Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

LAPORAN KERJA PRAKTEK

TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAT DAN BALOK


PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU
RUMAH SAKIT PRATAMA TYPE D
TANJUNG TEBAT – KAB. LAHAT

APREZKY ALDI 112018052


M TAUFIQ DZAKWAN 112018060

DOSEN PEMBIMBING : Ir. A. JUNAIDI, M.T


BAB I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Proyek pembangunan Gedung A Rumah Sakit
Pratama Type D Tanjung Tebat – Lahat adalah adalah
upaya Dinas Kesehatan dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh ilmu
pengetahuan kesehatan dan kemajuan teknologi yang
merupakan tindak lanjut dari keputusan Presiden
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pembentukan Rumah
Sakit Baru yang pengoperasiannya telah diresmikan
 Proyek pembangunan gedung baru Rumah Sakit
pada tanggal 22 Oktober 2018. Gedung baru Rumah
pratama tanjung tebat merupakan kontruksi
Sakit Pratama Tanjung Tebat - Lahat ini dibangun
bertingkat yang umunya terdiri dari 2 bagian
diatas lahan seluas 1.610 M2 dengan menggunakan
pekerjaan. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan
anggaran APBN sebesar Rp.11.515.949.000,-
struktur bawah (sub structure) dan pekerjaan
struktur atas (upper structure) yang meliputi kolom,
balok, plat lantai, dan tangga. Berdasarkan uraian
diatas, kami mengambil tinjauan struktur atas yaitu
plat dan balok pada proyek pembangunan gedung
baru Rumah Sakit ini, mulai dari langkah awal
pekerjaan, pembesian pada plat dan balok sampai
pengecoran guna mengetahui metode pelaksanaan
pekerjaan plat dan balok pada proyek tersebut.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk meninjau
pelaksanaan pekerjaan plat dan balok pada proyek
pembangunan Gedung A Rumah Sakit Pratama Type D
Tanjung Tebat – Lahat.
Adapun tujuannya adalah untuk memahami proses
tahapan pelaksanaan pekerjaan plat dan balok pada METODE PENGUMPULAN DATA
Proyek Pembangunan Gedung A Rumah Sakit Pratama Pengumpulan data untuk menyusun laporan ini
Type D Tanjung Tebat – Lahat serta membandingkan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
antara teori dengan praktekan lapangan.  Tinjauan lapangan ke lokasi Proyek Pembangunan.
 Diskusi / dialog di lokasi Proyek, baik dengan pihak
konsultan, kontraktor maupun pihak pengawas
proyek.
 Mempelajari kegiatan yang dilakukan di Proyek dan
gambar-gambar/bestek Proyek yang ada.
BATASAN MASALAH  Mempelajari literatur yang berkaitan dengan
Mengingat pelaksanaan proyek Gedung A Rumah Sakit masalah yang dibahas.
Pratama Type D Tanjung Tebat – Lahat ini memakan
waktu yang cukup lama dan ruang lingkup pekerjaan
yang cukup luas, maka penulisan laporan ini di batasi
hanya pada tinjauan dan proses pelaksanaan Balok dan
Pelat Gedung A Rumah Sakit Pratama Type D Tanjung
Tebat – Lahat.
BAB II. GAMBARAN UMUM PROYEK
DATA UMUM PROYEK :
LOKASI PROYEK :
Proyek pekerjaan Rumah Sakit Pratama Type D Tanjung
Tebat – Lahat berada di sebelah Kantor UPT Pembenihan
dan Pembibitan Tanaman Pangan dan Holtikultura
Kecamatan Tanjung Tebat, tepatnya di Jl. Letnan
Alamsyah Lintas Pagar Alam – Lahat, Kab. Lahat
Sumatera Selatan 31462.
DATA TEKNIS PROYEK
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Plat Lantai (Floor Plate) 3.2 Balok


