Anda di halaman 1dari 33

KERJA PRAKTEK

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK


DAN PELAT LANTAI DI LANTAI 15 PADA PROYEK
APARTEMEN SKY HOUSE PHASE 2 ALAM SUTERA

Disusun Sebagai Syarat Untuk kelulusan


pada Program Studi Strata 1 Teknik Sipil

Oleh:
Enggar Nursani
NIM: 2122201058

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2024
LEMBAR PENGESAHAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN


PELAT LANTAI DI LANTAI 15 PADA PROYEK APARTEMEN SKY
HOUSE PHASE 2 ALAM SUTERA

Disusun Oleh :

Enggar Nursani
21-222-01-058
Teknik Sipil

Mengetahui dan Mengesahkan


Tangerang,

Kepala Dapartemen Pembimbing Lapangan

PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung, Tbk.

Aditya Febriana Suyanto


Project Manager Kassie QA/QC
LEMBAR PENGESAHAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN


PELAT LANTAI DI LANTAI 15 PADA PROYEK APARTEMEN SKY
HOUSE PHASE 2 ALAM SUTERA

Disusun Oleh :

Enggar Nursani
21-222-01-058
Teknik Sipil

Disusun Sebagai Syarat untuk Menyusun Skripsi


Pada Program Studi Strata 1 Teknik Sipil
Tangerang,

Ketua Program Studi Teknik Sipil Dosen Pembimbing

Fakultas Teknik UMT

(Siti Abadiyah, S.T., M.T) ( Jeply Murdiaman Guci, MT )


NIDN: 0401038801 NIDN : 0429129101
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bangunan merupakan sarana prasana yang menunjang kehidupan kehidupan
masyarakat sehari-hari. Perencanaan kontruksi gedung terdiri dari struktur atas
( suprastruktur) dan struktur bawah (substruktur). Struktrur atas (supstruktur)
adalah bangunan yang terletak diatas permukaan tanah,seperti kolom, balok,
pelat dan tangga. sedangkan struktur bawah (substruktur) adalah bangunan ynag
terletak di permukaan bumi. Bangunan biasanya diasosiasikan dengan
bangunan gedung, rumah dan sarana prasarana dalam budaya pembangunan
peradaban dan kehidupan mausia. Perkembangan jasa di bidang kontruksi
memerlukan peratura yang dikeluarkan pemerintah dalam undang-undng
Nomor 18 Tahun 1999 tentang jasa kontruksi. Peraturan ini mengatur kontruksi,
portofolio kontruksi dan lain-lain.
Hal ini juga diimbangi dengan perkembangan pembangunan gedung yang
sangat pesat. Contoh perkembangan yang sangat pesat adalah perkembangan
bidang kontruksi gedung bertingkat atau dikenal juga dengan sebutan gedung
apartemen. Menurut KBBI, apartemen adalah suatu hunian yang terdiri dari
ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dan fasilitas lainnya. Sedangkan
menurut Neufert, apartemen adalah suatu bangunan tempat tinggal yang
dipisahkan secara horizontal dan vertikal sehingga tersedia apartemen yang
berdiri sendiri, baik itu gedung bertingkat rendah mauoun gedung bertingkat
dengan fasilitas yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan
ekselerasi mengikuti perkembangan tersebut, PT Risland Sutera Property
kembali melanjutkan pembangunan hunnian tambahan yaitu apartemen Sky
House Tahap 2. Pembangunan apartemen ini dilakukan oleh PT. Qijaya Karya
Gedung yang menjalankan dalam divisi kontruksi.
Berdasarkan latar belakang di atas,penelitian ini di lakukan untuk mengetahui
masalah yang ada pada pelaksanaan kolom, balok dan plat pada pembangunan
proyek apartemen Sky House Alam Sutera phase 2. penelitian ini didukung
dengan melakukan pengamatan langsung pada proyek yang berada di Alam
Sutera, Kota Tangerang,Banten. Dari uraian di atas,penulis tertarik melakukan
penelitian tentang “Metode pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan pelat lantai
di lantai 15 pada proyek apartemen sky house phase 2 Alam Suteta”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di tentukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja peralatan dan meterial yang digunakan dalam pengerjaan
kolom, balok dan pelat?
2. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan kolom,balok dan pelat?
3. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan kolom, balok
dan pelat?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada laporan kerja peraktik ini yaitu, hanya membahas
mengenai metode pelaksanaan pekerjaan pada kolom, balok dan pelat lantai
agar penulis lebih terarah dan dapat membatasi permasalahan yang akan di
bahas.

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan Laporan Kerja
Praktek ini yaitu:
1. Untuk mengetahui peralatan dan material apa saja yang di gunakan
pada pekerjaan kolom,balok dan pelat.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pekerjaan pada kolom, balok dan
pelat.
3. Untuk mengetahui hal – hal apa saja yang perlu di perhatikan
dalam pekerjaan kolom, balok dan pelat.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan Laporan
Kerja Praktek ini yaitu:
1. Bagi penulis
a. Penulis mampu memahami pelaksanaan pekerjaan pada
kolom,balok dan pelat.
b. Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman kepada
penulis di dalam bidang kontruksi.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Laporan dari hasil kerja prsktek dapat digunakan sebagai
arsipan perpustakaan, agar dapat berguna bagi mahasiswa
untuk menambah suatu wawasan
b. Bermanfaat sebagai literatur acuan yang berguna bagi
pendidikan khususnya mengenai pekerjaan kolom,balok dan
pelat.

1.5 Sistematik Penulisan


Sistematik penulisan lapooran kerja praktek in disusun agar dapat mudah
memahami tentang struktur dan isi laporan kerja praktek,secara detail dan
terperinci bagian – bagian tersebut dijabarkan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi uraian tentang pendahuluan yang berisi tentang
latar belakang, Rumusan masalah, Batasan Malasah,Tujuan dan
Manfaat Penulisan serta Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi uraian kajian pustaka. Melalui tinjauan pustaka
dapat mengetahui teori yang sedang di kaji dan kedudukan masalah
penelitian dalam bidang ilmu yang dikaji. Fungsi lain dari kajian
pustaka adalah sebagai landasan teoritik dalam analisis pembahasan.
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan,lokasi


proyek,ruang lingkup kerja proyek,data umum proyek,struktur
organisasi perusahaan,pekerjaan pondasi system kontrak,metode
pembayaran dan sistem pelelangan.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini berisi tentang uraian pekerjaan yang telah diamati
selama melakukan Kerja Perakte (KP) mengenai metode
pelaksanaan pada struktur.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


Paada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil metode pelaksanaan
yang diamati di lapangan dan saran untuk meminimalkan
penyimpangan untuk meningkatkan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan adar lebih efektif dan efisien,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Pelaksanaan


Metode kontruksi merupakan gambaran proses pelaksanaan dan merupakan
inti dari seluruh kegiatan dalam sistem manajemen kntruksi. Cara pelaksanaan
kontruksi merupakan kunci untuk merealisasikan seluruh rencana proyek baik
berupa pekerjaan fisik maupun penerapan konsep teknis yang berkaitan dengan
persyaratan dokumen lelang serta kondisi teknis dan ekonomis lokasi.
Metode pelaksanaan kontruksi juga dapat dipahami sebagai ranngkaian
kegiatan pelaksanaan kontruksi yang dirancang menurut prosedur dan
pengetahuan serta standar yang teruji. Peran metode kontruksi dalam suatu
proyek kontruksi adalah untuk mengembangkan metode kontruksi, metode
untuk menyelesaikan pekerjaan serta mengindentifikasi dan memilih metode
kontruksi, memilih peralatan yang akan digunakan, efektivitas dan kesesuaian
agar pekerjaan dengan jenis pekerjaan ini dapat dilakukan secara efisien
sehingga mengurangi biaya operasional. Cara pelaksanaan pekerjaan juga dapat
membantu menentukan urutan pekerjaan dapat memungkinkan dilakukannya
perencanaan sehingga penyelesaian pekerjaan dapat ditentukan.
Metode pelaksanaan kontruksi dasarnya untuk mengembangkan prosedur
dan keterampilan pelaksanaan pekerjaan, merupakan inti dari semua kegiatan
sistem manajemen kontruksi. Metode pelaksanaan kontruksi adalah kunci untuk
mencapai seluruh rencana berbentuk bangunan fisik. Metode dasar pelaksanaan
kontruksi adalah penerapan konsep teknik tergantung pada hubungan antara
kebutuhan dokumen penawaran, kondisi teknis dan ekonomi di situs dari semua
sumber daya, termasuk pengalaman kontraktor. Kombinasi keriga dan
keterkaitan bentuk interaksi elemen membingkai ide dan pendekatan konseptual
yang baik digunakan di kontruksi. Konsep metode implementasi terdiri dari
pemilihan dan keputusan yang melibatkan semua aspek pekerjaan termasuk
dengan kebutuhan sarana dan prasarana meski bersifat semntara (Istinawan D,
1996).

2.2 Kolom
Kolom adalah elemen struktur menegak yang berfungsi membawa beban aksial
dan diteruskan ke pondasi. Kolom ialah elemen struktur tekan yang memainkan
peranan penting dalam bangunan, jadi keruntuhan kolom adalah bagian penting
yang membawa kepada keruntuhan lantai yang berkaitan dan juga keruntuhan
total keseluruhan struktur (Sudarmoko,1996). Kolom di definikan oleh SNI
2847:2013 adalah komponen struktur dengan rasio tinggi terhadap dimensi
ateral terkecil melampaui yang digunakan terutama untuk menumpu beban
tekan aksial.

Gambar 2.1 Kolom


( http://surl.li/pxoqi )

Kolom-kolom tersebut dapat diklasifikasi dalam berbagai bentuk dan susunan


tulangnya, posisi beban, dan panjang kolom yang berkaitan dengan dimensi
penampang. Jenis-jenis kolom dibagi menjadi tiga yaitu:
A. Jenis Kolom Berdasarkan Bentuk dan Tulangnya
Jenis-jenis kolom diklarifikasikan dalam bentuk kolom dan susunan
penulangan, cara pembebanan, posisi beban pada penampang dan panjang
kolom. Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada
tiga:
1. Kolom ikat (tie coloum)
Kolom ikat (tie coloum) merupakan kolom yang menggunakan
sengkang. Kolom ikat adalah kolom beton yang ditulangi dengan
memanfaatkan sebuah batang tulang pokok memanjang yang terdapat
jarak tertentu diikat dengan menggunakan pengikat sengkang kearah
lateral. Tulangan ini sendiri berperan untuk memegang tulangan pokok
memanjang supaya tetep kuat atau kokoh pada tempatnya.

Gambar 2.2 Kolom Ikat


( http://surl.li/kfkim )

2. Kolom spiral (spriral coloum)


Kolom dengan pengikat spiral memiliki besi tulang pokok memanjang
yang dililitkan keliling dengan membentuk heliks di sepanjang kolo.
Fungsi daro pengikat spiral yaitu dapat memberikan kemampuan kolom
untuk menyerap deformasi yang besar saat kondisi bangunan sebelum
runtuh, sehingga mampu mencegah redistribudi momen dan tegangan
pada seluruh struktur sebelum kondisi runtuh.
Gambar 2.3 kolom spiral
( http://surl.li/kfkim )

3. Kolom komposit (composite coloum)


Kolom komposit merupakan komponen struktur tekan arah memanjang
dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi besi
tulangan pokok memanjang.

Gambar 2.4 Kolom Komposit


( http://surl.li/kfkim )

B. Jenis Kolom Berdasarkan Fungsinya


1. Kolom Utama
Kolom utama adalah kolom yang berfungsi menyangga beban utama
yang berada diatas yang diteruskan ke fondasi. Menurut SNI 2847:2013
syarat kolom harus dirancang untuk menahan gaya aksial dari beban
terfaktor pada semua lantai atau atap dan momen makssimum dari beban
terfaktor pada satu bentang lantai atau atap yang bersebelahan yang
ditinjau. Kondisi pembebanan yang memberika rasio momen aksimum
terhadap beban aksial harus juga ditinjau.

Gambar 2.5 kolom Utama


( http://surl.li/kfkkk )

2. Kolom Praktis
Kolom praktis adalah kolom yang berada diantara dinding untuk
membantu fungsi kolom utama. Menurut SNI 03-2834-1992 kolom
praktis yang terbuat dari beton tulang berukuran 15 cm x 20 cm dengan
tulang utama minimal Ø 12 mm, sengkang Ø 8 mm dengan jarak 10 cm
yang berfungsi sebagai pengaku dinding pasangan.
Gambar 2.6 Kolom Praktis
( http://surl.li/kfkkk )

2.3 Balok
Balok adalah suatu element struktur bangunan yang bersifat kaku serta dirancan
untuk menanggung dan menahan beban ke kolom dan diteruskan ke fondasi.
Balok juga berfungsi untuk mengikat antar kolom supaya kuat dari gaya
horizontal. Seiring dengan perkembangan teknologi kontruksi yang telah
berkembang. Adapun berbagai jenis – jenis balok yaitu: (Zamil
Consulting,2020).
A. Jenis-jenis Baalok
1. Balok Sederhana
Balok sederhana adalah balok yang bertumpu pada kolom yang di
ujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki
momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,
pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung
bentuk penampang dan materialnya.
Gambar 2.7 Balok Sederhana
(Zamil Consulting, 2020).

2. Balok Kantilever
Balok kantilever merupakan salah satu jenis balok yang diproyeksikan
atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap. Dalam
arti lain, balok ini berguna untuk menanggung beban di ujung yang tidak
memiliki penyangga.

Gambar 2.8 Balok Kantilever


(Zamil Consulting, 2020).

3. Balok dengan ujung – ujung tetap


Balok dengan ujung – ujung tetap ( dikaitkan kuat ) dibuat untuk
menahan transalasi dan rotasi. Ujung – ujung dari balok ini dikuncu
sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun berotasi karena
momen.

Gambar 2.9 Balok dengan ujung – ujung tetap


(Zamil Consulting, 2020)
4. Balok Manerus
Balok Manerus memanjang secara manerus melewati lebih dari dua
kolom tumpuan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan
momen yang lebih kecil dei serangkaian balok tidak manerus dengan
panjang beban yang sama.

Gambar 2.10 Balok Manerus


(Zamil Consulting, 2020)
2.4 Pelat
Pelat lantai merupakan salah satu komponen struktur kontruksi pada suatu
bangunan. Umumnya pelat lantai dibangun dengan kontruksi beton bertulang
sebagai dasar utamanya. Pelat lantai adalah struktur yang pertama kali
menerima beban, baik itu beban hidup ataupun beban mati yang kemudian
disalurka ke sistem struktur rangka lainnya. Ketebalan pelat disesuaikan dengan
beberapa hal, yaitu:
1. Beban yang ditumpu
2. Jalak anatara balok penumpu
3. Bahan yang digunakan
4. Besar lendutan yang di izinkan

Menurut asroni (2010) pelat beton bertulang adalah struktur tipis yang dibuat
dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan bahan yang
berbetuk tegk lurus pada bidang struktur tersebut. Pelat beton ini bersifat kaku
dan arahnya tegak horizontal, sehingga pada bangunan gedung plat ini berfungsi
sebagai diagfarma/unsur perilaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk
mendukuung ketegakan balok portal.
A. Jenis-Jenis Pelat Lantai Berdasarkan Material
1. Pelat Lantai Beton
Pelat lantai beton adalah jenis plat lantai yang terbuat dari campuran
semen, pasir,kerikil, dan air. Biasanya konposisi ini diperkuat dengan
baja tulangan untuk meningkatkan bangunan dan ketahanan. Plat lantai
beton ini dipasangkan tulang baja pada kedua arahnya, dan tulangnya
silang guna untuk menahan momen tarik dan juga kelenturuannya.
Perencanaan dan perhitungan plat ini juga telah diatur oleh pemerintah
yang tercantum pada buku SNI Beton 1991 yang mencakup beberapa
hal, yaitu:
a. Harus mempunyai tebal minimum 12cm dan untuk pelat tetap
minimum 7cm dan harus diberi tulangan silinder dengan diameter
minimum 8mm yang terbuat dari baja lunak ataupun baja sedang.
b. Pelat lantai dengan tebal kurang lebih 25cm harus dipasang tulangan
rangkap atas dan bawak
c. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidal
lebih dari 20cm atau dua kali lebih tebal pelat dan dipilih yang
terkecil
d. Semua tulangan harus dibungkus dengan lapisan beton dengan tebal
minimum 1 cm yang digunakan untuk melindungi baja dari korosi
aupun kebakaran.

Gambar 2.11 Pelat lantai beton


( http://surl.li/pyker )
2. Pelat Lantai Kayu
Pelat lantai kayu ini terbuat dari papan atau papan lapis yang
dipasangkan di atas rangka kayu. pelat kayu ini juga memiliki kelebihan
dan kekurangan yaitu:
a. Kelebihan :
1) Ekonomis dengan harga yang relatif murah
2) Hemat dan bahannya yang ringan
3) Mudah dikerjakan
b. Kekurangan
1) Hanya bisa digunakan pada struktur kontruksi yang sederhana
dan ringan
2) Bukan benda peredam yang baik
3) Mempunyai sifat yang mudah terbakar
4) Tidak tahan air
5) Mudah terpengaruhi oleh cuaca

Gambar 2.12 Pelat Lantai Kayu


( http://surl.li/jrcxu )
3. Pelat Yumen
Yumen adalah singkatan dari kayu dan semen. Pelat lantai ini terbuat
dari potongan kayu-kayu kecil yang disampur dengan semen dan dibuat
dengan ukuran 90x80cm. Pelat lantai ini masi jarang digunakan.

Gambar 2. 13 Pelat Yumen


( http://surl.li/kfkoi )
4. Pelat Lantai Baja
Plelat lantai baja biasanya digunaka pada komponen – komponen
struktur yang sebagian besar terdiri dari baja, pada tahapan ini pelat
lantai digunakan untuk bangunan semi permanen seperti bengkel,
bangunan gudang, dan lain-lain.

Gambar 2.14 Pelat Lantai Baja


( http://surl.li/jrcyd )
5. Pelat Lantai Kaca
Pelat lantai kaca biasanya digunakan dalam bangunan perkantiran atau
komersal modern untuk memberikan kesan yang lebih modern. Namun,
penggunaan pelat ini memerlukan pertimbangan khusus terkait dengan
kekuatan struktual dan privasi.

Gambar 2.15 Pelat Lantai Kaca


( http://surl.li/pykjh )

B. Jenis-Jenis Pelat Berdasarkan Struktur Tulang


Berdasarkan (Balok dan pelat Beton Bertulang menurut Alai Asroni
halaman 194) Sistem perencanaan pelat pada dasarnya di bagi menjadi dua
macam yaitu: Sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok satu arah
yang di sebut one way slab dan perencanaan pelat dua arah yang disebut two
way slab.
1. Pelat satu arah
Pelat dengan tulang pokok biasanya dijumpai jika pelat beton lebih
dominan untuk menahan benan berupa momen lentur pada bentang satu
arah. Momen lentur hanya bekerja pada satu arah saja yaitu searah
bentang maka tulangan pokok juga dipasang satu arah yang searah
bentang tersebut. Untuk menjaga agar kedudukan tulang pokok tidak
berubah dari temppat semmula, maka dipasangkan tulang tambahan
yang arahnya tebak lurus tulangan pokok.
Gambar 2.16 Tulang Tambahan
( http://surl.li/kdglv )

Kedudukan tulang pokok dan tulang bagi selalu bersilangan tegak lurus,
tulangan pokok dipasang dekat dengan tepi luar beton, sedangkan
tulangan bagi dipasang dibagian dalam dan menempel pada tulang
pokok. Fungsi tulangan bagi selain untuk memperkuat tulangan pokok
juga sebagai tulangan untuk menahan letak beton akibat susut dan
perbedaan suhu pada beton (Asnori, 2010).
2. Pelat Dua Arah
Pelat dengan tulangan pokok dua arah ini dijumpai jika pelat beton
menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang keddua arah.
Conton pelat dua arah adalah pelat yang di tumpu oleh 4 sisi yang saling
sejajar. Karena momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu searah denagn
bentang Ix dan bentang Iy, maka tulangan pokok juga dipasang pada 2
arah yang saling tegak lurus, sehingga tidak perlu tulangan lagi.Tetapi
pada pelat di daerah tumpuan hanya bekerja momen lentur satu arah
saja, sehingga untuk daerah bentang Iy selalu dipilih ≥ Ix, tetapi
momennya MIy selalu ≤ Mly sehingga tulangan arah lx (momen yang
besar) dipasang didekat tepi luar. Pelat menerima beban yang bekerja
tegak lurus terhadap permukaan pelat.
Gambar 2.17 pelat dua arah
( https://shorturl.at/erA35 )

2.5 Alat – Alat Yang Digunakan Dalam Pekerjaan Kontruksi


Adapun alat- alat yang digunakan dalam pembangunan kontruksi sebagai
berikut:
A. Excavator
Excavator adalah alat berat yang terdiri dari tiga bagian, yaitu boom (bahu),
arm (lengan), dan bucket. Excavator berfungsi sebagai penggali hingga
pengangkut muatan material ke dalam dump truck, memecahkan batu atau
breaker. Excavator juga berperan penting dalam membantu pekerjaan berat
seperti bidang kontruksi, perkebunan, normalisasi sungai, pertambangan
dan berbagai sektor lainnya. Selain itu juga excavator berfungsi untuk
mengeruk sedimensi sungai, menggali saliran air, memadatkan dan
meratakan permukaan tanah, hingga membantu dalam pembongkaran
material.
Gambar 2.18 Excavator
( http://surl.li/pxvip )
B. Dump Truck
Dump truck adalah mobil pengangkut yang digunakan untuk memindahkan
material dari satu lkasi ke lokasi lainnya. Sebuah dump truck mempunyai
ciri khas yang dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik yang berada
dibawah bak dump truck dalam posisi tidur dengan bagian berengse
memungkinkan isi yang berada di dalam bak dump mudah untuk
diturunkan.

Gambar 2.19 Dump Truck


( http://surl.li/pyion )
C. Concrete pump truck
Concrete pump adalah mesin kontruksi yang digunakan untuk
memindahkan beton dari mixer ke tempat penampatan. Concrete pump
biasanya digunakan untuk mentransfer beton dari truck pencampuran ke
bentuk atau ember. Operator mengontrol pompa menggunakan panel
kendali jarak jauh yang dihubungkan ke pompa selang hidrolik.
Gambar 2.20 Concrete Pump Truck
( http://surl.li/pyivk )
D. Truck mixer
Truck mixer ( truk pengaduk) adalah mesin yang digunakan untuk
mengaduk dan mengantarkan beton curah. Truck ini biasa juga disebut
dengan truck molen yang meiliki berbagai jenis dan fungsi yang sama.
Truck mixer juga adalah transportasi khusus bagi beton curah siap pakai
yang digunakan untuk mengangkut campurn beton curah siap pakai dan
batnching plant ( pabrik olah beton) ke lokasi pengecoran.

Gambar 2.21 mixer truck


( http://surl.li/jrczu )
E. Total station
Total station merupakan alat yang sangat diperlukan dalam mengukur jarak,
sudut, dan evelasi pada suatu proyek pembangunan. Alat ini digunakan
untuk membuat peta dan mengelola data proyek sehingga mempermudah
para kontraktor.

Gambar 2.22 Total Station


( http://surl.li/pyjqe )
F. Waterpass
Waterpass merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur dan menentukan
sebuah benda atau garis horizontal. Proses pengukuran dengan
menggunakan waterpaass di dunia kontruksi atau dengan istilah seperti
levelling atau waterpassing. Adapun fungsi-fungsi dari waterpass, yaitu:
1. Memperlihatkan level sejajar tegak lurus permukaan
2. Memastikan pondasi yang dibangun tidak miring
3. Memjadi kunci dalam sebuah proses pembangunan, karna dika absen
dalam menggunakan alat ini dapat menyebabkan kemiringan pada
bangunan
4. Memastikan bangunan berdiri dengan nilai estetika dan mencegah
perombakan karena kemiringan
Gambar 2.23 waterpass
( http://surl.li/pykcj )
BAB III
INFORMASI PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) Tbk. Sebagaai salah
satu anak perusahaan yang fokus pada bangunan gedung swasta, perkantoran,
apartemen, hotel kondominium, pusat perbelanjaan, lembaga pendidikan dan
bangunan komersial lainnya. Selain perkembangan PT. WIKA Geung
perusahaan inni juga melakukan perkembangan bisnis untuk pasar luar negeri
dan tela mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan untuk memasuki pasar
pemerintahan pusat, pemerintahan daerah dan negara.
PT. WIKA Gedung didirikan pada tanggal 24 Oktober 2008 dan nomor akta
pendiriannya adalah tahun 2008. NO. 43 dan tanggal surat wasiat Nomor AHU.
92223.AH.01.01 Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Didirikan pada tanggan 1 Desember 2008 dengan modal dasar sebesar Rp. 200
Miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar RP. 5O Miliar. WIKA
memiliki 99% saham PT. WIKA Gedung dan sisanya 1% dimiliki oleh koperasi
pegawai WIKA. Sinergi dengan WIKA Group bertujuan untuk menciptakan
peluang di pasar real estate dan memanfaatkan produk dan layanan WIKA
Group.
Pada tahun 2013, perusahaan membuka properti, apartemen pertamanya
tamansari terra, di bandung. Pada tahun 2014, perusahaan mendapatkan proyek
pertamanya senilai lebih dari RP. 1 triliun, yaitu pembangunan kawasan pusat
bisnis (CBD) Puncak Group tahap pertama di surabaya. Pada tahun 2015,
perseroan memulai pembangunan properti keduanya, apartemen tamansari
mahagony di karawang. Pada tahun 2016, dapartemen bangunan gedung dari
wijaya karya diintegrasikan ke dalam perusahaan. Perseroan ini juga
mendirikan PT. Wiijaya Karya Pracetak Gedung yang memproduksi beton,
komponen, dan material kontruksi bekerja sama dengan WIKA Beton.
Pada tahun 2017, perusahaan ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan Hotel de Braga, yang
dibangun di lokasi Bank Mandiri di Bandung, melalui program kontruksi
hingga relokasi selama 30tahun. Perseroan juga telah membentuk divisi modul
untuk memproduksi modul beton guna mempercepat proses kontruksi. Pada
tahun 2019, perseroan bersama Wika Realty dan Patra Jasa membentuk
perusahaan bernama PT. Patra Wijaya Realtindo untuk mengoptimalkan aset
pertamina di Duku atas. Pada tahun 2020, perseroan berhasil menyelesaikan
pembangunan Graha Mantap di loasi Bank Mandiri di Jakarta Pusat. Perseroan
akan mengoperasikan selama 30 tahu mulai tahun 2021 dengan konsep
kontruksi dan relokasi.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan


3.2.1 Visi
Menjadi partner pilihan dalam menciptakan ruang untuk kehidupan
manusia yang lebih baik
3.2.2 Misi
a. Produk dan service yang berkualitas
b. “peduli terhadap kehidupan”
c. Engangement pemangku kepentingan
d. Good corparate govermeance dan praktik etika bisnis
e. Inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan penciptaan nilai
3.2.3 Motto Perusahaan
“ Creating Space For Better Human’s Life”
3.2.4 Filosofi Logo Perusahaan

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi perusahaan PT. Wijaya Karya Gedung Tbk. Adalah sebagai
berikut:

Gambar 3.1 Diangram struktur oorganisasi perusahaan


Sumber : data perusahaan PT. Wijay Karta Hedung Tbk

3.4 Deskripsi Proyek


A. Lokasi kontruksi
Lokasi proyek pembangunan apartemen sky house terletak di jalan sutera
boulevard No. 43 TR 002 / RW 002, Kunciran, Kecamatan. Pinang, Kota
Tangerang, Banten 15144.
Gambar 3.2 lokasi proyek pembangunan
Sumber : google earth

Untuk lokasi secara geografis sebagai berikut:


Sebelah Utara : Jln. Sutera Boulevard
Sebelah Timur : IKEA Alam Sutera
Sebelah Selatan : Jln. Tol Jakarta – Tangerang
Sebelah Barat : Mall @Alam Sutera

B. Ruang lingkup pekerjaan proyek


Ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek pembangunan
apartemen sy house sebagai berikut :
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan struktur
3. Pekerjaan arsitektur
4. Persiapan elektikal
5. Persiapan plumbing

C. Data umum proyek


Berikut iadalah beberapa data umum dari proyek pembangunan sky house
alam sutera phase 2
1. Nama bangunan : sky house allam sutera + project phase 2
2. Lokasi : jln. Jalur sutera bouleverd, kunciran kota tangerang,
banten
3. Jenis proyek : gedung apartemen
4. Lingkup pekerjaan : pekerjaan struktur atas dan arsitektur
5. Fungsi bangunan : hunian / tempat tinggal
6. Luas bangunan : ± 86.440 m2
7. Luas area : ± 8.569 m2
8. Luas lantai : ± 74.591 m2
9. Tinggi bangunan : ± 134.700 m
10. Jumlah lantai :42 lantai, 1 basement, 1 atap
11. Jenis pondasi : tiang pancang
D. Data administrasi
Adapun data administrasi sebagai berikut:
1. Owner : PT. Risland Sutera Property
2. Kontraktor Utama : PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung, Tbk.
3. Manajemen Konsultan : PT. Dacrea Design And Engineering
Concultans
4. Konsultan Struktur : PT. Stadin Strukturindo Konsultan
5. Nomor Kontrak : INDO-SHAS-Tender-2022-029
6. Jenis Kontrak : Lump Sum Fixed Price
7. Tanggal Kontrak :15 Maret 2023
8. Nilai Kontrak :RP. 273.017.624.445,00 (Exclude PPN 11%)
9. Sumber Dana : PT. Risland Sutera Property
10. Metode Pembayaran :Monthly Progress
11. Sistem Pelelangan :Tender Tertutup
12. Waktu Pelaksanaan :1 Mei 2023 – 1 September 2023
13. Waktu Pemeliharaan :265 Hari Kalender
14. Golongan Proyek :Skala Besar

Gambar 3.3 proyek pembangunan


Sumber : data proyek pembangunan sky house alam sutera
3.5 Struktur organisasi proyek

Gambar 3.4 struktur organisasi

Berikut dibawah ini yang merupakan uraian tentang pihak-pihak yang terlibat
dalam pembangunan apartemen sky house alam sutera phase 2:
1. Manajemen proyek
Manajer proyek adalah pemimpin yang bertanggung kawab dalam
mengatur dan mengawasi suatu proyek di lokasi agar memenuhi kualitas,
tenggat waktu dan biaya yang telah ditentukan dan harus melaporka kepada
direksi. Tanggung jawab manajer proyek meliputi:
a. Menjadwalkan waktu, fasilitas dan sumber yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem
b. Berperan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan wewenang,
termasuk merelokasi sumber daya, mengubah cakupan proyek,
menyeimbangkan biaya, jadwal, dan kriteria kinerja.
c. Memimpin jalannya kegiatan dan performasi

2. Kasie QA/QC
Tanggung jawab QA umumnya untuk memastikan bahwa produk atau
layanan yang dihasilkan oleh perusahaan memenuhi standar yang
ditetapkan, termasuk kegunaan, keandalan, kinerja, dan standar kualitas
umum lainnya yang ditetapkan oleh bisnis. QC adalah pihak yang
bertanggung jawab memeriksa produk sebelum, selama atau setelah proses
produksi untuk memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Tugas dan
tanggung jawab pengendalian mutu adalah:
a. Memeriksa kualitas hasil kerja yang akan dimasukkan ke dalam
monthly certificate (MC) atau laporan bulanan
b. Memeriksa kualitas bahan material yang akan digunakan agar sesuai
dengan spesifikasi yang terdapat di dalam dokumen kontrak
c. Membuat laporan bulanan hasil dari pengendalian kualitas untuk
mendukung data kuantitas tetap bulanan
d. Menikuti petunjuk teknis dan perintah dari site manager dalam setiap
item pekerjaan
e. Memeriksa semua data tentang kendali mutu terhadap bahan material
yang digunakan
f. Melakukan pengujian terhadap komposisi material yang akan
digunakan

3. Kasie officer
Keselamatan, kesehatan dan lingkungan (SHE) adalah orang bertanggung
jawab mengarahkan dan mengendalikan keselamatan dan keselamatan
kerja pada proyek kontruksi untuk meminimalkan kecelakaan ditempat
kerja. Tugas kepala dapartemen SHE adalah sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja K3 dan melaksanakannya
b. Mengkoordinasikan kemajuan program K3
c. Membuat laporan dan menganalisis data statistik SHE
d. Mengkoordinasikan peninjauan penilaian risiko, SOP, JSA
e. Mengkoordinasikan pemeriksaan pekerja, peralatan kerja, kesehatan
pekerja dan lingkungan kerja
f. Meninjau pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja
g. Melaksanakan pencegahan dan investasi kecelakaan kerja
h. Memastikan pekerja bekerja sesuai dengan SOP

4. Kasie komersial danlat


Kasie komersial adalah orang yang bertanggung jawab atas pembelian dan
penjualan barang dan jasa termasuk seluruh kegiatan pelaksanaan di
proyek. Dapartemen komersial mempunyai kewenangan untuk
mengajukan dan mengajukan klaim, menunjuk pemasok dan
subkontraktor, bernegoisasi dengan pemasok dan subkontraktor, serta
mengevaluasi kinerja subkontraktor dan pemasok tugas kepala separtemen
komersial adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan rencana kebutuhan sumber daya dan jadwal kegiatan
kontruksi
b. Menetapkan target kegiatan kontruksi
c. Melaksanakan dan mengevaluasi pengukuran kinerja biaya, mutu dan
waktu
5. Kasie engineering
Kasie engineering adalah orang yang membawahi semua dapartemen
teknik di bidangnya secara keseluruhan. Di bidang tengineering memiliki
tugas yaitu memastikan tim mengikuti proses dan kebijakan yang sesuai,
memberikan arahan teknis pada pengembangan dan dessain sistem,
memastikan semua proyek desain sesuai dengan kondisi lapangan dan
melakukan evaluasi kinerja anggota tim. Dalam bidang engineering
terdapat beberapa bagian antara lain:
a. Drafter
Drafter adalah pihak yang bertanggung jawab langsung kepada arsitek
proyek untuk membantu pembuatan gambar kontruksi secara detail
mulai dari awal pengembangan gambar kontruksi sampai dengan
penyelesaian proyek. Tugas dan tanggung jawab yaitu:
1) Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.
2) Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata
dilapangan.
3) Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor.
4) Membuat gambar akhir pekerjaan/as built drawing.
b. Surveyor
Surveyor memiliki tugas melakukan kegiatan survei dan pengukuran
di lapangan dan melakukan pengawasan terhadap kontraktor agar data
yang diambil akurat. Tugas dan tanggung jawab dari Surveyor adalah:
1) Melaksanakan kegiatan survei dan pengukuran, diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan penentuan koordinat
bangunan.
2) Melakukan plotting site plan di lokasi pekerjaan untuk
menentukan benchmark, center line, titik elevasi tanah asli dari
border line.
3) Menentukan titik elevasi kedalaman galian pondasi serta lantai
basement, agar proses galian dan urugan tanah sesuai dengan
perencanaan konstruksi.
4) Membuat titik as bangunan sesuai dengan jarak dan sudut datar
yang telah dihitung untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan
pile cap.
5) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi/level, as,
vertikal dan horizontal. sesuai dengan gambar rencana.
6) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaannya kepada
kepala proyek.
7) Membuat daftar alat ukur dan merawat alat ukur optik beserta
perlengkapannnya.
8) Mengkoordinir dan mengawasi penggunaan alat-alat ukur.

6. Manajer Kontruksi
Manajer Konstruksi adalah yang bertanggung jawab mengawasi dan
mengelola seluruh fase konstruksi dan semua proses konstruksi pada suatu
proyek. Tanggung jawab utama manajer konstruksi adalah memastikan
bahwa proyek pembangunan memenuhi standar dan persyaratan teknis
yang disepakati dan sesuai anggaran. Manajer konstruksi juga merupakan
penghubung untuk mengelola subkontraktor, personel proyek, dan
memastikan bahwa proyek tersebut mematuhi aturan dan peraturan
bangunan.

7. Kasie Keuangan dan HC


Kasie Keuangan dan Administrasi adalah seseorang yang
bertanggungjawab terhadap administrasi dan keuangan proyek dan seluruh
sumber daya yang akan bekerja pada proyek tersebut. Selain itu bidang
Keuangan dan Administrasi juga memiliki tugas untuk melakukan proses
data entry, melakukan dokumentasi pekerjaan, menjaga dan mengecek
inventaris kantor, membuat laporan dan merapikan seluruh dokumen dan
membuat salinannya.

Anda mungkin juga menyukai