhan pokok
masyarakat untuk tempat berlindung, sebagai tempat berkumpul dan
berlangsungnya aktivitas keluarga, sekaligus sebagai sarana investasi.
Dengan tujuan mendapatkan rumah yang murah dan memenuhi kebutuhan
masyarakat ke Kota Pontianak, karena banyak masyarakat yang
membutuhkan hunian daerah yang strategis, nyaman dan tidak jauh dari pusat kota
maka dibuatlah proyek pembangunan dapur rumah 1 tingkat yang tempatnya
sangat strategis berlokasi di Jalan Karya , Kuburaya.

1.1.1. Latar Belakang Diadakannya Proyek

Struktur pada bangunan dibagi menjadi 3 yaitu Upper Struktur, Middle


Struktur, Super Struktur. Upper Struktur adalah seluruh bagian struktur yang
berada diatas bangunan, struktur ini terdiri dari Penutup atap, Kerangka atap,
Plafon, dan lain lain Midldle Struktur adalah seluruh bagian struktur yang
berada di tengah bangunan ( diatas muka tanah), struktur ini terdiri dari kolom,
pelat, balok, dinding, tangga, dan lain-lain. Super Struktur adalah seluruh bagian
sturuktur yang berada di bawah bangunan dan berfungsi sebagai penopang
bangunan, struktur ini terdiri dari pondasi, sloof, dudukan beton (pile cap), dan lain
-lain. Salah satu bagian yang diamati pada Proyek Pembangunan Rumah
tinggal 1 lantai ini adalah salah satu bagian dari Middle Struktur yaitu Kolom.

1.1.2. Sistem Penunjukkan Proyek

Sistem penunjukkan proyek pada Perumahan Victory Park menggunakan sistem


Developer, yaitu PT. Bangun Indah Cemerlang sebagai Developer membangun unit
yang akan dijual untuk konsumen yang siap membeli unit tersebut.

1.1.3. Tujuan Proyek diselenggarakan

2
Tujuan diselenggaran proyek Pembangunan Rumah tinggal 1 lantai ini karena
kebutuhan rumah yang semakin banyak dan menyediakan sebuah hunian untuk
masyarakat dengan harga terjangkau dan lokasi yang strategis.
1.1.4. Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Proyek

1. Pemilik Proyek
PT. Bangun Indah Cemerlang merupakan pemilik proyek sekaligus pelaksana
pembangunan proyek perumahan Victory Park.
2. Pelaksana
PT. Bangun Indah Cemerlang Pontianak merupakan pelaksana pembangunan
proyek perumahan Victory Park ini.
3. Pengawas
Pengawas merupakan orang yang mengawasi pekerjaan di lapangan guna
terlaksananya proyek dengan baik, benar dan sesuai dengan jadwal serta target
yang telah ditentukan. Dalam proyek ini pengawasan dilapangan dilakukan oleh
Bapak Gusandi.
4. Drafter
Drafter adalah seseorang yang bekerja membuat gambar kerja. Yaitu membuat
atau menyiapkan gambar-gambar kerja teknik dari proses desain menjadigambar
kerja.
5. Kepala Tukang
Kepala tukang merupakan orang yang memimpin, mengarahkan, dan memantau
pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan.
6. Tukang
Tukang merupakan orang yang bekerja dan melaksanakan tanggung jawab di
lapangan dibawah arahan langsung kepala tukang.

- Nama pekerja diproyek ini : 1. PT. BANGUN INDAH CEMERLANG sebagai OWNER /
PEMILIK
2. GUSANDI sebagai KEPALA TUKANG / PENGAWAS
3. RUSLAN sebagai TUKANG BESI
4. HELMI sebagai TUKANG KHUSUS KAYU
5. HERMAN sebagai TUKANG PENGECORAN

PT. BANGUN INDAH CEMERLANG

GUSANDI

3
RUSLAN MUHAMMAD
HELMI HERMAN

4
1.2. Data Teknis Proyek
Spesifikasi Teknis Proyek
Spesifikasi pada Proyek Pembangunan rumah tingal 1 lantai type 60 ini
sebagai berikut:
1. Pondasi : Cerucuk Beton Bertulang
2. Lantai : - Lantai Dasar : 60x60 Homogen Tile
- Service Area : 30x30 Ceramic Tile
- Kamar Mandi : 25x25 Ceramic Tile
- Teras Depan : 60x60 Ceramic Tile
3. Dinding : - Luar : Cat Finishing Mixone
- Dalam : Cat Finishing Mixone
- Toilet : Dining Finishing Keramik
4. Plafond : - Ruang Utama : Gypsum Finishing Cat Kalsiboard ( Overstek &
R.Service Area)
5. Atap : - Rangka Atap : Baja Ringan
- Penutup Atap : Seng Metal
6. Sanitair : Closet Duduk : Toto / American Standard
7. Pintu : Kusen Kayu Meranti
8. Daun Jendela : Alumunium
9. Instalasi : - Air Bersih : Pipa PVC
- Air Kotor : Pipa PVC
- Listrik 2200 WATT
- Lampu : Downlight + Fitting

Data teknis Pembangunan rumah tinggal 1 lantai type 60 adalah :


a). Nama Proyek : PT. BANGUN INDAH CEMERLANG
b). Jenis Proyek : Pembangunan Rumah tinggal 1 lantai Tipe 60
c). Luasan Proyek : ± 60 m² dengan Panjang = 10m dan lebar = 6m
d). Pemilik Proyek : PT. BANGUN INDAH CEMERLANG
e). Perencana Proyek : PT. BANGUN INDAH CEMERLANG
f). Pelaksana Proyek : PT. BANGUN INDAH CEMERLANG
g). Waktu Pelaksanaan Proyek : 2 Bulan (November-Januari)
h). Besar Anggaran : ± Rp 450.000.000
i). Lokasi Proyek : Jalan Karya Perumahan Victory
Park

5
1.3. Batasan Amatan

1.3.1. Rincian Pekerjaan Keseluruhan

Batasan amatan pada pekerjaan ini adalah pengamatan pengerjaan Kolom,


dimana pada pekerjaan Kolom dimulai dari persiapan alat, bahan dan pekerja,
pembuatan / perakitan tulangan yang akan digunakan, penentuan titik kolom,
pemasangan tulangan kolom pada titik AS kolom, lalu dilanjutkan dengan
pemasangan bekisting pada tulangan kolom yang akan di cor, membuat adukan
beton yang akan dicor pada kolom, setelah beton siap lalu pengecoran pada kolom,
tahap menjaga juga sangat penting agar beton tidak terganggu oleh faktor-faktor
lain seperti hujan, dapat dicegah dengan menutup tulangan kolom, dan setelah
kering bekisting dapat dibuka.

1.3.2. Waktu Pengerjaan


Wakt pengerjaan pada dimulai pada bulan Akhir September 2022 – Januari
2023
1.3.3. Waktu Pengamatan
Waktu pengamatan dilakukan Senin – Jumat (di jam kosong mata kuliah atau
pulang kuliah) dan Sabtu - Minggu mulai dari jam 12.00 – Selesai.

BAB II
TINJAUAN TEORI
Struktur pada bangunan Rumah Tinggal Lantai 1 terdiri dari 3 bagian, yaitu
Upper Struktur (Struktur Atas), Middle Strukrur (Struktur Tengah) dan Lower
Struktur (Struktur Bawah). Upper Struktur adalah bagian struktur yang berada
diatas bangunan, Middle Struktur adalah Struktur yang berada di bagian tengah
bangunan danLower Struktur adalah bagian struktur yang berada dibawah
bangunan. Upper Struktur terdiri dari Atap, Kuda-kuda, Gording, Usuk / Kasau,
Ring Balok, Lisplank, Penutup Atap, bagian Middle Struktur terdiri dari Dinding,
Kolom, Ring, Ventilasi, Balok Latei dan bagian Lower Struktur terdiri dari Pondasi,
Sloof, Basement.

6
2.1. Definisi Kolom

Kolom adalah salah satu bagian bangunan yang termasuk kedalam lower struktur,
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktural yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya ( collapse ) lantai
yang bersangkutan dan juga runtuh total ( total collapse ) seluruh struktur
Kolom juga dapat diartikan sebagai komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.
Kolom termasuk struktur untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti
beban hidup ( manusia dan barang), serta beban hembusan angin

2.1.2. Jenis-jenis kolom berdasarkan konstruksi


1. Kolom Baja
Kolom Baja adalah kolom yang tulangan utamanya terbuat dari besi baja
2. Kolom Batu
Kolom Batu adalah kolom yang bahan utamanaya terbuat dari batu
3. Kolom Kayu
Kolom Kayu adalah kolom yang menggunakan bahan dasar kayu,biasanya tidak
ditambah dengan semen.
4. Kolom Bambu
Kolom Bambu adalah kolom yang bahan dasar dari kayu dan sama dengan kolom
kayu, yaitu tidak menggunakan semen.
5. Kolom Beton
Kolom Beton adalah kolom yang tulangan utamanya menggunakan beton
bertulang, beton terbagi menjadi beton ulir dan polos. Dan kolom beton bertulang
utama dan kolom beton bertulang praktis. Point pengamatan pada PKL 1 adalah
Kolom beton bertulang praktis

2.2. Ketentuan Konstruksi Bangunan


2.2.1. Komponen kolom praktis
1. Semen
7
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun
bahan bangunan lainnya. Semen terbagi menjadi 2 yaitu semen umum dan semen
khusus. Untuk pengerjaan kolom praktis standarnya menggunakan semen umum
seperti merk Tiga Roda, Holcim dan masih banyak lagi.
2. Pasir
Pasir adalah material butiran yang terdiri dari partikel batuan dan mineral yang
terpecah halus. Ukuran pasir lebih halus dari kerikil dan lebih kasar dari lanau. Pada
pengerjaan kolom struktur biasanya pasir digunakan sebagai bahan campuran
beton dengan mutu K-175, yaitu 1 (semen) : 2 (Pasir) : 3 (Kerikil). Pasir pada
campuran tersebut berarti 2 harko pasir.
3. Kerikil
Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan.Ukuran kecil
yang selalu digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm. Kerikil biasanya digunakan
sebagai campuran beton dengan mutu K-175. Pada campuran 1:2:3 yaitu kerikil
berjumlah 3 ember kerikil.
4. Air
Air biasanya digunakan juga pada campuran semen kolom praktis, air yang
standar digunakan pada campuran semen yaitu air ledeng atau air hujan agar
kekuatan semen semakin maksimal
5. Tulangan
Tulangan adalah kombinasi dari beton serta tulangan baja, yang bekerja secara
bersama-sama untuk memikul beban yang ada. Tulangan baja akan memberikan
kuat tarik yang tidak dimiliki oleh beton. Selain itu tulangan baja juga mampu
memikul beban tekan, seperti digunakan pada elemen kolom beton. Pada kolom
praktis besi yang digunakan berjumlah 4 buah serta berdiameter 10mm dan begel
yang berdiameter 8 dengan jarak 20cm.

2.3. Ketentuan Pelaksanaan Konstruksi


2.3.1. Pihak – Pihak yang Terlibat
Tukang yang terlibat didalam pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai :
1. PT. Bangun Indah Cemerlang sebagai Owner / Pemilik
2. Pak Gusnandi sebagai Kepala tukang
3. Pak Ruslan sebagai Tukang Besi
4. Pak Helmi sebagai Tukang Khusus Kayu
5. Pak Herman sebagai Tukang Pengecoran

2.3.2. Metode Pembuatan Kolom


8
- Langkah pertama yang dikerjakan adalah persiapan bahan, alat dan pekerja yang
akan mengerjakan proyek pembangunan rumah.
- Pembuatan rangkaian besi sesuai dengan kolom yang digunakan dan diperlukan
pada proses pembangunan rumah.
- Pasang rangkaian besi yang sudah dibuat tadi pada tulangan yang sudah dibuat
pada lokasi kolom yang sesuai dengan perencanaan.
- Membuat bekisiting / cetakan yang terbuat dari kayu, plat alumunium atau media
lain yang mampu menahan beton saat proses pengecoran.
- Selanjutnya memasang bekisting yang sudah siap hingga membungkus
keseluruhan kolom.
- Membuat adukan beton yang akan digunakan pada pengecoran kolom dengan
campuran standar yaitu
- Melakukan pekerjaan pengocoran kolom dengan ditentukan dengan tinggi kolom
yang akan dibuat.
- Selagi menunggu beton mengering dapat dilakukan upaya menjaga agar beton
tidak terganggu oleh faktor – faktor yang dapat merusakan beton seperti air
hujan,binatang dan lain – lain yaitu dengan cara menutup kolom menggukana terpal
atau pun media yang dapat menghalangi hujan atau binatang mengganggu kolom.
- Setelah beton sudah kering, bekisting yang terpasang pada kolom dapat dilepas.

BAB III
TINJAUAN KEGIATAN YANG DIAMATI

3.1. Pekerjaan yang diamati


Jenis pekerjaan lapangan yang diamati adalah struktur kolom pada
pembangunan rumah type 60 dijalan Karya PAL IX, Kecamatan Sungai Kakap,
Kabupaten Kuburaya. Pengamatan yang dilakukan berjalan cukup lancar.
Pekerjaan yang diamati pada praktek kerja pada proyek pembangunan rumah
type 60 yang terdapat dijalan Karya. Pengamatan dilakukan pada bagian struktur
kolom.
Adapun hal-hal yang diamati pada praktek kerja lapangan ini adalah :
a ). Bahan dan alat yang dipelukan untuk setiap item pekerjaan kolom.
b ). Personel yang terlibat dalam pekerjaan kolom.

9
c ). Metode atau cara yang dipakai pada setiap item pekerjaan kolom.
3.2. Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam pengerjaan kolom mengenai
persiapan pembuatan kolom mulai dari bahan,alat dan pekerja hingga pelepasan
bekisting pada kolom

3.2.1. Alat yang Digunakan


NO ALAT KETERANGAN FOTO ALAT
1. METERAN Meteran digunakan untuk mengukur
bahan-bahan yang dipakai pada
pembuat-an kolom. Meteran
digunakan terdapat 2 jenis, yaitu
Meteran Tali dan Meteran umum.

2. PEMOTONG BESI Pemotong besi digunakan untuk me-


motong besi mentah menjadi besi
yang akan dibuat menjadi beugel atau
tulangan Kolom

3. PEMBENGKOK BESI Pembengkok besi digunakan untuk


mebengkokkan besi yang sudah
dipotong menjadi bentuk beugel atau
tulangan untuk kolom.

4. KAWAT BENDRAT Kawat Bendrat digunakan untuk


mengikat besi beugel ke tulangan
kolom dan digunakan untuk mengikat
kayu bekisting ke dinding agar tidak
terlepas dari kolom

5. PALU / MARTIL Palu digunakan untuk menumbuk


benda agar tertancap dengan kuat,
biasanya dipakai untuk paku.

6. PAKU Paku biasanya digunakan untuk


menyambung material 1 dengan yang
lainnya, biasanya dipakai untuk
material kayu bekisting.

7. TALI / BENANG Tali / Benang Nilon biasanya


digunakan para pekerja untuk
NILON mengukur atau membatasi bangunan
serta untuk mengukur kemiringan
sudut agar lurus.

8. EMBER Ember biasanya digunakan untuk


mengangkat air sebagai bahan
campuran semen, juga dapat
digunakan untuk wadah semen cor
saat proses pengecoran.

10
9. GEROBAK DORONG Gerobak dorong digunakan oleh
pekerja untuk memindahkan barang
agar lebih mudah.

10. SENDOK SEMEN Sendok semen kecil digunakan untuk


mengambil semen dari ember untuk
KECIL dimasukkan kedalam kolom,
memplester dinding atau mengaci
dinding

11. KAYU Kayu pada pengerjaan kolom


digunakan untuk bahan dasar
bekisting atau pembuatan scafolding

12. SCAFOLDING / Scafolding / Perancah digunakan


untuk menyangga pekerja atau
PERANCAH material dalam konstruksi, bisa juga
digunakan untuk perbaikan gedung
dan bangunan-bangunan lainnya.

13. CANGKUL Selain untuk menggali tanah pada


pertanian atau perkebunan, cangkul
juga dapat digunakan untuk mengaduk
semen dan pasir

14. PENGADUK BETON Pengaduk beton atau Molen adalah


mesin yang digunakan untuk
/ MOLEN KECIL mengaduk semen.

15. SEPATU BOT Sepatu bot digunakan untuk


melindungi kaki pekerja dari faktor
yang dapat membahayakan.

16. SENDOK SEMEN Sendok Semen Besar berfungsi


untuk mengaduk semen dan pasir.
BESAR

17. SEROKAN BATU Serokan batu kerukil berfungsi untuk


menyerok batu kerikil yang akan
KERIKIL dimasukkan kedalam molen pengaduk

18. BEKISTING Bekisting berfungsi untuk penahan


beton cor yang dipasang di tulangan
kolom

11
3.2.1. Bahan yang Digunakan
NO BAHAN KETERANGAN FOTO BAHAN
1 BESI Besi digunakan untuk bahaan dasar
beugel atau tulangan kolom. Untuk
ukuran besi yang digunakan pada
pembuatan tulangan berukuran Ø8
dan besi beugel berukuran Ø6. Untuk
panjang besi tulangan kurang
berukuran 5 meter
2 SEMEN Semen digunakan sebagai campuran
beton untuk cor-coran kolom. Pada
campuran beton 1 : 2 : 3, semen
digunakan sebanyak 1 zak / karung.

3 PASIR Pasir digunakan untuk campuran


beton untuk cor-coran kolom. Pada
campuran beton 1 : 2 : 3, pasir
digunakan sebnayak 2 harko.

4 KERIKIL Kerikil juga digunakan sebagai bahan


campuran beton untuk cor-coran
kolom. Dan pada campuran beton 1 :
2 : 3, keril digunakan sebanyak 3
serokan kerikil penuh.

5 AIR Air digunakan sebagai campuran


beton juga. Pada campuran beton 1 :
2 : 3, air dipakai sebanyak 1/2 ember
sesuai kebutuhan.

3.3. Rincian
Rincian Pekerjaan
Pekerjaan
Adapun rincian pekerjaan yang diamati dalam pengerjaan kolom pada pembangunan
komplek perumahan Victory Park :
A.Pekerjaan Pembuatan Beugel
Beugel berfungsi sebagai pengikat dari tulangan kolom agar tidak terjadi
12
lendutan. Dalam pembuatan beugel ini berdasarkan pada kebutuhan bangunan,
karena bangunan menggunakan kolom praktis secara keseluruhan, oleh karena itu
ukuran beugel yang dipakai yaitu berukuran 12cmx4cm, dan besi beugel berukuran
Ø6

Pembuatan besi beugel dilakukan dilokasi proyek oleh pekerja khusus


pembesian menggunakan alat bantu manual yang dibuat oleh para pekerja yang
terbuat dari kayu dan paku yang bentuk sesuai dengan bentuk beugel.

B. Pekerjaan Perakitan Tulangan Kolom


Perakitan tulangan kolom yaitu merakit tulangan yang sudah dipotong sesuai
dengan ukuran yang dibutuhkan. Tulangan kolom berfungsi untuk menahan gaya
tarik pada beton. Penggunaan baja pada tulangan ini karena baja sangat baik dan
mampu menerima gaya tarik. Pembuatan tulangan kolom diawali dengan
pemotongan besi sesuai dengan ukuran yang diperlukan, setelah tulangan telah
selesai dipotong dilanjutkan dengan pemasangan beugel yang sudah dibuat
sebelumnya. Untuk pemasangan beugel pada tulangan dibutuhkan kawat bendrat
sebagai pengikat beugel ke tulangan dengan jarak yang sudah ditentukan.

C. Pemasangan Tulangan Kolom


Proses pemasangan tulangan kolom merupakan salah satu proses yang sangat
penting oleh karena itu harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika terjadi
kesalahan pada tahapan ini akan terhubung dengan bagian-bagian lainnya. Tulangan
kolom sudah selesai dirakit dilanjutkan dengan pemasangan kolom. Proses pertama
diawali dengan penentuan AS kolom yang akan dipasang, setelah itu tulangan kolom
yang sudah siap dipasang ke titik AS dengan cara mengikat tulangan ke besi AS
kolom menggunakan kawat bendrat.

D. Pembuatan Bekisting dan Pemasangan Bekisiting


Sebelum tahap pengecoran, tulangan kolom yang sudah terpasang ke titik
kolom,dipasang dengan kayu bekisting, bekisting digunakan sebagai penahan beton

13
cor yang dipasang di tulangan kolom. Proses pemasangan bekisting diawali dengan
menyiapkan kayu bekisting, kayu bekisitng yang sudah siap dipasang ke tulangan
kolom menggunakan kawat bendrat. Proses bekisitng dilakukan secara bertahap
mengikuti tinggi dinding.
Kawat bendrat dililitkan ke papan bekisting dan disambung ke dinding, oleh karena
itu bekisting dipasang sekaligus dengan pendirian dinding rumah.

E. Pekerjaan Pengecoran Kolom


Setelah bekisting sudah terpasang pada kolom, dilanjuttkan dengan pengecoran
tulangan kolom. Langkah pertama pada tahap ini adalah membuat campuran beton
yang digunakan pada kolom yaitu 1 : 2 : 3, 1 yaitu 1 sak semen, 2 yaitu 2 harko pasir
dan 3 serokan kerikil. Setelah beton selesai lalu dimasukkan kedalam masing ember
yang akan dibawa oleh pekerja untuk dimasukkan kedalam kolom, pada proses ini
juga sangat diperhatikan selain campuran yang harus pas, kolom juga harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu kualitas beton. Pada
proses pengecoran scafolding meruapakan alat sangat penting karena pengecoran
dilakukan oleh para pekerja diperlukan alat yang bisa membantu pekerja untuk
menjangkau bagian yang tinggi. Pengecoran juga dilakukan secara bertahap
mengikuti pemasangan bekistingnya.

14
F. Pelepasan Bekisiting
Tahap terakhir setelah beton sudah mengering yaitu pelepasan bekisiting,
pelepasan bekisting dilakukan dengan cara memotong kawat bendrat yang menjadi
penahan dari bekisting dengan menggunakan alat pemotong besi, pelepasan
bekisting juga dilakukan dengan bertahap, mengikuti proses pengecoran kolom.

15
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Analisis Hasil Amatan


1. PEKERJA / TENAGA KERJA
NO ASPEK AMATAN TEORI PRAKTEK KESIMPULAN
1. TUKANG
PEMBESIAN - Jumlah Tukang - Jumlah Tukang
- Jumlah pembesian tergantung Pembesian terdapat 2 SESUAI
banyaknya jumlah Orang dengan pembagian
pekerjaan yang dikerjakan. pekerjaan menyesuaikan.
- Pekerja yang
- Jenis Kelamin - Pekerja yang mengerjakan berjenis SESUAI
diprioritaskan biasanya kelamin laki-laki.
berjenis kelamin laku-laki.
- Usia - Usia pekerja yang paling - Usia Tukang pembesian SESUAI
baik adalah Pekerja dengan berkisaran kurang lebih 30
usia produktif berkisar 20 tahun.
– 40 tahun.
- DESKRIPSI : Tukang Pembesian sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
2. TUKANG KHUSUS
KAYU
- Jumlah - Jumlah Tukang Khusus - Jumlah Tukang
Kayu tergantung Pembesian terdapat 1 SESUAI
banyaknya jumlah Orang.
- Jenis Kelamin pekerjaan yang dikerjakan.
- Pekerja yang - Pekerja yang SESUAI
diprioritaskan biasanya mengerjakan berjenis
- Usia berjenis kelamin laku-laki. kelamin laki-laki.
- Usia pekerja yang paling SESUAI
baik adalah Pekerja dengan - Usia Tukang pembesian
usia. berkisaran kurang lebih 20
tahun.

- DESKRIPSI : Tukang Khusus Kayu sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
3. TUKANG KHUSUS
PENGECORAN
- Jumlah - Jumlah Tukang Khusus - Jumlah Tukang Khusus
Pengcoran tergantung Pengecoran terdapat 1 SESUAI
dengan banyaknya jumlah Orang.
kolom yang digunakan.
- Jenis Kelamin - Pekerja yang - Pekerja yang
diprioritaskan biasanya mengerjakan berjenis SESUAI
berjenis kelamin laku-laki . kelamin laki-laki.
- Usia - Usia pekerja yang paling
baik adalah Pekerja dengan - Usia Tukang pembesian SESUAI
usia produktif berkisar 20 berkisaran kurang lebih 30
– 40 tahun. tahun.

16
- DESKRIPSI : Tukang Khusus Pengecoran sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN


NO ASPEK AMATAN TEORI PRAKTEK KESIMPULAN
1. METERAN
- Jenis - Meteran yang sering - Meteran yang digunakan
digunakan adalah Meteran adalah Meteran Besi dan SESUAI
Tangan Roll dan Meteran Meteran Tali.
- Ukuran Tali. - Ukuran Teteran Tangan
- Ukuran Meteran Tangan Roll yang digunakan adalah SESUAI
Roll biasanya 3 – 10 meter, 5 meter dan Meteran Tali
Ukuran Meteran Tali sepanjang 50 meter.
- Kondisi biasanya 50 – 100 meter. - Kondisi meteran dalam
- Kondisi Meteran harus kondisi baik dan dapat SESUAI
dapat digunakan dengan digunakan tanpa kerusakan.
baik tanpa kerusakan.
- DESKRIPSI : Meteran yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
2. PEMOTONG BESI
- Jenis - Pemotong besi yang - Potong besi yang
biasanya digunakan digunakan adalah pemotong SEUAI
terdapat 2 jenis, mesin dan besi manual.
- Ukuran manual. - Pemotong besi yang
- Pemotong besi mesin ada digunakan sesuai dengan
2, yang berukuran besar pemotong besi standar. SESUAI
dan kacil. Pemotong besi
manual berbentuk seperti
tang dengan ukuran yang
- Kondisi lebih besar. - Kondisi Pemotong besi
- Kondisi Pemotong besi dalam keadaan berkarat TIDAK SESUAI
harus baik dan tidak namun masih dapat
berkarat. digunakan dengan baik.

- DESKRIPSI : Pemotong Besi yang digunakan sudah sesuai dengan standar, kecuali kondisinya.
3. PEMBENGKOK
BESI - Pembengkok besi yang - Pembengkok besi yang
- Jenis biasanya digunakan adalah digunakan adalah abstract
abstract, yang biasanya / penekuk beugel dengan SESUAI
digunakan untuk penekuk meja yang sudah dibentuk
beugel tulangan beton sesuai ukuran beugel.
manual, selain itu ada juga
Bar Bender yang biasanya
digunakan untuk
pembengkok besi.
- Pembengkok besi - Ukuran panjang
- Ukuran berukuran abstract Pembengkok Besi / SESUAI
berukuran kecil dengan Abstract yang digunakan ±
panjang ± 30 cm. 30cm.
- Kondisi pembengkok besi

17
- Kondisi harus dalam keadaan baik - Kondisi Pembengkok Besi TIDAK SESUAI
dan tidak berkarat agar yang digunakan dalam
kuat saat digunakan. keadaan berkarat namun
tetap bisa digunakan

- DESKRIPSI : Pembengkok Besi yang digunakan sudah sesuai dengan standar, kecuali kondisinya.
4. KAWAT BENDRAT
- Jenis - Kawat Bendrat yang - Kawat Bendrat yang
biasanya digunakan adalah digunakan adalah jenis SESUAI
jenis Kawat Bendrat BWG Kawat Bendrat BWG 14
14 (Diameter 1.90mm).
- Ukuran - Ukuran Kawat bendrat - Ukuran Kawat Bendrat SESUAI
berukuran diameter diameter 1.90mm
- Kondisi 1.90mm - Kondisi kawat bendrat
- Kondisi kawat harus baik dalam keadaan sedikit TIDAK SESUAI
dan tidak berkarat. berkarat tapi masih dapat
digunakan.

- DESKRIPSI : Kawat Bendrat yang digunakan sudah sesuai dengan standar, kecuali kondisinya.
5. PALU / MARTIL
- Jenis - Palu yang digunakan - Palu yang yang digunakan
biasanya jenis palu paku adalah palu paku dengan 2 SESUAI
dengan 2 sisi, bagian untuk sisi, pemukul dan pencabut
memukul dan mencabut paku.
- Ukuran paku. - Ukuran palu yang SESUAI
- Ukuran palu yang digunakan berukuran
digunakan berukuran sedang.
- Kondisi sedang. - Palu yang dipakai dalam
- Kondisi palu harus baik kondisi yang baik namun TIDAK SESUAI
dan tidak ada kerusakan di sedikit berkarat.
2 bagiannya, pemukul dan
pencabut paku.

- DESKRIPSI : Palu / Martil yang digunakan sudah sesuai dengan standar, kecuali kondisinya.
6. PAKU
- Jenis - Paku yang digunakan - Paku yang digunakan SESUAI
adalah Paku Kayu dan Paku adalah Paku kayu dan
- Ukuran Beton. Beton. SESUAI
- Ukuran paku yang - Ukuran paku yang
- Kondisi berukuran mulai dari 2cm digunakan 7cm - 12cm.
– 12cm. - Paku yang digunakan TIDAK SESUAI
- Paku dalam kondisi dalam kondisi baik namun
kuat,tidak berkarat dan beberapa ada yang
tidak cacat. berkarat.

- DESKRIPSI : Paku yang digunakan sudah sesuai dengan standar, kecuali kondisinya.
7. TALI / BENANG
NILON
- Jenis - Jenis Tali / Benang Nilon - Jenis Tali / Benang Nilon
adalah Tali / Benang Nilon yang digunakan dalah Jenis SESUAI
Putih. Nilon / Benang Nilon Putih.
- Ukuran - Ukuran Tali / Benang - Tali / Benang yang SESUAI
Nilon adalah 0,6mm. digunakan berukuran
- Kondisi - Kondisi Tali harus kuat 0,6mm.
dan tidak boleh ada - Kondisi Tali / Benang SESUAI
sambungan. Nilon yang digunakan dalam
kondisi baik dan tidak
18
terdapat sambungan.

- DESKRIPSI : Tali / Benang Nilon yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
8. EMBER
- Jenis - Jenis Ember yang - Ember yang digunakan SESUAI
digunakan adalah Ember adalah jenis ember SJP.
- Ukuran SJP. - Ember yang digunakan
- Ember berukuran berdiameter 34cm dengan SESUAI
diameter 34cm, tinggi tinggi ± 20cm.
25,5cm. - Kondisi ember yang
- Kondisi digunakan cukup baik. SESUAI
- Kondisi ember harus baik
dan tidak rusak.

- DESKRIPSI : Ember yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
9. GEROBAK
DORONG - Jenis gerobak dorong - Gerobak dorong yang
- Jenis yang dipakai adalah dipakai adalah gerobak SESUAI
gerobak dorong artco. artco.
- Kapasitas volume 4 kubik SESUAI
- Ukuran / kapasitas beban 150 kg. - Ukuran artco yang
- Kondisi artco baik dan dipakai beban 4 sak semen
- Kondisi tidak ada kerusakan. / 150 kg. TIDAK SESUAI
- Artco yang digunakan
lumayan baik,tapi ada
sedikit bolong dan sedikit
karatan.

- DESKRIPSI : Gerobak Dorong yang digunakan sudah sesuai dengan standar, kecuali kondisinya.
10. SENDOK SEMEN
KECIL
- Jenis - Sendok semen kecil jenis - Sendok semen jenis galur SESUAI
galur.
- Ukuran - Ukuran ± 18cm. - Ukuran ± 18cm. SESUAI
- Kondisi - Kondisi baik dan tidak ada - Kondisi dalam keadaan SESUAI
kerusakan. baik.

- DESKRIPSI : Sendok Semen Kecil yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
11. SENDOK SEMEN
BESAR
- Jenis - Sendok semen besar - menggunakan sekop pasir SESUAI
jenis sekop pasir papak. papak.
- Ukuran - ukuran sekop sedang. - Ukuran sekop sedang. SESUAI
- Kondisi - kondisi baik dan tidak ada - Ukuran masih baik dan SESUAI
kerusakan. kuat

- DESKRIPSI : Sendok Semen Besar yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
12. KAYU
- Jenis - Kayu yang digunakan - Kayu yang digunakan
untuk bekisting adalah kayu untuk bekisting adalah
papan papan bengkirai. Kayu yang SESUAI
meranti,bengkirai,kruing. digunakan untuk perancah
Kayu yang digunakan untuk adalah kayu usuk.
perancah adalah kayu
usuk,ulin,jati,kamper dan
- Ukuran lain-lain - Ukuran papan bekisting

19
- Ukuran kayu bekisting, 15 15 – 20 cm. Ukuran kayu SESUAI
-20cm dengan ketebalan 2 perancah berdiameter 8 –
– 3cm. Ukuran kayu 10 cm.
- Kondisi perancah berdiameter 6 – SESUAI
10 cm. - Kondisi kayu dalam
- Kondisi kayu baik dan keadaan baik dan kuat
kuat/tidak rapuh
- DESKRIPSI : Kayu yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
13. PERANCAH
- Jenis - Jenis kayu perancah - Jenis kayu yang dipakai SESUAI
adalah kayu usuk,ulin,jati, kayu usuk.
dan lain – lain.
- Ukuran - Ukuran kayu 6 – 10 cm. - Ukuran 8 - 10 cm. SESUAI
- Kondisi - Kondisi baik dan masih - Kondisi kayu baik dan SESUAI
kuat. masih kuat.

- DESKRIPSI : Perancah yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
14. CANGKUL
- Jenis - Cangkul yang dipakai - Cangkul yang dipakai SESUAI
jenis cangkul kebun baja. jenis cangkul kebun baja.
- Ukuran - Ukuran cangkul panjang - Ukuran cangkul ± 80 cm, SESUAI
80 cm, lebar 16 x 20 cm. lebar ± 16 x 20 cm.
- Kondisi - Kondisi cangkul masih - Kondisi cangkul masih SESUAI
kuat dan tidak ada kuat dan baik.
kerusakan.
- DESKRIPSI : Cangkul yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
15. PENGADUK SEMEN
/ MOLEN KECIL
- Jenis - Jenis pengaduk semen - Pengaduk semen yang
biasanya menggunakan digunakan adalah mesin SESUAI
truk molen atau mesin molen kecil.
molen kecil.
- Ukuran - Ukuran truk molen - Ukuran mesin molen
seukuran truk besar dan berukuran sedang / SESUAI
mesin molen berukuran standar.
- Kondisi sedang.
- Kondisi truk molen dna - Kondisi mesin molen SESUAI
mesin molen tidak boleh dalam keadaan baik dan
rusak. siap digunakan.

- DESKRIPSI : Pengaduk Semen / Molen Kecil yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang
berlaku.
16. SEPATU BOT
- Jenis - Jenis sepatu bot panjang. - Jenis sepatu bot panjang. SESUAI
- Ukuran - Ukuran sesuai dengan - Ukuran sesuai dengan SESUAI
- Kondisi yang dibutuhkan. yang dibutuhkan pekerja.
- Kondisi baik dan tidak - Kondisi sepatu baik dan SESUAI
rusak. tidak rusak.

- DESKRIPSI : Sepatu Bot yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
17. SEROKAN BATU
KECIL / KERIKIL
- Jenis - Serokan kerikil plastik. - Serokan kerikil plastik SESUAI
anti pecah.
- Ukuran - ukuran 46 x 38 cm. - ukuran ± 45 x 40 cm. SESUAI
- Kondisi - Kondisi kuat dan anti - kondisi masih kuat dan SESUAI
pecah tidak ada kerusakan
20
- DESKRIPSI : Serokan kerikil yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
18. BEKISTING
- Jenis - Kayu yang digunakan - Kayu yang digunakan
untuk bekisting adalah kayu untuk bekisting adalah SESUAI
papan papan bengkirai.
- Ukuran meranti,bengkirai,kruing. - Ukuran papan bekisting SESUAI
- Ukuran kayu bekisting, 15 15 – 20 cm.
-20cm dengan ketebalan 2
- Kondisi – 3cm. - Kondisi kayu dalam SESUAI
- Kondisi kayu baik dan keadaan baik dan kuat
kuat/tidak rapuh
- DESKRIPSI : Bekisting yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

3. BAHAN YANG DIGUNAKAN


NO ASPEK AMATAN TEORI PRAKTEK KESIMPULAN
1. BESI
- Jenis - Jenis Besi tulangan yang - Jenis Besi yang digunakan
digunakan adalah Besi Baja adalah Besi Baja Polos. SESUAI
Polos.
- Ukuran - Ukuran besi tulangan Ø10 - Ukuran besi tulangan
dan besi beugel berukuran yang digunakan berukuran TIDAK SESUAI
Ø8. Ø8 dan besi beugel
- Kondisi berukuran Ø6.
- Kondisi besi harus kuat - Kondisi besi dalam
dan tidak cacat. keadaan baik, tidak ada TIDAK SESUAI
kerusakan, namun sedikit
berkarat.

- DESKRIPSI : Dari 3 aspek, hanya 1 aspek besi yang sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
2. SEMEN
- Jenis - Jenis semen yang - Semen yang digunakan
- Ukuran digunakan adalah semen bermerk SCG. SESUAI
- Kondisi umum seperti Tiga Roda,
Holcim, dan lain – lain.
- Ukuran semen 40 / 50 Kg - Ukuran semen 40 kg / SESUAI
per zak. zak.
- Kondisi semen kering, SESUAI
tersegel dan baik. - Kondisi semen kering,
tersegel dan baik.

- DESKRIPSI : Semen yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
3 PASIR
- Jenis - Jenis pasir yang - Jenis pasir yang SESUAI
digunakan adalah pasir digunakan adalah pasir
sungai yang memiliki sungai
ukuran yang cukup halus.

21
- Ukuran - Ukuran pasir sungai ± SESUAI
0,063 hingga 5 mm. - Ukuran pasir sekitar ±
- Kondisi - Konisi pasir harus dalam 0,05 hinnga 5 mm. SESUAI
keadaan bersih,tidak - Kondisi pasir bersih tidak
tercampur dengan material tercampur material lainnya
lainnya. dan diletakkan ditempat
yang terbuka.

- DESKRIPSI : Pasir yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
4 KERIKIL
- Jenis - Jenis kerikil adalah jenis - Jenis kerikil yang dipakai SESUAI
batu split. adalah batu split
- Ukuran - Ukuran batu split 20 – 30 - Ukuran batu split ± 20 – SESUAI
mm dan 30 – 50 mm. 30 mm.
- Kondisi - Kondisi batu bersih, tidak - Kondisi batu dalam SESUAI
tercampur material lainnya. keadaan baik dan tidak
tercampur material lain.

- DESKRIPSI : Kerikil yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
5 AIR
- Jenis - Jenis air yang digunakan - Jenis air yang dipakai TIDAK SESUAI
adalah air ledeng. adalah air sumur.
- Ukuran - Air yang digunakan sesuai - Air yang digunakan pada SESUAI
dengan campuran semen, campuran K-175 sebanyak
jika menggunakan mutu K- 1 ember
175,jumlah airnya ± 1
ember. - Kondisi air yang
-Kondisi digunakan sedikit kotor TIDAK SESUAI
- Kondisi air harus jernih. karna menggunakan air
sumur yang sudah sedikit
tercampur dengan tanah.
- DESKRIPSI : Dari 3 aspek, hanya 1 aspek yang sesuai dengan standar yang berlaku.

4. METODE
NO ASPEK AMATAN TEORI PRAKTEK KESIMPULAN

1. A. PEKERJAAN Untuk pembuatan beugel Pembuatan beugel pada


PEMBUATAN pada umumnya dibuat tidak pembangunan kolom TIDAK SESUAI
BEUGEL : di area kerja proyek, praktis dibuat di area kerja
namun dibuat di tempat proyek, dilakukan oleh
yang terpisah, lalu besi pekerja khusus pembesian
beugel yang sudah siap di yang meng-gunakan alat
antar ke area kerja untuk yang dibuat oleh pekerja.
digunakan pada pembuatan Alat tersebut dibuat
kolom praktis. menggunakan kayu dan
Besi yang digunakan untuk paku.

22
pembuatan beugel adalah Besi yang digunakan untuk
besi baja polos yang pembuatan beugel adalah
berukuran Ø10 dengan besi baja polos yang
ukuran 10x10 cm hingga berukuran Ø6 dengan
2. B. PERAKITAN 15x15 cm. ukuran 12x4cm.
TULANGAN TIDAK SESUAI
KOLOM. Untuk perakitan tulangan
kolom biasanya juga Untuk perakitan tulangan
dilakukan sekaligus dengan kolom juga dilakukan di
pembuatan beugel dan area kerja proyek. Beugel
tulangan. Beugel dan dan tulangan yang sudah
tulangan yang sudah selesai selesai dibuat oleh pekerja
dibuat, lalu digabungkan spesialis pembesian, lalu di
dengan menggunakan rakit untuk menjadi
kawat bendrat sebagai tulangan kolom
pengikat. Ukuran tulangan menggunakan kawat
kolom dibuat dengan bendrat. Ukuran tulangan
3. ukuran 10x10 cm hingga 15 yang dibuat
C. PEMASANGAN -15 cm. Jarak antar beugel yaitu berukuran 10x4 cm SESUAI
TULANGAN 20 cm. dengan jarak antar beugel
KOLOM berkisar 15-20 cm.
Setelah tulangan besi
siap,lalu dipasang di titik Setelah tulangan sudah
AS kolom, sebelum selesau di rakit dan siap
pemasangan sengkang dipasang lalu di bawa ke
terlebih dahulu dibuat unit yang akan dipasang,
tanda pada tulangan utama. kemudian tulangan
Setiap pertemuan antara dipasang ke titik yang
tulangan utama dan sudah ditentukan dengan
sengkang diikat oleh kawat cara mengikatkan tulangan
dengan sistem silang. kolom menggunakan kawat
Setelah besi terpasang dan bendrat ketitik AS kolom.
4. cukup kaku, lalu dipasang
beton deking sesuai SESUAI
D. PEMBUATAN ketentuan, beton deking
DAN berfungsi sebagai selimut
PEMASANGAN beton.
BEKISTING Papan yang sudah disiapkan
Kolom yang sudah dipasang lalu di potong sesuai
lalu dibersihkan untuk dengan ukuran yang akan
dilanjutkan pemasangan digunakan, setelah itu
bekisting, bekisting bekisting lalu dipasang
dipasang pada 4 sisi kolom, dengan cara dipaku ke
dimana jarak tulangan dinding lalu diikat dengan
5. terluar dan bekisting menggunakan kawat
minimal 2 cm. bendrat, setelah terpasang SESUAI
lalu ditambah lagi dengan
E. PEKERJAAN kayu usuk sebagai penahan
PENGECORAN tambahan untuk bekisting.
KOLOM
Setelah seluruh bekisting
Setelah bekisting sudah telah terpasang lalu
terpasang, pengerjaan dilanjutkan dengan
dilanjutkan dengan pengecoran kolom. Proses
pengecoran pada kolom. pengecoran kolom diawali
Proses pengecoran dengan pembuatan
dilakukan memakai bucket campuran beton, campuran
cor dengan kapasitas beton yang digunakan
23
mencapai 0,9 m3. Bucket adalah campuran mutu K-
cor ini dihubungkan dengan 175 dengan takaran 1 zak
pipa tremi. Sedangkan semen, 2 Harko Pasir dan 3
untuk penuangan beton serokan kerikil lalu bahan
dapat dilakukan secara tersebut dimasukkan
bertahap. Tujuannya untuk kedalam mesin molen untuk
menghindari segregasi di campur, setelah beton
yaitu pemisahan agregat jadi lalu diangkut
yang bisa mengurangi menggunakan ember untuk
kualitas beton. Selama di masukkan kedalam
proses pengecoran kolom. Pengecoran
berlangsung, pemadatan dilakukan oleh pekerja yang
beton juga perlu dilakukan menggunakan sendok
memakai vibrator untuk semen kecil untuk
menghilangkan rongga- memasukkan semen yang
rongga udara sehingga sudah diangkut
tercapai pemadatan yang menggunakan ember kecil
maksimal. lalu dimasukkan secara
manual oleh pekerja, untuk
bagian yang tinggi, pekerja
menggunakan perancah
6. sebagai alat bantu, setelah
semen sudah dimasukkan SESUAI
kedalam kolom, lalu kolom
F. PELEPASAN akan dipukul pelan
BEKISTING menggunakan palu untuk
memastikan semen yang
didalam kolom sudah padat
agar hasilnya semakin
maksimal.

Setelah pengecorang Pengerjaan pelepasan


selesai, lalu dilakukan bekisting dilakukan diawali
pembongkaran bekisting. dengan mencabut paku
Pekerjaan dimulai dengan pada kayu cerucuk yang
memukul plywood yang menahan papan
digunakan sebagai bekisting,lalu kawat yang
bekisting menggunakan mengikat bekisting pada
palu untuk melepaskan dinding dipotong meng-
lekatan beton. Lanjutkan gunakan pemotong besi
dengan mengendurkan setelah itu mencongkel
baut-baut yang ada kayu yang menempel pada
dibekisting kolom kolom
untuk melepaskan menggunakan palu. Lalu
rangkaian atau panel kayu bekisting dikumpulkan
bekisting sudah terlepas untuk digunakan lagi pada
dan berhasil dibongkar kolom lainnya.
seluruhnya, segeralah
pindahkan ke tempat yang
aman supaya area kerja
tetap bersih dan bebas
dari sampah yang dapat
menghambat pekerjaan.

- DESKRIPSI : Dari 6 proses pembuatan kolom yang diamati, dapat disimpulkan bahwa ada 4
proses yang sesuai dan 2 proses yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku.

24
4.2. Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari data yang dikumpulkan berdasarkam pengamatan
pada pengerjaan kolom :

NO KOMPONEN PROYEK AMATAN KESIMPULAN


1. PEKERJA / TENAGA 1. TUKANG PEMBESIAN SEMUA ASPEK SESUAI.
KERJA
2. TUKANG KHUSUS KAYU SEMUA ASPEK SESUAI.

3 .TUKANG KHUSUS SEMUA ASPEK SESUAI.


PENGECORAN

2. ALAT YANG 1. METERAN SEMUA ASPEK SESUAI.


DIGUNAKAN
2. PEMOTONG BESI DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG
TIDAK SESUAI.

3. PEMBENGKOK BESI DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG


TIDAK SESUAI.

4. KAWAT BENDRAT DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG


TIDAK SESUAI.

5. PALU / MARTIL DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG


TIDAK SESUAI.

6. PAKU DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG


TIDAK SESUAI.

7.TALI / BENANG NILON SEMUA ASPEK SESUAI.

8. EMBER SEMUA ASPEK SESUAI.

9. GEROBAK DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG


TIDAK SESUAI.

10. SENDOK SEMEN KECIL SEMUA ASPEK SESUAI.

11. SENDOK SEMEN SEMUA ASPEK SESUAI.


BESAR
SEMUA ASPEK SESUAI.
12. KAYU
SEMUA ASPEK SESUAI.
13. PERANCAH
SEMUA ASPEK SESUAI.
14. CANGKUL
SEMUA ASPEK SESUAI.
15. PENGADUK SEMEN /
25
MOLEN KECIL
SEMUA ASPEK SESUAI.
16. SEPATU BOT
SEMUA ASPEK SESUAI.
17. SEROKAT BATU
KERIKIL SEMUA ASPEK SESUAI.

18. BEKISTING
3. BAHAN YANG 1. BESI DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG
DIGUNAKAN SESUAI.
2. SEMEN
SEMUA ASPEK SESUAI.
3. PASIR
SEMUA ASPEK SESUAI.
4. KERIKIL
SEMUA ASPEK SESUAI.
5. AIR
DARI 3 ASPEK, HANYA 1 YANG
SESUAI

4. METODE 1. PEKERJAAN TIDAK SESUAI


PEMBUATAN
BEUGEL
TIDAK SESUAI
2. PERAKITAN TULANGAN
KOLOM
SESUAI
3. PEMASANGAN
TULANGAN
KOLOM SESUAI

4. PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN SESUAI
BEKISTING

5. PEKERJAAN SESUAI
PENGECORAN
KOLOM

6. PELEPASAN BEKISTING

BAB V
PENUTUP

5.1. Rangkuman
Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan 1 ini, sangat banyak
26
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapat mengenai pembangunan Rumah
Tinggal Sederhana 1 Lantai, khususnya pada bagian yang saya amati yaitu bagian
kolom.. Selain teori yang diberikan oleh dosen, kita juga bisa mendapatkan ilmu dari
praktek yang terjadi di lapangan. Pada intinya kegiatan Praktek Kerja Lapangan 1 ini
memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa yang mengikutinya, mahasiswa
dapat mengetahui standar – standar untuk pembangunan rumah tinggal 1 lantai,
mulai dari pekerja / tenaga kerja, bahan yang digunakan, alat – alat yang digunakan
serta metode yang dipakai oleh pekerja dalam pembangunan ini.
Sekian laporan ini saya buat, terima kasih sekali lagi untuk semua pihak yang
terlibat dapat pembuatan laporan ini, apabila ada kekurangan atau kesalahan
bahasa dalam penyampaian, saya ucapkan maaf yang sebesar besarnya.

-SELESAI-

27

Anda mungkin juga menyukai