3.1.1 Pengertian Plat Lantai (Floor Plate) 3.2.1 Pengertian Balok
3.1.2 Plat Lantai Konvensional 3.2.2 Jenis-Jenis Balok
3.1.3 Metode Konvensional 3.2.3 Pembebanan pada Balok
3.1.4 Dasar-Dasar Perencanaan Plat Lantai 3.2.4 Syarat-Syarat Tumpuan pada Balok
3.1.5 Tumpuan Plat 3.2.5 Persyaratan Detail Penulangan Balok
3.1.6 Jenis Perletakan Plat 3.2.6 Peraturan Teknis Pelaksanaan Pembesian Balok
3.1.7 Peraturan Teknis pelaksanaan Pembesian Plat 3.2.7 Peraturan Teknis Pekerjaan Beton pada Balok
3.1.8 Peraturan Teknis Pekerjaan Beton Pada Pelat
Lantai 3.3 Material
3.2.1 Beton
3.2.2 Baja Tulangan
BAB IV. TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK
PEKERJAAN BALOK

 Dalam pelaksanaan pembangunan gedung baru Rumah


Sakit Pratama Type D Tanjung Tebat - Lahat terdapat 15
tipe balok dengan ukuran dimensi, jumlah tulangan serta
diameter tulangan yang berbeda. Tipe tersebut berkaitan
dengan fungsi ruangan di atas balok tersebut, dikarenakan
fungsi ruangan akan mempengaruhi beban yang akan
disalurkan pada balok.
 Langkah-langkah pekerjaan balok pada proyek
pembangunan Gedung A Rumah Sakit Pratama Type D
Tanjung Tebat – Lahat dimulai dengan pengukuran tempat
kerangka balok yang akan di pasang, proses pekerjaan
acuan dan perancah balok dan pekerjaan pemasangan
tulangan balok. Mengecor balok dengan mutu beton K-250
yang telah lolos uji slump untuk ruang genset sedangkan,
untuk gedung utama menggunakan mutu beton K-300 dan
digetarkan menggunakan vibrator serta dirojok
menggunakan bantuan bambu. Melaksanakan curing
dengan cara menyiramkan air pada semua permukaan
balok, kecuali pada permukaan balok pelat maka curing
yang dilakukan yaitu dengan cara menggenangi pelat
tersebut.
LANJUTAN

PEKERJAAN PELAT LANTAI

 Dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Baru


Rumah Sakit Pratama Type D Tanjung Tebat – Kab.
Lahat, terdapat 2 tipe pelat yang memiliki ketebalan
yang berbeda. Pelat lantai memiliki ketebalan sebesar
12 cm dan untuk pelat atap/dak memiliki ketebalan
sebesar 10 cm ini sesuai dengan yang direncanakan.
Namun dalam hal ini, standar yang digunakan telah
sesuai dengan ketentuan dari SNI-2847-2019. Berikut
spesifikasi pelat lantai proyek pembangunan Gedung
Baru Rumah Sakit Pratama Type D Tanjung Tebat –
Kab. Lahat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN SARAN

Dari hasil kerja praktik yang telah Berdasarkan pengalaman kerja yang didapat
dilaksanakan ± 30 hari pada tanggal 25 selama melakukan kerja praktik di proyek
pembangunan Gedung A Rumah Sakit
September 2021 sampai dengan 25 Oktober
Pratama Type D Tanjung Tebat – Lahat,
2021 pada proyek pembangunan Gedung A penulis dapat memberikan saran yaitu:
Rumah Sakit Pratama Type D Tanjung Tebat – Sebaiknya pihak pelaksana kontraktor lebih
Lahat, untuk menjawab tujuan maka komunikatif dalam hal pekerjaan agar tiap
disimpulkan sebagai berikut: pekerjaan dapat terlaksana sesuai harapan
1. Setelah kerja praktek dilapangan dapat dan rencana.
memahami tahapan proses pekerjaan 1. Sebaiknya pihak perencana harus
balok. berdasarkan standar SNI terbaru.
2. Perlu koordinasi antara mandor dan pihak
2. Setelah kerja praktek dilapangan dapat
logistik, agar saat pengadaan bahandan
memahami tahapan proses pekerjaan alat yang lebih tepat waktu sehingga
pelat. pelaksanaan tidak tertunda karena harus
3. Memahami perbedaan antara teori dengan menunggu datangnya alat dan bahan.
praktek dilapangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai